PENDAHULUAN
Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa
hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien
hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi
tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan
komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
a. Hipertensi Primer
Hipertensi primer disebut juga dengan istilah hipertensi esensial
atau idiopatik. Etiologi hipertensi jenis ini adalah multifaktorial
yang masing-masing akan saling berinteraksi mengganggu
homeostasis secara bersama, sehingga tekanan darah baik sistolik
maupun diastolic akan mengalami peningkatan (Black & Hawks,
2005). Pada kasus ini terjadi peningkatan kerja jantung akibat
penyempitan pembuluh darah tepi.Hipertensi jenis ini mempunyai
kecenderungan genetic yang dan dipengaruhi oleh faktor kontribus,
seperti obesitas, stress, merokok, dan konsumsi garam berlebih
(Sherwood, 2001). Hipertensi jenis ini biasanya diderita oleh 90%
sampai 95% psien yang mengalami peningkatan tekanan darah
(Hahn & Payne, 2007).
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh gangguan sistem lain,
misalnya sistem vaskuler (arteriosklerosis), sistem renal (stenosis
arteri renal), sistem endokrin (hipertiroidisme) dan sistem neuron
(peningkatan tekanan intracranial).Kehamilan juga dapat
menyebabkan hipertensi sekunder (Davis, 2004).Kejadian
hipertensi sekunder kurang dari 5% pada individu dewasa, tetapi
lebih dari 80% pada anak-anak. Menurut Dirksen, Heitkemper, dan
Lewis (2000) penyebab hipertensi sekunder adalah sebagai berikut:
(1) penyempitan congenital aorta; (2) penyakit ginjal misalnya
stenosis arteri ginjal; (3) gangguan endokrin misalnya sindrom
Chusing dan hiperaldosteron; (4) gangguan neurologi misalnya
tumor otak dan cedera kepala; (5) sleep apnea; (6) pengobatan jenis
stimulant simpatetik misalnya kokain, terapi penggantian estrogen,
obat kontrasepsi oral, dan obat anti inflamasi non steroid; (7)
kehamilan yang menstimulasi hipertensi.
b. Farmakologis
Meninggal
Hipertensi
- Riwayat Pribadi
Pasien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Pasien tinggal
di rumah anaknya dan memiliki 3 orang anak.
Pasien didiagnosis hipertensi sudah sejak 1 tahun terakhir.
Rumah pasien berada di jalan sungai surumana, yang akses ke puskesmas
kamonji cukup dekat, namun pasien jarang mau pergi ke Puskesmas
maupun Pustu tanpa alasan yang jelas.
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga
Pasien kurang bergerak dan tidak pernah berolahraga.
Pasien makan 3 kali sehari dengan lauk yang beraneka ragam. Riwayat
sering makan makanan bersantan.
3.3 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
- Denyut nadi : 88 x/menit, irama teratur, kuat angkat
- TD : 170/100 mmHg
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,7C
- Berat badan : 50 kg
- Tinggi badan : 153 cm
- Status gizi : Gizi cukup
Status Generalis
Kepala
- Ekspresi wajah : normal
- Bentuk dan ukuran : normal
- Rambut : normal
- Edema : (-)
- Malar rash : (-)
Mata
- Simetris
- Exophtalmus : (-)
- Ptosis : (-)
- Strabismus : (-)
- Edema palpebra : (-)
- Konjungtiva : anemis (-/-), hiperemis (-/-)
- Sklera : ikterik (-/-), hiperemis (-/-), pterygium (-/-)
- Pupil : isokor, bulat, refleks (+/+)
- Kornea : normal
- Lensa : normal, katarak (-/-)
Telinga
- Bentuk : normal
- Lubang telinga : normal, secret (-/-)
- Nyeri tekan : (-)
- Pendengaran : normal
Hidung
- Simetris, deviasi septum (-)
- Perdarahan (-), secret (-)
- Penciuman : normal
Mulut
- Simetris
- Bibir : sianosis (-)
- Gusi : hiperemis (-), perdarahan (-)
- Lidah : glositis (-), atrofi papil lidah (-)
- Mukosa : kering
Leher
- Simetris
- Kaku kuduk : (-)
- Scrofuloderma : (-)
- Pembesaran KGB : (-)
- Trakea : di tengah
- JVP : normal
- Pembesaran otot sternokleidomastoideus : (-)
- Pembesaran tiroid : (-)
Thoraks
Cor
- Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
- Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V linea midklavikula
sinistra
- Perkusi
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah : SIC IV linea parasternalis medioklavikularis sinistra
- Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
- Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan dinding dada
simetris, penggunaan otot bantu nafas (-), pelebaran sela iga (-), frekuensi
pernapasan 20 x/menit.
- Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, fremitus raba
dan vocal simetris, provokasi nyeri (-).
- Perkusi : sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
- Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen
- Inspeksi : distensi (-), skar (-).
- Auskultasi : bising usus (+) normal
- Palpasi : nyeri tekan (-), pembesaran organ (-)
- Perkusi : timpani
Inguinal-genital-anus : tidak diperiksa
Ekstremitas atas
- Akral hangat : (+/+)
- Kulit : normal
- Deformitas : (-/-)
- Sendi : dalam batas normal
- Edema : (-/-)
- Sianosis : (-/-)
- Kekuatan : normal
- Refleks : baik
Ektremitas bawah
- Akral hangat : (+/+)
- Kulit : normal
- Deformitas : (-/-)
- Sendi : dalam batas normal
- Edema : (-/-)
- Sianosis : (-/-)
- Kekuatan : normal
- Refleks : baik
3.4 Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
3.5 Diagnosis Kerja
Hipertensi Gr II
Dyspepsia
3.6 Penatalaksanaan
- Captopril 2 x 25 mg
- Ranitidin 3x1 tab
3.7 Prognosis
Dubia
3.8 Konseling
Konseling yang diberikan pada pasien ini adalah tentang pola hidup sehat
untuk mencegah dan mengontrol hipertensi, seperti :
- Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam, dan lemak. Asupan garam
maksimal 5 g sehari.
- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
- Menganjurkan gaya hidup aktif/olahraga teratur
- Menganjurkan untuk kontrol rutin di puskesmas
- Menjelaskan kepada pasien tentang komplikasi dari penyakit hipertensi
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan hipertensi grade II. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan di Puskesmas
Berdasarkan hasil anamnesis, pasien datang dengan keluhan sakit kepala
yang mulai dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.Sakit kepala terutama dirasakan di
bagian belakang kepala. Nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu.Pada pemeriksaan
fisik, ditemukan tekanan darah pasien adalah 170/100 mmHg. Klasifikasi
hipertensi yang dipakai saat ini beredoman pada Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure yang
ke VIII. Berikut ini adalah tabel tentang klasifikasi hipertensi.
Adapun edukasi yang diberikan pada pasien ini adalah tentang pola hidup sehat
untuk mencegah dan mengontrol hipertensi, seperti :
- Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam, dan lemak. Asupan garam
maksimal 5 g sehari.
- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
- Menganjurkan gaya hidup aktif/olahraga teratur
- Menganjurkan untuk kontrol rutin di puskesmas
- Menjelaskan kepada pasien tentang komplikasi dari penyakit hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Foto Rumah
Foto Pasien