Anda di halaman 1dari 18

contoh role play PHBS di sekolah

ROLE PLAY
PHBS PADA TATANAN SEKOLAH

Disusun Oleh :
Kelompok I
1. Dwigita Isa C. (P27820111010)
2. Erik Rinanda F. (P27820111011)
3. Kurnia Ayu H. (P27820111018)
4. Laily Mitha A. (P27820111020)
5. Novi Antasari (P27820111024)
6. Rika Vanigrahanti (P27820111030)
7. Rilo Abadi (P27820111031)
8. Shinta M. (P27820111034)
9. Utari Ningsih (P27820111037)
Tingkat II Reguler
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA
2012
Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
Cara Mencuci Tangan Di Sekolah Dasar ( SD )
I. Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam
berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu
secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu
dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga,
gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan
kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan.
Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan
kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri.
Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,
1997).
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa
nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak. Menurut UU no 20
tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah
sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of Pediatric tahun 1998
memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin)
hingga usia 21 tahun. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan
psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya. Usia anak sekolah dibagi
dalam usia prasekolah, usia sekolah, remaja, awal usia dewasa hingga mencapai tahap proses
perkembangan sudah lengkap.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang
sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi
kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada
peserta didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik
oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka
masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas
kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas
hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk mengetahui dan
memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas
dan kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau
mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi.
Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat
tercipta anak usia sekolahIndonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi.
Secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak
sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare,
cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat
buruknya sanitasi dan keamanan pangan.Selain itu risiko gangguan kesehatan pada anak
akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat.
Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi,
kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana.
Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan adalah membentuk perilaku sehat pada
anak sekolah.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan
dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar,
kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan
berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa adalah penyakit menular
pada anak sekolah. Sekolah merupakan tempat yang paling penting sebagai sumber penularan
penyakit infeksi pada anak sekolah. Infeksi menular yang dapat menular di lingkungan
sekolah adalah: Demam Berdarah Dengue, Infeksi Tangan Mulut, Campak, Rubela (campak
jerman), Cacar Air, Gondong dan infeksi mata (Konjungtivitis Virus).Infeksi Kaki, Tangan
dan Mulut disebabkan oleh virus entero, virus coxsackie A16, ataupun virus entero 71. Masa
inkubasi sekitar 3-6 hari. Penularannya sangat cepat diantara usia anak.melalui sentuhan
dengan air hidung atau mulut, kencing, ataupun pengeluaran. virus masuk melalui rongga
mulut dan saluran cerna.
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) diyakini dapat mencegah 1 juta kematian tersebut. Praktek CTPS setelah ke jamban
atau menceboki anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menurunkan hampir separuh
kasus diare, dan sekitar seperempat kasus ISPA. Praktek CTPS juga dapat mencegahinfeksi
kulit, mata, dan memudahkan kehidupan orangan dengan HIV/AIDS
Diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) dilaporkan telah membunuh 4 juta
anak setiap tahun di negara-negara berkembang. Anak-anak yang tumbuh di daerah miskin
berisiko meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka yang tinggal di daerah kaya. Salah
satu sumber penularannya adalah tangan yang tidak bersih.
Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling
murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta
telah terbukti mampu mengurangi resiko penyakit bukan hanya yang terkait dengam diare,
namun juga beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan disentri, sampai dengan
4859%.
Dari latar belakang masalah diatas maka kami mahasiswa DIII keperawatan merasa
tertarik untuk melakukan penyuluhan mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar yang
dilakukan kepada siswa sekolah dasar.
II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan penyuluhan ini, audiens atau siswa-siswa Sekolah Dasar dapat
mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah memahami tentang cara
cara mencuci tangan yang benar.
III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti penyuluhan ini audiens dapat :
1. Memahami pengertian kebersihan
2. Mengetahui faktor faktor penyebab menurunnya kebersihan
3. Memahami dampak dari menurunnya kebersihan
4. Mengetahui cara mengatasi menurunnya kebersihan
5. Memahami cara mencuci tangan yang baik
6. Mampu mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar
IV. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang Benar
2. Sasaran : Siswa-siswi Sekolah Dasar
3. Metode : Penyampaian materi, diskusi dan demonstrasi
4. Media dan Alat : Leaflet, laptop, microphone, LCD
5. Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal : 12 November 2012
Waktu : 08.00 09.00 WIB
Tempat : Ruang kelas Sekolah Dasar (SD)
6. Pengorganisasian :
Penyaji : Novi Antasari dan Rilo abadi
Fasilitator dan Observer : Rika Vanigrahanti
Moderator : Erik Rinanda F.
7. Setting Tempat
1. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu
1.Tahap pembukaan 10 menit

1.1 Moderator membuka acara Menjawab salam,


dan memberi salam mendegarkan, bertanya

1.2 Perkenalan
Mendengar dan
memperhatikan
1.3 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Mendengar dan
memperhatikan

1.4 Memberikan kesempatan


bertanya Bertanya, mendengar
dan memperhatikan

2 Tahap pelaksanaan 35 menit

2.1 Menggalali pengetahuan Menjawab pertanyaan,


audiens tentang pengertian mendengar
kebersihan memberikan persepsi
tentang kebersihan,
bertanya

2.2 Memberikan reinforsemen Mendengar,


positif memperhatikan

2.3 Menjelaskan definisi Mendengar,


kebersihan memperhatikan

2.4 Menjelaskan faktor faktor Mendengar,


penyebab menurunya memperhatikan
kebersihan

2.5 Menjelaskan dampak dari


Mendengar,
menurunnya kebersihan
memperhatikan

2.6 Menjelaskan cara mengatasi


Mendengar,
menurunnya kebersihan
memperhatikan

2.7 Menjelaskan cara mencuci


tangan yang baik
Mendengar,
memperhatikan

2.8 Mendemonstrasikan cara


cuci tangan yang benar

Memperhatikan
2.9 Memberikan kesempatan
audiens untuk
mempraktekan cara
mencuci tangan yang benar Mendemonstrasikan
cara cuci tangan yang
benar
2.10 Memberikan reinforsemen
positif

2.11 Memberikan kesempatan


bertanya Mendengar,
memperhatikan

Menjawab pertanyaan,
mendengar
memberikan persepsi
tentang kebersihan,
bertanya

3Tahap penutup 15 menit

3.1 Penyaji menyimpulkan Mendengar, dan


materi Tentang pencegahan menyimpulkan materi
toxoplasmosis dengan audiens

3.2 Moderator menutup acara


dan mengucapkan salam
Mendengar, menjawab
salam

II. Uraian Tugas


1. Tugas Moderator
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalan nya acara penyuluhan
c. Menutupkan acara

2. Tugas Penyaji
a. Menggali pengetahuan audiens
b. Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
d. Bertanya pada audiens
e. Menyimpulkan materi
3. Tugas Observer
Mengevaluasi jalannya penyuluhan
4. Tugas Fasilitator
a. Memfasilitasi jalanya penyuluhan
b. Memberi motivasi kepada audiens yang bertanya
III. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
b. Peran dan tugas masyarakat sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Audiens berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan definisi
kebersihan
b) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat
c) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan faktor faktor
penyebab menurunya kebersihan
d) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan 3 dampak dari
menurunnya kebersihan
e) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan cara mengatasi
menurunnya kebersihan
f) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan memahami cara mencuci tangan
yang baik
g) Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan mampu mendemonstrasikan cara
cuci tangan yang benar

Materi
I. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa,
guru, dan masyarakat lingkungan sekola agar tahu , mau , dan mampu mempraktikkan PHBS,
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
II. Faktor Penyebab Menurunnya Kebersihan
1. Pencemaran lingkungan
Paparan asap yang pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan
makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang
sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan
akibat bencana..
2. Menurunnya kebersihan perorangan seperti gosok gigi yang tidak baik dan benar, kebiasaan
cuci tangan yang tidak pakai sabun dan tidak menggunakan air bersih mengalir, tidak
membuang sampah pada tempatnya.
3. Perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar.
III. Dampak Menurunya Kebersihan
Menurunnya kebersihan lingkungan atau perorangan pada anak dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai penyakit infeksi dan penyakit menular . Kasus infeksi seperti demam
berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut,dan lain lain.
IV. Cara Mengatasi Menurunnya Kebersihan
Buang sampah pada tempat nya
Mencuci dengan sabun dan air mengalir
Menjaga lingkungan di sekitar kita
Menjaga kebersihan badan
Tidak merokok dan menggunakan NAPZA
Tidak meludah sembarangan
Buang air kecil dan buang air besar pada jamban sehat
Tidak jajan sembarangan
V. Cara mencuci tangan
CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ) yang benar memerlukan sabun dan sedikit air
mengalir. Air mengalir dari kran bukan keharusan, yang penting air mengalir dari sebuah
wadah bisa berupa botol, kaleng, ember tinggi, gentong, jerigen, atau gayung. Tangan yang
basah disabun, digosok-gosok bagian telapak maupun punggungnya, terutama di bawah kuku
minimal 20 detik.Setelah itu bilas dengan air mengalir dan keringkan dengan kain bersih atau
kibas-kibaskan di udara

1. Telapak dengan telapak

Gosoklah kedua telapak tangan secara bergantian, sehingga kedua telapak Tangan kena
sabun Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan
kanan
2. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian dan ,gosok diantara jari jemari tangan
secara bergantian sehingga kena sabun

3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait

Gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara bergantian sehingga kena sabun

4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.

Gosok punggung jari yang saling mengunci pada telapak satunya,secara bergantian.

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri & sebaliknya

Gosok jempol,dan jari jari tangan lainnya, secara memutar bergantian di kedua tangan

6. Jari kiri menguncup,gosok memutar kekanan & ke kiri pada telapak kanan & sebaliknya

Gosok gosoklah ujung ujung kuku pada telapak tangan, sehingga busa sabun masuk kedalam
sela sela kuku,secara bergantian dikedua tangan.
7. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan & sebaliknya , gerakan memutar gosok
pergelangan tangan secara memutar dari pergelangan tangan sampai siku secara bergantian

a. Setelah selesai siramlah kedua tangan dengan air yang mengalir, dengan kran air atau dengan
air mengalir menggunakan gayung.

b. Setelah selesai keringkan kedua tangan dengan kain kering dan bersih.

ROLE PLAY
Nama Pemeran :
Mahasiswa 1 : Erik Rinanda F.
Mahasiswa 2 : Rilo Abadi
Mahasiswa 3 : Novi Antasari
Mahasiswa 4 : Rika Vanigrahanti
Ibu Kepala Sekolah : Kurnia Ayu Hardianti
Siswa 1 : Laily Mitha A.
Siswa 2 : Utari Ningsih
Siswa 3 : Dwigita Isa Cahyani
Siswa 4 : Shinta Megawati

Pada pagi hari, seorang mahasiswa yang bernama Rilo datang ke SDN Biutipul untuk
meminta ijin kepada Ibu Kepala Sekolah karena Rilo dan teman-temannya mendapatkan
tugas Promosi Kesehatan di tatanan Sekolah sehingga mereka akan mengadakan penyuluhan
kesehatan di sekolah tersebut.
Erik : Assalammualaikum, ibu. Selamat pagi!
Ibu Nia : Waalaikumsalam. Ada keperluan apa ya adik datang ke sekolahan
ini?
Erik : Maaf ibu sebelumnya saya memperkenalkan diri saya dahulu. Saya
Erik
mahasiswa dari Poltekkes Surabaya. Saya datang ke sini mempunyai
keperluan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan. Dan sekarang saya
ingin meminta ijin apakah saya dan teman-teman saya dari Poltekkes
Surabaya boleh mengadakan penyuluhan kesehatan untuk para siswa-
siswi di sekolah ini?
Ibu Nia : Sepertinya adik ini mempunyai tujuan yang baik dan kegiatan yang
dibuat adik dan teman-teman ini sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi
di sini. Setelah saya pertimbangkan, saya akan menerima dan
mendukung mahasiswa-mahasiswi Poltekkes Surabaya untuk melakukan
penyuluhan kesehatan. Apakah ada proposal kegiatan dari kampus?
Erik : Terima kasih ibu sudah mau menerima dan mendukung kegiatan
kami.
Oh iya bu ini sudah saya buatkan, tinggal permintaan ijin dari Ibu Kepala
Sekolah.
Ibu Nia : Bolehkah saya minta proposalnya?
Erik : Oh boleh bu. Ini proposal kegiatannya. Kami akan melakukan
penyuluhan tentang kesehatan Perilaku Hidup Sbersih dan Sehat pada tangal 12 November
2012 pukul 08.00-09.00 WIB.
Ibu Nia : Iya baik, itu ide yang sangat bagus dan proposal ini saya tanda
tangani.
Nanti saya akan memberitahukan kepada para siswa-siswi untuk
persiapan besok dan dari pihak sekolah, insya Allah kami akan
mempersiapkan apa yang kalian butuhkan.
Erik : Iya, bu. Terima kasih. Saya mohon atas kerjasamanya.
Ibu Nia : Iya sama-sama. Semoga kegiatan yang kalian buat dapat terlaksana
dengan baik, amin.
Erik : Amin bu. Terima kasih. Saya permisi pamit pulang dulu bu.
Terima kasih atas kerjasamanya. Assalammualaikum.
Ibu Nia : Iya sama-sama. Waalaikumsalam.

Keesokan harinya, Ibu Kepala Sekolah datang ke ruang kelas untuk memberitahukan tentang
kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakan mahasiswa Poltekkes Surabaya.
Ibu Nia : Assalammualaikum, anak-anak. Selamat pagi! Bagaimana kabar
kalian
hari ini?
Semua Siswa : Waalaikumsalam, ibu. Selamat pagi! Alhamdulillah baik bu.
Ibu Nia : Ibu punya kabar baik untuk kalian. Kalian pasti senang
mendengarnya.
Mitha : Kabar apa bu?
Utari : (berbicara dengan Gita dan Shinta) Kabar apa ya? Apa ada yang ulang
tahun?
Gita : Waah asyik ada yang ulang tahun! (muka senang). Pasti ulang
tahunnya
di kelas kita.
Shinta : Lho, tapi siapa yang ulang tahun? Hayo, ibu Kepala Sekolah ya yang
ulang tahun ?
Mitha : Bu Nia kan belum selesai ceritanya. Diem dulu dong
Gita : Bener juga kata si Mitha. Bu, ada kabar apa ya?
Ibu Nia : Sudah-sudah, jawaban kalian salah semua bukan kabar tentang ibu
berulang tahun tetapi ibu akan memberitahukan bahwa besok akan ada
kakak-kakak dari Poltekkes Surabaya mau mengadakan penyuluhan di
Sekolah ini. Kalian senang tidak?
Semua Siswa : Horeeeee (serentak bergembira)
Gita : kakak-kakaknya cantik-cantik gak bu ?
Ibu Nia : iya ganteng dan cantik-cantik kok seperti ibu.
Utari : tp pasti kita yang lebih cantik, secara kita kan SDN
Biutipul....Biutipul.
Mitha : Saya juga bu senang pasti kakak-kakaknya cantik-cantik dan
ganteng-
ganteng. (tersipu malu)
Shinta : Saya juga senang bu, pasti nanti dikasih permen sama kakak-
kakaknya.
Gita, mitha,utari : Huuuuh Maunya dikasih permen mulu.
Shinta : Biarin. Permen kan manis kayak aku.
Ibu Nia : Sudah-sudah. Tolong ya besok dijaga perilaku kalian yang sopan
terhadap kakak-kakaknya. Tidak boleh nakal dan ibu tidak mau kalau
ada laporan tentang kalian.
Semua Siswa : Siap bu....

Keesokan harinya, Erik dan teman-temannya menyiapkan semua bahan dan peralatan yang
akan digunakan kegiatan penyuluhan kesehatan di SDN Biutipul. Dan akhirnya mereka
melakukan penyuluhan di SDN Biutipul. Kemudian mereka masuk ke ruang kelas, semua
mahasiswa mempersiapkan alat dan bahannya sedangkan semua siswa duduk di tempatnya
masing-masing dengan tertib.
Rika : Selamat pagi, adik-adik!
Semua Siswa : Selamat pagi, kakak!
Rika : Bagaimana kabar kalian hari ini?
Semua Siswa : Baik, kak.
Rika : Saya akan memperkenalkan diri saya dan teman-teman saya di sini.
Saya
sendiri kak Rika. Di samping saya kak Rilo. Di samping lagi kak Novi dan yang terakhir
kak Erik.
Semua Siswa : Hai kak Erik, Hai kak Rilo, Hai Kak Novi, Hai kak Rika.
Semua Mahasiswa : Hai juga adik-adik. (tersenyum)
Gita : iih mana yang ganteng, katanya bu kepsek ada yang ganteng.
Rillo : lho..lho saya kan ganteng kayak Lee Min Hoo. Alisnya saja sama.
Para siswa : HUUUUUUH
Novi : Sudah adik-adik tenang. Kakak akan memulai penyuluhan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat serta cara mencuci tangan dengan baik dan benar supaya
adik-adik tau tentang hal tersebut dan menambah pengetahuan adik-adik.
Mitha : Hmm..begitu kak. Langsung aja kak dimulai gak sabar ingin tau.
Mitha, Utari, Shinta : Ayo kak, langsung dimulai aja.
Novi : Oke oke, sabar dulu ya adik-adik kak Rika mau menyiapkan dulu
alat-
alatnya.
Shinta : Cepat dong kak, sudah gak sabar.
Utari : Iya kak Rika cepatan dong.
Rika : Tenang-tenang! Nah ini sudah nyala laptop dan bahan presentasinya.
(sambil menyalakan laptop dan menampilkan PPT).
Mitha : wah laptopnya bagus ya.. kayak di tipi-tipi
Erik : Oke, Terima kasih kak Rika. Sekarang dari pada buang-buang waktu
kakak mulai saja kegiatannya. Di sini kak Rilo dan kak Novi akan
menjelaskan tentang PHBS. Silakan kak Rilo terlebih dahulu menjelaskan.
Rilo : Baik, kak Erik. Adik-adik tau tidak apa itu PHBS?
Mitha : apa ya? Aku tau om.
Shinta : kok om sih?
Mitha : upss, habis wajahnya kayak om ku sih.
Semua siswa : hahahahahahaha
Rilo : ssst, sudah sudah. Kalau tidak ada yang tahu saya akan menjelaskan
PHBS (menjelaskan ppt)
Rillo menjelaskan PPT tentang PHBS..........
Novi : apa ada yang ditanyakan adik-adik?
Semua siswa : tidak kakak
Novi : baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci tangan yang
benar ya
Semua siswa : iya kak
Rika : kita mulai pakai nyanyian aja ya. Siap?
Mitha : siap kak
Rika : mau sehat dan selamat cuci tangan. Gosok-gosok punggung tangan
bergantian. Mengait mengunci lalu putar ibu jari. Terakhir gosok-gosok ujung jari
Erik : ayo bisa ga adik-adik?
Utari : ulangi kak, masih bingung
Novi : iya kita ulangi sambil adik-adik ikut menirukan ya
Semua siswa ikut menirukan langkah-langkah cuci tangan
Rillo : gimana? Mudah kan? Ayo siapa yang mau maju untuk
memperagakan seperti kakak-kakak tadi
Shinta :dikasih permen ga kalau berani maju?
Rika : iya nanti ada hadiah buat yang berani maju
Shinta : aku aku kak
Memperagakan cuci tangan di depan kelas
Rilo : pinter. Ini hadiah buat kamu adik manis
Sinta : makasi kak rilo yang kayak Lee Min Hoo
Erik : sama-sama. Sekarang ada pertanyaan ga?
Utari : saya kak saya. Kalo pake handsanitizer boleh ga kak?
Erik : Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik adik. Kan memakai air
mengalir
Rika : Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan yang baik dan benar. Adik-
adik
tau gak kapan kita harus mencuci tangan?
Gita : Sebelum makan, sesudah makan kak. Bener ga?
Erik : 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya. Ada lagi yang
tau?
Utari : Gak tau kak, kayaknya cuma itu aja.
Novi : Masih ada lagi, hayo coba tebak!
Shinta : Hmm, habis main kakak.
Novi : Iya ada lagi?
Mitha : Gak tau kak, nyerah aja deh.
Erik : Kalian habis Buang Air Kecil dan Buang Air Besar cuci tangan tidak?
Semua Siswa : Hehehe iya kakak. (serentak)
Erik : bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
Rilo : Sekarang adik-adik sudah tau cara mencuci tangan yang baik dan
benar. Uda 1 jam kita disini dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang kakak-
kakak pamit pulang ya. Terima kasih perhatiannya
Semua siswa : sama-sama kak. Kami juga terima kasi sudah diajari cuci tangan
yang benar
Semua mahasiswa : selamat siang adik-adik. Assalamualaikum
Semua siswa : selamat siang. Waalaikumsalam
Tiba-tiba Ibu Nia datang menghampiri Mahasiswa di kelas anak didiknya....
Ibu nia : bagaimana mas dan mbak? Apaka sudah selesai?
Erik : sudah bu.
Ibu nia : apakah anak-anak di sini ada yang ribut mbak?
Rika : oh tidak ada bu. Semua dapat diajak kerja sama, dan murid-muridnya
juga pintar-pintar.
Novi : kami akan pamit pulang bu, terima kasih atas waktunya dan kerja
samanya.
Ibu Nia : sama-sama mbak. Saya juga terima kasih.
Mahasiswa : Assalamualaikum
Ibu Nia : Walaikumssalam

Anda mungkin juga menyukai