Anda di halaman 1dari 3

AKIBAT SERING MENGGUNAKAN HEADSET

Kebiasaan mendengarkan musik menggunakan headset/earphone bisa membuat


telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone
bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone
selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada
telinga. Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.

Kerusakan permanen pada alat pendengaran telinga


Desain headset yang tidak disesuaikan pada standardnya mungkin akan berdampak
sangat buruk kepada telinga anda, terutama pada saat volume musik dikencangkan.
Telinga yang tak mampu menahan suara yang terlalu keras (apalagi suara itu
sumbernya langsung menempel pada telinga kita alias dekat banget) dapat mengalami
kerusakan permanen yang sangatlah fatal untuk masa depan kita, umtuk itu jangan
terlalu sering menggunakan headset dalam volume penuh, apalagi pemilihan headset
yang salah. Gunakan headset dengan sewajarnya saja..

Mempengaruhi kinerja otak


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Committie on Emerging and Newly Identified
Helat Risk bahwa penggunaan headset dapat berpengaruh pada mengganggu kinerja
otak pemakainya. Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan headset bisa
mengganggu kinerja listrik pada otak. Walaupun belum terbukti kuat akan
kebenarannya namun dugaan sementara pemakaian headset bisa mengganggu kinerja
otak, mengingat syaraf telinga yang begitu peka dan merupakn indera yang dekat
dengan otak.

Gangguan pendengaran, bahkan tuli


Batas normal tingkat volume suara headset antara 0 hingga 20 desibel. Jika melebihi
batas tersebut menyebabkan terganggunya sel-sel rambut pada organ telinga yang
berfungsi menangkap frekuensi suara. Jika terus-menerus terjadi, akan berakibat pada
menurunnya kemampuan mendengar atau bahkan dalam jangka panjang bisa
menyebabkan tuli.
Berikut adalah Dampak negatif sering memakai Headset:

1. Bila belum terbiasa, daun telinga akan terasa sakit.

2. Bila terlalu asyik dengan musik, tidak mempedulikan sekitar, sehingga menghalangi
kewaspadaan terhadap kejadian di dekatnya dan bisa membahayakan diri sendiri serta
orang lain.

3. Kerusakan permanen pada telinga


Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari
earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya hal ini terjadi pada
mereka yang masih berusia muda atau remaja.

4. Kehilangan pendengaran di usia 20-an


Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini
memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau
earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai
terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.

5. Kerusakan otak
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh
terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetik ini berpengaruh pada listrik
otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari
gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kita harus tetap
waspada.

6. Ambang pendengaran
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang
pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka
waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran
secara permanen.

Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan
pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali
tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa
menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune. Pernyataan
itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat
Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa resiko kehilangan pendengaran akan
didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui
media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya
dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya
pendengaran terhadap situasi sekitar. Penyebab gangguan pendengaran memang
beragam.
Karenanya menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja. Mengenai
tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel,
sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara
terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar. Sejumlah peneliti
menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone
untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset juga
bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.

Seringkali orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti


stasiun kereta, terminal bus, jalan raya, dan lainnya, sehingga tanpa sadari cenderung
untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi. Beberapa cara untuk
mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan
mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone.

Bagi anda yang sering menggunakan headset ketika mendengarkan lagu sebelum tidur
sangat tidak di anjurkan karena berakibat pada kerusakan pendengaran anda. Pakailah
headset secara wajar jangan berlebihan termasuk untuk tingkat volume yang didengar
jangan terlalu keras.

Saran lainnya untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone


yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara
bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai
speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti
memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone
yang hanya ditempel pada telinga luar.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuesioner CHF
    Kuesioner CHF
    Dokumen5 halaman
    Kuesioner CHF
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Pamflet Fix
    Pamflet Fix
    Dokumen2 halaman
    Pamflet Fix
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner CHF
    Kuesioner CHF
    Dokumen5 halaman
    Kuesioner CHF
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner CHF
    Kuesioner CHF
    Dokumen5 halaman
    Kuesioner CHF
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Presus Gyn
    Presus Gyn
    Dokumen22 halaman
    Presus Gyn
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading HPV 2019 Update
    Journal Reading HPV 2019 Update
    Dokumen28 halaman
    Journal Reading HPV 2019 Update
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Koroner Akut
    Sindrom Koroner Akut
    Dokumen17 halaman
    Sindrom Koroner Akut
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Referat DORV M Yahya G4A018015 Isi
    Referat DORV M Yahya G4A018015 Isi
    Dokumen18 halaman
    Referat DORV M Yahya G4A018015 Isi
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Presus Gyn
    Presus Gyn
    Dokumen22 halaman
    Presus Gyn
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • PRESUS ASOKA CMV Rev
    PRESUS ASOKA CMV Rev
    Dokumen22 halaman
    PRESUS ASOKA CMV Rev
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Dorv
    Dorv
    Dokumen17 halaman
    Dorv
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Akibat Sering Menggunakan Headset
    Akibat Sering Menggunakan Headset
    Dokumen3 halaman
    Akibat Sering Menggunakan Headset
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN Pendahuluan Ska
    LAPORAN Pendahuluan Ska
    Dokumen30 halaman
    LAPORAN Pendahuluan Ska
    Entie Rosela
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Stemi
    Laporan Pendahuluan Stemi
    Dokumen9 halaman
    Laporan Pendahuluan Stemi
    Alice Reis
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Prescil Cembukem CME TRANSLATE
    Prescil Cembukem CME TRANSLATE
    Dokumen7 halaman
    Prescil Cembukem CME TRANSLATE
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • Lapjag Diare
    Lapjag Diare
    Dokumen12 halaman
    Lapjag Diare
    Sylvi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • CRRT
    CRRT
    Dokumen6 halaman
    CRRT
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • CRRT
    CRRT
    Dokumen10 halaman
    CRRT
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat
  • CRRT
    CRRT
    Dokumen10 halaman
    CRRT
    Yahya Syarifuddin
    Belum ada peringkat