Anda di halaman 1dari 7

Kelainan letak muka ASKEB IV

TUGAS ASKEB IV

ASKEB PADA KELAINAN LETAK

(LETAK MUKA)

Disusun oleh:
Kelompok III

1. Anita Shelawati D. (0802100051)


2. Dwi Ani (0802100063)
3. Heni Tirta Kinasih (0802100073)
4. Udhari Prihadhiningratri (0802100093)

Kelas III-B
Semester V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN MALANG
2010

0
Kelainan letak muka ASKEB IV

ASKEB PADA KELAINAN LETAK


(LETAK MUKA)

A. Definisi
Distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandai adanya hambatan
kemajuan persalinan.
Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 18 jam.
(UNPAD, 2005: 121)
Presentasi muka adalah presentasi kepala dengan defleksi maksimal
hingga oksiput mengenai punggung dan muka terarah ke bawah (kaudal
terhadap ibu). Punggung terdapat dalam lordosis dan biasanya terdapat di
belakang.
(UNPAD, 2005: 127)
Pada presentasi muka, kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga
oksiput menempel pada punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi
bagian terbawah janin. Muka janin dapat tampil sebagai dagu (mentum)
anterior atau posterior, relatif terhadap simpisis pubis. Pada janin
berukuran-aterm, kemajuan persalinan biasanya terhalang oleh presentasi
muka mentum posterior karena dahi (bregma) janin akan tertekan oleh
simpisis pubis ibu. Posisi ini menghambat fleksi kepala janin yang
diperlukan untuk membuka jalan lahir. Berlawanan dengan keadaan ini,
fleksi kepala dan partus pervaginam sering dijumpai pada presentasi
mentum anterior. Banyak presentasi mentum porterior yang berubah
spontan menjadi presentasi mentum anterior bahkan pada tahap akhir
persalinan.
(F. Gary Cunningham, 2006: 497)

1
Kelainan letak muka ASKEB IV

Gambar 1: Presentasi Muka (Mentoposterior, dagu berada dibagian posterior)


(Bambang Widjanarko, 2009)

B. Insidensi
Angka kejadian di beberapa rumah sakit dengan jumlah persalinan
yang banyak di Indonesia sukar dibandingkan karena perbandingan antara
kasus-kasus terdaftar dengan kasus-kasus tidak terdaftar berbeda-beda antara
rumah sakit satu dengan rumah sakit lainnya. Di Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo selama 5 tahun angka kejadian presentasi muka kurang dari
0,1% diantara 12.827 persalinan.
Letak muka terjadi 1 dalam setiap 250-690 kelahiran hidup, rata-rata
0.2% atau 1 dalam 500 kelahiran hidup secara keseluruhan. Faktor-faktor
penyebab letak muka sama dengan penyebab kelainan letak secara umum
serta hal-hal yang menyebabkan fleksi kepala (menunduk). Beberapa faktor
yang bisa menyebabkan letak muka adalah panggul sempit dan disproporsi
kepala panggul (DKP = CPD) berperan sekitar 10- 40% pada kasus letak
muka. Multiparitas (banyak anak) atau perut yang besar/ longgar menurunkan
tonus rahim, sehingga menyebabkan letak muka. Lilitan tali pusat yang
banyak atau adanya pembesaran kelenjar gondok janin menyebabkan kepala
janin ekstensi (tengadah). Anencefali (janin yang nggak mempunyai batok
kepala) ditemukan pada 30 kasus letak muka.
(Nasrullah, 2010)
Cruikshank dan White (1973) melaporkan insiden presentasi muka,
yaitu satu di antara 600 kelahiran atau 0,17 persen. Dari hampir 700.000

2
Kelainan letak muka ASKEB IV

kelahiran bayi tunggal di Parkland Hospital sejak 1995 sampai 1999, terdapat
36 kasus atau sekitar 1 per 2000 adalah kelahiran dengan presentasi muka.
(F. Gary Cunningham, 2006: 497)

C. Etiologi
Karena adanya sebab yang menghalangi terjadinya fleksi kepala dan sebab
yang mnyebabkan defleksi kepala.
1. Primer
Sejak dari awal persalinan sudah terjadi letak muka, karena:
Anensefalus
Hidrosefalus
Kongenital Anomali
Congenital Shortening of the Cervical Muscle
Struma
Higroma Koli (kista leher)
Lilitan tali pusat pada leher beberapa kali
2. Sekunder
Panggul sempit
Tangan menumbung di samping kepala
Anak sangat besar
Plasenta previa atau plasenta letak rendah
Grande multipara
Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion dan perut gantung
Posisi uterus miring
(Mochtar, Rustam, 1998: 340)

D. Patologi Persalinan

Dagu dapat berputar ke depan (mento anterior 80-90%) atau ke


belakang (mento posterior, jarang). Bila mento posterior menetap (posisi
mentoposterior persistens), maka kepala tak mungkin lahir karena defleksi
kepala sudah maksimal, sehingga bisa timbul komplikasi persalinan.
(Mochtar, Rustam, 1998: 341)

E. Gejala Subyektif
1. Pada Ibu
Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernapasan
cepat.
2. Pada Janin

3
Kelainan letak muka ASKEB IV

DJJ janin cepat/tidak teratur, air ketuban terdapat mekoneum, kental


kehijau-hijauan, berbau.

F. Gejala Obyektif
Saat dilakukan pemeriksaan dengan Leopold manuver, penonjolan kepala
berada pada sisi yang sama dengan punggung janin serta adanya indentasi
(cekung) diantara kedua bagian tersebut.
(dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG., 2009)
Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara daerah oksiput dan
punggung (sudut Fabre).
DJJ sepihak dengan bagian kecil janin.
(Abdul Bari Saifuddin, 2007: 196)
Pada pemeriksaan VT teraba adanya mulut hidung tulang rahang atas
dan orbital ridges. Namun perlu dibedakan dengan presentasi bokong
dimana dapat teraba adanya anus dan tuber-ischiadica yang sering keliru
dengan mulut dan tulang rahang atas.
(Bambang Widjanarko, 2009)

G. Pemeriksaan Penunjang
- Bagi pemeriksa yang belum berpengalaman kadang bisa keliru dengan
letak bokong (sungsang), karena mulut bisa mirip dengan anus serta tulang
sekitar mata (orbita) bisa keliru dengan perabaan sakrum (tulang ekor).
Untuk itu kadang diperlukan pemeriksaan USG.
(dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG., 2009).

- Pemeriksaan radiologis dapat menampakkan gambaran hiperekstensi


kepala yang jelas dan tulang muka diatas pintu
atas panggul.

Gambar 2: Pemeriksaan Radiologis


pada presentasi muka

(Bambang Widjanarko, 2009)

4
Kelainan letak muka ASKEB IV

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F.Gary. 2005. Obstetri Williams edisi 21. Jakarta: EGC.

Kusmarjadi, Didi. 2009. Letak Muka. www.drdidspog.com. (Akses, 15


September 2010).

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Nasrullah. 2010. Laporan Kasus Obstetri Presentasi Muka. www.scribd.com.


(Akses, 15 September 2010).

Saifuddin, Abdul Bari. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

5
Kelainan letak muka ASKEB IV

UNPAD. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.

Widjanarko, Bambang. 2009. Distosia Akibat Kelainan pada Janin.


http://obfkumj.blogspot.com. (Akses, 15 September 2010).

Anda mungkin juga menyukai