Anda di halaman 1dari 11

Penggunaan Media Powerpoint

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


MATA PELAJARAN IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR

Merlia Filayati
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (merliafilayati.mf@gmail.com)

Suprayitno
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Pembelajaran IPS yang diterapkan guru menitikberatkan pada pembelajaran klasikal dan kurang
menggunakan media pembelajaran yang membuat pasif. Untuk mengatasinya guru harus memilih media
yang tepat yaitu media powerpoint. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan media powerpoint dan peningkatan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan
rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpul data berupa observasi dan tes hasil belajar. Hasil penelitian
menunjukan bahwa menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas guru pada siklus 1,2,3
sebesar 78,12%, 83,33%, 90,62%. Aktivitas siswa pada siklus 1,2,3 sebesar 79,16%, 85,41%, 91,67%.
hasil belajar dengan persentase ketuntasan klasikal siklus 1,2,3 sebesar 72,22%, 77,78%, 86,11%.
Kesimpulannya yaitu penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa, serta
hasil belajar.
Kata Kunci: Media powerpoint, Hasil Belajar, IPS.

Abstract
Social studies learning that applied by the teacher so far stress at classical and less of media utilization
on learning so it make students passive. To solve the problem teacher must choose the right learning
media that is powerpoint media. The purpose of this research are to describing the learnings activities in
using powerpoint media and improvement of learning result. The researcher use class action research
(CAR) with four stages namely planning, implementation, observation, and reflection. The data collecting
technique that applied are observation and learning result test. The result of research shows that learning
by using powerpoint media can increase teacher activities in cycles 1,2,3 is 78,12%, 83,33%, 90,62%.
The student activities in cycles 1,2,3 is 79,16%, 85,41%, 91,67%. The students learning results with
classical completeness percentage in cycles 1,2,3 is 77,22%, 77,78%, 86,11%. The conclusion of this
research is that the use of powerpoint media can improve teachers activity, students activity and
learning result.
Keyword : Powerpoint Media, Learning Result, Social Studies.

PENDAHULUAN pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,


Pengaruh pendidikan memiliki kekuatan yang sangat serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
strategis dalam kehidupan manusia pada waktu sekarang bangsa, dan negara.
dan masa yang akan datang. Pengaruh pendidikan Usaha sadar tersebut dimaksudkan untuk
tersebut dapat membuka cakrawala berpikir manusia, mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
sehingga cita-cita dan orientasi untuk merealisasikan yang memungkinkan siswa aktif dalam mengembangkan
hidup yang lebih baik akan sesuai dengan nilai-nilai potensi dirinya. Untuk mewujudkan suasana belajar
dalam pendidikan. tersebut, guru dituntut bisa membawa siswa ke dalam
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 situasi yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan menyenangkan pada proses pembelajaran. Jika siswa
adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk merasa senang dan nyaman, maka siswa akan lebih
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran termotivasi untuk terus belajar.
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi Standar proses dan isi yang dituangkan dalam
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

173
JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016

memungkinkan terakomodasinya kepentingan- mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan


kepentingan dan konsep-konsep pendidikan yang sesuai dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Dengan sejumlah materi pelajaran tertentu.
demikian, KTSP dapat membantu mengatasi masalah Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di
kurang relevansinya pendidikan di Indonesia yang kelas V SDN Kalitidu I Bojonegoro, dalam pelaksanaan
memiliki keragaman budaya dan perbedaan kondisi pembelajaran IPS guru telah melakukan pembelajaran
geografis. Untuk menangani masalah yang kurang dengan baik namun hasil belajar siswa masih rendah.
relevan pada pendidikan di Indonesia tersebut, maka Guru dalam melakukan pembelajaran IPS masih
KTSP memuat beberapa mata pelajaran yang harus menitikberatkan pada pembelajaran klasikal yaitu dengan
diberikan kepada siswa di tingkat Sekolah Dasar (SD). menggunakan metode ceramah yang membuat siswa
Salah satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan jenuh dan kurang berkonsentrasi. Tidak ada sumber lain
Sosial (IPS). selain guru, sehingga pembelajaran hanya berpusat pada
Menurut Sapriya (2009:31) istilah ilmu pengetahuan guru. Siswa cenderung pasif serta kurang berpastisipasi
sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajaran
sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi menjadi kurang bermakna. Guru sebenarnya sudah
yang identik dengan istilah Social Studies dalam menggunakan media dalam pembelajaran. Saat itu media
kurikulum persekolahan di negara lain. Istilah IPS di yang digunakan adalah media gambar, sedangkan materi
sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang pembelajarannya adalah peristiwa sejarah yang sifatnya
berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep abstrak, sehingga siswa akan sulit untuk memahami dan
disiplin ilmu sosial, humaniora, sains, bahkan berbagai menggambarkan peristiwa sejarah tersebut. Dari
isu dan masalah sosial kehidupan. gambaran pembelajaran seperti itu ternyata hasil belajar
Siradjuddin (2012:1) hakikat IPS adalah mata siswa juga tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari
pelajaran sosial yang bersumber dari disiplin-disiplin nilai rata-rata pada semester lalu 15 siswa atau sekitar
ilmu sosial, (seperti, sosiologi, sejarah, ekonomi, 42% mendapat nilai di bawah Kriteria Kelulusan
geografi, antropologi, ilmu politik dan pemerintahan), Minimal (KKM).
yang mempelajari manusia dalam semua aspek Upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa,
kehidupan dan interaksinya dalam pengetahuan. guru harus dapat membuat pembelajaran lebih menarik
IPS merupakan ilmu yang membahas tentang dan inovatif salah satunya adalah dengan menggunakan
peristiwa yang berhubungan dengan manusia dan media yang menarik. Menurut Siradjuddin, (2012: 64)
lingkungan sosial. IPS adalah suatu pengetahuan atau Media merupakan wahana penyalur informasi belajar
ilmu tentang hubungan antar manusia dalam lingkungan atau penyalur pesan. Dalam pengajaran IPS, kahadiran
fisik dan sosial. Tujuan mempelajari IPS yaitu media mempunyai arti yang sangat penting.
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang Ketidakjelasan bahan atau kerumitan dalam
diperlukan pada lingkungan sosial dalam proses menyampaikan materi pelajaran dapat disederhanakan
pembelajaran untuk menghadapi kompleksitas kehidupan dengan menghadirkan media sebagai perantara, sehingga
sosial. murid lebih mudah mencerna bahan ajar daripada tanpa
Salah satu tantangan terbesar mendasar mengajarkan bantuan media.
IPS dewasa ini adalah cepat berubahnya lingkungan Menurut Indriana (2011: 47) media berfungsi
sosial budaya sebagai kajian materi IPS. Selain itu mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai
pengajaran IPS di SD yang kurang bervariatif membuat pengalaman belajar. Pengalaman belajar (learning
siswa kurang tertarik pada mata pelajaran ini. experience) tergantung pada interaksi siswa dengan
Kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran IPS media. Media yang tepat dan sesuai dengan tujuan belajar
yang menarik, inovatif dan menyenangkan masih kurang. akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga
Ditambah lagi kurangnya rasa nasionalisme pada siswa anak didik bisa mempertinggi hasil belajar. Media
juga membuat pembelajaran IPS menjadi semakin pembelajaran haruslah menarik dan inovatif agar
membosankan. Hal tersebut berdampak pada penurunan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
hasil belajar siswa. Munadi (2012:7) menyatakan bahwa media
Menurut Susanto (2013:5) hasil belajar yaitu merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Nawawi dalam dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar
Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat secara efektif dan efisien. media adalah sarana yang
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam digunakan sebagai perantara atau pembawa pesan dalam
Penggunaan Media Powerpoint

suatu proses pembelajaran. Dengan media pembelajaran METODE


guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi atau Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian
bahan ajar sehingga siswa dapat menyerap dan tindakan kelas (classroom action research). Menurut
memahami apa yang disampaikan oleh guru dengan Arikunto, (2010:130) penelitian tindakan kelas
menarik serta pembelajaran akan menjadi lebih efektif merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang
dan efisien. sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang Penelitian ini merupakan penelitian dengan memberikan
semakin canggih teknologi sangat dibutuhkan dalam tindakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
kehidupan tak terkecuali dalam dunia pendidikan. yang terjadi di kelas. Penelitian tindakan kelas bertujuan
Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan menjadi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
alternatif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dan hasil belajar. sebuah siklus terdiri dari empat tahapan
terhadap hasil dan proses pendidikan. Teknologi juga yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan
dapat digunakan untuk meningkatkan daya tarik siswa refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali
serta untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran pertemuan.
yaitu dalam bentuk media pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas V SDN
Salah satu media berbasis teknologi komputer yang Kalitidu I Bojonegoro, dengan siswa yang berjumlah 36
menarik dan inovatif yaitu media powerpoint. media orang, yang terdiri dari 14 laki-laki dan 22 perempuan.
powerpoint merupakan suatu media presentasi yang Alasan peneliti memilih SDN Kalitidu I Bojonegoro
berasal dari perangkat lunak dalam komputer adalah sekolah ini bersikap terbuka dimana sekolah mau
(berbasiskan komputer) serta media ini digunakan untuk menerima setiap perubahan atau memiliki keinginan
menjelaskan materi-materi yang bersifat teoritis dalam untuk melakukan inovasi yang lebih baik lagi, dan guru
pembelajaran klasikal, baik untuk kelompok kecil kelas V SDN Klaitidu I Bojonegoro siap berkolaborasi
maupun kelompok besar. untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas guna
Media ini menggunakan perangkat lunak seperti meningkatkan hasil belajar siswaPenelitian ini
microsoft powerpoint. Media ini sangat efektif apabila dilaksanakan mulai bulan Maret 2016. Tetapi observasi
digunakan dalam sebuah pembelajaran. Kelebihan media sebelumnya telah dilakukan pada bulan Desember 2015.
powerpoint ini adalah dapat menggabungkan semua Rancangan penelitian adalah sebagai berikut:
unsur media seperti teks, video, animasi, grafik dan
sound menjadi satu kesatuan penyajian sehingga akan
membangkitkan semangat belajar siswa.
Penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran
IPS akan sangat membantu dalam menyampaikan pesan-
pesan pengajaran misal dalam menjelaskan peristiwa
sejarah proklamasi kemerdekaan. dengan menggunakan
media powerpoint dapat menghadirkan kembali peristiwa
tersebut melalui foto, gambar atau bahkan video sehingga
kejadian tersebut terasa lebih dekat dan seolah-olah kita
menyaksikan sendiri bahkan guru bersama murid dapat
bersama-sama menganalisis kejadian yang telah terjadi
beberapa tahun lamanya tanpa menyaksikan secara
langsung.
Bagan 1 rencana pelaksanaan PTK model spiral
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengangkat
Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan
judul Penggunaan media powerpoint untuk
untuk mendapatkan data yang valid atau akurat sebagai
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
penunjang keberhasilan penelitian. Teknik pengumpulan
materi periodisasi kemerdekaan kelas V SDN Kalitidu I
data menggunakan observasi dan tes hasil belajar.
Bojonegoro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mediskripsikan Sementara itu untuk instrumen penelitian pada penelitian
aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran ini adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar
menggunakan media powerpoint serta peningkatan hasil observasi aktivitas siswa dan lembar tes.
belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan Teknik Analisis Data pada penelitian ini
media powerpoint. menggunakan: Analisis Observasi setelah di peroleh data
aktivitas guru selama pembelajaran dan aktivitas belajar
siswa, kemudian data tersebut di olah dengan
menggunakan rumus:

175
JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016

siklusnya. Penelitian dilakasanakan dalam tiga siklus


dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Keterangan: A. Siklus 1
P : persentase Sebelum melakukan tahapan perencanaan pada siklus
F : jumlah skor yang didapat
I, peneliti telah melakukan observasi awal untuk
N : jumlah skor maksimal
Tingkat keberhasilan ditentukan dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam
menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut: pembelajaran. Setelah itu peneliti melakukan
80 100% = baik sekali perencanaan untuk melaksanakan proses pembelajaran
66 79% = baik pada siklus I. Perencanaan meliputi melakukan analisis
56 65% = cukup kurikulum, menganalisis kompetensi dasar dan
40 55% = kurang baik mengembangkannya menjadi indikator, merancang
<40% = tidak baik silabus dan RPP, menyusun materi ajar, memnuat LKS
Analisis data hasil belajar menggunakan rumus
beserta kunci jawaban, membuat LP dan kunci jawaban,
berikut:
membuat media powerpoint tentang periodisasi
a. Nilai individu
kemerdekaan, dan mengembangkan instrumen penelitian.
Pelaksanaan pada siklus I terdiri dari dua kali
pertemuan, setiap pertemuan menggunakan alokasi waktu
2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Tingkat keberhasilan ditentukan dengan Selasa 8 Maret 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan
menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut: pada hari Kamis 10 Maret 2016. Pelaksanaan dilakukan
80 100 = baik sekali oleh peneliti beserta guru kelas V dan teman sejawat
66 79 = baik selaku pengamat.
56 65 = cukup
40 55 = kurang baik Kegiatan observasi selama pembelajaran pada siklus I
<40 = tidak baik dilakukan oleh dua observer yaitu ibu Tatuk Tri S,
S.Pd.SD selaku guru kelas V dan Nadia Tri V selaku
b. Ketuntasan belajar klasikal teman sejawat. Berikut data hasil observasi aktivitas guru
sebagai berikut:
Tabel 1 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus 1
Skor Rata-
Kriteria tingkat keberhasilan siswa sebagai siklus 1
No. Aspek yang dinilai rata
berikut:
O1 O2 skor
80% = sangat tinggi
60 79% = tinggi Memotivasi siswa /
1. 3 3 3
40 59% = sedang memberi apersepsi
20 39% = rendah 2. Menyampaikan tujuan
4 3 3,5
<20% = sangat rendah pembelajaran
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 3. Menyampaikan
Aktivitas guru secara keseluruhan dalam proses kegiatan manfaat mempelajari
2 3 2,5
pembelajaran mencapai keberhasilan 80% dari jumlah materi untuk kehidupan
sehari-hari
skor maksimal 48. Aktivitas siswa secara keseluruhan
4. Menyampiakan materi
dalam proses kegiatan pembelajaran mencapai dengan menggunakan 4 3 3,5
keberhasilan 80% dari jumlah skor maksimal 48. Hasil media powerpoint
belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu 70, dengan 5. Mengorganisasikan
ketuntasan belajar klasikalnya mencapai 80% dari skor siswa dalam kelompok 3 3 3
maksimal 100. belajar
6. Membimbing siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam mengerjakan 3 4 3,5
LKS
Data penelitian yang disajikan adalah Penelitian
7. Membimbing
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas V kelompok
SDN Kalitidu I Bojonegoro. Penyajian data yang akan 4 4 4
mempresentasikan
dipaparkan adalah hasil observasi aktivitas guru dan hasil kerjanya
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran 8. Memberikan penguatan
3 3 3
berlangsung, serta data hasil belajar siswa dalam setiap materi
Penggunaan Media Powerpoint

9. Melakukan tanya yang disampaikan guru


jawab dan Jumlah 36 40 38
3 3 3
menyimpulkan Persentase 79,16%
pembelajaran
10. Memberikan lembar Dari data observasi aktivitas siswa di atas dapat
4 3 3,5
penilaian kepada siswa dilihat total skor pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan
11. Memberikan tugas persentase sebesar 79,16%. Skor tersebut digolongkan
lanjutan untuk 2 2 2
dalam kriteria penilaian termasuk dalam kriteria baik.
dikerjakan di rumah
12. Memberi pesan moral Namun, skor tersebut belum memenuhi target dari
dan motivasi kepada 3 3 3 peneliti yaitu sebesar 80%.
siswa Data hasil belajar ditunjukan sebagai berikut:
Jumlah 38 33 37,5 Tabel 3 data hasil belajar siswa siklus 1
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Persentase 78,12% T TT
1. S AS 56
Dari data observasi aktivitas guru di atas dapat dilihat 2. TAP 77
total skor pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan 3. AH 80
persentase sebesar 78,12%. Skor tersebut digolongkan 4. AI 80
5. ADS 72
dalam kriteria penilaian termasuk dalam kriteria baik.
6. AAP 85
Namun, skor tersebut belum memenuhi target dari
7. AM 75
peneliti yaitu sebesar 80%. 8. ARA 75
Data hasil observasi aktivitas siswa ditunjukan 9. ARF 90
sebagai berikut: 10. ANS 63
Tabel 2 Data Obseravasi Aktivitas Siswa Siklus 1 11. AR 56
Skor Rata- 12. ANFP 49
No. Aspek yang dinilai siklus 1 rata 13. ADA 80
O1 O2 skor 14. AM 80
1. Mengikuti apersepsi 3 4 3,5 15. DSM 74
2. Mendengarkan tujuan 16. GRR 54
pemebelajaran yang 3 3 3 17. KHS 82
disampaikan guru 18. KR 75
3. Mendengarkan manfaat 19. LSCF 82
mempelajari materi 20. M AS H 72
2 2 2
yang disampaiakan 21. MNF 85
guru
22. MG 75
4. Memperhatikan
23. NNK 55
penjelasan guru tentang 4 3 3,5
24. NS 69
materi yang diajarkan
25. NR 82
5. Membentuk kelompok 3 3 3
26. S AR 80
6. Mengerjakan LKS
27. SS 85
dengan memperhatikan 3 4 3,5
bimbingan guru 28. S YA 75
7. Mempresentasikan 29. SDP 74
hasil kerja di depan 4 4 4 30. TJJ 80
kelas 31. VAP 65
8. Menjawab pertanyaan 32. WFRA 77
3 3 3 33. YAPLM 64
yang diajukan guru
9. Melakukan tanya 34. ABP 85
jawab dan 35. ABF 63
3 4 3,5 36. PAPL 80
menyimpulkan
pembelajaran Jumlah 2651 26 10
10. Mengerjakan lembar Rata-rata 73,63
3 3 3 Ketuntasan klasikal 72,22% 27,78%
penilaian
11. Mendengarkan tugas
2 3 2,5 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat persentase
lanjutan dari guru
12. Mendengarkan pesan 3 4 3,5 siswa yang tuntas yaitu 72,22% dan yang tidak tuntas
moral dan motivasi sebanyak 27,78%. sebanyak 26 siswa yang tuntas dan 10

177
JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016

siswa yang tidak tuntas. Persentase tersebut belum kerjanya


memenuhi target yang ditetapkan peneliti yaitu 8. Memberikan penguatan
3 4 3,5
ketuntasan klasikal sebesar 80%. materi
Tahap refleksi peneliti bersama observer melakukan 9. Melakukan tanya jawab
evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus dan menyimpulkan 4 3 3
1. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, didapatkan pembelajaran
persentase aktivitas guru sebesar 78,12%, aktivitas siswa 10. Memberikan lembar
3 3 3
sebesar 79,16%, dan ketuntasan belajar klasikal sebesar penilaian kepada siswa
72,22%. Persentase tersebut belum memenuhi target 11. Memberikan tugas
peneliti. lanjutan untuk dikerjakan 3 3 3
Pada siklus ini masih terdapat kendala-kendala selama di rumah
pembelajaran seperti guru kurang jelas dalam 12. Memberi pesan moral
meyampikan manfaat pembelajaran, siswa masih ribut dan motivasi kepada 3 3 3
sendiri ketika pembentukan kelompok, siswa dalam siswa
mengerjakan lembar tes masih mencontek dll. Kendala- Jumlah 41 40 40
kendala tersebut akan diperbaiki pada siklus 2. Persentase 83,33%
B. Siklus 2 Dari tabel di atas diketahui persentase sebesar 83,33%
Berdasarkan refleksi pada siklus I, diketahui bahwa persentase tersebut telah memenuhi target peneliti.
penelitian siklus I belum berhasil karena belum Berikut tabel data observasi aktivitas siswa siklus 2:
memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan Tabel 5 data observasi aktivitas siswa siklus 2
peneliti. Maka dari itu peneliti merencanakan ulang dan Skor Rata-
melanjutkan penelitian pada siklus 2. Setiap siklus No. Aspek yang dinilai siklus 2 rata
dijabarkan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, O1 O2 skor
tahap pelaksanaan dan observasi, serta tahap refleksi. 1. Mengikuti apersepsi 3 4 3,5
2. Mendengarkan tujuan
Pada siklus 2 ini pembelajaran dilaksanakan sebanyak
pembelajaran yang 4 3 3,5
dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan
disampaikan guru
pada hari Selasa 15 Maret 2016 dengan alokasi waktu 2 x
3. Mendengarkan manfaat
35 menit. Jumlah siswa dalam pembelajaran di kelas pada
mempelajari materi yang 3 3 3
pertemuan pertama sebanyak 36 siswa. Sementara itu
disampaiakan guru
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 17 Maret 4. Memperhatikan
2016 dengan alokasi waktu yang sama yaitu 2 x 35 menit penjelasan guru tentang 4 3 3,5
dan pembelajaran diikuti oleh 36 siswa. materi yang diajarkan
Berikut merupakan hasil observasi aktivitas guru
5. Membentuk kelompok 3 4 3,5
selama pembelajaran siklus 2: 6. Mengerjakan LKS
Tabel 4 data observasi aktivitas guru siklus 2
dengan memperhatikan 4 4 4
Skor Rata-
bimbingan guru
No. Aspek yang dinilai siklus 2 rata 7. Mempresentasikan hasil
O1 O2 skor 4 4 4
kerja di depan kelas
Memotivasi siswa / 8. Menjawab pertanyaan
1. 4 3 3,5 3 3 3
memberi apersepsi yang diajukan guru
2. Menyampaikan tujuan 9. Melakukan tanya jawab
4 3 3,5
pembelajaran dan menyimpulkan 3 4 3,5
3. Menyampaikan manfaat
pembelajaran
mempelajari materi untuk 3 3 3 10. Mengerjakan lembar
kehidupan sehari-hari 3 3 3
penilaian
4. Menyampiakan materi 11. Mendengarkan tugas
dengan menggunakan 4 4 4 3 3 3
lanjutan dari guru
media powerpoint 12. Mendengarkan pesan
5. Mengorganisasikan siswa moral dan motivasi yang 3 4 3,5
3 3 3
dalam kelompok belajar disampaikan guru
6. Membimbing siswa Jumlah 40 42 41
3 4 3,5
dalam mengerjakan LKS Persentase 85,41%
7. Membimbing kelompok 4 4 4 berdasarkan tabel di atas diketahui persentase aktivitas
mempresentasikan hasil siswa sebesar 85,41%. Hal ini telah memenuhi target
Penggunaan Media Powerpoint

peneliti. Sedangkan data hasil belajar siswa siklus 2 target peneliti. Sehingga peneliti melanjutkan penelitian
ditunjukan sebagai berikut: pada siklus 3.
Tabel 6 Data Hasil Belajar siswa siklus 2 C. Siklus 3
No. Nama Siswa Nilai Keterangan Berdasarkan refleksi pada siklus 2, diketahui bahwa
T TT penelitian siklus 2 belum berhasil karena belum
1. S AS 49 memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan
2. TAP 74 peneliti. Maka dari itu peneliti merencanakan ulang dan
3. AH 74 melanjutkan penelitian pada siklus 3. Setiap siklus
4. AI 85 dijabarkan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan,
5. ADS 73 tahap pelaksanaan dan observasi, serta tahap refleksi.
6. AAP 74
Pada siklus 3 ini pembelajaran dilaksanakan sebanyak
7. AM 77
8. ARA 84 dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan
9. ARF 95 pada hari Selasa 22 Maret 2016 dengan alokasi waktu 2 x
10. ANS 75 35 menit. Jumlah siswa dalam pembelajaran di kelas pada
11. AR 84 pertemuan pertama sebanyak 36 siswa. Sementara itu
12. ANFP 66 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 24 Maret
13. ADA 97 2016 dengan alokasi waktu yang sama yaitu 2 x 35 menit
14. AM 80 dan pembelajaran diikuti oleh 36 siswa.
15. DSM 79 Berikut merupakan hasil observasi aktivitas guru
16. GRR 69 selama pembelajaran siklus 2:
17. KHS 85 Tabel 7 data observasi aktivitas guru siklus 3
18. KR 67 Skor Rata-
19. LSCF 95 No. Aspek yang dinilai siklus 3 rata
20. M AS H 77 O1 O2 skor
21. MNF 65 Memotivasi siswa /
22. MG 75 1. 4 4 4
memberi apersepsi
23. NNK 60 2. Menyampaikan tujuan
24. NS 60 4 3 3,5
pembelajaran
25. NR 87 3. Menyampaikan
26. S AR 75 manfaat mempelajari
27. SS 85 3 4 3,5
materi untuk kehidupan
28. S YA 77 sehari-hari
29. SDP 72 4. Menyampiakan materi
30. TJJ 80 dengan menggunakan 4 4 4
31. VAP 75 media powerpoint
32. WFRA 67 5. Mengorganisasikan
33. YAPLM 72 siswa dalam kelompok 3 4 3,5
34. ABP 90 belajar
35. ABF 85 6. Membimbing siswa
36. PAPL 76 dalam mengerjakan 4 4 4
Jumlah 2760 LKS
Rata-rata 76,67 7. Membimbing 4 4 4
Ketuntasan Belajar 77,78% 22,22% kelompok
Klasikal mempresentasikan
berdasarkan tabel di atas diketahui persentase hasil kerjanya
ketuntasan belajar klasikal sebesar 77,78%. Hal ini belum 8. Memberikan penguatan
3 3 3
materi
memenuhi target peneliti. Tahap refleksi peneliti bersama
9. Melakukan tanya
observer melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan jawab dan
pembelajaran pada siklus 2. Berdasarkan hasil observasi 4 3 3,5
menyimpulkan
pada siklus 2, didapatkan persentase aktivitas guru pembelajaran
sebesar 83,33% dan aktivitas siswa sebesar 85,41% 10. Memberikan lembar
4 3 3,5
persentase ini telah meningkat dari siklus sebelumnya, penilaian kepada siswa
hal ini membuktikan bahwa kendala pada siklus 1 dapat 11. Memberikan tugas
diatasi pada siklus 2. Namun ketuntasan belajar klasikal lanjutan untuk 3 4 3,5
dikerjakan di rumah
sebesar 77,28%. Persentase tersebut belum memenuhi
12. Memberi pesan moral 3 4 3,5

179
JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016

dan motivasi kepada 2. TAP 78


siswa 3. AH 92
Jumlah 43 44 43,5 4. AI 92
Persentase 90,62% 5. ADS 78
berdasarkan tabel di atas diketahui persentase aktivitas 6. AAP 95
guru sebesar 90,62%. Hal ini telah memenuhi target 7. AM 80
peneliti. Sedangkan data observasi aktivitas siswa siklus 8. ARA 100
3 ditunjukan sebagai berikut: 9. ARF 100
Tabel 8 Data observasi aktivitas siswa siklus 3 10. ANS 75
11. AR 80
Skor Rata- 12. ANFP 69
No. Aspek yang dinilai siklus 3 rata 13. ADA 100
O1 O2 skor 14. AM 82
1. Mengikuti apersepsi 4 4 4 15. DSM 84
2. Mendengarkan tujuan 16. GRR 71
pembelajaran yang 4 3 3,5 17. KHS 90
disampaikan guru 18. KR 77
3. Mendengarkan 19. LSCF 95
manfaat mempelajari 20. M AS H 87
3 4 3,5 21. MNF 80
materi yang
disampaiakan guru 22. MG 85
4. Memperhatikan 23. NNK 70
penjelasan guru 24. NS 65
4 4 4
tentang materi yang 25. NR 85
diajarkan 26. S AR 80
5. Membentuk 27. SS 65
3 4 3,5
kelompok 28. S YA 77
6. Mengerjakan LKS 29. SDP 95
dengan 30. TJJ 90
4 4 4
memperhatikan 31. VAP 75
bimbingan guru 32. WFRA 53
7. Mempresentasikan 33. YAPLM 80
hasil kerja di depan 4 4 4 34. ABP 90
kelas 35. ABF 72
8. Menjawab pertanyaan 36. PAPL 76
4 3 3,5
yang diajukan guru Jumlah 2927 32 4
9. Melakukan tanya Rata-rata 81,44
jawab dan Ketuntasan
3 4 3,5 86,11% 13,89%
menyimpulkan belajar kalsikal
pembelajaran
berdasarkan tabel di atas diketahui persentase
10. Mengerjakan lembar
4 3 3,5 ketuntasan belajar klasikal sebesar 86,11%. Hal ini telah
penilaian
11. Mendengarkan tugas memenuhi target peneliti. Tahap refleksi peneliti bersama
3 4 3,5 observer melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
lanjutan dari guru
12. Mendengarkan pesan pembelajaran pada siklus 3. Berdasarkan hasil observasi
moral dan motivasi pada siklus 3, didapatkan persentase aktivitas guru
3 4 3,5
yang disampaikan sebesar 90,62% dan aktivitas siswa sebesar 91,67%
guru persentase ini telah meningkat dari siklus sebelumnya,
Jumlah 43 45 44
hal ini membuktikan bahwa kendala pada siklus 1 dapat
Persentase 91,67%
diatasi pada siklus 2. Pada ketuntasan belajar klasikal
berdasarkan tabel di atas diketahui persentase aktivitas
meningkat sebesar 86,11%. Persentase tersebut telah
siswa sebesar 91,67%. Hal ini telah memenuhi target
memenuhi target peneliti. Sehingga peneliti
peneliti. Sedangkan data hasil belajar siswa siklus 3
mengehentikan penelitian pada siklus 3.
ditunjukan sebagai berikut:
Tabel 9 data hasil belajar siswa siklus 3
No. Nama Siswa Nilai Keterangan Pembahasan
T TT 1. Aktivitas Guru
1. S AS 64
Penggunaan Media Powerpoint

Berdasarkan hasil analisis, aktivitas guru memgalami sebesar 80%. Namun pada siklus 2 dan siklus 3
peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Hal ini penelitian sudah berhasil karena telah memenuhi target
membuktikan bahwa kekurangan-kekurangan pada siklus yang ditetapkan peneliti 80%. Jika disajikan dalam
sebelumnya dapat teratasi pada siklus berikutnya hingga bentuk diagram, maka perbandingan aktivitas siswa
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti. adalah sebagai berikut:
Berikut adalah tabel perbandingan hasil observasi
aktivitas guru pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 :
Tabel 10 Perbandingan Aktivitas Guru

Aktivitas Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3


guru 78,12% 83,33% 90,62%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan skor aktivitas guru dari siklus 1, siklus 2 dan
siklus 3. Pada siklus 1 penelitian belum berhasil karena
hanya memperoleh persentase sebanyak 78,12%. Skor ini
belum memenuhi target dari peneliti yaitu sebesar 80%.
Diagram 2 Perbandingan Aktivitas Siswa
Namun pada siklus 2 dan siklus 3 penelitian sudah
berhasil karena telah memenuhi target yang ditetapkan
3. Hasil Belajar Siswa
peneliti yaitu 80%. Jika disajikan dalam bentuk
Setelah dianalisis, hasil belajar mengalami
diagram, maka perbandingan aktivitas guru adalah
peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Hal ini
sebagai berikut:
menunjukan bahwa kekurangan-kekurangan pada siklus 1
dan siklus 2 dapat teratasi pada siklus 3 hingga mencapai
target yang ditetapkan peneliti. Berikut adalah tabel
perbandingan hasil belajar siswa pada siklus 1, siklus 2,
dan siklus 3 :
Tabel 12 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa
Hasil Belajar Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Siswa 72,22% 77,78% 86,11%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1, siklus 2 dan
siklus 3. Pada siklus 1 penelitian belum berhasil karena
Diagram 1 perbandingan aktivitas guru hanya memperoleh persentase ketuntasan klasikal
2. Aktivitas siswa sebanyak 72,22%. Skor ini belum memenuhi indikator
Berdasarkan hasil analisis, aktivitas siswa memgalami dari peneliti yaitu sebesar 80%. Pada siklus 2 penelitian
peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Hal ini juga belum berhasil karena ketuntasan belajar hanya
membuktikan bahwa kekurangan-kekurangan pada siklus 77,78%. Sedangkan untuk siklus 3 penelitian dapat
sebelumnya dapat teratasi pada siklus berikutnya hingga dikatakan berhasil karena ketuntasan belajar klasikal
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti. telah mencapai 88,89%. Jika disajikan dalam bentuk
Berikut adalah tabel perbandingan hasil observasi diagram, maka perbandingan ketuntasan belajar klasikal
aktivitas siswa pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 : adalah sebagai berikut:

Tabel 11 Perbandingan Aktivitas Siswa

Aktivitas Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3


Siswa 79,16% 85,41% 91,67%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan skor aktivitas siswa dari siklus 1, siklus 2
dan siklus 3. Pada siklus 1 penelitian belum berhasil
karena hanya memperoleh persentase sebanyak 79,16%.
Skor ini belum memenuhi target dari peneliti yaitu

181
JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
mencakup hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
periodisasi kemerdekaan dengan menggunakan media
powerpoint di kelas V SDN Kalitidu I Bojonegoro, maka
dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan media
powerpoint dalam pembelajaran IPS dapat menungkatkan
aktivitas guru terbukti siklus 1 sampai siklus 3 aktivitas
Diagram 3 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa guru dalam pembelajaran selalu meningkat. (2)
Dari diagram 4 di atas, dapat dilihat peningkatan hasil Penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan
belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran aktivitas siswa dari siklus 1 sampai siklus 3 pada saat
IPS materi periodisasi kemerdekaan dengan pembelajaran IPS materi periodisasi kemerdekaan
menggunakan media powerpoint telah berhasil sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (3)
meningkatkan hasil belajar siswa. Media powerpoint Penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan hasil
telah menjadi alternatif untuk mengatasi hasil belajar belajar siswa pada pembelajaran IPS materi periodisasi
siswa yang masih rendah. Dengan media ini, siswa kemerdekaan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan
menjadi lebih mudah untuk memahami materi yang persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus 1
dirasa sulit. Selain memudahkan siswa, media ini juga sampai siklus 3 menunjukan peningkatan yang baik.
memudahkan guru dalam menjelaskan materi pelajaran
karena media ini dapat berisi teks, suara, gambar, foto Saran
bahkan video. Media ini juga memberikan nuansa baru Berdasarkan simpulan yang menunjukan bahwa
dalam pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih inovatif penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan
dan menyenangkan dengan kehadiran media ini. aktivitas guru, aktivitas siswa serta hasil belajar pada
Media powerpoint ini memang jarang digunakan guru mata pelajaran IPS materi periodisasi kemerdekaan kelas
apalagi untuk sekolah yang belum memenuhi sarana dan V SDN Kalitidu I bojonegoro, maka peneliti
prasarananya. Guru cenderung menggunakan memeberikan saran sebagai berikut: (1) Guru harus lebih
pembelajaran klasikal dalam menyampaikan materi. memahami tetang pemilihan media pembelajaran yang
Meskipun banyak kendala yang pada siklus 1 dan siklus 2 sesuai untuk diterapkan pada suatu mata pelajaran, agar
namun kendala-kendala tersebut dapat teratasi pada dalam pembelajaran siswa tertarik untuk memperhatikan
siklus 3, sehingga penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan merasa senang dalam memahami materi pelajaran.
dapat dikatakan berhasil. (2) Guru harus memperhatikan akivitas siswa dalam
Hamalik (dalam Arsyad, 2014:19) mengemukakan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru berperan penting
bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses dalam meningkatkan keaktifan siswa di kelas dengan
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan inovasi-inovasi pembelajaran sehingga membuat siswa
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan merasa antusias atau bersemangat dalam mengikuti
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pembelajaran yang dilakukan. (3) Selama penggunaan
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Jadi media pembelajaran yaitu media powerpoint dalam
penggunaan media merupakan hal yang penting untuk pembelajaran IPS materi periodisasi kemerdekaan hasil
membuat pembelajaran yang lebih bermakna dan belajar siswa telah mangalami peningkatan, oleh karena
menyenangkan. Dengan penggunaan media yang tepat itu guru harus dapat memaksimalkan penggunaan media
dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
semangat siswa dalam memahami materi pembelajaran. agar hasil belajar siswa meningkat.
Guru juga lebih mudah untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa dengan bantuan media. Hal
ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Pada DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini telah membuktikan bahwa penggunaan
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT
media yang tepat dalam pembelajaran dapat RajaGrafindo Persada.
meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama
Aqib, Zainal dkk. 2011. Peneleitian Tindakan Kelas
pembelajaran berlangsung serta peningkatan hasil belajar
untuk Guru SD,SLB, dan TK. Bandung: CV. YRAMA
siswa. WIDYA.
Penggunaan Media Powerpoint

Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian Tindakan


Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Indarti, Titik. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dan penelitian ilmiah. Surabaya: FBS Unesa.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media
Pengajaran. Jogjakarta: DIVA press.
Kyu, Yovie. 2014. Super Slide Master dengan
Powerpoint 2013. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi (GP press group).
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS : Konsep dan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Siradjuddin dan Suhanaji. 2012. Pendidikan IPS.
Surabaya: Unesa University Press.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar& Pembelajaran di
Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia group.

183

Anda mungkin juga menyukai