PEMBAHASAN
A. Perkembngan PLTU
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael
Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi
magnet. Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar
memotong medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan
listrik padanya. Kini rancangan semua mesin listrik adalah didasarkan pada
bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik
untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang
digerakkan dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap
dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang
dan pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan
untuk bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan
sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles
Parson mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat
generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan magnet,
tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan lebih mudah
mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan yang
diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap berkembang sehingga
pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga
dibentuk organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang
disebut pusat penyaluran dan pengatur beban.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi
1
energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
B. Konversi Energi
Untuk menggerakkan suatu mesin dibutuhkan energi. Kata energi hampir
setiap hari terdengar diantara kita, tetapi kadangkala tidak mengerti apa arti
kata tersebut. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Seseorang
dikatakan berenergi jika ia mampu melakukan gerak fisik tertentu. Darimana ia
memperoleh energinya ? Tentu saja energi diperoleh dari makanan yang ia
makan atau suatu aksi kimia. Energi yang diperoleh dari makanan yang kita
makan sesungguhnya berasal dari matahari.
Pada kenyataanya semua energi yang kita gunakan dimuka bumi ini berasal
dari matahari. Batubara yang kita bakar, bensin yang kita gunakan untuk
kendaraan, angin yang berhembus melintasi negara, hujan yang turun
membasahi bumi semua melepaskan energi.
Energi dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tetapi untuk dapat
dimanfaatkan oleh kita energi harus diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Ketika membuat segelas teh, maka kita merebus air dengan cara menyalakan
kompor. Proses yang terjadi adalah merubah energi kimia bahan bakar menjadi
energi panas untuk memanaskan (diberikan) pada air hingga mendidih.
Apabila kemudian air panas dibiarkan mendingin, maka energi panas ini
diserahkan ke udara sekitarnya.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
Pusat pembangkit listrik adalah salah satu contoh bagaimana proses
konversi energi itu terjadi. Pada dasarnya semua pembangkit mengubah energi
dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Batubara atau minyak yang dibakar terjadi dari tumbuhan, tanaman atau
organisme yang membusuk. Tanaman pada dasarnya tumbuh pada bumi dan
menyimpan energi yang diperoleh dari matahari. Dengan berlalunya waktu
dimana tanaman ini tertimbun tetapi tetap menyimpan energinya .
Ketika batubara dibakar energi panas dilepas dan diberikan ke air didalam
boiler. Air berubah menjadi uap superheat yang bertekanan dan uap ini
dialirkan ke turbin.
Energi panas didalam uap dilepas ketika uap mengalir melalui turbin. Energi
panas diubah menjadi energi mekanik ketika uap mengalir mendorong turbin
sehingga poros berputar
Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan
2
rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar
didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
3
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel
yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya
yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke
luar melalui nozel (nozzle).
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang
dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa
turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian
antara lain:
4
MFO
1. Sistem pembakaran
Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler
yang
letaknya terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.
Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas untuk memanaskan air yang kemudian berubah
menjadi energi mekanik yang menggerakkan turbin lalu berubah lagi
menjadi energi listrik dalam generator.
a. Batu bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar
utama. Instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin
dengan menghasilkan energy listrik dengan bahan bakar batu
bara.Persediaan batu bara tersebut ditampung dilapangan terbuka
dan untuk kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut
ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat
ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batu bara kerana biaya
PLTU batu bara sangat terjangkau selain itu bahan bakar batu bara
sendiri mudah didapatkan dan persediaannya berlimpah.
5
bara yaitu dengan metode pembakaran lapisan tetap, Metode
pembakaran batu bara serbuk,dan metode pembakaran lapisan
mengambang. Dan memiliki prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam
metode tersebut.
Metode lapisan pembakaran tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan
stoker boiler untuk proses pembakarannya. Dalam metode ini
batu bara yang digunakkan mengandung kadar abu yang tidak
terlalu rendah maka batu bara perlu dilakukan pengurangan
jumlah fine coal yang ikut tercampur dlam batu bara tersebut.
Metode pembakaran batu bara serbuk.
Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan
menggunakan coal pulverizer ,kemudian bersama-sama dengan
udara pembakaran disemprotkan ke boiler untuk dibakar.
Metode pembakaran ini sangat sensitive batubara yang
digunakan harus memikiki sifat ketergrusan dengan
HGI(Hardgrove Grindabillity Index). Metode pembakaran ini
menghasilkan abu yang terdiri dari clinker ash dan sisanya
adalah fly ash.
Metode pembakaran lapisan mengambang.
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk
meremuk batu bara terlebih dahulu. Metode pembakaran ini
tidak seperti metode pembakaran yang lainnya dengan
meletakkan batu bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini
campuran batu bara disemprotkan dan menggunakan udara
pada saat pembakaran, butiran-butiran tersebut dijaga agar
dalam posisi mengambang dengan cara melewatkan angin
dengan berkecepatan tertentu dari bagian bawah boiler
sehingga butiran-butiran batu bara tersebut mengambang.
Peralatan yang digunakan.
Dalam pemerosesan bahan bakar batu bara tersebut ada
beberapa macam peralatan yang digunakan. Tetapi peralatan
yang sangat penting pada pemerosessan tersebut ada adalah
Coal supply.
Kesimpulan,
Batu bara merupakan sumber daya alam yang
terbesar,selain itu persediaan batu bara tersebut sangatlah
berlimpah juga batu bara adalah bahan bakar yang sangat
banyak digunakan dalam pemerosesan PLTU.
6
b. Gambut.
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa
tumbuhan yang setengah membusuk, oleh karena itu bahan
organiknya tinggi. Oleh karena itu gambut sering digunakan sebagai
sumber energi alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat
dikatakan gambut merupakan batubara dengan kualitas yang paling
rendah.
d) Kesimpulan ,
Gambut merupakan salah satu energi alternatif yang cukup
berpotensial untuk diaplikasikan dengan berbagai perlengkapan
yang sesuai,energi gambut merupakan energi yang cukup ramah
lingkungan . Untuk daerah seperti indonesia ini sangat berpotensi
sekali untuk menerapkan PLTU berbahan bakar gambut tersebut
sleain iklimnya ketersedian bahan bakar gambut tersebut sangat
7
berlimpah dan energi ini sangat ramah lingkungan.
c. Minyak bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa
organik
dari jasad mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut
atau di darat. Sisa-sisa hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh
endapan pasir, zat-zat, dan lumpur selama jutaan tahun lamanya
serta mendapat tekanan panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-
senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon dalam proses penguraian tersebut berlangsung sangat
lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi membutuhkan
waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali, sehingga
dibutuhkan kebikjasaana dalam eksplorasi pemakaianya.
8
Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran.
Semakin dalam batuan yang terkubur di dalam perut
bumi,
minyak
yang
dihasilkan
akan
semakin
banyak
juga.
Dewasa ini
sangat
berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi kita.
Disebabkan karena mafaat dan kegunaanya yang banyak. Minyak
bumi adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan
yang sangat mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi. Dari pengertian diatas bisa kita
bayangkan bagaimana pentingnya minyak bumi dalm hidup kita di
era modern ini dan minyak bumi salah satu bahan bakar utama dari
sekian banyak bahan bakar yang digunakan dalam PLTU.
d. MFO
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi,
yang digunakan untuk pembakaran langsung di dapur-dapur industri
dan pemakaian lainnya seperti untuk Marine Fuel Oil. MFO merupakan
bahan bakar minyak termasuk jenis residue yang lebih kental pada
suhu kamar serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan
galian dari perut bumi yang yang masih memerlukan proses lebih
lanjut karena minyak bumi tersebut belum dapat digunakan secara
langsung. Untuk itu dilakukan pengolahan agar didapat produk-produk
yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk masing-
masing produk salah satunya sebagai bahan bakar PLTU. Minyak
heavy fuel oil yaitu Marine Fuel Oil (MFO) memiliki karakteristik
9
viskositas, kandungan sulfur dan kandungan logam, sedimen,
kandungan abu dan CCR cukup tinggi.
G.Komponen-komponen PLTU
a. Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi
kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan
panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu
mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan
sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600
kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang
harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
a) Cara Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki
nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan
pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga
hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-
temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu
pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler
dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan
dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial
boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah
energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers).
Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk
membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin
10
dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat
recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam,
dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air
untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.
b) Komponen-komponen Boiler
Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran
bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya : refractory, ruang
a) Komponen-komponen Turbin
Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin.
Turbin mempunyai susunan sudu bergerak berselang-
seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap
tersebut berkerja besama untuk mengubah energi panas
dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.
Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar)
potensial menjadi energi kinetik dari uap.
Disck (roda turbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar
turbin kepada pesawat yang digerakkan. Tenaga yang
dihasilkan poros ini tenaga mekanis uap.
c.Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri
14
dari Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft
Turbine sehingga berputar bersama-sama. Stator Bars didalam
sebuah generator membawa arus hubungan output pembangkit. Arus
DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung
bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor
sehingga akan timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar,
medan magnit tersebut memotong kumparan pada Stator sehingga
pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan listrik.
15
tenaga listrik yang besar menggunakan sistim pendinginan
hidrogen untuk mempertahankan temperatur kerja yang
sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia
menyerap lebih banyak panas daripada udara, sehingga
pembangkit tenaga listrik lebih umum memakai pendingin
hidrogen.Untuk melepaskan panas dari komponen-komponen
yang ada didalam generator rotor hidrogennya harus
disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang panas.
16
rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan
electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar
dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas
penangkapan debu mencapai 99,84%)
17
Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
BAB III
PENUTUP
A. Daftar pustaka
http://constrengineering.blogspot.com/2013/04/pltu-site-paiton.html
http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.com/2011/12/keunggulan-dan-
kelemahan-pltu.html
http://Pln-research.blogspot.com
http://raka-bsd.blogspot.com
http://sideofardeliani.wordpress.com
http://candycoffin.blogspot.com
18