esep
Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap, apabila resep tidak dapat dibaca apoteker harus
menanyakan kepada dokter penulis resep. Resep biasanya ditulis dengan format yang dicetak,
mengandung ruang kosong tempat penulisan informasi yang diperlukan. Format ini disebut
blangko resep.
Merupakan bahasa yang sudah mati, artinya tidak dipakai lagi dalam percakapan
sehari-hari. So, bahasa ini tidak tumbuh membentuk kosakata-kosakata baru
Tidak menimbulkan dualisme arti tentang bahan yang dimaksud dalam resep
Adanya faktor psikologis yang terkadang penderita sebaiknya tidak mengetahui bahan
obat yang diberikan.
Penulisan resep ditulis dengan bahasa latin, tidak saja untuk penulisan nama obat tetapi juga
ketentuan mengenai pembuatan atau bentuk obat, termasuk petunjuk aturan pemakaian obat
yang pada umumnya ditulis berupa singkatan (Zaman dan Joenoes, 1990). Pengetahuan
tentang singkatan ini merupakan hal yang sangat diperlukan untuk pendistribusian
(dispensing) obat oleh apoteker kepada pasien. Resep atau pesanan yang baik harus berisi
informasi yang cukup untuk memudahkan apoteker menemukan kemungkinan kesalahan
sebelum obat dibagikan atau digunakan oleh pasien.
Identitas dokter. Hal pertama dalam resep yang harus dituliskan adalah identitas
dokter yaitu nama, nomor Surat Izin Praktek (SIP), alamat praktek dan rumah dokter
penulis resep serta dapat dilengkapi dengan nomor telepon, hari, dan jam praktek.
Surat Izin Praktek (SIP) merupakan bukti tertulis yang diberikan dinas kesehatan
Kabupaten/Kota kepada dokter atau dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan
untuk menjalankan praktek kedokteran (Anonim, 2007)
Nama kota dan tanggal resep. Nama kota dan tanggal dituliskanya resep biasanya
terletak disisi kanan atas. Kedua hal ini diperlukan dalam pelayanan resep berkaitan
dengan persyaratan dalam perundang-undangan.
Inscriptio. Inscriptio merupakan inti dari resep dokter yang berisi nama obat, dosis,
kekuatan atau potensi dan jumlah obat yang diperlukan dan ditulis secara jelas pada
resep.
Subscriptio. Subscriptio berisi cara pembuatan dan bentuk sediaan yang dikehendaki,
dan biasanya ditulis dalam bentuk singkatan.
Signatura. Signatura berisi informasi tentang cara dan aturan penggunaan obat untuk
pasien, meliputi frekuensi pemakaian obat, untuk berapa hari serta informasi lain yang
mungkin. Signatura ditulis dengan simbol S (signatura = tandailah).
Identitas pasien. Nama pasien ditulis pada bagian Pro. Bila penderita anak-anak atau
lansia perlu dituliskan umurnya. Tulisan Pro dan umur umumnya sudah tercetak
dalam blanko resep. Sebaiknya mencantumkan pula berat badan pasien. Penulisan
alamat akan memudahkan pihak apotek dalam penelusuran tempat tinggal pasien bila
terjadi masalah atau kesalahan dalam pelayanan obat.
Penutup bagian utama resep. Ditandai dengan tanda penutup dengan tanda tangan
atau paraf dokter penulis.
1. Acetaminophenum
Guna: Analgetika, antipyretika
NG:Acetaminofenum,asetaminofen,parasetamol
NP:-