Anda di halaman 1dari 2

Athena,yunani

Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di
negara-kota Athena.[6][7] Dipimpin olehCleisthenes, warga Athena mendirikan negara
yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM.
Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena."[8]
Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua ciri
utama: pemilihan acak warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di
pemerintahan,[9] dan majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.[10] Semua
warga negara yang memenuhi ketentuan boleh berbicara dan memberi suara di majelis,
sehingga tercipta hukum di negara-kota tersebut. Akan tetapi, kewarganegaraan Athena
tidak mencakup wanita, budak, orang asing ( metoikoi), non-pemilik tanah, dan
pria di bawah usia 20 tahun.[butuh rujukan]

Sparta,yunani

Pemungutan suara kisaran pertama dilakukan di Sparta pada 700


SM. Apella merupakan majelis rakyat yang diadakan sekali sebulan. Di Apella,
penduduk Sparta memilih pemimpin dan melakukan pemungutan suara dengan cara
pemungutan suara kisaran dan berteriak. Setiap warga negara pria berusia 30 tahun
boleh ikut serta. Aristotelesmenyebut hal ini "kekanak-kanakan", berbeda dengan
pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena. Tetapi Sparta memakai cara ini
karena kesederhanaannya dan mencegah pemungutan bias, pembelian suara, atau
kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan demokratis pertama.

Romawi

Meski Republik Romawi berkontribusi banyak terhadap berbagai aspek demokrasi,


hanya sebagian kecil orang Romawi yang memiliki hak suara dalam pemilihan wakil
rakyat. Suara kaum berkuasa ditambah-tambahi melalui sistem gerrymandering,
sehingga kebanyakan pejabat tinggi, termasuk anggota Senat, berasal dari keluarga-
keluarga kaya dan ningrat.[16] However, many notable exceptions did occur.[butuh
rujukan]
Republik Romawi juga merupakan pemerintahan pertama di dunia Barat yang
negara-bangsanya berbentuk Republik, meski demokrasinya tidak menonjol. Bangsa
Romawi menciptakan konsep klasik dan karya-karya dari zaman Yunani kuno terus
dilindungi.[17] Selain itu, model pemerintahan Romawi menginspirasi para pemikir politik
pada abad-abad selanjutnya,[18] dan negara-negara demokrasi perwakilan modern
cenderung meniru model Romawi, bukan Yunani, karena Romawi adalah negara yang
kekuasaan agungnya dipegang rakyat dan perwakilan terpilih yang telah memilih atau
mencalonkan seorang pemimpin.[19]Demokrasi perwakilan adalah bentuk demokrasi
yang rakyatnya memilih perwakilan yang kemudian memberi suara terhadap sejumlah
inisiatif kebijakan, berbeda dengan demokrasi langsung yang rakyatnya memberi suara
terhadap inisiatif kebijakan secara langsung.
Inggris

Parlemen Inggris sudah membatasi kekuasaan raja melalui Magna Carta, yang secara
rinci melindungi hak-hak khusus subjek-subjek Raja, baik yang sudah bebas atau masih
terkekang, dan mendukung apa yang kelak menjadi habeas corpus Inggris, yaitu
perlindungan kebebasan individu dari penahanan tak berdasar dengan hak membela
diri. Parlemen pertama yang dipilih rakyat adalah Parlemen de Montfort di Inggris pada
tahun 1265.

Ukraina

Kouroukan Fouga membelah Kekaisaran Mali menjadi klan-klan (keluarga) berkuasa


yang diwakili di majelis umum bernama Gbara. Sayangnya, piagam tersebut membuat
Mali lebih mirip monarki konstitusional alih-alih republik demokratis. Negara yang
sistemnya lebih mendekati ddemokrasi modern adalah republik-republik Cossack di
Ukraina pada abad ke-1617: Cossack Hetmanate dan Zaporizhian Sich. Jabatan
tertinggi di sana, Hetman, dipilih oleh perwakilan distrik-distrik negara tersebut.

Inggris

Sayangnya, hanya sekelompok kecil rakyat yang memiliki hak suara; Parlemen dipilih
oleh sekian persen penduduk Inggris (kurang dari 3% pada tahun 1780 [21]) dan
kekuasaan menyusun parlemen berada di tangan monarki (biasanya saat ia
membutuhkan dana).
Kekuasaan Parlemen bertambah secara bertahap pada abad-abad berikutnya.
Setelah Revolusi Agung 1688, Undang-Undang Hak Asasi Inggris tahun 1689 yang
mengatur hak-hak tertentu dan menambah pengaruh Parlemen
diberlakukan.[21] Penyebarannya perlahan ditingkatkan dan kekuasaan parlemen terus
bertambah sampai monark hanya bersifat pelengkap.[22] Seiring meningkatnya
penyebaran pengaruh, sistem pemerintahan di seluruh Inggris diseragamkan dengan
penghapusan borough usang (borough yang jumlah pemilihnya sangat sedikit)
melalui Undang-Undang Reformasi 1832.

Amerika utara

Di Amerika Utara, pemerintahan perwakilan terbentuk di Jamestown, Virginia, dengan


dipilihnya Majelis Burgesses (pendahulu Majelis Umum Virginia) pada tahun 1619.
Kaum Puritan Inggris yang bermigrasi sejak 1620 mendirikan koloni-koloni di New
England yang pemerintahan daerahnya bersifat demokratis dan mendorong
perkembangan demokrasi di Amerika Serikat.[23] Walaupun majelis-majelis daerah
memiliki sedikit kekuasaan turunan, otoritas mutlaknya dipegang oleh Raja dan
Parlemen Inggris.

Anda mungkin juga menyukai