Anda di halaman 1dari 7

A.

Latar Belakang Pembahasan

Pancasila sebagai dasar Negara berkembang melalui proses yang


cukup panjang. Pada awalnya bersumber dari nilai-nilai yang di miliki oleh
bangsa Indonesia, yaitu dalam adat istiadat, serta dalam agama-agama
sebagai pandangan hidup bangsa . Nilai-nilai Pancasila telah di yakini
kebenarannya kemudian di angkat menjadi dasar Negara sekaligus sebagai
ideologi Bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu Pancasila,
senantiasa melekat dalam kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia.

Sebagai sebuah ideologi, Pancasila tidak bersifat tertutup (statis)


terhadap berbagi perubahan atau pemikiran-pemikiran baru. Pancasila
bersifat terbuka (dinamis) yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan baik zaman ataupun pemikiran dengan kata lain Pancasila
mempunyai keluwesan yang mungkin menerima perkembangan pemikiran-
pemikiran baru yang relevan dengan dirinya, tanpa menghilangkan hakekat
(jati diri) yang terkandung dalam nila-nilai dasarnya.

B. Contoh Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Sikap positif dapat diartikan sikap yang benar, sikap yang


mendukung, sikap yang mau menerapkan Pancasila sebagai ideologi
terbuka.Jika kita melihat dinamika kehidupan masyarakat, kejadian
kejadian yang dialami masyarakat bak yang menggembirakan maupun yang
menyedihkan, maka inisiatif rakyat untuk mewujudkan hidup sejahtera
memberikan dorongan untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana
adalah wujud sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi
terbuka.Pancasila sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara oleh sebab itu nilai nilai pada sila sila Pancasila senantiasa
menjiwai bangsa Indonesia.

1
Bersikap positif terhadap Pancasila pada dasarnya adalah sejauh
mana kita melakukan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pengamalan secara objektif.
Pengamalan secara objektif, yaitu dengan cara melaksanakan dan
mentaati peraturan perundangan yang berlaku, bersifat memaksa dan ada
sanksi hukum bagi siapa saja yang melanggar norma hukum, seperti
pengendara sepeda motor wajib menggunakan helm pengaman kalau
tidak mendapat sanksi.
2. Pengamalan secara subjektif
Pengamalan secara subjektif, yaitu dengan cara menjalankan nilai-
nilai Pancasila yang berwujud norma-etika sebagai pedoman bersikap
dan bertingkah laku dalam masyarakat dan Negara.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Setiap bangsa Indonesia menyadari bahwa sudah sejak dahulu kala
bangsa Indonesia percaya kepada Tuhan. Dunia dan segala isinya adalah
ciptaan Tuhan. Kita hidup adalah untuk melaksanakan kehendak Tuhan.
Keberhasilan ditentukan oleh yang maha kuasa. Kita tidak boleh takabur
bahwa semua yang kita peroleh adalah kemampuan kita mutlak dan kita bisa
menjaga diri kita sendiri.
a. Kita senantiasa menyerahkan hidup kita kepada Tuhan yang Maha
Kuasa
b. Senantiasa kita berdoa menurut kepercayaan masing masing
c. Kita senantisa menyadari segala sesuatu yang kita laksanakan adalah
berkat Allah Yang Maha Kuasa
d. Kita belajar giat dan bekerja keras adalah untuk keagungan Tuhan
e. Kita beribadah dengan segenap hati kita untuk menghormat dan
menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan
f. Kesejahteraan adalah kesejahteraan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara yang kita peroleh karena kemurahan Tuhan

2
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Hidup rukun dan damai akan menciptakan kehidupan yang aman dan
sejahtera.manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang harus melaksanakan
amanah Tuhan yanitu menciptakan perdamaian, menggalang cinta kasih
antar sesama manusia. Kehidupan yang demikian dapat terjadi jika kita:
a. Hidup saling menghormati antara yang satu dengan yang lain
b. Tidak membeda-bedakan diantara kita (suku, agama, golongan, ras,
kedudukan, dll)
c. Tolong menolong dalam arti kita mempunyai rasa empati terhadap
mereka yang menderita, yang kekurangan, yang tertimpa bencana, dll
d. Kita memiliki kiat hidup bermasyarakat supaya diantara kita jangan
ada yang hidup kekurangan. Sehingga jika ada yang kekurangan maka
kita mekerja sama untuk membantunya
e. Memperlakukan sesamakita yang bermasalah dengan arif dan
bijaksana

3. Persatuan Indonesia
Persatuan bangsa akan membentuk bangsa itu menjadi bangsa yang kuat
dan kokoh. Kita dahulu dapat dijajah karena kita belum bersatu dan mudah
diadu domba.kini kita sudah merdeka dalam suatu negara yang besar yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita dapat menjadi negara yang kuat
jika kita memiliki persatuan yang kuat, persatuan untuk mempertahankan
kemerdekaan, persatuan membangun bangsa Indonesia dalam setiap sector
kehidupan. Dengan maraknya aksi demo yang dilakukan oleh elemen
mahasiswa atau masyarakat yang mengganggu bahkan merusak kepentingan
umum akan penyebabkan persatuan rapuh dan kekuatan asing akan mudah
masuk menguasai kehidupan bangsa Indonesia. Untuk menjaga dan
memperkokoh persatuan bangsa maka kita melaksanakan beberapa hal,
yaitu:
a. Memperkuat persatuan dengan menyadari sebagai bangsa yang besar
tanpa bersatu tidak akan bisa menjadi bangsa yang baru.

3
b. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
c. Ancaman terhadap satu jengkal wilayah Indonesia adalah ancaman
terhadap seluruh wilayah Indonesia.
d. Mampu mengatasi masalah yang merusak persatuan di wilayahnya.
e. Memiliki jiwa besar untuk senantiasa menghargai akan aktivitas
yang maju dan moderat yang dilaksanakan setiap warganegara Indonesia
tanpa mempertimbangkan suku, golongan, ras, dan kedudukan.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan
Kita sebagai bangsa yang telah dikenal oleh dunia sebagai bangsa yang suka
damai dan hidup mengedepankan musyawarah. Dinamika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara juga diwarnai oleh kehidupan organisasi
mansyarakat dan organisasi sosial politik. Kita sudah pernah menyatakan
bahwa Pancasila merupakan satu-satunya azas yang mendasari kehidupan
ormas dan orsopol. Tetapi banyak diantara mereka yang menanggapi dengan
krtis mengenai Pancasila sebagai satu-satunya azas dan kita juga
menghormati akan perbedaan pendapat ini. Yang penting kita
mengusahakan bagaimana rakyat bisa hidup nyaman dalam setiap situasi
politik yang kita jalankan karena kita berpegang teguh pada sila ke-4. Kita
mengusahakan kehidupan yang mantap, membahagiakan masyarakat
dengan cara:
a. Musyawarah adalah cara mengambil kepuutusan yang senantiasa
kita laksanakan
b. Perbedaan pendapat harus kita sikapi secara positif dan lebih
mengutamakan kesejahteraan bersama bukan golongan
c. Kita harus bijaksana untuk mengatasi masalah yang timbul sehingga
menghasilkan keputusan yang baik dalam masyarakat
d. Kita membuang tindakan kekerasan dalam menyelesaikan berbagai
masalah sehingga rasa persaudaraan senantiasa kita bangun

4
e. Kita harus dapat menilai yang benar adalah benar dan yang keliru
adalah keliru
f. Sebagai wakil rakyat harus mengedepankan kepentingan rakyat
bukan kekuasaan yang menjadi tujuan utama.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Cita-cita bangsa Indonesia adalah mencapai kehidupan masyarakat yang
aman, tentram, tertib, adil, damai, makmur dan sejartera, atau dengan kata
lain kehidupan masyarakat madani. Semua hasil dari semua sector
pembangunan adalah milik seluruh bangsa Indonesia dan digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Bagaimana kita dapat
mewujudkan kemakmuran bersama?
a. Menyadari bahwa hasil pembangunan adalah milik seluruh bangsa
Indonesia dan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia
b. Belajar giat ddan bekerja keras sehingga tidak ketinggalan dengan
negara maju
c. Menghilangkan hidup ketergantungan kepada bangsa lain
d. Memperhatikan kesejahteraan seluruh rakyat dan harus meniadakan
korupsi
e. Berpartisipasi untuk setiap pembangunan masyarakat
Dengan kita menunjukan bahwa nilai-nilai Pancasila kita laksanakan
dengan penuh tanggungjawab maka Pancasila sebagai ideologi terbuka
senantiasa menuntun bangsa Indonesia untuk memiliki sikap positif.

C. Kesimpulan
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup,
namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan ideologi
Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki

5
kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru
dan aktual.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam
menerima budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa
hidup bersama sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu
Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun
nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan lain Pancasila
menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi
Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan bersifat tetap. Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam
menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang tertentangan
dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan serta
menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
dasar pancasila tersebut.
Dengan demikian maka bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
berbudaya tidak menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa di
dunia.

D. Saran
Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak
memiliki sebuah landasan ideologi. Tentunya, sebuah ideologi yang kuat
dan mengakar di masyarakatlah yang akan bisa menopang sebuah bangsa
yang besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang kuat tersebut adalah ideologi
Pancasila. Maka dari itu kita sebagai tunas bangsa harus dapat
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

6
DAFTAR PUSTAKA

M, Hasim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta: Quadra.

www.halil-pkn.blogspot.com/2011/09/bab-1-pancasila-sebagai-ideologi

www.inoputro.com/2011/06/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka

Anda mungkin juga menyukai