240210150051
Praktikum kali ini mengenai sifat optik pada bahan pangan. Karakteristik
optik bahan pangan menggambarkan respon bahan pangan terhadap paparan
radiasi elektromagnetik dan khususnya untuk cahaya tampak. Karakteristik optik
dapat memnentukan tigkat kematangan dan kualitas suatu bahan pangan.
Pengujian sifat optik menggunakan refraktometer untuk melihat indeks bias dan
o
Brix. Alat yang digunakan adalah Refraktometer Abbe.
Prinsip kerja refraktometer adalah pembiasan, dasar pembiasan adalah
penyinaran yang menembus dua macam media dengan kerapatan yang berbeda
karena perbedaan kerapatan tersebut akan terjadi perubahan arah sinar. Pringsip
pengukuran dengan sinar yang ditransmisikan sinar kasa/sumber sinar prisma
sampel telescope. Pringsip kerja refraktometer terdapat 3 bagian yaitu : Sampel,
Prisma dan Papan Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan
dengan sample. Jika sampel adalah larutan berkonsentrasi rendah, maka sudut
refraksi akan lebar sehingga di papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.
Jika larutan sampel pekat, maka sudut refraksi akan kecil sehingga di papan skala
sinar b jatuh pada skala besar.
Brix adalah nilai yang menyatakan jumlah zat terlarut pada suatu larutan.
Brix biasanya digunakan untuk menentukan suatu konsentrasi larutan. Peningkatan
konsentrasi ditandai dengan kenaikan Brix pada larutan. Sebagai contoh pada
pengolahan gula merah karena proses evaporasi terjadi peningkatan Brix dari 15-
18 brix menjadi 70 brix. Indeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat
optis yang penting dari medium. Indeks bias memainkan peran yang cukup penting
di dalam beberapa bidang diantaranya adalah dalam teknologi film tipis dan fiber
optik (Sapkota et al, 2009). Berikut hasil pengamatan pengujian sifat optik pada
berbagai sampel.
Yushini Ayu Laras Ratri
240210150051
V. KESIMPULAN
o
1. Brix dari tertinggi hingga terendah adalah madu rasa botol (murni), madu
rasa sachet, jeruk, buavita brokoli, buavita apel, dan mentimun.
2. Indeks bias madurasa sachet adalah 1,490, madurasa botol 1,487, buavita
brokoli 1,305, buavita apel 1,349, jeruk 1,356, dan timun 1,377.
3. Suhu madurasa sachet 24,7 oC madurasa botol 24,8 oC, buavita brokoli
24,4 oC, buavita apel 24,2 oC, jeruk 24,2 oC, dan timun 25,0 oC.
Yushini Ayu Laras Ratri
240210150051
DAFTAR PUSTAKA
Tiffany, Rahma., Eko Hidayanto. 2015. Penentuan Indeks Bias dari Konsentrasi
Sukrosa (C12H22O11) pada Beberapa Sari Buah menggunakan Portable
Brixmeter. Youngster Physics Journal. Vol 4 No2 April 2015 hal 173-180.
LAMPIRAN
JAWABAN PERTANYAAN
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi karakteristik optik bahan
pangan ?
Jawab :
Tingkat keenceran dari bahan pangan, kekeruhan, suhu, penambahan pelarut
lain atau modifikasi pelarut.
2. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menentukan indeks bias zat
cair? Dan jelaskan prinsip masing-masing metode?
Jawab:
Metode Portable Brix Meter yang merupakan alat yang dapat digunakan
dengan prinsip mengukur besarnya konsentrasi larutan yang terkandung di
dalam suatu larutan. Satuan skala pembacaan Portable Brix Meter adalah
nilai Brix.