STEP 1
kemosis : udem pada konjunctiva akibat transudasi cairan dari kapiler
konjungtiva keluar.
o udem di bagian stromakonjungtiva
konjunctiva injection : suatu pelebaran pembuluh darah arteri konjungtiva
posterior yang terjadi karena pengaruh mekanis, alergi,ataupun infeksi pada
jaringan konjungtiva.
copious purulent discharge : secret purulent yg keluar dr stroma ke epitel
yg berlebihan akibat adanya infeksi bakteri clamidia atau Neisseria
o
papil at superior : ada tubuh sel peradangan dari sel-sel peradangan baik
mononuclear ataupun polinuklear yang tumbuh dikonjungtiva
o secret purulent yg masuk diantara berkas pembuluh yg membentuk
papil
STEP 2
STEP 3
1. why the patient had red eyes since 3 days ago ?
- mata merah proses infeksi anada perlawanan antigen dan
anti body ada sitokin dan histamine vasodilatasi pembuluh
darah agar tempat yg terinfeksi mendapat aliran darah yg
banyak sehingga nnati akan terasa panas
- anatomi konjungtiva kaya akan vaskularisasi dan innervasi yg
senitif terhadap rangsanagan
- mata ada pertahan primer (epitel) dan sekunder (tear film)
dimana komponen film terdiri dari mucus untuk membersihkan
debris. air mata mengandul lisozim dan antibody untuk
membunuh kuman.
- konjungtivits disebabkan hal mekanik,infeksi dll.
- bagian yg paling merah adalah dibagian fornix konjungtiva.
- kemerahan warna merah terang karena bakteri ,warna keputihan
sperti susu akibat alergi,hipremi tanpa infiltrasi sel karena fisik
- mata merah curiga pecahnya pembuluh darah di konjungiva
(dr arteri konjungtiva posterior,arteri ciliaris dll)
2. why the patients eyes produce the yellow discharge ?
- the bactery produce mucus to protect theirself
- bakteri memiliki antigen yg bisa dideteksi oleh sel imun
antigen akan menempel di epitel sel imun bermigrasi dr
endhothel
- pus purulent merupakan makrofag yg mati setelah memfagosit
bakteri
- air mata mengandung igA,igG yg membantu penyembuhan
inflamasi
- sel imun ebanilimo bermigrasi kekonjungtiva sel goblet
mengeluarkan mucus dan terjadi perlengketan
- sel pindah dr stromaepitelpermukaan
3. why the patients eyes where look sticky and difficult to open ?
- sel sel radang dari stroma berpindah melalui epitel dank e
permukaan sehingga menyebabkan perlengketan
- ketika kelopak mata menutup menyebabkan suhu sama dg suhu
tubuh,dimana suhu ini mrpkn suhu optimal utk perkembangan
bakteri shg menyebbkan peradangan memburuk
- perlengketan dipagi hari semakin kuat
- pseudoptosis terjafi krn tumpukan radang sampai ke otot
muller,dimana otot ini berfungsi untuk mempertahankan mata
tetap terbuka (pada konjungtivitis berat,cth pd konjungtivitis
herpes)
- 5 proses inflamasi yg bermanifestasi ke mata
STEP 7
1. why the patient had red eyes since 3 days ago ?
Mekanisme pertahanan :
Primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang meliputi konjungtiva
Sekunder
o Tiga lapisan air mata (minyak, air, mukus)
o Mengedip (mempertahankan integritas lap proktektif)
o Kelenjar lakrimal menghasilkan Ig A (coating bakteri), lisozim & laktoferin
(menghambat pertumbuhan bakteri)
o Ig G & komplemen (melisiskan dinding sel bakteri)
Benda asing masuk tubuh akan membentuk suatu mekanisme pertahanan tubuh
melalui reaksi inflamasi atau peradangan, yang pertama kali terjadi adalah adanya
kalor (panas) karena vasodilatasi pembuluh darah, kemudian akan timbul rubor
(kemerahan) karena vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatnya aliran darah pada
daerah yang terkena, kemudian terjadi tumor (pembengkakan) karena adanya
peningkatan masa jaringan akibat edema dan transudasi jaringan, lalu timbul dolor
(rasa nyeri) karena akibat rangsangan pada serabut saraf sensoris dan akhirnya dapat
menyebabkan fungsiolesa (fungsi organ yang terkena menjadi terganggu).
(OFTALMOLOGI UMUM, Daniel G. Vaughan dkk)
Histamin menyebabkan :
Vasodilatasi pembuluh darah ( Rubor = merah ) untuk meningkatkan persediaan
darah guna memberikan lebih banyak molekul dan sel yang diperlukan untuk
memerangi antigen yang mencetuskan inflamasi.
Banyaknya darah yang mengalir pada pembuluh darah kalor (panas)
Peningkatan permeabilitas vaskular menyebabkan migrasinya cairan cairan
intravaskular ( termasuk neutrofil, eosinofil, basofil ) menuju ekstravaskular ( Tumor
= edema ) sel sel neutrofil, eosinofil, basofil akan memfagosit antigen
infiltrasi ( sekret )
(Imunologi Dasar, FKUI, 2004)
Keluhan mata merah harus dibedakan antara merah pada palpebra dan
daerah sekitar mata atau merah pada bola mata. Merah pada bola mata
dapat disebabkan oleh perdarahan subkonjungtiva atau kongesti vaskular
pada konjungtiva, sklera, atau episklera (jaringan ikat antara sklera dan
konjungtiva). Kongesti ini dapat disebabkan oleh radang di permukaan luar,
seperti konjungtivitis dan keratitis, atau radang intraokular, seperti iritis dan
glaucoma akut.
Mata merah bilateral karena infeksi atau alergi lebih sering terjadi dan
relatif tidak berbahaya. Akan tetapi, mata merah unilateral membutuhkan
pemeriksaan ocular yang lebih teliti karena penyebab umumnya adalah
glaucoma akut, iritis akut, keratitis, atau benda asing. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani.
Chang, David F. Pemeriksaan Oftalmologik. Dalam: Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum.
Riordan-Eva, Paul, dan John P. Whitcher. Ed. Ke-17. Jakarta: EGC, 2009: 28-30 .
Tears Antigen-presenting
Langerhans' cells
Ocular epithelium
Normal ocular bacterial flora Immunoglobulins
Macrophages
2. why the patients eyes produce the yellow discharge ?
sel-sel radang
(neutrofil, eosinofil,
basofil, limfosit dan
sel plasma)
bermigrasi dari
stroma konjungtiva
ke permukaan
melalui epitel
sel-sel tersebut
bergabung dengan
fibrin dan mukus
dari sel goblet
pembentukan eksudat
3. why the patients eyes where look sticky and difficult to open ?
Cedera epitel konjuctiva dapat diikuti oleh edem epitel, kematan sel dan eksfoliasi,
hipertrofi epitel atau pembentukan granuloma. Mungkin juga terjadi edema stroma
konjuctiva (kemosis) dan hipertrofi lapisan limfoid troma (pembentukan folikel). Dapat
ditemukan juga sel-sel radang bermigrasi dari stroma konjuctiva melalui epitel ke
permukaan. Sel-sel kemudian bergabung dengan fibrin dan mukus dari sel goblet
untuk membentuk eksudat konjuctiva yang menyebabkan perlengketan terutama
pada pagi hari.
Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum Ed.17
Sekret mucous
kental, bening, elastis (bila ditarik dengan ujung kapas),
penyebabnya biasanya karena proses khronis/alergi
Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh.
Klinis : bila ditutul kapas akan mulur (elastis) Sebab zat mucous terdiri dari fibrin
Secret purulen
Makin ganas kumannya makin purulen (nanah) mis : Gonococcen
Banyak sel yang mati, terutama leucocyt, dan jaringan nekrose
Kuman-kumannya type ganas, fibrin sudah hancur.
Bila ditutul kapas, ia akan terhisap, sifatnya seperti air,berwarna kuning
Campuran : mucopurulen, kental berwarna kuning, elastis. Penyebabnya: biasanya
kuman coccen yang lain.
Sekret Pseudo-membranacea
Seolah-olah seperti melekat pada conjunctiva tetapi mudah diambil dan tak
mengakibatkan perdarahan. Penyebabnya antara lain streptococcus haemoliticus
Sekret Membranous :
Misal : pada conjunctivitis diphtherica.
Terbentuk sekret, sel - sel lepas dan terbentuk jaringan nekrotik.
Terjadi defek konjungtiva.
Membran sukar dilepas dan bila dipaksa akan berdarah karena ada ulkus
dibawahnya.
Bila dilepas /dikupas akan berdarah
Sekret Sanguis
Sekret berdarah.
Terdapat pada konjungtivitis karena virus yang sangat virulent.
Sering disertai sekret purulent setelah dua/ tiga hari, karena ada super infeksi dari
bakteri komensal.
Sifat secret :
a Air kemungkinan disebabkan infeksi virus atau alergi
b Purulen oleh bakteri atau klamidia
c Hiperpurulen disebakan gonokok atau meningokok
d Lengket oleh alergi atau vernal
e Seros oleh adenovirusy
ILMU PENYAKIT MATA, PROF. DR. H. SIDARTA IILYAS, SP. M
American Academy of Ophthalmology.Conjunctivitis.2013
5. what are the etiology of the scenario and what are the test to find the
etiology?
A allergic and irritant conjunctivitis
Allergic conjunctivitis is seen in two acute disorders; seasonal allergic
conjunctivitis (which
is prevalent in the summer months) and perennial allergic conjunctivitis
(which presents intermittently) and three chronic disorders, vernal
keratoconjunctivitis, atopic keratoconjunctivitis
and giant papillary conjunctivitis. Allergic conjunctivitis is considered to be a
type I hypersensitivity reaction.
Irritant conjunctivitis is a form of conjunctivitis that is often bought on by an
external
source. The source, considered an irritant, directly affects the conjunctiva,
causing an inflammatory response.
Not all causes of irritant conjunctivitis are external however. Causes of
irritant conjunctivitis are vast, though some of the more common causes are hair
products (e.g. shampoos), smoke or fumes, chlorinated water used in
swimming pools. A common non-external source is trapped eyelashes,
which continually irritate the conjunctiva.
B infection conjunctivitis
Infective conjunctivitis can be caused by several bacterial and viral pathogens. Infective
conjunctivitis
can be further differentiated into acute infective conjunctivitis, defined as
inflammation of the conjunctiva due to infection that does not last longer than 3
weeks, and chronic conjunctivitis, inflammation of the conjunctiva that lasts
longer than 3 weeks.