Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembngan PLTU
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael
Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi
magnet. Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar
memotong medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan
listrik padanya. Kini rancangan semua mesin listrik adalah didasarkan pada
bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik
untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang
digerakkan dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap
dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang
dan pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan
untuk bergabung agar menjadi ekonomis.

Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan
sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles
Parson mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat
generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan magnet,
tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan lebih mudah
mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan yang
diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap berkembang sehingga
pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga
dibentuk organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang
disebut pusat penyaluran dan pengatur beban.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi

1
energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

B. Konversi Energi
Untuk menggerakkan suatu mesin dibutuhkan energi. Kata energi hampir
setiap hari terdengar diantara kita, tetapi kadangkala tidak mengerti apa arti
kata tersebut. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Seseorang
dikatakan berenergi jika ia mampu melakukan gerak fisik tertentu. Darimana ia
memperoleh energinya ? Tentu saja energi diperoleh dari makanan yang ia
makan atau suatu aksi kimia. Energi yang diperoleh dari makanan yang kita
makan sesungguhnya berasal dari matahari.
Pada kenyataanya semua energi yang kita gunakan dimuka bumi ini berasal
dari matahari. Batubara yang kita bakar, bensin yang kita gunakan untuk
kendaraan, angin yang berhembus melintasi negara, hujan yang turun
membasahi bumi semua melepaskan energi.
Energi dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tetapi untuk dapat
dimanfaatkan oleh kita energi harus diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Ketika membuat segelas teh, maka kita merebus air dengan cara menyalakan
kompor. Proses yang terjadi adalah merubah energi kimia bahan bakar menjadi
energi panas untuk memanaskan (diberikan) pada air hingga mendidih.
Apabila kemudian air panas dibiarkan mendingin, maka energi panas ini
diserahkan ke udara sekitarnya.

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
Pusat pembangkit listrik adalah salah satu contoh bagaimana proses
konversi energi itu terjadi. Pada dasarnya semua pembangkit mengubah energi
dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Batubara atau minyak yang dibakar terjadi dari tumbuhan, tanaman atau
organisme yang membusuk. Tanaman pada dasarnya tumbuh pada bumi dan
menyimpan energi yang diperoleh dari matahari. Dengan berlalunya waktu
dimana tanaman ini tertimbun tetapi tetap menyimpan energinya .
Ketika batubara dibakar energi panas dilepas dan diberikan ke air didalam
boiler. Air berubah menjadi uap superheat yang bertekanan dan uap ini
dialirkan ke turbin.
Energi panas didalam uap dilepas ketika uap mengalir melalui turbin. Energi
panas diubah menjadi energi mekanik ketika uap mengalir mendorong turbin
sehingga poros berputar
Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan
2
rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar
didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

C. Pengertian / Definisi PLTU


Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia
listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu
turbin. Sudu -sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros
turbin mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan
energi listrik.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis.

D. Konversi Energi di PLTU


Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan
rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar
didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :


Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

E. Cara Kerja PLTU


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini
masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses
pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.

3
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel
yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya
yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke
luar melalui nozel (nozzle).
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang
dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa
turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian
antara lain:

Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian


tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang
menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan
angin.
Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan
temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
Adanya mechanical loss, dsb.

F. SISTEM BAHAN BAKAR


Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :
Batu bara
Gmbut
Minyak bumi

4
MFO

1. Sistem pembakaran
Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler
yang
letaknya terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.
Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas untuk memanaskan air yang kemudian berubah
menjadi energi mekanik yang menggerakkan turbin lalu berubah lagi
menjadi energi listrik dalam generator.

Berikut ini adalah macam-macam bahan bakar PLTU:

a. Batu bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar
utama. Instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin
dengan menghasilkan energy listrik dengan bahan bakar batu
bara.Persediaan batu bara tersebut ditampung dilapangan terbuka
dan untuk kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut
ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat
ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batu bara kerana biaya
PLTU batu bara sangat terjangkau selain itu bahan bakar batu bara
sendiri mudah didapatkan dan persediaannya berlimpah.

a) Prinsip kerja PLTU berbahan bakara batu bara.


Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan
menggunakan boiler sebagai alat untuk proses pembakaran dan
bentuk utama pembangkit listrik tersebut adalah generator yang
dihubungkan keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara
dengan conveyon, kemudian dihancurkan dengan menggunakan
pulverized fuel coal. Lalu batu bara tersebut menjadi tepung
halus , tepung halus batu bara tersebut kemudian dicamapur
dengan udara panas oleh forced draught. Dengan tekanan tinggi
campuran tersebut akan disemprotkan ke boiler yang akan
dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap tersebut
dialirkan kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberpa metode juga dalam prinsip kerja PLTU
batu bara ada metode pembakaran tetap,serbuk,dan
mengambang.

b) Proses kerja bahan bakar batu bara.


Ada beberapa metode dalam pemerosesan bahan bakar batu

5
bara yaitu dengan metode pembakaran lapisan tetap, Metode
pembakaran batu bara serbuk,dan metode pembakaran lapisan
mengambang. Dan memiliki prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam
metode tersebut.
Metode lapisan pembakaran tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan
stoker boiler untuk proses pembakarannya. Dalam metode ini
batu bara yang digunakkan mengandung kadar abu yang tidak
terlalu rendah maka batu bara perlu dilakukan pengurangan
jumlah fine coal yang ikut tercampur dlam batu bara tersebut.
Metode pembakaran batu bara serbuk.
Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan
menggunakan coal pulverizer ,kemudian bersama-sama dengan
udara pembakaran disemprotkan ke boiler untuk dibakar.
Metode pembakaran ini sangat sensitive batubara yang
digunakan harus memikiki sifat ketergrusan dengan
HGI(Hardgrove Grindabillity Index). Metode pembakaran ini
menghasilkan abu yang terdiri dari clinker ash dan sisanya
adalah fly ash.
Metode pembakaran lapisan mengambang.
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk
meremuk batu bara terlebih dahulu. Metode pembakaran ini
tidak seperti metode pembakaran yang lainnya dengan
meletakkan batu bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini
campuran batu bara disemprotkan dan menggunakan udara
pada saat pembakaran, butiran-butiran tersebut dijaga agar
dalam posisi mengambang dengan cara melewatkan angin
dengan berkecepatan tertentu dari bagian bawah boiler
sehingga butiran-butiran batu bara tersebut mengambang.
Peralatan yang digunakan.
Dalam pemerosesan bahan bakar batu bara tersebut ada
beberapa macam peralatan yang digunakan. Tetapi peralatan
yang sangat penting pada pemerosessan tersebut ada adalah
Coal supply.
Kesimpulan,
Batu bara merupakan sumber daya alam yang
terbesar,selain itu persediaan batu bara tersebut sangatlah
berlimpah juga batu bara adalah bahan bakar yang sangat
banyak digunakan dalam pemerosesan PLTU.

6
b. Gambut.
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa
tumbuhan yang setengah membusuk, oleh karena itu bahan
organiknya tinggi. Oleh karena itu gambut sering digunakan sebagai
sumber energi alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat
dikatakan gambut merupakan batubara dengan kualitas yang paling
rendah.

a) Prinsip kerja bahan bakar gambut.


Proses yang dilakukan adalah dengan cara oksidasi yang
manghasilkan energi yaitu panas. Panas inilah yang kemudian
digunakan untuk memanaskan air sehingga dapat dihasilkan uap
untuk memutar turbin dan generator.

b) Proses pada PLTU berbahan bakar gambut.


Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :
Pengeringan gambut.
Penggalian gambut.
Konversi termal.

Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu


sendiri karena gambut memiliki kandungan air dan bobot
kekeringan yang tepat agar gambut tersebut dapat
menghasilkan pembakaran yang sempurna.

c) Peralatan yang digunakan PLTU berbahan bakar gambut.


Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan
bakar gambut tersebut tidak jauh beda dengan PLTU yang
berbahan bakar batu bara dan biomas yaitu : Boiler, Water piping,
super heater, re-heater ,economizer, pump, fan, water dan waste
treatment, dll.

d) Kesimpulan ,
Gambut merupakan salah satu energi alternatif yang cukup
berpotensial untuk diaplikasikan dengan berbagai perlengkapan
yang sesuai,energi gambut merupakan energi yang cukup ramah
lingkungan . Untuk daerah seperti indonesia ini sangat berpotensi
sekali untuk menerapkan PLTU berbahan bakar gambut tersebut
sleain iklimnya ketersedian bahan bakar gambut tersebut sangat

7
berlimpah dan energi ini sangat ramah lingkungan.

c. Minyak bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa
organik
dari jasad mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut
atau di darat. Sisa-sisa hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh
endapan pasir, zat-zat, dan lumpur selama jutaan tahun lamanya
serta mendapat tekanan panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-
senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon dalam proses penguraian tersebut berlangsung sangat
lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi membutuhkan
waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali, sehingga
dibutuhkan kebikjasaana dalam eksplorasi pemakaianya.

8
Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran.
Semakin dalam batuan yang terkubur di dalam perut
bumi,
minyak
yang
dihasilkan
akan
semakin
banyak
juga.
Dewasa ini
sangat
berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi kita.
Disebabkan karena mafaat dan kegunaanya yang banyak. Minyak
bumi adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan
yang sangat mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi. Dari pengertian diatas bisa kita
bayangkan bagaimana pentingnya minyak bumi dalm hidup kita di
era modern ini dan minyak bumi salah satu bahan bakar utama dari
sekian banyak bahan bakar yang digunakan dalam PLTU.

d. MFO
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi,
yang digunakan untuk pembakaran langsung di dapur-dapur industri
dan pemakaian lainnya seperti untuk Marine Fuel Oil. MFO merupakan
bahan bakar minyak termasuk jenis residue yang lebih kental pada
suhu kamar serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan
galian dari perut bumi yang yang masih memerlukan proses lebih
lanjut karena minyak bumi tersebut belum dapat digunakan secara
langsung. Untuk itu dilakukan pengolahan agar didapat produk-produk
yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk masing-
masing produk salah satunya sebagai bahan bakar PLTU. Minyak
heavy fuel oil yaitu Marine Fuel Oil (MFO) memiliki karakteristik

9
viskositas, kandungan sulfur dan kandungan logam, sedimen,
kandungan abu dan CCR cukup tinggi.

G.Komponen-komponen PLTU
a. Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi

kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan
panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu
mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan
sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600
kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang
harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
a) Cara Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki
nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan
pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga
hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-
temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu
pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler
dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan
dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial
boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah
energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers).
Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk
membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin

10
dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat
recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam,
dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air
untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.

b) Komponen-komponen Boiler
Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran
bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya : refractory, ruang

perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and


discharge door.
Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang
besar dan untuk memisahkan uap dari air setelah proses
11
pemanasan yang terjadi dalam Boiler. Secara umum,
ada empat jenis pipa sambungan dasar yang
berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
o Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi
mengalirkan air dari Economizer ke Distribution

Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam


Drum. Distribution Pipe bertugas mengalirkan air
dari Economizer secara merata keseluruh bagian
Steam Drum.
o Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun
yang biasanya kita sebut Downcomers.
Downcomers biasanya ditempatkan disepanjang
bagian dasar Steam Drum dengan jarak yang
sama antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa
ini mengalirkan air dari Steam Drum menuju
Boiler Circulating Pump. Boiler Water Circulating
Pump atau disingkat dengan BWCP digunakan
untuk memompa air dari Downcomers dan
mensirkulasikannya menuju Waterwall yang
kemudian air tersebut dipanaskan oleh
pembakaran di Boiler dan selanjutnya dikirim
kembali ke Steam Drum.
o Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam
Drum, yaitu Waterwall Pipe. Waterwall merupakan
pipa-pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler,
setiap pipa dilas satu sama lain agar membentuk
selubung yang kontinyu dalam Boiler, konstruksi
seperti ini biasanya disebut sebagai konstruksi
membran. Waterwall bertugas menerima dan
mengalirkan air yang berasal dari Boiler
Circulating Pump untuk kemudian dipanaskan
dalam Boiler dan dialirkan ke Steam Drum.
12
o Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet
Pipe. Pipa ini diletakkan dibagian atas Steam Drum
untuk memungkinkan Saturated Steam keluar dari
Steam Drum dan menuju Superheater.

Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan


dipisahkan dan diteruskan untuk pemanasan lebih
lanjut di Superheater, sedangkan airnya tetap berada
dalam Steam Drum untuk kemudian dialirkan ke
Downcomers, dari sini keseluruhan proses akan
dimulai lagi.
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown
Pipe, letaknya didekat bagian bawah Steam Drum,
tepat dibawah lapisan permukaan air. Setiap kali air
berubah menjadi Steam, kotoran-kotoran air tetap
tertinggal di air dalam Steam Drum. Jika konsentrasi
kotoran-kotoran ini menjadi tinggi, kemurnian Steam
yang keluar dari Steam Drum akan terpengaruh dan
bahkan kotoran tersebut terbawa ke Superheater
maupun ke Turbine. Pipa Blowdown menghilangkan
sebagian kecil air Boiler dari permukaan Steam Drum,
pipa ini akan mengalirkan kotoran-kotoran tersebut
sehingga dapat mengurangi konsentrasi kotoran
dalam air Boiler, dan pada akhirnya dapat menjaga
Superheater maupun Turbine tetap bersih.

Super Heater (SH)


Komponen ini merupakan tempat
pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam
pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau

menjalankan proses industri.


Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang
digunakan untuk memanaskan air dari air yang
terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air
umpan baru.
13
Sealain Komponen tersebut masih ada komponen
pendukung lainya yang tidak kalah pentingnya dalam
proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water
Circulating Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan
lain-lain
b.Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah
energi uap (steam) yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.

a) Komponen-komponen Turbin
Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin.
Turbin mempunyai susunan sudu bergerak berselang-
seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap
tersebut berkerja besama untuk mengubah energi panas
dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.
Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar)
potensial menjadi energi kinetik dari uap.
Disck (roda turbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar
turbin kepada pesawat yang digerakkan. Tenaga yang
dihasilkan poros ini tenaga mekanis uap.

Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga


potensial dari uap dari boiler dirobah menjadi tenaga
kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini dirobah menjadi
tenaga putar pada Blade, dengan melalui Disck tenaga
putar dirubah menjadi tenaga mekanis pada poros (shaft).

c.Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri

14
dari Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft
Turbine sehingga berputar bersama-sama. Stator Bars didalam
sebuah generator membawa arus hubungan output pembangkit. Arus
DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung
bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor
sehingga akan timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar,
medan magnit tersebut memotong kumparan pada Stator sehingga
pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan listrik.

Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi


tentu terjadi kontak dengan stator yang mengakibatkan terjadinya
panas maka perlu sistem pendinginan berikut pengenai sisitem
pendinginannya:
a) Sistem Pendinginan Stator
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang
lebih besar seringkali mempunyai sistim pemdingin terpisah
untuk mendinginkan statornya. Batangan- batangan stator
(stator bars) didalam sebuah generator membawa arus
hubungan output pembangkit. Aliran arus yang melewati
batangan-batangan ini menghasilkan jumlah panas yang
berarti/signifikan .
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang lebih
kecil, hidrogen itu saja biasanya sudah dapat menghisap
panas. Akan tetapi generator yang lebih besar sering
mempunyai sistim pendingin air tambahan bagi batangan-
batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah
konduktor yang berlubang. Air yang mengalir melewati
konduktor ini menghisap panas yang dihasilkan oleh arus yang
dibawa batangan tersebut.
b) Sistem Pendinginan Rotor
Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada
pembangkit tenaga listrik yang besar, karena pendinginan
dengan udara bukanlah alat yang efisien untuk menyingkirkan
panas yang jumlahnya besar. Sebagian besar pembangkit

15
tenaga listrik yang besar menggunakan sistim pendinginan
hidrogen untuk mempertahankan temperatur kerja yang
sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia
menyerap lebih banyak panas daripada udara, sehingga
pembangkit tenaga listrik lebih umum memakai pendingin
hidrogen.Untuk melepaskan panas dari komponen-komponen
yang ada didalam generator rotor hidrogennya harus
disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang panas.

d. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar
dengan putaran rendah yang gunanya untuk memanasi udara
pembakaran sebelum dikirim ke furnace. Sedangkan pemanas udara

pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil pembakaran dari


furnace yang dialirkan melalui Air preaheater ini sebelum dibuang ke
cerobong.

Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara,


jalan keluar udara, sebuah penutup yang berputar (rotating hood),
sebuah elemen pemanas, jalan masuk gas panas dan jalan keluar gas
panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas
melewati bagian elemen pemanas. Pada saat gas melewati
permukaan elemen, gas memanaskan plat-plat logam. Plat-plat panas
tersebut berputar menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga
terjadi perpindahan panas.

e. Electrostatic Precipitator (ESP)


ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif
penangkap debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan

16
rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan
electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar
dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas
penangkapan debu mencapai 99,84%)

H. Keunggulan dan Kelemahan PLTU


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut
antara lain :
Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat,
cair dan gas).
Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

Kontinyuitas operasinya tinggi

Usia pakai (life time) relatif lama

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki


beberapakelemahan. Kelemahan tersebut antara lain :

Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

17
Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar

Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan


kontinyu
Investasi awalnya mahal

BAB III
PENUTUP

A. Daftar pustaka
http://constrengineering.blogspot.com/2013/04/pltu-site-paiton.html
http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.com/2011/12/keunggulan-dan-
kelemahan-pltu.html
http://Pln-research.blogspot.com
http://raka-bsd.blogspot.com
http://sideofardeliani.wordpress.com
http://candycoffin.blogspot.com

18

Anda mungkin juga menyukai