Wawancara memiliki arti yaitu prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari seseorang melalui percakapan verbal.. Adapun kegiatan wawancara ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan spesifik yang di lontarkan dari seseorang kepada oranglain yang ingin melamar kerja
Wawancara Struktur dengan bukan struktur
Dalam mewawancarai seorang pekerja, pewawancara biasanya memiliki keputusan tersendiri apakah mengggunakan wawacara tertutup atau terbuka sebelum diadakan kegiatan wawancara. Terdapat dua tipe yaitu wawancara struktur dan non struktur. Perbedaan diantara keduanya terletak pada penggunaan formatnya. Jika wawancara struktur maka pewawancara(karyawan yang berwenang) akan mewancarai pelamar dengan format dan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, sedangkan non struktur pewawancara(karyawan yang berwenang) akan mewawancarai pelamar tanpa format, sehingga pertanyaan bersifat global dan mendalam.
Konten Wawancara(Apa yang biasanya di katakan?)
Seorang pewawancara(HRD atau karyawan yang diberi wewenang) biasanya akan memilih orang-orang yang memilki kredibilitas yang tinggi untuk kemajuan perusahaan itu sendiri. Pewawancara perlu menyeleksi secara detail mengenai calon pekerja yang nantinya akan membawa perusahaan tersebut mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga sering kali pewawancara akan menanyakan mengenai kelemahan dan kekurangan pelamar tersebut serta kontribusi apa yang akan diberikan orang tersebut kepada perusahaannya dalam waktu 5 tahun kedepan. Walaupun begitu hal yang paling utama di tanyakan mengenai: 1. Situasi kerja 2. Tingkah laku 3. Pertanyaan lain
Bagaimana cara mengelola wawancara ?
Dalam kegiatan wawancara terdapat beberapa cara untuk mengelola wawancara, yaitu: 1. Panel Interview Panel Interview atau Board Interview adalah kegiatan wawancara yang dilakukan oleh tim wawancara(terdiri 2 atau lebih orang) yang bersama- sama mewawancarai masing-masing kandidat, kemudian mengkombinasikan nilai mereka sehingga terbentuklah nilai akhir dalam bentuk panel score. 2. Phone Interview 3. Video/Web-Assisted Interview 4. Computerized Interview Jenis wawancara ini dilakukan dengan bantuan media computer. Pelamar kerja biasanya akan melakukan wawancara dengan bertatap muka lewat visual computer, membalas email, atau bahkan mengerjakan soal online.
Tiga Langkah membuat Wawancara yang Berguna
Menurut sebagian kandidat yang melamar kerja, interview merupakan momok yang mengerikan bagi mereka, karena wawancara merupkan penentuan apakah ia akan di terima atau tidak. Tetapi wawancara akan berjalan dengan lancer ketika seseorang telah merencanakan atau memprediksikan wawancara yang akan terjadi. Berikiut ini adalah langkah- langkah yang perlu diketahui untuk membuat wawancara menjadi berguna: 1. Menggunakan struktur situasi wawancara Wawancara yang terstruktur akan lebih efektif jika dibandingkan dengan wawancara yang tidak berstruktur, sehingga lebih mudah untuk memprediksikan wawancara. Selain itu dengan menggunakan metode wawancara yang terstruktur akan lebih valid. 2. Secara berhati-hati dalam memilih sifat yang ingin di tonjolkan Seorang pewawancara mampu menilai keramahan serta kelebihan yang di miliki oleh kandidat pada saat wawancara. Namun beberapa hal yang kurang mampu dinilai oleh pewawancara adalah ketelitian maupun stabilitas emosi. Sehingga pelamar perlu berhati-hati dalam menjaga emosi ketika diberi beberapa studi kasus oleh pewawancara. 3. Berhati-hati dalam Melakukan Kesalahan Saat Wawancara
B. Jenis Eror yang Mengurangi Kualitas Wawancara
Wawancara merupakan salah satu langkah yang penting yang menentukan diterima atau tidaknya seseorang menjadi pegawai disebuah perusahaan. Sehingga sangatlah penting bagi kita(kandidat) untuk memberikan yang terbaik dengan menghindari constrain yang mungkin mengakibatkan kurangnya kualitas hasil wawancara. Adapun factor yang memengaruhi keefektifan dan kualitas wawancara adalah: 1. First Impression Dalam menentukkan terpilih atau tidaknya kandidat biasanya sudah di tentukan tidak lama sebelum kegiatan wawancara akan berakhir. Hal ini disebabkan karena kandidat memberikan first impression yang meyakinkan pewawancara, sehingga memberikan pandangan positif kepada pewawancara bahwa ia layak untuk diterima. Tetapi ketika kandidat memberikan first impression yang buruk, maka akan memberikan pandangan negative bagi pewawancara., senyuman, dan jabat tangan yang percaya diri. 2. Tidak mengkarifikasi kebutuhan pekerjaan 3. Candidate-order error and pressure to hire 4. Nonverbal behavior and impression management 5. The effects of interviewees personal characteristics 6. The interviewer s inadvertent behaviors
C. Bagaimana Membawa Wawancara menjadi lebih Efektif
Merancang struktur kondisi wawancara 1. Menganalisis pekerjaan Menuliskan deskripsi dengan list tangggung jawab kerja; kebutuhan, kemampuan, keahlian dan syarat lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. 2. Menilai tanggaung jawab utama pekerjaan Memberikan penilaian dari skala 1 hingga 5 mengenai tanggung jawab utama, apakah sudah terpenuhi semua atau belum. 3. Membuat pertanyaan wawancara