PEMBIMBING:
Disusun oleh :
Mochammad Ichwanuddin
30101206820
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
RSUD SEMARANG
DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN
PENYAKIT KANDUNGAN
2016
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
2.2. ANAMNESA..............................................................................................................6
2.5. PENATALAKSANAAN...........................................................................................12
2.6. PROGNOSIS.............................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................18
3.1. DEFINISI..................................................................................................................18
3.2. KLASIFIKASI.........................................................................................................19
3.3. ETIOLOGI................................................................................................................22
2.4. EPIDEMIOLOGI......................................................................................................23
2.6. DIAGNOSIS..............................................................................................................24
2.8. KOMPLIKASI..........................................................................................................26
2.9. PENATALAKSANAAN...........................................................................................27
2.10. PROGNOSIS.............................................................................................................28
BAB IV....................................................................................................................................29
BAB V......................................................................................................................................30
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
K `
`````````````````````````````````
Secara umum masa / tumor pada ovarium dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
merupakan tumor nonneoplastik (Callahan & Caughey, 2013). Kista endometrium merupakan
salah satu kista nonneoplastik yang terbentuk dari pertumbuhan ectopic dari jaringan
endometrium pada ovarium. Kista ini juga sering disebut kista coklat / chocolat cysts
karena didalam kista tersebut terdapat gumpalan darah tua berwarna coklat (Edmons, 2012)
Endometriosis muncul pada 7-10% wanita di Amerika Serikat, dan sekitar 4 dari 1000
merupakan kelainan yang sangat bergantung pada kadar estrogen, sehingga banyak kasus
endometriosis dijumpai pada usia reproduktif. Kasus ini muncul 20-50% pada kasus wanita
dengan infertil, dan 80% pada kasus nyeri pelvis. (Norwitz & Schorge, 2013)
dari endometriosis membutuhkan biopsi atau visualisasi dari implantasi endometriotik saat
dilakukan laparoscopy atau laparotomy. Sekitar 45% wanita dengan nyeri pelvis dan 20-15%
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. S I
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
No CM : 364437
2.2. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara allo dan autoanamnesa pada tanggal 25 Juni 2016
dengan keluhan mual muntah dan nyeri perut hebat sejak semalam. Pasien
mengatakan pernah rawat inap di RS.Elizabet dengan keluhan yang sama, dengan
2.2.8. Riwayat KB :
KB Suntik (5 tahun)
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 86 x / menit
RR : 20x / menit
SpO2 : 99%
TB : 153 cm
BB : 60 kg
PPV : -
Fl/Fx : -
2.5. PENATALAKSANAAN
Bed rest
Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, dan perdarahan per vagina
Laparoscopy cystectomy
2.6. PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam
2.7. FOLLOW UP
18 -6- 2016
S :-
12
O : KU / Kes : Baik / CM
TD : 110 / 70 mmHg N : 74 x / m
S : 36,5 0C RR : 20 x / m
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Suspek Endometriosis
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Infus RL 20 tpm + 1 ampul oksitosin
Injeksi Cefotaxim 2x1gr
Vit B kompleks 2x1 tab
20 -6- 2016
S :-
O : KU / Kes : Baik / CM
TD : 110 / 70 mmHg N : 74 x / m
S : 36,5 0C RR : 20 x / m
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Suspek Endometriosis
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Infus RL 20 tpm + 1 ampul oksitosin
Injeksi Cefotaxim 2x1gr
Vit B kompleks 2x1 tab
21 -6- 2016
S :-
O : KU / Kes : Baik / CM
TD : 110 / 70 mmHg N : 74 x / m
S : 36,5 0C RR : 20 x / m
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Suspek Endometriosis
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
13
22 -6- 2016
S :-
O : KU / Kes : Baik / CM
TD : 110 / 70 mmHg N : 74 x / m
S : 36,5 0C RR : 20 x / m
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Suspek Endometriosis
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Infus RL 20 tpm + 1 ampul oksitosin
Injeksi Cefotaxim 2x1gr
Vit B kompleks 2x1 tab
Rencana laparoscopy cystectomy hari Kamis 23 Juni 2016, pukul 12.00
EKG
Lab darah
X-Foto thorax
Puasa 6 Jam
Injeksi Cefotaxim 30menit sebelum operasi
23 -6- 2016 (09.00)
S :-
O : KU / Kes : Baik / CM
TD : 110 / 70 mmHg N : 74 x / m
14
S : 36,5 0C RR : 20 x / m
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Suspek Endometriosis
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Menganjurkan pasien istirahat
Menyiapkan pasien untuk operasi
Post Laparoscopy-kustektomi
Inf. NaCl 20tpm
Injeksi Cefotaxim 1gr/12jam
Injeksi Ketorolac 30mg/12jam
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital + DC
S :-
O : KU / Kes : Baik / CM
15
TD : 110 / 70 mmHg
DC + lancar
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Post Laparoscopi cistektomi adhesiolisis +
laparotomi a.i susp. Endometriosis, kista ovarii H+0
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Motivasi mobilisasi bertahap
Inf. RL 20tpm
Injeksi Cefotaxim 1gr/12jam
Injeksi Ketorolac 30mg/12jam
25 -6- 2016
S :-
O : KU / Kes : Baik / CM
TD : 110 / 70 mmHg
DC + lancar
A : P1 A0, Umur 29 tahun, Post Laparoscopi cistektomi adhesiolisis +
laparotomi a.i susp. Endometriosis, kista ovarii H+0
P : Konservatif, Bed rest
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Motivasi mobilisasi bertahap
Inf. RL 20tpm
Injeksi Cefotaxim 1gr/12jam
Injeksi Ketorolac 30mg/12jam
16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. DEFINISI
Ovarium
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk oval dengan ukuran sekitar 3x2x1cm
yang berfungsi sebagai alat reproduksi yang menghasilkan ovum dan sebagai kelenjar
ovarium secara fisiologis dapat terjadi pada saat ada stimulasi dari hormon FSH dan
Tumor Ovarium
Merupakan masa pada ovarium yang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu tumor Nonneoplastik (functional/fisiologis) dan tumor Neoplastik. Sebanyak 75%
17
tumor ovarium merupakan tumor nonneoplastik dan sisanya merupakan tumor neoplastik
Endometriosis
secara abnormal di luar uterus. Kista Endometrium atau Endometriomas atau Cystic Ovarian
Endometriosis merupakan salah satu kista nonneoplastik yang terbentuk dari pertumbuhan
ectopic dari jaringan endometrium pada ovarium. Kista ini juga sering disebut kista coklat /
chocolat cysts karena didalam kista tersebut terdapat gumpalan darah tua berwarna coklat
(Edmons, 2012).
18
3.2. KLASIFIKASI
Tumor Ovarium (Permana, 2014)
A. Nonneoplastik
a. Tumor akibat radang
b. Tumor lain
i. Kista folikel
ii. Korpus lutheum
iii. Kista lutein
iv. Kista inklusi germinal
v. Kista endometrium
vi. Kista Stein-Leventh
B. Neoplastik Jinak
a. Kistik
i. Kistoma ovarii kompleks
ii. Kistadenoma ovarii serosum
iii. Kistademona ovarii musinosum
iv. Kista endometroid
v. Kista dermoid
b. Solid
i. Fibroma
ii. Tumor brenner
iii. Tumor sisa adrenal
19
3.3. ETIOLOGI
Kista Ovarium
Kista ovarium secara umum dapat terbentuk akibat proses fisiologis dan patologis.
Kista fisiologis terbentuk dari proses hormonal dimanaterjadi pembentukan kista kecil
(folikel de graff), dimana folikel tersebut akan melepaskan oosit matur. Setelah terjadi
20
pelepasan maka folikel akan membentuk korpus lutheum dan membentuk kista dengan
ukuran 1,5-2cm. Bila oosit tidak dibuahi makan korpus lutheum akan mengalami fibrosis dan
mengganggu fungsi dari ovarium dan kegagalan proses ovulasi (tdk ada LH surge). Hal
tersebut menyebabkan terbentuknya folikel yang tidak sempurna, tidak terjadi pematangan
dan pelepasan oosit. Terjadilah penimbunan di ovarium dan kegagalan penyerapan cairan
Endometriosis
Etiologi dan pathogenesis dari endometriosis sampai sekarang masih belum jelas.
Teori terbaru mengatakan bahwa endometriosis berasal dari metaplastic dari epitel coelomic.
Terdapat teori lain dimana endometriosis terjadi akibat penyebaran sel endometrium secara
retrogade menstruatuin dimana sel endometrium mengalir mundur ke arah tuba fallopi dan
terdeposit pada organ pelvis lain dimana sel tersebut dapat tumbuh dan berkembang.
2.4. EPIDEMIOLOGI
Kista ovarium dapat ditemukan melalui ultrasonografi pada seluruh wanita
premenopaus dan 18% pada wanita postmenopaus. Sebagian besar kista ovarium yang
terbentuk merupakan proses fisiologis. Pada kista patologis 75% merupakan kista
Endometriosis muncul pada 7-10% wanita di Amerika Serikat, dan sekitar 4 dari 1000
merupakan kelainan yang sangat bergantung pada kadar estrogen, sehingga banyak kasus
endometriosis dijumpai pada usia reproduktif. Kasus ini muncul 20-50% pada kasus wanita
dengan infertil, dan 80% pada kasus nyeri pelvis (Norwitz & Schorge, 2013).
Nyeri yang sangat parah bila terjadi putaran/torsion (twisting) atau rupture dari kista
yang ditandai dengan gejala yang timbul tajam, mendadak, unilateral. Hal ini dapat
Rasa tidak nyaman saat coitus terutama saat penetrasi yang dalam
Rasa ingin BAK terus menerus (bila terjadi tekanan berlebih pada VU)
Kista Endometrium biasanya disertai dengan trias nyeri, siklus menstruasi ygn berat
and dyspareunia
Tenesmus
Takikardi dan hipotensi (timbul akibat perdarahan dari kista yang mengalami ruptur)
2.6. DIAGNOSIS
Laparoscopy
memiliki sensitivitas sebesar 97% dan spesifitas sebesar 77% (Willy, 2016).
Posterior cul-de-sac
Broad ligament
Uterosacral ligament
Rectosigmoid colon
24
Bladder
Distal ureter
Histology
Biopsi : ditemukannya kelenjar dan stroma endometrium diluar uterus (Willy, 2016).
Laboratory studies
Complete blood count (CBC) : untuk menyingkirkan infeksi dan evaluasi perdarahan
(Willy, 2016)
Imaging studies
Ultrasonography
Apendiksitis
Diverculitis
Adnexal torsion
2.8. KOMPLIKASI
Infertility/subfertility
2.9. PENATALAKSANAAN
Medical management:
Endometriosis sangat tergantung pada siklus menstruasi, maka tujuan utama pada
Danazol
Progestational agents
Surgical management:
Conservative surgery
memiliki anak)
Ablation
Presacral neurectomy
27
Semiconservative surgery
Semiconservative dilakukan pada wanita yang telah memiliki anak dan tidak
operasi.
Radical surgery
2.10. PROGNOSIS
Prognosis untuk kista ovarii sangat baik, 70-80% dapat sembuh dan menghilang
secara spontan. Endometriosis dapat kembali muncul pada wanita yang tidak mendapatkan
terapi. 95% gejala menghilang dengan farmakoterapi, namun 50% kambuh setelah 5 tahun.
Terapi operatif dengan lesi minimal merupakan solusi terbaik untuk menjaga fertilita, namun
kurang efektif dalam menguangi rasa nyeri. Total hysterectomy dengan bilateral
oophorectomy merupakan terapi dengan resolusi nyeri jangka panjang terbaik, namun hal ini
merupakan pilihan terahir dengan mempertimbangkan keinginan memiliki anak lagi (Willy,
2016).
BAB IV
KESIMPULAN
28
Secara umum masa / tumor pada ovarium dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
nonneoplastik yang terbentuk dari pertumbuhan ectopic dari jaringan endometrium pada
ovarium. Kista ini juga sering disebut kista coklat / chocolat cysts karena didalam kista
juga ditunjang dengan Imaging Studies (USG, MRI) dan Biopsi. Terapi dapat dibagi menjadi
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
`
29
Callahan, T., & Caughey, A. (2013). Obstetric and Gynecology (sixth ed.). Philadeplia:
Wolters Kluwer.
Norwitz, E., & Schorge, J. (2013). Obstetric and Gynecologic at a Glance. UK: wiley-
blackwell.
http://emedicine.medscape.com/article/271899-overview#showall