Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

ASKEP FILARIASIS

Anggota kelompok

Kurniadi aji setiawan Qhotrunnadaa


Linda Tri N Riska Handayani
Maisye Nur A Riaki Yulia Santika
Maulidina fajriningtyas Sari Apriliyana s
Muhammad Adib Sekar Dwi Cahyani
Muhammad Hanif Virchanisa Sahra Afifah
Najma Nuzul afira Wahyu Wiji A
Nurcholis Windhy Pratama Yanis ikayulianti
Nurjanah Estu P Yeni nur fitriani
Putri Eriandi Zakiatul Ngabidah
Putri Rahayu
Putri yunita sari
Pengertian
Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan
oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk pada kelenjar getah bening, Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-
laki.(Witagama,dedi.2009)
Klasifikasi
Limfedema pada filariasis bancrofti biasanya mengenai seluruh
tungkai. Limfedema tungkai ini dapat dibagi menjadi 4 tingkat, yaitu:
1. Tingkat 1. Edema pitting pada tungkai yang dapat kembali normal
(reversibel) bila tungkai diangkat.
2. Tingkat 2. Pitting/ non pitting edema yang tidak dapat kembali
normal (irreversibel) bila tungkai diangkat.
3. Tingkat 3. Edema non pitting, tidak dapat kembali normal
(irreversibel) bila tungkai diangkat, kulit menjadi tebal
4. Tingkat 4. Edema non pitting dengan jaringan fibrosis dan verukosa
pada kulit (elephantiasis).
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial :
Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori.
Cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh
manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah.
Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening
manusia selama 4 - 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing
dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria)
yang beredar dalam darah terutama malam hari.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan
filarial sebagai berikut:

1. Lingkungan fisik :Iklim, Geografis, Air dan lainnnya


2. Lingkungan biologik: lingkungan Hayati yang
mempengaruhi penularan; hutan, reservoir, vector
3. lingkungan social – ekonomi budaya : Pengetahuan,
sikap dan perilaku, adat-Istiadat, Kebiasaan dsb,
4. Ekonomi: Cara Bertani, Mencari Rotan, Getah Dsb.
Parasit

Menuju pemb. Limfa
Patofisiologi

Perubahan dari larva
Stadium3

Parasit Dewasa
Berkembang biak ↓ Menyebabkan antigen
↓ Meyebabkan dilatasi Parasit
Kumpulan Pemb. Limfa ↓
Mengangktifkan
Cacing filaria ↓ Mengaktifkan Sel T Dewasa Penyebab
Pembengkakanpemb.Limfa ↓
Penyumbatan Pemb. Limfa ↓

↓ Kerusakan struktur IgE berikatan


NYERI ↓ ↓
KERUSAKAN INTEGRITAS Mediator Inflamasi
KULIT ↓
Kelenjar getah bening
Adanya inflamasi pada kulit ↓
↓ HIPERTERMI
HARGA DIRI RENDAH
Manifestasi klinis
Manifestasi gejala klinis filariasis disebabkan oleh cacing dewasa
pada sistem limfatik dengan konsekuensi limfangitis dan
limfadenitis. Selain itu, juga oleh reaksi hipersensitivitas dengan
gejala klinis yang disebut occult filariasis.
Dalam proses perjalanan penyakit, filariasis bermula dengan
limfangitis dan limfadenitis akut berulang dan berakhir dengan
terjadinya obstruksi menahun dari sistem limfatik. Perjalanan
penyakit berbatas kurang jelas dari satu stadium ke stadium.
Masa inkubasi dapat dibagi menjadi:
1. Masa prepaten
Merupakan masa antara masuknya larva infektif sampai terjadinya
mikrofilaremia yang memerlukan waktu kira-kira 3¬7 bulan. Kelompok
mikrofilaremik inipun tidak semua kemudian menunjukkan gejala klinis.
2. Masa inkubasi
Merupakan masa antara masuknya larva infektif hingga munculnya gejala
klinis yang biasanya berkisar antara 8-16 bulan.
3. Gejala klinik akut
4. Gejala menahun
Gejala menahun terjadi 10-15 tahun setelah serangan akut pertama.
 Wuchereria bancrofti
 Filariasis brugia
 Filariasis bancrofti
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai