Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
yang dibimbing oleh Bpk. Drs. Untung Jokobasuki M.Pd.I

Disusun oleh:
Muhammad Avie Ansori 141.0410.41

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIN YOGYAKARTA


Jl. Kalisahak No.28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45-552222
Telp. (0274) 563847, email: ist@akprind.co.id
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan saya
kesempatan, untuk menyelesaikan makalah ini makalah ini membahas
tentang Politik dan Strategi Nasional
Makalah ini berguna untuk pembaca untuk media pembelajaran baik
formal maupun non formal sebagai penyusun saya akui banyak kekurangan pada
makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan agar
dalam penyusunan makalah berikutnya bisa lebis baik.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka. Bangsa


yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Sejak
peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari
negara Indonesia, terutama tentang kedaulatan dan sistem pemerintahan dan
politik.

Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya


baik. Kondisi indonesia masih morat-marit dan tidak stabil. Namun, setelah
beberapa tahun berlalu kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan
membaik. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur
sistem pemerintahannya sendiri.
Pada saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat,
banyak negara yang terpengaruh oleh kedigdayaan kedua negara tersebut. Kedua
negara tersebut saling berlomba ntuk menunjukkan kepada dunia siapa yang lebih
hebat. Untuk melancarkan usaha mereka tersebut, mereka banyak meletakkan
pengaruh di beberapa negara dunia sehingga negara-negara tersebut akan
mendukung usaha dan tindak tanduk mereka.
Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk
mendapatkan simpati dan empati serta bantuan dari negara-negara di dunia. Oleh
karenanya banyak negara-negara di dunia yang menjadi pengikut mereka. Pada
saat itu dunia di bagi dalam dua kelompok, blok barat dan blok timur. Akan tetapi,
bangsa Indonesia tidak terpengaruh oleh keadaan yang terjadi. Indonesia dan
beberapa negara lainnya berkoordinasi dan membentuk sebuah kelompok yang
tidak memihak salah satu dari kedua blok tersebut, kelompok tersebut dikenal
dengan gerakan negara-negara non-blok Pada saat itu Indonesia menganut politik
bebas aktif yang berarti tidak terikat dengan salah satu kelompok yang ada pada
saat itu, dan aktif yang berarti aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan
mengembangkan kerja sama antar negara-negara di dunia di segala bidang. Selain
itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional untuk mengembangkan negara
dan menjaga keutuhan negara.
Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik
bebas aktif yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang
salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya
kami perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Kami
akan coba untuk membahas hal tersebut dalam makalah kami yang kami beri
judul Politik Dan Strategi Nasional.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang sosial
budaya;
2. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang
pertahanan dan keamanan;
3. Untuk mengetahui bagaimana kaidah pelaksanaan politik dan strategi nasional;
4. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional
Indonesia.

1.2 Metode Penulisan


Saya menggunakan metode kepustakaan. Dalam metode kepustakaan ini saya
hanya membaca berbagai buku mengenai wawasan nusantara saja dan tidak ada
metode observasi atau pengamatan langsung.
BAB II
PEMBAHASAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


2.1 Pengertian Politik , Strategi , Dan Polstranas
1. Pengetian Politik
Kata politiksecara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang
akar katanya dadalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan.Dalam bahasa indonesia,poloitik
dalam arti politics mempunyai kepentingan umum warga negara satuan
bangsa.Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan , cara ,
dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang di kehendaki.
Dalam bahasa inggris,politics adalah suatu rangkaian asas (prisip),
keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu.Sedangkan policy, yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanana, adalah pertimbangan-pertimbangan yang di anggap dapat
menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan,kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya.
a. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang di taati oleh rakyatnya.Boleh di katakan negara
merupakan bentuk memasyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam
suatu wilayah yang berdaulat.

b. Kekuasaan
kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.Dalam politik
yang perlu di perhatikan adalah bagaimana kekuasaan itu di peroleh, bagaimana
mempertahankannya, dan bagaimana melaksanakannya.

c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik.Dalam pengambilan
keputusan perlu di perhatikan siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa
keputusan itu dibuat.Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana
umum.Kep[utusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara.
d. Kebijakan Umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh seseorang
atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. Dalam
pemikirannya adalah bahwa masyarakat memilih beberapa tujuan bersama yang
ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu rencana yang mengikat yang
dirumuskan dalam kebijakan-kebijakanoleh pihak yang berwenang.
e. Distribusi
Yang dimaksud distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values)
dalam masyarakat. Nilai adalah suatu yang diinginkan dan penting.Ia harus
membagi secara adil.Politik membicarakan bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
2.Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai the art of
the general atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan.Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan tempuran untuk memenangkan
peperangan.Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari perang.
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mencapatkan kemenangan
atau pencapaian tujuan.Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu
menggunakan dan mengembangkan kekuatan ( ideologi, politik, ekonomi, sosial-
budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkann.
3.Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan
untuk mencapai tujuan suatu cita-cita dan tujuan nasional.Dengan demikian
definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijakan negara tentang
pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
2.2 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional harus memahami pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandasan ideologi
pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.Landasan
pemikiran dalam sisitem manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangkai
acuan dalam penyusunan politik dan strategi nasional, karena didalamnya
terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan konsep strategi bangsa indonesia.
2.3 Penyusunan Politik dan Stategi Nasional
Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran
pemerintah dan lembaga-lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan
suprastruktur politik.Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden,
Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) dan MA.
Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai
infrastruktur politik, yang mencakup pranata politik yang ada dalam
masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,
ke;lompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure
group).Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan
memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastuktur
politik di atur oleh presiden/mandataris MPR.Dalam melaksanakan tugas ini
presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan
yang merupakan badan koordinasi, seperti dewan stabilitas ekonomi nasional,
Dewan Pertahanan Keamanan Nasional, Dewan Tenaga Atom, Dewan
Penerbangan Antariksa Nasional RI, Dewan Maritim,Dewan Otonomi Daerah,
dan Dewan Stabilitas Politik dan Keamanan.
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran
yang akan dicapai oleh rakyat indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik
nasional, penyelenggaraan negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan
terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,
maupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena:
a. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
c. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup.
d. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan tenologi.
e. Semakin kritis dan terbukannya masyarakat terhadap ide baru.
2.4 Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
a. Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara
nasional dan mencakup :penentuan Undang-undang Dasar, penggarisan masalah
makropolitik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional (national
goals) berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.
b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti yang
tercantum pada pasal 10 s.d 15 UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak
ini juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara.
2. Tingkat Kebijakan Umum
Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat
kebijakan puncak, yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa
penggarisan mengenai masalah-masalah makro strategis guna mencapai idaman
nasional dalam situasi dan kondisi tertentu. Hasil-hasilnya yang dapat berbentuk :
a. Undang-undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden
dengan persetujuan DPR (UUD 1945, pasal 5 ayat (1) atau peraturan pemerintah
pengganti undang-undang (Perpu) dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa).
b. Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang
wewenag penerbitannya berada ditangan presiden (UUD 1945 pasal 5 ayat (2).
c. Keputusan atau instuksi presiden,yang berisi kebijakan-kebijakan
penyelenggaraan pemerintah yang wewenang pengeluarannya berada di tangan
presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-undangan
yang berlaku (UUD 1945, pasal 4 ayat (1).
d. Dalam keadaan-keadaan tertentu dapat pula di keluarkan Makhlumat Presiden.

3. Tingkat Penentu Kebijakan khusus


Kebijakan khusus adalah penggarisan terhadap suatu bidang utama (major
area) pemerintahan.Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna
merumuskan strategi, administrasi, sistem, dan prosedur dalam bidang utama
tersebut.
4. Tingkat Penentu Teknis
Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang
utama di atas dalam bentuk prosedur serta teknik mengimplementasikan rencana,
program, dan ku 2egiatan.
5. Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah

a. Wewenang penentu pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak


di tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di
daerah yuridiksinya masing-masing.
b. Kepala Daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan
persetujuan DPRD.Perumusan hasil kebijakan tersebut di terbitkan sebagai
kebijakan daerah dalam bentuk peraturan daerah tingkat 1, atau 2, keputusan dan
instruksinya kepala daerah tingkat 1, atau 2.
2.5 Otonomi Daerah
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang
merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah
memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah yaitu otonomi terbatas bagi
daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah kabupaten/kota.
Perbedaan antara undang-undang yang lama dan yang baru ialah :
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat
( Central government looking )

2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah


( Local government looking ). Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang
otonomi daerah sesuai dengan tuntunan reformasi yang mengharapkan adanya
pemerataan pembangunan dan hasil hasilnya untuk semua daerah, yang pada
gilirannya diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani
2.6 Kewenangan Daerah
1. Kewenangan bidang lain, sebagai mana dimaksud poin ( 1 ), meliputi kebijakan
tentang perancanaan nasional dan pengadilan pembangunan nasional secara
makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga
perekonmian negara, pembinanaan serata pemberdayaan sumber daya manusia,
pemberdayaan daya alam, teknoinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasi
nasional.

2. Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, daerah


mempunnyai mempunyai kewenangan yang lebih luas dibandingkan ketika UU
No.5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di Daerah dan UU No.5
tahun 1979 tentang pemerintahan Desa masih berlaku. Berdasarkan UU No. 22
tahun 1999 kewenangan daerah mencakup mencakup seluruh kewenangan bidang
pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.

3. Bentuk dan Susunan pemerintahan daerah


a. DPRD sebagai badan Legislatif Derah ah sebagai dan pemerintahan daerah
sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.

b. DPRD Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana untuk


melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila.

DPRD mempunnyai tugas dan wewenang yaitu :


Memilih gubernur/wakil gubernur , Bupati/Wakil Bupati dan Wali
Kota/Wakil Wali Kota.
Memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari utusan daerah.
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati,Walikota/ Wakil Wali Kota.
Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Gubernur,
Bupati, dan Wali Kota.
Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, pelaksanaan keputusan
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, kebijakan daerah, dan dan pelaksanaan kerjasama
internasional, di daerah. Memberikan pendapatan dan pertimbangan
kepada pemerintah atas rencana perjanjian internasional yang
mennyangkut kepentingan daerah. Menampung dan menindak lanjuti
aspirasi daerah dan masyarakat.

2.7 Implementasi Politik dan Strategi Nasional yang Mencakup Bidang-


bidang
Pembangunan Nasional
1. Visi dan Misi GBHN 1999-2004
Visi politik dan strategis nasional yang tercantum dalam GBHN adalah
terwujudnya masyarakat indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya
saing, maju, dan sejahterah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk mewujudkan visi bangsa indonesia pada masa depan ditetapkan 12 misi
berikut :
1. Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

2. Penekanan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara.

3. Meningkatkan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk


mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat.

5. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremesi hukum


dan hak asasi manusia berdasarkan keadilan dan kebenaran.

6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan


berdaya tahan terhadap pengaruh Globalisasi.

7. Pemberdayaan masyarakant dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama


pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, melalui pengembangan sitem ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berbasis pada sumberdaya
alam dan sumber daya manusia, yang produktif mandiri , maju, berdaya saing,
berwaawsan lingkungan, dan berkelanjutan.

8. Pewujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan


pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pewujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas


kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada
tercukupnya dasar yaitu pangan, sandang, papan, kesejahteraan, pendidikan, dan
lapangan kerja.

10. Perwujudan aparatur negara yang berpungsi melayani masyarakat, berdaya guna,
produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme.

11. Perwujudan dan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokrasi, bermutu,
kreatif, inovasi, bewawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung
jawab, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
mengembangkan kualitas manusia indonesia.

12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan proaktif
bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan Global.

2. Implementasi Poltansas di Bidang Hukum


1. Membangun budaya hukum semua lapisan masyarakat demi terciptanya
kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegak nya
negara hukum.

2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui
dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta memberbaharuiperundang-
undangan warisan kolonian dan hukum nasional yang deskriminatif, termasuk
ketidakadilan gender yang tidak sesuai dengan tuntunan reformasi, melaui
program legislasi.

3. Menegakan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum,


keadilan, kebenaran, dan supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia.

4. Melanjutkan ratifikasi konveksi internasional dalam bentuk undang-undang,


terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia, sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan bangsa.

5. Meningkatkan intergrasi moral dan profesionalitas aparat penegak hukum,


termasuk kepolisian Negara Republik Indonesia, melalui peningkatan
kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta
pengawasan yang efektif untuk menumbuk kepercayaan masyarakat.

6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh


penguasa dan pihak manapun.

7. Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan


perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas tampa merugikan
kepentingan nasional.
8. Menyelengarakan proses pengadilan secara cepat, mudah, murah,

dan terbuka, serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan tetap menjunjung
tinggi asas keadilan dan kebenaran.

9. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan perlindungan,


penghormatan, dan penegak hak asasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan.

10. Menyelelsaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak
asasi manusia yang belum ditangani secara tuntas.

3. Implementasi Polstranas di Bidang Ekonomi


1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasar yang adil berdasarkan prinsip persaingan sehat.

2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindar terjadinya


struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distirtif yang merugikan
masyarakat.

3. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketik sempurnaan pasar


dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar
melalui, layanan publik, subsidi dan insentif yang yang dilakukan secara
transparan dan diatur oleh undang-undang.

4. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusiaan yang adil bagi


masyarakat, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan
mengembangkan sistem dan jaminan sosial melalui program pemerintah.

5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan


kemajuan teknologi melalui pembentukan keunggulan komperataif sebagai negara
maritim dan agraris.

6. Mengelola kebijakan Makro dan Mikro ekonomi secara terkoordinasi dan


sinegis guna guna menentukan tingkat suku bunga yang wajar, dan tingkat inflasi
yang terkendali serta tingkat kurs ruoiah yang stabil dan realistis.
7. Mengembangkan kebijakan fiskal dengan memperhatikan prinsip trasparansi,
kedisiplinan keadilan, efesien, efektifitas untuk menambah penerimaan negara,
dengan mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri.

8. Mengembangkan pasar modal yang sehat, trasparan, efesien dan meningkatkan


penerapan peraturan perundang-undangan sesuai dengan standar internasional dan
melalui pengawasan lembaga independen.

9. Mengoptimalkan pengguna pinjaman luar negeri pemerintah untuk kegiatan


ekonomi produktif yang dilakukan secara trasparan, efektif dan efisien.

10. Mengembangkan kebijakan kebijakan industri perdagangan dan investasi dalam


rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka askes kesempatan
kerja,dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan.

11. Memperdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien,
produktif dan berdaya saing dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif
dan peluang usaha yang seluas-luasnya.

12. Menata secara efisien, trasparan, profesional, Badan Usaha Milik Negara
terutama yang berkaitan dengan kepentingan umum dan bergerak dalam
penyedian fasilitas publik, industri ketahanan dan keamanan, pengelola aset
strategis, dan kegiatan usaha lainnya yang tidak dilakukan oleh swasta dan
koperasi.

13. Mengembangkan hubungan kemitraan yang salimg menunjang dan


menguntungkan antara koperasi, swasta, dan badan usaha milik negara.

14. Mengembangakan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman


budaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal dalam rangka menjamin
tersedianya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan pada
tingkat harga yang terjangkau.
15. Menigkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang
relatif murah, ramah lingkungan dan berkelanjutan yang penelolaannya diatur
oleh undang-undang.

16. Mengembangkan kebijakan pertahanan untuk meningkatkan penggunaan tanah


secara adil, trasparan, dan produktif dengan mengutamakan hak-hak rakyat
setempat, berdasarkan tata ruang wilayah yang serasi dan seimbang.

17. Meningkatan pembangunan dan memelihara sarana dan prasarana publik,


termasuk trasportasi, telekomunokasi, energi dan listrik, serta air bersih guna
mendorong pemerataan pembangunan, melalui kebutuhan masyarakat dengan
harga terjangkau, dan membuka keterisoasian wilayah pedalaman atau terpencil.

18. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu.

19. kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang dikirim keluar negeri dengan dengan
memperhatikan kompetensi, perlindungan dan pembelaan tenaga yang dikelola
terpadu serta mencegah timbulnya eksploitas tenaga kerja.

20. Meningkatkan penguasaan, pembangunan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan


dan teknologi sendiri dalam dunia usaha terutama usaha kecil, menengah, dan
koperasi guna meningkat daya saing produk yang berbasis sumberdaya lokal.

21. Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan


masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran yang merupakan
dampak dari krisi ekonomi.

22. Mempercepat penyelamatan dan pemulian krisis ekonomi guna bembangkit


sektor ril terutama pengusaha keci, menengah, koperasi pelalui upaya
pengendalian laju inflasi, stabilitas kurs rupiah pada tingkat yang realistis, suku
bunga yang wajar serta tersedianya likuiditas sesuai dengan kebutuhan.

23. Menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan mengurangi


defisit angaran melalui peningkatan disiplin anggaran, mengurangi subsidi dan
pinjaman luar negeri, secara bertahap, dan meningkatkan penerimaan pajak, yang
adil dan jujur serta penghematan pengeluaran.

24. Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi utang swasta


secara trasparan agar perbankan nasional dan pengusaha swasta menjadi sehat,
terpercaya, dan adil dalam melayani masyarakat dan kegiatan ekonomi.

25. Melaksanakam restrukturisasi aset negara, terutama aset yang berasal dari
likuidasi berbankan dan perusahaan dalam rangka meningkatkan efiensi dan
produktifitas dan trasparan.

26. Melakukan renegoisasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri


bersama Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, Lembaga Keuangan
Internasional lainya, dan negara donor dengan memperhatikan kemampuan
bangsa dan negara.

27. Melakukan neegoisasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan multilaeral secara
proaktif dalam rangka meningkatkan volume dan nilai ekspor,terutama dari sektor
industri yang berbasis sumber daya alam, serta menarik investasi finansial dan
ivestasi asing langsung tampa merugikan pengusaha nasional.

28. Menyehatkan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.

4 .Implementasi polstranas dibidang politik dalam negeri


1. Memperkuat keberadakan dan kelansunga negara kesatuan republik indoesia
yang bertempu pada kebhinekatunggalikaan.

2. Menyempurnakan undang undang dasar 1945 sejalan dengan perkembangan


kebutuhan suatu bangsa ,dinamika ,dan ketentuan repormasi dengn tetap
memelihara kesatuan dan persatuan bangsa serta tetap jalan dengan jiwa semangat
undang undang dasar 1945.
3. Meningkatkan peran majelis permusyawaratan rakyat,dewan perwakilan rakyat
dan lembaga tinggi lainn dengan menegaskan fungsi ,wewenang ,dan
tanggungjawab.

4. Mengembangkan sistem politik nasional yang demokratis dan terbuka


mengembangkan kehidupan kepartaian ang menghormati keberagaman aspirasi
politik.

5. Meningkatkan kemandirian partai terutama dalam memperjungkan aspirasi dan


kepentingan masayarakat srta membanggun fungsi pengawsan yan efektif
terhadap lembaga negara.

6. Menigkatkan pendidikn politik secara intensif dan kompratif kepaa masayarakat


untuk megembangkan budaya politik yang demokartis

7. Memasyarakatan dan menerapkan prinsip persamaan dan antidiskriminasi dalm


kehidupan bermayarakat,berbangsa dan bernegara.

8. Menyelegarakan pemilihan umum yang lebih barkualitas dengan partiisi


masyarakat seluas luasnya berdsarkan prinsip demokratis.

9. Membangun bangsa dan watak banga dengan menuju bangsa idonia yang maju ,
bersatu damai , demokartis sejatra dan lainnya.
10. Menindaklanjuti paradigama baru tentang nasional indonesiadengan menegaskan
secara konsisten reposi dan redefisi.
B. POLITIK DALAM NEGERI
1. Menegasjkan arah politik luar indonesia yang bebas aktif berorensetasi pada
kepentingan nasional ,menitikberatkan pada soladaritas antar negara berkembang
yang mendukung negara kamerdekaan.

2. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut


kepentingan dan hajat orang banyak harus mempersatuan lembaga perwakila
rakyat.

3. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur luar negeri melakukan depormasi


proaktif dalam segala bidang.
4. Meningkatkan kualitas dipormasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan
pem banguanan melalui kenerja ekonomi regional maupun internasionl.

5. Meningkatkan kesiapan indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi


pedagangan bebas terutama dalam menyonsong pemberilakuan AFTA,APEC DA
WTO.

6. Memperluas perjanjian ektradisi degan negara sahabat serta mempelancar


prosudur dipolmatik dalam upaya meleksanakan bagian penyelesaia
bagipenyelesaian masalah perkara pidana .

7. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tertangga yang
berbatasan langsung dengan kawasaan ASEAN untuk memelihara kestabilan,
pembanguan dan kesejateraan.

C. penyelengaran negara
1. Membersikan penyelenggaran negara dari pratek koropsi .kolusi ,dan
nipotismedengan memberikan snksiseberat beratnya sesuai sesuai engan
ketentuan hukum yang berlaku.

2. Memningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejateraan da


prefesionalise serta memberikaan sitem karier berdasarkan prsntasi dengan prinsip
pemberian.

3. Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat pejabat pemerintahaan sebelum dan


sesudah memengku abataan dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia.

4. Meningkatkan fungsi dan propesionalime birokrasi dalam melayani masyarakat


serta dalam mengelolah kekayaan negara secaa tranparan.

5. Meningkatkan kenerja ksejateraa pegawai negeri sipil ,tentra nasional dan


kepolisian nasioanl republik indonesia.

6. Menetapkan netralissi politik pegawai negeri degan enghargai hak polik.

D. Komuniasi ,informasi,dan media massa


1. Meningkatkan pemenfaatan peranan komunikasi memalu media massa modern
dan tradisional untuk menjelaskan kehidupan bangsa .

2. Meningkatankulitas komonikasi diberbagai bidang melalui pengusaan dan


penerapan teknologi informasi dan komonkasi guna memperkuat dayasaing
bangsa menghadapi tantangan globalisi.

3. Meningkatkan peran pres yang ddengan peningkataan kualitas dan sejahteraan


isan pres.

4. Membanguan jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan dakerah dan
serta antar dakerah secara imbal balik daam rangka mendukung pembangun
nasional.

5. Memperkuat klembangan ,sumber daya manusia ,serana dan praserana


penerangan khusus dari luar negeri.

E. Agama
1. Memantapkan fungsi peranan,dan kebudayaan agama sebagai landasan moral
,spiritual ,dan etika dalam penyelanggaraan negara serta mengupayahkan agar
segala peraturan perundang undangan.

2. Meningkatka kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sitem


pendidikan agama.

3. Menigkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama untuk


enciptakan suasana harmonis dan saling menghormati .

4. Mempermudahkan umat agama dan menjalankan ibadahnya .

5. Meningkatkan peranan dan fungsi lembaga lembaga keagaman dalam


mengatasi dampat perubahaan yang trjadi disemua aspek kehidupan .

F. Pendidikan
1. Mengupayahkan perluasaan dan pemeratahan kesempatanmemperolah
pendidikan yang bermutu tinggi.
2. Meningkatkan kemampuan akademis,profesionalme, dan jamiaan kesejahteran
bagi para pendidik.

3. Melakukan pembahruan sistem pendidikan ,termasuk pembaruan kurikulum


untuk melayani keagamaan pendidik.

4. Memberdyakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sakolah.

5. Melakukan pembaruan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan


prinsip desentralisasi otonomi keilmuan.

6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh


masyarakat maupun pemerintah da menetkan sitem pendidikan.

7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secra terata


terpaduh dan menyeluruh.

5.Implemenasi dibidang siosial dan budaya.


a. Kesehatan dan kesejahteran sosial

1. Meningkatka mutu sumber daya manusia dan lngkungan yangsaling mendukung


dan emprolitaskan upaya peningkatan kesehatan.

2. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesahatan .

3. Mengembangan sitem jamianan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja yang
mendapatkan perlindungan ,keamanan dan ksejahteraan .

4. Membngun ketahaan sosial yang mampu memberikan bantuan penyelamatan


dan pemberdayaan.

5. Membanguan aspirasi terhadp penduduk kelanjutan usia dan veteran untuk


menjaga harkat dan martabat .

6. Meningkatkan kepedulianpada penyandang cacat ,orang miskin ,anak anak


terlantar sera kelompok rentan sosial melalui penyediaan lapanga perkerjaan.

7. Meningkatkan kualitas penduduk memlui pengendalian kelahiran ,penuruan


angka kematian dan progam KB.
8. Memberatas secara sitematis perdagangan dan penyalahguaan narkotika dan
obat obatan terlarang.

9. Memberikan akses fisip dan nonfisik guna menciptakan perspektf pnyandan


cacat.

b. Kebudayan, kesenian, dan pariwisata

1. Mengembangakan dan membina kebudayan nasional bangsa indonesia yang


bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa .

2. Merumuska nilai nilai kebudayaan indonesia memberikan rujukan sitem nilai


bagi totalita rilaku kehidupn ekonomi.

3. Mengmbangkan sikap kritis terhadp nilai dan budaya alm rangka memilah
mil ah nila budaya yag kondusif.

4. Mengembngkankebebasan berkreasi dalm kesenian untuk memberikan inspirasi


bagi kepekaan terhadp totalitas kehidupan dengan mengacu pad etika ,moral dan
estetika dan agama.

5. Mengembangkan dunia perfilam ndonesia secara sehat sebagai media massa


yang kretif untuk meningkatkan moralitas agama dan serta kecerdasan bangsa .

6. Melestarikan apresiasi kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakan


dan memberdayakan sentra sentra kesenian untuk meransang berkmbangnya
kesnian nasional.

7. Menjadikan kesenian dan kerbudayan tradisional indonesia sebagai wahana bagi


pengembangan periwisata nasional dan mempromasikan keluar negeri.

8. Mengembangkan pariwisata melalui pariwisata melalui pendekatan sitem yang


utuh,terpadu,interdisipliner,dan partisipatoris dan menggunakan kriteria
ekonomis,teknis ,ergonomis,sosia budaya .

c. Kedudukan dan peranan perempuan


1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berangsa
dan bernegara memalui kebijakan naional .

2. Meningkatkan kualitas peran dan kemendirian organiasi perempuan dengan


tetep mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan erta nilai historis perjungan
kaum perempuan .

d. Pemuda dan olahraga

1. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia indonesia


yang perlu memiliki tingkat kesehatan dan kbugaran yang cukup.

2. Meningkatakan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus


dilakukan secara sitematis dan komprehenshif melalui lembaga lembaga
pendidikan .

3. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi mudah dalam


mengaktualiasikan segenap potensi ,bakat, dan mnat mereka dengan memberikaan
kesempatan dan kebebasan mengorganisasikan diri secara bebas .

4. Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi


mudah yang berdaya saing ,unggul, dan mandiri.

5. Melindungi segenap generasi mudah dari bahaya destruktif terutama


penyalahgunaan narkotika,obat obatan terlarang ,zat adiktif lainya ( narkoba )
memalui gerakan perberatasan dan peningkatan keadaran masyarakat akan bahaya
penyalahgunaan nerkoba.

e. Pembanguan daerah

1. Secaa umum pembanguaan daerah adalah sebag berikut :

a. Mengembangan otonomi yang secara luas ,nyata,dan bertanggung jawab dalam


rangka pembudayaan masyarakat.

b. Melakuan pengajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah


propinsi,daerah kabupaten, daerah kota.
c. Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan
memberdayahkan perlaku dan potensi ekonomi daerah serta memperhatikan
pemerataan pertumbuahan ekonomi dengan eleksaan otonomi daerah.

d. Mempercepat pembanguan perdesan dalam rangka pemberdayaan masyarakat


terutama petani dan nelayaan.

e. Memwujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah secara adil


dengan mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui perizian dan
investasi .

f. Memberdayakan dewan perwakilan rakyat daerah guna memantapkan


penyelenggaran otonomi daerah yang luas,nyata dan tanya jawab.

g. Meningkatkan kualitas umber daya manusia didaerah sesuai dengan potensi da


kepentingan daerah memalui penyediaan ngaran pendidikn yang memandai.

h. Meningkatkan pembangunan diseluruh daerah terutama dikawasan timur


indonesia.

2. Pengembangan otonomi daerah didalam wadah negara kesatuan republik


indonesia adalah untuk menyesuaikan secara adil dan menyeluruh
permasalahannya di daerah yang khusus .untuk itu langkah langkah berikut
perlu ditempuh :

a. Daerah istimewa Aceh

1. Mempertahankan intergerasi bangsa antara negara kesatuan republik indonesia


dengan menghargai kesetaran san keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat
aceh.

2. Menyelesaikan kasus aceh secara adil dan bermartabat memlaui peyusutan dan
peradilan yang jujur bagi pelanggaran hak asasi manusia .

b. Irian jaya
1. Mempertahankan intergrasi bangsa didalam wadah negara kesatuan republik
indonesia dengan tetap menghargai keseteran dan keragaman kehidupan sosial
budaya masyarakat irain jaya .

2. Menyelesaikan kasus pelangaran hak asasi mansia di irian jaya memalui proses
pengadialan yang jujur dan bermartabat.

c. Maluku

Menugaskan pemerintah untuk segala menyelesaikan komplik sosial yang


berkepanjangan secra adil,nyata,dn menyeluruh serta mendorong masyarakat yang
betikai agar proaktif.
Dalam melakukan rekonsiliasi untuk mempertahankan dan menetapkan intergerasi
nasional.
f. Sumber daya alam dan lingkungan hidup

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya

2. Meningkatkan pemanfata potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup .

3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat pada


pemerintahan daerah dalam hal memngelola sumber daya alam secra efektif dan
pemeliharan lingkungan hidup.

4. Mndayagunakan sumber daya alamuntuk sebesar- besarya kemakmuran


masyarakat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup.

5. Penerapan indikator indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan


keterbaruan sumber daya alam untuk memcegah keruakan permanen.

6. implementasi dibidang pertahanan dan kamanan

1. menata kembali tentara nasional indonesia sesuai paradigma baru secara


konsiten memlalui reposisi,redifinisi , dan reaktualisasi peran tentara nasional .
2. mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang
bertumpu pada kekuatan rakyat dengan tentara nasional indonesia dan kepolisian
negara repulik indonesiasebagai kekuatan utama .

3. meningkatkan kualitas profesionalise tentara nasional indonesia dan


meningkatkan rasio kekuatan komponen utama.

4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahaan


dan keamanan dalm rangka memelihara kestabilitas keamanan regional.

5. Menuntaskan upaya memandirkan kopolisian negara republik indonsia dalam


rangka permisahan dari tentara nasional indonesia secara bertahap.

a. Kaidah peleksaan

Garis garis besar haluan negara ( GBHN ) tahun 1999 2004 yang diterapkan
olah permusyawaratan rakyat dalam sidng umu majalis permusyahwaratan rakyat
1999 harus menjadi arah pnylengaran negara bagi lembaga lembaga tinggi
negara dan segenap rakyat indonesia.ada pun kaidah kaidah pelekanan tersebut :
1. Presiden selaku kepala negara pemerntahan negara menjalankan tugas
penyelengaraan pemerintahan negara dan kewajiban untuk mengarahkan smua
potensi dan kekuatan pemerintah negara

2. Dewan perwakilan rakyat ,mahkamah agung ,bedan pmeriksaan keuangan dan


dewan pertimbangan agung berkewajiban meleksanakan GBHN sesuai dengan
fungsi ,tugas dan wewenangnya berdasrkan uud 1945.

3. Semua lembaga tinggi negara bekewajiban menyampaikanlaporan peleksaan


GBHN.

4. GBHN dituangkan dalam program pembanguan nasional lima tahun yang


memuat kebijakan secara terperinci.

5. Program pembanguan nasional lima tahun ( PROPENAS ) dirinci dalam dana


pembanguaan tahuan ( REPETA ) yang memuat anggran belanja negara an
ditetapkan presiden bersama dewan perwakilan rakyat .
b. Keberhasilan politik dan sterategi naional

Dalm hal ini diatur ketatanegaran selama ini dituangkan dalm bentuk GBHN yang
ditetapkan oleh MPR dimana peleksanaan dileksanakan oleh presiden selaku
mandataris MPR.
Denga dengan demikian penyelengaraan pemerintahan dan setip warga negara
indonesia harus dimiliki :
1. Keimanan dan ketakwaan pada tuhan yang maha esa.
2. Semangat kekeluargaan yang berisi kebersamaan.
3. Kepercayaan diri akan mampu dan kekuatan sendiri yang bersendikan
kepribadian bangsa.
4. Kesadaran,kepatuhan dan ketaatan pada hukum.
5. Pengendalian diri
6. Mental ,jiwa ,tekad , dan semangat dai pengeabadian ,disiplin, dam etos kerja
yang tinggi yang mengutamakan kepentingan negara.
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan nilai nilai luhur
budaya bangsa .
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulam

Dapat ditarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia


dilaksanakan di segala bidang. Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek
kehidupan di Indonesia.
Kemudian, Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 yang
ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Sidang Umum Majelis
Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi arah penyelenggaraan negara bagi
lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia. Selain itu
pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan oleh tujuh unsur
pokok yang telah tertulis dalam pembahasan diatas.
Daftar Pustaka

S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

Anda mungkin juga menyukai