Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia

Disusun Oleh :

Nama : Fitri Mulyasari

NIM : P27220016167

1 B DIPLOMA IV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

2017
LEMBAR PERSETUJUAN
PENUNTUN

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Ini telah diperiksa, dan mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari

Politeknik Kesehatan Surakarta

Disahkan tanggal, Februari 2017

Mengetahui Penyusun Modul,

Ketua Jurusan Keperawatan

Widodo, MN. Suwaji Handaru W,S.Si,M.Si.

NIP. 197006041998031002 NIP. 197704142002121006

Mengesahkan

Direktur Poltekkes Surakarta

Satino, SKM, MSc.N

NIP 19610102189031001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil Alamin, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


yang senantiasa mencurahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga tugas-tugas
keseharian dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya terutama penyusunan
Penuntun Praktikum Biokimia.

Penyusunan Penuntun Praktikum Biokimia ini diharapkan dapat


memudahkan mahasiswa Jurusan Keperawatan dalam mempelajari Biokimia yang
menekankan keterampilan Laboratorium dan Aplikasi Biokimia dalam
Keperawatan.

Penulis berterimakasih kepada Yth. Direktur Poltekkes Kemenkes


Surakarta, Ketua Jurusan Akupuntur, Ketua Jurusan Keperawatan, dan Kaprodi
DIV Keperawatan Poltekkes Surakarta, serta teman sejawat dosen, yang banyak
memberikan dorongan dan masukan berkenaan dengan penyusunan penuntun
praktikum ini. Semoga modul ini dapat meningkatkan kualitas praktikum dan
kegiatan pembelajaran Biokimia di Jurusan Keperawatan,

Surakarta, Maret 2017

Penyusun,

Suwaji Handaru W,S.Si.,M.Si


DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan 1
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 1
Pendahuluan 1
Praktikum 1 : Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) 1
Praktikum 2 : Pemeriksaan Kolesterol 1
Praktikum 3 : Pemeriksaan Asam Urat 1
Praktikum 4 : Pemeriksaan Hemoglobin (HB) 1
Praktikum 5 : Pemeriksaan IMT (Indeks Massa Tubuh) 1
Praktikum 6 : Pemeriksaan Lingkar Lemak Lengan 1
Resume Mading Kelas 1A 1
Penutup 1
Lampiran 1
PENDAHULUAN

Standar Kompetensi

Dengan mempelajari penuntun praktikum biokima ini mahasiswa dapat


menjelaskan prosedur praktikum.

Kompetensi Dasar

1. Mahasiswa dapat menjelaskan keterampilan biokima


2. Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan praktikum biokimia
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pada
praktikum biokimia

Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar mahasiswa mampu :

1. Menyebutkan prosedur praktikum biokimia


2. Menjelaskan langkah setiap tahap dari proses praktikum biokima
3. Menjelaskan komponen dari praktikum biokima

Kegiatan Belajar

Dalam penuntun praktikum biokimia ini dibagi dalam 6 praktikum yaitu :

1. Praktikum Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)


2. Praktikum Pemeriksaan Kolestrol
3. Praktikum Pemeriksaan Asam Urat
4. Praktikum Pemeriksaan Haemoglobin
5. Praktikum Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT)
6. Praktikum Pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LLA)

Petunjuk Praktikum

1. Mahasiswa harus selalu setiap praktikum, jika berhalangan hadir


mahasiswa harus melaporkan ke dosen atau koordinator mata kuliah.
2. Ketenangan, kebersihan, dan kesopanan didalam laboratorium harus selalu
dijaga.
3. Didalam laboratorium tidak diperkenankan untuk makan dan minum.
4. Tidak diperkenankan mengganggu percobaan milik orang lain, baik
merusak maupun menulis keterangan-keterangan orang yang tidak benar.
5. Sebelum melakukan praktikum, ketua kelompok harus mengecek
perlengkapan dan kebutuhan alat.
6. Selesai praktikum, memeriksa kebersihan, keutuhan dan kelengkapan alat-
alat praktikum.

I. Praktikum Kesatu
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)
A. Pendahuluan
Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan untuk mengetahui gula darah
seseorang. Factor utama yang menyebabkan tinggi rendahnya kadar gula darah
adalah kadar karbohidrat dalam tubuh atau konsumsi karbohidrat. Pemeriksaan
ini berguna untuk melihat metabolisme karbohidrat seseorang. Kadar gula
darah sewaktu pada kondisi normal berkisar 70-120 mg/dl.

B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui kadar
gula darah pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Glukometer
2. Lanset
3. Strip Glukosa
4. Bengkok
5. Kapas alcohol
6. Hand scone (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada probandus
2. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin
4. Siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired
(kadaluarsa)
5. Hidupkan dan pastikan alat biasa digunakan sampai muncul gambar tetes
darah atau kedip-kedip
6. Pasang chip glukosa dan strip glukosa pada alat glukometer
7. Bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan kapas alcohol
8. Menusukan lanset di jari tangan ke probandus dan tekan ujung jari sampai
darah keluar
9. Darah probandus di sentuh pada tepi samping strip, pada bagian garis yang
ada panah. Darah masuk ke dalam strip dan berbunyi beep.
10. Menutup bekas tusukan lanset dengan kapas alcohol
11. Alat kolestrol meter berbunyi dan hasil bias diamati
12. Membereskan dan merapikan alat kolestrol meter
13. Mencuci tangan

E. Diskusi
Tempat : Laboratorium Anak Gedung D
Hari, Tanggal : Rabu, 15 Maret 2017
Pukul : 13.30 14.40 WIB.
Sekar : Ini yang mau praktik siapa?

Tyas,Dila,Fitri : Aku aja, aku aja. (Berebut satu sama lain)

Maul : Sabar dong nanti juga kebagian semua.

Windhy : Kita kan sembilan orang, tiap praktikum ya harus dua orang

dua aja biar adil.

Fitri : Iya setuju yang kaya udah dibagi kemaren itu loh.

Yeni : Iya berpasangan.

Diah : Oke langsung mulai aja ya.

Dila : Hasilku 103.

Tyas : Aku 126.

Fitri : Kalo aku 125.

Estu : Ini yang normal Cuma Dilla aja.

Sekar : Tyas sama Fitri GDSnya tinggi. Kurangi yang manis-manis

ya.

F. Hasil dan Pembahasan

No Nama Hasil Keterangan


.
1. Dewi Wahyuningtyas 126 Tinggi
2. Annisa Maula Fadila 103 Normal
3. Fitri Mulyasari 125 Tinggi

Dari data di atas didapatkan hasil bahwa gula darah dari Tyas dan Fitri
tinggi, sedangkan gula darah dari Dila normal.
G. Kesimpulan
Kadar gula darah sewaktu pada kondisi normal berkisar 70-120 mg/dl.
Dari percobaan didapatkan hasil bahwa GDS dari Tyas dan Fitri tinggi,
sedangkan GDS dari Dilla normal.

Praktikum Kedua

Pemeriksaan Kolestrol

A. Pendahuluan
Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada pemeriksaan kolestrol
dianjurkan probandus (pasien) berpuasa selama tidak lebih 10 jam. Dengan
tujuan agar tidak terjadi bias dalam pengukuran akibat adanya pengaruh lemak
yang dikonsumsi. Pemeriksaan pada alat praktis ini menyajikan hasil akhir
berupa kadar kolestrol. Hasil ini menunjukkan kadar kolestrol probandus
(mahasiswa) yang diperiksa.

B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui kadar
kolestrol pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Kolestrol meter
2. Lanset
3. Strip kolestrol
4. Bengkok
5. Kapas alcohol
6. Hand scoen (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada probandus
2. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin
4. Siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired (kadaluarsa)
5. Hidupkan dan pastikan alat biasa digunakan sampai muncul gambar tetes
darah atau kedip-kedip
6. Pasang cip kolestrol dan strip kolestrol pada alat kolestrol meter
7. Bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan kapas alcohol
8. Menusukkan lanset di jari tangan ke probandus dan tekan ujung jari sampai
darah keluar
9. Darah probandus di sentuh pada tepi

E. Diskusi
Tempat : Laboratorium Anak Gedung D
Hari, Tanggal : Rabu, 22 Maret 2017
Pukul : 13.30 14.40 WIB

Diah : Mana nih strip kolesterol?


Fitri : Bentar ya tak tanya Pak Suwaji.
Sekar : Strip kolesterolnya habis.
Tyas : Yaah,, terus gimana kita praktiknya?
Sekar : Kita suruh ganti dulu pakai yang lain. Gula darah atau apa gitu.
Yeni : Iya terus nanti praktikum kolesterol kita isi dari probandus
kelompok lain.
Dila : Semoga minggu depan bisa ada ya.
Windhy : Iyaa.

F. Hasil dan Pembahasan

No. Nama Hasil Keterangan


1. Efi Eka Nofitasari 202 Tinggi
2. Bu Arni 234 Tinggi

Dari data diatas didapatkan hasil kolestrol dari kedua probandus adalah tinggi .

G. Kesimpulan
Dari data diatas didapatkan hasil kolestrol dari keduanya adalah tinggi
karena normal kolestrol untuk laki-laki < 150 dan perempuan < 200.

Praktikum Ketiga

Pemeriksaan Asam Urat

A. Pendahuluan
Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada pemeriksaan asam urat
dianjurkan probandus (pasien) berpuasa selama tidak lebih 10 jam dengan
tujuan agar tidak terjadi bias dalam pengukuran akibat adanya pengaruh protein
yang dikkonsumsi. Pemeriksaan pada alat praktis ini menyaikan hasil akhir
berupa kadar asam urat. Hasil ini menunjukana kadar asam urat probandus
(mahasiswa) yang diperiksa.

B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui kadar
asam urat pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Asam Urat meter
2. Lanset
3. Strip Asam Urat
4. Bengkok
5. Kapas alkoho
6. Hand scone (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada probandus
2. Mencuci tangan atau memakai sarung tangan
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin
4. Siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired
(kadaluwarsa)
5. Hidupkan dan pastikan alat bisa digunakan sampai muncul gambar tetes
darah atau kedip-kedip
6. Pasang chip asam urat dan strip asam urat pada alat asam urat meter
7. Bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan kapas alkohol
8. Menusukkan lanset di jari tangan ke probandus dan tekan ujung jari
sampai darah keluar
9. Darah probandus disentuh pada tepi samping strip, pada bagian garis yang
ada panah. Darah masuk ke dalam strip dan berbunyi beep
10. Menutup bekas tusukan lanset dengan kapas alkohol
11. Alat asam urat meter berbunyi dan hasil bisa diamati
12. Membereskan dan merapikan alat asam urat meter
13. Mencuci tangan

E. Diskusi
Tempat : Laboratorium Anak Gedung D
Hari, Tanggal : Rabu, 29 Maret 2017
Pukul : 13.30 14.40 WIB.
Yeni : Ayo teman-teman ini alatnya,
Fitri : Sekarang gilirannya Estu sama Sekar.
Sekar : Yaudah yuk aku dulu yang nusuk.
Estu : Oke habis itu aku yaa.
Tyas : Sekarang jarum sama stripnya ini lebih banyak deh.
Diah : Eh aku mau dong. Dulu kan kolesterol gagal.
Fitri : Aku juga mau dong. Kita kan pasangan.
Windhy : Iya sabar loh. Santai.
Dila : Dengerin dulu pak Suwaji.
Sekar : Estu hasilnya 6.7. Normal yaa.
Yeni : Jangan lupa difoto.
Estu : Sekarang giliranku. (Beberapa menit kemudian). Sekar hasilnya
juga sama 6,7.
Diah : Sekarang aku tusuk dong ini.
Fitri : Diah hasilnya juga normal, 6,7.
Diah : Sini fit tanganmu. (Melakukan praktikum). Hasil asam uratmu
tinggi fit, 9.
F. Hasil dan Pembahasan

No. Nama Hasil Keterangan


1. Diah Fitri H 6.7 Normal
2. Nurjanah Estu P 6.7 Normal
3. Sekar Dwi C 6.7. Normal
4. Fitri Mulyasari 9 Tinggi

Dari data di atas didapatkan bahwa asam urat dari Diah, Estu dan Sekar adalah
normal, sedangkan pada Fitri adalah tinggi.
G. Kesimpulan
Kadar Asam Urat yang normal untuk laki-laki 2,3 - 6,8. Sedangkan untuk
perempuan sekitar 3,2 7,2 dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil
praktikum di atas bahwa Asam Urat Diah, Estu, dan Sekar normal. Dan untuk
Fitri memiliki Asam Urat tinggi.

Praktikum keempat

Pemeriksaan Haemoglobin (HB)

A. Pendahuluan
Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada pemeriksaan kolestrol
dianjurkan probandus (pasien) berpuasa selama tidak lebih sepuluh jam dengan
tujuan agar tidak terjadi bias dalam pengukuran akibat adanya pengaruh lemak
yang dikonsumsi. pemeriksaan pada alat praktis ini menyajikan hasil akhir
berupa kadar kolesterol. hasil ini menunjukan kadar kolesterol probandus
(mahasiswa) yang diperiksa.
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui kadar
haemoglobin (HB) pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. HB meter
2. Lanset
3. Strip HB
4. Bengkok
5. Kapas alkohol
6. Handscone (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada probandus.
2. Mencuci tangan atau memakai sarung tangan.
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin.
4. siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired.
5. Hidupkan dan pastikan alat bisa digunakan sampai muncul gambar tetes
darah atau kedip-kedip.
6. Pasang chip HB dan strip HB pada alat Hb meter.
7. bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan kapas alkohol.
8. Menusukkan lanset di jari tangan probandus dan tekan jung jari sampai
darah keluar.
9. Darah probandus disentuh pada bagian tengah strip, pada bagian garis yang
ada panah. darah masuk kedalam strip dan berbunyi beep.
10. Menutup bekas tusukan lanset dengan kapas alkohol.
11. Alat HB meter berbunyi dan hasil bisa diamati.
12. Membereskan dan merapikan alat HB meter.
13. Mencuci tangan.

E. Diskusi
Tyas : Ini yang praktik HB siapa ya?
Diah : Maul sama Yeni aja ya.
Estu : Ini aku bacakan prosedurnya ya.
Maul : Yaudah langsung mulai praktikum aja ya.
Yeni : Ayo, Sekar ini gimana kok nggak bisa nyala alatnya?
Sekar : Kurang masuk mungkin,coba lebih ditekan lagi.
Windhy : Lha ini baterainya aja belum dipasang, gimana mau nyala.
Dilla : Iya cepetan bisa nggak.
Yeni : Bisa ini, Maul kamu tak tusuk dulu ya nanti gantian aku.
Maul : Oke Yen.
Fitri : Berapa hasilnya Yen?
Yeni : 11.8 ini normal kan?
All : Hb kamu rendah ul,kan batasnya kalo perempuan 12.4-14.8.
Maul : Ini aku gantian ngecek Yeni ya.
Yeni : Iya,hasilnya berapa?
Maul : 13.1 Yen,wah kamu normal.
Yeni : Alhamdulillah.
Maul : Ngga sakit kan?
Yeni : Ngga kok.

F. Hasil dan Pengamatan

No. Nama Hasil Keterangan

1. Maulidina F 11,8 Rendah


2. Yeni Nur F 13,1 Tinggi

Dari data diatas didapatkan hasil bahwa Haemoglobin dari Maul rendah
sedangkan Yeni normal

G. Kesimpulan.
Kadar Haemoglobin normal pada laki-laki 13 15, sedangkan pada
perempuan 12,4 14,8. Dari hasil praktikum di atas dapat diketahui bahwa
Maul mengalami Anemia karena kadar Haemoglobin dalam tubuh rendah,
sedangkan Yeni memiliki kadar Haemoglobin normal.
Praktikum kelima

Pemeriksaan Indeks Masa Tubuh (IMT)

A. Pendahuluan
Indeks masa tubuh (IMT) sebagai cara untuk mengetahui status gizi dalam
memonitor berat badan seseorang. nilai ini dapat dihitung dengan rumus :

Berat badan(kg)
Inde ks Masa Tubu h( IMT )= 2
Tinggi badan(m)

B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui Indeks
Masa Tubuh (IMT) pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Timbangan
2. Meteran
3. Pensil
4. Buku
5. Stesel

D. Cara Kerja
a mengukur berat badan
1. melakukan cuci tangan
2. jelaskan kepada probandus tentang pemeriksaan IMT
3. atur stesel tentang tutup pintu (bila perlu)
4. letakkan timbangan pada posisi yang datar
5. pakai baju tipis atau
E. Diskusi

Estu : Ayo kita cek satu-satu,mulai dari aku ya?

Yeni : Kamu berat badannya berapa? tingginya berapa? sini aku

hitungin hasilnya.

Estu : Berat badan 43 kg terus tinggiku 155 cm.

Diah : IMT mu 17.89 Es,gini aja kalian ngukur satu-satu nanti aku

hitungin IMT nya.

Tyas : Iya aku 65 kg sama tinggiku 164.5.

Windhy : Berat badanku 52 kg tinggiku 164 cm.


Diah : Berat badanku 54 kg tinggiku 156 cm.

Fitri : Berat badanku 64 kg tinggiku 163.5 cm.

Yeni : Berat badanku 42 kg tinggiku 156 cm.

Sekar : Berat badanku 73 kg tinggiku 165 cm.

Maul : Berat badanku 44 kg tinggiku 154.5 cm.

Dilla : Berat badanku 44 kg tinggiku 153 cm.

Diah : Ini yang hasilnya dibawah normal tu Estu sama Yeni,terus yang

pre obes itu Sekar ya.

F. Hasil dan Pengamatan

No. Nama TB BB IMT keterangan


(cm) (kg)
1. Annisa Maula F 153 44 18,8 Normal
2. Nurjanah Estu P 155 43 17,89 Underweight
3. Nurcholis Windhy 164 52 19,33 Normal

4. Dewi 164,5 65 24,02 Normal


Wahyuningtyas
4. Diah Fitri H 156 54 22,18 Normal
6. Yeni Nur F 156 42 17,25 Underweight
7. Sekar Dwi C 165 73 26,81 Pre obese
8. Maulidina F 154,5 44 18,43 Normal
9. Fitri Mulyasari 163,5 64 23,94 Normal
Rata Rata 20,961 Normal

Dari data diatas dapat diketahui bahwa IMT hampir semua normal, tapi
ada yang underweight yaitu Nurjanah dan yeni, sedangkan Sekar dalam Pre
Obese.

G. Kesimpulan.
Menurut WHO nilai IMT normal 18,5 24,9 dan menurut Depkes 2003
normalnya pada wanita 17-23 kg/m dan pada pria 18-25 kg/m . Dari
praktikum dapat diketahui bahwa IMT hampir semua normal, tapi ada yang
underweight yaitu Nurjanah dan yeni, sedangkan Sekar dalam Pre Obese.

RESUME MADING KELAS 1A

ANEMIA

Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa


eritrosit (red cell mass) sehinga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk mebawa
oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen carying
capasity). Anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar Hb dan hematokrit. Anemia
yang berhubungan dengan defisiensi zat gizi adalah anemia megaloblastik. Bentuk
anemia megaloblastik ada 2, yaitu anemia defisiensi asam folat dan anemia
defisiensi vitamin B12 (anemia pernisiosa).

Anemia megaloblastik merupakan kelainan yang disebabkan oleh


gangguan sintesis DNA dan ditandai oleh sel megaloblastik. Sel-sel yang pertama
dipengaruhi adalah yang secara relatif mempunyai sifat perubahan yang cepat,
terutama sel-sel awal hematopoietik dan epitel gastrointestinal. Pembelahan sel
terjadi lambat, tetapi perkemangan sitoplasmik normal, sehingga sel-sel
megaloblastik cenderung menjadi besar dengan peningkatan rasio dari RNA dan
DNA. Sel-sel awal/pendahulu eritroid megaloblastik cenderung dihancurkan
dalam sumsum tulang.

Penyebab anemia megaloblastik:

1. Defisiensi vitamin B12 / kobalamin, yang biasa disebut dengan anemia


pernisiosa.
2. Defisiensi asam folat.
Anemia pernisiosa adalah anemia yang terjadi karena ketiadaan faktor
intrinsik, yaitu protein khusus pengikat vitamin B12 yang dibuat oleh lambung,
yang disebabkan oleh adanya kelainan bawaan yang terjadi karena defisiensi
vitamin B12 atau kobalamin.

Ciri anemia penisiosa :

1. Atrofi lambung yang mempengaruhi bagian yang mensekresi asam dan


epsin dari lambung, terkecuali antrum.
2. Tanda dari anemia pernisiosa adalah rasa lelah, nyeri kepala ringan,
vertigo, tinitus, palpitasi, agina dan keluhan yang berkaitan dengan
kegagalan jantung kongestif.
3. Tanda fisik dari pasien dengan denga defisiensi kobalamin yaitu pucat,
dengan kulit sedikit kekuningan begitu juga mata, peningkatan kadar
bilirubin ada kaitannya dengan tingginya pelipat gandan sel sel
eritrotrid dalam susmsum tulang.
4. Nadi denyutnya cepat, dan jantung mungkin membesar, pada
auskultasi biasanya terdengar sistolik.

METABOLISME BIOKIMIA GONDOK

Kelenjar tiroid adalah organ kecil pada anterior leher bagian bawah, diantara
muskulus sternokleidomastoideus, yang terdiri dari 2 buah lobus lateral yang
dihubungkan oleh istmus. kelenjar tiroid juga berfungsi meningkatkan kadar
karbohidrat, meningkatkan ukuran dan kepadatan mitokondria, meningkatkan
sintesis protein dan meningkatkan pertumbuhan pada anak-anak.

Mekanisme hormon tiroid

Hormon tiroid merupakan tirosin dengan gabungan 3 atau 4 atom iodin.


Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan larut dalam lemak. Kelenjar
tiroid berasal dari kantong yang menonjol keluar pada dasar faring yang tubuh ke
bawah dibawah anterior trakea membentuk suatu rangkaian pita selular. Hormon
tiroid dihasilkan dengan modifikasi residu tirosin yang terkandung dalam
tiroglobulin, yang mengalami modifikasi pasca translasi untuk mengikat iodin,
kemudian secara proteolitik membelah dan dilepaskan sebagai T3 dan T4.
Hormon T3 dan T4 kemudian berikatan dengan globulin pembawa tirosin
(thyroxin binding globulin/TBG) untuk transport didalam sel.

Fungsi hormon Tyroid :

1. Mengatur laju metabolisme basal.


2. Meningkatkan kontraktilitas jantung.
3. Meningkatkan pengaruh katekolamin.
4. Meningkatkan motilitas usus.
5. Meningkatkan kecepatan kontraksi otot.
6. Menurunkan kolesterol (LDL).
7. Required for proper fetal neural growth.
Penyakit gondok adalah kondisi pembesaran kelenjar gondok (tiroid) yang
diakibatkan oleh meningkatnya aktivitas kelenjarter sebut dalam upaya
meningkatnya produksi hormone tiroksin maupun triodotionin. Secaramorfolgi
penyakit ini dapat dikenali dari adanya benjolan di leher bagian depan bawah.
Mekanisme Penyakit Gondok
Aktfitas utama kelenjar tiroid adalah untuk membuat hormon tiroid.
Kelenjar tersebut tidak dapat membaut hormon tiroid cukup jika tidak memiliki
cukup yodium. Oleh karena itu, dengan defisiensi yodium individu akan menjadi
hipotiroid. Akibatnya, tingkat hormon tiroid terlalu rendah dan mengirim sinyal ke
tiroid. Sinyl ini disebut thyroid stimulating hormone (TSH).

Tanda dan gejala penyakit gondok


Semua gejala atau keluhan dan tanda kekurangan gondok adalah manifestasi
dari proses metabolisme dan pembakaran yang melambat di dalam semua sel
tubuh antara lain

1. Mudah capek
2. Sering pusing/pening/sakit kepala
3. Sering merasa kedinginan, tidak tahan dingin
4. Susah atau kurang berkeringat
5. Susah BAB, cenderung sembelit/konstipasi
6. Berat badan cenderung bertambah
7. Depresi
8. Siklus menstruasi memanjang
9. Kulit terasa kering dan tampak pucat
10. Kuku menipis dan rapuh
11. Rambut menipis
12. Wajah membengkak atau sembab
13. Nafas terasa berat/sesak jika tenaga terkuras
14. Denyut jantung cenderung lambat

AUTIS

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan komunikasi, sosial, dan


perilaku pada anak. Anak autis menjadi terisolasi dari kontak denganorang lain
dan tenggelam pada dunianyasendiri yang diekspresikan dengan kegiatanyang di
ulang-ulang. Kelainan pada anak autisdisebut dengan autism spectrum
disorder(ASD). faktor yang berpengaruhterhadap insidensi dari ASD diantaranya
factorgenetik atau keturunan dan faktor lingkungan.
Gejala yang biasa ditemukan pada anak autis antara lain :

1. Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain.


2. Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya.
3. Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak
mata.
4. Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri.
5. Jarang memainkan permainan khayalan.
6. Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak
membentuk hubungan pribadi yang terbuka
7. Memutar benda
8. Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang
sudah dikenalnya dengan baik
9. Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
10. Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
11. Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami
perubahan

PALLAGRA

Pallagra adalah penyakit dimana seseorang secara kronis kekurangan


vitamin B3 pada makanan yang diasupnya. Disebabkan penurunan niasin atau
tryptophan pada tubuh. Kemudian dimungkinkan adanya peningkatan leusin.
Pellagra sendiri selain disebabkan kurangnya asupan vitamin B3 ke dalam tubuh,
juga dapat disebabkan oleh tubuh sendiri (bawaan lahir) tidak mampu menyerap
sari makanan dengan baik sejak kecil. Sehingga dapat mengalami defisiensi
vitamin B3 dan mengalami pellagra.

Pellagra terbagi menjadi pellagra primer dan sekunder.

Pellagra primer adalah pellagra yang terjadi karena tubuh tidak


mengkonsumsi makanan bergizi serta sering meminum seurast.
Pellagra sekunder terjadi karena tubuh tidak mampu menyerap vitamin B3
walaupun diasup banyak sekali makanan yang mengandung vitamin B3.
Penyakit pallagra dimana epidermis kulit mengalami penebalan. Sehingga
tangan membesar dengan tangan seperti terbakar, kering, dan bersisik.

Penyebab penyakit pallagra :

Defisiensi vitamin B, Pellagra juga disebabkan penurunan niasin atau


tryptophan pada tubuh. Kemudian dimungkinkan adanya peningkatan leusin.
Dimungkinkan juga terjadinya masalah pada eurasthen tubuh dan sindrom
karsinoid, kekurangan asam amino juga menyebabkan diri kekurangan niasin.
Niacin adalah vitamin B yang ditemukan dalam makanan seperti ragi, hati,
daging, ikan, sereal gandum dan roti, dan kacang-kacangan. Niasin juga dapat
diproduksi dalam tubuh dari asam amino esensial yang disebut tryptophan.Gejala
pallagra secara klasik adalah 3D1K : Diare, Dermatitis, Demensia, Kematian.

Gejala pallagra adalah terlalu eurasthe terhadap sinar matahari, sikap


agresif yang berlebihan, dermatitis, alopecia, edema pada kulit, bercak seperti
bekas luka berwarna kemerahan pada kulit., insomnia, lemah, gangguan mental,
ataksia , kelumpuhan anggota tubuh dan neuritis perifer, diare,

SYNDROM ADDISON

Sindrom Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi


dari kelenjar korteks adrenal. Gejala umum dari sindrom Addison, antara lain :
Kelemahan dan kelelahan pada otot, Penurunan nafsu makan yang menyebabkan
hilangnya berat badan, Tekanan darah rendah dan gula darah rendah, Mudah
marah, Depresi, Diare, mual, dan / atau muntah yang menyebabkan dehidrasi,
Kehilangan kesadaran.

Gejala yang khas atau spesifik dari penyakit Addisons Disease meliputi:
Keinginan mengonsumsi garam, Kulit gelap ( hiperpigmentasi ), Sakit di kaki,
punggung bawah, dan perut.
Mekanisme Biokimia:
Hipofungsi adrenokortikal menghasilkan penurunan level mineralokortikoid
(aldosteron), glukokortikoid (cortisol), dan androgen. Penurunan aldosteron
menyebabkan kebanyakan cairan dan ketidakseimbangan elektrolit. Penurunan
aldosteron menyebabkan peningkatan ekskresi sodium, sehingga hasil dari rantai
dari peristiwa tersebut antara lain: ekskresi air meningkat, volume ekstraseluler
menjadi habis (dehidrasi), hipotensi, penurunan kardiak output, dan jantung
menjadi mengecil. Akhirnya, hipotensi menjadi memberat dan aktivitas
kardiovaskular melemah, mengawali kolaps sirkulasi, shock, dan kematian.
Penurunan glukokortikoid menyebabkan meluasnya gangguan metabolic.
DEFISIENSI VITAMIN D

1. Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol


(vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3).
2. Fungsi vitamin D terbagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus
3. Sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari, asupan bahan
makanan sumber, suplementasi, asupan makanan fortifikasi
4. Vitamin D3, kolekalsiferol, berasal dari efek iradiasi UVB pada 7-
dehidrokolesterol yang merupakan pendamping tambahan kolesterol di dalam
kulit. Sedangkan vitamin D2 berasal dari ergosterol (sterol fungus) melalui
iradiasi senyawa tersebut dengan cahaya UV
5. Di dalam tubuh, vitamin D tidak langsung dalam keadaan aktif sehingga
vitamin D tersebut harus dimodifikasi secara kimia (mengalami hidroksilasi)
sebanyak dua kali
6. Defiseiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko fraktur, penyakit Rickets
pada anak-anak, osteomalasia pada orang usia lanjut, instabilitas postural,
penyakit asma, diabetes melitus, hipertensi, artritis reumatoid, keganasan
kolon, payudara, prostat, serta osteoporosis

SINDROME CUSHING

Definisi Cushing Syndrome Cushing sindrome adalah hiperaktivitas atau


hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga mengakibatkan hipersekresi hormon
glukokortikoid (kortisol). wajah yang khas (moon face), penipisan rambut kepala
disertai jerawat dan hirutisme ,obesitas,perubahan muskeloskuletal dan intoleransi
glukosa, striae pada kulit, kelemahan dan atropi otot, kulit yang rapuh dan
penyembuhan luka yang lama, ulkus peptikum, hipertensi, kelabilan emosi.
Syndrome causing memiliki metabolism biokimia karbohidrat, proten, dan lemak.

XEROFTALMIA

Xeroftalmia adalah istilah yang menerangkan gangguan kekurangan vitamin


A pada mata, termasuk terjadinya kelainan anatomi bola mata dan gangguan
fungsi sel retina yang berakibat kebutaan. Kata Xeroftalmia (bahasa Latin) berarti
mata kering, karena terjadi kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva) dan
selaput bening (kornea) mata.Tanda dan gejala pada xeroftalmia adalah XN : buta
senja (hemeralopia, nyctalopia),XIA : xerosis konjungtiva, XIB : xerosis
konjungtiva disertai bercak bitot, X2 : xerosis kornea,X3A : keratomalasia atau
ulserasi kornea kurang dari 1/3 permukaan kornea.,X3B : keratomalasia atau
ulserasi sama atau lebih dari 1/3 permukaan kornea,XS : jaringan parut kornea
(sikatriks/scar) XF : fundus xeroftalmia

DWARFISME

Dwarfisme atau kekerdilan adalah gangguan genetis bawaan dimana tulang


tulang panjang misalnya tulang lengan dan kaki tidak tumbuh dengan baik akibat
adanya gangguan fungsi hormon (K. Lyen dkk, 2003).Beberapa kasus dwarfisme
disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis anterior atau disebut
panhipopituitarisme selama masa anak-anak.

Secara umum, dwarfisme disebabkan oleh kondisi defisiensi


GHRH,sehingga kelenjar hipofisis anterior tidak dapat mensekresi GH dan
terjadilah defisiensi hormon pertumbuhan. Hal tersebut akan menyebabkan
defisiensi IGF-1 dan somatomedin, sehingga tubuh tidak mengalami
perkembangan tulang dan otot. Terdapat dua jenis dwarfisme, yaitu Pituitary
dwarfisme (penderitaselain kekurangan somatotropin juga kekurangan ACTH,
TSH dan gonadotropin) dan Primordial dwarfisme ( penderita hanya kekurangan
somatotropinmereka tidak kekurangan hormon-hormon hipofisis lain)

POLINEURITIS ATAU GUILLAIN BARRE SYNDROM (GBS)

Polineuritis atau Guillain Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka di


mana sistem kekebalan seseorang menyerang sistem syaraf tepi dan menyebabkan
kelemahan otot bahkan apabila parah bisa terjadi kelumpuhan. Penyebab
Polineuritis awalnya tidak diketahui sehingga penyakit ini mempunyai nama lain
Acute idiophatic polineuritis atau polineuritis idiopatik akut. Tetapi respons alergi
atau respons autoimun sangat mungkin sekali.

Gejala Polineuritis setelah beberapa hari atau minggu mengalami sakit


dengan gejala diare atau gangguan pernapasan. Infeksi bakteri Campylobacter
jejeni bisa sebagai pemicu gejala Polineuritis. Selain itu, Polineuritis bisa terjadi
setelah orang tersebut mengalami flu atau infeksi virus lainnya seperti
Cytomegalovirus dan virus Epstein Barr. Walaupun sangat jarang terjadi, penyakit
ini bisa dipicu vaksinasi atau pembedahan yang dilakukan beberapa hari atau
minggu sebelum serangan penyakit tersebut.

Diagnosa GBS ditegakkan berdasarkan riwayat dan hasil tes kesehatan


baik secara fisik maupun laboratorium. Berdasarkan riwayat penyakit didapatkan
data tentang obat-obatan yang biasa diminum, apakah ada riwayat konsumsi
alkohol, infeksi-infeksi yang pernah diderita sebelumnya, riwayat vaksinasi dan
pembedahan yang dilakukan pada orang tersebut sebelumnya, maka dokter akan
menyimpulkan apakah pasien menderita penyakit GBS.

Penderita bisa membaik dengan sendirinya, tetapi memerlukan waktu yang


lama. Penderita yang segera diobati akan membaik dengan cepat, dalam beberapa
hari atau minggu. Jika tidak diobati, masa penyembuhan memerlikan waktu
beberapa bulan, tetapi penderita biasanya akan sembuh sempurna. Keadaan in bisa
diatasi dengan imun globulin dan kortikosteroid, juga plasmaferesis dan obat-
obatan yang menekan sistem kekebalan. (medicastore)

Pengobatan GBS adalah dengan pemberian imunoglobulin secara intravena


dan plasmapharesis atau pengambilan antibodi yang merusak sistem saraf tepi
dengan jalan mengganti plasma darah. Selain terapi pokok tersebut juga telah
dijelaskan di atas tentang pemberian fisioterapi dan perawatan dengan terapi
khusus serta pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit. GBS merupakan
penyakit akut akan tetapi bila diterapi dengan baik dan tepat maka dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien. Pencegahan dilakukan dengan menjaga
kesehatan supaya tidak mengalami infeksi dan melakukan pemantauan keamanan
vaksin.
PENUTUP

Kesimpulan

Praktikum Biokimia ini meliputi pemerikasaan Gula darah, Kolesterol,


asam urat, ondeks massa tubuh dan haemoglobin. Mading yang dibuat oleh kelas
A meliputi pembahasan tentang anemia, metabolisme gondok, autis, pallagra,
syndrom addison, defisiensi vitamin D, syndrome cushing, xeroftalmia,
drawfisme, dan polineuritis atau Duillain Barre Syndrome (GBS).

Saran

Setiap mahasiswa hendaknya selalu menjaga kesehatan masing-masing


agar terhindar dari indeks abnormal dari setiap praktikum.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai