Anda di halaman 1dari 24

FORMULARIUM OBAT PUSKESMAS SANGKUB

NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN


SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI

1.1 ANALGESIK NON NARKOTIK

1 Asam Mefenamat Tab 500 ES:


Digunakan Bila perlu Nyeri abdominal, dispepsia,
a)    Dosis dewasa : 3x250-500 mg konstipasi, diare, nausea, ulser GI,
b)    Dosis anak : tidak edema, bronkospasme, sakit kepala,
direkomendasikan untuk anak usia di mengantuk, insomnia, gangguan
bawah 14 th penglihatan, gagal jantung kongestif,
hipertensi, takikardia, ruam,
DM: maks 7 hari urtikaria, trombositopenia, anemia
PC, segera aplastik, agranulositosis, tinitus,
peningkatan enzim hati, gangguan
fungsi ginjal
Anemia hemolitik autoimun, konvulsi
(overdosis)

IO:
Meningkatkan aktivitas antikoagulan
oral tetapi tidak signifikan. Risiko
iritasi GI meningkat bersama dengan
alkohol. Meningkatkan toksisitas
siklosporin, litium dan konvulsi
dengan Siprofloksasin. Absorpsi
meningkat dengan antasida. Efek
ACE Inhibitor kemungkinan akan
mengalami antagonisasi
2 Ibuprofen* Tab 200 mg, tab 400 mg ES: Dispepsia, muntah, nyeri
Susp 100mg/5ml dan 200mg/5ml abdominal, heartburn,mual, diare,
Untuk nyeri dan inflamasi: (bila perlu) nyeri epigastrik, edema, retensi
a) Dosis dewasa : 1,2-1,8 g/hari dalam cairan, pusing, ruam, tinitus.
dosis terbagi (dosis pemeliharaan 0,6 KI :
mg-1,2 g/hari,) Kehamilan trimester akhir, pasien
b) Dosis anak : dengan ulkus peptikum (ulkus
≥ 3 bulan dan BB > 5 kg = 30-40 mg/kg duodenum dan lambung),
BB/hari dalam dosis terbagi hipersensitivitas, polip pada hidung,
Untuk demam : angioedema, asma, rinitis, serta
a) Dosis dewasa : 3-4x 200-400 mg urtikaria ketika menggunakan asam
b) Dosis anak : asetilsalisilat atau AINS lainnya
·   1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB IO :AINS dan penghambat selektif
·   6-12 bl : 3 x 50 mg COX-2: berpotensi menimbulkan efek
·   1-2 th : 3-4x50 mg adiktif. Glikosida jantung:
·   2-7 th :3-4 x 100 mg menurunkan kecepatan filtrasi
·   > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 glomerulus dan meningkatkan
mg/kg BB/hari) konsentrasi plasma glikosida jantung.
DM: Kortikosteroid: meningkatkan risiko
maks 2,4 g/hari ulkus atau perdarahan lambung.
Antikoagulan (warfarin):
PC meningkatkan efek dari antikoagulan.
Antiplatelet dan golongan SSRI
(klopidogrel, tiklopidin): meningkat
risiko perdarahan lambung. Asetosal:
meningkatkan risiko efek samping.
Anti hipertensi: menurunkan efek
anti hipertensi. Diuretik:
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
meningkatkan risiko nefrotoksik.
Peringatan :
Tidak dianjurkan pada lansia,
kehamilan, persalinan, menyusui,
pasien dengan perdarahan, ulkus,
perforasi pada lambung, gangguan
pernafasan, gangguan fungsi jantung,
gangguan fungsi ginjal, gangguan
fungsi hati, hipertensi tidak
terkontrol, hiperlipidemia, diabetes
melitus, gagal jantung kongestif,
penyakit jantung iskemik, penyakit
serebrovaskular, penyakit arteri
periferal, dehidrasi, meningitis
aseptik.
3 Ketoprofen Inj 50 mg/mL
Supp 100 mg
2 supp/Hari, Maksimal 3 Hari

Untuk Nyeri sedang sampai berat


pada pasien yang tidak dapat
menggunakan algesik secara Oral
4 Ketorolak Inj 30 ml

2-3 Amp/ hari, maksimal 2 Hari


Untuk nyeri sedang sampai berat
pada pasien yang tidak dapat
menggunakan analgesic secara Oral
5 Metamizol Inj 500 mg/mL

4 Ampul Selama dirawat


6 Natrium Tab 25 mg dan 50 mg ES: Gangguan GI, sakit kepala,
diklofenak* pusing, ruam, perdarahan GI, peptik
a. Dosis dewasa : 2-3 x 25-50 mg (75- ulser, abnormalitas fungsi ginjal.
150 mg/hr) Nyeri dan kerusakan jaringan pada
tempat injeksi (IM), iritasi lokal
(rektal), rasa terbakar yang transien
b. Dosis anak (6-18 th): 3 x 0.3-1
dan menyengat (oftalmik), Sindrom
mg/kgBB (max 50mg)
Steven-Johnson, dermatitis
Maks 150 mg/hari (umum)
eksfoliatif, nekrolisis epidermal toksik
Migraine : maks 200 mg/hari

IO: Tidak untuk diberikan IV pada


pasien yang menerima AINS lain atau
PC, segera antikoagulan termasuk heparin dosis
rendah. Fungsi renal kemungkinan
menjadi lebih buruk ketika
digunakan bersama siklosporin atau
triamteren. Absorpsi bervariasi
apabila diberikan bersama sukralfat,
kolestiramin atau kolestipol. Aplikasi
oftalmik dari diklofenak dapat
menurunkan efikasi asetilkolin
oftalmik dan karbakol. Meningkatkan
risiko ulser GI dan perdarahan ketika
digunakan bersama kortikosteroid,
aspirin, atau antikoagulan.
7 Parasetamol 1.  Tab : 100 mg, 500 mg 6 g dapat menyebabkan hepatotoksic,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2.  Syrup : 120 mg/5ml ES:
3.  Tetes : 60mg/0,6 ml Mual, reaksi alergi, ruam kulit,
nekrosis tubular renal akut
Dosis: Bila perlu IO:
Mengurangi absorpsi kolestiramin
selama 1 hari setelah pemberian.
Dewasa : 3-4 x 500 mg
Absorpsi terakselerasi dengan
metoklopramid. Efek menurun
Anak : 10 mg/kg BB dengan barbiturat, karbamazepin,
hidantoin, rifampisin dan
DM: 3 g /hari sulfinpirazon.
Parasetamol kemungkinan
meningkatkan efek warfarin
Parasetamol meningkatkan risiko
kerusakan hati para alkoholik kronis.
Peningkatan risiko toksisitasdengan
obat hepatotoksik lain atau obat yang
menginduksi enzin mikrosomal
seperti barbiturat, karbamazepin,
hidantoin, rifampisin dan
sulfinilpirazon
1.2 ANTIPIRAI
1 Alopurinol Tab 100 mg* Tidak diberikan saat serangan
Tab 300mg akut
Dosis: ES:
a. Dewasa Ruam, alopesia, gangguan GI,
1. Dosis awal: 100 mg/hr. gangguan indera pengecap, mual,
Kemudian disesuaikan dengan muntah, nyeri abdominal, diare,
kadar asam urat dalam urin dan parestesia, neuropati periferal,
plasma, vertigo, sakit kepala, nekrosis
2. Dosis pemeliharaan: hepatik, mengantuk, neuritis,
a) Kondisi ringan 100-200 mg/hr artalgia, hipertensi
b) Kondisi cukup berat 300-600 Berpotensi fatal:  Sindrom
mg/hr Steven-Johnson atau Lyell
c) Kondisi berat 700-900 mg/hr (urtikaria, demam,
(Penggunaan di atas 300 mg limfadenopati, artalgia).
diberikan dalam dosis terbagi) Sewaktu-waktu,
trombositopenia,
agranulositosis dan anemia
aplastik
IO:
b. Anak Peningkatan risiko ruam kulit
Umur di bawah 15 th (kondisi jika digunakan bersama ampisilin
neoplastik dan gangguan enzyme) : atau amoksisilin. Dapat
10-20 mg/kgBB/hr memperpanjang waktu paruh
klorpropamid dan dikumarol.
DM: Max: 400 mg/hr Dapat meningkatkan level serum
Pc siklosporin. Dapat meningkatkan
depresi sumsum tulang apabila
digunakan bersama
siklofosfamid.
Berpotensi fatal : Meningkatkan
efek hematologi dari azatiopin
dan merkaptopurin apabila
diberikan bersama allopurinol
2 Kolkisin Tab 500 mcg KI:
Artritis gout akut : Awal 0,5 - 1,2 mg Pasien dengan gangguan
diikuti dengan 0,5 mg tiap 2 jam gastrointestinal serius, penyakit
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
sampai nyeri mereda atau timbul ginjal atau jantung, diskrasia
mual, muntah atau diare.Dosis rata- darah, hamil
rata 4 - 8 mg. ES:
Profilaksis jangka pendek selama awal Neuritis perifer, kelelahan otot,
terapi dengan alopurinol dan obat mual, muntah, nyeri abdomen,
orikusurik : satu kali seminggu atau diare, urtikaria, anemia aplastik,
satu kali sehari 0,5 mg agranulositosis, dermatitis,
Dikonsumsi bersamaan dengan purpura, alopesia.
makanan
3 Probenesid Tab 500 mg ES :
Gangguan saluran cerna, sering
Terapi urikosurik, dosis awal 250 mg buang air kecil, sakit kepala,
dua kali sehari setelah makan flushing, pusing, alopesia,
(dengan minum air yang cukup), anemia, nyeri gusi; reaksi
apabila perlu tingkatkan setelah hipersensitivitas meliputi
seminggu hingga 500 mg dua kali anafilaksis, dermatitis, pruritus,
sehari kemudian sampai 2 g sehari demam, sindrom Stevens-
dalam 2-4 dosis terbagi tergantung Johnson; jarang sindrom nefrotik,
dari kadar asam urat plasma dan nekrosis hati, leukopenia, anemia
kurangi untuk pemeliharaan aplastik; nekrolisis epidermal
toksik pada penggunaan bersama
dengan kolkisin.
KI :
Riwayat gangguan darah,
nefrolitiasis, porfiria, pada gout
akut; hindari asetosal dan
salisilat
IO:
Tidak digunakan bersamaan
dengan asetosal dan salisilat
1.3 NYERI NEUROPATIK
1 Amitriptilin Tab sal selaput 25 mg ES :
Oral: depresi: dosis awal 75 mg 1 mulut kering, sedasi, pandangan
kali (lansia dan remaja 30-75 kabur, konstipasi, mual, sulit
mg/hari), dosis terbagi, atau dosis buang air kecil, efek pada
tunggal menjelang tidur. Naikkan kardiovaskular (aritmia, hipotensi
bertahap bila perlu, maksimal 150 postural, takikardia, sinkope,
mg. Dosis pemeliharaan lazim: 50- terutama pada dosis tinggi),
100 mg/hari. ANAK di bawah 16 berkeringat, tremor, ruam,
tahun, tidak dianjurkan untuk gangguan perilaku (terutama
depresi. Nocturnal enuresis, ANAK anak), hipomania, bingung
7-10 tahun 10-20 mg, 11-16 tahun (terutama lansia), gangguan
25-50 mg, malam hari. Maksimal fungsi seksual, perubahan gula
periode pengobatan (termasuk darah, nafsu makan bertambah.
pemutusan obat secara bertahap) 3 Lebih jarang dapat terjadi: lidah
bulan. hitam, ileus paralitik, kejang,
agranulositosis, leukopenia,
eosinofilia, purpura,
trombositopenia, hiponatremia,
sakit kuning.
KI :
infark miokardial yang baru,
aritmia, mania, penyakit hati
berat.
2 Karbamazepin Tab 100 mg Hanya untuk neuralgia trigeminal.
dosis awal 400 mg/hari, dosis terbagi, ES dan IO :
dinaikkan sampai gejala terkendali. Sering menurunkan kadar plasma
Dosis lazim: 400-600 mg/hari. klobazam, klonazepam, lamotrigin,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Maksimal: 1,6 g/hari. metabolit aktif dari okskarbazepin
dan fenitoin (dapat pula
meningkatkan kadar fenitoin),
tiagabin, topiramat, valproat, dan
zonisamid.
Kadang menurunkan kadar plasma
etosuksimid dan primidon tetapi
kecenderungan untuk penyesuaian
meningkat dalam kadar plasma
fenobarbital
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
1 Etil Klorida Semprot, botol 88g/100 mL ES:
Semprotkan dengan jarak 30 cm Serpihan bekuan kimia
dari kulit sampai terbentuk mungkin muncul jika disemprot
lapisan putih pada kulit. terlalu lama pada kulit.
Nefrotoksisitas dan
hepatotoksisitas (pemaparan
jangka panjang)
2 Lidokain Inj Infiltrasi 2%, Jeli 2%, Spray
10%
Anestesi permukaan mulut dan
tenggorokan
Untuk nyeri: Larutan 2%: 300
mg, tidak boleh lebih dari per 3
jam.
Regional anestesi
50-300 mg (larutan 0.5% tanpa
adrenalin)
Anestesi infiltrasi Percutan
Dewasa: Lidokain hydrochloride:
5-300 mg (1-60 ml dari larutan
0.5% oatau 0.5-30 ml dari
larutan 1%).
Topikal: pasta, aerosol
(hemoroida, nyeri perianal dan
itching):
Gunakan pada bagian yang sakit
sampai 6 x sehari.
2.2 OKSIGEN
1 Oksigen ih, gas dlm tabung
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
1 Atropin Inj 0,25 mg/Ml
i.v/ s.k
2 Diazepam Inj 5 mg/mL
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS
1 Klorfeniramin Tab 4 mg ES:
maleat a.     Dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam Depresi SSP, sedasi, mengantuk,
b.     Anak : kelesuan, pusing, gangguan GI,
1) 1-2 th : 2 x 1 mg anoreksia atau kenaikan nafsu
2) 2-6 th : 1 mg tiap 4-6 jam (maks 6 makan, nyeri epigastrik,
mg/hari) pandangan kabur, disuria, mulut
3) 6-12 th : 2 mg tiap 4-6 jam (maks : kering, ketat di bagian dada,
12 mg/hari) hipotensi, kelemahan otot, tinitus,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
4) 12-18 th : 4 mg tiap 4-6 jam ( maks euforia, sakit kepala, stimulasi SSP
24 mg/hari) paradoksikal.
Potentially Fatal: .
DM: Kolaps CV dan kegagalan
Dewasa : maks 40 mg/hari pernapasan
Lansia : maks 12 mg perhari
1) 2-6 th : maks 6 mg/hari IO:
2) 6-12 th : maks : 12 mg/hari Meningkatkan efek sedatif dari obat
3)12-18 th : maks 24 mg/hari psikotropik seperti barbiturat,
hipnotis, analgesik opioid,
AC,PC ansiolitik dan antipsikotik.
Interaksi dengan alkohol dapat
berbahaya (sedasi, eksitasi)
2 Cetirizin sir 5 mg/5 mL ES:
a.     Dewasa : 1x10 mg (1x Sehari 2 Insomnia, malaise, sakit kepala,
Sendok Teh) pusing, ketidaknyamanan GI,
b.     Anak : mulut kering, nyeri abdominal,
a) 1-2 th :2x250 mcg/kg BB diare, nausea, muntah,
b) 2-6 th : 2x2,5 mg hipersensitivitas musiman,
c) 6-12 th : 2x5mg epistaksis, faringitis,
d) 12-18 th : 1x10 mg bronkospasme
IO:
AC,PC Meningkatkan INR dan epistaksis
jika diberikan bersamaan warfarin
Depresan SSP dan antikolinergik
dapat mempotensiasi depresi SSP
oleh setirizin
3 Loratadine Tab 10mg ES:
letih, mual, sakit kepala (jarang
Dosis: terjadi)
Dewasa dan >12 th: 10 mg/hr
Anak 6-12 th (BB> 30kg): 10mg/hr P: hamil dan laktasi
Anak BB< 30kg: 5mg/hr

PC
4 Deksametason Inj iv/im 5mg/ml ES: Retardasi pertumbuhan,
osteoporosis, ulkus peptikum,
glaukoma dan katarak
subcapsular, fraktur kompresi
1.  Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2
vertebral. Gejala seperti Cushing,
mg/hari
disfungsi pankreas dan
2. Dosis anak : 0,024 – 0,34 mg/kg
pankreatitis, gangguan GI,
BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari
meningkatkan nafsu makan,
meningkatkan kerapuhan kulit.
Peningkatan kerentanan terhadap
infeksi.
Berpotensi Fatal: HPA supresi,
CV kolaps admin IV cepat.

IO:
Peningkatan risiko hipokalemia
bila digunakan bersamaan
dengan obat-obatan yang
mendeplesi kalium seperti
amfoterisin B dan diuretik loop.
Mengurangi kemanjuran
isoniazid, salisilat, vaksin dan
toksoid. Peningkatan aktivitas
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
deksametason dan siklosporin
bila digunakan bersama-sama.
Bersamaan dengan

5 Epinefrin injeksi iv/sk/im 0,1%, ampul 1 ml. ES:


(Adrenalin) Shock Anafilaksis Efek SSP, gangguan GI, nyeri
Intra Vena epigastrik, kelainan CV, kesulitan
a.    Dewasa: 0.5 mg (5 mL larutan dalam mikturisi dan retensi urin,
1:10,000) diberikan dengan dispnea, hiperglikemia,
kecepatan lambat 100 berkeringat, hipersalivasi,
mcg/mnt, sampai respon kelemahan, tremor, ekstrimitas
tercapai.  dingin, hipokalemia. Gangren,
b.    Anak : 10 mcg/kg. Jika nekrosis jaringan, dan
menggunakan autoinjeksi penglupasan (ekstravasasi)
didasarkan pada BB: 15-30 kg: apabila digunakan sebagai
150 mcg dan >30 kg: 300 mcg.  tambahan anestesi lokal.
Intramuscular
a.    Dewasa: 500 mcg (0.5 ml dari
larutan 1:1,000), diulang tiap 5
mnt sampai kondisi membaik.
b.   Anak: 10 mcg/kgBB,
larutan1:10, 000 dengan
kecepatan of ≤1 mL (100 mcg)/
minute. 
Serangan Asthma Akut (IM atau SC)
a.    Dewasa: 0.3-0.5 mL dari
larutan 1:1000 (300-500 mcg).
b.     Anak: 0.01 mL/kg (10 mcg/kg)

DM: Max: 0.5 mL(500 mcg)


6 Difenhidramin Inj iv / im 10 mg/ml (HCl) ES:

Dosis: Depresi SSP, sedasi

Dewasa: im 10-50 mg sekali KI :neonatus


pemberian, maks 400mg/hr
P: pada usia lanjut dosis perlu
Anak: im 1,25 mg/kgBB sekali diturunkan
pemberian, maks 300mg/hr
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
1 Atropin Inj 0.25 mg/mL ES:
1.     Keracunan organopospor Mulut kering, disfagia, konstipasi,
a.    Dewasa: 2 mg i.v/i.m tiap flushing dan kulit kering,
10-30 mnt sampai efek takikardia, palpitasi, aritmia,
muskarinik tidak terlihat midriasis, fotofobia, sikloplegia,
atau muncul gejala peningkatan tekanan intraokuler.
toksisitas atropin. Pada Dosis toksik menyebabkan
kasus berat bisa diberikan takikardia, hiperpireksia,
tiap 5 mnt dan untuk ketidaktenangan, bingung,
kasus cukup berat hingga ketertarikan, halusinasi, delirium
berat pemberian bisa dan dapat berkembang ke
diberi minimal 2 hari dan kegagalan sirkulasi dan depresi
dilanjutkan selama masih pernapasan. Tetes mata :
ada gejala. Toksisitas sistemikumumnya pada
b.    Anak: 20 mcg/kgBB anak-anak, dan penggunaan
diberikan tiap 5-10 mnt. jangka panjang dapat
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2.    Keracunan atau overdosis menyebabkan iritasi, hiperemi,
dengan senyawa dengan efek edema dan konjungtivitis.
muskarinik
Dewasa:
0.6-1 mg i.v/i.m/s.c tiap 2 jam

2 Kalsium glukonat Inj 10% (100mg/ml) untuk antidot MgSO4


3 Natrium Tab 500 mg ES:
Bikarbonat 4 x 2 g/hr Alkalosis metabolik, perubahan
Mood, lelah, napas pendek, lemah
Perut kosong otot, detak jantung tak beraturan,
hipertonisitas otot, kegugupan,
tetani, nrpernatremia,
hiperosmolaritas, hipokalsemia,
hipokalemia, kram perut,
flatulensi. Nekrosis jaringan pada
tempat injeksi.
IO:
Meningkatkan toksisitas dari
amfetamin, efedrin,
pseudoefedrin, flekainid, kuinidin
dan kinin. Menurunkan efek dari
litium, klorpropamid dan salisilat
akibat peningkatan klirens. Dapat
berefek pada absorpsi beberapa
obat akibat kenaikan pH
intragastrik
4 Natrium Tiosulfat Inj. i.v 25% ES:
Keracunan Sianida: Gangguan osmosis
Dewasa: IO:
Diberikan setelah penggunaan 300 Mengurangi toksisitas cisplatin
mg natrium nitrit selama 5-20 mnt. melalui inaktivasi kimia cepat dari
Natrium tiosulfat 12.5 g (50 mL komponen platinanya
larutan 25%) diberikan selama 10
mnt. Konsentrasi methaemoglobin
tidak boleh melebihi 30-40%. Jika
gejala toksisitas sianida terjadi lagi,
penggunaan nitrit dan tiosulfat
boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.
Anak:
Diberikan setelah penggunaan 4-10
mg/kgBB natrium nitrit (max:300
mg). Natrium tiosulfat 400 mg/kgBB
(max: 12.5 g). Konsentrasi
methaemoglobin tidak boleh
melebihi 30-40%. Jika gejala
toksisitas sianida terjadi lagi,
penggunaan nitrit dan tiosulfat
boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.
4.2 UMUM
1 Magnesium Sulfat Serbuk ES:
1-2 g Oral : iritasi GI, diare air
Parenteral : hipermagnesemia
yang dikarakterisasi dengan
nausea, muntah, flushing, haus,
hipotensi, mengantuk, bingung,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
bicara tidak jelas, pandangan
ganda, bradikardia, kelemahan
otot. Hipokalemia, ileus paralitik
IO:
Oral : Menurunkan absorpsi dari
tetrasiklin dan bifosfonat.
Penambahan efek penghambat
neuromuskuler dengan
aminolikosida, glikosida jantung.
Penambahan efek nifedipin dan
depresan SSP.
5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI
1 Diazepam Inj. 5 mg/mL ES: Ketergantungan psikologi dan
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube fisik dengan sindrom ketergantungan,
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube lelah, mengantuk, sedasi, ataksia,
vertigo, bingung, depresi, gangguan
Kejang (Muscle spasms) GI, perubahan salivasi, amnesia,
a.     Dewasa:  jaundis, eksitasi paradoksikal,
Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, diulang peningkatan jumlah enzim hati,
tiap 12 jam bila diperlukan kelemahan otot, gangguan visual,
b.     Anak: sakit kepala, bicara tak jelas dan
 >10 kg: Larutan rektal: 500 disatria, perubahan mental,
mcg/kgBB, diulang tiap 12 jam bila inkontinensia, konstipasi, hipotensi,
perlu takikardia, perubahan libido, nyeri
dan tromboflebitis di sekitar tempat
injeksi
Adjunct in seizures:
Potentially Fatal: Respiratory
a.     Dewasa:
distress
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12
Depresi pernafasan dan SSP, koma
jam bila diperlukan
IO: Meningkatkan klirens diazepam
b.     Anak:
jika digunakan bersama fenitoin,
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4-12
karbamazepin dan fenobarbital.
jam bila diperlukan
Deteriorasi yang bersifat reversibel
dari parkinsonisme dapat muncul
jika diberikan bersama levodopa.
Kombinasi dengan litium dapat
menyebabkan hipotermia. Diperlukan
pengurangan dosis narkotik jika
digunakan secara konkuren
Fenotiazin, barbiturat, MAOI,
mempotensiasi aksi diazepam.
Penambahan efek depresan SSP
dengan alkohol dan depresan SSP
atau pengobatan psikoaktif.
Potensiasi aksi sama dengan
analgesik, anestesi dan beberapa
antikonvulsan
2 Fenitoin (BNF 288) Kaps 30 mg* dapat menghasilkan efek subtel pada
Kaps 100 mg* fungsi mental dan kognisi khususnya
Inj 50 mg/mL anak-anak
Berpotensi fatal : mekrosis
1. Oral (Epilepsi) epidermal toksik, sindom Steven-
a. Dewasa: Johnson
Dosis awal 3-4 mg/kgBB/hr atau 150- IO:
300 mg/hr dalam dosis tunggal atau Efek dengan obat sedatif lain atau
terbagi. Selanjutanya dapat etanol kemungkinan terpotensiasi.
ditingkatkan secara bertahap sesuai Meningkatkan efek toksik
kebutuhan dengan monitor kadar parasetamol dan litium. Peningkatan
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
fenitoin dalam plasma. Dosis biasanya risiko osteomalasia dengan
200-500 mg/hr asetazolamid. Pengurangan serum
b.     Anak: asiklovir, antineoplastik,
Dosis awal 5 mg/kgBB/hr dalam 2 benzodiazepin, siprofloksasin, induser
dosis terbagi. Dosis biasanya 4-8 CYP2C9 .
mg/kgBB/hr (max 300 mg)
NB: Konsentrasi plasma untuk respon Meningkatkan konsentrasi serum
optimum: 10-20 mg/L (40-80 bersama alopurinol, kapesitabin,
mikromol/L) simetidin, inhibitor CYP2C9
(flukonazol), inhibitor CYP2C19
2. Intravena (Status Epileptikus (delavirdin), disulfiram, metilfenidat,
Tonik-klonik) metronidazol, omeprazol, SSRI,
a. Dewasa: trazodon, trimetoprim. Meningkatkan
Terapi adjunktiv bersama metabolisme antiaritmia,
benzodiazepin (co:diazepam) 10-15 antikonvulsan antipsikotik pengeblok
mg/kgBB diinjeksi lambat atau infus beta, pengeblok kanal kalsium,
intermiten dengan kecepatan max 50 kloramfenikol, kortikosteroid,
mg/mnt. Dosis pemeliharaan 3-4 x 100 doksisiklin, estrogen. Inhibitor HMG
mg i.v atau oral. CoA reduktase, metadon, teofilin, TCA
b. Anak: Mengurangi level/efek klozapin,
1) Bayi: dosis loding 20 mg/kgBB, siklospori, takrolimus, substrat
dilanjutkan dengan 2 x 2.5-5 mg/kgBB CYP2B6 (citalopram) substrat
2) 1 bln-12 th: dosis loding18 CYP3A4 (misalnya benzodiazepin),
mg/kgBB, dilanjutkan dengan 2 x 2.5-5 digoxin, itrakonazol, levodopa,
mg/kgBB neuromuskular-blocking agen,
3) >12 th: dosis loding 18 mg/kgBB, hormon tiroid, topiramat.
dilanjutkan dengan 3-4 x 100 mg. Meningkatkan level / efek dopamin,
tiklopidin. Asam valproik dapat
Bersamaan dengan atau sesudah menggantikan fenitoin dari situs
makan, bila pasien meggunakan pengikat, dan mempengaruhi
nasogastrik dan enteral feed alinnya konsentrasi serum fenitoin. Secara
dilarang memasukkan apapun 2 jam Transien meningkatkan respon
sebelum dan sesudah penggunaan hipotrombinemia untuk warfarin
fenitoin. awalnya, diikuti oleh penghambatan
respon.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan sifat
hipotensi dopamin dan sifat depresan
jantung lidokain

3 Fenobarbital (BNF Tab 30 mg* ES:


288) Tab 100 mg* Bradikardia, hipotensi, sinkop,
a.     Dewasa: mengantuk, lesu, eksitasi atau
60-180 mg pada malam hari. depresi SSP, gangguan penilaian, efek
b.     Anak: mabuk, kebingungan, mengantuk,
5-8 mg/kgBB/hr agitasi, hyperkinesia, ataksia, gugup,
sakit kepala, insomnia, mimpi buruk,
halusinasi, kecemasan, pusing, ruam,
dermatitis eksfoliatif; mual, muntah,
sembelit, agranulositosis,
trombositopenia, anemia
megaloblastik, sakit di situs injeksi,
tromboflebitis (IV), oliguria: spasme
laring, depresi pernafasan, apnea
(terutama dengan pemberian IV
cepat), hipoventilasi.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-
Johnson.
IO:
Dapat meningkatkan potensi
hepatotoksik dari overdosis
paracetamol. Dapat menurunkan
kadar / efek isoenzim CYP berbagai
substrat misalnya tenoposid,
metotreksat, antipsikotik, β-blockers,
calcium-channel blocker,
antikonvulsan lainnya, kloramfenikol,
simetidin, kortikosteroid, siklosporin,
doksisiklin, estrogen, felbamat,
griseofulvin, takrolimus, furosemid,
metadon, kontrasepsi oral, teofilin,
TCA, warfarin. Dapat mengurangi
efek guanefesin. Mengurangi
metabolisme dan atau toksisitas
meningkat dengan kloramfenikol,
felbamat, MAOI, asam valproik. Dapat
meningkatkan efek nefrotoksik dari
metoksifluran.
Berpotensi Fatal: penambahan efek
sedasi dan / atau depresi pernafasan
dengan etanol, sedatif, antidepresan,
analgesik opioid, benzodiazepin dan
depresan SSP lain. Dapat
menurunkan kadar / efek obat
antiaritmia misalnya disopiramida,
propafenon, kuinidin.
4 Karbamazepin* Tab 200 mg ES:
Sir 100 mg/5 mL Pusing, mengantuk, ataksia, mulut
Epilepsi kering, sakit perut, mual, muntah,
a.     Dewasa: anoreksia, leukopenia, proteinuria,
Dosis awal 1-2 x 100-200 mg, gagal ginjal, gagal jantung, dan
tingkatkan perlahan sampai dosis biasa hiponatremia.
0.8-1.2 g/hr dalam dosis terbagi. Pada Berpotensi Fatal: agranulositosis,
Lansia turunkan dosis awal anemia aplastik, gagal hati,
b.     Anak: dermatitis eksfoliatif parah dan
≤1 th: 100-200 mg/hr dalam dosis sindrom Stevens-Johnson.
terbagi. IO:
1-5 th: 200-400 mg/hr dalam dosis Mengurangi toleransi terhadap
terbagi alkohol, memperpendek T1 / 2 dari
5-10 th: 0.6-1 g/hr dalam dosis terbagi doksisiklin. Penurunan kemanjuran
kontrasepsi oral bila digunakan
dengan carbamazepine. Peningkatan
konsentrasi plasma karbamazepin
oleh propoksifen. Kadar serum
menurun dengan fenitoin,
fenobarbital, primidon.
Berpotensi Fatal: reaksi
neurotoksik bila dikombinasikan
dengan litium.
5 Magnesium Sulfat Inj. i.v 20% Hanya untuk kejang pada
(BNF 611) Inj. i.v 40% preeklampsia dan eklampsia.
Tidakdigunakan untuk kejang
lainnya.
Untuk premedikasi oksaliplatin
Eklamsia
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Dosis awal: injeksi 4 g selama 5-15 ES:
mnt, diikuti dengan infus i.v 1 g/jm Oral: iritasi GI, diare berair.
selama 24 jam terhitung dari Parenteral: Hipermagnesaemia
munculnya seizure, bila terjadi seizure ditandai dengan mual, muntah,
kembali tingkatkan kecepatan infus flushing, haus, hipotensi,
menjadi 1.5-2 g/jm atau beri tambahan mengantuk, kebingungan, bicara
dosis injeksi i.v 2 g cadel, penglihatan ganda,
bradikardia, kelemahan otot.
Hipokalsemia, ileus paralitik.
IO:
Oral: Mengurangi penyerapan
tetrasiklin dan bifosfonat.
Penambahan efek pengeblok
neuromuskuler dengan
aminoglikosida, glikosida digitalis.
Penambahan efek dengan nifedipine
dan depresi SSP.
6 Valproat* Tab sal enterik 250 mg
Tab lepas lambat 250 mg
Tab lepas lambat 500 mg
Sir 250 mg/5 mL
Dapat digunakan untuk epilepsi umum
(general epilepsy).
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
1 Albendazol tab 400 mg
susp 200 mg/5 mL
2 Mebendazol (BNF Tab 100 mg ES:
415 ; BNFC 344) 1.     Threadworms diare yang Bersifat sementara, sakit
a.     Dewasa: 1 x 100 mg perut, mual, muntah, sakit kepala,
b.     Anak: > 6 bln: 1 x 100 mg tinitus, mati rasa, demam dan
Untuk kasus kekambuhan dibutuhkan pusing.
dosis ke dua setelah 2 mgg Berpotensi Fatal: mielosupresi
2.     Whipworms (dosis tinggi).
a.     Dewasa : 2 x 100 mg (3hr) IO:
b.     Anak >1 thn : 2 x 100 mg (3hr) Mengurangi kadar plasma dengan
enzim induser misalnya fenitoin,
AC, PC karbamazepin. Peningkatan kadar
plasma dengan simetidin.

3 Pirantel Tab scored 125 mg dan 250 mg ES:


Susp 125 mg/5 ml Anoreksia, mual, muntah, kram
1 x 10 mg/kgBB perut, mengantuk, insomnia, diare,
1 gram tenesmus, peningkatan SGOT, sakit
AC, PC kepala, pusing, ruam.
IO:
Berpotensi Fatal: Saling antagonis
dengan piperazine.
4 Prazikuantel Tab 600 mg ES:
Anak > 4tahun dan dewasa : oral : Rasa malas, lemah, sakit kepala,
schistosomiasis : 20 mg/kg/dosis 2-3 nyeri pada perut, hilang nafsu
kali/hari untuk 1 hari pada interval 4-6 makan, mual dan muntah.(2)
jam. clonorchiasis dan opisthorchiasis : Peningkatan serum SGOT dan atau
3 dosis 25 mg/kg untuk pengobatan 1 SGPT, urtikaria, ruam, pruritus,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
hari sakit pinggang, myalgia atau
arthralgia, sensasi panas atau
demam, berkeringat, palpitasi,
aritmia, hipotensi.
IO : Penggunaan bersama
prazikuantel dengan karbamazepin,
deksametason, fenitoin, fenobarbital
akan menurunkan konsentrasi
plasma prazikuantel. Penggunaan
bersama klorokuin dan prazikuantel
akan menurunkan konsentrasi
prazikuante
6.1.2 ANTIFILARIA
1 Dietilkarbamazin Tab 100 mg Tidak digunakan untuk ibu hamil
dan menyusui.
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1. Beta laktam
1 Amoksisilin Tab scored 250 mg, 500 mg ES:
drops 100 mg/mL Hiperaktif, agitasi, insomnia, pusing,
sir kering 125 mg/5 mL ruam makulopapular, dermatitis
sir kering 250 mg/5 mL eksfoliatif, urtikaria, vaskulitis
Syr kering 125mg/5ml;250/5ml hipersensitivitas, diare, mual,
a) Dosis dewasa : 250-500 mg/8 jam muntah, anemia, trombositopenia,
atau 500-875 mg/12 jam leukopenia, agranulositosis.
b)  Dosis anak : Berpotensi Fatal: hipersensitivitas
1.  bayi < 3 bl : maks 30 mg/kg neuromuskular, kolitis
BB/hari tiap 12 jam pseudomembranosa.
≤ 10 th : 125-250 mg/8 jam (< 40 kg IO:
BB : 20-40 mg/kg BB/hari tiap 8 jam) Peningkatan tingkat dengan
disulfiram dan probenesid.
AC, PC Penurunan efek dengan tetrasiklin
dan kloramfenikol.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan
efek antikoagulan oral.
2 Ampicillin Inj 250 mg ( i.m/i.v) ES:
inj i.v. 1000 (i.v) gangguan GI, mual, muntah, diare,
diskrasia darah, urtikaria, dermatitis
eksfoliatif, ruam, demam, kejang,
nefritis interstitial.
Berpotensi Fatal: anafilaktik syok,
kolitis pseudomembranosa,
neuromuskuler hipersensitivitas,
ketidakseimbangan elektrolit.
IO:
Penggunaan simultan dengan
kontrasepsi oral dapat menyebabkan
peningkatan risiko perdarahan dan
mengurangi kemanjuran kontrasepsi.
Ruam kulit meningkat dengan
allopurinol. Probenesid meningkatkan
kadar darah. Sinergisme dengan β-
laktamase inhibitor, asam klavulanat
atau sulbaktam, penisilinase-stabil
misalnya obat, kloksasilin atau
flukloksasilin dan aminoglikosida.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan
disulfiram dan antikoagulan efek.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
3 Benzatin Inj 1,2 Juta IU/mL (i.m)
Benzilpenisilin Inj 2,4 Juta IU/mL (i.m

4 Fenoksimetil Tab 25 mg
penisilin (Penisilin Tab 500 mg
V) Dosis: 
500 mg tiap 6 jam, dapat ditingkatkan
hingga 1 g tiap 6 jam pada infeksi
berat. ANAK sampai 1 tahun 62,5 mg,
tiap 6 jam dapat ditingkatkan hingga
12,5 mg/kg bb tiap 6 jam pada infeksi
berat.
ANAK 1-5 tahun: 125 mg, tiap 6 jam
dapat ditingkatkan hingga 12,5 mg/kg
bb tiap 6 jam pada infeksi berat.
ANAK 6-12 tahun: 250 mg tiap 6 jam
dapat ditingkatkan hingga 12,5 mg/kg
bb tiap 6 jam pada infeksi berat.

5 Prokain Inj 3 Juta IU (i.m)


Benzilpenisilin

6 Cefadroxyl Hanya Untuk pasien rawat inap yang


sebelumnya mendapatkan antibiotic
perenteral
Kaps 250 mg
Kaps 500 mg
Sir Kering 125 mg/5 mL
Sir Kering 250 mg/5 mL
7 Cefixim Hanya Untuk pasien rawat inap yang
sebelumnya mendapatkan antibiotic
parenteral sefalosporin generasi ke tiga
atau sesuai hasil ujiresistensi.
Tab/kaps 100 mg
Tab/kaps 200 mg
Sir 100 mg/5 mL

Dewasa dan anak >30 kg, dosis umum


yang direkomendasikan 50–100 mg,
oral dua kali sehari. Dosis disesuaikan
dengan umur, berat badan, kondisi
pasien. Untuk infeksi parah atau
infeksi yang sulit disembuhkan
(intractable) dosis ditingkatkan sampai
200 mg dua kali sehari; demam tifoid
pada anak, 10–15 mg/kg bb/ hari
selama 2 pekan.
8 Cefotaxim Serbuk Inj 500 mg
Serbuk Inj 1000 mg
Dosis: 
pemberian injeksi
intramuskuler, intravena  atau infus:1 g
tiap 12 jam, dapat ditingkatkan sampai
12 g per hari dalam 3-4 kali pemberian.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
(Dosis di atas 6 g/hari diperlukan
untuk infeksi pseudomonas).
NEONATUS: 50 mg/kg bb/hari dalam
2-4 kali pemberian. Pada infeksi berat,
dapat ditingkatkan 150-200 mg/kg
bb/hari. ANAK: 100-150 mg/kg bb/hari
dalam 2-4 kali pemberian. (pada infeksi
berat dapat ditingkatkan menjadi 200
mg/kg bb/hari). Gonore: 1 g dosis
tunggal.

9 Ceftriaxon Inj 1000 mg


Dosis:
pemberian secara injeksi intramuskular
dalam, bolus intravena atau infus. 1
g/hari dalam dosis tunggal. Pada
infeksi berat: 2-4 g/hari dosis tunggal.
Dosis lebih dari 1 g diberikan pada dua
tempat atau lebih. ANAK di atas 6
minggu: 20-50 mg/kg bb/ hari, dapat
naik sampai 80 mg/kg bb/hari.
Diberikan dalam dosis tunggal. Bila
lebih dari 50 mg/kg bb, hanya
diberikan secara infus
intravena. Gonore tanpa komplikasi:
250 mg dosis tunggal. Profilaksis
bedah: 1 g dosis tunggal. Profilaksis
bedah kolorektal: 2 g.
6.2.2 Anti Bakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin
1 Doksisiklin (BNF Kaps 100 mg ES:
348) 1.     Uncomplicated gonorrhoea pewarnaan gigi Tetap, ruam,
2 x 100 mg (7 hr) superinfeksi, mual, gangguan GI,
2.     Sifilis glositis, disfagia, fotosensitifitas,
a.     Sifilis awal: 2 x 100 mg hipersensitivitas, anemia hemolitik,
(14 hr) trombositopenia, neutropenia dan
b.     Sifilis Latent lambat: eosinofilia. Anafilaksis.
2 x 100 mg (28 hr)
c.      Neurosifilis : 2 x 200 mg IO:
(28 hr) Penurunan penyerapan dan
3.     Uncomplicated genital chlamydia, bioavailabilitas bila digunakan
non-gonococcal urethritis, 2 x 100 mg dengan antasida, kalsium,
(7 hr) Inflamasi pelvic (14 hr). magnesium, dan besi. Konsumsi
etanol kronis mengurangi konsentrasi
Sebelum atau sesudah makan (Bila ada serum. Metabolisme meningkat
iritasi GI minum bersama makanan induser enzim hati seperti rifampisin,
atau susu). Diminum dengan segelas fenitoin dan karbamazepin. Dapat
air putih dan posisi badan tegak selama mengurangi efektivitas kontrasepsi
½ jam. oral.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan
toksisitas digoxin dan efek
antikoagulan oral.

Tidak digunakan untuk anak usia <


6 tahun dan ibu hamil dan
menyusui
2 Tetrasiklin Kaps 250 mg dan 500 mg Untuk peptic ulcerative spesifik dan
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
a.     Dewasa: 2 x 250-500 mg penggunaannya dikombinasikan
b.     Anak >12 thn: 4 x 250-500 mg dengan obat lain.
ES:
Max 4 gr/hr untuk infeksi berat Ulserasi esofagus, mual, muntah,
Max 2 gr/hr kandidiasis oral, diare, pembakaran
epigastrium, sakit tenggorokan, lidah
berbulu hitam, pankreatitis,
Perut kosong (1 jm sebelum atau 2 jm
onkolisis, perubahan warna gigi (gigi
sesudah makan), posisi badan tegak
anak dalam
dan diminum dengan segelas air.

Tidak digunakan untuk anak usia < 6


tahun dan ibu hamil dan menyusui

6.2.2.2 Kloramfenikol
1 Kloramfenikol Kapsul 250 ES:
Suspensi 125mg/5ml Hipersensitivitas, gangguan GI,
1.     IMS dan infeksi oleh susceptible stomatitis, glositis, ensefalopati
organisms depresi, mental dan sakit kepala,
a.     Dewasa : 1,5 g/hr dalam dosis ototoksik. Anemia hemolitik (bentuk
terbagi (untuk infeksi berat bisa sampai Mediterania G6PD), reaksi Jarish-
3 g/hr) Herxheimer. Penggunaan jangka
b.     Anak : panjang dapat menyebabkan
30-100 mg/kgBB/hr perdarahan, neuritis perifer dan
2.     Gonorrhoea: optik.
2.5g/hr (1-2hr) atau 2.5 g di hari Berpotensi Fatal: depresi sumsum
pertama diikuti 2g/hr untuk 4 hari tulang, sindrom bayi keabuan,
berikutnya. reaksi anafilaksis.
Perut Kosong IO:
Berpotensi Fatal: Obat yang
menekan fungsi sumsum tulang
6.2.2.3 Sulfametoksazol-Trimetoprim
1 Kotrimoksazol Tab 480 mg : sulfametoksazol 400 mg ES:
dan trimetoprim: 80 mg Gagal ginjal, mual, muntah, diare,
Tab Forte 960 mg (800-160) anoreksia, ruam kulit, urtikaria.
Suspensi 240 mg (200-40) Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-
a)     Dewasa: 2 x 960 mg Johnson, agranulositosis, nekrolisis
b)     Anak : epidermal toksik, nekrosis hati.
1.     6 mgg - 5 bln: 2 x 120 mg IO:
2.     6 bln – 5 thn: 2 x 240 mg Mengurangi konsentrasi siklosporin
3.     6– 12 thn : 2 x 480 mg dalam darah bila digunakan secara
Perut Kosong bersamaan. Meningkatkan toksisitas
(min 1 jm sblm makan atau 2 jm stlh metotreksat. Menghambat izin
makan) fenitoin. Mempotensiasi warfarin dan
hipoglikemik oral.
Berpotensi Fatal: Pemberian
bersamaan dengan pirimetamin
menyebabkan anemia
megaloblastik. Peningkatan
kerusakan ginjal dengan
siklosporin.
6.2.2.4 Makrolida
1 Azitromisin Tab 250 mg
Tab selaput 500 mg

500 mg sekali sehari selama 3 hari.


ANAK di atas 6 bulan, 10 mg/kg bb
sekali sehari selama 3 hari; berat badan
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
15-25kg, 200mg sekali sehari selama 3
hari; berat badan 26-35 kg, 300 mg
sekali sehari selama 3 hari; berat badan
36-45 kg, 400 mg sekali sehari selam 3
hari.

2 Eritromisin Caps : 250 mg 500 mg ES:


Syr kering: 200 mg/5 ml Ruam, urtikaria, mual, muntah,
ketidaknyamanan GI; ototoksik,
a)   Dosis dewasa : 4 x 250-500 mg neurotoksisitas pusat;
tiap 6 jam atau 2 x 0.5 - 1 g agranulositosis, aritmia, pankreatitis.
b)   Dosis anak : Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas,
1)  Bayi : 4 x 12.5 mg/kg kolestatik ikterus; serum
2)  1-2 thn : 4 x 125 mg transaminase naik; eosinofilia.
3)  2-8 thn : 4 x 250 mg IO:
4)  > 8 thn : idem dosis dewasa Mungkin mengantagonis efek terapi
Dewasa: max 4g/hari) linkomisin dan klindamisin.
2 jam ac (sebelum makan) Penggunaan bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan
penyerapan alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat
efek blocker neuromuskuler,
antikoagulan oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine, astemizol,
toksisitas cisapride meningkat.
6.2.2.5 Aminoglikosida
1 Streptomosin Serb Inj 1000 mg

injeksi intramuskular, DEWASA: 15


mg/kgBB (12-18 mg/kgBB) per hari
(maksimal 1 g) selama 5 hari dalam
seminggu  atau 25-30 mg/kgBB 2 kali
seminggu.
ANAK: 20-40 mg/kgBB sehari
(maksimal 1 g) atau 25-30 mg/kgBB 2
kali dalam seminggu. Selama masa
pengobatan dosis kumulatif tidak
boleh lebih dari 120 g. 

6.2.2.6 Kuinolon
1 Levofloksasin Tab salut Selaput 500 mg
ES
Dosis diare, mual, vaginitis, flatulens,
oral dan parenteral, 250 mg –750 mg pruritis, ruam, nyeri
sekali sehari selama 7-14 hari, abdomen, genital moniliasis, pusing,
tergantung pada jenis dan keparahan dispepsia, insomnia, gangguan
penyakit serta sensisitifitas patogen pengecapan, muntah, anoreksia,
yang dianggap penyebab penyakit, ansietas, konstipasi, edema, lelah,
sinusitis akut, 500 mg per hari selama sakit kepala, palpitasi, parestesia,
10-14 hari, eksaserbasi dari bronkitis sindrom Stevens-Johnson,
kronik, 250-500 mg per hari selama 7- vasodilatasi tendon rupture.
14 hari, pneumonia yang didapat dari
lingkungan, 500 mg sekali atau dua IO
kali sehari selama 7-14 hari, infeksi erpotensi membentuk kelat bersama
saluran kemih, 250 mg selama 7-10 ion logam (Al, Cu, Zn, Mg, Ca),
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
hari (selama 3 hari untuk infeksi tanpa
antasida mengandung aluminium
komplikasi), prostatitis kronik, 500 mg
atau magnesium dan obat
sekali selama 28 hari. Infeksi kulit dan
mengandung besi menurunkan
jaringan lunak, 250 mg sehari atau 500
absorpsi levofloksasin, penggunaan
mg sekali atau dua kali sehari selamabersama AINS dengan kuinolon dapat
7-14 hari, intravena (500 mg selama meningkatkan risiko stimulasi SSP
paling tidak 60 menit), pneumonia yang
dan serangan kejang, gangguan
didapat dari lingkungan, 500 mg sekali
glukosa darah, termasuk
atau dua kali sehari, infeksi saluranhiperglikemia dan hipoglikemia jika
kemih dengan komplikasi, 250 mg diberikan bersama obat antidiabetik,
sehari, dapat ditingkatkan pada infeksi
levofloksasin dapat menghambat
parah, infeksi kulit dan jaringan lunak,
pertumbuhan
500 mg dua kali sehari. bakteri Mycobacterium tuberculosis,
sehingga dapat memberikan hasil
Tidak digunakan untuk pasien < 18 negatif palsu pada diagnosis bakteri
Tahun, ibu Hamil, atau ibu menyusui. tuberkulosis.

2 Ciprofloksasin Tab 500 mg ES:


a)    Dosis dewasa : 2 x 500-750 mg gangguan GI, sakit kepala, tremor,
(untuk UTI, bs dimulai dengan 250 kebingungan, kejang, ruam, nyeri
mg) sendi, fototoksisitas. peningkatan
Dosis anak : Tidak dianjurkan kreatinin serum. Hematologis, hati
untuk anak di bawah 18 tahun. dan gangguan ginjal. Vaskulitis
(DOEN 2011) kolitis, pseudomembranosa dan
takikardia. Fototoksisitas. Reaksi
Sebelum atau sesudah makan anafilaktoid, penangkapan
cardiopulmonary.
*Tidak sebagai pilihan utama untuk
Tidak boleh diberikan dengan
infeksi Kuman gram negatif
antasida, Fe dan olahan susu

IO:
Tidak digunakan untuk pasien usia
Mungkin mengantagonis efek terapi
<18 tahun, ibu hamil, atau ibu
linkomisin dan klindamisin.
menyusui
Penggunaan bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan
penyerapan alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat
efek blocker neuromuskuler,
antikoagulan oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine,
astemizol, toksisitas cisapride
meningkat.

6.2.2.7 Linkosamid
1 Klindamisin Kapsul 150 mg dan 300 mg ES :
diare (hentikan pengobatan),
oral: DEWASA, 150-300 mg tiap 6 rasa tidak enak pada perut;
jam, dapat naik sampai 450 mg oesophagitis, nausea, muntah,
tiap 6 jam pada infeksi berat. kolitis karena antibiotik,
ANAK, 3-6 mg/kg bb tiap 6 jam. jaundice, leukopenia; eosinofilia,
dan trombositopenia; ruam,
pruritus, urtikaria, reaksi
anafilaksis, sindroma Steven-
Johnson, pengelupasan kulit,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
vesiculobullous dermatitis.
Nyeri, indurasi dan abses
setelah pemberian
intramuskuler; tromboflebitis
setelah suntikan intra vena
6.2.2.8 Lain-Lain
1 Metronidazole Tab 250 mg ES
Tab 500 mg Jarang: anafilaksis. Sangat jarang:
Susp 125 mg/5 mL agranulositosis, neutropenia,
trombositopenia, pansitopenia,
Inf 5 mg/ mL
gangguan psikotik termasuk
Sup 500 mg kebingungan dan halusinasi,
Ovula 500 mg ensefalopati (contoh: kebingungan,
demam, sakit kepala, halusinasi,
Oral: dosis awal 800 mg, kemudian 400 paralisis, sensitif terhadap cahaya,
mg tiap 8 jam atau 500 mg tiap 8 jam. gangguan penglihatan dan gerakan,
leher kaku), subacute cerebellar
Rektal: 1 gram tiap 8 jam selama 3 syndrome (contoh: ataksia, disatria,
hari, kemudian 1 gram tiap 12 jam.  gangguan fungsi berjalan,
nystagmus, dan tremor) yang
memerlukan penghentian obat,
Infus intravena: 500 mg tiap 8 jam mengantuk, pusing, konvulsi, sakit
dengan kecepatan 5 ml/menit. kepala, gangguan penglihatan
seperti diplopi dan miopi yang pada
Anak, untuk semua cara pemberian, kebanyakan kasus bersifat
7,5 mg/kg bb tiap 8 jam. sementara, ruam kulit, erupsi
pustular, pruritis, muka memerah,
mialgia, dan artralgia. Tidak
Profilaksis infeksi anaerob terutama diketahui frekuensinya: leukopenia,
setelah operasi: angioudema, urtikaria, demam,
Oral:  400 mg tiap 8 jam dimulai 24 anoreksia, penurunan mood,
jam sebelum operasi, dilanjutkan neuropati sensor perifer, meningitis
sesudah operasi aseptik, neuropati optik atau
secara intravena  atau rektal  sampai neuritis, gangguan pengecapan,
pemberian oral dapat dilakukan lagi. mukositis oral, lidah berselaput,
Anak, 7,5 mg/kg bb tiap 8 jam. mual, muntah, gangguan saluran
Rektal: 1 gram tiap 8 jam.  Anak, 125- cerna seperti nyeri epigastrum,
250 mg tiap 8 jam. diare, abnormalitas uji fungsi hati,
hepatitis kolestatik, ikterus dan
Intravena: 500 mg beberapa saat pankreatitis yang reversibel pada
sebelum operasi, kemudian tiap 8 jam penghentian obat, eritema
sampai pemberian oral  bisa dilakukan. multiforme, urin berwarna gelap
(akibat metabolit metronidazol).
6.3 ANTI INFEKSI KHUSUS
6.3.1 Anti Lepra
1 Dapson Tablet100 mg, ES:
100 mg/hr, penggunaan sendiri (50 Anemia, neuropati perifer, hemolisis
mg/hr atau 1-2 mg/kgBB/hr untuk dan methaemoglobinamea
dewasa dengan BB <35kg) (berhubungan dengan dosis), sindrom
nefrotik, perubahan psikologis,
PC hepatitis. Lainnya: Mual, muntah,
anoreksia, sakit kepala, ruam
makulopapular, nekrolisis epidermal
toksik, sindrom Stevens-Johnson.
Topikal: Kekeringan, kemerahan,
mengelupas, dan sifat manis mulut di
situs aplikasi.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Berpotensi Fatal: agranulositosis,
reaksi hipersensitivitas yang serius
pada kutaneus, dermatitis
eksfoliatif.
IO:
Penurunan konsentrasi serum
dapson bila digunakan dengan
rifampisin. Peningkatan plasma
konsentrasi dengan probenesid,
trimethoprim. mengantagonis
klofazimin
2 Klofazimin Kaps dalam minyak 50 mg
Kaps dalam minyak 100 mg

3 Rifampisin Kaps 300 mg ES


gangguan saluran cerna meliputi
mual, muntah, anoreksia, diare; pada
terapi intermiten dapat terjadi
sindrom influenza, gangguan
respirasi (napas pendek), kolaps dan
syok, anemia hemolitik, anemia, gagal
ginjal akut, purpura trombo-
sitopenia; gangguan fungsi hati,
ikterus; flushing, urtikaria, ruam;
gangguan sistem saraf pusat meliputi
sakit kepala, pusing, kebingungan,
ataksia, lemah otot, psikosis. Efek
samping lain seperti udem,
kelemahan otot, miopati, lekopenia,
eosinofilia, gangguan menstruasi;
warna kemerahan pada urin, saliva
dan cairan tubuh lainnya;
tromboplebitis pada pemberian per
infus jangka panjang.
IO
Interaksi obat: peggunaan dengan
antasida, opiat, antikolinergik dan
ketokonazol, berinteraksi dengan
kontrasepsi hormonal, obat
antiretroviral (non-nucleoside reverse
transcriptase inhibitors  dan protease
inhibitors). Interaksi laboratorium:
positif palsu dengan metode KIMS
(Kinetic Interaction of Microparticles in
Solution).
6.3.2 Antituberkulosis
1 Isoniazid Tab 100 mg
Dapat digunakan untuk profilaksis
TB pada anak.
10 mg/kgBB, maks 6 bulan setiap
Hari

Tab 300 mg
Dapat dihunakan untuk profilaksis
TB pada ODHA
1 Tab (300 mg)/Hari maks 6 bulab
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2 OAT KDT Kategori Panduan dalam bentuk kombinasi Digunakan pada:
1 Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk 1) Pengobatan TB tahap awal : 1
Dewasa terdiri dari : tab/15 kgBB, maks selama 2
bulan pertama.
4 KDT/FDC mengandung : 2) Pengobatan tahap lanjutan :
a. Rifanpicin 150 mg 1 tab/15 kgBB, maks selama
b. Isoniazid 75 mg 4 bulan tahap lanjutan,
c. Pirazinamid 400 mg pemberian 3x seminggu.
d. Etambutol 275 mg
1 Tab

2 KDT/FDC mengandung :
a. Rifampisin 150 mg
b. Isoniazid 150 mg
1 Tab
3 OAT KDT Kategori Panduan dalam bentuk kombinasi Digunakan pada :
2 Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk 1) Pengibatan TB tahap awal : 1
Dewasa terdiri dari : tab/15 kgBB, maks selama 3
bulan pertama
4KDT/FDC mengadung : 2) Pengobatan TB tahap
a. Rifampisin 150 mg lanjutan : 1 tab/15 kgBB,
b. Isoniazid 75 mg maks selama 5 bulan tahap
c. Pirazinamid 400 mg lanjutan, diberikan
d. Etambutol 275 mg bersamaan dengan
1 Tab Etambutol, pemberian 3X
seminggu
2 KDT/FDC mengandung :
a. Rifampisin 150 mg
b. Isoniazid 150 mg
1 Tab

Etambutol 400 mg
Streptomisin serb inj 1000 mg

4 OAT KDT Kategori Panduan dalam bentuk kombinasi Digunakan pada pengobatan TB
Anak Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk Anak tahap lanjutan. 1 tab/5-8 kgBB,
terdiri dari : maks 4 bulan tahap lanjutan,
pemberian setiap hari
3 KDT/FDC mengadung :
a. Rifampisin 75 mg
b. Isoniazid 50 mg
c. Pirazinamid 150 mg
1 Tab

2 KDT/FDC mengandung :
a. Rifampisin 75 mg
b. Isoniazid 50 mg
1 Tab
5 OAT Kombipak Panduan dalam bentuk paket Diberikan untuk pasien TB yang
Kategori 1 kombipak untuk dewasa terdiri dari : tidak bisa menggunakan OAT bentuk
FDC/KDT
Kombipak II terdiri dari :
a. Rifampisin kapl 450 mg
b. Isoniazid tab 300 mg
c. Pirazinamid tab 500 mg
d. Etambutol tab 250 mg
Digunakan pada pengobatan TB
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
tahap awal . Kategori 1 : Maks 448
tab (56 blister) selama 2 bulan
pertama,

Kombipak III terdiri dari :


a. Rifampisin Kapl 450 mg
b. Isoniazid tab 300 mg
Digunakan pada pengobatan TB
tahap lanjutan. Kategori 1: Maks 144
tab selama 4 bulan (48 blister
Kombipak III), pemberian 3x
seminggu.
6 OAT Kombipak Panduan dalam bentuk paket Diberikan untuk pasien TB yang
Kategori anak kombipak untuk Anak terdiri dari : tidak bisa menggunakan OAT bentuk
FDC/KDT
Kombipak A terdiri dari :
a. Rifampisin kapl 75 mg
b. Isoniazid tab 100 mg
c. Pirazinamid tab 200 mg

Digunakan pada pengobatan TB


tahap awal . Maks 280 tab (28 Sachet
Kombipak A selama 2 bulan pertama
pemberian setiap hari)

Kombipak B terdiri dari :


d. Rifampisin Kapl 75 mg
e. Isoniazid tab 100 mg
Digunakan pada pengobatan TB
tahap lanjutan. Maks 336 tab
selama 4 bulan lanjutan pemberian
setiap hari.
7 Streptomisin Serb inj 1000 mg Digunakan untuk paduan OAT
kategori 2, tahap awal.
15 mg/kgBB maks 2 bulan pertama
pemberian setiap hari Untuk kombinasi pengobatan pasien
TB Kambuh BTA (+)
6.3.3 Antiseptik Saluran Kemih
1 Metenamin Tab Sal enteric 500 mg
mandelat (heksamin
mandelat)
2 Nitrofurantion Tab 50 mg

6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi Sistemik
1 Griseofulvin (BNF Tab 125 mg, tab 250 mg, tab 500 mg ES:
380) 1.     Infeksi Dermatofit Erosi Oral, tekanan GI,
a.     Dewasa: 1 x 500 mg atau 2 x 500 penyimpangan rasa, pusing,
mg dosis bisa digandakan untuk kebingungan, sakit kepala, depresi,
infeksi berat dan diturunkan setelah insomnia, kelelahan, neuritis
membaik. perifer, fotosensitifitas, ruam kulit,
7 hr untuk in urtikaria, eritema multiformis,
b.     Anak: leukopenia, proteinuria.
1)     >50 kg: Dosis dewasa Berpotensi Fatal:
2)     <50 kg: 10 mg/kgBB/hari, Hepatotoksisitas; angioedema.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. IO:
2.     Tinea capitis disebabkan Mengantagoniskan antikoagulan
Trichophyton tonsurans oral dan kontrasepsi oral.
a.     Dewasa: 1 g/hr dalam dosisi Penurunan penyerapan GI dengan
tunggal atau dosis terbagi fenobarbital. Konsentrasi plasma
b.     Anak: berkurang dengan induser enzim
1)     >50 kg: Dosis dewasa misalnya fenilbutazon dan hipnotik.
2)     <50 kg: 15-20 mg/kgBB/hr Berpotensi Fatal: Meningkatkan
dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. efek dari alkohol dan
menyebabkan reaksi-seperti
·  Untuk infeksi rambut dan kulit (2-8 disulfiram.
mgg)
·  Untuk infeksi kuku tangan (6 bln)
·  Untuk Infeksi kuku kaki (1 thn)

Segera sesudah makan


2 Ketokonazol Tab 200 mg ES: gangguan GI misalnya mual
a.     Dosis dewasa : 1 x 200 mg dan muntah, ruam, dermatitis,
(bisa ditingkatkan sampai 400 mg sensasi terbakar, pruritus, sakit
bila respon kurang bagus) kepala, pusing, mengantuk,
b.     Dosis anak : demam dan menggigil,
1.     BB 15 – 30 kg: 1 x 100 mg trombositopenia, ginekomastia,
2.     BB >30 kg : 1 x 200 mg (bisa impotensi, tekanan intrakranial,
ditingkatkan sampai 400 mg bila fotofobia, peningkatan transien
respon kurang bagus) lanjutkan dalam LFT.
samapi gejala hilang dan hasil Berpotensi Fatal:
kultur negatif. Hepatotoksisitas.
Durasi pengobatan max. Untuk IO: Mengurangi penyerapan
infeksi Malassezia selama 4 mgg. dengan antimuskarinik,
antasid,penghambat H2-, PPI,
sukralfat. Mengurangi
konsentrasi plasma dengan
rifampisin, isoniazid, efavirenz,
nevirapin atau fenitoin. Dapat
mengurangi konsentrasi isoniazid
dan rifampisin. Dapat
meningkatkan konsentrasi
plasma dari substrat CYP3A4
seperti benzodiazepin, mirtazapin,
nefazodon, takrolimus,
antikoagulan oral, rosiglitazon,
sertindol, sildenafil. reaksi-seperti
Disulfiram dengan alkohol. Dapat
mengurangi efektivitas
kontrasepsi oral.
Berpotensi Fatal: Peningkatan
risiko aritmia jantung dengan
astemizol, cisapride, pimozid,
kuinidin atau nilotinib.
3 Nistatin Tab sal gula 500.000 IU ES :
susp 100.000 IU/mL mual, muntal, diare pada dosis
oral, kandidiasis usus 500.000 UI tinggi, iritasi oral dan sensitisasi,
setiap 6 jam, berikan dosis ganda pada ruam (termasuk urtikaria) dan
kasus infeksi berat; ANAK 100.000 UI dilaporkan terjadi sindroma
4 kali/hari. Profilaksis, 1 juta unit/ Stevens-Johnson (jarang)
hari. Neonatal, 100.000 UI/hari
sebagai dosis tunggal
Untuk Kandida Vaginal : 1 tablet 3
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
malam berturut-turut.

6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigiardiasis
1 Metronidazol tab 250 mg Lihat Deskripsi Antiinfeksi Lain-
tab 500 mg Lain
susp 125 mg/5 mL
inf 5 mg/Ml

6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pengobatan

Anda mungkin juga menyukai