BKP Dan Atau JKP Tertentu Bebas PPN
BKP Dan Atau JKP Tertentu Bebas PPN
I. DASAR HUKUM
A. Pasal 16B UU Nomor 42 Tahun 2009 (berlaku sejak 1 April 2010) tentang perubahan
ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN barang dan jasa dan PPnBM
B. PP 38 Tahun 2003 (berlaku sejak 14 Juli 2003) tentang perubahan PP 146 Tahun 2000
tentang impor dan/atau penyerahan BKP Tertentu dan/atau penyerahan JKP tertentu
yang dibebaskan dari pengenaan PPN
D. KEP-233/PJ/2003 (berlaku sejak 14 Juli 2003) tentang tata cara pemberian dan
penatausahaan pembebasan PPN atas impor dan/atau penyerahan BKP Tertentu
dan/atau penyerahan JKP tertentu
o S-1007/PJ.02/2014 (29 Oktober 2014) tentang Perlakuan PPN atas Impor Kapal Laut atau
Pesawat Udara
1. impor senjata, Amunisi, alat angkutan di air (termasuk di dalamnya kapal perang), Departemen
alat angkutan di bawah air (termasuk di dalamnya kapal perang), alat angkutan di
udara (termasuk di dalamnya pesawat tempur), alat angkutan di darat (termasuk di
dalamnya kendaraan angkutan pasukan TNI atau Polri), kendaraan lapis baja, Pertahanan atau
kendaraan patroli dan kendaraan angkutan khusus lainnya serta suku cadangnya yang TNI atau POLRI
dilakukan oleh Departemen Pertahanan atau TNI atau POLRI atau pihak lain yang atau pihak lain
ditunjuk oleh Departemen Pertahanan atau POLRI atau TNI. yang ditunjuk oleh
Departemen
Pihak lain yang ditunjuk atau pihak yang
Pertahanan atau
ditunjuk adalah badan hukum Indonesia atau usaha
Indonesia yang memenuhi syarat secara legal maupun formal POLRI atau TNI
untuk melakukan pengadaan barang Kena Pajak Tertentu yang yang melakukan
dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai impor wajib
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan mempunyai SKB
ini. (Pasal 1 angka 9 KMK-370/KMK.03/2003) PPN (Pasal 2 ayat
(3) dan (4) KMK-
TERKAIT ALAT ANGKUTAN TERTENTU INI, SEJAK PP 69 TAHUN 2015
370/KMK.03/2003)
BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT
2. penyerahan senjata, Amunisi, alat angkutan di air (termasuk di dalamnya kapal Departemen
perang), alat angkutan di bawah air (termasuk di dalamnya kapal perang), alat Pertahanan
angkutan di udara (termasuk di dalamnya pesawat tempur), alat angkutan di darat atau TNI atau
(termasuk di dalamnya kendaraan angkutan pasukan TNI atau Polri), kendaraan lapis POLRI yang
baja, kendaraan patroli dan kendaraan angkutan khusus lainnya serta suku cadangnya menerima
kepada Departemen Pertahanan atau TNI atau POLRI. penyerahan
wajib
TERKAIT ALAT ANGKUTAN TERTENTU INI, SEJAK PP 69 TAHUN 2015 mempunyai
BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT SKB PPN (Pasal
2 ayat (3) dan
Selengkapnya KLIK DISINI
(4) KMK-
370/KMK.03/20
03)
4. impor atau penyerahan Vaksin polio dalam rangka pelaksanaan orang atau
Program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) badan yang
melakukan
impor atau
menerima
penyerahan
wajib
mempunyai
SKB PPN (Pasal
4 KMK-
370/KMK.03/20
03)
5. impor atau penyerahan Buku-buku Pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku tidak
pelajaran agama diwajibkan
mempunyai
Selengkapnya KLIK DISINI SKB kecuali
untuk Buku-
buku yang
masih
memerlukan
pengesahan
(Pasal 5 KMK-
370/KMK.03/20
03)
6. impor atau penyerahan kapal Laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan Danau perusahaan
dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda , kapal penangkap ikan, Pelayaran Niaga
kapal tongkang dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau keselamatan Nasional atau
manusia kepada dan digunakan oleh perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau Perusahaan
Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional atau Perusahaan Penyelenggara Jasa Penangkapan Ikan
Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau Nasional atau
dan Penyeberangan Nasional sesuai dengan kegiatan usahanya. Perusahaan
Penyelenggara Jasa
Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau Kepelabuhan
Perusahaan Angkutan Laut Nasional adalah badan hukum Nasional atau
Indonesia atau badan usaha Indonesia yang menyelenggarakan
Perusahaan
usaha jasa angkutan laut dengan menggunakan kapal
berbendera Indonesia atau kapal asing atas dasar sewa untuk Penyelenggara Jasa
jangka waktu perjalanan tertentu ataupun berdasarkan Angkutan Sungai,
perjanjian dan telah memiliki Surat Izin Perusahaan Pelayaran Danau dan
(SIUPP) dan Departemen Perhubungan. (Pasal 1 angka 6 KMK- Penyeberangan
370/KMK.03/2003) Nasional wajib
mempunyai SKB
Perusahaan Angkutan Sungai, Danau dan
PPN (Pasal 6 ayat
Penyebrangan Nasional adalah Badan hukum Indonesia
atau badan usaha Indonesia yang menyelenggarakan usaha (3) KMK-
jasa pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan 370/KMK.03/2003)
dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia dan telah
memiliki izin usaha dari Departemen perhubungan. (Pasal 1 Tata Cara
angka 7 KMK-370/KMK.03/2003) pemberian SKB
PPN untuk
Suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau Perusahaan
keselamatan manusia yang dibebaskan terbatas pada Pelayaran Niaga
Lampiran 1 KMK-370/KMK.03/2003
Nasional terdapat di
TERKAIT ALAT ANGKUTAN TERTENTU INI, SEJAK PP 69 TAHUN 2015 PER-46/PJ/2010
BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT dan SE
107/PJ/2010,
Selengkapnya KLIK DISINI berlaku sejak 20
Oktober 2010 s.d
31 Desember 2010.
7. impor atau penyerahan Pesawat udara dan suku cadang serta perusahaan
alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, Angkutan
peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat udara Udara Niaga
kepada dan digunakan perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional atau
Nasional dan impor atau penyerahan BKP tertentu berupa suku pihak yang
cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat ditunjuk wajib
udara yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh perusahaan mempunyai
Angkutan Udara Niaga Nasional yang digunakan dalam rangka SKB PPN (Pasal
pemberian jasa perawatan atau reparasi pesawat udara kepada 7 ayat (3) KMK-
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional (Pasal 7 ayat (1) dan (2) 370/KMK.03/20
KMK-370/KMK.03/2003) 03)
8. impor atau penyerahan kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan PT (PERSERO)
atau pemeliharaan serta prasarana kepada PT (PERSERO) Kereta api Indonesia Kereta api
Indonesia wajib
Suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau mempunyai
pemeliharaan serta prasarana terbatas pada Lampiran III KMK- SKB PPN (Pasal
370/KMK.03/2003 (ada 4 hlm.)
8 ayat (3) KMK-
TERKAIT ALAT ANGKUTAN TERTENTU INI, SEJAK PP 69 TAHUN 2015 370/KMK.03/20
BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT 03)
9. impor atau penyerahan Komponen atau bahan yang digunakan untuk pembuatan pihak yang
kereta api suku cadang peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana ditunjuk oleh PT
yang akan digunakan oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia kepada pihak yang (PERSERO)
ditunjuk oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia (Pasal 1 KMK- Kereta api
370/KMK.03/2003) Indonesia wajib
mempunyai
TERKAIT ALAT ANGKUTAN TERTENTU INI, SEJAK PP 69 TAHUN 2015 SKB PPN (Pasal
BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT 9 ayat (3) KMK-
370/KMK.03/20
Selengkapnya KLIK DISINI
03)
12 penyerahan rumah Sederhana, Rumah Sangat Sederhana, Rumah Susun Sederhana, tidak
. Pondok Boro, Asrama mahasiswa dan Pelajar Serta Perumahan Lainnya Yang diwajibkan
batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah mendengar pertimbangan mempunyai
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Pasal 1 KMK-370/KMK.03/2003) SKB (Pasal 11
ayat (3) KMK-
Selengkapnya KLIK DISINI 370/KMK.03/20
03)
Mekanisme permohonan SKB dapat dilihat di Lampiran KEP-233/PJ/2003 dengan jangka waktu penyelesaian 5
hari kerja sejak permohonan lengkap.
3. JKP Tertentu yang PPN nya dibebaskan adalah : (Pasal 1 angka 2 KMK-
370/KMK.03/2003)
jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat dan jasa labuh;
dan
2. Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang
meliputi :
3. Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT (PERSERO) Kereta
Api Indonesia
Apabila kapal laut, pesawat, kereta api dan komponen untuk kereta api yang telah
diimpor atau diterima oleh perusahaan niaga nasional atau PT KAI ini tidak
digunakan sesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan kepada
pihak lain dalam jangka waktu 5 tahun sejak saat impor dan atau
perolehan maka PPN yang telah dibebaskan tersebut wajib dibayar ke kas Negara
dalam jangka waktu 1 bulan sejak BKP tersebut dialihkan penggunaannya atau
dipindahtangankan, apabila tidak disetor maka bisa dikenakan SKPKB disertai
sanksi bunga 2 % per bulan terhitung sejak batas waktu 1 bulan itu berakhir
sampai SKPKB diterbitkan.
2. Pajak Pertambahan Nilai yang wajib dibayar sebagaimana dimaksud dalam butir 1, tidak dapat
dikreditkan (Pasal 4A ayat (3) PP 38 Tahun 2003)