Anda di halaman 1dari 44

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman, telah banyak terjadi

perubahan di dunia dalam berbagai bidang termasuk pola hidup manusia.

Kehidupan modern dengan pola makan yang tidak sehat, akan

meningkatkan faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular, salah

satunya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2007 prevalensi hipertensi

pada penduduk berusia 18 tahun keatas mencapai 28% dan akan lebih

tinggi pada usia lanjut usia. Hipertensi merupakan masalah kesehatan

umum yang kadang-kadang menimbulkan konsekuensi berat, hipertensi

kadang tidak menimbulkan gejala sampai tahap perkembangan lanjut.

Sehingga hipertensi disebut juga the silent killer karena penderita tidak

menyadari penyakitnya, dan baru terdeteksi apabila tiba-tiba timbul stroke

atau serangan jantung.1,2

Terapi hipertensi dapat dilakukan secara nonfarmakologis dan

farmakologis atau gabungan keduanya. Terapi secara nonfarmakologis

dimulai dengan perubahan gaya hidup sehat, berhenti merokok dan

minum alkohol, dan aktivitas fisik yang teratur. Terapi secara farmakologis

dapat menggunakan obat antihipertensi konvensional, tetapi pengobatan

tersebut memiliki banyak kendala, antara lain biaya yang relatif mahal dan
2

timbulnya efek samping yang merugikan. Oleh sebab itu penderita

mencari upaya untuk mengatasi penyakitnya dengan menggunakan obat

tradisional. Indonesia yang beriklim tropis ini, banyak sekali menghasilkan

tumbuh-tumbuhan yang dapat dipakai sebagai obat tradisional. Disamping

harganya yang relatif lebih murah, tumbuh-tumbuhan tersebut memiliki

keefektifan. Buah semangka merupakan salah satu tumbuhan yang

dipercaya oleh masyarakat untuk menurunkan tekanan darah. 3,4

Untuk terapi biasanya buah semangka dikonsumsi secara langsung

ataupun dalam bentuk jus. Penelitian efek jus semangka merah terhadap

tekanan darah pada pria dewasa, sudah dilakukan oleh Irma Dewi tahun

2009. Hasil penelitian Irma menunjukkan jus semangka merah

menurunkan tekanan darah. Saat ini penelitian dengan menggunakan

semangka (Citrullus vulgaris) dalam bentuk sediaan buah langsung untuk

penurunan tekanan darah belum pernah dilakukan. Berdasarkan latar

belakang di atas, akan dilakukan penelitian menggunakan bahan uji

semangka (Citrullus vulgaris ), dalam bentuk sediaan buah langsung

terhadap tekanan darah wanita dewasa.5

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adakah pengaruh pemberian buah semangka terhadap tekanan

darah pada wanita dewasa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia angkatan 2011?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


3

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas pemberian buah semangka terhadap

penurunan tekanan darah pada wanita dewasa di Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2011.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efek buah semangka terhadap tekanan

darah sistol sebelum dan sesudah pemberian buah semangka

pada wanita dewasa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia angkatan 2011.


2. Untuk mengetahui efek buah semangka terhadap tekanan

darah diastol sebelum dan sesudah pemberian buah semangka

wanita dewasa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia angkatan 2011.


3. Untuk mengetahui perbedaan efek buah semangka terhadap

tekanan darah sistol dan diastol pada wanita dewasa di

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan

2011.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan

menambah pengalaman serta sebagai masukan pengetahuan

tentang pengaruh pemberian buah semangka (Citrullus vulgaris)

dalam menurunkan tekanan darah.


2. Bagi Bidang Kesehatan
4

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan farmakologi tumbuhan obat, khususnya buah-buahan

yang mempunyai efek terhadap tekanan darah.


3. Bagi Masyarakat
Menjadikan buah semangka sebagai pencegahan herbal untuk

penyakit hipertensi dan kardiovaskuler. Serta membudidayakan

tanaman ini sebagai tanaman obat keluarga.


4. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi daftar pustaka

tentang pemberian buah semangka (Citrullus vulgaris) dalam

menurunkan tekanan darah


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN UMUM TEKANAN DARAH

2.1.1 Tekanan Darah

Tekanan darah adalah istilah yang mengacu kepada tekanan

yang diberikan oleh cairan darah kepada dinding pembuluh darah

ketika sedang mengalir didalamnya, atau dengan kata lain tekanan

yang dirasakan oleh dinding pembuluh darah akibat darah yang

mengalir didalamnhya.6

Tekanan darah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tekanan sistolik dan

tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan

pada saat jantung mulai berdenyut dan berkontraksi memompa darah

keluar dari jantung. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan yang

dihasilkan pada saat jantung berelaksasi setelah berdenyut.

Keduanya memiliki nilai yang selalu berubah-ubah setiap kali jantung

berdenyut. Perubahan tersebut juga dapat disebabkan oleh beberapa

macam faktor lain, seperti stress, perasaan tidak nyaman, kandungan

nutrisi dalam makanan, konsumsi obat-obatan, penyakit dan olahraga.

Pengukuran nilai tekanan darah sebaiknya diambil ketika pikiran

dalam keadaan rileks dan posisi tubuh dalam keadaan senyaman

mungkin, serta tidak mengkonsumsi produk yang mengandung kafein,

nikotin dan alcohol dalam kurun waktu 30 menit.6


6

Nilai tekanan darah yang sehat untuk orang dewasa yang berusia

18 tahun keatas adalah bertekanan sistolik kurang dari 120 mmHg.

Bila nilai sistoliknya berkisar antara 120-139 mmHg, maka orang

tersebut mengalami prehypertension, dimana tekanan darahnya lebih

tinggi dari tekanan darah yang dianjurkan, tetapi tidak cukup tinggi

untuk dikategorikan sebagai tekanan darah tinggi. Tekanan darah

tinggi dibagi menjadi 2 tahap yaitu tekanan darah tinggi tahap 1 dan

tahap 2. Bila nilai tekanan sistolik berada diantara 140-159 maka

disebut tekanan darah tinggi tahap 1 (stage 1 hypertension). Kondisi

dimana nilai sistolik lebih tinggi dari 159 mmHg disebut dengan

tekanan darah tinggi tahap 2 (stage 2 hypertension).6

2.1.2 Pengukuran Tekanan Darah

Pada tahun 1905 Korotkoff memperkenalkan cara auskultasi

untuk memperkirakan tekanan darah. Tempatkan manset

sphygmomanometer mengelilingi lengan atas kanan penderita

kantong manset yang dapat dipompa hendaknya diletakkan pada

permukaan depan medial lengan penderita, topang lengan bawah

penderita dengan lengan kanan anda atau letakkan di atas meja yang

sesuai,tekankan stetoskop anda di fossa brachialis dan kantong

manset dipompa sampai denyutan menghilang. Dengan perlahan-

lahan lepaskan tekanan, sehingga air raksa yang terdapat dalam

manometer turun. Catat angka pada saat denyut terdengar kembali.

Angka ini menunjukkan tekanan sistolik. Air raksa dibiarkan terus


7

turun, bunyi denyutan menjadi lebih keras, kemudian berangsur-

angsur menghilang sampai dicapai titik dimana intensitasnya

mendadak berkurang; denyut yang melemah ini hanya dapat kita

dengar dalam beberapa saat untuk kemudian menghilang sama

sekali. Angka ini menunjukkan tekanan diastolik. 7

Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara standar,

seperti yang direkomendasikan oleh berbagai pedoman tentang

hipertensi. Orang yang akan diukur tekanan darahnya harus tenang

dan santai beberapa menit sebelumnya. Tidak boleh merokok, minum

kopi atau minuman yang mengandung kafein. Obat-obat yang

digunakan harus diketahui. Tensimeter yang dipergunakan boleh

tensimeter merkuri ataupun digital.6

Pasien diperiksa dalam keadaan duduk di kursi dengan sandaran

punggung, gunakan dengan manset (cuff) yang pas. Ada manset

untuk orang dewasa yang tidak gemuk, ada untuk orang gemuk dan

ada untuk anak-anak. Manset yang kekecilan akan menyebabkan

pengukuran yang lebih tinggi. Lengan diletakkan diatas meja dan

manset dipasang setinggi jantung. Apabila pasien diperiksa dalam

keadaan berbaring (supine) maka tekanan darah dicatat sebagai TD

supine.6

Sambil melakukan palpasi denyut nadi di arteri radialis atau arteri

brakhialis balon dipompa sehingga denyut nadi hilang, stetoskop

diletakkan diatas arteri brakhialis, lalu manset dikempiskan perlahan-


8

lahan dengan kecepatan turun tekanan 2 mmHg per detik. Bunyi

pertama yang terdengar (Korotkoff I) adalah tekanan darah sistolik

(TDS) dan saat bunyi tidak terdengar (Korotkoff IV) adalah tekanan

darah diastolik (TDD).6

Pasien yang baru pertama kali diperiksa harus diperiksa tekanan

darahnya di lengan kanan dan kiri, dan apabila ada perbedaan harus

dicatat. Dalam hal-hal tertentu perlu juga diperiksa tekanan darah di

tungkai bawah, didengarkan apakah ada bruit didaerah pinggang

yang bisa berasal dari stenosis arteri renalis.6

2.1.3 Klasifikasi Tekanan Darah

Tekanan darah bersifat kontinu, namun batas tekanan darah

normal ditentukan secara konsensus berdasarkan data epidemiologik.

Pada masa ini ada 2 klasifikasi yang banyak dianut, yaitu yang

berdasarkan pedoman The Joint National Commision (JNC VII) dari

Amerika Serikat dan yang dikeluarkan oleh The European Society of

Hypertension (ESC) tahn 2007, yang sama dengan klasifikasi The

International Society of Hyprtension (ISH). The Canadian

Hypertension Education Programme (CHEP) juga menerbitkan

program sendiri.8

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik (TDS) > 139 mmHg dan

atau tekanan darah diastolik (TDD) > 89 mmHg berdasarkan rerata

dua atau tiga kali pengukuran yang cermat sewaktu duduk dalam satu

atau dua kali kunjungan.8


9

Ada pula parameter tekanan darah yang lain yaitu tekanan nadi

(pulse pressure) selisih antara tekanan sistolik dengan tekanan

diastolik (TDS-TDD); tekanan darah aortik sentral (central aortik

pressure) yang diukur dengan alat khusus secara non-nvasif.

Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII dan ESC/ISH 8

JNC VII (1998) ESC/ISH (2007)


Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik

(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)


Normal <120 <80 Optimal <120 <80
Prehipertensi 130-139 80-89 Normal 120-129 80-84
Normal 130-139 85-89

tinggi
Tahap 1 140-159 90-99 Tingkat 1 140-159 90-99
Tahap 2 >160 >100 Tingkat 2 160-179 100-109
Tingkat 3 >180 >110
Hipertensi >140 <90 8

sistolik

Tabel 2. Klasifikasi Tekanan Darah menurut WHO9

Tekanan Sistolik Diastolik

Darah mmHg mmHg


Normal 140 90
Borderline 140-159 90-94
10

Hipertensi definitive 160 95


Hipertensi ringan 160-179 95-140

2.2 TINJAUAN UMUM HIPERTENSI

2.2.1 Hipertensi

Hipertensi atau secara awam disebut tekanan darah tinggi adalah

masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia karena prevalesinya

tinggi, meskipun berbeda-beda diberbagai negara. Berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2007 prevalensi

hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun keatas mencapai 28%

dan akan lebih tinggi pada usia lanjut usia. Hipertensi tidak

memberikan keluhan dan gejala yang khas sehingga banyak

penderita tidak menyadarinya. Karena itu hipertensi dijuluki the silent

killer atau pembunuh diam-diam.10

Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistemik.

Hipertensi akan menyebabkan kerusakan sejumlah organ penting

(target organ damage), yaitu jantung, otak, ginjal dan retina mata.

Bahkan hipertensi bisa menyebabkan disfungsi ereksi. 10

Penelitian klasik oleh Perera pada tahun 1955 terhadap 500

orang penderita hipertensi yang tidak diobati menunjukkan bahwa

terjadi kerusakan organ penting yang dapat diperiksa secara klinis

termasuk foto Rontgen toraks dan elektrokardiogram (EKG).

Kelangsungan hidup (survival) dalam beberapa tahun akan menurun

drastis setelah terdeteksi adanya kerusakan organ seperti hipertrofi


11

bilik kiri jantung (LVH), payah jantung (heart failure), payah ginjal,

gangguan iskemik otak maupun stroke. Setiap kenaikan tekanan

darah sebesar 20/10 mmHg akan meningkatkan resiko mortalitas

kardiovaskuler dua kali lipat.10

Oleh karena itu sangat penting untuk memeriksa tekanan darah

sejak usia remaja, dan apabila ditemukan hipertensi harus diperiksa

dengan teratur dan tekanan darahnya dikendalikan sampai ke tingkat

yang disarankan, dengan memperbaiki kebiasaan hidup yang tidak

baik dan dengan pengobatan. Seorang dokter, disamping memeriksa

dan memberikan obat yang sesuai, harus melakukan edukasi tentang

hidup sehat yang bisa mengendalikan tekanan darah dan memotivasi

penderita agar kontrol dan memakai obat dengan teratur. Banyak

penderita dan anggota masyarakat yang berpikiran bahwa obat

hipertensi tidak harus dimakan terus menerus karena akan merusak

ginjal.10

Agar dapat menangani hipertensi secara efektif perlu dilakukan

langkah sistematis sebagai berikut:10

a) Tentukan apakah ada tekanan darah tinggi


b) Analisis faktor-faktor risiko, kelainan organ sasaran, dan

penyakit yang ada


c) Edukasi pasien dan keluarga
d) Obati hipertensi, faktor risiko dan kelainan yang ada
e) Pantau perkembangan
f) Sesuaikan terapi

2.2.2 Patofisiologi Hipertensi


12

Tekanan darah adalah produk curah jantung (cardiac output) x

tahanan perifer. Pada hipertensi primer (esensial) ada sejumlah faktor

yang berperan, yaitu faktor hormonal pada sistem renin-angiotensin-

aldosteron (renin aldosterone angiotensin system RAAS), sistem

syaraf otonom, tahanan perifer, asupan garam (NaCl) dan lain-lain. 11

Unsur-unsur dan kerja utama dari sistem renin-angiotensin dan

kallikrein di jaringan. Enzim pengubah angiotensin (ACE) diposisikan

untuk mengatur efek kesimbangan antara efek presor/proliferatif

dengan efek depresor/antiproliferatif.11

Efek bradikinin terhadap kardiovaskuler dimediasi melalui

reseptor 2. Dengan merangsang sintesis dan pelepasan nitrat oksida

(NO), prostasiklin, dan faktor hiperpolarisasi yang berasal dari

endothelium. Bradikinin juga bisa menyebabkan vasodilatasi,

menghambat adhesi platelet, dan menghambat proliferasi sel-sel. 11

Ada 4 reseptor Ang II yang sudah teridentifikasi, dan reseptor AT1

adalah yang paling diketahui. Reseptor AT2 bisa mengimbangi efek

reseptor AT1, sedangkan reseptor AT3 bisa merangsang pelepasan

PAI-1 dari endothelium.11

ACE meningkatkan Angiotensin II dan mendegradasi Bradikinin.

Ang-(1-7) dibentuk dari Ang 1 oleh kerja beberapa endopeptidase

spesifik jaringan, terutama neprilysin yang terletak pada permukaan

sel-sel endotel dan epitel, yang diubah menjadi peptida inaktif Ang-(1-

5) oleh ACE. Semakin banyak bukti yang menyarankan bahwa


13

sebagian besar efek Ang-(1-7) dimediasi oleh suatu subtype reseptor

endothelial yang berbeda dari AT1 dan AT2. Penghambat reseptor

AT1 (ARBs) tidak tampak memiliki efek utama terhadap aktifitas Ang-

(1-7).11

Kerja biologis Ang-(1-7) juga telah diteliti. Seperti halnya

bradikinin Ang-(1-7) menghasilkan berbagai respon vasodilatoris,

natriuretic dan antiproliferatif untuk mengimbangi efek Ang III. Dua

target penting dalam sistem Renin Angiotensin untuk pengobatan

hipertensi adalah menghambat kerja ACE dan menghambat di

reseptor AT1.11

2.2.3 Efek Hipertensi

Pasien dengan hipertensi meninggal dengan cepat; penyebab

paling sering dari kematian adalah penyakit jantung,dengan stroke

dan gagal ginjal juga sering terjadi, terutama pada mereka dengan

retinopati yang signifikan.12

Efek pada jantung, kompensasi jantung pada beban kerja yang

berlebihan dibebankan dengan kenaikan tekanan sistemik yang mula-

mula dipertahankan dengan hipertrofi ventrikel kiri,ditandai oleh

ketebalan dinding yang bertambah,fungsi ruang ini memburuk,kavitas

berdilatasi,dan timbul gejala dan tanda gagal jantung. 12

Efek neurologik pada hipertensi yang telah lama mungkin dibagi

menjadi perubahan retinal dan sistem saraf pusat. Karena retina

merupakan jaringan satu-satunya arteri dan arteriole dapat diperiksa


14

secara langsung, pemeriksaan oftalmologik yang berulang

memberikan kesempatan untuk menemukan perkembanga efek

vascular dan hipertensi.12

Efek ginjal yaitu lesi arteriosklerotik dari arteriole aferen dan

eferen dan jumbai kapiler glomerulus adalah lesi vaskuler renal yang

paling sering pada hipertensi dan mengakibatkan menurunnya tingkat

filtrasi glomerulus dan disfungsi tubulus.12

2.3 TINJAUAN UMUM SEMANGKA

2.3.1 Sistematika Semangka


Sistematika semangka adalah sebagai berikut:13

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Citrullus

Species : Citrullus vulgaris

2.3.2 Nama Lokal

Dibeberapa daerah, semangka mempunyai beberapa sebutan: 13

Makassar : mandike

Jawa : samangka, semongka, watesan, ghulengghuleng.

Sumatera : mandike, karamboja, kalambosa, kamandriki.

Maluku : mendikai, pateka, samangka.


15

Nama Asing : Xi gua (China), watermelon (Inggris).

2.3.3 Ekologi

Semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika.

Tumbuh liar di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di

kebun dan pekarangan sebagai tanaman buah. Semangka dapat

ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl. 13

2.3.4 Morfologi

Terna semusim ini tumbuh menjalar di atas tanah atau memanjat

dengan sulur-sulur atau alat pembelit. Batang lunak, bersegi dan

berambut, panjangnya 1,5-5 m. Sulur tumbuh dari ketiak daun,

bercabang 2--3. Daun letak berseling, bertangkai, helaian daun lebar

dan berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing, panjang 3--25

cm, lebar 1,5--15 cm, tepi bergelombang, kadang bergigi tidak teratur,

permukaan bawah berambut rapat pada tulangnya. Bunga uniseksual,

keluar dari ketiak daun, tunggal, biasanya bunga jantan lebih banyak,

berbentuk lonceng lebar, warnanya kuning, mekar pada pagi hari.

Buah berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi

dengan panjang 20--30 cm, diameter 15--20 cm, dengan berat mulai

dari 4 kg sampai 20 kg. Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin,

warnanya bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak putih, atau

hijau muda bergaris-garis putih. Daging buah warnanya merah, merah

muda (pink), jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Biji
16

bentuk memanjang, pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau cokelat

kemerahan. Ada juga yang tanpa biji (seedless). 13

2.3.5 Kandungan Kimia

Tabel 3. Komposisi gizi per 100 gram semangka 12

No. Komposisi Gizi Banyaknya


1 Air 92,30 g
2 Kalori 28,00 g
3 Protein 0,10 g
4 Lemak 0,20 g
5 Karbohidrat 7,20 g
6 Kalsium 8,00 mg
7 Fosfor 7,00 mg
8 Zat besi 0,20 mg
9 Serat 0,50 mg
10 Natrium 1,00 mg
11 Kalium 82,00 mg
12 Magnesium 10 mg
13 Zink 0,1 mg
14 Mangan 0,038 mg

Mineral

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian

enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan

tubuh. Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsur-unsur

ini harus disediakan lewat makanan. Mineral digolongkan ke dalam


17

mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang

dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan

mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Yang termasuk

mineral makro antara lain: natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor,

dan magnesium. Sedangkan yang termasuk mineral mikro antara lain:

besi, mangan dan tembaga.14

Natrium adalah kation utama dalam darah dan cairan

ekstraselular yang mencakup 95% dari seluruh kation. Oleh karena

itu, mineral ini sangat berperan dalam pengaturan cairan tubuh,

termasuk tekanan darah dan keseimbangan asam-basa . 14

Perubahan kadar natrium dapat mempengaruhi tekanan darah

tetapi tidak dengan sendirinya menyebabkan tekanan darah tinggi.

Meskipun demikian, terdapat cukup banyak bukti yang mendukung

anggapan bahwa mengurangi asupan natrium dapat menurunkan

tekanan darah.14

Kalium terutama merupakan ion intraselular dan dihubungkan

dengan mekanisme pertukaran dengan natrium. Peningkatan asupan

kalium dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan

darah, karena kalium memicu natriuresis (kehilangan natrium melalui

urin). Diduga bahwa peningkatan asupan kalium untuk mengimbangi

natrium dalam diet bermanfaat bagi kesehatan jantung. 14

Kadar magnesium yang normal dapat mempertahankan tonus

otot polos, dan berimplikasi terhadap kontrol tekanan darah.


18

Magnesium juga dapat melindungi otot jantung dari kerusakan selama

iskemi.14

Ion fosfor membantu menjaga keseimbangan kolesterol dalam

larutan darah dan membantu transpor asam lemak. Fosfor diperlukan

untuk saraf dan jantung yang sehat. 14

Salah satu buah yang mengandung zat bioaktif flavonoid adalah

buah semangka, yang diduga kandungan flavonoidnya menghambat

ACE (Angiotensin Converting Enzym) yang mengubah angiotensin I

menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah

dan penurunan tekanan darah.14

Zat-zat lain yang terdapat dalam buah semangka antara lain

serat, abu, dan vitamin A, B dan C, namun kurang berpengaruh

terhadap tekanan darah. Selain itu, buah semangka juga

mengandung asam amino sitrulin, asam aminoasetat, asam malat,

asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, silvit,

lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa.14

2.3.6 Kegunaan Tanaman

Kulit buah dan daging buahnya rasanya manis, sifatnya dingin,

afinitas ke meridian jantung, lambung, dan kandung kemih. Semangka

berkhasiat sebagai penyejuk tumbuh selagi cuaca panas , peluruh

kencing (diuretik), antiradang, melumas usus, dan menghilangkan

haus. Pada pengobatan tradisional Cina, semangka digunakan untuk

melawan bentuk summer heat yaitu gejala penyakit yang ditandai


19

dengan banyak berkeringat, rasa haus, suhu tubuh meningkat, warna

urine jernih, diare, dan mudah marah. Buah atau jus buahnya

meringankan gejala-gejala di atas, meningkatkan keluarnya urine, dan

membersihkan ginjal. Biji rasanya manis, sifatnya netral. Berkhasiat

peluruh kencing (diuretik), menyehatkan ginjal, menyejukkan pada

radang kandung kemih, dan melembabkan usus.14

2.3.7 Efek Samping

Buah semangka jangan dimakan dengan gula aren karena dapat

terbentuk racun, terutama sangat mengganggu pada orang yang

pencernaannya lemah. Racun ini dapat menimbulkan kejang-kejang

dan diare sampai menyebabkan kematian.14

2.4. KERANGKA TEORI Semangka

K+ Mg+ P+ Flavonoid

Menghamb
Menghamba Keseimbang
at renin Vasodilatasi t kontraksi an
Menghamba
angiotensi otot Kolesterol
t ACE
n system

Reabsorbsi Resistensi
Na+ dan air perifer Vasodilatasi
menurun menurun
20

Penurunan Tekanan
Darah

2.5. KERANGKA KONSEP

Pemberian
Tekanan Darah Buah Semangka
Tekanan Darah
wanita dewasa, wanita dewasa,
sistol dan diastol sistol dan diastol
sebelum pemberian sesudah pemberian
buah semangka buah semangka
21

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Hubungan Antar Variabel

2.6. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka peneliti

menguraikan hipotesis sebagai berikut:

Terjadi penurunan tekanan darah pada orang coba setelah

pemberian buah semangka (Citrullus vulgaris).


22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian prospektif

eksperimental, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), bersifat

komparatif dengan desain pre tes dan post tes.

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia.


2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian akan dilakukan pada hari kamis-sabtu, tanggal

8 - 12 September 2014.

3.3 VARIABEL PENELITIAN

3.3.1 Variabel Independen

Buah semangka

3.3.2 Variabel Dependen

Tekanan darah wanita dewasa.

3.4. DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF

1. Buah Semangka
23

Semangka merupakan jenis buah berair yang sebagian besar

daging buahnya bewarna merah. Salah satu jenis tanaman merambat

yang banyak mengandung kalium, magnesium, fosfor dan flavonoid. 14

2. Tekanan Darah
a. Definisi Operasional

Tekanan darah adalah tekanan yang disebabkan oleh darah

terhadap satuan dinding pembuluh darah yang dapat dinyatakan

dengan mmHg.15

Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan pada saat

jantung mulai berdenyut dan berkontraksi memompa darah keluar

dari jantung. 6

Tekanan diastolik adalah tekanan yang dihasilkan pada saat

jantung berelaksasi setelah berdenyut.6

b. Kriteria Objektif

Tabel 4. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNC VIII tahun

20137

c. Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah

Sphygmomanometer dan stetoschope.


24

1. Wanita Dewasa
a. Definisi Operasional

Wanita adalah lawan jenis pria. Dewasa adalah salah satu fase

dalam rentang kehidupan individu setelah masa remaja. 16

b. Kriteria Objektif
Masa dewasa dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40

tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang

menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.16

3.5 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


3.5.1 Populasi
Populasi yang akan diteliti adalah wanita dewasa usia 20-22

tahun yang terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia angkatan 2011 dengan jumlah 107

orang.

3.5.2 Sampel

Sampel penelitian adalah Mahasiswi Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia di Makassar yang memenuhi kriteria

inklusi subyek penelitian.

1. Kriteria Inklusi
a. Terdaftar sebagai Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas

Muslim Indonesia Makassar angkatan 2011


b. Berusia antara 20-22 tahun
c. Menyetujui informed consent
2. Kriteria Eksklusi
a. Menolak informed consent
b. Sedang menggunakan obat-obatan tertentu
c. Melakukan kerja berat sebelum diberi perlakuan
d. Tekanan darah sistol sebelum diberi perlakuan kurang dari 90

mmHg
25

3.5.3 Besar Sampel

Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 %

dan power test (kekuatan uji) 80 % menggunakan rumus besar

sampel untuk menguji perbedaan rata-rata data berpasangan.

Z1- dan Z1- diperoleh dari tabel distribusi normal standar, untuk

taraf kepercayaan 95 %, Z1- = 1,96 ; dan untuk power test 80 %, Z1-

= 0,84. X1-X2 : Besarnya perbedaan rata-rata antara sebelum

perlakuan dan setelah perlakuan.

Dengan menetapkan besarnya perbedaan rata-rata tekanan

darah pengaruh buah semangka sebesar 10 mmHg dan besarnya

standar deviasi tekanan darah 15 mmHg. Dari rumus besar sampel di

bawah ini didapat :

2 (Z 1a+Z 1 )
n=
( X 1X 2) 2

n = (15)2 (1,96+0,84)2) / (X1-X2)2

= 225 (7,84)/ 82

= 1764 / 64

= 27,6 28 (10 %) n = 30 orang

3.6 CARA PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Stetoschope
b. Spygmomanometer
26

c. Pisau buah
d. Timbangan
2. Bahan

Bahan perlakuan berupa : Buah semangka

3.6.2 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu hasil dari

pemeriksaan langsung tekanan darah yang dilakukan oleh penelti

sebelum dan sesudah pemberian buah semangka.

3.6.3 Cara Kerja

Penelitian ini akan dilakukan pada 30 orang mahasiswi Fakultas

Kedokteran Universitas Muslm Indonesia yang memenuhi kriteria

inklusi. Kemudian dilakukan informed consent untuk dilakukan

pengukuran tekanan darah sistol dan diastol dengan cara auskultasi

pada posisi duduk.


Tiga puluh orang di ukur tekanan darahnya terlebih dahulu

sebelum di beri makan buah semangka. Setelah makan 350 gr buah

semangka di ukur kembali tekanan darahnya. Pengukuran di lakukan

setelah 15 menit makan semangka selama 5 hari berturut-turut.

3.6.4. Analisis Data

Data yang telah ada dimasukkan dalam program SPSS versi 20

untuk WINDOWS dan dihitung frekuensinya kemudian ditampilkan

dalam bentuk tabel. Analisis data menggunakan uji t berpasangan

dengan = 0,05. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p 0,05.

3.7 ETIKA PENELITIAN


27

1. Meminta persetujuan (informed consent) responden setelah

mendapatkan penjelasan mengenai penelitian ini.

2. Kepentingan responden diutamakan.

3. Responden tidak dikenakan biaya apapun.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. HASIL

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama lima hari

berturut-turut, diperoleh data tekanan darah sistol dan diastol dari 30

orang coba tiap waktu pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan yang

disajikan pada tabel 5.1 yaitu tekanan darah sistol sebelum dan sesudah

pemberian buah semangka (Citrullus vilgaris) dan tabel 5.2 Tekanan darah

diastol sebelum dan sesudah pemberian buah semangka (Citrullus

vilgaris) dari hari pertama sampai hari kelima.


28

Sebelum makan buah semangka Setelah makan buah semangk


Har Har Har Har Har Har Har Har Har
i i i i i Rata i i i i Hari
ke- ke- ke- ke- ke- - ke- ke- ke- ke- ke-
No Nama 1 2 3 4 5 Rata 1 2 3 4 5
1 Eka S 120 100 100 110 100 106 110 90 100 110 110
2 Husnul K B 100 100 100 100 100 100 100 90 90 90 90
3 A. Indira 100 100 100 100 110 102 100 110 100 100 100
4 Nurindah R 100 90 100 100 100 98 100 90 100 90 100
5 A. Tenri Arung 110 110 100 100 90 102 110 110 90 100 90
Amalia
6 Hendar 130 120 110 130 120 122 120 110 110 120 110
7 Fierda Eka 110 100 100 110 100 104 100 110 110 100 100
8 Jurianah S 120 110 110 110 110 112 100 100 110 100 100
9 Fadiah F 120 120 110 120 110 116 110 110 110 110 110
A. Tenri
10 Andromeda 110 110 120 100 100 108 100 100 100 120 90
11 Nur Qalbi 110 100 100 90 90 98 110 90 90 90 90
12 Nur Awaliyah 110 110 100 110 90 104 100 90 90 90 90
13 Mutmainnah 120 110 120 120 110 116 110 120 110 110 110
14 Gabriyah 120 120 110 110 110 114 110 110 110 100 90
29

15 Atika 120 120 110 100 100 110 110 110 110 90 100
16 Intan Nur 100 100 90 100 100 98 100 100 90 90 90
17 Restu 110 110 110 110 110 110 100 100 90 100 100
18 Sulfianita 110 110 90 100 100 102 100 90 90 90 100
19 Wiwin 100 110 100 110 100 104 100 110 90 90 100
20 Eka Reski 110 110 100 110 100 106 100 100 110 100 90
21 Rani Mulya 100 120 100 100 110 106 100 110 100 110 100
22 Dwi Putri 120 90 110 100 90 102 110 110 100 110 110
23 Anita 110 100 90 100 100 100 120 110 110 90 110
24 Dzulhijjahyanti 120 120 100 120 100 112 120 120 100 110 120
25 Asni H 110 110 100 100 100 104 120 110 90 100 110
26 St. Masitta 110 110 110 110 110 110 120 110 100 110 100
27 Shinta Dwi 110 110 110 100 100 106 100 100 110 100 90
28 A. Tenri Awaru 120 100 100 110 100 106 100 100 90 110 100
29 A. Najmiah 120 130 90 110 100 110 110 90 90 100 90
Intan
30 Purnamasari 120 110 110 100 100 108 110 100 100 110 100
Tabel 5.1. Tekanan darah sistol orang coba sebelum dan setelah
pemberian buah semangka (Citrullus vilgaris)

Sebelum makan buah semangka Setelah makan buah semangk


Har Har Har Har Har Har Har Har Har
i i i i i Rata i i i i Hari
ke- ke- ke- ke- ke- - ke- ke- ke- ke- ke-
No Nama 1 2 3 4 5 Rata 1 2 3 4 5
Eka S. Nur
1 Rahman 80 70 80 80 60 74 70 70 70 70 80
Husnul
2 Khatimah 70 70 70 70 70 70 70 70 60 70 70
3 A. Indira 70 70 60 60 70 66 60 70 60 60 70
4 Nurindah R 70 60 70 70 70 68 60 70 70 60 70
5 A. Tenri Arung 70 80 60 70 60 68 70 70 60 60 70
6 Amalia H 80 80 70 80 80 78 80 80 70 80 80
7 Fierda 70 70 60 80 80 72 70 80 70 70 70
8 Jurianah 80 70 70 70 70 72 70 70 60 70 60
9 Fadiah 80 80 80 80 70 78 80 80 70 80 80
A. Tenri
10 Andromeda 80 80 80 70 70 76 60 70 70 70 60
11 Nur Qalbi 70 70 70 70 60 68 80 70 60 60 70
12 Nur Awaliyah 90 80 60 80 60 74 80 60 60 70 60
13 Mutmainnah 90 80 90 80 80 84 80 80 80 70 80
14 Gabriyah 80 70 60 70 80 72 70 80 70 70 70
30

15 Atika 80 80 80 70 80 78 80 70 80 60 70
16 Intan Nur 70 80 60 70 70 70 60 60 60 60 60
17 Restu 80 80 70 70 70 74 60 70 70 70 70
18 Sulfianita 70 70 70 70 60 68 70 70 60 70 60
19 Wiwin 70 80 60 60 60 66 70 60 60 50 60
20 Eka Reski 80 80 70 70 60 72 70 60 70 80 70
21 Rani 80 80 70 60 70 72 70 70 70 80 70
22 Dwi 80 60 80 70 60 70 80 90 70 70 70
23 Anita 80 70 60 70 70 70 80 80 70 70 80
24 Dzulhijjahyanti 70 70 70 70 80 72 90 80 70 80 70
25 Asni 80 70 70 60 60 68 80 80 60 70 80
26 St. Masitta 80 80 70 80 80 78 80 70 70 80 70
27 Shinta 80 70 80 70 70 74 70 70 80 80 70
28 A. Tenri Awaru 90 70 60 70 60 70 60 60 60 70 70
29 A. Najmiah 80 90 60 70 70 74 80 70 70 70 70
Intan
30 Purnamasari 80 70 70 70 70 72 80 50 70 70 70
Tabel 5.2. Tekanan darah diastol orang coba sebelum dan setelah
pemberian buah semangka (Citrullus vilgaris)

Berdasarkan tabel 5.1 dan 5.2 menunjukkan bahwa pada 30

orang coba, sebelum diberikan buah semangka rata-rata tekanan darah

sistole sebesar 106,53 mmHg, kemudian turun menjadi 102,13 mmHg

setelah diberikan buah semangka. Dan tekanan darah diastole 72,27

mmHg turun menjadi 70,13 mmHg.

Berdasarkan uji Shapiro-wilk diketahui bahwa hasil sebaran

data normal p>0.05 sehingga dilanjutkan dengan uji statistik t

berpasangan. Dapat diketahui nilai kemaknaan perbedaan tekanan darah

sebelum dan setelah pemberian buah semangka pada wanita dewasa

selama lima hari berturut-turut dimana terdapat perbedaan yang

bermakna pada tekanan darah sistol ( p= 0,000 ) dan tekanan darah

diastole ( p= 0,012 ). Untuk mengetahui efektifitas pemberian buah


31

semangka (Citrullus vulgaris) berdasarkan hasil uji t berpasangan

didapatkan adanya perbedaan tekanan darah wanita dewasa yang

bermakna ( p< 0,05 ) antara sebelum dan setelah pemberian buah

semangka (Citrullus vulgaris) baik tekanan darah sistolik maupun tekanan

darah diastolic.

Berikut ini adalah rata-rata (mean) tekanan darah sistolik wanita

dewasa sebelum dan setelah pemberian buah semangka (Citrullus

vulgaris).

Tabel 6 Hasil analisis uji T berpasangan rata-rata tekanan darah sistolik

wanita dewasa sebelum dan setelah pemberian buah semangka

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error


Mean

Sistol sebelum perlakuan 106.53 30 5.871 1.072


Pair 1
Sistol setelah perlakuan 102.13 30 6.191 1.130

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Std. Error


Deviation Mean

Diastol sebelum perlakuan 72.27 30 4.127 .753


Pair 1
Diastol setelah perlakuan 70.13 30 5.198 .949
32

Bedasarkan tabel 6 diketahui bahwa pemberian buah semangka

(Citrullus vulgaris) selama 5 hari berturut-turut dapat terjadi penurunan

tekanan darah sistol rata-rata 4.400 mmHg dan tekanan darah diastolik

rata-rata 2,133 mmHg. Setelah dilakukan uji statistic menggunakan uji t

berpasangan diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna pada orang

coba yang diberi buah semangka dengan dosis 350 gr setiap hari selama

lima hari berturut-turut sehingga hipotesis penelitian bahwa Terjadi

penurunan tekanan darah pada orang coba setelah pemberian buah

semangka (Citrullus vulgaris) terbukti.

Tabel 7 Hasil analisis uji T berpasangan tekanan darah sistolik wanita


dewasa sebelum dan setelah pemberian buah semangka

Paired Samples Test


Paired Differences T Df Sig. (2-
tailed)

Mean Std. Std. Error 95% Confidence


Deviation Mean Interval of the
Difference

Lower Upper

Diastol sebelum
Pair perlakuan -
2.133 4.361 .796 .505 3.762 2.680 29 .012
1 Diastol setelah
perlakuan
33

Paired Samples Test

Paired Differences T Df Sig. (2-


tailed)

Mean Std. Std. Error 95% Confidence


Deviation Mean Interval of the
Difference

Lower Upper

Sistol sebelum
Pair perlakuan -
4.400 5.049 .922 2.515 6.285 4.773 29 .000
1 Sistol setelah
perlakuan

Berdasarkan tabel 7 hasil analisis T berpasangan menunjukkan

perbedaan bermakna ( p< 0,05) antara sebelum dan sesudah pemberian

buah semangka

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa pada orang coba,

sebelum diberikan buah semangka rata-rata tekanan darah sistole

sebesar 106,53 mmHg, kemudian turun menjadi 102,13 mmHg setelah

diberikan buah semangka. Hasil uji t berpasangan, didapatkan nilai t

hitung untuk TD sistole sebesar 4,773 dengan p-value sebesar 0,000. Dan

t hitung untuk tekanan darah diastole sebesar 2,680 dengan p value 0,012

Ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tekanan darah sistolik

sebelum dan sesudah pemberian buah semangka dengan p value 0,000

lebih kecil dari (0,05). Perubahan tekanan darah pada orang coba

karena adanya perlakuan yaitu pemberian buah semangka selama 5 hari

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian buah semangka (Citrullus

vulgaris) menyebabkan penurunan tekanan darah yang bermakna.


34

5.2 PEMBAHASAN

Efektifitas Pemberian Buah Semangka (Citrullus vulgaris) terhadap

Tekanan Darah

Penurunan tekanan darah setelah pemberian buah semangka

(Citrullus vulgaris) membuktikan bahwa terdapat senyawa-senyawa aktif

dalam buah semangka (Citrullus vulgaris) yang dapat menurunkan

tekanan darah. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian dimana pada

orang coba tekanan darah sistolnya menurun secara signifikan (p= 0,000)

dan tekanan darah diastolnya (p= 0,012) dengan dosis 350 gr buah

semangka perhari selama lima hari berturut-turut dapat menurunkan

tekanan darah sistol rata-rata 4,400 mmHg dan tekanan darah diastole

rata-rata 2,133 mmHg ( tabel 7 )

Dengan mengomsumsi buah semangka baik lansung ataupun

dibuat menjadi jus secara regular dapat mengobati berbagai penyakit

termasuk menurunkan tekanan darah tinggi. pendekatan utama oleh

penderita untuk mengontrol tekanan darah tinggi ialah dengan merubah

gaya hidup lifestyle modification salah satu cara dengan meningkatkan

asupan kalium dan magnesium yang terdapat dalam buah-buahan, serta

menurunkan asupan tinggi natrium.17

Mekanisme buah semangka dalam menurunkan tekanan darah

beragam karena kandungan nutriennya, antara lain asam amino arginine


35

dan citruline yang merupakan precursor utama pembentukan Nitrit Oksida

(NO), kalium, serta kandungan air yang tinggi. 18,19

Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah

resistensi perifer. Resistensi perifer adalah gabungan resistensi pada

pembuluh darah (arteri dan arteriol) dan viskositas darah. Kandungan

buah semangka yang bekerja pada bagian ini adalah asam amino

agrninine dan citruline. Citrulline adalah asam amino non-esensial yang

berfungsi sebagai precursor untuk nitrik Oksida. Nitrit Oksida (NO) sendiri

merupakan substansi dilator umum pendek yang dilepaskan oleh sel

endotel pembuluh darah dalam responnya terhadap pengikatan

vasodilator pada reseptor sel endotalium. 20 Pelepasan nitrit oksida dari sel

endotel terjadi akibat peningkatan mikrosirkulasi yang menyebabkan

peningkatan dalam aliran darah. Peningkatan aliran darah menyebabkan

Shear Stress akibat tarikan viskus (Viscous drag) dari darah terhadap

dinding vascular. Stress ini kemudian menyebabkan pelepasan nitrit

oksida secara hebat yang berefek merelaksasikan dinding arteri dan

menyebabkan dilatasi pada pembuluh darah. Respon ini bukan saja

terjadi pada mikrosirkulasi tetapi juga terhadap pembuluh darah besar.

Efek vasodilatasi pada pembuluh darah menyebabkan penurunan

resistensi peripheral total, penurunan beban kerja jantung yang mana

berefek juga terhadap penurunan tekanan darah. 15

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fozard dan Part pada

tahun 2009 the role of nitric oxide in regional vasodilator effects of


36

endothelin-1in the rat dengan hipertensi spontaneous mendapati bahwa

Nitrit Okside mrupakan vasodilator yang kuat, demikian pula penelitian

yang dilakukan oleh Filip et al pada tahun 2007 Vascular responses to

endothelin-1 following inhibition of nitric oxide synthesis in the conscious

rat yang diberikan inhibitor nitric oksida mendapati peningkatan Mean

Arterial blood pressure 40%.21,22

Buah semangka juga mempengaruhi sistem haemodinamik

karena kandungan air yang tinggi yang berfungsi sebagai diuresis alami. 23

Diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya

penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan

jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air. Cara kerja diuresis natural

dengan mengeluarkan banyak urin yang mana natrium juga banyak

dikeluarkan sehingga menyebabkan panarikan lebih banyak cairan ikut

keluar, dengan demikian tekanan dalam saluran berkurang, serta volume

cairan ekstraselular berkurang dan menurunkan venous return dan pada

akhirnya,berefek menurunkan cardiac output sehingga dengan demikian

terjadi penurunan tekanan darah. 6

Selain memiliki efek vasodilator dan efek diuresis natural, buah

semangka juga memiliki kandungan kalium tinggi bisa menetralisir

tekanan darah serta dapat menggiatkan kerja jantung. 24 Kalium

menyebabkan ginjal mengeskresikan kelebihan sodium dari tubuh,

sehingga menurunkan rasio sodium dan air (Sodium-water ratio), selain itu

kalium membantu tubuh menjaga keseimbangan jumlah natrium di dalam


37

cairan sel, apabila tubuh kekurangan kalium, natrium yang berlebihan

tidak bisa dikeluarkan sehingga resiko hipertensi meningkat. 25

Mekanisme kalium dalam menurunkan tekanan darah dengan

cara menimbulkan efek vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan

resistensi peripheral total dan meningkatkan kardiak output. 26 Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Mu et al pada tahun 2009 Family-based

randomized trial to detect effects on blood pressure of a salt substitute

containing potassium and calcium in hypertensive adolescents

menemukan bahwa garam yang digantikan potassium dan calcium (salt)

yang dikomsumsi selama 2 tahun menyebabkan penurunan tekanan

darah sebesar 6 % dengan nilai p< 0.05 dan membuktikan bahwa

penambahan potassium dan kalsium dalam garam efektif menurunkan

tekanan darah.2

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

6.1. KESIMPULAN
Berdasrkan hasil penelitian diatas, maka dapat ditrik kesimpulan

sebagai berikut :
1. Rerata tekanan darah sistolik pada orang coba sebelum di berikan jus

buah semangka sebesar 106,53 mmHg dan setelah diberikan buah

semangka sebesar 102,13 mmHg.


38

2. Rerata tekanan darah daistolik pada orang coba setelah di berikan jus

buah semangka sebesar 72,27 mmHg dan setelah diberikan buah

semangka sebesar 70,13 mmHg.


3. Terjadi kecenderungan penurunan tekanan darah sistolik rata-rata

4,400 mmHg dan tekanan darah diastolik rata-rata 2,133 mmHg

setelah pemberian buah semangka (Citrullus vulgaris) dengan dosis

350 gr perhari.
4. Ada perbedaan yang signifikan tekanan darah sistolik sebelum dan

setelah pemberian buah semangka pada orang coba dengan p-value

0,000 kurang dari 0,05 dan tekanan darah diastolik dengan p-value

0,012 kurang dari 0,05.


5. Ada pengaruh yang signifikan pemberian buah semangka terhadap

tekanan darah wanita dewasa di Fakultas Kedokteran UMI angkatan

2011 dengan p value TD sistole sebesar 0.000, dan TD diastole dengan

p value sebesar 0, 012 lebih kecil dari (0,05).

6.2. SARAN

Mengacu pada hasil penelitian maka penulis menyarankan

untuk:

1. Perlu dilakukan penelitian lebuh lanjut tentang pengaruh buah

semangka (Citrullus vulgaris) terhadap tekanan darah pada penderita

hipertensi melihat penurunan tekanan darah yang mungkin lebih besar

jika dibandingkan dengan waktu yang telah ada dengan jangka waktu

yang lebih lama.


39

2. Perlu dilakukan penelitian lebuh lanjut tentang pengaruh buah

semangka (Citrullus vulgaris) terhadap tekanan darah pada penderita

hipertensi dengan dosis yang lebih bervariasi sehingga diperoleh dosis

maksimal.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang zat-zat aktif yang

terkandung di dalam buah semangka (Citrullus vulgaris) untuk

mengetahui jenis zat aktif yang paling berperan terhadap penurunan

tekanan darah.
4. Membudidayakan tanaman semangka (Citrullus vulgaris) sebagai

TOGA ( Tanaman Obat keluarga ).


5. Perlunya penerapan ethical clearance dalam peneitian eksperimental

seperti ini guna melindungi hak-hak dasar orang coba sebagai objek

percobaan.

6.3. KENDALA

Selama masa penelitian, peneliti mengalami beberapa kendala

yang cukup sulit diatasi, diantaranya:

1. Keterbatasan dana yang tersedia sedangkan dana yang diperlukan

dalam penelitian cukup besar.


2. Jumlah peneliti yang tidak sebanding dengan jumlah sampel yang ada

sehingga cukup kesulitan dalam melakukan pengukuran terhadap

semua sampel.
3. Waktu yang ada tidak memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk

melakukan peneitian.
4. Kurangnya kepustakaan mengenai waktu yang dibutuhkan buah

semangka sampai memberikan efek pada tekanan darah.


40

Apabila penelitian ini dikembangkan, diharapkan peneliti lain

dapat menjadikan kendala-kendala yang telah disebutkan diatas sebagai

bahan pembelajaran sehingga dapat menutupi berbagai kekurangan pada

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes. Hipertensi di Indonesia. Cited (2007). online ( 20/5/2013 ).

available from URL :


http://www.depkes.go.id?undex.php?=newsw&task=viewarticle.
2. Rahajeng E. Masalah Hipertensi di Indonesia. Cited (2009). Online

( 27/5/2013 ) . available from URL :


http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2009-

ekowatirah-3195&PHPSESSID=xmgwjcghxhek.
3. Tianshi. Gaya Hidup Sehat Sejahtera. Yogyakarta: Amadeus; 2008.
4. Jensen B. Terapi Jus : Menuju Hidup Sehat dan Panjang Umur.

Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer; 2004.


5. Dewi, Irma. 2009. Pengaruh Buah Semangka ( Citrullus vulgaris

Schard. Fructus) terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

Skripsi. Bandung : Universitas Kristen Maranatha.


6. Sherwood, Lauralle. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.


41

7. Delp & Manning. Major Diagnosis Fisik Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2005.


8. Rilantoro, Lily. Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit

FKUI; 2012.
9. GM, Tagor. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran UI; 2003.


10. Ganong, William. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.


11. Robbins, dkk. Buku Ajar Patologi Edisi 7 volume 2. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2012.


12. Williams, Gordon. 1996. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.

Terjemahan oleh Prof.Dr.Achmad H A. Asdie,Sp.PD-KE.2000.

Singapore : McGraw-Hill Book Co.


13. Sentra Informasi IPTEK. Cited (2005). Tanaman Obat Indonesia.

Online (30/5/2013). Available from URL:

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=251.
14. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kandungan Kimia pada

Tanaman Obat Unggulan. Cited (2007). Online ( 27 Mei 2013 ).

Available from URL: http://www.beritabumi.or.id.


15. Guyton A.C., Hall J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.


16. Soetjiningsih. Tumbuh-Kembang Anak Edisi 1. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2012.

17. Redaksiagromedia. Solusi sehat mengatasi hipertensi. Jakarta:

Agromedia pustaka; 2009

18. Suhardi, I. Rahasia sehat dengan makanan berkhasiat. Jakarta: buku

kompas; 2009
42

19. Sekarninsih, T & Rozaline, H. Terapi jus buah & sayuran: 201 jus sehat

mencegah dan mengobati penyakit. Jakarta: Pustaka Swara; 2006.

20. Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwel, V.W. biokimia harper. (Edisi 27).

Alih bahasa Braham u. pendit. Jakarta: Penerbit buku kedokteran

EGC; 2009.

21. Fozard JR, & Part ML. The role of nitric oxide in the regional

vasodilator effects of endothelin-1 in the rat. Sandoz Pharma. Cited

(2009). Online (25/03/2013). Available from URL http://hinari-

gw.who.int/whalecomwww.ncbi.nlm.nih.gov/whalecom0/pubmed?

term=Nitic%20oxide%20role%20in%20blood

%20pressure&cmd=correctspelling

22. Filep JG. Vascular responses to endothelin-1 following inhibition of

nitric oxide synthesis in the conscious rat. Cited (2007). Online

(35/03/2013). Available from URL: http://hinari-

gw.who.int/whalecomwww.ncbi.nlm.nih.gov/whalecom0/pubmed/82988

11

23. Adi, L, T. Sehat berdasarkan golongan darah : terapi herbal

berdasarkan golongan darah. Jakarta: Agromedia pustaka; 2007.

24. Suwarto, A. 9 buah & sayur sakti tangkal penyakit. Yogjakarta: penerbit

liberplus; 2010.

25. Sutomo, B. Menu sehat penakluk hipertensi. Jakarta: De media


43

pustaka; 2009.

26. Kusnul, Z. Munir, Z. Efek pemberian jus mentimun terhadap penurunan

tekanan darah. Prisiding seminas competitive advance. Vol 1 (2). Cited

(2012). Online (31/05/2013). Available from URL:

www.journal.unpdu.id/index.php/seminar/article.

27. Mu J. et al. Family-based randomized trial to detect effects

on blood pressure of a salt substitute containing potassium and

calcium in hypertensive adolescents. AMJ. 22(9):943-7. Cited (2009).

Online (25/03/2013). Available from URL: http://hinari-

gw.who.int/whalecomwww.ncbi.nlm.nih.gov/whalecom0/pubmed/19661

927
44

Tests of Normality
Kolmogorov- Shapiro-Wilk
a
Smirnov
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Sistol Sebelum
.136 30 .163 .956 30 .246
Perlakuan
Sistol Sesudah
.115 30 .200* .964 30 .387
Perlakuan
Diastol Sebelum
.159 30 .051 .934 30 .064
Perlakuan
Diastol Sesudah
.140 30 .137 .946 30 .128
Perlakuan
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel hasil uji normalitas data Shapiro-wilk

Anda mungkin juga menyukai