Anda di halaman 1dari 3

1 cover tulis tangan

Bab 1 pendahuluan

1.1 latar belakang

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau


pengepakan, memegang peranan penting dalam pengawetan bahan
hasil pertanian. Adanya wadah atau pemungkus dapat membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan
yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta
gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Disamping itu
pengemsan berfungs untuk menenpatkan suatu hasil pengolahan
atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yasng
memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebahgai
peranhgsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan
dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

Paragraf 1 penuntun

1.2 tujuan

Di penuntun

Bab 2 tinjauan ustaka


Buah dan sayuran sedapat mungkin dapat dihindarkan dari kerusakan fisik,
baik saat panen maupun dalam pruses penanganan pasca panen termasuk dalam
proses pengangkutannya. Terjadinya kerusakan fisik dapat memicu terjadinya
peningkatan laju penuaan pada buah dan sayuran segar, disamping penampakan
fisik buah dan sayuran bersangkutan menjadi jelek sehingga daya jualnya pun akan
menurun (Ariono, 2012).

Adanya wadah atau kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi


kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya dan melindungi dari bahaya
pencemaran/kontaminasi serta gangguan fisik (gesekan dan benturan). Buah dan
sayuran merupakan komuditi pertanian yang sangat mudah mengalami kerusakan
dingin (chilling injury). Hal ini disebabkan karena komuditi tersebut masih
melakukan proses respirasi untuk kelangsungan hidupnya (Nadika, 2008).
Laju kerusakan yang terjadi berbanding lurus dengan kecepatan respirasi
yang dimiliki komuditi, semakin cepat laju respirasinya semakin cepat pula terjadi
kerusakan pada komuditi tersebut perhatikan beberapa hal agar produk yang
dikemas tidak mengalami kerusakan, diantaranya: kemasan tidak boleh kedap gas,

dapat memberikan efek atmosfir termodifikasi, dan tidak mencemari/bereaksi


dengan produk yang dikemas (Soesarsono, 2003).

Pengemasan merupakan salah satu cara memberiakn kondisi yang


tepat bagi pangan untuk mempertahankan mutunya dalam jangka
waktu yang diinginkan. Fungsi utama pengemasan, antara lain
menjaga produk pangan akibat kontaminasi, melindungi pangan
terhadap kerusakan fisik, dan menghambat kerusakan mutu.
Penggunaan plastik sebagai pengemas untuk melindungai produk
terhadap cahaya, udara atau oksigen, perpindahan panas,
kontaminasi, dan kontak dengan bahan-bahan kimia.Polietelin
merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan dalam
industri karena sifat-sifatnya yang mudah dibentuk, tahan terhadap
berbagai bahan kimia, penampakannya jernih, dan mudah
digunakan sebagai laminasi (Dewandari, 2009).

Penuntun paragraf 2

Bab 3 metodelogi

3.1 alat dan bahan

3.2 prosedur

Bab 4 hasil pengamatan dan pembahasan

4.1 hasil pengamatan

Salin laporan semntara

4.2 pembahasan

Bab 5 penutup
5.1 kesimpulan

5.2 saran

Daftar pustaka

Dewandari, Kun Tanti. 2010. Studi Penerapan Haccp pada Pengolahan Sari Buah
Jeruk Siam.Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 1 Tahun 2010: 43 49.

Penuntun praktikum

Aroino, 2012. Kerusakan Yang Terjadi Pada Bahan Pangan, Erlangga, Jakarta.

Nandika,D. 2008. Faktor Biologis Pengemasan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Soesarsono, 2003. Melakukan Pengemasan Secara Manual, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai