Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK menyebabkan perubahan di


berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial. Perkembangan tersebut juga
menyebabkan perubahan pada pola hidup manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini
lebih memilih makanan-makanan cepat saji yang sebenarnya makanan tersebut
kurang baik untuk kesehatan, karena banyak mengandung bahan pengawet, selain itu
makanan tersebut juga banyak mengandung lemak tinggi seperti jeroan, bersantan dan
lain-lain yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan salah satunya
hipertensi dan aterosklerosis/arterisklerosis.
Menurut World Health Organization (WHO) penyakit tidak menular telah
menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Disebutkan bahwa hampir 17 juta
orang meninggal lebih awal tiap tahunnya sebagai akibat epidemik penyakit tidak
menular. Banyak kalangan menawarkan pendekatan yang solusip terhadap penyakit
tidak menular utamanya dengan melakukan pengurangan penggunaan garam,
makanan berkolesterol tinggi dan makanan olahan (WHO, 2009).
Meskipun saat ini ilmu pengetahuan mengenai kesehatan jantung dan pembuluh
darah sudah sedemikian maju dan canggih, namun angka kematian tertinggi saat ini
masih disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. 
Arteriosklerosis merupakan keadaan pada pembuluh arteri yang mengakibatkan
penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh darah arteri diakibatkan oleh
penumpukan lemak. Aterosklerosis merupakan jenis yang penting dari
arteriosklerosis, istilah aterosklerosis merupakan sinonim dari arteriosklerosis.
            Aterosklerosis merupakan penyakit yang melibatkan cabang-cabang aorta yang
besar dan arteri berukuran sedang, seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-
bagian ekstremitas, otak, jantung dan organ dalam utama. Penyakit ini multifokal, dan
lesi unit, atau ateroma (bercak aterosklerosis), terdiri dari masa bahan lemak dengan
jaringan ikat fibrosa. Sering disertai endapan sekunder garam kalsium dan produk-
produk darah. Bercak aterosklerosis mulai pada lapisan intima atau lapisan dalam
dinding pembuluh tetapi dalam pertumbuhannya dapat meluas sampai melewati
tunika media atau bagian muskuloelastika dinding pembuluh.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum : dapat memberikan pendidikan kesehtan mengenai makanan yang
baik maupun tidak baik dikonsumsi oleh klien dengan aterosklerosis.
2. Tujuan Khusus:
a. Dapat menyampaikan materi pendidikan kesehatan mengenai manajemen
makanan penderita aterosklerosis dengan efisien menggunakan inovasi yang
sudah diterapkan
b. Klien dapat memahami materi mengenai manajemen makanan yang baik untuk
penyakitnya akibat aterosklerosis
c. Klien dapat melaksanakan apa yang telah disampaikan dalam pendidikan
kesehatan mengenai manajemen makanan pada penderita aterosklerosis
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Aterosklerosis

Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit,


dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Penyakit yang paling
penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak
terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis bisa
terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai.
Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka
bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri
koroner), bisa terjadi serangan jantung.

B. Mekanisme Terjadinya Aterosklerosis

Proses aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifes secara


klinis pada usia menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai arteri-arteri
berukuran sedang. Dalam fase pertumbuhannya, lesi-lesi aterosklerosis dibagi
menjadi:
a. Fatty streak

Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk


bercak berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells.
Sel-sel ini ialah sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung lipid, terutama
dalam bentuk ester cholesterol.

b. Fibrous plaque

Lesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri.
Fibrous plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag yang berisi
cholesterol dan ester cholesterol, di samping jaringan kolagen dan jaringan
fibrotik, proteoglikan, dan timbunan lipid dalam sel-sel jaringan ikat. Fibrous
plaque biasanya mempunyai fibrous cap yang terdiri dari otot-otot polos dan sel-
sel kotagen. Di bagian bawah fibrous plaque terdapat daerah nekrosis dengan
debris dan timbunan ester cholesterol.

c. Complicated lesion

Lesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang disertai kalsifikasi,
nekrosis, trombosis, dan ulserasi. Dengan membesarnya ateroma, dinding arteri
menjadi lemah, sehingga menyebabkan okiusi arteri.

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah
dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan
terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.

Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang
terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama
kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam
arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah
percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada
dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma
terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan
endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam
ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit
arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan
memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan
mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir
bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada:

a) Tekanan darah tinggi


b) Kadar kolesterol tinggi
c) Perokok
d) Diabetes (kencing manis)
e) Kegemukan (obesitas)
f) Malas berolah raga
g) Usia lanjut.

Pria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita. Penderita penyakit


keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda.
Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri
yang menuju ke jantung). Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia
familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang
lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.

C. Manajemen Makanan pada Klien dengan Aterosklerosis


a. Makanan yang dianjurkan
Untuk mengendalikan tingkat kolesterol, beberapa makanan yang disarankan
mengandung serat tinggi dan lemak tidak jenuh bisa diprioritaskan, seperti :
1. Gandum dan berbagai jenis serelia dengan kulit ari yang masih utuh.
2. Menggunakan minyak yang berasal dari tanaman seperti minyak kanola, bunga
matahari, dan minyak zaitun.
3. Sekitar 2-3 porsi ikan per minggu dapat menurunkan kadar LDL dengan dua cara,
yaitu sebagai pengganti daging dan sumber lemak omega-3 sebagai penekan LDL.
4. Kacang-kacangan seperti kacang merah, walnut dan almon.
5. Konsumsi buah apel, anggur, stroberi, dan jeruk yang kaya kandungan pektin,
sebagai serat larut yang menekan LDL. Terong juga mengandung serat larut tinggi.
Anda juga bisa mengonsumsi avokad yang tinggi kandungan lemak tidak jenuhnya.
6. Mengonsumsi kedelai dan produk olahan dari kedelai, seperti tempe, tahu dan susu
kedelai, dapat menurunkan kadar kolesterol.
7. Makanan yang sudah ditambahkan dengan sterol dan stanol. Susunan molekul
kedua zat tersebut hampir serupa dengan kolesterol, sehingga dapat terkumpul
bersama dalam saluran pencernaan. Keduanya akan mencegah kolesterol diserap ke
dalam aliran darah, sehingga keluar bersama sisa makanan. Sekitar 2 gram tanaman
sterol atau stanol per hari dapat menekan kolesterol LDL sekitar 10 persen.
b. Makanan yang tidak dianjurkan
Mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh dapat mendorong
peningkatan kolesterol dalam darah, misalnya:
1. Gorengan
Makanan gorengan umumnya dimasak dengan minyak goreng hasil pengulangan
dalam suhu tinggi dan dalam jangka waktu lama (deep frying). Makanan jenis ini
memberikan kontribusi tertinggi terhadap asupan asam lemak trans. Asam lemak
jenis ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit akibat penyumbatan
pembuluh darah, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.
2. Daging berlemak
Proses pengolahan lemak menjadi kolesterol berlangsung di dalam hati
(liver/hepar). Timbunan kolesterol bisa terjadi karena mengkonsumsi daging
berlemak, jeroan/organ dalam hewan, kuning telur, makanan laut (sea food),
gulai/santan, sumsum tulang, mentega, es krim, cokelat,  keju, ataupun minyak
goreng. Kira-kira sepertiga dari semua kasus stroke disebabkan oleh
hiperkolesterolemia. Untuk menghindari bahaya penyakit jantung koroner dan
penyakit arteriosklerosis, upayakan untuk mengonsumsi kolesterol tidak lebih dari
300 mg per hari.
3. Telur buyung puyuh
Telur burung puyuh meskipun tampilannya kecil ternyata kandungan kolesterolnya
paling tinggi dibandingkan makanan lainnya, termasuk dibandingkan dengan telur
ayam atauu telur bebek.

4. Kulit ayam dan bebek


5. Makanan bersantan
6. Mentega
7. Kue dan biskuit
Selain pada gorengan, lemak trans juga banyak terdapat pada: kue, biskuit, donat,
pastry, keripik, margarin, daging merah, susu dan produk susu (Whitney & Rolfes,
2008).

D. Teknik Penyampaian Materi Menejemen Makanan pada Pasien Aterosklerosis


Dalam penyampaian pendidikan kesehatan mengenai makanan yang harus diperhatikan
oleh klien dengan riwayat aterosklerosis, seringkali klien lupa dengan apa yang telah
disampaikan. Sehingga untuk menghindari hal tersebut, diperlukan inovasi sehingga
materi mudah dipahami dan mudah diingat oleh klien. Seringkali menggunakan media
berupa replikan dari makanan tersebut menjadi pilihan untuk memudahkan pasien
menerima materi. Namun hal tersebut kurang efisien. Sehingga bisa digunakan inovasi
memberikan kode-kode serta singkatan yang mudah diingat klien mengenai materi yang
diberikan.
Teknik penyampaian materi pendidikan kesehatan mengenai manajemen makanan pada
pasien aterosklerosis adalah dengan menggunakan leaflet yang disertai banyak gambar
sehingga klien juga akan semakin ingat dan memahami apa yang telah disampaikan,
Berikut merupakan inovasi pemberian kode dan singkatan pada manajemen makanan
pada pasien aterosklerosis yang telah diringkas dan diambil beberapa makanan yang
sering dikonsumsi oleh klien dalam kehidupan sehari-harinya:

I. MAKANAN SEHAT (KODE HIJAU) => KKcBS


1. Kukus atau rebus (K)
a. Daging ayam tanpa kulit
b. Ikan sungai
c. Tempe dan tahu
d. Daging sapi tanpa lemak
2. Sayuran hijau dan kacang-kacangan (Kc)
3. Buah seperti anggur, jeruk, dan apel (B)
4. Susu sapi tanpa lemak (S)

II. MAKANAN YANG DIKONSUMSI HATI-HATI/SEKALI-SEKALI (KODE


KUNING) => 3KUGS
1. Keju
2. Kepiting
3. Kerang/siput
4. Udang
5. Gajih sapi
6. Sosis Sapi
III. MAKANAN YANG PANTANG DIKONSUMSI (KODE MERAH) =>
KPCJOS
1. Kuning telur
2. Telur puyuh
3. Cumi-cumi
4. Jeroan kambing,ayam dan sapi
5. Otak sapi
6. Santan yang dipanaskan berulang
BAB III
METODOLOGI

A. Topik
Topik pada desain inovatif ini adalah mengatasi ateroskelrosis pada pasien CHF
B. Sub Topik
1. Pengertian Ateroskelrosis
2. Manajemen makanan pasien aterosklerosis
a. Makanan sehat untuk pasien aterosklerosis
b. Makanan yang perlu dikonsumsi dengan hati-hati oleh pasien aterosklerosis
c. Makanan yang pantang dikonsumsi oleh pasien aterosklerosis
C. Nama Anggota Kelompok
1. Aulia Widya Rochmana
2. Isni Martiyani Putri
3. Desi Waluyaningtyas
4. Latifah Lely S
5. Khotimatul Mu’alifah
6. Dina RIzqiyana Dewi
7. Veronika Sibarani
D. Waktu
1. Hari / Tanggal : Jum’at, 13 Mei 2016
2. Waktu : 08.00 – selesai WIB
E. Tempat
Tempat untuk dilakukannya kegiatan ini adalah di RSUP Dr. Kariadi, Ruang Elang 1
Pria (Jantung Lama)
F. Pengorganisasian
1. Leader : Khotimatul Mu’alifah
2. Fasilitator : Aulia Widya Rochmana, Desi Waluyaningtyas
3. Observer : Isni Martiyani Putri, Dina Rizqiyana Dewi
4. Dokumentator : Latifah Lely S, Veronika Sibarani
G. Media/Alat yang Digunakan
Leaflet (Terlampir)
H. Prosedur Operasional Tindakan yang Dilakukan
SAP
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Tentang Kolesterol

Hari / Tanggal : Jum’at, 13 Mei 2016

Waktu : 08.00 – selesai WIB

Pengajar : Mahasiswa Prodi Keperawatan Semarang Semester IV

Tempat : RSUP Dr. Kariadi, Ruang Elang 1 Pria (Jantung Lama)

Sasaran : Tn. M dengan diagnosa CHF dan keluarga

II. Latar Belakang


Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping
sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang
merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding
sel-sel dalam tubuh.

Angka kematian yang disebabkan oleh serangan jantung di Indonesia kini telah
mencapai 26-30%. Bahkan untuk kota besar seperti Jakarta, angka kematiannya bisa
mencapai 42,9%. Tak hanya itu, terungkap bahwa sebagian besar dari penduduk Indonesia
juga terindikasi menderita penyakit risiko tinggi lainnya seperti serangan jantung, stroke,
diabetes melitus dan hipertensi. Bisa dibayangkan bagaimana jika kondisi ini tidak segera
diatasi? Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah melakukan pengecekan kadar
kolesterol secara rutin dan mengendalikan faktor resiko yaitu dengan melakukan Diet,
Exercise and Compliance (meliputi pola makan yang sehat, olahraga teratur, rajin
memeriksakan diri ke laboratorium dan rutin meminum tambahan suplemen herbal alami
yang dianjurkan untuk menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah secara alami).

Penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia.


Berdasarkan data Federasi Jantung Dunia, kematian akibat penyakit jantung  persen 17,1
juta orang (19 persen total kematian) per tahun. Jumlah ini empat kali jumlah penduduk
Singapura. Di Indonesia, berdasarkan catatan Yayasan Jantung Indonesia, prevalensinya
7-12 persen per tahun. Artinya, minimal ada 16,8 juta penduduk mengidap penyakit
jantung dari 240 juta penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, yang berusia produktif, 30-50
tahun, mencapai 50 persen.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)  tahun 2007, menunjukkan prevalensi faktor
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti berat badan lebih (obesitas) 19,1%
dan obesitas sentral 18,8%, diabetes mellitus ( kencing manis ) di daerah perkotaan 5,7%,
konsumsi makanan asin (24,5%) dan makanan berlemak tinggi (12,8%).  Selain itu kurang
mengkonsumsi serat seperti buah-buahan dan sayuran  (93,6%), kurang aktivitas fisik
48,2%, gangguan mental emosional 11,6%, perokok aktif setiap hari 23,7%, dan konsumsi
alkohol dalam 12 bulan terakhir sebesar 4,6%.

III. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kolesterol diharapkan klien di
RSUP Dr. Kariadi ruag Elang 1 Pria (jantung lama) mampu memahami dan mengerti
tentang kolesterol sehingga dapat menghindari mengkonsumsi makanan yang dapat
menyebabkan naiknya kadar kolesterol.

b. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan klien mampu :

1. Mengetahui tentang pengertian kolesterol dalam tubuh


2. Mengetahui tentang fungsi kolesterol dalam tubuh
3. Mengetahui penyebab peningkatan kolesterol dalam tubuh
4. Mengetahui makanan apa yang perlu dibatasi untuk menghindari peningkatan
kadar kolesterol
5. Mengetahui makanan yang dianjurkan untuk menghindari kolesterol tinggi
6. Mengetahui ciri-ciri orang yang memiliki kolesterol tinggi
7. Mengetahui daftar makanan beserta kandungan kolesterolnya

IV. Sasaran
Tn. M dengan diagnosa CHF dan keluarga di ruang Elang 1 Pria (jantung lama),
RSUP Dr. Kariadi.
V. Target
Klien mendapatkan pengetahuan tentang kolesterol sehingga dapat menghindari
mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan naiknya kadar kolesterol. Sehingga
dengan pengetahuan tersebut klien mampu menerapkan di kehidupan sehari-hari maka
target yang kita harapkan nanti bahwa klien dapat memilih dan memilah makanan yang
baik untuk kesehatan yang tidak dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sehingga
diharapkan klien tidak kambuh kembali.

VI. Strategi Pelaksanaan


Pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan pada :

1. Tanggal : Jum’at, 13 Mei 2016


2. Waktu : 08.00 – selesai WIB
3. Tempat : Ruang Elang 1 Pria (jantung lama), RSUP Dr. Kariadi

VII. Setting Tempat

A
B

Keterangan:
A : Penyampai materi
B : Audience/Klien ruang Elang 1 Pria

VIII. Pengorganisasian dan uraian tugas


a. Pembawa acara
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada audience.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
b. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh audience.
2) Memotivasi audience untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) Memotivasi audience untuk bertanya.
c. Fasilitator
Uraian tugas :
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara audience.
2) Mengevaluasi audience tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi audience untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
audience.
d. Observer
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah audience, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan audience.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal audience selama proses
penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan  rencana penyuluhan

IX. Susunan Acara


No Acara Waktu

1. Pembukaan, penjelasan tujuan dan doa 5 menit

2. Acara inti

- Penyuluhan kesehatan 10 menit

- Diskusi dan tanya jawab tentang 20 menit


kolesterol

- Evaluasi
3. 10 menit
4. Penyampaian hasil dari penyuluhan 10 menit

Penutup dan doa 5 menit

Total Waktu 60 menit

X. Metode Pengajaran
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
XI. Media Pengajaran
a. leaflet
XII. Materi Pengajaran
a. Pengertian kolesterol
b. Fungsi kolesterol dalam tubuh
c. Penyebab peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh
d. Makanan yang perlu dibatasi untuk menghindari peningkatan kadar kolesterol
e. Makanan yang dianjurkan untuk menghindari kolesterol tinggi
f. Ciri-ciri orang yang memiliki kolesterol tinggi
g. Daftar makanan beserta kandungan kolesterolnya

XIII. Evaluasi
Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktural
 Kesepakatan pertemuan klien diruang Elang 1 Pria RSUP Dr.
Kariadi
 Kesiapan penyaji
b. Evaluasi Proses
 Audience
- Klien mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Pertemuan berjalan dengan lancar.
c. Evaluasi Hasil
 Tes tidak tertulis /lisan (tanya jawab) di akhir ceramah.

XIV. Daftar Pertanyaan


a. Apa pengertian dari kolesterol ?
b. Apakah fungsi kolesterol dalam tubuh?
c. Apa sajakah yang dapat meningkatkan kadar kolesterol?
d. Makanan apa yang perlu dibatasi untuk menghindari peningkatan kadar
kolesterol?
e. Makanan apa yang dianjurkan untuk menghindari kolesterol tinggi?
f. Bagaimanakah ciri-ciri orang yang memiliki kolesterol tinggi?
g. Berapakah kadar kolesterol dari makanan yang sering kita makan?
Materi

a. Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah lemak yang dapat ditemukan di dalam darah, yang dibutuhkan sel
tubuh. Selain diproduksi tubuh secara alami, kolesterol didapat dari makanan.

Kolesterol sebenarnya dimiliki semua orang yang ada didalam darahnya, 80%
kolesterol sendiri diproduksi oleh tubuh sedangkan 20% diproduksi oleh makan yang kita
konsumsi. Tubuh memproduksi kolesterol terdiri dari dua jenis yaitu  kolesterol HDL
(Haigh-density lipoprotein) dan kolesterol LDL (Low-Dentisity Lipoprotein).

 Kolesterol HDL, merupakan jenis kolesterol baik yang ada didalam tubuh yang
bersifat baik. HDL didalam darah berperan dalam membersihkan pembuluh darah
dengan jimlah berlebih yang berasal dari kolesterol jahat (LDL). Jika anda
mempunyai HDL yang tinggi, hal ini merupakan suatu tanda yang baik.
 Kolesterol LDL, Merupakan jenis kolesterol jahat jika jumlah yang ada didalam darah
dengan jumlahnya berlebih. Hal ini akan berdampak pada dinding pembuluh darah
ada suatu endapan serta membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Jika penyumbatan darah terjadi pada pembuluh darah jantung, hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya serangan jantung. Jika penyumbatan terjadi pada pembuluh
darah otak, maka hal ini akan mengakibatkan serangan stroke. Tidak hanya itu saja ,
ada juga trigliserida. Lemak ini terbentuk dari hasil metabolisme makanan dan bukan
sajan berbentuk lemak. Tetapi ada juga dari makanan yang membentuk karbohidrat
serta protein yang terlalu berlebih yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh
sebagai sumber energi. Jika kita mengkonsumsi kalori  yang berlebih  dari kebutuhan
tubuh kita, maka kadar trigliserida juga akan meningkat.
Jika kadar trigliserida didalam tubuh tinggi, maka hal ini dapat memperburuk resiko
terjadinya penyumbatan darah pada jantung dan otak. Apalagi jika terjadi secara
bersamaan atau didapati kadar kolesterol  LDL yang tinggi dan kadar HDL yang rendah.

Menjadi suatu kewajiban kita untuk dapat memantau sekaligus menjaga kadar
kolesterol dan lemak darah.

LDL Normal = < 150 (mg/dl)


HDL Normal = > 55 (mg/dl) Pria
HDL Normal = > 65 (mg/dl) Wanita
Kolesterol total:
Di bawah 200 mg/dl = terbaik
200-239 mg/dl = perbatasan menuju tinggi
240 mg/dl ke atas = tinggi

b. Fungsi Kolesterol Bagi Tubuh

Berikut fungsi kolesterol didalam tubuh untuk menghasilkan :

 Tubuh menggunakan kolesterol untuk menghasilkan garam empedu, berfungsi untuk


membantu usus dalam menyerapan lemak.
 Tubuh menggunakan kolesterol untuk menghasilkan vitamin D, berfungsi untuk
membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.
 Tubuh menggunakan koleterol untuk menghasilkan hormon seks yang berperan
sangat penting dalam perkembangan dan fungsi organ seksual.
 Tubuh menghasilkan kolesterol untuk menghasilkan hormon korteks adrenal,
mempunyai peran yang sangat penting untuk metebolisme didalam tubuh serta
keseimbangan garam didalam tubuh.

Akan tetapi jika kadar Kolesterol tinggi  dapat menyebabkan berbagai penyakit dan
menjadi sebab tejadinya arteriosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)  yang dapat
meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke. Kolesterol yang
tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus tidak
berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih muda.
Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat
menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal.

c. Penyebab Meningkatnya Kadar Kolesterol dalam Tubuh


1. Faktor Genetik
Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita ketahui 80 % dari
kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada sebagian orang yang
memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena
faktor keturunan. Pada orang ini meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan
yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap saja memproduksi
kolesterol lebih banyak.
2. Faktor makanan
Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak merupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Lemak merupakan bahan makanan yang sangat penting, bila kita
tidak makan lemak yang cukup maka tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan
lemak yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Seperti
diketahui lemak dalam makanan dapat berasal dari daging-dagingan, akan tetapi
sumber asupan jenis lemak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Lemak jenuh berasal dari daging dan minyak kelapa.
b) Lemak tidak jenuh terdiri dari : asam lemak omega 3, asam lemak omega 6 dan
asam lemak omega 9.

d. Makanan yang Perlu Dibatasi


Mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh dapat mendorong
peningkatan kolesterol dalam darah, misalnya:
1. Gorengan
Makanan gorengan umumnya dimasak dengan minyak goreng hasil pengulangan
dalam suhu tinggi dan dalam jangka waktu lama (deep frying). Makanan jenis ini
memberikan kontribusi tertinggi terhadap asupan asam lemak trans. Asam lemak jenis
ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit akibat penyumbatan pembuluh
darah, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.
Asam lemak trans juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Pasalnya,
konsumsi asam lemak trans pada ibu hamil dapat mengganggu asupan asam lemak
esensial yang sangat dibutuhkan oleh calon bayi. Sebuah studi menunjukkan, wanita di
negara yang mengonsumsi asam lemak trans tinggi akan menghasilkan ASI dengan
kadar asam lemak trans sebesar 2 persen hingga 5 persen dari total asam lemak susu.
European Community Multicenter Study on Antioksidant Myocardial Infraction and
Breast Cancer (EURAMIC) menemukan hubungan positif antara konsumsi asam lemak
trans dengan kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopause. Seperti
dilansir dari situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), makanan yang kaya karbohidrat
atau tepung yang mengalami penggorengan atau proses pemasakan dengan suhu yang
tinggi dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik yang menjadi pemicu
kanker, yaitu akrilamida. Dosis tertentu akrilamida juga beracun bagi sistem saraf
manusia. Selain itu, gorengan yang tinggi lemak akan membuat seseorang rentan
terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak akan merangsang
tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk. Gorengan juga
tidak baik bagi penderita maag, karena dengan adanya lemak, lambung akan cepat terisi
tapi lebih lambat dicerna, alhasil seseorang akan merasa sudah kenyang dan tidak akan
cepat lapar padahal baru makan dalam porsi sedikit. Hal ini membuat kerja lambung
akan terganggu.
Pusat penelitian dari Public Health Sciences Division, Fred Hutchinson Cancer
Research Center menyimpulkan bahwa konsumsi makanan gorengan dalam jangka
waktu lama sebanyak satu kali seminggu, berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker
prostat bagi pria. Berdasarkan penelitian, kebiasaan mengonsumsi gorengan sebelum
hamil ditengarai dapat meningkatkan risiko diabetes selama kehamilan. Diabetes yang
terjadi selama masa kehamilan disebut dengan diabetes gestasional.
Dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi gorengan kurang dari satu kali
per minggu sebelum masa kehamilan, risiko untuk mengalami diabetes gestasional
lebih tinggi 13 persen khusus bagi yang mengonsumsi gorengan sebanyak tiga kali per
minggu. Risiko tersebut meningkat seiring dengan jumlah gorengan yang dikonsumsi
per minggu.
2. Daging berlemak
Proses pengolahan lemak menjadi kolesterol berlangsung di dalam hati
(liver/hepar). Timbunan kolesterol bisa terjadi karena mengkonsumsi daging berlemak,
jeroan/organ dalam hewan, kuning telur, makanan laut (sea food), gulai/santan,
sumsum tulang, mentega, es krim, cokelat,  keju, ataupun minyak goreng.
Sampai hari ini, banyak di antara kita yang cenderung menganggap, kelebihan
kadar kolesterol dalam darah (hiperkolesterolemia) tidak mungkin diderita oleh orang
kurus. Pandangan ini perlu kita koreksi ; kadar kolesterol dalam darah kita sangat
tergantung dari apa yang kita konsumsi sehari-hari dan ada tidaknya aktivitas fisik /
olahraga. Banyak juga orang kurus yang berkolesterol tinggi. Kira-kira sepertiga dari
semua kasus stroke disebabkan oleh hiperkolesterolemia. Untuk menghindari bahaya
penyakit jantung koroner dan penyakit arteriosklerosis, upayakan untuk mengonsumsi
kolesterol tidak lebih dari 300 mg per hari.
3. Telur buyung puyuh
Telur burung puyuh meskipun tampilannya kecil ternyata kandungan
kolesterolnya paling tinggi dibandingkan makanan lainnya, termasuk dibandingkan
dengan telur ayam atauu telur bebek.
4. Kulit ayam dan bebek
5. Makanan bersantan
6. Mentega
7. Kue dan biskuit
Selain pada gorengan, lemak trans juga banyak terdapat pada: kue, biskuit, donat,
pastry, keripik, margarin, daging merah, susu dan produk susu (Whitney & Rolfes,
2008).
Penggunaan tissue untuk menyerap minyak tidak akan membantu banyak dalam
pencegahan penyakit jantung koroner jika kita memakan gorengan dan hindari
menggoreng makanan lebih dari 3 kali.
8. Makanan mengandung minyak kelapa atau minyak sawit
Sekilas perbandingan di antara minyak, minyak kelapa sawit mempunyai kadar
asam lemak jenuh sebesar 51% dan asam lemak tak jenuh 49%; sedangkan minyak dari
jagung mempunyai kadar asam lemak jenuh 20% dan asam lemak tak jenuh 80% (Shils
ME, Olson JA, Shike M, 1999 dalam Edwar, Zulkarnain et al., 2011).
Hindari makanan siap saji dan batasi makan di luar. Usahakan untuk makan
makanan yang diolah dan dimasak sendiri di rumah. Dengan demikian, Anda pun bisa
lebih mengatur berapa banyak kandungan lemak yang masuk ke tubuh Anda.

e. Makanan yang Dianjurkan


Sebuah  penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng
dengan menggunakan minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak bunga
matahari, tidak dapat dikaitkan dengan penyakit jantung atau kematian prematur. Yang
tidak kalah penting adalah memperhatikan pola makan secara keseluruhan. Meski
makanan digoreng dengan cara yang paling sehat sekalipun, kebutuhan nutrisi tubuh tidak
akan terpenuhi dari konsumsi makanan gorengan. Justru akan membahayakan kondisi
tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak. Di sisi lain, mengonsumsi gorengan sesekali dan
disertai pola makan yang sehat, tidak akan membahayakan kesehatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi makanan yang sehat
adalah sebagai berikut :
1. Hindari menggoreng makanan menggunakan minyak yang terlalu panas
2. Usahakan tidak makan jika belum benar-benar lapar, meskipun sudah waktunya
makan.
3. Tidak makan melebihi kebutuhan.
4. Kunyahlah makanan dengan baik
5. Hindari makanan dalam kondisi emosi tinggi, marah, tidak lapar, atau sedang
kesakitan.

Untuk mengendalikan tingkat kolesterol, beberapa makanan yang disarankan


mengandung serat tinggi dan lemak tidak jenuh bisa diprioritaskan, seperti :
1. Gandum dan berbagai jenis serelia dengan kulit ari yang masih
utuh.
2. Menggunakan minyak yang berasal dari tanaman seperti
minyak kanola, bunga matahari, dan minyak zaitun.
3. Sekitar 2-3 porsi ikan per minggu dapat menurunkan kadar
LDL dengan dua cara, yaitu sebagai pengganti daging dan sumber lemak omega-3
sebagai penekan LDL.
4. Kacang-kacangan seperti kacang merah, walnut dan almon.
5. Konsumsi buah apel, anggur, stroberi, dan jeruk yang kaya
kandungan pektin, sebagai serat larut yang menekan LDL. Terong juga mengandung
serat larut tinggi. Anda juga bisa mengonsumsi avokad yang tinggi kandungan lemak
tidak jenuhnya.
6. Mengonsumsi kedelai dan produk olahan dari kedelai, seperti
tempe, tahu dan susu kedelai, dapat menurunkan kadar kolesterol.
7. Makanan yang sudah ditambahkan dengan sterol dan stanol.
Susunan molekul kedua zat tersebut hampir serupa dengan kolesterol, sehingga dapat
terkumpul bersama dalam saluran pencernaan. Keduanya akan mencegah kolesterol
diserap ke dalam aliran darah, sehingga keluar bersama sisa makanan. Sekitar 2 gram
tanaman sterol atau stanol per hari dapat menekan kolesterol LDL sekitar 10 persen.
h. Ciri orang yang memiliki kolesterol tinggi

1. Tengkuk dan pundak terasa pegal


Pegal di tengkuk dan pundak merupakan implikasi dari aliran darah yang tidak lancar
pada pembuluh darah di daerah tersebut. Aliran darah yang tidak lancar juga
disebabkan oleh adanya penyumbatan pembuluh dari kolesterol.

2. Sering kesemutan di tangan dan kaki


Hampir sama dengan pegal, kesemutan merupakan implikasi dari aliran darah yang
tidak lancar di bagian tubuh tertentu. Kesemutan berhubungan dengan saraf yang tidak
mendapat aliran darah.

3. Sering pusing di belakang kepala


Pusing di belakang kepala terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah di
sekitar kepala. Penyumbatan ini terjadi lantaran kolesterol yang mulai membentuk plak
di pembuluh darah. Jika terus dibiarkan, maka pembuluh darah akan pecah dan
menyebabkan stroke.

4. Dada sebelah kiri seperti tertusuk


Dada sebelah kiri berhubungan dengan organ pemompa darah yaitu jantung.
Penyumbatan di pembuluh darah sekitar jantung dapat mengakibatkan rasa nyeri seperti
ditusuk. Bahkan rasa nyeri bisa menjalar hingga ke daerah di sekitar leher. Nyeri dada
juga bisa menjadi tanda-tanda dari serangan jantung.

5. Sering pegal di tangan dan kaki


Pembuluh darah di tangan dan kaki juga bisa tersumbat akibat penumpukan kolesterol.
Pegal di tangan dan kaki akibat penumpukan kolesterol biasanya terjadi terus menerus
meskipun tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.

i. Tabel Daftar Makanan Beserta Kandungan Kolesterolnya


I. Referensi
http://giziberkarya.blogspot.co.id/2014/01/gorengan-dan-minyak-goreng-
ketahui.html
http://m-alwi.com/gorengan-enak-tapi-mematikan.html
http://food-spinner.blogspot.co.id/2013/03/kolesterol-akibat-mengkonsumsi-
minyak.html

http://www.alodokter.com/jangan-lupa-diri-menikmati-gorengan
http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/kolesterol-minyak-goreng-dan-hutan-
kita_5528cbb56ea834a9548b45a8
http://makanankolesteroltinggi.com/
http://www.inicaraku.com/5-ciri-ciri-fisik-orang-yang-terkena-kolesterol-tinggi.html
http://tokoikhtiar.com/mengenal-penyakit-kolesterol-dan-trigliserida/
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh kelompok kami kepada Tn.S
dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Mei 2016 pukul11.30 WIB di ruang Elang 1 pria
RSUP Dr.Kariadi Semarang.
Materi pendidikan kesehatan yang kami berikan mengenai makanan apa saja yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita penyakit jantung khususnya penyakit
jantung yang disebabkan karena arterosklerosis.
Susunan kegiatan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan ini :
1. Mengontrak waktu kepada Tn.S dan keluarga selama kuranglebih 60 menit untuk
berdiskusi dan sharing.
2. Mengkaji kondisi Tn. S.
3. Menanyakan riwayat kesehatan keluarga apakah keluarga ada yang menderita
penyakit yang sama atau penyakit menurun atau tidak serta menanyakan pola hidup
dan makanan apa yang dikonsumsi oleh klien sebelum terkena penyakit jantung.
4. Mengkaji makanan apa saja yang berpotensi sehingga klien mengalami penyakit
jantung.
5. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang jenis – jenis makanan yang
diperbolehkan, dikurangi, dan dicegah khususnya untuk penderita penyakit jantung.
6. Berdiskusi kepada klien dan keluarga untuk saling bertukar pendapat tentang apa
yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui oleh keluarga dan klien.
7. Menanyakan kembali apa yang sudah kami sampaikan kepada klien dan keluarga.
8. Menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
9. Mengakhiri kontrak waktu yang telah ditetapkan dan mengucapkan terima kasih
kepada klien dan keluarga.

B. Faktor Pendukung
Dalam kegiatan ini terdapat faktor pendukung yang menyebabkan kegiatan dapat
berjalan dengan lancar antara lain :
1. Tersedianya media seperti leaflet yang dapat membantu mempermudah
penyampaian materi.
2. Sarana dan prasarana seperti tersedia ruangan
3. Ketersediaan perawat ruangan , klien dan keluarga untuk berkerjasama dalam rangka
kelancaran kegiatan kami.
4. Tn. S yang sudah memiliki pengetahuan mengenai penyakitnya sehingga kami
dalam berdiskusi lebih mudah karena Tn. S kooperativ dan mampu menjawab
pertanyaan kami dengan benar.
5. Kesiapan yang matang dari kelompok untuk memberikan pendidikan kesehatan
karena sudah memiliki pengetahuan yang didapat dari kampus.

C. Faktor Penghambat
Dalam kegiatan ini terdapat faktor penghambat antara lain :
1. Susah mencari waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
dikarenakan klien yang mendapatkan program pemeriksaan terkait kesehatannya
sehingga kami harus menyesuaikan waktu dengan Tn. S.

D. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pendidikan kesehatan ini berjalan kurang lebih selama 1 jam. Dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan klien dan keluarga bersedia dan mampu mengikuti
kegiatan sampai selesai. Tn. S dan keluarga sangat aktif bertanya jika dalam
penyampaian materi kurang jelas. Tn. S paham mengenai materi yang ada di leaflet
sehingga pada akhir pertemuan saat kami mengevaluasi kegiatan, Tn. S mampu
menjawabnya dengan benar. Tn. S juga sudah berkomitmen untuk mengikuti diet
makanan yang sudah kami jelaskan karena Tn. S ingin sembuh dan tidak ingin masuk
ke rumah sakit lagi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa
penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Aterosklerosis
merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Penyakit jantung adalah
penyakit jantung yang di sebabkan oleh karena penyempitan dan penyumbatan
pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung.
Kejadian PJK terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah tekanan
darah tinggi (hipertensi), tingginya kolesterol, gaya hidup yang kurang aktivitas fisik
(olahraga), diabetes, riwayat PJK pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor
sosial ekonomi lainnya. Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan
pola hidup sehat dan menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat,
menurunkan kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur,
menghindari stress kerja.
Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran
dibandingkan dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar
kolesterol pada pekerja kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan aktivitas
rendah perlu kiranya melakukan control terhadap kadar kolesterol darah dan menjaga
jenis makanan yang dikonsumsi rendah kolesterol. Berolahraga secara rutin perlu
dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran darah dan keseimbangan metabolisme.
Dalam pendidikan kesehatan yang telah kami lakukan, kami lebih memfokuskan
mengenai diet makanan yang tepat untuk penyakit jantung. Kami menggunakan leflet
untuk mempermudah Tn. S untuk mengingat jenis-jenis makanan apa yang boleh dan
tidak boleh untuk dikonsumsi agar jika pada saat klien pulang klien dan keluarga
mengerti tentang pantangan makanan yang harus dihindari serta makanan yang
dianjurkan untuk pemulihan penyakit.

B. Saran
1. Mahasiswa
Mahasiswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang Asuhan keperawatan
penyakit jantung dan mampu mencari ide baru dalam menyampaikan kreativitasnya
kepada orang lain.
2. Institusi Pendidikan
Untuk memberikan materi pembahasan Asuhan keperawatan tentang penyakit
jantung lebih mendalam dan mampu memfasilitasi segala bentuk ide yang ada pada
mahasiswa.
3. Pembaca
Dapat mengambil ilmu yang ditulis oleh penulis sehingga mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Corwin J. Elizabeth, ( 2009 ), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

Corwin Elizabeth J. Buku saku patofisiologi : Sistem kardiovaskular. Edisi 1. Jakarta : EGC,

2009.

Nn. “Aterosklerosis”. Di unduh dari: https://www.jevuska.com/2014/02/25/aterosklerosis/

http://www.abclab.co.id/?p=844. Diakses pada: 11 Mei 2016

Nn. “Aterosklerosis”. Diunduh dari: https://ilper.wordpress.com/2012/04/18/aterosklerosis/.

Diakses pada: 11 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai