Anda di halaman 1dari 3

BAB 7

INTERVIEW

A. Tipe Dasar dari sebuah Wawancara


Wawancara memiliki arti yaitu prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi dari seseorang melalui percakapan verbal.. Adapun kegiatan
wawancara ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan spesifik yang di
lontarkan dari seseorang kepada oranglain yang ingin melamar kerja

Wawancara Struktur dengan bukan struktur


Dalam mewawancarai seorang pekerja, pewawancara biasanya memiliki
keputusan tersendiri apakah mengggunakan wawacara tertutup atau terbuka
sebelum diadakan kegiatan wawancara. Terdapat dua tipe yaitu wawancara
struktur dan non struktur. Perbedaan diantara keduanya terletak pada
penggunaan formatnya. Jika wawancara struktur maka
pewawancara(karyawan yang berwenang) akan mewancarai pelamar dengan
format dan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, sedangkan non
struktur pewawancara(karyawan yang berwenang) akan mewawancarai
pelamar tanpa format, sehingga pertanyaan bersifat global dan mendalam.

Konten Wawancara(Apa yang biasanya di katakan?)


Seorang pewawancara(HRD atau karyawan yang diberi wewenang) biasanya
akan memilih orang-orang yang memilki kredibilitas yang tinggi untuk
kemajuan perusahaan itu sendiri. Pewawancara perlu menyeleksi secara
detail mengenai calon pekerja yang nantinya akan membawa perusahaan
tersebut mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga sering kali pewawancara
akan menanyakan mengenai kelemahan dan kekurangan pelamar tersebut
serta kontribusi apa yang akan diberikan orang tersebut kepada
perusahaannya dalam waktu 5 tahun kedepan. Walaupun begitu hal yang
paling utama di tanyakan mengenai:
1. Situasi kerja
2. Tingkah laku
3. Pertanyaan lain

Bagaimana cara mengelola wawancara ?


Dalam kegiatan wawancara terdapat beberapa cara untuk mengelola
wawancara, yaitu:
1. Panel Interview
Panel Interview atau Board Interview adalah kegiatan wawancara yang
dilakukan oleh tim wawancara(terdiri 2 atau lebih orang) yang bersama-
sama mewawancarai masing-masing kandidat, kemudian
mengkombinasikan nilai mereka sehingga terbentuklah nilai akhir dalam
bentuk panel score.
2. Phone Interview
3. Video/Web-Assisted Interview
4. Computerized Interview
Jenis wawancara ini dilakukan dengan bantuan media computer. Pelamar
kerja biasanya akan melakukan wawancara dengan bertatap muka lewat
visual computer, membalas email, atau bahkan mengerjakan soal online.

Tiga Langkah membuat Wawancara yang Berguna


Menurut sebagian kandidat yang melamar kerja, interview merupakan
momok yang mengerikan bagi mereka, karena wawancara merupkan
penentuan apakah ia akan di terima atau tidak. Tetapi wawancara akan
berjalan dengan lancer ketika seseorang telah merencanakan atau
memprediksikan wawancara yang akan terjadi. Berikiut ini adalah langkah-
langkah yang perlu diketahui untuk membuat wawancara menjadi berguna:
1. Menggunakan struktur situasi wawancara
Wawancara yang terstruktur akan lebih efektif jika dibandingkan dengan
wawancara yang tidak berstruktur, sehingga lebih mudah untuk
memprediksikan wawancara. Selain itu dengan menggunakan metode
wawancara yang terstruktur akan lebih valid.
2. Secara berhati-hati dalam memilih sifat yang ingin di tonjolkan
Seorang pewawancara mampu menilai keramahan serta kelebihan yang di
miliki oleh kandidat pada saat wawancara. Namun beberapa hal yang
kurang mampu dinilai oleh pewawancara adalah ketelitian maupun
stabilitas emosi. Sehingga pelamar perlu berhati-hati dalam menjaga
emosi ketika diberi beberapa studi kasus oleh pewawancara.
3. Berhati-hati dalam Melakukan Kesalahan Saat Wawancara

B. Jenis Eror yang Mengurangi Kualitas Wawancara


Wawancara merupakan salah satu langkah yang penting yang menentukan
diterima atau tidaknya seseorang menjadi pegawai disebuah perusahaan.
Sehingga sangatlah penting bagi kita(kandidat) untuk memberikan yang
terbaik dengan menghindari constrain yang mungkin mengakibatkan
kurangnya kualitas hasil wawancara. Adapun factor yang memengaruhi
keefektifan dan kualitas wawancara adalah:
1. First Impression
Dalam menentukkan terpilih atau tidaknya kandidat biasanya sudah di
tentukan tidak lama sebelum kegiatan wawancara akan berakhir. Hal ini
disebabkan karena kandidat memberikan first impression yang
meyakinkan pewawancara, sehingga memberikan pandangan positif
kepada pewawancara bahwa ia layak untuk diterima. Tetapi ketika
kandidat memberikan first impression yang buruk, maka akan
memberikan pandangan negative bagi pewawancara., senyuman, dan
jabat tangan yang percaya diri.
2. Tidak mengkarifikasi kebutuhan pekerjaan
3. Candidate-order error and pressure to hire
4. Nonverbal behavior and impression management
5. The effects of interviewees personal characteristics
6. The interviewer s inadvertent behaviors

C. Bagaimana Membawa Wawancara menjadi lebih Efektif


Merancang struktur kondisi wawancara
1. Menganalisis pekerjaan
Menuliskan deskripsi dengan list tangggung jawab kerja; kebutuhan, kemampuan,
keahlian dan syarat lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
2. Menilai tanggaung jawab utama pekerjaan
Memberikan penilaian dari skala 1 hingga 5 mengenai tanggung jawab utama, apakah
sudah terpenuhi semua atau belum.
3. Membuat pertanyaan wawancara

Anda mungkin juga menyukai