Gol.: Antiinflamasi Ibuprofen (Bodrex Extra, mual, diare, gelisah, sakit kepala, Bila diberikan bersamaan dengan obat
NonSteroid (AINS) Oskadon SP, Neo pusing, dan sembelit antihipertensi (obat beta blocker,
Rheumacyl) prazosin dan katopril) akan mengurangi
efek antihipertensi
Ketorolac (Dolac, Sakit kepala, Mual muntah, Peningkatan risiko terjadinya kerusakan
Erphapain, Ketoflam) Mengantuk, Diare ginjal jika digunakan bersama obat
diuretik, ciclosporin, ACE inhibitor, atau
obat angiotensin II receptor antagonists
(ARB)
Gol.: Antigout Allopurinol (Puricemia, Mengantuk atau Pusing, Mual Peningkatan risiko terjadinya ruam kulit
Alluric, Alofar) muntah, Diare, Kemerahan pada jika digunakan bersama ampicillin atau
kulit. amoxicillin
2 Antiinfeksi: Antibiotik Rifampicin (Corifam 450, Warna urine, air liur, keringat, air Peningkatan risiko terjadinya
Fungsi: Aanti tuberkolosis Curtube 3 FDC Paed, mata, dan gigi menjadi kemerahan kerusakan hati berat jika
berfungsi untuk Merimac 450, Pro TB 2 Kid, Sakit atau rasa panas di perut digunakan bersama saquinavir
menghambat pertumbuhan Pro TB 4, RIF 450, bagian atas (heartburn), kembung, atau ritonavir
bakteri atau membunuh Rifabiotic, Rifanh, Rifastar, atau hilang nafsu makan Penurunan kadar dan efektivitas
bakteri. Rimactane, Rimactazid, Mual, muntah, atau diare atazanavir, darunavir,
Rifampicin, Rifampicin 150 Demam fosamprenavir, atau tipranavir
mg/Isoniazid 150 mg, Sakit kepala atau pusing dalam mengatasi infeksi HIV
Rifamtibi, Rimcure Paed, Kantuk Penurunan kadar dan
Gol: TB RIF) Kelemahan atau nyeri di lengan efektivitas praziquantel
Antituberkolosis/OAT atau kaki
Fungsi : menghambat atau
membunuh bakteri m.tbc Tidak boleh digunakan dengan warfarin,
allopurinol, chloramphenicol, kerena
Amoksisilin Reaksi alergi berupa urtikaria, dapat meningkatkan risiko terjadinya
(Hufanoxil, Arcamox, demam, nyeri sendi, angioudem, pendarahan dan penurunan ektevitas obat
Amoxsan, intermoxsil, leukopenia, trombositopenia, amoksisilin
corsamox) diare pada pemberian per oral.
Gol.: metoclopramide,
prochlorperazine,
haloperidol, dan Domperidone efek samping langka dari Domperidone memiliki interaksi dengan
domperidone (Merek dagang: Costil, Domperidone termasuk kejang, beberapa obat lain, seperti antasida atau
Dome, Domedom, efek ekstrapiramidal, sakit gigi, penurun asam lambung , obat golongan
Domperidone, gangguan prolaktin, dan gangguan azol, antibiotik makrolida, obat infeksi
Domperidone Maleate, irama pada jantung jamur, serta antibiotik tertentu seperti
Etalium, Galdom, eritromisin. Selain itu, penggunaan
Gerdilium, Rosidon, Domperidone bersamaan dengan agen
Vometa, Vomita, Vosedon.) antikolinergik seperti dextromethorphan
dan diphenhydramine dapat menurunkan
efektivitas obat tersebut
Gol. : Antagonis Reseptor- - Klonidin (alfa antagonis) : Mulut kering, pusing mual, Meningkatkan efek antihistamin,
Alfa (Catapres, dixarit) muntah, konstipasi. andidepresan, antipsikotik, alcohol.
Betabloker meningkatkan efek
antihipertensinya.
Gol. : Kalsium Antagonis - Diltiazem (kalsium Bradikardia, pusing, lelah, edema Menurunkan denyut jantung bila
antagonis) : kaki, gangguan saluran cerna. diberikan bersama beta bloker. Efek
(Farmabes, Herbeser, terhadap konduksi jantung dipengaruhi
Diltikor) bila diberikan bersama amiodaron dan
digoksin. Simotidin meningkatkan
efeknya.
- Nifedipin (antagonis Sakit kepala, takikardia, hipotensi, Pemberian bersama beta bloker
kalsium) : edema kaki. menimbulkan hipotensi berat atau
(Adalat, Carvas, Cordalat, eksaserbasi angina. Meningkatkan
Coronipin, Farmalat, digitalis dalam darah. Meningkatkan
Nifecard, Vasdalat) waktu protombin bila diberikan bersama
antikoagulan. Simetidin meningkatkan
kadarnya dalam plasma.
- Verapamil (Antagonis Konstipasi, mual, hipotensi, sakit Pemberian bersama beta bloker bias
kalsium) : kepala, edema, lesu, dipsnea, menimbulkan efek negative pada denyut,
( Isoptil) bradikardia, kulit kemerahan kondiksi dan kontraktilitas jantung.
Meningkatkan kadar digoksin dalam
darah. Pemberian bersama antihipertensi
lain menimbulkan efek hipotensi berat.
Meningkatkan kadar karbamazepin,
litium, siklosporin. Rifampin
menurunkan efektivitasnya. Perbaikan
kontraklitas jantung bila diberi bersama
flekaind dan penurunan tekanan darah
yang berate bila diberi bersama kuinidin.
Fenobarbital nemingkatkan kebersihan
obat ini.
Gol. : ACE inhibitor - Kaptopril : Batuk, kulit kemerahan, Hipotensi bertambah bila diberikan
(Capoten) konstipasi, hipotensi, dyspepsia, bersama diuretika. Tidak boleh diberikan
pandangan kabur, myalgia. bersama dengan vasodilator seperti
nitrogliserin atau preparat nitrat lain.
Indometasin dan AINS lainnya
menurunkan efek obat ini. Meningkatkan
toksisitas litium.
- Lisinopril : Batuk, pusing, rasa lelah, nyeri Efek hipotensi bertambah bila diberikan
(Zestril) sendi, bingung, insomnia, pusing. bersama diuretic. Indomitasin
meningkatkan efektivitasnya. Intoksikasi
litium meningkat bila diberikan bersama
Gol. : Vasodilator - Hidralazin : Hidralazin : sakit kepala, Hidralazin : hipotensi berat terjadi bila
(Aproseline) takikardia, gangguan saluran diberikan bersama diazodsid.
cerna, muka merah, kulit
kemerahan.
6 Bronkodilator
Fungsi:
Bronkodilator adalah
kelompok obat yang
digunakan untuk
meredakan gejala akibat
penyempitan saluran
pernapasan, seperti batuk,
mengi, atau sesak napas
Gol.: Ipratropium Gejala flu, seperti hidung dapat meningkatkan risiko gangguan
Antikolonergik (Atrovent, tersumbat, bersin, atau sakit kardiovaskular. Peningkatan risiko ini
farbivent,ipratropium tenggorokan juga terjadi pada penggunaan bersama
bromide,midatro,respivent) Pusing atau sakit kepala dengan penghambat MAO (monoamine
Mual oxidase inhibitors) dan antidepresan
Sakit perut trisiklik seperti amitriptyline. Obat
Mulut kering penghambat MAO dan obat antidepresan
Konstipasi atau sembelit trisiklik harus dihentikan setidaknya 2
minggu sebelum pemberian ipratropium
bromida.
Gol Salbutamol pusing, sakit kepala, batuk, Meningkatkan risiko terjadinya jantung
Agonis Beta 2 (Astharol, Azmacon, gelisah, tangan dan kaki gemetar, berdebar, nyeri dada, dan tekanan darah
Fartolin, Glisend, Salbuven, dan nyeri otot. tinggi, bila digunakan bersama obat
Suprasma, Velutine) golongan MAOI atau antidepresan
golongan trisiklik, seperti amitriptyline
Menghambat kerja salbutamol dan
meningkatkan risiko sesak napas yang
parah, bila digunakan bersama obat
golongan beta-blocker, seperti
propranolol
Meningkatkan risiko terjadinya
hipokalemia
Olodaterol (Infortispir Batuk atau sulit bernapas. Diare. -Peningkatan efek olodaterol jika
Respimat, Spiolto Pusing. Nyeri saat berkemih. digunakan dengan bronkodilator jenis
Respimat, Striverdi agonis beta lain
Respimat) -Peningkatan risiko terjadinya gangguan
jantung jika digunakan dengan gas bius,
seperti halogen
-Peningkatan risiko terjadinya gangguan
irama jantung jika digunakan dengan obat
MAOI atau antidepresan trisiklik
-Peningkatan risiko terjadinya efek yang
berlawanan jika digunakan dengan obat
penghambat beta
-Peningkatan risiko terjadinya
hipokalemia, yaitu rendahnya kadar
kalium dalam darah, jika digunakan
dengan obat derivat xanthine,
kortikosteroid, atau diuretik
-Peningkatan kadar olodaterol jika
digunakan dengan ketoconazole
Gol : Methylxanthine Teofilin (Asthma Soho, Mual, muntah, sakit perut, sakit Peningkatan efek samping mual, gugup,
Bufabron, Kontrasma, kepala, sulit tidur, diare, lekas dan insomnia, jika digunakan dengan
Luvisma, Neo Napacin ) marah, gelisah, gugup, gemetar, ephedrine.
atau peningkatan buang air kecil
• Penurunan efektivitas teofilin jika
digunakan dengan rifampicin,
carbamazepine, ritonavir, atau
phenobarbital.
Aminofilin Sakit kepala atau pusing. Mual • Penurunan efektivitas aminofilin jika
(Aminophylline, Decafil, atau muntah. Tremor. Gelisah dan digunakan bersama carbamazepine,
Erphafillin, Phaminov ) tidak bisa berhenti bergerak phenytoin, rifampicin, atau ritonavir.
8 Ekspektoran kalium iodi Mual, muntah, diare, demam, sakit Peningkatan risiko reaksi terkait tiroid
Fungsi: untuk mengurangi ( Iosat, Thyrosafe, kepala, hiperkalemia, dan tiroid. dengan litium dan agen antitiroid
kekentalan mucus di Thyroshield)
saluran nafas agar
memudahkan pengeluaran
lendir dalam kasus infeksi Amonium klorida
tenggorokan dan dada. (Expectorant, Konidin Gangguan lambung, mual, muntah Peningkatan risiko terjadinya efek
OBH, Lapisiv) samping dari aspirin.
Gol.: : Kaliumiodida
Guaifenesin Sakit kepala, kantuk, mual, Interaksi guaifenesin dengan obat lain
(Bodrex batuk pilek, muntah, diare. belum diketahui. Meski begitu, tidak
bisolvon extra, anakonidin) menutup kemungkinan guaifenesin dapat
berinteraksi dengan obat atau bahan aktif
Gol. : Amonium klorida tertentu.
Gol.: Guaifenesin
9 Analgesik-Antipiretik Paracetamol Efek samping dari asetaminofen a. Penggunaan bersamaan dengan
Fungsi: untuk yang diberikan secara oral atau warfarin akan meningkatkan resiko
(acetaminophen)
menghilangkan rasa rektal : pendarahan.
nyeri tanpa menghilangkan Panadol, Naprex, Paramol, Ruam kulit, reaksi b. Penggunaan bersamaan dengan
kesadaran hipersensitivitas carbamazepine, phenytoin,
Mixagrip Flu, Hufagesic,
Nefrotoksisitas (elevasi dalam phenobarbital, cholestyramine, dan
Paramex SK, Sanmol, BUN, kreatinin). Hematologi: imatinib akan menurunkan efek
anemia, leukopenia, neutropenia, Paracetamol.
Sumagesic, Termorex
pansitopenia, Metabolik dan c. Jika digunakan bersamaan dengan
Gol.: Analgesik- elektrolit, Serum bikarbonat busulfan akan meningkatkan
Antipiretik berkurang, Penurunan terjadinya efek samping.
konsentrasi natrium dan kalsium,
Hipermammonemia, d. Penggunaan bersamaan dengan
Hiperkloremia metoclopramide, domperidone, atau
Hiperurisemia probenecid akan meningkatkan
Peningkatan glukosa serum kemungkinan munculnya efek
Peningkatan bilirubin dan alkali samping Paracetamol.
fosfatase. Efek samping tambahan
dari asetaminofen yang diberikan
secara intravena:
mual, muntah, sembelit, pruritus,
dan sakit perut. Efek samping
yang jarang tetapi serius termasuk
hipersensitivitas, reaksi
anafilaksis, dan reaksi kulit yang
serius dan bahkan fatal. Ini
termasuk nekrolisis epidermis
toksik, pustulosis eksanthematous
umum akut, dan sindrom Stevens-
Johnson.