Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi Flu Babi (H1N1)

Masa inkubasi flu babi biasanya antara 1-3 hari atau 3-5 hari. Perjalanan alamiah
penyakit flu babi terjadi dengan beberapa fase sebagai berikut,

a. Pase suseptibel

Pada fase ini penyakit belum terjadi (keadaan patologis belum terjadi)
tetapi sudah muncul beberapa faktor risiko yang memudahkan timbulnya
penyakit seperti, Para orang-orang seperti peternak, pedagang yang
melakukan kontak langsung dengan babi yang berisiko terjangkit flu babi,
tidak mengunakan masker ketika bersentuhan dengan babi, tidak mencuci
tangan sebelum makan setelah bersentuhan dengan babi, atau
mengkonsumsi daging babi yangtidak matang.

b. Fase presimtomatis

Pada fase ini penyakit sudah terjadi secara klinis dan terjadi perubahan
patologis namun gejala-gejal belum tampak. Pada fase ini merupakan
masa inkubasi atau dimana agent mulai melakukan perkembangan dalam
tubuh (host), namun belum menunjukan gejala anatomis dan fungsi kerja
tubuh. misalnya penderita telah menderita H1N1 tetapi belum disadari
oleh penderita atau belum menunjukan gejala.

c. Fase klinis

Pada fase ini sudah ada perubahan-perubahan anatomis dan fungsi dari
tubuh sehingga memperlihatkan gejala yang mulai timbul. Gejalanya
seperti demam, batuk, sakit kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala,
panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan
muntah-muntah.

d. Fase ketidakmampuan

Pada fase ketidakmampuan, orang yang menderita flu babi akan diisolasi
agar virus tidak mengalami penyebaran keluar. Pada fase ini pendeita
memiliki dua kemungkinan sembuh total atau meninggal masa inkubasi flu
babi yang sangat cepat.

Tyara, N. (n.d). Patofisiologi Penyakit Flu Babi. Retrieved from


https://www.academia.edu/7297992/PATOFISIOLOGI_PENYAKIT_FLU_BABI
diakses 22 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai