2
3
4
KONSEP DIRI
Pengertian
Konsep diri adalah semu ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui I
ndividu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan
orang lain
KD adalah cara individu dalam melihat
pribadinya secara utuh, menyangkut fisik,
emosi, intelektual, sosial dan spiritual
Gangguan konsep diri adalah suatu keadaan
negatif dari perubahan mengenai perasaan, pikiran
atau pandangan tentang dirinya sendiri yang
negatif. (Carpenito, 2000 )
Teori Perkembangan Konsep Diri 5
1. Gambaran Diri
Gambaran diri adl sikap
seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar, termasuk
persepsi dan perasaan
terhadap ukuran dan bentuk,
fungsi, penampilan dan
potensi tubuh saat ini dan
masa lalu.
8
dari penghargaan
diri sendiri dan dari
orang lain yaitu
perasaan dicintai,
dihargai, dihormati.
Frekuensi
pencapaian tujuan
akan menghasilkan
harga diri yang
rendah atau harga
diri yang tinggi.
Untuk meningkatkan harga diri, : 13
5. Identitas Diri
Adl kesadaran akan diri sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian yang
merupakan sintesa dari semua aspek konsep
diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.
19
positif adalah :
Mengenal diri sebagai organisme yang utuh, terpisah dari orang lain.
Mengakui jenis kelamin sendiri
Menilai diri sesuai dengan penilaian masyarakat
Menjumpai tujuan yang dapat direalisasikan.
21
A. Pengkajian
Faktor Predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri
Pengalaman masa kanak-kanak. Anak sangat peka terhadap perlakuan orang
tua.
Penolakan orang tua merupakan faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi
tidak yakin terhadap dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Setelah besar anak akan mengalami perasaan tidak dihargai
22
Transisi Situasi
Terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya orang yang berati
dalam kehidupan individu melalui
kelahiran atau kematian.
Transisi Sehat-sakit
Stressor sfesifik yang dapat menyebabkan gangguan 26
body image dan mengakibatkan perubahan dalam
konsep diri.
Kehilangan salah satu bagian tubuh, seperti mata,
kaki, payudara dsb.
Gangguan yang terjadi akibat prosedur pembedahan
seperti colostomy, hysterectomy.
Perubahan pada ukuran, bentuk dan penampilan
yang mengancam persepsi diri, Kehilangan BB
secara drastic, infeksi kulit dsb.
Poses patologis yang menyebabkan perubahan
struktur atau fungsi tubuh seperti arthritis, Parkinson,
kanker dsb
Kegagalan bagian tubuh untuk berfungsi, seperti
paraplegi
Perubahan fisik sehubungan dengan pertumbuhan
dan perkembangan normal
Prosedur pengobatan dan perawatan, Seperti
kateterisasi, suction, curatage dsb.
27
Faktor Perilaku
Perilaku yang dikaji adalah perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah,
perilaku yang berhubungan dengan identitas
kabur dan perilaku yang berhubungan
dengan dipersonalisasi.
28
Perilaku yang berhubungan dengan harga diri :
Mengkritik diri sendiri
Merendahkan martabat diri
Raasa bersalah dan kawatir
Menunda keputusan
Menarik diri dari realitas
Merusak diri sendiri dan orang lain
Mengingkari kemampuan diri
Mudah marah dan tersinggung
Pandangan hidup yang pesimis
Penyalahgunaan zat
Produktivitas menurun
Perilaku yang berhubungan dengan 29
identitas kabur
Tidak mengindahkan moral
Perasaan kosong
Kekacauan identitas seksual
Kecemasan yang tinggi
Tidak mampu berempati pada orang lain
Kurang keyakinan diri
Masalah dalam hubungan intim
Ideal diri yang tidak realistis
Perilaku yang berhubungan dengan 30
dipersonalisasi
Afektif
Kehilngan identitas diri
Merasa asing terhadap diri sendiri
Perasaan tidak aman, rendah diri,
takut, malu
Perasaan tidak realistis
Merasa terisolasi
Tidak mampu memperoleh
kepuasan
31
Persepsi
Halusinasi
Ragu akan jenis kelamian
Sukar membedakan diri sendiri
dengan orang lain
gangguan gambaran diri
Pengalaman dalam kehidupan
bagaikan mimpi
32
Kognitif
Kacau
Disorientasi waktu
Pikiran menyimpang
Gangguan daya ingat
Gannguan penilaian
33
Perilaku
Afek tumpul
Pasif dan tidak ada respon emosi
Komunikasi tidak selaras
Tidak sopan
Tidak ada inisiatif dan tidak mampu
mengambil keputusan
Menarik diri dari hubungan social.
34
Mekanisme Koping
Mekanisme Koping Jangka Pendek
Aktivitas yang memberi kesempatan untuk lari sementara
dari krisis identitas, misal : pemakaian obat, mengikuti
musik rock, latihan atau olahraga dan nonton TV terus
menerus.
Aktivitas yang memberi kesempatan mengganti identitas
sementara, contoh ; ikut kelompok social, keagamaan,
politik.
Aktivitas yang memberi dukungan sementara, contoh ;
aktivitas yang sifatnya kompetitif seperti olahraga, prestasi
akademik.
Aktivitas yang menggambarkan usaha jangka pendek
untuk menghilangkan arti identitas, contoh ;
penyalahgunaan zat.
Masalah Keperawatan 35