0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan6 halaman
Kalau mau bentuk Doc (Ms Office) salin link "http://skamason.com/6vm0" (tanpa tanda petik) ini ke browser anda. Tunggu 5 detik lalu klik Skip di atas kanan layar anda dan Klik download lalu klik "No Thank You, Just Download" dibagian bawah.
Kalau mau bentuk Doc (Ms Office) salin link "http://skamason.com/6vm0" (tanpa tanda petik) ini ke browser anda. Tunggu 5 detik lalu klik Skip di atas kanan layar anda dan Klik download lalu klik "No Thank You, Just Download" dibagian bawah.
Kalau mau bentuk Doc (Ms Office) salin link "http://skamason.com/6vm0" (tanpa tanda petik) ini ke browser anda. Tunggu 5 detik lalu klik Skip di atas kanan layar anda dan Klik download lalu klik "No Thank You, Just Download" dibagian bawah.
Pusat Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking (terletak di provinsi Sumatera Selatan). b. Kurun Waktu Tahun 671 1183 M c. Raja Dapunta Hyan Srijayanasa (terdapat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 Masehi dan Prasasti Talang Tuwo tahun 684 Masehi) Sri Indrawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 724 Masehi Rudrawikrama (terdapat dalam Berita Cina tahun 728 Masehi) Wishnu (terdapat dalam Prasasti Ligor tahun 775 Masehi Maharaja (terdapat dalam Berita Arab tahun 851 Masehi) Balaputera Dewa (terdapat dalam Prasasti Nalanda tahun 860 Masehi) Sri Udayadityawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 960 Masehi) Sri Udayaditya (terdapat dalam Berita Cina tahun 962 Masehi) Sri Sudamaniwarmadewa (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi) Marawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi) Sri Sanggaramawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Chola tahun 1044 Masehi) d. Bukti Sejarah Dari berita Arab diketahui bahwa pedagang Arab melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya, bahkan disekitar Sriwijaya ditemukan peninggalan bekas perkampungan orang Arab. Dari berita India diketahui bahwa Keraaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan Kerajaan India, seperti Nalanda dan Colamandala bahkan Kerajaan Nalanda mendirikan prasasti yang menerangkan tentang Sriwijaya. Dari berita Cina diketahui bahwa para pedagang Cina sering singgah di Kerajaan Sriwijaya sebelum melanjutkan perjalanan ke India dan Arab. Berita Cina juga menyebutkan pada abad ke-7 di Sumatra telah ada beberapa kerajaan, antara lain Kerajaan Tulang Bawang di Sumatra Selatan, Melayu di Jambi, dan Sriwijaya. Keberadaan Kerajaan Sriwijaya ini dapat diperoleh informasinya, misalnya, dari cerita pendeta Buddha dari Tiongkok, I-tsing. Pada tahun 671, Ia berangkat dan Kanton ke India, kemudian singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sanskerta. Pada tahun 685, dia kembali ke Sriwijaya dan menetap selama empat tahun untuk menerjemahkan berbagai kitab suci Buddha dan bahasa Sanskerta ke bahasa Tionghoa. Karena dalam kenyataannya, dia tidak dapat menyelesaikan sendiri pekerjaan itu, maka pada tahun 689, dia pergi ke Kanton untuk mencari pembantu dan segera kembali lagi ke Sriwijaya. Selanjutnya, baru pada tahun 695, I-tsing pulang ke Tiongkok. Prasasti Kedudukan Bukit Prasasti Talang Tuo Prasati Talaga Batu Prasasti Kota Kapu e. Sebab-sebab Keruntuhan Tidak adanya raja yang cakap memerintah Letak Kota Palembang semakin jauh dari laut Berkurangnya kapal dagang yang singgah Banyak daerah yang melepaskan diri dari Sriwijaya Terjadinya serangan atas Sriwijaya dari kerajaan lain 2 Kerajaan Medang/ a. Lokasi Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo.Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju. b. Kurun Waktu Antara abad ke-8 sampai abad ke-11 c. Raja Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra Rakai Panunggalan alias Dharanindra Rakai Warak alias Samaragrawira Rakai Garung alias Samaratungga Rakai Pikatan[6] suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala Rakai Watuhumalang Rakai Watukura Dyah Balitung Mpu Daksa Rakai Layang Dyah Tulodong Rakai Sumba Dyah Wawa Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya Makuthawangsawardhana Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir d. Bukti Sejarah Candi Sewu Candi Arjuna Candi Bima Candi Borobudur Candi Mendut Candi Pawon Candi Puntadewa Candi Semar Prasasti Sojomerto ( sekitar Abad ke 7) Prasasti Kalasan (778 M) Prasasti Klurak (782 M) Prasasti Ratu Boko (856 M) Prasasti Nalanda (860 M) Prasasti Cangal (732 M) Prasasti Mantyasih (907 M) dan 8. e. Sebab-sebab Keruntuhan Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan antara Jawa dan Sumatra yang dimulai saat pengusiaran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara. Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok. Runtuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan cicit Mpu Sindok memimpin. Waktu itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya sedang memanas. Tercatat Sriwijaya pernah menggempur Mataram Kuno tetapi pertempuran tersebut dimenangkan oleh Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah melayangkan serangan ke ibu kota Sriwijaya. Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas. 3 Kerajaan Kutai a. Lokasi Kerajaan Kutai terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. b. Kurun Waktu Tahun 1300 1960 M c. Raja Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri) Maharaja Asmawarman (anak Kundungga) Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman) Maharaja Marawijaya Warman Maharaja Gajayana Warman Maharaja Tungga Warman Maharaja Jayanaga Warman Maharaja Nalasinga Warman Maharaja Nala Parana Tungga Warman Maharaja Gadingga Warman Dewa Maharaja Indra Warman Dewa Maharaja Sangga Warman Dewa Maharaja Candrawarman Maharaja Sri Langka Dewa Warman Maharaja Guna Parana Dewa Warman Maharaja Wijaya Warman Maharaja Sri Aji Dewa Warman Maharaja Mulia Putera Warman Maharaja Nala Pandita Warman Maharaja Indra Paruta Dewa Warman Maharaja Dharma Setia Warman d. Bukti Sejarah Prasasti Yupa Ketopong Sultan Kalung Ciwa Kalung Uncal Kura-Kura Emas Pedang Sultan Kutai Tali Juwita Keris Bukit Kang Kelambu Kuning Singgasana Sultan Meriam Tombak Kerajaan Majapahit eramik Kuno Tiongkok Gamelan Gajah Prawoto e. Sebab-sebab Keruntuhan Sejarah Runtuhnya Kerajaan Kutai. Didalam sejarah disebutkan bahwa Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai terakhir yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi Kerajaan Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara. Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute). 4 Kerajaan Tarumanegara a. Lokasi Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah daerah aliran Cisadane dan Ciliwung b. Kurun Waktu Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M c. Raja Jayasingawarman Dharmayawarman Purnawarman Wisnuwarman Indrawarman Candrawarman Suryawarman Kertawarman Sudhawarman Hariwangsawarman Nagajayawarman Linggawarman d. Bukti Sejarah Prasasti Ciaruteun Prasasti Jambu Prasasti Kebonkopi Prasasti Muara Cianten Prasasti Pasir awi Prasasti Cidanghiyang Prasasti Tugu e. Sebab-sebab Keruntuhan Kekosongan kepemimpian ketika Rajanya menginginkan memipin bagian kerajaan yang lain Adanya serangan dari kerajaan lain yang ingin merebut daerah kekuasaan misalnya : Majapahit 5 Kerajaan Singhasari a. Lokasi Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. b. Kurun Waktu abad ke-12 sampai ke-14 (1227-1248 M) c. Raja Ken Arok (12221227 M) Anusapati (12271248 M) Tohjoyo (1248 M) Ranggawuni (12481268 M) Kertanegara (1268-1292 M) d. Bukti Sejarah Candi Singosari Candi Jago Candi Sumberawan Candi Jawi Candi Kidal Arca Dwarapala Prasasti Mula Malurung Prasasti Manjusri Prasasti Singosari Prasasti Wurare e. Sebab-sebab Keruntuhan Hal yang menyebabkan mundurnya kerajaan Singasari yakni, pada tahun 1292 M, Jayakatwang (Raja kecil di Kediri) melakukan pemberontakan. Ternyata Singasari dapat dikalahkan dan Kertanegara dapat dibunuh. Ini terjadi karena sebagian besar pasukan dikirim untuk melakukan Ekspedisi Pamalayu. Dengan sedikitnya pasukan di dalam kerajaan, memudahkan bagi Jakatwang untuk melakukan pemberontakan. 6 Kerajaan Majapahit a. Lokasi Letak kerajaan Majapahit diyakini berada di wilayah kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur b. Kurun Waktu 1293-1527 M c. Raja Raden Wijaya (1293-1309) Jayanegara (1309-1328) Tribuana Tungga Dewi (1328-1350) Hayam Wuruk (1350-1389) Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399) Suhita (1399-1429) Bhre Tumapel (Kertawijaya)- (1447-1451) Rajasawardhana (14511453) Purwawisesa (1456-1466) Kartabumi (1466-1478) d. Bukti Sejarah Prasasti Taji Gunung Prasasti Sutamrta Prasasti Kudadu Prasasti Canggu Prasasti Singhasari Sutasoma Prasasti Waringin Pitu Kitab Nagarakrtagama Pustaka Arjinawijaya Serat Pararaton e. Sebab-sebab Keruntuhan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada wafat. Terjadi perang saudara (Perang Paregreg dan Perang Bubat). Banyak kerajaan bawahan yang melepaskan diri. Mulai masuk pengaruh Islam dari Demak ke dalam masyarakat Majapahit. KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA