Tersebutlah perkataan seorang raja keinderaan yang kena sumpah Batara Indra.Adapun
raja itu sekarang hidup laki bini sebagai si Miskin di negeri Anta Beranta yang diperintah oleh
Maharaja Indra Dewa.Ada pun pekerjaan si Miskin mengelilingi negeri mencari rezeki setiap
hari adanya. Tetapi ke mana pun mereka pergi, mereka selalu dilempari orang dengan batu dan
kayu.
Pada suatu ketika Istri si miskin pun beranaklah, seorang anak laki-laki terlalu amat baik
parasnya dan elok rupanya.Maka anak itu diberi nama Marakarma,artinya anak di dalam
kesukaran.Sejak kelahiran anaknya,nasib si miskin pun berubah menjadi kaya. Tidak lama
kemudian lahir anaknya yang kedua diberi nama Nila Kesuma.Bersamaan dengan itu si Miskin
kini menjadi seorang raja bergelar Maharaja Indra Dewa, dan istrinya bergelar Ratna
Dewi.Adapun negara Puspa Sari makin ramai penduduknya. Ketika seorang nujum meramalkan
bahwa Si Miskin itu celaka ,maka termakanlah dia atas ramalan tersebut. Anak-anaknya lalu
dibuang dari negeri, sesudah pembuangan anaknya, Puspa Sari pun terbakar dan si miskin
menjadi papa seperti semula.
Marakarma dan Putri Cahaya menumpang kapal.Di kapal, timbul niat jahat Nahkoda
kapal untuk memiliki putri Cahaya serta harta benda Marakarma.Akhirnya Putri cahaya
menumpang kapal, sedangkan Marakarma tidak diperbolehkan menumpang kapal
tersebut.Namun karena belas kasihan ikan Nun Marakarma dibawanya ke pantai tujuan mereka.
Sesampai di pantai Putri Cahaya Kirani datang ke Istana dan menceritakan segala-
galanya.Nahkoda kapal lalu ditangkap .Maka semua orang pun bersuka cita.
Marakarma pun akhirnya kembali ke Puspa Sari.Didapati Puspa Sari sudah menjadi hutan
rimba.Bundanya menjadi pengambil kayu api. Marakarma memberi tahu siapa dirinya yang
sebenarnya, akhirnya mereka bertemu dengan adiknya dan istrinya datang ke puspa Sari. Puspa
Sari makin makmur. Maharaja Indra Dewa menjadi dengki lagi dan menyerang Puspa Sari
dengan bala tentaranya. Setelah peperangan yang sengit.Maharaja Indra Dewa pun
tewas.Putrinya dikawinkan dengan saudara puteri cahaya Kairani.Marakarma mengunjungi
mertuanya,Maharaja Malai Kisna, di negeri Mercu Negara,Tidak lama kemudian, Marakarma
menjadi Sultan Mercu Buana.