PENDAHULUAN
Memasuki era globalisai dan abad ke-21 sekarang ini, perkembangan ilmu
bertambah. Oleh sebab itu keinginan dan kebutuhan manusia pada zaman modern ini
demikian banyaknya dan Kompleks, sehingga tidak mungkin dapat dipenuhi dengan
berusaha sendiri. Oleh karena itu manusia membentuk suatu wadah yaitu organisasi yang
rangkaian proses kerjasama yang terikat dalam suatu hubugan formil guna mencapai tujuan
yang ditetapkan.
memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa yang akan datang
yang senantiasa berusaha dikejar dan diwujudkan oleh organisasi tersebut. Selain itu tujuan
organisasi berfungsi sebagai patokan yang dapat di pergunakan oleh anggota organisasi
maupun kalangan luar untuk menilai keberhasilan organisasi. Misalnya mengenai segi
pemeliharaan kesehatan dan sebagainya. Meskipun tujuan dari setiap organisasi itu
berbeda-berbeda namun ciri-ciri organisasi itu tetaplah sama, yaitu perilakunya terarah
pada tujuan dalam arti organisasi itu mengejar tujuan dan sasaran yang dapat dicapai secara
lebih efisiensi dan efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama-sama.
efektivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan dengan
pencapaian sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Secara sederhana efekfitivitas dapat di
Menurut Steers (1985 : 209) ada 4 faktor yang mempengaruhi efektivitas yaitu :
1. Ciri Organisasi
2. Ciri Lingkungan
3. Ciri Bekerja
Dari keempat faktor diatas, menurut Richard M. Steers salah satu faktor yang
organisasi adalah struktur organisasi. Dengan demikian agar tercapainya tujuan yang telah
di tetapkan secara efektif, maka bagi suatu organisasi hendaklah dapat menyusun suatu
kesatuan secara keseluruhan. Dalam hal ini struktur organisasi merupakan suatu kerangka
organisasi tersebut sehingga jelas kedudukannya, wewenang dan tanggung jawab masing-
Seperti yang dikemukan oleh Pfiffner dkk (Dalam Sutarto, 1998 : 41) yaitu
:Organization structure is the relationship of workers and their activities to oeanother and
the whole, the parts being the tasks, jobs, or functions and the respective of the personnel
who perform them. Struktur organisasi adalah hubungan antara para pegawai dan
Dengan demikian struktur organisasi dapat dianggap sebagai suatu kerangka yang
merupakan titik pusat bagi manusia agar dapat mengabungkan usaha-usaha mereka dengan
Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terlepas
dari peraturan dan dari tuntutan masyarakat yang menerima pelayanan tersebut. Salah satu
tujuan dari Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-
penduduk dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan
etika pelayanan profesi. Wujud nyata visi tersebut harus berupa pemeliharaan dan
peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dengan mengikut
akhir yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan, yaitu: good health for all citizens,
financial risk protection for all, equal access for everyone to quality health care, and
satisfaction of the people. Di Indonesia salah satu strategi pelaksanaan cita-cita ini adalah
bahwa Health is a fundamental human right, yang mengandung suatu kewajiban untuk
menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran
bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Serta berdasarkan,
merupakan salah satu aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana dalam pasal 28 H
ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahterah lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan
memberikan tingkat pelayanan seoptimal mungkin dalam usaha menjaga citra yang baik di
meningkat. Dengan adanya pelayanan yang baik, diharapkan masyarakat dapat mencapai
Agar kegiatan yang dijalankan oleh Puskesmas tersebut dapat mencapai hasil
yang maksimal maka seluruh kegiatan harus terpadu dan terarah. Untuk mewujudkan hal
itu maka sudah tentu diperlukan sebuah struktur organisasi yang baik. Di dalam struktur
organisasi tersebut harus terlingkup semua kegiatan yang ada dan juga kegiatan-kegiatan
pelayanan oleh pemerintah. Laporan dan berita semacam itu tentu merupakan control sosial
yang konstruktif dan harus ditanggapi secara serius. Dengan adanya keluhan seperti petugas
Puskesmas yang malas, kasar tidak ramah, jarang hadir, menunggu terlalu lama bila berobat
dan sebagainya, ini menunjukan suatu kelemahan akan mekanisme pelayanan. Juga sering
terdengar keluhan dari masyarakat bahwa bila berobat mereka tidak tahu harus kebagian
mana. Mungkin pada Puskesmas tersebut tidak terdapat masing-masing bagian yang secara
berobat dan menimbulkan rasa malas serta kebingungan bagi masyarakat itu sendiri .
untuk berobat ke Puskesmas sebagai organisasi formal yang bergerak dibidang kesehatan
masyarakat.
Hal-hal yang telah dikemukankan diatas, penulis merasa tertarik memilih judul
Kesehatan. (Studi Di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan
Singingi).
Untuk mengarahkan penelitian dan memperlancar data dan fakta kedalam bentuk
penulisan ilmiah, maka perlu perumusan masalah dengan jelas, sehingga dapat
dipergunakan sebagai bahan kajian dan pedoman arah penelitian setiap penelitian dimulai
dengan perumusan masalah yaitu : yang memberikan gambaran ada sesuatu yang perlu
diselesaikan atau dipecahkan dalam arti dicari jawabannya, Nawawi (1990 : 42)
yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah : Apakah ada Pengaruh
Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah tentu mempunyai tujuan
tertentu.
Lubuk Jambi.
Lubuk Jambi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas
Sumatera Utara.
D. Kerangka Teori
1. Pengertian Organisasi
Dalam memberikan pengertian atau defenisi tentang organisasi oleh para ahli
manajemen, terdapat berbagai pendekatan yang dilakukan serta pemikiran yang berlainan
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal dalam satu ikatan hierarki
dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut
pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Siagian (Dalam
Serta menurut Manullang (2002 : 59) adalah sekelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Organisasi menurut D. Mooney
for the attainment of common purpose. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
Dari defenisi ini organisasi diartikan sebagai badan atau lembaga yang merupakan
Berdasarkan defenisi ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang
2. Antar hubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis dan
3. Kerja sama didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-
Dengan demikian defenisi organisasi yang telah disebutkan diatas dapat ditarik
1. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama
2. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis
3. Dalam organisasi selalu terdapat atasan dan bawahan atau rangkaian hirarki
yang bersifat dinamis dalam arti orang-orang yang menduduki suatu jabatan
mengkait dan merupakan satu kesatuan. Disini organisasi merupakan suatu wadah setiap
kegiatan kerjasama, tempat menjalin kerja diantara pelaksananya atau juga sebagai suatu
sistem kerjasama, sistem hubungan dan sistem sosial. Dalam defenisi organisasi diatas
terdapat kata sistem, yang berati kesatuan berbagai faktor manusia yang membentuk
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, dan kemampuan untuk melaksanakan asas-
asas organisasi.
Berbagai faktor yang terdapat dalam defenisi organisasi yang disebutkan diatas
tidak dapat saling lepas (berdiri sendiri) melainkan saling kait mengkait dan merupakan
suatu kebulatan.
tanggung jawab masing-masing dalam suatu kelompok. Struktur ini apabila dilukiskan
berupa sebuah gambar bagan atau diagram yang memperlihatkan garis-garis. Besar
hubungan tersebut menurut fungsi-fungsi didalam usaha, dan arus tanggung jawab dan
wewenang.
Di dalam pengertian yang lebih luas, dapat dikatakan bahwa struktur organisasi
itu tergantung kepada tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan oleh
individu-individu dan kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
kota atau bentuk lainnya yang dihubungkan dengan garis satu sama lain, sesuai dengan arah
Menurut pendapat Richard dkk (Dalam Sutarto, 1998 : 43) tentang struktur
didalam organisasi.
organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian-bagian komponen
dan Posisi dalam suatu perusahaan/organisasi. Dan menurut Widjaja (1987 : 31) yaitu :
Struktur organisasi adalah sebagai bentuk atau wadah organisasi dan merupakan pengaturan
dari orang dan kegiatan fisik, serta hubungan antara mereka dalam pelaksanaan tugas
secara efektif.
3. Bentuk Organisasi
tanggung jawab serta kedudukan masing-masing dalam organisasi sebagai satu kesatuan.
Bentuk-bentuk organisasi yang dikemukakan oleh Sutarto (1998 : 18) sebagai berikut :
dibandingkan dengan tipe organisasi yang lain. Dalam tipe organisasi ini, kekuasan berjalan
garis lansung.
Dalam organisasi ini, bawahan hanya mengenal satu pimpinan / atasan sebagai
sumber yang memberikan perintah. Dengan demikian dalam orgnisasi garis ini ketegasan
dalam perintah serta kedisiplinan lebih terjamin. Organisasi ini sering juga disebut dengan
dilaksanakan.
3. Garis pimpinan tegas, tidak mungkin terjadi kesimpang siuran karena atasan
lain :
tujuan oraganisasi.
kalau pimpinan tidak mampu, maka seluruh organisasi akan terancam hancur.
2. Organisasi kecil
Organisasi garis dan staf merupakan gabungan kedua bentuk organisasi, yaitu
organisasi dan staff. ini mengurangi kelemahan-kelemahan organisasi garis yang antara lain
garis yang antara lain kurang memanfaatkan tenaga-tenaga ahli dan mengurangi kelemahan
organisasi fungsional yang antara lain kurang memanfaatkan tenaga-tenaga ahli dan
mengurangi kelemahan organisasi fungsional yang antara lain kurangnya ketegasan dalam
Staf dalam organisasi garis dan staf ini bertugas terutama memberi nasehat sesuai
dengan keahliannya, baik diminta atau tidak. Dengan demikian dibentuklah staf untuk
membantu pejabat garis sehingga ia dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Sehingga
tersedia lebih banyak waktu untuk memperhatikan hal-hal penting dan kebijakasanaan serta
Para pimpinan staf yang dipertukan pada organisasi garis bermaksud untuk
meperlancar kegiatan organisasi garis agar lebih baik. Tipe oragnisasi garis dan staf ini
pada umumnya digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan
1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana.
satu tangan.
pelaksanaan tugas.
3. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak lagi semuanya bersifat lansung.
4. Pimpinan, begitu pula sesama karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal.
fungsi tidak dapat berdiri sendiri, karena fungsi yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Tipe fungsional ini mencoba memanfaatkan tenaga ahli dalam bidang khusus
semaksimal mungkin. Dengan demikian seorang pekerja dapat saja mempunyai lebih dari
satu pimpinan yang masing-masing pimpinan tersebut dapat memerintah sesuai dengan
2. Sukar untuk menga tour of duty atau tour of area tampa melalui pendidikan
yang intensif.
bidang tugasnya sudah jelas. Koordinasi di titik beratkan pada eselon atas.
Organization)
serta fungsional ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan
keburukan daripada ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian cocok untuk dipakai
dan komite ini bersifat manajerial. Organisasi komite ini ada yang bersifat sementara.
secara kolektif .
4. Pengertian Efektivitas
Dilihat dari segi keberhasilan bahwa organisasi yang berhasil mencapai tujuannya,
Efektivitas menurut Partanto (1994 :128 ) dalam Kamus Ilmiah Populer disebut
dengan istilah Efektivitas, yang berasal dari kata dasar efek., yang mempunyai arti
akibat atau hasil. Jadi kalau melakukan sesuatu usaha itu harus diharapkan akan ada
atau menghasilkan suatu akibat tertentu, dan akibat yang diharapkan itu tercapai, berati
rumusan dari para ahli. Adapun rumusan tersebut akan diuraikan dibawah ini.
tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya, apakah pelaksanaan itu diselesaikan dan
tidak terutama menjawab pertanyaan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
dengan masalah waktu, satu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut berhasil
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau dengan kata lain tepat waktu. Suatu
kegiatan tidak efektif apabila kegiatan tersebut tidak diselesaikan pada waktunya
guna, atau tepat guna. Efektivits adalah pencapaian sasaran menurut perhitungan terbaik
pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya perlu pula diperhatikan pendapat dari Sarwoto (1987 : 95) tentang
efektivitas yaitu :Efektif atau berhasil guna adalah pelayanan yang baik, corak maupun
mutunya, dan kegunaannya benar sesuai dengan kebutuhan lini dalam mencapai tujuan
organisasi.
(1992 : 15) menjelaskan konsep efektivitas berdasarkan pendapat para ahli dalam empat
kelompok yaitu :
Bedasarkan pendapat para sarjana diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa
efektivitas berhubungan dengan hasil yang dicapai dalam suatu rencana yang telah
ditentukan terlebih dahulu. Oleh karenanya, tindakan yang efektif dapat dikatakan sebagai
suatu tindakan dalam usaha untuk mencapai tujuan dengan tidak memperhatikan bagaimana
hendaknya efektivitas harus benar-benar diperhatikan sebagai hasil dari suatu pekerjaan
1. Pencapaian Tujuan
2. Ketepatan Waktu
3. Manfaat
pelayanan kesehatan adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,. Adanya ketentuan
waktu dalam memberikan pelayanan serta adanya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
hasilnya ditujukan untuk kepentingan orang lain, baik perorangan, kelompok atau
masyarakat. Menurut Moenir (1992 : 16) pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain. Sedangkan pengertian pelayanan kesehatan merupakan salah
satu bidang dalam pelayanan kesehatan sosial dalam arti luas. Dan menurut Azwar (1995 :
1) pelayanan dalam bidang kesehatan dapat diartikan sebagai setiap upaya yang
diselenggarakan secara sendiri atau bersama dalam satu organisasi untuk memelihara dan
Dalam pengertian ini, pelayanan kesehatan disamping sebagai suatu usaha untuk
Berdasarkan pendapat Azwar (1983 : 42) ada 3 (tiga) jenis pelayanan kesehatan
masyarakat dan ditulang punggungi oleh tenaga medis. Tenaga medis, dalam hal ini seperti
Jangkauan pelayanan berobat jalan dipengaruhi oleh peningkatan upaya kesehatan dan
mencari pengobatan sendiri. Dalam pengobatan tingkat dasar ini beberapa upaya
terbatas, serta sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau rawat (impatient service).
Sedangkan pelayanan tingkat tertier (tertiary health care) dilakukan oleh dokter spesialis
dan sub spesialis dilaksanakan oleh dokter spesialis, yang sifatnya dapat merupakan
pelaksanaan pembangunan kesehatan secara luas. Dalam pemikiran dasar Sistem Kesehatan
yaitu agar tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk yang berakibat kepada
1. Pencegahan (Preventif)
tempat yang utama karena dengan pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik serta
memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatan maupun rehabilitasi.
memperkuat keluarga dan kelompok serta kesatuan masyarakat. Maksudnya adalah bahwa
didalam masyarakat yang mengalami perubahan yang berlansung cepat, upaya pencegahan
ditekankan pada tingkah laku dan kegiatan untuk membagun kesehatan yang optimal.
rangka pencegahan. Oleh sebab itu upaya pengehan ini memperoleh perhatian besar
dibanyak negara. Selain itu juga karena penerapannya memungkinkan penggunaan secara
(1982 : 13)
untuk mempertinggi nilai kesehatan sekaligus juga untuk memberikan perlindungan khusus
2. Pengobatan (Curative)
Mengobati Penderita yang sakit adalah salah satu usaha yang amat penting dalam
setiap bentuk pelayanan kesehatan. Untuk tujuan pengobatan diberikan bila suatu masalah
dan kesatuan masyarakat untuk melaksanakan peranannya atau tugas-tugas secara memadai
dan normal. Pengobatan dalam pelayanan kesehatan sebagai suatu bentuk dari pelayanan
sosial bertujuan untuk meniadakan hambatan atau masalah-masalah sosial yang ada.
menguntungkan seperti usaha menyembuhkan menjadi lebih sulit bahkan mungkin tidak
dapat sembuh lagi atau memungkinkan akan terjadinya kecelakaan lebih besar. Disamping
itu, pengobatan yang tidak secaepatnya, bisa menimbulkan penderitaan si sakit sembuh
lama dibandingkan dengan pengobatan yang diterimanya semenjak kenak sakit atau biaya
diberikan pengobatan yang tepat (ealy diagnosis and prompt treatment). Sumarnonugroho
(1984 : 43)
Tujuan dari pengobatan dapat bersifat respresif, artinya menekan agar gangguan
Rehabilitasi diamsumsikan agar orang itu dapat kembali menjalankan fungsinya sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat
terutama untuk menamkan dan menumbuhkan fungsionalitas kembali dalam diri orang
pelayanan sosial, termasuk bidang medis, oleh karena para ahli pekerjaan sosial lebih
diperdengarkan.
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani, maupun kesehatan sosial
Menurut Steers (1985 : 71) ada enam faktor yang mempergaruhi beberapa segi
1. Tingkat Desentralisasi
Yang dimaksud dengan desentralisasi adalah batas perluasan bagi jenis
kekuasaan dan wewenang dari atas kebawah dalam hierki organisasi. Dengan
demikian pengertian desentralisasi berhubungan erat dengan konsep
partisipasi dalam pengambilan keputusan. Makin luas desentralisasi
oragnisasi sebuah oraganisasi makin luaslah ruang lingkup para pekerja.
Bawahan dapat turut serta dalam memikul tanggung jawab atas keputusan-
keputusan mengenai. Pekerjaan meraka dan kegiatan mendatang dari
organisasinya
2. Spesialisasi Tugas
Spesialisasi mengakibatkan peningkatan efektivitas, karena spesialisasi
memungkinkan setiap pekerja mencapai keahlian dibidang tertentu sehingga
dapat memberikan sumbangan secara maksimal pada kegiatan kearah tujuan.
3. Formalisasi
Fomulasi biasanya menunjukan batas penentuan atau pengaturan kegiatan
pekerja para pegawai melalui prosedur dan peraturan yang resmi. Jadi bila
formalisasi telah diterapkan dalam kehidupan para pegawai, maka efektivitas
akan tercapai
4. Rentang Kendali
Rentang kendali menyatakan jumlah rata-rata bawahan dari tiap penyelia.
Dengan jumlah dari masing-masing bawahan dapat dilakukan rentang
kendali sehingga memungkinkan untuk meningkatkan efektivitas.
5. Ukuran (Besarnya) Organisasi
Telah banyak perhatian dicurahkan pada masalah bagaimana besarnya
ukuran oragnisai dapat mempengaruhi berbagai aspek dari keberhasilan
organisasi. Bertambah besarnya ukuran organisasi tampaknya mempunyai
dalam hal ini bidang kesehatan akan tercipta dengan baik bila disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi untuk menjalankan mekanisme pelayanan dengan efisien dan
efektif.
Dengan demikian, struktur organisasi memegang peranan yang penting dalam hal
pemberian kesehatan kepada masyarakat. Karena struktur oragnisasi yang jelas akan
mempermudah setiap organisasi untuk memahami posisinya. Pihak /bagian mana yang
akan membantu dalam melaksanakan tugas, dan kepada siapa harus memberikan
pertanggung jawaban atas tugas yang jelas serta didukung dengan tenaga ahli dan trampil.
Peraturan juga memegang peranan utama serta jumlah pegawai yang memadai akan
pada tahun 1968 oleh rapat kerja kesehatan nasional (Rakernas I) di Jakarta. Sebelum
organisasi ada, sistem pelayanan di Indonesia masih bersifat kuratif belaka dan berjalan
terpisah-pisah, minsalnya :
- Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) berfokus pada pelayanan ibu, bayi dan
anak.
terbatas pada orang yang mampu ekonominya. Untuk itu, usaha-usaha pemberian
pelayanan yang terpadu dan menyeluruh kemudian disatukan dalam satu wadah pelayanan
pokok.
antara lain :
penderita sakit.
wilayah kerjanya.
berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok
usaha kesehatan, namun yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan
kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau
kegiatan pokok yang meliputi 12 program kesehatan dikutif dari Nasrul Effendy (1995 : 38)
sebagai berikut :
utama dalam sistem pelayanan yang disebut dengan sistem rujukan (relasi sitem). Sistem
rujukan ini merupakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti unit yang berkemampuan
kurang kepada unit yang setingkat kemampuannya. Tujuan sistem ini adalah untuk
E. Defenisi Konsep
G. Defenisi Operasional
1. Pembagian Tugas
jawab.
kepada atasan.
Yaitu, bentuk hubungan antar bagian yang satu dengan yang lainnya sebagai
satu kesatuan.
1. Pencapaian Tujuan
2. Ketepatan Waktu
tetapkan.
Respon petugas terhadap pelayanan yang bersifat cepat dan tepat waktu
3. Manfaat
F. Hipotesa
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
kesehatan.