A. Pendahuluan
Sumatera Barat memiliki 12 Kabupaten dan 7 kota yang terdiri dari 760 nagari, 259 kelurahan
dan 126 desa sebagai satuan wilayah administrasi terendah. secara geografis terletak di pesisir barat
bagian tengah Pulau Sumatera pada posisi koordinat antara 054 Lintang Utara (LU) dan 330
Lintang Selatan (LS) dan antara 9836- 10153 Bujur Timur (BT). Memiliki luas daratan
42.297,30 km dan luas perairan laut 52.882,42 km dengan panjang pantai 1.378 km dan
memiliki 391 pulau besar dan kecil. Daerah ini juga memiliki 5 Danau dan 12 Sungai besar.
Kekayaan Sumber daya alam yang dimiliki oleh Sumatera Barat sejatinya mampu memberikan
jaminan untuk kesejahteraan masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi. Namun, pada
kenyataannya kekayaan berlimpah malah tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat. keadaan ini terjadinya karena belum tertatatnya dengan baik
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam kita.
Kebijakan yang ada saat ini masih belum mampu menjamin dan mengakui hak masyarakat
terhadap wilayah kelola mereka disisi lain model pembangunan yang didorong oleh pemerintah
adalah model pembangunan yang membuka peluang bagi investasi rakus ruang yang dalam
praktek pengelolaannya tidak menjadikan hak masyarakat dan pelestarian lingkungan sebagai
basis pembangunan bahkan sangat mengabaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai gambaran, Saat ini di Sumatera Barat ada sekitar 308 Izin Usaha pertambangan yang
sebagai tumpang tindih dengan wilayah kelola masyarakat dan tumpang tindih dengan 97.104,06
Hektar kawasan hutan konservasi dan hutan lindung, selain itu perusahaan perusahaan sebagai
besar tidak melakukan kewajiban nya membayar pajak sehingga menimbulakan kerugian kepada
keuangan negara.
Perubahan fungsi kawasan hutan sebagai kawasan penyangga dan sumber kehidupan bagi
masyarakat Sumatera Barat tidak hanya menurunkan kualitas lingkungan yang menyebabkan
deforestasi dan degradasi lahan juga memicu terjadinya bencana. Sumatera Barat saat ini tercatat
sebagai daerah yang memiliki ancaman bencana yang tinggi, terdapat 12 jenis ancaman bencana
di Sumatera Barat yaitu banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan
lahan, abrasi pantai, letusan gunung api, angin puting beliung, badai dan gelombang ekstrem,
gempa bumi dan tsunami. Hal ini disebabkan tidak hanya karena faktor alam dan geografis
namun juga dipicu oleh kerusakan lingkungan
Ancaman bencana, Ketidakpastian hak, kebijakan yang berpihak pada segelintir pihak dalam tata
kelola sumber daya alam tentunya menimbulkan persoalan. Sehingga menjadi penting
kesepahaman semua pihak terkait dengan model pengelolaan sumber daya alam sumatera barat
yang mampu memberikan jaminan keberlanjutan bagi budaya, adat istiadat, sosial dan ekonomi
masyarakat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari acara ini adalah:
1. Mengkonsolidasikan seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam mendorong dan
mengawal kebijakan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan di Sumatera Barat;
2. Mewacanakan moratorium izin sebagai salah satu kebijakan tata kelola sumber daya alam
yang berkelanjutan berbasiskan kondisi sosial dan budaya di Sumatera Barat;
3. Mengkampanyekan gerakan mendukung tata kelola sumber daya alan berkelanjutan ke
seluruh masyarakat Sumatera Barat
E. Peserta
Peserta yang akan dilibatkan dalam Diskusi Tematik dan Dialog Kebijakan dengan Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Barat diantaranya adalah:
F. Penutup
Demikian Term Of Reference ini dibuat sebagai acuan untuk semua pihak yang terlibat
memahami tujuan dan seluruh rangkaian kegiatan.