1. Wawancara
2. Pengamatan (Observasi)
b. Pengamatan sistematis
3. Dokumentasi
Pada metode dokumentasi peneliti memegang chek list untuk mencari variabel
yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/ muncul variabel yang dicari, maka peneliti
tinggal membubuhkan tanda chek atau tally di tempat yang sesuai (Arikunto, 2006). Dari
hasil data yang sudah diperoleh meliputi wawancara, pengkajian, dan observasi untuk
memvalidasi hasil tersebut peneliti melakukan chek list hasil yang di dapat dengan data
pada rekam medik klien.
1. Instrumen Penelitian
Adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data
penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah
format asuhan keperawatan. Format yang dimaksud terdiri dari pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
Pelaksanaan keabsaan data didasarkan pada sejumlah kriteria tertentu. Ada empat
kriteria yang digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
(dependability), dan kepastian (corfirmability) (Moeloeng, 2002).
Tehnik pemeriksaan keabsaan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
triangulasi yang merupakan bagian dari kriteria derajat kepercayaan. Triangulasi adalah
tehnik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. Triangulasi data
dilakukan dengan cross check, yaitu dengan cara data wawancara yang diperoleh
dipadukan dengan data observasi atau data dokumentasi, dengan membandingkan dan
memadukan hasil dari kedua tehnik pengumpulan data tersebut (Moleong, 2002).
F. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
1. Instrumen Penelitian
Adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data
penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah
format asuhan keperawatan. Format yang dimaksud terdiri dari pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
2. Pengumpulan Data
a. Proses pengumpulan data didahului dengan prosedur birokrasi atau surat perjanjian dari
Direktur POLTEKKES Surakarta yang ditujukan kepada Kepala RS atau lahan penelitian
yang kemudian di tembuskan ke Instalasi Pendidikan. Selanjutnya surat perjanjian di
teruskan ke Instalasi Rawat Inap yang kemudian ditanggapi oleh instansi yang
bersangkutan dengan menghubungi kepala ruangan yang di tuju lahan penelitian agar
memberi perjanjian untuk pengambilan data serta melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penelitian.
b. Cara pengumpulan data dimulai dari peneliti mencari klien sesuai dengan kasus atau
judul penelitiannya. Setelah klien yang sesuai ditemukan, peneliti melakukan tindakan
preorientasi atau memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan pada klien.
Kemudian lebih lanjut peneliti melakukan inform consent berkaitan dengan meminta
kesediaan klien untuk dijadikan subyek penelitian secara sukarela tanpa keterpaksaan.
Setelah klien menyatakan kesediannya untuk menjadi subyek penelitian maka peneliti
harus meminta bukti kesediaan klien secara tertulis dengan menandatangani surat
persetujuan menjadi subyek penelitian. Setelah persetujuan didapatkan, peneliti mulai
melakukan pengkajian pada klien kemudian merumuskan diagnosa keperawatan,
menyusun rencana keperawatan, melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana dan
mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan.
3. Analisa Data
Analisa data dilakukan secara diskriptif menggunakan prinsip-prinsip manajemen
asuhan keperawatan. Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan/ observasi, dan rekam
medik.
G. ETIKA PENELITIAN
Peneliti melindungi hak-hak dan privasi responden, nama tidak digunakan serta menjaga
kerahasiaan responden, peneliti hanya menggunakan inisial sebagai identitas.
3. Confidentiality (kerahassiaan)
Semua informasi yang diberikan responden kepada peneliti akan tetap dirahasiakan.
4. Bebas dari penderitaan (penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan
pada subjek)
Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak
menguntungkan. Subjek harus di yakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau
informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
merugikan subjek dalam bentuk apapun.
6. Resiko (peneliti telah mempertimbangkan resiko dan keuntungan setiap tindakan yang
dilakukan kepada responden)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci dan bertanggung jawab jika
ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
9. Right in fair treatment ( subjek harus diperlakukan secara adil sebelum, selama, dan
setelah penelitian dilaksanakan tanpa ada diskriminasi walau klien drop out dari
penelitian)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan setelah keikutsertaannya
dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau
dikeluarkan dari penelitian.
10. Right to privacy (hak untuk dijaga kerahasiannya)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan,
untuk itu perlu adanya tanpa nama dan rahasia (Nursalam, 2008).
DAFTAR PUATAKA
Aplikasi Nanda Jilid 1, (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Arikunto, ( 2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
Brunner & Sudarth, (2000). Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku. Jakarta : EGC.
Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba medika.
Setiadi, (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha ilmu.
Tarwoto, Wartonah, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.