Anda di halaman 1dari 9

BEKASI BAIK DAN BENAR

Bekasi Sehat, Berkarakter, Berkreasi dengan Pemerintahan


yang Bersih dan Berkeadilan

VHHK % v

OBON-BAMBANG
independen

VISI, MISI DAN PROGRAM PRIORITAS


Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bekasi 2017-2022
OBON TABRONI dan BAMBANG SUMARYONO

Bekasi, 20 September 2016


DASAR PEMIKIRAN

Tujuan nasional pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan


jelas dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu,
Pemerintah Daerah sebagai salah satu pelaksana kekuasaan pemerintah juga
diamanatkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Bekasi menguraikan tujuan


pelaksanaan kekuasaan pemerintah tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025. Selanjutnya, RPJPD diturunkan ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi dalam kurun
waktu lima tahunan.

RPJPD Kabupaten Bekasi 2005-2025 telah akan memasuki periode ketiga


pemerintahan. Namun demikian, masih banyak target-target capaian yang tertuang
dalam visi misi RPJPD dua periode sebelumnya yang belum terealisasikan. Sementara
tantangan pembangunan semakin meningkat, seiring dinamika kehidupan sosial
masyarakat Kabupaten Bekasi dan perkembangan kondisi global. Sebagai wilayah
dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, irisan Kabupaten Bekasi dengan
masyarakat global menjadi tak terhindarkan.

Untuk itu, periode pemerintahan Kabupaten Bekasi 2017-2022 memiliki tugas yang
tidak mudah, yakni menyelesaikan target pembangunan dua periode sebelumnya,
yang belum tercapai. Hal ini disebabkan karena RPJPD merupakan sebuah proses
berkelanjutan, dan berkesinambungan.

Kabupaten Bekasi memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong


pertumbuhan dan pembangunan, serta kesejahteraan masyarakatnya. Kabupaten
Bekasi memiliki sumber daya alam minyak dan gas yang melimpah, pesisir pantai dan
laut yang luas, lahan pertanian yang cukup, kawasan industri terbesar di Asia
Tenggara, dan keragaman budaya yang elok. Potensi-potensi tersebut selama ini
belum mampu dioptimalkan untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Bekasi.

TIGA MASALAH POKOK

Upaya menjalankan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk melindungi, melayani,


memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakatnya, dihadapkan pada tiga
masalah pokok, yaitu (1) kesejahteraan yang tidak merata, (2) pembangunan tidak
berkelanjutan, dan (3) daerah yang tidak terkelola dengan baik.
1. Distribusi Kesejahteraan yang Tidak Merata.
Konstitusi mengamanatkan setiap warga negara untuk mendapatkan manfaat sosial
dan ekonomi serta kesempatan dan perlakuan yang sama dalam menikmati layanan
sosial. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan
kesempatan dan perlakuan yang sama. Kesehatan dan pendidikan masih sulit diakses
oleh warga kelompok rentan. Kesempatan kerja dan mendapatkan pelatihan juga
masih belum merata. Dengan demikian, hasil pembangunan selama ini belum
dinikmati oleh mayoritas penduduk untuk mendapatkan hidup yang berkualitas dan
memperbesar jurang pendapatan.

Untuk itu, pembangunan dan pelayanan pemerintah Kabupaten Bekasi akan


ditujukan pada memenuhi hak dasar masyarakat Kabupaten Bekasi, tanpa kecuali.

2. Pembangunan Tidak Berkelanjutan.


Salah satu masalah yang dihadapi Kab. Bekasi adalah pertumbuhan ekonomi yang
tidak berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan hidup, maupun yang berorientasi
jangka panjang. Terkonsentrasinya aktivitas ekonomi pada ruang dan wilayah
tertentu adalah salah satu wujudnya. Kondisi ini menambah beban terhadap
lingkungan hidup dan pada gilirannya menurunkan kualitas hidup dan produktivitas
warga Kab. Bekasi.

Oleh karena itu, pembangunan Kabupaten Bekasi ke depan harus


mempertimbangkan konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainability),
sembari mendorong perkembangan sosial-ekonomi masyarakatnya. Kami akan
mewujudkan Kab. Bekasi sebagai daerah produktif dan berkelanjutan.

3. Pemerintahan yang tidak dikelola dengan baik.


Pengelolaan pemerintahan Kab. Bekasi belum melibatkan publik dan cenderung
tertutup. Rendahnya kualitas dan akses terhadap pelayanan publik bukanlah
persoalan anggaran yang terbatas semata melainkan disebabkan oleh
ketidakberpihakan pemerintah Kab. Bekasi terhadap kelompok masyarakat rentan
serta rendahnya kompetensi aparatus negara.

Agenda reformasi birokrasi belum menjadi prioritas utama pemerintah Kab. Bekasi.
Hal ini terlihat dari pelayanan perizinan masih mengalami sejumlah masalah, seperti
kepastian waktu dan biaya. Kondisi tersebut di antaranya karena belum
terintegrasinya data antar dinas terkait.
Untuk itu, pembenahan birokrasi dan sistem tata kelola pemerintahan harus
menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bekasi ke depan, guna memberikan
pelayanan optimal terhadap masyarakat sebagai warga negara.

LANDASAN FILOSOFIS BEKASI BAIK DAN BENAR

Berbasis pada identifikasi tiga masalah utama yang dihadapi Kab. Bekasi, kami
berkeyakinan bahwa pengelolaan pemerintahan Kabupaten Bekasi ke depan harus
dilandaskan pada filosofi Baik dan Benar. Istilah tersebut bukan semata kata dengan
makna yang mendalam, tetapi juga memiliki makna kultural. Istilah Baik merujuk
pada kesesuaian antara aspek lingkungan dan alam (horizontal). Sementara Benar
merujuk pada kesesuaian dengan hukum yang bersifat vertikal. Selain itu, Benar
(Bener) dalam konteks kultural masyarakat Bekasi memiliki makna ketaatan pada
hukum dan karakter tokoh masyarakat/pahlawan nasional Kab Bekasi K.H Noer Ali,
yang pernah mengatakan perihal kriteria pemimpin Bekasi harus bener. Oleh karena
itu, Baik dan Benar merupakan landasan filosofis yang berarti keselarasan antara
sesama manusia, manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Nilai itulah yang akan menjadi landasan kami dalam melaksanakan
pemerintahan Kabupaten Bekasi ke depan.

VISI: TERWUJUDNYA BEKASI SEHAT, BERKARAKTER, BERKREASI, DENGAN


PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN MELAYANI

Visi tersebut merupakan intisari gagasan-gagasan kami mengenai pembangunan


Kabupaten Bekasi ke depan. Adapun makna yang terkandung di dalam visi tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.

Bekasi Sehat menggambarkan kondisi masyarakat Kab. Bekasi sehat secara


jasmani dan didukung oleh lingkungan yang berkelanjutan dan harmonis
sehingga mampu menghasilkan kreasi unggulan.
Bekasi Berkarakter menggambarkan masyarakat Kab. Bekasi yang
berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya, dan berfalsafah
pancasila.
Bekasi Berkreasi menggambarkan masyarakat Kab. Bekasi yang berwawasan,
berkarakter, dan berkolaborasi untuk menghasilkan kreasi unggulan
didukung oleh infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia yang
kompeten.
Pemerintahan Kab. Bekasi yang Bersih dimana tata kelola pemerintahan
yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Pemerintahan Kab. Bekasi yang Berkeadilan menggambarkan sinergitas
antar elemen pemerintahan, kelompok usaha dan masyarakat, serta
keberpihakan kebijakan bagi kelompok rentan.

Guna mencapai visi pembangunan Kab Bekasi 2017-2022, maka disusun 11 misi
sebagai berikut.
1. Memperbaiki kualitas hidup masyarakat Kab. Bekasi melalui pendekatan
preventif dan promotif kesehatan.
Misi ini dapat dijelaskan sebagai upaya pengintegrasiaan unit-unit layanan
kesehatan dengan mengedepankan pendekatan preventif dan promotif kesehatan
berbasis desa (Desa Sehat).
2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup untuk kenyamanan masyarakat Kab.
Bekasi.
Misi ini dapat dijelaskan dengan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terkena
dampak dari aktivitas sosial ekonomi.
3. Meratakan beban lingkungan dengan menyebarkan aktivitas sosial ekonomi.
Misi penataan ruang wilayah ditujukan untuk merespon tuntutan pembangunan
dengan tetap berpegang pada prinsip berkelanjutan, memperhatikan aspek
lingkungan dan kearifan lokal.
4. Meningkatkan kualitas dan kompetensi masyarakat Kab. Bekasi melalui
pendidikan berkualitas dan terjangkau.
Misi ini dapat dijelaskan sebagai upaya meningkatkan kualitas masyarakat dengan
mengintegrasikan formal dan pendidikan berbasis komunitas (keagamaan, budi
pekerti, dan budaya) yang berbasis desa (Desa Cerdas).

Aspek kompetensi dan kepribadian yang sesuai dengan karakter budaya


masyarakat Kab. Bekasi dan kebutuhan industri. Peningkatan kualitas kompetensi
masyarakat diarahkan melalui penguatan program-program pengembangan
kapasitas, baik melalui institusi formal.

5. Meningkatkan budi pekerti masyarakat Kab. Bekasi melalui pengajaraan


keagamaan dan karakter di keluarga dan komunitas.
Kami akan berupaya mengoptimalkan peran elemen masyarakat dalam menjaga
nilai-nilai agama, budaya, dan kearifan lokal melalui keluarga, insitusi non formal
di komunitas.

6. Mewujudkan kreasi unggulan yang bersendikan budaya, sumber daya lokal, dan
teknologi yang bertumpu pada potensi ekonomi daerah.
Misi ini bertujuan untuk mengembangkan sentra-sentra ekonomi UMKM, yang
bertumpu pada budaya, sumber daya dan SDM lokal. Pengembangan sektor non
industri ditujukan untuk mendorong perluasan dan penyebaran pertumbuhan
ekonomi kerakyatan. Dengan menumbuhkan dan memberdayakan UMKM ini
diharapkan pula dapat membuka lapangan pekerja yang muaranya mengurangi
tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Misi mengembangkan potensi pariwisata bertujuan untuk mengoptimalkan
potensi destinasi pariwisata yang selama ini belum tergarap baik. Pariwisata
berbasis alam difokuskan di wilayah utara. Pariwisata berbasis industri difokuskan
dengan mengembangkan potensi kawasan industri di wilayah selatan. Sementara
pariwisata berbasis budaya tersebar di berbagai titik cagar budaya yang ada di
Kabupaten Bekasi.
7. Mengembangkan pusat-pusat ekonomi baru (pariwisata, agroindustri, budaya,
dan industri kreatif)
Misi menumbuhkan dan melakukan pemerataan pusat-pusat ekonomi baru
berdasarkan potensi per sub wilayah. Kami akan memfasilitasi investasi skala
besar, menengah, dan kecil untuk menopang ekonomi baru. Harapannya investasi
baru dapat mendorong pemerataan pendapatan dan pertumbuhan kawasan non
industri. Target pertumbuhan dan pembangunan pusat-pusat ekonomi baru akan
membawa kesetimbangan pengelolaan tata ruang wilayah yang dinamis dan
berkelanjutan.

8. Membangun pemerintahan yang bersih berbasis kompetensi, yang berorientasi


pada pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih merupakan prioritas. Kami
akan mengembalian esensi pemerintah sebagai lembaga dan pelayan publik. Hal
ini memiliki konsekuensi pembenahan komprehensif pada dua aspek, Sumber
Daya Manusia (SDM) dan manajemen kelembagaan. Pembenahan SDM dilakukan
melalui upaya peningkatan kualitas mental dan kompetensi pegawai di berbagai
level, melalui program-program dan penerapan reward and punishment.
Pembenahan manajemen kelembagaan diarahkan pada upaya memastikan setiap
proses pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan
dan evaluasi), termasuk pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara transparan
dan akuntabel.

9. Meningkatkan partisipasi warga dalam penyusunan kebijakan dan anggaran


publik serta melibatkan kelompok warga dalam pengelolaan program
pemerintah Kab. Bekasi dari level terendah di tingkat desa.

Misi ini akan menjembatani persoalan buruknya tata kelola pengambilan


keputusan kebijakan publik yang disebabkan oleh minimnya ruang partisipasi
warga. Oleh karena itu, kami akan memperkuat pelembagaan partisipasi
masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan dan pengelolaan pemerintah
secara berjenjang dimulai dari desa hingga pengambilan keputusan di tingkat
kabupaten.

10. Menjamin kepastian hukum dan mekanisme perizinan investasi yang


mempertimbangkan keadilan dan ramah lingkungan.
Misi ini sebagai upaya dalam menarik dan memelihara investasi yang masuk di
Kabupaten Bekasi dengan memberikan kemudahan perizinan. Pelayanan
perizinan dikelola secara profesional dan terbuka dengan mempertimbangkan
aspek keadilan dan ramah lingkungan.
11. Menciptakan pemerintahan Kab. Bekasi yang mengayomi dan melindungi
segenap kelompok masyarakat terutama kelompok rentan.
Misi ini untuk mewujudkan komitmen pemerintahan Kab. Bekasi yang inklusif,
demokratis dan harmonis. Kondisi ini dapat terealisasi jika terjadi sinergi antar
muspida (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), kelompok sosial keagamaan dan
kelompok usaha.
Kami juga berkomitmen untuk memastikan akses dan ketersedian infrastruktur
dasar (jaringan air bersih, jaringan jalan, perumahan, ruang terbuka publik) bagi
seluruh warga Kab. Bekasi.

SEMBILAN PROGRAM PRIORITAS

Di antara program-program untuk menjalankan misi tersebut di atas, terdapat


sembilan (9) program yang akan kami prioritaskan. Program-program tersebut
ditujukan untuk mempercepat dan meningkatkan peluang tercapainya visi. Berikut
adalah penjelasan 9 program prioritas kami selama periode pemerintahan 2017-2022.
1. Mengintegrasikan unit-unit layanan (Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, dan
fasilitas kesehatan berbasis komunitas) ke dalam sistem kesehatan berbasis desa
(Desa Sehat)
a. Program peningkatan gizi ibu hamil dan menyusui, bayi, serta makanan
pendamping asi untuk bayi dan balita.
b. Menambah dan atau memperbaiki sarana dan prasarana kesehatan (Rumah
Sakit, Puskesmas, Pustu, dan ambulance) dan pemerataan tenaga medis
(dokter, perawat, bidan, dan penyuluh kesehatan) yang bertujuan untuk
memudahkan akses masyarakat, khususnya kelompok rentan, atas layanan
kesehatan.
2. Mengintegrasikan pendidikan formal dan pendidikan berbasis komunitas
(keagamaan, budi pekerti, dan budaya) agar tercipta Desa Cerdas.
a. Meningkatkan tata kelola dan kualitas guru.
b. Memberdayakan pengajar di komunitas (guru ngaji, pengajar seni dan budaya
lokal)
c. Menyamaratakan kualitas dan standar sekolah di Kab. Bekasi sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
d. Memberikan beasiswa dan fasilitas bagi siswa berprestasi, miskin dan difabel.
3. Meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat Kab. Bekasi dalam
rangka pemerataan pembangunan.
a. Meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui kebijakan yang berkeadilan.
b. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perikanan dengan
membangun BUMD.
c. Meningkatkan investasi skala besar, menengah, dan kecil (informal)
berdasarkan potensi per sub wilayah secara merata.
d. Mengembangkan pariwisata berbasis alam, sejarah, dan budaya.
4. Menciptakan unit pelatihan untuk meningkatkan keahlian guna menunjang
pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kab. Bekasi.
a. Merevitalisasi SMK dan membangun BLK agar sesuai dengan kebutuhan dan
standar industri.
b. Memfasilitasi pertukaran pengetahuan, keahlian, dan teknologi antar sektor
industri antar dan wilayah.
5. Menumbuhkan dan memberdayakan UMKM serta ekonomi kreatif yang sesuai
dengan potensi sumber daya manusia, budaya, lingkungan hidup.
a. Memberikan insentif pemodalan kepada UMKM (membangun pusat
inkubator) dan promosi kreasi unggulan melalui pasar tradisional maupun
pameran berskala nasional dan internasional.
b. Mengembangkan pusat litbang multi industri berbasiskan potensi ekonomi
sub wilayah.
6. Pembangunan infrastruktur dasar (jaringan air bersih, jaringan jalan, perumahan,
ruang terbuka publik) yang menjangkau seluruh masyarakat Kab. Bekasi,
khususnya bagi kelompok rentan.
a. Menyediakan akses terhadap air bersih bagi semua kalangan.
b. Menyediakan sarana transportasi publik masal sebagai tulang punggung
penggerak manusia dan kreasi unggulan.
c. Membuat ruang terbuka hijau sebagai tempat interaksi sosial dan komunitas.
7. Memperbaiki kerusakan lingkungan yang terdampak akibat aktivitas ekonomi
melalui program konservasi lingkungan (sungai, danau, laut, dan lahan pertanian)
yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung dari aktivitas sosial dan
ekonomi.
8. Mengembangkan pusat data pemerintahan yang terbuka berbasis teknologi
informasi terkait perencanaan, penganggaran, pengadaan, pertanggung jawaban,
pengelolaan aset, dan pemantauan publik, dalam rangka reformasi birokrasi.
a. Membentuk Unit Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
b. Memperkuat sistem pengaduan pelayanan publik berbasiskan teknologi
informasi.
c. Membangun pusat data kependudukan dan ketenagakerjaan terintegrasi
untuk kepentingan berbagai pelayanan publik dan pendistribusiaan tenaga
kerja.
d. Menerapkan sistem perizinan yang transparan, profesional dan terpadu
berbasiskan teknologi informasi dengan merevitalisasi Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP).
9. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan pemerintah secara berjenjang yang dimulai dari desa hingga
tingkat kabupaten.
9. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan pemerintah secara berjenjang yang dimulai dari desa hingga
tingkat kabupaten.
a. Memfasilitasi dan mendorong pelibatan kelompok-kelompok sosial terutama
kelompok rentan dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan
pemerintahan.
b. Menjembatani pertemuan rutin antar Muspida, kelompok-kelompok sosial
keagamaan, dan kelompok usaha untuk menyerap aspirasi

Pasangan Calon

Calon Bupati Calon Wakil Bupati

Obon Tabroni Bambang Sumaryono

Anda mungkin juga menyukai