Anda di halaman 1dari 46

Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Matani

Nomor : Tahun 2016


Tanggal : 15 Agustus 2016

DAFTAR OBAT FORMULARIUM PUSKESMAS MATANI KOTA TOMOHON


NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NON NARKOTIK
1 Asam Mefenamat Tab 500 ES:
Digunakan Bila perlu Nyeri abdominal, dispepsia, konstipasi,
a)    Dosis dewasa : 3x250-500 mg diare, nausea, ulser GI, edema,
b)    Dosis anak : tidak bronkospasme, sakit kepala,
direkomendasikan untuk anak usia mengantuk, insomnia, gangguan
di bawah 14 th penglihatan, gagal jantung kongestif,
hipertensi, takikardia, ruam, urtikaria,
DM: maks 7 hari trombositopenia, anemia aplastik,
PC, segera agranulositosis, tinitus, peningkatan
enzim hati, gangguan fungsi ginjal
Anemia hemolitik autoimun, konvulsi
(overdosis)

IO:
Meningkatkan aktivitas antikoagulan
oral tetapi tidak signifikan. Risiko
iritasi GI meningkat bersama dengan
alkohol. Meningkatkan toksisitas
siklosporin, litium dan konvulsi dengan
Siprofloksasin. Absorpsi meningkat
dengan antasida. Efek ACE Inhibitor
kemungkinan akan mengalami
antagonisasi
1.2 ANALGESIK ANTIPIRETIK

1 Parasetamol 1.  Tab : 100 mg, 500 mg 6 g dapat menyebabkan hepatotoksic,


2.  Syrup : 120 mg/5ml ES:
3.  Tetes : 60mg/0,6 ml Mual, reaksi alergi, ruam kulit,
nekrosis tubular renal akut
Dosis: Bila perlu
IO:
Dewasa : 3-4 x 500 mg Mengurangi absorpsi kolestiramin
selama 1 hari setelah pemberian.
Anak : 10 mg/kg BB Absorpsi terakselerasi dengan
metoklopramid. Efek menurun dengan
DM: 3 g /hari barbiturat, karbamazepin, hidantoin,
rifampisin dan sulfinpirazon.
Parasetamol kemungkinan
meningkatkan efek warfarin
Parasetamol meningkatkan risiko
kerusakan hati para alkoholik kronis.
Peningkatan risiko toksisitasdengan
obat hepatotoksik lain atau obat yang
menginduksi enzin mikrosomal seperti
barbiturat, karbamazepin, hidantoin,
rifampisin dan sulfinilpirazon
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2 Ibuprofen* Tab 200 mg, tab 400 mg ES: Dispepsia, muntah, nyeri abdominal,
Susp 100mg/5ml dan 200mg/5ml heartburn,mual, diare, nyeri epigastrik,
Untuk nyeri dan inflamasi: (bila edema, retensi cairan, pusing, ruam,
perlu) tinitus.
a) Dosis dewasa : 1,2-1,8 g/hari KI :
dalam dosis terbagi (dosis Kehamilan trimester akhir, pasien
pemeliharaan 0,6 mg-1,2 g/hari,) dengan ulkus peptikum (ulkus
b) Dosis anak : duodenum dan lambung),
≥ 3 bulan dan BB > 5 kg = 30-40 hipersensitivitas, polip pada hidung,
mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi angioedema, asma, rinitis, serta urtikaria
Untuk demam : ketika menggunakan asam asetilsalisilat
a) Dosis dewasa : 3-4x 200-400 mg atau AINS lainnya
b) Dosis anak : IO :AINS dan penghambat selektif COX-2:
·   1-6 bl : 3-4x5 mg/kb BB berpotensi menimbulkan efek adiktif.
·   6-12 bl : 3 x 50 mg Glikosida jantung: menurunkan
·   1-2 th : 3-4x50 mg kecepatan filtrasi glomerulus dan
·   2-7 th :3-4 x 100 mg meningkatkan konsentrasi plasma
·   > 7 th : 3-4 x 200 mg (maks 40 glikosida jantung. Kortikosteroid:
mg/kg BB/hari) meningkatkan risiko ulkus atau
DM: perdarahan lambung. Antikoagulan
maks 2,4 g/hari (warfarin): meningkatkan efek dari
antikoagulan. Antiplatelet dan golongan
PC SSRI (klopidogrel, tiklopidin): meningkat
risiko perdarahan lambung. Asetosal:
meningkatkan risiko efek samping. Anti
hipertensi: menurunkan efek anti
hipertensi. Diuretik: meningkatkan risiko
nefrotoksik.
Peringatan :
Tidak dianjurkan pada lansia,
kehamilan, persalinan, menyusui, pasien
dengan perdarahan, ulkus, perforasi
pada lambung, gangguan pernafasan,
gangguan fungsi jantung, gangguan
fungsi ginjal, gangguan fungsi hati,
hipertensi tidak terkontrol,
hiperlipidemia, diabetes melitus, gagal
jantung kongestif, penyakit jantung
iskemik, penyakit serebrovaskular,
penyakit arteri periferal, dehidrasi,
meningitis aseptik.
1.3 ANTIINFLAMASI NON STEROID
2 Natrium diklofenak* Tab 25 mg dan 50 mg ES: Gangguan GI, sakit kepala, pusing,
ruam, perdarahan GI, peptik ulser,
a. Dosis dewasa : 2-3 x 25-50 mg abnormalitas fungsi ginjal. Nyeri dan
(75-150 mg/hr) kerusakan jaringan pada tempat injeksi
(IM), iritasi lokal (rektal), rasa terbakar
b. Dosis anak (6-18 th): 3 x 0.3-1 yang transien dan menyengat (oftalmik),
mg/kgBB (max 50mg) Sindrom Steven-Johnson, dermatitis
Maks 150 mg/hari (umum) eksfoliatif, nekrolisis epidermal toksik
Migraine : maks 200 mg/hari
IO: Tidak untuk diberikan IV pada pasien
yang menerima AINS lain atau
PC, segera antikoagulan termasuk heparin dosis
rendah. Fungsi renal kemungkinan
menjadi lebih buruk ketika digunakan
bersama siklosporin atau triamteren.
Absorpsi bervariasi apabila diberikan
bersama sukralfat, kolestiramin atau
kolestipol. Aplikasi oftalmik dari
diklofenak dapat menurunkan efikasi
asetilkolin oftalmik dan karbakol.
Meningkatkan risiko ulser GI dan
perdarahan ketika digunakan bersama
kortikosteroid, aspirin, atau
antikoagulan.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
1.4 ANTIPIRAI
1 Alopurinol Tab 100 mg* Tidak diberikan saat serangan akut
Tab 300mg ES:
Dosis: Ruam, alopesia, gangguan GI,
a. Dewasa gangguan indera pengecap, mual,
1. Dosis awal: 100 mg/hr. muntah, nyeri abdominal, diare,
Kemudian disesuaikan dengan parestesia, neuropati periferal, vertigo,
kadar asam urat dalam urin dan sakit kepala, nekrosis hepatik,
plasma, mengantuk, neuritis, artalgia,
2. Dosis pemeliharaan: hipertensi
a) Kondisi ringan 100-200 mg/hr Berpotensi fatal:  Sindrom Steven-
b) Kondisi cukup berat 300-600 Johnson atau Lyell (urtikaria,
mg/hr demam, limfadenopati, artalgia).
c) Kondisi berat 700-900 mg/hr Sewaktu-waktu, trombositopenia,
(Penggunaan di atas 300 mg agranulositosis dan anemia aplastik
diberikan dalam dosis terbagi) IO:
Peningkatan risiko ruam kulit jika
b. Anak digunakan bersama ampisilin atau
Umur di bawah 15 th (kondisi amoksisilin. Dapat memperpanjang
neoplastik dan gangguan enzyme) : waktu paruh klorpropamid dan
10-20 mg/kgBB/hr dikumarol. Dapat meningkatkan level
serum siklosporin. Dapat
DM: Max: 400 mg/hr meningkatkan depresi sumsum tulang
Pc apabila digunakan bersama
siklofosfamid.
Berpotensi fatal : Meningkatkan efek
hematologi dari azatiopin dan
merkaptopurin apabila diberikan
bersama allopurinol
2 Kolkisin Tab 500 mcg KI:
Artritis gout akut : Awal 0,5 - 1,2 Pasien dengan gangguan
mg diikuti dengan 0,5 mg tiap 2 jam gastrointestinal serius, penyakit ginjal
sampai nyeri mereda atau timbul atau jantung, diskrasia darah, hamil
mual, muntah atau diare.Dosis ES:
rata-rata 4 - 8 mg. Neuritis perifer, kelelahan otot, mual,
Profilaksis jangka pendek selama muntah, nyeri abdomen, diare,
awal terapi dengan alopurinol dan urtikaria, anemia aplastik,
obat orikusurik : satu kali seminggu agranulositosis, dermatitis, purpura,
atau satu kali sehari 0,5 mg alopesia.
Dikonsumsi bersamaan dengan
makanan
3 Probenesid Tab 500 mg ES :
Gangguan saluran cerna, sering buang
Terapi urikosurik, dosis awal 250 air kecil, sakit kepala, flushing, pusing,
mg dua kali sehari setelah makan alopesia, anemia, nyeri gusi; reaksi
(dengan minum air yang cukup), hipersensitivitas meliputi anafilaksis,
apabila perlu tingkatkan setelah dermatitis, pruritus, demam, sindrom
seminggu hingga 500 mg dua kali Stevens-Johnson; jarang sindrom
sehari kemudian sampai 2 g sehari nefrotik, nekrosis hati, leukopenia,
dalam 2-4 dosis terbagi tergantung anemia aplastik; nekrolisis epidermal
dari kadar asam urat plasma dan toksik pada penggunaan bersama
kurangi untuk pemeliharaan dengan kolkisin.
KI :
Riwayat gangguan darah, nefrolitiasis,
porfiria, pada gout akut; hindari
asetosal dan salisilat
IO:
Tidak digunakan bersamaan dengan
asetosal dan salisilat
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
1.5 NYERI NEUROPATIK
1 Amitriptilin Tab sal selaput 25 mg ES :
Oral: depresi: dosis awal 75 mg 1 mulut kering, sedasi, pandangan
kali (lansia dan remaja 30-75 kabur, konstipasi, mual, sulit buang air
mg/hari), dosis terbagi, atau dosis kecil, efek pada kardiovaskular
tunggal menjelang tidur. Naikkan (aritmia, hipotensi postural, takikardia,
bertahap bila perlu, maksimal 150 sinkope, terutama pada dosis tinggi),
mg. Dosis pemeliharaan lazim: 50- berkeringat, tremor, ruam, gangguan
100 mg/hari. ANAK di bawah 16 perilaku (terutama anak), hipomania,
tahun, tidak dianjurkan untuk bingung (terutama lansia), gangguan
depresi. Nocturnal enuresis, ANAK fungsi seksual, perubahan gula darah,
7-10 tahun 10-20 mg, 11-16 nafsu makan bertambah. Lebih jarang
tahun 25-50 mg, malam hari. dapat terjadi: lidah hitam, ileus
Maksimal periode pengobatan paralitik, kejang, agranulositosis,
(termasuk pemutusan obat secara leukopenia, eosinofilia, purpura,
bertahap) 3 bulan. trombositopenia, hiponatremia, sakit
kuning.
KI :
infark miokardial yang baru, aritmia,
mania, penyakit hati berat.
2 Karbamazepin Tab 100 mg Hanya untuk neuralgia trigeminal.
dosis awal 400 mg/hari, dosis ES dan IO :
terbagi, dinaikkan sampai gejala Sering menurunkan kadar plasma
terkendali. Dosis lazim: 400-600 klobazam, klonazepam, lamotrigin,
mg/hari. Maksimal: 1,6 g/hari. metabolit aktif dari okskarbazepin dan
fenitoin (dapat pula meningkatkan kadar
fenitoin), tiagabin, topiramat, valproat,
dan zonisamid.
Kadang menurunkan kadar plasma
etosuksimid dan primidon tetapi
kecenderungan untuk penyesuaian
meningkat dalam kadar plasma
fenobarbital
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
1 Etil Klorida Semprot, botol 88g/100 mL ES:
Semprotkan dengan jarak 30 cm Serpihan bekuan kimia mungkin
dari kulit sampai terbentuk muncul jika disemprot terlalu lama
lapisan putih pada kulit. pada kulit. Nefrotoksisitas dan
hepatotoksisitas (pemaparan jangka
panjang)
2 Lidokain Inj Infiltrasi 2%, Jeli 2%, ES:
Spray 10% Pusing, parestesia, mengantuk,
Anestesi permukaan mulut dan bingung, depresi pernapasan dan
tenggorokan konvulsi , Hipotensi dan
Untuk nyeri: Larutan 2%: 300 bradikardia yang mengarah ke
mg, tidak boleh lebih dari per 3 gagal jantung, anafilaksis
jam. IO:
Regional anestesi Meningkatkan efek kardiak dengan
50-300 mg (larutan 0.5% tanpa fenitoin IV. Efek diantagonis
adrenalin) dengan hipokalemia akibat
Anestesi infiltrasi Percutan asetazolamid, diuretik loop dan
Dewasa: Lidokain tiazid. Dosis kemungkinan
hydrochloride: 5-300 mg (1-60 meningkat dengan penggunakan
ml dari larutan 0.5% oatau jangka panjang fenitoin dan
0.5-30 ml dari larutan 1%). induser enzim lain
Topikal: pasta, aerosol
(hemoroida, nyeri perianal dan
itching):
Gunakan pada bagian yang
sakit sampai 6 x sehari.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2.2 OKSIGEN
1 Oksigen ih, gas dlm tabung
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS
1 Klorfeniramin maleat Tab 4 mg ES:
a.     Dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam Depresi SSP, sedasi, mengantuk,
b.     Anak : kelesuan, pusing, gangguan GI,
1) 1-2 th : 2 x 1 mg anoreksia atau kenaikan nafsu makan,
2) 2-6 th : 1 mg tiap 4-6 jam (maks nyeri epigastrik, pandangan kabur,
6 mg/hari) disuria, mulut kering, ketat di bagian
3) 6-12 th : 2 mg tiap 4-6 jam (maks dada, hipotensi, kelemahan otot, tinitus,
: 12 mg/hari) euforia, sakit kepala, stimulasi SSP
4) 12-18 th : 4 mg tiap 4-6 jam paradoksikal.
( maks 24 mg/hari) Potentially Fatal: .
Kolaps CV dan kegagalan pernapasan
DM:
Dewasa : maks 40 mg/hari IO:
Lansia : maks 12 mg perhari Meningkatkan efek sedatif dari obat
1) 2-6 th : maks 6 mg/hari psikotropik seperti barbiturat, hipnotis,
2) 6-12 th : maks : 12 mg/hari analgesik opioid, ansiolitik dan
3)12-18 th : maks 24 mg/hari antipsikotik. Interaksi dengan alkohol
dapat berbahaya (sedasi, eksitasi)
AC,PC
2 Cetirizin sir 5 mg/5 mL ES:
a.     Dewasa : 1x10 mg (1x Sehari Insomnia, malaise, sakit kepala, pusing,
2 Sendok Teh) ketidaknyamanan GI, mulut kering, nyeri
b.     Anak : abdominal, diare, nausea, muntah,
a) 1-2 th :2x250 mcg/kg BB hipersensitivitas musiman, epistaksis,
b) 2-6 th : 2x2,5 mg faringitis, bronkospasme
c) 6-12 th : 2x5mg IO:
d) 12-18 th : 1x10 mg Meningkatkan INR dan epistaksis jika
diberikan bersamaan warfarin
AC,PC Depresan SSP dan antikolinergik dapat
mempotensiasi depresi SSP oleh setirizin
3 Loratadine Tab 10mg ES:
letih, mual, sakit kepala (jarang terjadi)
Dosis:
Dewasa dan >12 th: 10 mg/hr P: hamil dan laktasi
Anak 6-12 th (BB> 30kg): 10mg/hr
Anak BB< 30kg: 5mg/hr

PC
4 Deksametason Inj iv/im 5mg/ml ES: Retardasi pertumbuhan,
osteoporosis, ulkus peptikum,
glaukoma dan katarak subcapsular,
1.  Dosis dewasa: 3 - 4 x 0,5 mg-2 fraktur kompresi vertebral. Gejala
mg/hari seperti Cushing, disfungsi pankreas
2. Dosis anak : 0,024 – 0,34 mg/kg dan pankreatitis, gangguan GI,
BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari meningkatkan nafsu makan,
meningkatkan kerapuhan kulit.
Peningkatan kerentanan terhadap
infeksi.
Berpotensi Fatal: HPA supresi, CV
kolaps admin IV cepat.

IO:
Peningkatan risiko hipokalemia bila
digunakan bersamaan dengan obat-
obatan yang mendeplesi kalium seperti
amfoterisin B dan diuretik loop.
Mengurangi kemanjuran isoniazid,
salisilat, vaksin dan toksoid.
Peningkatan aktivitas deksametason
dan siklosporin bila digunakan
bersama-sama. Bersamaan dengan
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
penggunaan aspirin atau etanol dapat
menyebabkan peningkatan ES GI.
Berpotensi Fatal: Mengurangi
keberhasilan dalam kombinasi
dengan efedrin, kolestiramin,
fenitoin, fenobarbital dan rifampisin.

5 Epinefrin (Adrenalin) injeksi iv/sk/im 0,1%, ampul 1 ml. ES:


Shock Anafilaksis Efek SSP, gangguan GI, nyeri
Intra Vena epigastrik, kelainan CV, kesulitan
a.    Dewasa: 0.5 mg (5 mL larutan dalam mikturisi dan retensi urin,
1:10,000) diberikan dengan dispnea, hiperglikemia, berkeringat,
kecepatan lambat 100 hipersalivasi, kelemahan, tremor,
mcg/mnt, sampai respon ekstrimitas dingin, hipokalemia.
tercapai.  Gangren, nekrosis jaringan, dan
b.    Anak : 10 mcg/kg. Jika penglupasan (ekstravasasi) apabila
menggunakan autoinjeksi digunakan sebagai tambahan anestesi
didasarkan pada BB: 15-30 lokal.
kg: 150 mcg dan >30 kg: 300
mcg. 
Intramuscular
a.    Dewasa: 500 mcg (0.5 ml dari
larutan 1:1,000), diulang tiap
5 mnt sampai kondisi
membaik.
b.   Anak: 10 mcg/kgBB,
larutan1:10, 000 dengan
kecepatan of ≤1 mL (100
mcg)/ minute. 
Serangan Asthma Akut (IM atau
SC)
a.    Dewasa: 0.3-0.5 mL dari
larutan 1:1000 (300-500
mcg).
b.     Anak: 0.01 mL/kg (10
mcg/kg)

DM: Max: 0.5 mL(500 mcg)


6 Difenhidramin Inj iv / im 10 mg/ml (HCl) ES:

Dosis: Depresi SSP, sedasi

Dewasa: im 10-50 mg sekali KI :neonatus


pemberian, maks 400mg/hr
P: pada usia lanjut dosis perlu
Anak: im 1,25 mg/kgBB sekali diturunkan
pemberian, maks 300mg/hr
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
1 Atropin Inj 0.25 mg/mL ES:
1.     Keracunan organopospor Mulut kering, disfagia, konstipasi,
a.    Dewasa: 2 mg i.v/i.m tiap flushing dan kulit kering, takikardia,
10-30 mnt sampai efek palpitasi, aritmia, midriasis, fotofobia,
muskarinik tidak terlihat sikloplegia, peningkatan tekanan
atau muncul gejala intraokuler. Dosis toksik menyebabkan
toksisitas atropin. Pada takikardia, hiperpireksia,
kasus berat bisa ketidaktenangan, bingung, ketertarikan,
diberikan tiap 5 mnt dan halusinasi, delirium dan dapat
untuk kasus cukup berkembang ke kegagalan sirkulasi dan
berat hingga berat depresi pernapasan. Tetes mata :
pemberian bisa diberi Toksisitas sistemikumumnya pada anak-
minimal 2 hari dan anak, dan penggunaan jangka panjang
dilanjutkan selama dapat menyebabkan iritasi, hiperemi,
masih ada gejala. edema dan konjungtivitis.
b.    Anak: 20 mcg/kgBB
diberikan tiap 5-10 mnt.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2.     Keracunan atau overdosis Peningkatan tekanan intraokular.
dengan senyawa dengan efek Inhalasi : mulut kering, Aritmia atrial,
muskarinik disosiasi AV, ektopik ventrikular
Dewasa: multipel
0.6-1 mg i.v/i.m/s.c tiap 2 jam
IO:
Peningkatan efek antikolinergik dengan
kuinidin, antidepresan dan beberapa
antihistamin
2 Kalsium glukonat Inj 10% (100mg/ml) untuk antidot MgSO4
3 Natrium Bikarbonat Tab 500 mg ES:
4 x 2 g/hr Alkalosis metabolik, perubahan Mood,
lelah, napas pendek, lemah otot, detak
Perut kosong jantung tak beraturan, hipertonisitas
otot, kegugupan, tetani, nrpernatremia,
hiperosmolaritas, hipokalsemia,
hipokalemia, kram perut, flatulensi.
Nekrosis jaringan pada tempat injeksi.
IO:
Meningkatkan toksisitas dari
amfetamin, efedrin, pseudoefedrin,
flekainid, kuinidin dan kinin.
Menurunkan efek dari litium,
klorpropamid dan salisilat akibat
peningkatan klirens. Dapat berefek
pada absorpsi beberapa obat akibat
kenaikan pH intragastrik
4 Natrium Tiosulfat Inj. i.v 25% ES:
Keracunan Sianida: Gangguan osmosis
Dewasa: IO:
Diberikan setelah penggunaan 300 Mengurangi toksisitas cisplatin melalui
mg natrium nitrit selama 5-20 inaktivasi kimia cepat dari komponen
mnt. Natrium tiosulfat 12.5 g (50 platinanya
mL larutan 25%) diberikan selama
10 mnt. Konsentrasi
methaemoglobin tidak boleh
melebihi 30-40%. Jika gejala
toksisitas sianida terjadi lagi,
penggunaan nitrit dan tiosulfat
boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.
Anak:
Diberikan setelah penggunaan 4-
10 mg/kgBB natrium nitrit
(max:300 mg). Natrium tiosulfat
400 mg/kgBB (max: 12.5 g).
Konsentrasi methaemoglobin tidak
boleh melebihi 30-40%. Jika gejala
toksisitas sianida terjadi lagi,
penggunaan nitrit dan tiosulfat
boleh diulang setelah 30 menit
dengan setengah dosis awal.
4.2 UMUM
1 Karbon aktif Tablet 500 mg ES:
a.     Dewasa: IO:
2 tablet tiap habis BAB Dapat mempengaruhi absorpsi GI
b.     Anak: dari tetrasiklin
1 tablet tiap habis BAB
AC,PC
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2 Magnesium Sulfat Serbuk ES:
1-2 g Oral : iritasi GI, diare air Parenteral :
hipermagnesemia yang dikarakterisasi
dengan nausea, muntah, flushing,
haus, hipotensi, mengantuk, bingung,
bicara tidak jelas, pandangan ganda,
bradikardia, kelemahan otot.
Hipokalemia, ileus paralitik
IO:
Oral : Menurunkan absorpsi dari
tetrasiklin dan bifosfonat.
Penambahan efek penghambat
neuromuskuler dengan aminolikosida,
glikosida jantung. Penambahan efek
nifedipin dan depresan SSP.
5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI
1 Diazepam Inj. i.m/i.v. 5 mg/mL ES: Ketergantungan psikologi dan fisik
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube dengan sindrom ketergantungan, lelah,
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube mengantuk, sedasi, ataksia, vertigo,
bingung, depresi, gangguan GI,
Kejang (Muscle spasms) perubahan salivasi, amnesia, jaundis,
a.     Dewasa:  eksitasi paradoksikal, peningkatan
Larutan rektal: 500 mcg/kgBB, jumlah enzim hati, kelemahan otot,
diulang tiap 12 jam bila diperlukan gangguan visual, sakit kepala, bicara
b.     Anak: tak jelas dan disatria, perubahan
 >10 kg: Larutan rektal: 500 mental, inkontinensia, konstipasi,
mcg/kgBB, diulang tiap 12 jam bila hipotensi, takikardia, perubahan libido,
perlu nyeri dan tromboflebitis di sekitar
tempat injeksi
Adjunct in seizures: Potentially Fatal: Respiratory
a.     Dewasa: distress
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4- Depresi pernafasan dan SSP, koma
12 jam bila diperlukan IO: Meningkatkan klirens diazepam
b.     Anak: jika digunakan bersama fenitoin,
200-500 mcg/kgBB, diulang tiap 4- karbamazepin dan fenobarbital.
12 jam bila diperlukan Deteriorasi yang bersifat reversibel dari
parkinsonisme dapat muncul jika
diberikan bersama levodopa. Kombinasi
dengan litium dapat menyebabkan
hipotermia. Diperlukan pengurangan
dosis narkotik jika digunakan secara
konkuren Fenotiazin, barbiturat, MAOI,
mempotensiasi aksi diazepam.
Penambahan efek depresan SSP
dengan alkohol dan depresan SSP atau
pengobatan psikoaktif. Potensiasi aksi
sama dengan analgesik, anestesi dan
beberapa antikonvulsan
2 Fenitoin (BNF 288) Kaps 30 mg* ES:
Kaps 100 mg* Hipersenstivitas, kehilangan nafsu
Inj 50 mg/mL makan, sakit kepala, pusing, tremor,
kecemasan transien, insomnia,
1.     Oral (Epilepsi) gangguan GI (nausea, muntah,
a.     Dewasa: konstipasi), melembutnya dan
Dosis awal 3-4 mg/kgBB/hr atau hiperplasia pada gusi, jerawat,
150-300 mg/hr dalam dosis hirsutisme, mengasarkan tampilan
tunggal atau terbagi. Selanjutanya muka epertiruam, osteomalasia.
dapat ditingkatkan secara Toksisitas fenitoin dimanifestasikan
bertahap sesuai kebutuhan sebagai sindrom serebelar, vertibular,
dengan monitor kadar fenitoin efek okuler, seperty nistagmus,
dalam plasma. Dosis biasanya diplopia, bicara tak jelas dan ataksia,
200-500 mg/hr juga disertau kebingungan mental,
b.     Anak: diskinesia, eksaserbasi dari frekuensi
Dosis awal 5 mg/kgBB/hr dalam 2 kejang, hiperglikemia. Larutan injeksi
dosis terbagi. Dosis biasanya 4-8 dapat menyebabkan iritasi lokal atau
mg/kgBB/hr (max 300 mg) flebitis.penggunaan jangka panjang
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
NB: Konsentrasi plasma untuk dapat menghasilkan efek subtel pada
respon optimum: 10-20 mg/L fungsi mental dan kognisi khususnya
(40-80 mikromol/L) anak-anak
Berpotensi fatal : mekrosis epidermal
2. Intravena (Status Epileptikus toksik, sindom Steven-Johnson
Tonik-klonik) IO:
a. Dewasa: Efek dengan obat sedatif lain atau
Terapi adjunktiv bersama etanol kemungkinan terpotensiasi.
benzodiazepin (co:diazepam) 10-15 Meningkatkan efek toksik parasetamol
mg/kgBB diinjeksi lambat atau dan litium. Peningkatan risiko
infus intermiten dengan kecepatan osteomalasia dengan asetazolamid.
max 50 mg/mnt. Dosis Pengurangan serum asiklovir,
pemeliharaan 3-4 x 100 mg i.v atau antineoplastik, benzodiazepin,
oral. siprofloksasin, induser CYP2C9 .
b. Anak:
1) Bayi: dosis loding 20 Meningkatkan konsentrasi serum
mg/kgBB, dilanjutkan dengan 2 x bersama alopurinol, kapesitabin,
2.5-5 mg/kgBB simetidin, inhibitor CYP2C9
2) 1 bln-12 th: dosis loding18 (flukonazol), inhibitor CYP2C19
mg/kgBB, dilanjutkan dengan 2 x (delavirdin), disulfiram, metilfenidat,
2.5-5 mg/kgBB metronidazol, omeprazol, SSRI,
3) >12 th: dosis loding 18 trazodon, trimetoprim. Meningkatkan
mg/kgBB, dilanjutkan dengan 3-4 x metabolisme antiaritmia, antikonvulsan
100 mg. antipsikotik pengeblok beta, pengeblok
kanal kalsium, kloramfenikol,
Bersamaan dengan atau sesudah kortikosteroid, doksisiklin, estrogen.
makan, bila pasien meggunakan Inhibitor HMG CoA reduktase,
nasogastrik dan enteral feed alinnya metadon, teofilin, TCA
dilarang memasukkan apapun 2 Mengurangi level/efek klozapin,
jam sebelum dan sesudah siklospori, takrolimus, substrat
penggunaan fenitoin. CYP2B6 (citalopram) substrat CYP3A4
(misalnya benzodiazepin), digoxin,
itrakonazol, levodopa, neuromuskular-
blocking agen, hormon tiroid,
topiramat. Meningkatkan level / efek
dopamin, tiklopidin. Asam valproik
dapat menggantikan fenitoin dari situs
pengikat, dan mempengaruhi
konsentrasi serum fenitoin. Secara
Transien meningkatkan respon
hipotrombinemia untuk warfarin
awalnya, diikuti oleh penghambatan
respon.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan sifat
hipotensi dopamin dan sifat depresan
jantung lidokain
3 Fenobarbital (BNF Tab 30 mg* ES:
288) Tab 100 mg* Bradikardia, hipotensi, sinkop,
a.     Dewasa: mengantuk, lesu, eksitasi atau depresi
60-180 mg pada malam hari. SSP, gangguan penilaian, efek mabuk,
b.     Anak: kebingungan, mengantuk, agitasi,
5-8 mg/kgBB/hr hyperkinesia, ataksia, gugup, sakit
kepala, insomnia, mimpi buruk,
halusinasi, kecemasan, pusing, ruam,
dermatitis eksfoliatif; mual, muntah,
sembelit, agranulositosis,
trombositopenia, anemia megaloblastik,
sakit di situs injeksi, tromboflebitis (IV),
oliguria: spasme laring, depresi
pernafasan, apnea (terutama dengan
pemberian IV cepat), hipoventilasi.
Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-
Johnson.
IO:
Dapat meningkatkan potensi
hepatotoksik dari overdosis
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
paracetamol. Dapat menurunkan kadar
/ efek isoenzim CYP berbagai substrat
misalnya tenoposid, metotreksat,
antipsikotik, β-blockers, calcium-
channel blocker, antikonvulsan
lainnya, kloramfenikol, simetidin,
kortikosteroid, siklosporin, doksisiklin,
estrogen, felbamat, griseofulvin,
takrolimus, furosemid, metadon,
kontrasepsi oral, teofilin, TCA, warfarin.
Dapat mengurangi efek guanefesin.
Mengurangi metabolisme dan atau
toksisitas meningkat dengan
kloramfenikol, felbamat, MAOI, asam
valproik. Dapat meningkatkan efek
nefrotoksik dari metoksifluran.
Berpotensi Fatal: penambahan efek
sedasi dan / atau depresi pernafasan
dengan etanol, sedatif, antidepresan,
analgesik opioid, benzodiazepin dan
depresan SSP lain. Dapat menurunkan
kadar / efek obat antiaritmia misalnya
disopiramida, propafenon, kuinidin.
4 Karbamazepin* Tab 200 mg ES:
Sir 100 mg/5 mL Pusing, mengantuk, ataksia, mulut
Epilepsi kering, sakit perut, mual, muntah,
a.     Dewasa: anoreksia, leukopenia, proteinuria,
Dosis awal 1-2 x 100-200 mg, gagal ginjal, gagal jantung, dan
tingkatkan perlahan sampai dosis hiponatremia.
biasa 0.8-1.2 g/hr dalam dosis Berpotensi Fatal: agranulositosis,
terbagi. Pada Lansia turunkan dosis anemia aplastik, gagal hati,
awal dermatitis eksfoliatif parah dan
b.     Anak: sindrom Stevens-Johnson.
≤1 th: 100-200 mg/hr dalam dosis IO:
terbagi. Mengurangi toleransi terhadap alkohol,
1-5 th: 200-400 mg/hr dalam dosis memperpendek T1 / 2 dari doksisiklin.
terbagi Penurunan kemanjuran kontrasepsi
5-10 th: 0.6-1 g/hr dalam dosis oral bila digunakan dengan
terbagi carbamazepine. Peningkatan
konsentrasi plasma karbamazepin oleh
propoksifen. Kadar serum menurun
dengan fenitoin, fenobarbital, primidon.
Berpotensi Fatal: reaksi neurotoksik
bila dikombinasikan dengan litium.
5 Magnesium Sulfat Inj. i.v 20% Hanya untuk kejang pada preeklampsia
(BNF 611) Inj. i.v 40% dan eklampsia. Tidakdigunakan untuk
kejang lainnya.
Untuk premedikasi oksaliplatin
Eklamsia ES:
Dosis awal: injeksi 4 g selama 5-15 Oral: iritasi GI, diare berair.
mnt, diikuti dengan infus i.v 1 g/jm Parenteral: Hipermagnesaemia ditandai
selama 24 jam terhitung dari dengan mual, muntah, flushing, haus,
munculnya seizure, bila terjadi hipotensi, mengantuk, kebingungan,
seizure kembali tingkatkan bicara cadel, penglihatan ganda,
kecepatan infus menjadi 1.5-2 g/jm bradikardia, kelemahan otot.
atau beri tambahan dosis injeksi i.v Hipokalsemia, ileus paralitik.
2g IO:
Oral: Mengurangi penyerapan
tetrasiklin dan bifosfonat. Penambahan
efek pengeblok neuromuskuler dengan
aminoglikosida, glikosida digitalis.
Penambahan efek dengan nifedipine
dan depresi SSP.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
6 Valproat* Tab sal enterik 250 mg
Tab lepas lambat 250 mg
Tab lepas lambat 500 mg
Sir 250 mg/5 mL
Dapat digunakan untuk epilepsi
umum (general epilepsy).
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
1 Albendazol tab 400 mg
susp 200 mg/5 mL

2 Mebendazol (BNF 415 ; Tab 100 mg ES:


BNFC 344) 1.     Threadworms diare yang Bersifat sementara, sakit
a.     Dewasa: 1 x 100 mg perut, mual, muntah, sakit kepala,
b.     Anak: > 6 bln: 1 x 100 mg tinitus, mati rasa, demam dan pusing.
Untuk kasus kekambuhan Berpotensi Fatal: mielosupresi (dosis
dibutuhkan dosis ke dua setelah 2 tinggi).
mgg IO:
2.     Whipworms Mengurangi kadar plasma dengan enzim
a.     Dewasa : 2 x 100 mg (3hr) induser misalnya fenitoin, karbamazepin.
b.     Anak >1 thn : 2 x 100 mg (3hr) Peningkatan kadar plasma dengan
simetidin.
AC, PC
3 Pirantel Tab scored 125 mg dan 250 mg ES:
Susp 125 mg/5 ml Anoreksia, mual, muntah, kram perut,
1 x 10 mg/kgBB mengantuk, insomnia, diare, tenesmus,
1 gram peningkatan SGOT, sakit kepala, pusing,
AC, PC ruam.
IO:
Berpotensi Fatal: Saling antagonis
dengan piperazine.
4 Prazikuantel Tab 600 mg ES:
Anak > 4tahun dan dewasa : oral : Rasa malas, lemah, sakit kepala, nyeri
schistosomiasis : 20 mg/kg/dosis 2- pada perut, hilang nafsu makan, mual
3 kali/hari untuk 1 hari pada dan muntah.(2) Peningkatan serum
interval 4-6 jam. clonorchiasis dan SGOT dan atau SGPT, urtikaria, ruam,
opisthorchiasis : 3 dosis 25 mg/kg pruritus, sakit pinggang, myalgia atau
untuk pengobatan 1 hari arthralgia, sensasi panas atau demam,
berkeringat, palpitasi, aritmia, hipotensi.
IO : Penggunaan bersama prazikuantel
dengan karbamazepin, deksametason,
fenitoin, fenobarbital akan menurunkan
konsentrasi plasma prazikuantel.
Penggunaan bersama klorokuin dan
prazikuantel akan menurunkan
konsentrasi prazikuante
6.1.2 Antifilaria
1 Dietilkarbamazin Tab 100 mg Tidak digunakan untuk ibu hamil
dan menyusui.
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1. Beta laktam
1 Amoksisilin Tab scored 250 mg, 500 mg ES:
drops 100 mg/mL Hiperaktif, agitasi, insomnia, pusing,
sir kering 125 mg/5 mL ruam makulopapular, dermatitis
sir kering 250 mg/5 mL eksfoliatif, urtikaria, vaskulitis
Syr kering 125mg/5ml;250/5ml hipersensitivitas, diare, mual, muntah,
a) Dosis dewasa : 250-500 mg/8 anemia, trombositopenia, leukopenia,
jam atau 500-875 mg/12 jam agranulositosis.
Berpotensi Fatal: hipersensitivitas
neuromuskular, kolitis
pseudomembranosa.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
b)  Dosis anak : IO:
1.  bayi < 3 bl : maks 30 mg/kg Peningkatan tingkat dengan disulfiram
BB/hari tiap 12 jam dan probenesid. Penurunan efek dengan
≤ 10 th : 125-250 mg/8 jam (< 40 tetrasiklin dan kloramfenikol.
kg BB : 20-40 mg/kg BB/hari tiap Berpotensi Fatal: Meningkatkan efek
8 jam) antikoagulan oral.

AC, PC
2 Ampicillin Serb inj i.v. 1000 mg/vial ES:
Digunakan untuk ibu hamil gangguan GI, mual, muntah, diare,
diskrasia darah, urtikaria, dermatitis
eksfoliatif, ruam, demam, kejang, nefritis
interstitial.
Berpotensi Fatal: anafilaktik syok,
kolitis pseudomembranosa,
neuromuskuler hipersensitivitas,
ketidakseimbangan elektrolit.
IO:
Penggunaan simultan dengan
kontrasepsi oral dapat menyebabkan
peningkatan risiko perdarahan dan
mengurangi kemanjuran kontrasepsi.
Ruam kulit meningkat dengan
allopurinol. Probenesid meningkatkan
kadar darah. Sinergisme dengan β-
laktamase inhibitor, asam klavulanat
atau sulbaktam, penisilinase-stabil
misalnya obat, kloksasilin atau
flukloksasilin dan aminoglikosida.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan
disulfiram dan antikoagulan efek.
6.2.2 Anti Bakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin
1 Doksisiklin (BNF 348) Kaps 100 mg ES:
1.     Uncomplicated gonorrhoea pewarnaan gigi Tetap, ruam,
2 x 100 mg (7 hr) superinfeksi, mual, gangguan GI, glositis,
2.     Sifilis disfagia, fotosensitifitas,
a.     Sifilis awal: 2 x 100 mg hipersensitivitas, anemia hemolitik,
(14 hr) trombositopenia, neutropenia dan
b.     Sifilis Latent lambat: eosinofilia. Anafilaksis.
2 x 100 mg (28 hr)
c.      Neurosifilis : 2 x 200 mg IO:
(28 hr) Penurunan penyerapan dan
3.     Uncomplicated genital bioavailabilitas bila digunakan dengan
chlamydia, non-gonococcal antasida, kalsium, magnesium, dan besi.
urethritis, 2 x 100 mg (7 hr) Konsumsi etanol kronis mengurangi
Inflamasi pelvic (14 hr). konsentrasi serum. Metabolisme
meningkat induser enzim hati seperti
Sebelum atau sesudah makan (Bila rifampisin, fenitoin dan karbamazepin.
ada iritasi GI minum bersama Dapat mengurangi efektivitas
makanan atau susu). Diminum kontrasepsi oral.
dengan segelas air putih dan posisi Berpotensi Fatal: Meningkatkan
badan tegak selama ½ jam. toksisitas digoxin dan efek
antikoagulan oral.

Tidak digunakan untuk anak usia < 6


tahun dan ibu hamil dan menyusui
2 Tetrasiklin Kaps 250 mg dan 500 mg Untuk peptic ulcerative spesifik dan
a.     Dewasa: 2 x 250-500 mg penggunaannya dikombinasikan dengan
b.     Anak >12 thn: 4 x 250-500 mg obat lain.
ES:
Max 4 gr/hr untuk infeksi berat Ulserasi esofagus, mual, muntah,
Max 2 gr/hr kandidiasis oral, diare, pembakaran
epigastrium, sakit tenggorokan, lidah
Perut kosong (1 jm sebelum atau 2 berbulu hitam, pankreatitis, onkolisis,
jm sesudah makan), posisi badan perubahan warna gigi (gigi anak dalam
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
tegak dan diminum dengan segelas perkembangan) dan kuku, tinitus,
air. gangguan penglihatan, superinfeksi,
fotosensitifitas, hipersensitivitas,
Tidak digunakan untuk anak usia < Berpotensi Fatal: Anafilaksis,
6 tahun dan ibu hamil dan hepatotoksisitas, nefrotoksisitas,
menyusui diskrasia darah
IO:
Penyerapan dikurangi dengan kation
divalen dan trivalen, preparat besi
preparat dan antasida. Mengurangi
efektivitas kontrasepsi oral. Penggunaan
bersamaan dapat meningkatkan tingkat
lithium, digoksin, halofantrine dan
teofilin, penurunan konsentrasi
atovakuon, meningkatkan efek
antikoagulan dengan warfarin,
meningkatkan risiko Ergotisme dengan
alkaloid ergot.
Berpotensi Fatal: efek nefrotoksik
diperburuk oleh diuretik, metoksifluran
atau obat nefrotoksik lain, hindari
penggunaan bersamaan dengan obat-
obatan yang berpotensi hepatotoksik.
Peningkatan kejadian hipertensi
intrakranial jinak dengan retinoid.
6.2.2.2 Kloramfenikol

1 Kloramfenikol Kapsul 250 ES:


Suspensi 125mg/5ml Hipersensitivitas, gangguan GI,
1.     IMS dan infeksi oleh stomatitis, glositis, ensefalopati depresi,
susceptible organisms mental dan sakit kepala, ototoksik.
a.     Dewasa : 1,5 g/hr dalam dosis Anemia hemolitik (bentuk Mediterania
terbagi (untuk infeksi berat bisa G6PD), reaksi Jarish-Herxheimer.
sampai 3 g/hr) Penggunaan jangka panjang dapat
b.     Anak : menyebabkan perdarahan, neuritis
30-100 mg/kgBB/hr perifer dan optik.
2.     Gonorrhoea: Berpotensi Fatal: depresi sumsum
2.5g/hr (1-2hr) atau 2.5 g di hari tulang, sindrom bayi keabuan, reaksi
pertama diikuti 2g/hr untuk 4 hari anafilaksis.
berikutnya. IO:
Perut Kosong Berpotensi Fatal: Obat yang menekan
fungsi sumsum tulang
6.2.2.3 Sulfametoksazol-Trimetoprim
1 Kotrimoksazol Tab 480 mg : sulfametoksazol 400 ES:
mg dan trimetoprim: 80 mg Gagal ginjal, mual, muntah, diare,
Tab Forte 960 mg (800-160) anoreksia, ruam kulit, urtikaria.
Suspensi 240 mg (200-40) Berpotensi Fatal: sindrom Stevens-
a)     Dewasa: 2 x 960 mg Johnson, agranulositosis, nekrolisis
b)     Anak : epidermal toksik, nekrosis hati.
1.     6 mgg - 5 bln: 2 x 120 IO:
mg Mengurangi konsentrasi siklosporin
2.     6 bln – 5 thn: 2 x 240 dalam darah bila digunakan secara
mg bersamaan. Meningkatkan toksisitas
3.     6– 12 thn : 2 x 480 mg metotreksat. Menghambat izin fenitoin.
Perut Kosong Mempotensiasi warfarin dan
(min 1 jm sblm makan atau 2 jm hipoglikemik oral.
stlh makan) Berpotensi Fatal: Pemberian
bersamaan dengan pirimetamin
menyebabkan anemia megaloblastik.
Peningkatan kerusakan ginjal dengan
siklosporin.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
6.2.2.4 Makrolid
1 Eritromisin (Makrolid) Caps : 250 mg 500 mg ES:
Syr kering: 200 mg/5 ml Ruam, urtikaria, mual, muntah,
ketidaknyamanan GI; ototoksik,
a)   Dosis dewasa : 4 x 250-500 neurotoksisitas pusat; agranulositosis,
mg tiap 6 jam atau 2 x 0.5 - 1 g aritmia, pankreatitis.
b)   Dosis anak : Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas,
1)  Bayi : 4 x 12.5 mg/kg kolestatik ikterus; serum
2)  1-2 thn : 4 x 125 mg transaminase naik; eosinofilia.
3)  2-8 thn : 4 x 250 mg IO:
4)  > 8 thn : idem dosis dewasa Mungkin mengantagonis efek terapi
Dewasa: max 4g/hari) linkomisin dan klindamisin.
2 jam ac (sebelum makan) Penggunaan bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan penyerapan
alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat efek
blocker neuromuskuler, antikoagulan
oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine, astemizol,
toksisitas cisapride meningkat.
2 Klindamisin Kapsul 150 mg dan 300 mg ES :
diare (hentikan pengobatan), rasa
oral: DEWASA, 150-300 mg tiap tidak enak pada perut; oesophagitis,
6 jam, dapat naik sampai 450 mg nausea, muntah, kolitis karena
tiap 6 jam pada infeksi berat. antibiotik, jaundice, leukopenia;
ANAK, 3-6 mg/kg bb tiap 6 jam. eosinofilia, dan trombositopenia;
ruam, pruritus, urtikaria, reaksi
anafilaksis, sindroma Steven-
Johnson, pengelupasan kulit,
vesiculobullous dermatitis. Nyeri,
indurasi dan abses setelah pemberian
intramuskuler; tromboflebitis setelah
suntikan intra vena
6.2.2.5 Kuinolon
1 Ciprofloxasin Tab scored :500 mg ES:
(quinolon) gangguan GI, sakit kepala, tremor,
a)    Dosis dewasa : 2 x 500-750 kebingungan, kejang, ruam, nyeri
mg (untuk UTI, bs dimulai dengan sendi, fototoksisitas. peningkatan
250 mg) kreatinin serum. Hematologis, hati dan
Dosis anak : Tidak dianjurkan gangguan ginjal. Vaskulitis kolitis,
untuk anak di bawah 18 tahun. pseudomembranosa dan takikardia.
(DOEN 2011) Fototoksisitas. Reaksi anafilaktoid,
penangkapan cardiopulmonary.
Sebelum atau sesudah makan *Tidak sebagai pilihan utama untuk
infeksi Kuman gram negatif
Tidak boleh diberikan dengan
antasida, Fe dan olahan susu IO:
Mungkin mengantagonis efek terapi
Tidak digunakan untuk pasien linkomisin dan klindamisin.
usia < 18 tahun dan ibu hamil. Penggunaan bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan penyerapan
alkohol.
Berpotensi Fatal: bisa memperkuat
efek blocker neuromuskuler,
antikoagulan oral, siklosporin,
theophylline.Terfenadine, astemizol,
toksisitas cisapride meningkat.
6.2.2.6 Lain-Lain
1 Metronidazole Tablet 250 mg ES:
(penggunaan khusus) Tablet 500 mg gangguan GI misal mual, rasa tidak
menyenangkan, lidah terasa logam,
Suppo 500 mg diare atau sembelit. Lidah berbulu,
glositis, dan stomatitis karena
Urogenital trichomoniasis, pertumbuhan berlebih dari Candida.
Jarang, antibiotik terkait kolitis.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
a.     dewasa200 mg setiap 8 jam Kelemahan, pusing, ataksia, sakit
(7hr) atau 400–500 mg tiap 12 jam kepala, mengantuk, insomnia,
( 5–7 hr) atau 1x2g perubahan mood atau kondisi mental.
b.     anak Mati rasa atau kesemutan pada kaki,
1)     1–3 thn: 50 mg tiap 8 kejang epileptiform (dosis tinggi atau
jam (7 hr) pengobatan jangka panjang). Transient
2)     3–7 thn: 100 tiap 12 leucopenia dan trombositopenia. Reaksi
jm; hipersensitivitas. Uretra
3)     7–10 thn: 100 mg tiap ketidaknyamanan dan penggelapan
8 jm urin. Dibesarkan enzim nilai hati,
hepatitis kolestasis, ikterus.
PC Tromboflebitis (IV).
Berpotensi Fatal: Anafilaksis.
IO:
Akut psikosis atau kebingungan dengan
disulfiram. Aditif / efek sinergis dengan
antimikroba lain. Efek berkurang
withphenobarbital atau fenitoin.
Disulfiram seperti reaksi dengan alkohol.
Peningkatan risiko ES antikoagulan
kumarin, fenitoin, lithium, ciclosporin,
fluorourasil. Peningkatan risiko efek
neurologis dengan simetidin.
6.3 ANTI INFEKSI KHUSUS
6.3.1 Anti Lepra
1 Dapson Tablet scored 100 mg, ES:
100 mg/hr, penggunaan sendiri Anemia, neuropati perifer, hemolisis
(50 mg/hr atau 1-2 mg/kgBB/hr dan methaemoglobinamea
untuk dewasa dengan BB <35kg) (berhubungan dengan dosis), sindrom
nefrotik, perubahan psikologis,
PC hepatitis. Lainnya: Mual, muntah,
anoreksia, sakit kepala, ruam
makulopapular, nekrolisis epidermal
toksik, sindrom Stevens-Johnson.
Topikal: Kekeringan, kemerahan,
mengelupas, dan sifat manis mulut di
situs aplikasi.
Berpotensi Fatal: agranulositosis,
reaksi hipersensitivitas yang serius
pada kutaneus, dermatitis eksfoliatif.
IO:
Penurunan konsentrasi serum dapson
bila digunakan dengan rifampisin.
Peningkatan plasma konsentrasi
dengan probenesid, trimethoprim.
mengantagonis klofazimin
6.3.2 Antituberkulosis
1 Kombinasi untuk dewasa: Bentuk sediaan dan penggunaan
Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) sesuai dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 150 mg
Isoniasid tab 75 mg
Pirazinamid tab 400 mg
Etambutol tab 275 mg
2 Kombinasi untuk dewasa: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 150 mg
Isoniasid tab 150 mg
3 Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 50 mg
Pirazinamid tab 150 mg
4 Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
Paduan dalam bentuk dosis tetap (KCT/FDC) dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 50 mg
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
5 Kombinasi untuk dewasa: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
(Paduan dalam bentuk kombipak) dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 450 mg
Isoniasid tab 300 mg
Pirazinamid tab 500 mg
Etambutol tab 250 mg dan 500 mg

6 Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai


(Paduan dalam bentuk kombipak) dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 100 mg
Pirazinamid tab 200 mg
7 Kombinasi untuk anak: Bentuk sediaan dan penggunaan sesuai
(Paduan dalam bentuk kombipak) dengan program TB Nasional
Rifampisin kapl 75 mg
Isoniasid tab 100 mg
6.3.3 Penggunaan Antibiotik Untuk Ibu Hamil
Infeksi Ringan:
1. Amoksisilin dengan dosis awal 1 g, dilanjutkan
dengan 500 mg/8 jm.
2.    Metronidazol 500 mg/8 jm
Infeksi Berat:
Kombinasi Ampisilin 2 g/6 jm + Gentamisin 5 mg/kgBB/hr
+ Metronidazol 500 mg/8 jm
6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi Sistemik
1 Ketokonazol Tab 200 mg ES: gangguan GI misalnya mual dan
a.     Dosis dewasa : 1 x 200 mg muntah, ruam, dermatitis, sensasi
(bisa ditingkatkan sampai 400 mg terbakar, pruritus, sakit kepala,
bila respon kurang bagus) pusing, mengantuk, demam dan
b.     Dosis anak : menggigil, trombositopenia,
1.     BB 15 – 30 kg: 1 x 100 mg ginekomastia, impotensi, tekanan
2.     BB >30 kg : 1 x 200 mg intrakranial, fotofobia, peningkatan
(bisa ditingkatkan sampai 400 mg transien dalam LFT.
bila respon kurang bagus)
Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas.
lanjutkan samapi gejala hilang dan IO: Mengurangi penyerapan dengan
hasil kultur negatif. antimuskarinik, antasid,penghambat
Durasi pengobatan max. Untuk H2-, PPI, sukralfat. Mengurangi
infeksi Malassezia selama 4 mgg. konsentrasi plasma dengan rifampisin,
isoniazid, efavirenz, nevirapin atau
fenitoin. Dapat mengurangi konsentrasi
isoniazid dan rifampisin. Dapat
meningkatkan konsentrasi plasma dari
substrat CYP3A4 seperti benzodiazepin,
mirtazapin, nefazodon, takrolimus,
antikoagulan oral, rosiglitazon,
sertindol, sildenafil. reaksi-seperti
Disulfiram dengan alkohol. Dapat
mengurangi efektivitas kontrasepsi
oral.
Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko
aritmia jantung dengan astemizol,
cisapride, pimozid, kuinidin atau
nilotinib.
2 Griseofulvin (BNF 380) Tab scored 250 mg, tab 125 mg ES:
1.     Infeksi Dermatofit Erosi Oral, tekanan GI, penyimpangan
a.     Dewasa: 1 x 500 mg atau 2 x rasa, pusing, kebingungan, sakit kepala,
500 mg dosis bisa digandakan untuk depresi, insomnia, kelelahan, neuritis
infeksi berat dan diturunkan setelah perifer, fotosensitifitas, ruam kulit,
membaik. urtikaria, eritema multiformis,
7 hr untuk in leukopenia, proteinuria.
b.     Anak: Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas;
1)     >50 kg: Dosis dewasa angioedema.
2)     <50 kg: 10 mg/kgBB/hari,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
dalam dosis tunggal atau dosis IO:
terbagi. Mengantagoniskan antikoagulan oral dan
2.     Tinea capitis disebabkan kontrasepsi oral. Penurunan penyerapan
Trichophyton tonsurans GI dengan fenobarbital. Konsentrasi
a.     Dewasa: 1 g/hr dalam dosisi plasma berkurang dengan induser enzim
tunggal atau dosis terbagi misalnya fenilbutazon dan hipnotik.
b.     Anak: Berpotensi Fatal: Meningkatkan efek
1)     >50 kg: Dosis dewasa dari alkohol dan menyebabkan reaksi-
2)     <50 kg: 15-20 mg/kgBB/hr seperti disulfiram.
dalam dosis tunggal atau dosis
terbagi.

·       Untuk infeksi rambut dan kulit


(2-8 mgg)
·       Untuk infeksi kuku tangan (6
bln)
·       Untuk Infeksi kuku kaki (1 thn)

Segera sesudah makan


3 Nistatin Tab sal gula 500.000 IU ES :
susp 100.000 IU/mL mual, muntal, diare pada dosis tinggi,
oral, kandidiasis usus 500.000 UI iritasi oral dan sensitisasi, ruam
setiap 6 jam, berikan dosis ganda (termasuk urtikaria) dan dilaporkan
pada kasus infeksi berat; ANAK terjadi sindroma Stevens-Johnson (jarang)
100.000 UI 4 kali/hari. Profilaksis, 1
juta unit/ hari. Neonatal, 100.000
UI/hari sebagai dosis tunggal
Untuk Kandida Vaginal : 1 tablet 3
malam berturut-turut.

6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigiardiasis
1 Metronidazol tab 250 mg Lihat Deskripsi Antiinfeksi Lain-Lain
tab 500 mg
susp 125 mg/5 mL
inf 5 mg/Ml
6.5.1 Anti Malaria (Sesuai dengan program DEPKES, Ditjen P2-PL)
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
1 Doksisiklin kaps 100 mg ES : anoreksia, kemerahan, dan tinnitus

Untuk profilaksis malaria:


Dewasa, 100 mg per hari; Anak di
atas 8 tahun, 2 mg/kg bb
diberikan sekali sehari, dapat
hingga dosis dewasa. Profilaksis
dapat dimulai pada 1-2 hari
sebelum perjalanan menuju area
pandemik malaria. Dilanjutkan
selama di sana dan empat minggu
setelah meninggalkan area
tersebut.
Lymphogranulomavenereum yang
disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis: doksisiklin oral 100
mg dua kali sehari selama
minimum 21 hari
6.5.2.1 Untuk Pengobatan
1 Tablet Antimalaria DOEN, kombinasi:
Sulfamdoksin 500 mg
Pirimetamin 25 mg
2 Kombinasi : Terapi lini pertama untuk malaria
Artemether 20 mg falsiparum.
Lumefantrin 120 mg
3 Kombinasi (DHP) :
dihidroartemisin 40 mg
piperakuin 320 mg
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
4 Kuinin tab 200 mg ES : sinkonisme, termasuk tinitus,
tab 222 mg sakit kepala, rasa panas di kulit, mual,
tab 250 mg sakit perut, gangguan penglihatan
inj 25% (i.v.) (termasuk buta sementara), bingung;
reaksi alergi, termasuk angio udem,
Orang dewasa : gangguan darah (termasuk
600 mg 3 kali sehari 1 minggu trombositopenia dan koagulasi
hingga 10 hari intravaskuler), gagal ginjal akut,
Di bawah 11 tahun : 10 mg / kg hipoglikemia (terutama sesudah
berat badan 1 kali tiap 8 jam 1 pemberian parenteral), gangguan
minggu kardiovaskuler; sangat toksik pada
overdosis.
KI :
hemoglobinuria, neuritis optic,
miastenia gravis
5 Primakuin Tab 15 mg ES : mual, muntah, anoreksi, sakit
pencegahan kambuh dan menularnya perut, methemoglobinemia, anemia
malaria vivax dan ovale : 0,25 hemolitik terutama pada defisiensi
mg/kgBB untuk 14 hari. Sebagai efek G6PD, leukopenia.
gametosidal pada malaria falciparum : KI :
dosis tunggal 0,75 mg/kgBB (dewasa hipersensitif, reumatoid artritis dan
45 mg), dosis yang sama diulang 1 lupus eritematosus, terapi obat yang
minggu terakhir. dapat menyebabkan hemolisis dan
depresi sumsum tulang, anak <4 tahun,
defisiensi G6PD dan NADH, penggunaan
kuinakrin.
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
1 Asiklovir Tab scored 200 mg ES:
Tab scored 400 mg Mual, muntah, sakit kepala, diare,
ruam, perubahan hematologis
Oral (sesekali), peningkatan enzim hati,
non-genital herpes simplex, terbakar, gatal atau eritema
treatment, (penggunaan topikal). Aplikasi mata
a.      Dewasa :5 x 200 mg atau dapat menimbulkan penyengat,
5x400 mg pd pasien blefaritis keratopati superfisial, belang-
imunokompromi atau absopsi belang atau konjungtivitis. pemberian
kurang bagus (5hr atau lbh bila IV: Reaksi lokal, nyeri, peradangan,
muncul lesi baru selama flebitis, ekstravasasi menyebabkan
pengobatan, atau belum sembuh ulserasi. Peningkatan BUN dan / atau
total) kreatinin. Jarang gagal, ginjal.
b.      Anak : Berpotensi Fatal: Kadang
1.     Anak 1 bln – 2 thn : neurotoksisitas setelah digunakan
setengah dosis dewasa IV: Kelesuan, kebingungan, agitasi,
2.     >2thn : Dosis dewasa tremor, kejang, koma.
Genital herpes simplex, treatment
of first episode, IO:
a.     5 x 200 mg atau 3 x 400 mg Probenesid menurunkan ekskresi urin
(5hr atau lbh bila muncul lesi baru dan meningkatkan waktu paruh. Risiko
selama pengobatan, atau belum gangguan ginjal meningkat karena obat
sembuh total). 5 x 400 mg untuk nefrotoksik lain.
pasien imunokompromi atau ODA
(5-10hr)
b.     Pengobatan infeksi ulang: 3 x
800 mg (2hr) atau 5 x 200 mg atau
3 x 400 mg (3-5hr). 3 x 400 mg (5-
10hr) untuk pasien
imunokompromi dan ODA.
Herpes simplex, suppression,
2 x 400 mg atau 4 x 200 mg atau
ditingkatkan 3 x 400 mg bila
terjadi kekambuhan pada standar
terapi supresi atau untuk supresi
herpes genital pada masa
kehamilan yang lebih dari 36
minggu
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Herpes simplex, prophylaxis in the
immunocompromised,
a.      Dewasa :4 X 200–400 mg
b.      Anak :
1.     1-2 bln : 4 x 100-200
mg
2.     >2 thn : 4 x 200-400 mg
Varicella and herpes zoster,
treatment,
a.      Dewasa : 5 x 800 mg (7hr)
b.     Anak :
1.     1-2 thn: 4 x 200 mg
(5hr)
2. 2-6 thn: 4 x 400 mg
(5hr)
3.     6-12 thn: 4 x 800 mg
(5hr)
AC, PC
7. ANTIMIGREN dan ANTIVERTIGO
7.1 ANTIMIGREN
7.1.1 Profilaksis
1 Propranolol (BNF 99) Tab 10 mg ES:
Profilaksis Migren Gastrointestinal: trombosis arteri
80-240 mg/hr dalam dosis terbagi. mesenterika, kolitis iskemik, mual,
muntah, gangguan epigastrium, kram
1 jam sebelum makan perut, diare, sembelit.
Alergi: spasme laring dan gangguan
pernapasan, faringitis dan
agranulositosis, demam
dikombinasikan dengan sakit dan sakit
tenggorokan, ruam eritematosa.
Pernapasan: Bronkospasme.
Hematologi: agranulositosis,
nonthrombocytopenic purpura,
thrombocytopenic purpura.
Autoimun: Dalam kasus yang sangat
jarang terjadi, lupus eritematosus
sistemik telah dilaporkan.
IO:
Aluminium hidroksida gel sangat
mengurangi penyerapan usus
propranolol.
Etanol memperlambat tingkat
penyerapan propranolol.
Fenitoin, phenobarbitone, dan rifampin
mempercepat klirens
Klorpromazin, bila digunakan
bersamaan dengan propranolol,
menghasilkan peningkatan level plasma
kedua obat.
Antipirin dan lidokain mengurangi
klirens bila digunakan bersamaan
dengan propranolol.
Tiroksin mengakibatkan konsentrasi T3
lebih rendah dari yang diharapkan bila
digunakan bersamaan dengan
propranolol.
Simetidin menurunkan metabolisme
hepatik dari propranolol, eliminasi
menunda dan tingkat darah meningkat.
Klirens teofilin berkurang bila
digunakan bersamaan dengan
propranolol.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
7.1.2 Serangan Akut
1 Ergotamin tab 10 mg Hanya digunakan untuk serangan
migren akut.
ES : mual, muntah, vertigo, nyeri
abdomen, diare, kram otot, dan
terkadang sakit kepala bertambah,
nyeri dada, iskemia miokard dan
intestinal, jarang infark miokard; dosis
tinggi berulang dapat menyebabkan
ergotisme dengan gangren dan
kebingungan.
KI : Hipertensi berat atau tidak cukup
terkontrol, gangguan hati dan ginjal,
penyakit pembuluh darah perifer,
penyakit vaskuler obliteratif dan
sindrom Raynaud, hamil, menyusui,
penyakit jantung koroner, hipertiroid,
sepsis, porfiria.
2 Kombinasi Tab:
ergotamin 1 mg
kafein 50 mg
8. ANTIPARKINSON
1 Triheksifenidil * (BNF Tablet 2 mg ES:
307; BNFC 237) a.     Dewasa:
Dosis awal 1 mg/hr, kemudian Mulut kering, penglihatan kabur,
ditingkatakna secara bertahap konstipasi, retensi urin, glaukoma,
Dosis pemeliharaan: 5-15 mg kebingungan, mengantuk, gelisah,
dalam dosis terbagi halusinasi.
b.     Lansia: Berpotensi Fatal: Aritmia, disosiasi AV,
Sebaiknya menggunakan dosis ektopik ventrikel multipel.
terendah dari dosis dewasa
c.      Anak (3-18 th):
Dosis awal: 1-2 x 1 mg, IO:
tingkatatkan 1 mg/hr tiap 3-7 hari Menunda penyerapan obat oral lainnya.
disesuaikan dengan respon dan Berpotensi Fatal: penambahan
ES. aktivitas antikolinergik dengan
Max: 2 mg/kgBB/hr antidepresan trisiklik, obat
antiparkinson, antihistamin,
Paling baik bersama makanan. fenotiazin dan kinidina.
Kecuali bila mulut kering bisa
diminum sebelum makan
2 Kombinasi tablet
biasa dan tablet
dispersible:
a. benserazid
25 mg
b. levodopa
100 mg
9. OBAT yang MEMPENGARUHI DARAH
9.1 ANTIANEMI
1 Asam folat Tab 1 mg ES: gangguan GI, reaksi
Tab 0,4 mg hipersensitivitas; bronkospasme.
IO: Antiepilepsi, kontrasepsi oral, obat
Dapat digunakan bersamaan atau anti-TB, alkohol, aminopterin,
tidak bersama makanan. metotreksat, pirimetamin, trimetoprim
dan sulfonamid dapat mengakibatkan
penurunan konsentrasi folat serum.
Mengurangi konsentrasi serum
fenitoin.
2 Besi (II)sulfat Tablet salut 300 mg ES: iritasi GI, sakit perut dan kram,
Sir 150 mg/5 mL mual, muntah, sembelit, diare tinja,
gelap dan perubahan warna urin;
Dianjurkan agar penggunaan mulas.
dalam keadaan perut kosong. IO: Penurunan penyerapan zat besi
dengan antasid, kolestiramin, trientine,
inhibitor pompa proton. Penurunan
penyerapan zat besi dan tetrasiklin
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
ketika pemberian bersama-sama.
Menunda respon terhadap zat besi
pada pasien kloramfenikol sistemik.
Mengurangi kemanjuran levotiroksin
dengan besi. Penurunan penyerapan
sefdinir, bifosfonat, entakapon,
flouroquinolones, levodopa, metildopa
dan penisilamin.

3 Kombinasi Tablet Salut:


ferro sulfat 200 mg
asam folat 0,25 mg

4 sianokobalamin tab 50 mcg


(vitamin B12) inj 500 mcg/mL

9.2. KOAGULASI DAN OBAT YANG MEMPENGARUHI

1 Fitomenadion Tab 10 mg ES:


(Vitamin K1) Inj. 10 mg/mL Anafilaksis, dispnea, sianosis, nyeri,
Inj. i.m 2 mg/mL bengkak, flebitis di situs inj, diaforesis,
a. Oral pusing, hipotensi (jarang), reaksi alergi
Defisiensi Vit-K karena obat atau setelah SC dan IM inj.
malabsorbsi
Dewasa: 10-40 mg/hr.  IO:
Over-antikoagulasi Penurunan efek antikoagulan oral.
Dewasa: Bisa digunakan sampai 5
mg. Tergantung pada INR dan
tingkat hemoragi
b. Intravena
Over-antikoagulasi
Dewasa: 0.5-5 mg via I.V lambat
inj. Dosis tergantung INR dan
tingkat haemorrhage. 
Parenteral
Pendarahan kekurangan Vitamin
K pada bayi
Bayi: 1 mg injeksi i.v/i.m/s.c,
dosis selanjutnya diberikan bila
perlu.
Dari DOEN
a. Dosis untuk bayi baru lahir 1
mg
b. Dosis untuk bayi prematur 0.5
mg

AC, PC
10. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN

10.1 ANTISEPTIK

1 Povidon Iodin Larutan 100mg/ml


NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2 Hidrogen peroksida Cairan 3% ES: Luka bakar iritasi pada kulit dan
selaput lendir (larutan yang kuat),
hipertrofi reversibel dari papila dari
lidah dengan terus menggunakan
sebagai obat kumur, emboli gas,
ruptur, proktitis kolitis usus, borok
usus besar dan gangren dari usus telah
terjadi setelah bilasan kolon dengan
larutan hidrogen peroksida.
3 Klorheksidin Larutan 15% Untuk diencerkan bila akan digunakan.

10.2 DISINFEKTAN
1 Etanol 70% cairan 70%
2 Paraformaldehid Tablet 1 g
11. OBAT dan BAHAN untuk GIGI
11.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI
1 Eugenol Cairan Penggunaan sesuai instruksi kerja
Poliklinik Gigi
2 Formokresol Cairan Penggunaan sesuai instruksi kerja
Poliklinik Gigi
3 Gutta percha dan 15 - 40 mm Penggunaan sesuai instruksi kerja
paper points 45 - 80 mm Poliklinik Gigi
4 kalsium hidroksida bubuk, pasta Penggunaan sesuai instruksi kerja
kalsium hydroxyda pasta dengan Poliklinik Gigi
spesifikasi: bahan kalsium
hydroxide liner yg terdiri dari 2
komponen dalam kemasan tube
berisi base (13g) dan tube berisi
catalyst (11g) yang rigid setting,
selfcuring yg dipergunakan untuk
direct & indirect pulp capping dan
sebagai protective liner dibawah
bahan adhesive gigi, varnish,
bahan tumpatan gigi, cement dan
bahan lain. tidak menghambat
polimerisasi akrilik dan restorasi
komposit.
5 klorfenol kamfer cairan Penggunaan sesuai instruksi kerja
mentol (CHKM) Poliklinik Gigi
6 klorheksidin lar 0,2% Penggunaan sesuai instruksi kerja
Poliklinik Gigi
7 Kombinasi cairan : Penggunaan sesuai instruksi kerja
deksametason asetat 0,1% Poliklinik Gigi
thymol 5%
paraklorphenol 30%
campor 64%
8 kombinasi cairan : Penggunaan sesuai instruksi kerja
lidokain Poliklinik Gigi
medisinal creosote phenol
eugenol
benzil alkohol

9 natrium hipoklorit cairan konsentrat 5% Penggunaan sesuai instruksi kerja


Untuk diencerkan. Poliklinik Gigi
10 pasta pengisi pasta Penggunaan sesuai instruksi kerja
saluran akar Poliklinik Gigi
11.2 ANTIFUNGI OROFARINGEAL
1 Nistatin susp 100.000 IU/mL
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
11.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
1 Fluor tab 0,5 mg Penggunaan sesuai instruksi kerja
kapl 1 mg Poliklinik Gigi
sediaan topikal
11.4 BAHAN TUMPAT
1 Bahan tumpatan lar, serb Penggunaan sesuai instruksi kerja
sementara Poliklinik Gigi
2 glass ionomer ART serb Penggunaan sesuai instruksi kerja
(Atraumatic lar Poliklinik Gigi
Restorative cocoa butter 5 g
Treatment)
3 Komposit resin Set
11.5 PREPARAT LAINNYA
1 Anestetik lokal gigi inj 2 mL Penggunaan sesuai instruksi kerja
kombinasi : Poliklinik Gigi
lidokain 2% +
epinefrin 1 : 80.000
2 aquadest cairan 500 mL Penggunaan sesuai instruksi kerja
Poliklinik Gigi
3 Articulating paper kertas warna penanda oklusi Penggunaan sesuai instruksi kerja
Poliklinik Gigi
4 etil klorida spray 100 mL Penggunaan sesuai instruksi kerja
Poliklinik Gigi
12 DIURETIK dan OBAT untuk HIPERTROFI PROSTAT
12.1 DIURETIK
1 Furosemid Tablet 40 mg ES:
Injeksi 10 mg/ml ketidakseimbangan elektrolit dan
Dosis : Cairan. Ruam, fotosensitivitas, mual,
Udema diare, penglihatan kabur, pusing, sakit
Dewasa: kepala, hipotensi. Hiperglikemia,
Oral awal 1 x 40 mg pagi hari pc glikosuria, ototoksisitas.
Dosis pemeliharaan 20-40 mg/hr
pagi hari pc
I.V. perlahan : 20-40 mg
Udema Resisten Dewasa 80-120
mg/hr
Hipertensi Resisten
Dewasa 40-80 mg/hr
2 Hidroklorthiazida Tablet 25 mg ES:
Hipertensi ketidakseimbangan elektrolit, mulut
Dosis awal 12.5 mg/hr, dosis kering, haus, lesu, mengantuk, nyeri
pemeliharaan 25-50 mg/hr otot dan kram, hipotensi, reaksi
Udema karena Gagal Jantung hipersensitivitas misalnya ruam,
Dosis awal 25-100 mg (bisa 200 fotosensitivitas, trombositopenia,
mg untuk kasus berat) pada pagi penyakit kuning, pankreatitis,
hari. Dosis kemudian dapat kelelahan, kelemahan, mungkin
diturunkan menjadi 25-50 mg/hr. memicu serangan gout, impotensi,
hiperglikemia, anoreksia, iritasi
lambung, mual, muntah, sembelit,
diare, sialadenitis, pusing, mengangkat
konsentrasi Ca.
Berpotensi Fatal: Reaksi
hipersensitivitas.
IO:
Dapat menyebabkan hiponatremia bila
digunakan dengan karbamazepin.
Dapat meningkatkan risiko toksisitas
bila digunakan dengan allopurinol atau
tetrasiklin.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
3 Spironolakton tab 25 mg* ES :
100-200 mg sehari, jika perlu gangguan saluran cerna; impotensi,
tingkatkan sampai 400 mg; Anak. ginekomastia, menstruasi tidak teratur,
dosis awal 3 mg/kg bb dalam letargi, sakit kepala, bingung; ruam
dosis terbagi. kulit; hiperkalemia; hiponatremia;
hepatotoksisitas, osteomalasia, dan
gangguan darah dilaporkan.
Peringatan :
usia lanjut; gangguan hati; gangguan
ginjal (hindari bila sedang sampai
berat); pantau elektrolit (hentikan bila
terjadi hiperkalemia, hiponatremia;
penyakit Addison).
13. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI
13.1 ANTIDIABETES ORAL
1 Glibenklamid* Tablet 2.5 mg ES:
Tablet 5 mg Hipoglikemia, kolestatik jaundice,
DM Tipe 2 agranulositosis, anemia aplastik,
Dewasa: dosis awal 1 x 5 mg/ hari anemia hemolitik. diskrasia Darah
bisa ditingkatkan max. 15 (reversibel), disfungsi hati,
mg/hari, pagi bersama makan hipoglikemia, gejala GI, reaksi alergi
Anak (12-18Tahun): dosis awal 2.5 pada kulit.
mg/hari Berpotensi Fatal: hipoglikemia
berkepanjangan terlihat pada pasien
lanjut usia atau lemah dengan hati
atau penyakit ginjal.
IO:
Peningkatan risiko hipoglikemia bila
digunakan dengan β-bloker. Aditif
hipoglikemik efek dengan insulin dan
obat antidiabetes lainnya. Metabolisme
dapat dikurangi dengan kloramfenikol
dan simetidin. Peningkatan efek
hipoglikemik bila digunakan dengan
antidepresan siklik, kortikosteroid,
salisilat, turunan sulfonamida (kecuali
sulfasetamid). Metabolisme
glibenklamida meningkat bila
digunakan bersama dengan rifampisin.
2 Glimepirid* Tablet 1 mg ES:
Tablet 2 mg Muntah, nyeri GI, diare, pruritus,
Dosis awal 1 mg/hr, bisa eritema, urtikaria, morbilliform,
ditingkatkan per 1 mg dengan leukopenia, agranulositosis,
interval 1-2 minggu, Max trombositopenia, anemia hemolitik,
4mg/hari anemia aplastik dan pansitopenia,
hiponatremia, perubahan akomodasi,
penglihatan kabur, jaundice.
IO:
NSAID, salisilat, sulfonamid,
kloramfenikol, kumarin, probenesid,
inhibitor CYP2C9, turunan asam fibrik
dan β-adrenergik bloker dapat
meningkatkan potensi aksi
hipoglikemik dari glimepiride.
Tiazid dan diuretika lainnya,
kortikosteroid, fenotiazin, tiroid produk,
estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin,
asam nikotinat, simpatomimetik,
rifampisin, CYP2C9 dan isoniazid dapat
mengurangi efek hipoglikemik dari
glimepiride.
3 Glipizid* Tab 5 mg ES : umumnya ringan dan jarang,
dosis awal 2,5 - 5 mg sehari; diantaranya pusing, mengantuk,
diminum secepatnya sebelum gangguan gastrointestinal seperti mual,
makan pagi atau makan siang, muntah, diare dan konstipasi.
disesuaikan dengan respon, dosis
maksimum harian 20 mg; sampai
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
15 mg dapat diberikan sebagai dosis KI : sedapat mungkin dihindari pada
tunggal, lebih tinggi dalam dosis gangguan fungsi hati, gagal ginjal, jika
terbagi. terjadi ketoasidosis

4 Metformin* Tablet 500 mg ES:


Dewasa: dimulai dengan 500 mg Anoreksia, mual, muntah, diare,
saat sarapan minimal 1 minggu, kehilangan berat, perut kembung,
bisa dilanjutkan dengan 2x500 mg occasional metallic taste, weakness,
saat sarapan dan makan malam hipoglikemia, ruam, malabsorpsi vit
minimal 1 minggu dilanjutkan B12. Chest discomfort, flushing,
3x500mg saat sarapan, makan palpitasi, menggigil, sakit kepala,
siang dan makan malam. Max.2 ringan, gangguan pencernaan, perut
gram/hari terbagi 2-3 dosis tidak nyaman.
Anak: Berpotensi Fatal: asidosis laktat
>10 thn: sama dengan dosis dalam adanya gagal ginjal dan
dewasa alkoholisme.
8-10 thn: dosis awal 1x200 mg,
dosis bisa ditingkatkan dengan
interval minimal 1 minggu. Max.2
gram/hari terbagi 2-3 dosis

Minum Saat Makan (CC)

13.2 KONTRASEPSI
13.2.1 Kontrasepsi, Oral
1 Kombinasi : Tablet strip 21 +7’p Resiko kehamilan dapat terjadi, apabila
Salut Gula Kontrasepsi oral terlupa terutama pada awal siklus.
a. levonorgestrel 150 Dosis : 1 tablet/hari selama 28 ES:
mcg hari berturut-turut, dimulai Menstruasi, spotting,
b. etinilestradiol 30 bagian hijau pada hari pertama menorrhagia,amenorre,perubahan
mcg menstruasi berat badan, sakit kepala, mual, nyeri
perut, breast tenderness, perubahan
emosi, jerawat.
2 Linestrenol Tab 0,5 mg strip 28’s KI:
Kontrasepsi Oral untuk Ibu Hamil, Ikterik, riwayat ikterik
menyusui ES:
Dosis : 1 tablet/ hari pada waktu perubahan berat badan, sakit kepala,
yang sama tanpa putus pada hari migrain, mual, muntah, sakit perut,
pertama siklus menstruasi diare, ruam, urtikaria, eritema
nodosum, eritema multiforme,
chloasma, retensi cairan;
hipersensitivitas; vag discharge,
amenorea, oligomenorea, breast
tenderness, perubahan emosi & libido.
13.2.2 Kontrasepsi, Parenteral
1 Copper T Alat kontrasepsi dalam rahim
(Intra Uterine Device / IUD)
berbahan polyethylene yang dililit
dengan kawat tembaga
berdiameter 0.25 mm dan dua
cincin tembaga, berat 310 mg.
Luas permukaan kawat 380 mm2.
Dengan teknologi Safe-Load. Dapat
digunakan untuk interval 4 tahun.
13.2.3 Kontrasepsi, Implan
1 Etonogestrel Implan 68 mg
2 Levonorgestrel Implan 2 rods, 75 mg (3-4 tahun)
13.3 HORMON TIROID dan ANTITIROID
1 Lugol Larutan
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
2 Propiltiourasil Tablet scored 100 mg Perlu perhatian bila ada tanda
Dosis Hipertiroidisme hipersensitivitas
Dewasa : Pengawasan harus dilakukan dengan
200-400 mg/hari dalam dosis ketat untuk mendeteksi
terbagi agranulositosis; pasien harus melapor
Anak : bila ada nyeri tenggorokan
Bayi (0-1bl): dosis awal 2x2,5-5 Bila ada neutropenia, obat harus
mg/kgBB. dihentikan.
1bl-1 th : dosis awal 3x2,5 ES:
mg/kgBB. leukopenia ringan, sindrom seperti
1-5 th : dosis awal 3x25 mg lupus, vaskulitis kulit, trombositopenia.
5-12 th : dosis awal 3x50 mg Ruam kulit, urtikaria, artralgia dan
12-18 th : dosis awal 3x150 mg demam. ketidaknyamanan GI, muntah,
sakit kepala.
Berpotensi Fatal: agranulositosis,
anemia aplastik, luka hati, dan gagal
hati.
IO:
Dapat meningkatkan potensi aktivitas
antikoagulan. Dosis β-bloker, glikosida
digitalis dan teofilin mungkin perlu
dikurangi ketika pasien menjadi
eutiroid.
13.4 KORTIKOSTEROID
1 Deksametason Tablet 0,5mg ES:
Injeksi 5mg/ml, ampul 1 ml Retardasi pertumbuhan, osteoporosis,
Dosis Oral ulkus peptikum, glaukoma dan katarak
dewasa: 0,5 mg-2 mg/hari, subcapsular, fraktur kompresi
tunggal atau dibagi dalam 2-4 vertebral.seperti fitur Cushing-,
kali/hari disfungsi pankreas dan pankreatitis,
anak : 0,024 – 0,034 mg/kg gangguan GI, meningkatkan nafsu
BB/hari dibagi dlm 3-4 kali/ hari makan, meningkatkan kerapuhan
kulit. Peningkatan kerentanan
Dosis Intravena terhadap infeksi.
Kegawatan : 0,5-9 mg I.V. tunggal IO:
Shok tidak responsif Peningkatan risiko hipokalemia bila
Dewasa: Dalam bentuk fosfat: digunakan bersamaan dengan
Dosis awal 1 x 40 mg atau 1-6 tiazida. Mengurangi kemanjuran
mg/kgBB injeksi i.v, bisa diulang isoniazid, salisilat, vaksin dan toxoid.
tiap 2-6 jam. Peningkatan aktivitas deksametason
andcyclosporin bila digunakan
bersama-sama.
Bersamaan dengan penggunaan aspirin
atau etanol dapat menyebabkan
peningkatan ES GI.
Berpotensi Fatal: Mengurangi
keberhasilan dalam kombinasi dengan
efedrin, cholestyramine, fenitoin,
fenobarbital dan rifampisin.
KI : Tukak Lambung,osteoporosis,
penderita TBC aktif, herpes simplex,
herpes zoster
Perhatikan untuk pemakaian jangka
panjang : penghentian tidak boleh
mendadak, dosis diturunkan secara
bertahap untuk menghindarkan
terjadinya insufisiensi adrenal akut
2 Hidrokortison serb inj 100 mg
3 Prednison* Tablet 0,25 mg ES :
Dosis: Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah
Dewasa : dan sakit kepala., Gejala toksik pada
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : jantung : kontraksi ventrikel prematur
0,5-0,75 mg, disusul 0,25 – 0,5 mg multiform atau unifocal,takikardia
tiap 6 jam sampai tercapai ventrikular, desosiasi AV, aritmia
digitalisasi penuh. sinus, takikardia atrium dengan
berbagai derajat blokAV.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5- Gejala neurologik : depresi,
0,75 mg, dalam dosis terbagi mengantuk, rasa lemah, letargi,
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari gelisah, vertigo, bingung
dan halusinasi visual.

IO :
Kuinidin, verapamil, amiodarondan
propafenon dapat meningkatkan kadar
digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat
menimbulkan hipokalemia, sehingga
mudah terjadi intoksikasi digitalis.
Antibiotik tertentu menginaktivasi
digoksin melalui metabolisme bakterial
di usus bagian bawah. Propantelin,
difenoksilat, meningkatkan absorpsi
digoksin. Antasida, kaolin-peptin,
sulfasalazin, neomisina, kolestiramin,
beberapa obat kanker, menghambat
absorpsi digoksin. Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta -
bloker, kalsium antagonis, berefek
aditif dalam penghambatan
konduksiAV.

14. KARDIOVASKULER
14.1 ANTIANGINA
1 Atenolol* Tab 50 mg
2 Diltiazem* Tab 30 mg
3 Gliseril trinitrat Tab 0,5 mg*
4 Isosorbid dinitrat Tab 5 mg* Sub lingual ES:
Dosis Hipotensi, takikardia, flushing, sakit
Serangan akut : 5-10 mg Sub kepala, pusing, palpitasi syncope,
lingual, 1 jam ac atau 2 jam pc confusion. Mual, muntah, sakit perut.
Profillaksis : 5-20 mg/hr dalam Ketakutan, gelisah, kelemahan dan
dosis terbagi 3-4 kali vertigo.
Berpotensi Fatal: hipotensi berat,
kolaps sirkulasi.
IO:
Peningkatan hipotensi efek dengan
alkohol atau vasodilator. Hipotensi
ortostatik ditandai dapat terjadi bila
digunakan dengan penghambat kanal
kalsium. Efek vasodilator dapat
dikurangi dengan dihydroergotamine.
Efek ergotamine dapat ditingkatkan.
Mengurangi efektivitas bentuk
sublingual dengan disopyramide.
Berpotensi Fatal: hipotensi signifikan
dapat terjadi dengan fosfodiesterase-5
inhibitor
14.2 ANTIARITMIA
1 Digoksin Tab 0,25 mg* ES : Dapat terjadi anoreksia, mual,
Dosis: muntah dan sakit kepala., Gejala
Dewasa : toksik pada jantung : kontraksi
Digitalisasi cepat (24-36 jam) : ventrikel prematur multiform atau
0,5-0,75 mg, disusul 0,25 – 0,5 mg unifocal,takikardia ventrikular,
tiap 6 jam sampai tercapai desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia
digitalisasi penuh. atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5- Gejala neurologik : depresi,
0,75 mg, dalam dosis terbagi mengantuk, rasa lemah, letargi,
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari gelisah, vertigo, bingung dan halusinasi
visual.

IO : Kuinidin, verapamil, amiodarondan


propafenon dapat meningkatkan kadar
digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
menimbulkan hipokalemia, sehingga
mudah terjadi intoksikasi digitalis.
Antibiotik tertentu menginaktivasi
digoksin melalui metabolisme bakterial
di usus bagian bawah. Propantelin,
difenoksilat, meningkatkan absorpsi
digoksin. Antasida, kaolin-peptin,
sulfasalazin, neomisina, kolestiramin,
beberapa obat kanker, menghambat
absorpsi digoksin. Simpatomimetik,
meningkatkan resiko aritmia. Beta -
bloker, kalsium antagonis, berefek aditif
dalam penghambatan konduksiAV.
Hati-hati penggunaannya, window terapi
sempit.
14.3 ANTIHIPERTENSI
Catatan : Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil
hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik.
1 Amlodipin* (CCB) Tablet 5 mg ES:
Tablet 10 mg Sakit kepala, edema perifer, kelelahan,
Dosis : 2,5 – 10 mg, tunggal mengantuk, mual, nyeri perut,
flushing, dispepsia, palpitasi, pusing.
Jarang pruritus, ruam, dispnea,
asthenia, kram otot.
Berpotensi Fatal: Hipotensi, bradikardi,
penundaan sistem konduktif dan CCF
IO:
Peningkatan metabolisme dengan
rifampisin. Mengurangi efek hipotensi
dengan kalsium. Mempotensiasi efek
diuretik thiazide dan inhibitor ACE.
Hindari kombinasi dengan β-bloker
pada pasien dengan fungsi ventrikel
kiri nyata terganggu. Dapat
meningkatkan kadar serum CYP1A2
substrat misalnya aminofilin,
fluvoxamine, ropinirole. CYP3A4
inhibitor (misalnya klaritromisin,
doksisiklin, isoniazid, nicardipine)
dapat meningkatkan efek amlodipine.
2 Atenolol* (β-blocker) Tab 50 mg
3 Hidroklorotiazid* Tablet 25 mg ES:
(Diuretik) Hipertensi ketidakseimbangan elektrolit, mulut
Dosis awal 12.5 mg/hr, dosis kering, haus, lesu, mengantuk, nyeri
pemeliharaan 25-50 mg/hr otot dan kram, hipotensi, reaksi
Udema karena Gagal Jantung hipersensitivitas misalnya ruam,
Dosis awal 25-100 mg (bisa 200 fotosensitivitas, trombositopenia,
mg untuk kasus berat) pada pagi penyakit kuning, pankreatitis,
hari. Dosis kemudian dapat kelelahan, kelemahan, mungkin
diturunkan menjadi 25-50 mg/hr. memicu serangan gout, impotensi,
hiperglikemia, anoreksia, iritasi
lambung, mual, muntah, sembelit,
diare, sialadenitis, pusing, mengangkat
konsentrasi Ca.
Berpotensi Fatal: Reaksi
hipersensitivitas.
IO:
Dapat menyebabkan hiponatremia bila
digunakan dengan karbamazepin.
Dapat meningkatkan risiko toksisitas
bila digunakan dengan allopurinol atau
tetrasiklin.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
4 Kaptopril* (ACEI) Tablet scored 12,5 mg; 25 mg; 50 ES:
mg Hipotensi, takikardia, nyeri dada,
Dosis palpitasi, pruritus, hiperkalemia.
Lansia : awal 2 x 6.25 mg, 1 jam Proteinuria, angioedema, ruam kulit,
ac atau 2 jam pc taste disturbance, batuk produktif,
Dewasa: awal 2 x 12.5 mg, sakit kepala.
pemeliharaan 2 x 25 mg, 1 jam ac Berpotensi Fatal: Neutropenia,
atau 2 jam pc biasanya terjadi dalam 3 bln memulai
terapi terutama pada pasien dengan
disfungsi ginjal atau penyakit
kolagen.Hiperkalemia. Reaksi
anafilaksis.
IO:
Pengobatan bersamaan dengan diuretik
meningkatkan aksi hipotensi ACE
inhibitors maka dosis awal harus tetap
rendah.
Berpotensi Fatal: Risiko depresi
sumsum tulang meningkat dengan
terapi bersamaan dengan obat
imunosupresif. Hiperkalemia dapat
terjadi jika digunakan bersama dengan
suplemen kalium dan diuretik hemat
kalium terutama jika fungsi ginjal
terganggu. Penggunaan bersama
dengan NSAID dapat menyebabkan
kerusakan fungsi ginjal.
5 Klortalidon Tab 50 mg ES : hipotensi postural dan gangguan
(Diuretik) Hipertensi, 25 mg pada pagi hari, saluran cerna yang ringan; impotensi
jika perlu tingkatkan sampai 50 (reversibel bila obat dihentikan);
mg hipokalemia (lihat juga keterangan di
atas), hipomagnesemia, hiponatremia,
hiperurisemia, pirai, hiperglikemia.
6 Nifedipin* (CCB) Tablet 10 mg ES:
Hanya untuk preeklampsia dan Pusing, flushing, sakit kepala,
tokolitik tidak direkomendasikan hipotensi, edema perifer, hepatitis,
untuk kasus hipertensi, tapi ruam, kram otot, sindrom nefrotik,
masih dibolehkan untuk psikosis akut, hiperplasia gingiva.
profilaksis angina dan fenomena IO:
raynaud, dengan dosis tunggal 5- Penggunaan bersama β-bloker dapat
10 mg atau 3 x menimbulkan hipotensi berat dan
5 -10 mg infark myocard. Bioavailabilitas
meningkat pada penggunaan dengan
simetidine,ranitidine.
14.4 ANTIAGREGASI PLATELET
1 asam asetilsalisilat Tablet 80 mg enteric coated ES:gangguan GI, waktu perdarahan
(asetosal) * Dosis berkepanjangan, rhinitis, urtikaria dan
75-325 mg/hari, tunggal, pc ketidaknyamanan epigastrium,
Penggunaan Bersama ACE angioedema, salisilism, tinnitus,
Inhibitor harus dengan dosis bronkospasme.
rendah Berpotensi Fatal: erosi lambung,
ulserasi dan perdarahan, parah,
kadang-kadang fatal eksaserbasi
obstruksi jalan napas pada asma,
sindrom Reye (anak <12 tahun).
Hepatotoksisitas; depresi SSP yang
dapat menyebabkan koma, kolaps CV
dan kegagalan resp, bronkospasme
paroksismal dan dispnea.
IO: Alkohol, kortikosteroid, analgin,
fenilbutazon dan oxyphenbutazone
dapat meningkatkan risiko GI
ulceration, meningkatkan level fenitoin.
Dapat bereaksi antagonis terhadap
uricosurics dan spironolakton.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
14.5 OBAT untuk GAGAL JANTUNG

1 Digoksin Tab 0,25 mg* Lihat deskripsi Antiaritmia

Hanya untuk gagal jantung


dengan atrial fibrilasi atau sinus
takikardia.

Dosis:
Dewasa :
Digitalisasi cepat (24-36 jam) :
0,5-0,75 mg, disusul 0,25 – 0,5 mg
tiap 6 jam sampai tercapai
digitalisasi penuh.
Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 0,5-
0,75 mg, dalam dosis terbagi
Pemelihaan : 0,125-0,25 mg sehari

1 Furosemid Tab 40 mg* Lihat deskripsi Diuretika

2 Kaptopril* (ACEI) Lihat deskripsi Antihipertensi


3 Spironolakton* Lihat deskripsi Diuretika
14.5 OBAT untuk SYOK KARDIOGENIK dan SEPSIS
1 Epinefrin (adrenalin) inj 0,1% (i.v.) Lihat deskripsi Syok Anafilaksis
14.6 ANTIHIPERLIPIDEMIA
1 Simvastatin Tab sal selaput 10 mg* Tes kadar kolesterol dalam darah
Tab sal selaput 20 mg* secara periodik,
ES:
Sebagai terapi tambahan terhadap Sakit kepala, mual, perut kembung,
terapi diet pada pasien mulas, sakit perut, diare / sembelit,
hiperlipidemia dengan : dysgeusia, yang berhubungan dengan
a) kadar LDL > 160 mg/dL untuk dosis miopati, hipersensitivitas,
pasien tanpa komplikasi diabetes kekeruhan lensa, kabur penglihatan,
melitus/ PJK. pusing; disfungsi sexual, insomnia,
b) kadar LDL > 100 mg/dL untuk depresi dan gejala pernapasan bagian
pasien PJK. atas.
c) kadar LDL > 130 mg/dL untuk Berpotensi Fatal: rabdomiolisis berat
pasien diabetes melitus. Setelah 6 dengan gagal ginjal akut.
bulan dilakukan evaluasi ketaatan IO:
pasien terhadap kontrol diet dan Dapat menyebabkan elevasi sedikit
pemeriksaan laboratorium LDL digoxin serum. Dapat meningkatkan
dilampirkan setiap 6 bulan. resiko perdarahan jika digunakan
dengan kumarin dan fluindione. Serum
Dosis: dapat ditingkatkan bila digunakan
Awal 5-10 mg/hari, dosis tunggal dengan Ranolazine, verapamil,
pada malam hari menjelang tidur. diltiazem dan imatinib. Mengurangi
Dapat ditingkatkan sampai 40 kadar serum bila digunakan dengan
mg/hari, dosis tunggal pada karbamazepin dan rifampisin.
malam hari menjelang tidur. Peningkatan risiko miopati bila
digunakan dengan siklosporin
andgemfibrozil,, colchicine danazol.
Berpotensi Fatal: Bersamaan dengan
penggunaan amiodaron, itraconazole,
ketoconazole, clarithromysin,
eritromisin, telithromycin, nefazodone,
niacin atau protease inhibitor dapat
meningkatkan risiko rabdomiolisis dan
gagal ginjal akut .

KI : hamil dan menyusui


NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
15. OBAT TOPIKAL untuk KULIT
15.1 ANTIBAKTERI
1 Framisetin sulfat tulle 1%
Kasa streril mengandung
Framisetin sulfat 1%
Lembar steril 10x10 cm
Penggunaan : pada luka bakar,
trauma, infeksi sekunder, potong
seluas lesi
Tidak untuk luka yang luas, luka
bakar > 30%
2 Kloramfenikol salep 2%
3 Perak sulfadiazin krim 1% Hanya untuk luka bakar
Pada luka bakar oleskan tiap hari ES :
dengan aplikator steril atau reaksi alergi termasuk rasa terbakar,
oleskan lebih sering bila luka luas gatal dan ruam; argyria dilaporkan
dan ada eksudasi; pada ulkus menyusul penggunaan yang lama
tungkai tiap hari (atau tiap 48 jam
- tidak dianjurkan untuk leg ulcer
atau pressure ulcers yang sangat
eksudatif); pada luka ujung jari
oleskan tiap 2 - 3 hari.
15.2 ANTIFUNGI
1 Antifungi, kombinasi
:
asam benzoat 6%
asam salisilat 3%
2 Ketokonazol krim 2%
scalp sol 2% (Hanya untuk
dermatofitosis yang berat. Pada
ptiriasis yang luas.)

3 Mikonazol serb 2%
krim 2%
4 Nistatin tab vaginal 100.000 IU
15.3 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK
1 Betametason krim 0,05%
2 Hidrokortison krim 2,5% ES:
Penggunaan Topikal: atrofi Dermal,
iritasi lokal, folikulitis, hipertrikosis.
3 Kalamin Lotio
15.4 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
1 Permetrin krim 5%
2 salep 2-4,
kombinasi:
asam salisilat 2%
belerang endap 4%
15.5 KAUSTIK
1 Perak nitrat lar 20%
2 Podofilin tingtur 25% Tidak boleh diberikan pada wanita
hamil.
15.5 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK
Asam salisilat salep 5%
15.6 LAIN-LAIN
1 Asam salisilat lar 0,1%
2 Bedak salisil serb 2% ES: Iritasi, sensitivitas pengeringan
yang berlebihan, efek sistemik pada
penggunaan jangka panjang
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
3 kombinasi : Lotio
difenhidramin 2%
kalamin 5%
zinc 10%
gliserin 5%

4 Urea krim 20%

16. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI, dan LAIN-LAIN


16.1 ORAL
1 garam oralit Serbuk
kombinasi :
natrium klorida 0,52
g
kalium klorida 0 , 3
0g
trinatrium sitrat
dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,7
g
2 Natrium bikarbonat tab 500 mg
3 Zinc sir 10 mg/ml Untuk anak usia < 2 tahun.
16.2 PARENTERAL
1 Larutan
Mengandung
Elektrolit
2 Larutan
Mengandung
Karbohidrat
3 Larutan
Mengandung
Karbohidrat +
Elektrolit
16.3 LAIN-LAIN
1 Air untuk injeksi Cairan injeksi
17 OBAT untuk MATA
17.1 ANESTETIK LOKAL
1 tetrakain tts mata 0,5%
17.2 ANTIMIKROBA
1 Kloramfenikol tts mata 0,5%
tts mata 1%

2 Siprofloksasin tts mata 3 mg/ml


17.3 ANTIINFLAMASI
1 Betametason tts mata 1 mg/mL
2 Natrium diklofenak tts mata 1 mg/mL
3 Olopatadin tts mata 0,1% Tidak untuk profilaksis alergi.
18. OKSITOSIK
1 Metilergometrin Metil ergometrin maleat tablet Perhatian : hati-hati pada penderita
0,125 mg hipertensi dan payah jantung.
Metil ergometrin maleat injeksi
0,20 mg/ml, Ampul 1 ml
Dosis : Manajemen aktif Kala III
0,1-0,2 i.m. setelah kepala/bahu
depan keluar; atau saat terakhir
segera setalah bayi lahir
Atoni uterus 0,2 i.m atau 0,1-0,2
i.v.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
Promotif involsi uteri 3 x 0,125mg
p.o selama 3-4 hari.
2 Oksitosin inj 10 IU/mL

19 PSIKOFARMAKA
19.1 ANTIANSIETAS
1 Diazepam Tablet 2mg ; 5mg; 10 mg ES:
Konstipasi, anoreksia, mual, pusing,
Lansia: 10-20 mg/hr tremor halus, memburuknya gejala
Dewasa: 20-30 mg/hr dalam dosis pernafasan pada individu cenderung,
tunggal atau terbagi Max: 60 ataksia, mengantuk, sakit kepala,
mg/hr kebingungan, kehilangan libido,
Anak 12-18 th: disfungsi motor, ketergantungan,
Dosis awal 2 x 10 mg, dapat gangguan visual dan penambahan
ditingkatkan setelah 5 hari pada berat badan.
dosis pemeliharaan 2 x 10-15 mg Berpotensi Fatal: Depresi pernafasan
IO:
Max: 2 x 30 mg Peningkatan pembersihan hati dari
ac/pc Klobasam bila diberikan dengan
fenitoin, fenobarbital atau
karbamazepin. Simetidin dapat
meningkatkan kadar Klobasam.
Berpotensi Fatal: hipnotik alkohol
Concurrent, dan antidepresan
penenang dapat mempotensiasi ES
SSP Klobasam.
19.2 ANTIDEPRESI
1 Amitriptilin tab sal selaput 25 mg. AC/PC ES: Cardiac arrhythmias, hipotensi
Dosis : Dewasa : 50-150 mg/ hari postural, takikardi, mulut kering
pada saat sebelum tidur atau stomatitis, konstipasi, retensi urin,
dapat pula dalam dosis terbagi, tremor, sakit kepala, sedasi, neuropati
dosis maksimal 300 mg. Remaja : perifer, kelelahan, urtikaria
25-50 mg/ hari, dapat diberikan IO: Mengurangi efek antihipertensi,
dalam dosis terbagi, maksimal dapat meningkatkan serum level
100mg/hari. Anak : awali dengan karbamazepin, meningkatkan resiko
dosis 1 mg/kg/hari terbagi 3 dosis perpanjangan QT dan aritmia ketika
digunakan bersama Cisapride, ES
serius seperti hiperpireksia, hipertensi ,
takikardi, konfusi, kejang dan
kematian dapat terjadi bila digunakan
bersama MAO Inhibitor
Pregnancy Risk Factor C
Fluoksetin kaps 20 mg ES : saluran cerna, reaksi
hipersensitivitas, mulut kering, gugup,
Depresi: 20 mg/hari. ANAK: tidak cemas, nyeri kepala, insomnia,
dianjurkanBulimia nervosa : 60 palpitasi, tremor, bingung, pusing,
mg/hari.ANAK: tidak dianjurkan. hipotensi, hipomania atau mania,
Gangguan obsesif kompulsif: dosis mengantuk, astenia, kejang, demam,
awal 20 mg/hari, naikkan dosis disfungsi seksual, berkeringat,
bila dalam beberapa minggu tak gangguan gerak dan diskinesia.
ada respons. Maksimal: 60 KI : SSRI tidak boleh digunakan jika
mg/hari. ANAK: tidak dianjurkan pasien memasuki fase manik.
Peringatan :
Penyakit jantung, epilepsi (hindari bila
sulit dikendalikan), bersama dengan
terapi elektro syok, riwayat mania,
gangguan hati dan ginjal, hamil dan
menyusui, hindari pemutusan
mendadak.
19.3 ANTIPSIKOSIS
Flufenazin inj 25 mg/mL (i.m.). ES :
Hanya untuk monoterapi rumatan kurang sedatif dan efek antimuskarinik
pada pasien schizoprenia yang atau hipotensif lebih ringan. Efek
ekstrapiramidal terutama distonia dan
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
tidak dapat menggunakan terapi akatisia lebih sering. Hindari pada
oral. depresi.

skizofrenia dan psikosis lain, KI :


mania, dosis awal 2,5-10 mg/hari koma karena depresan SSP, depresi
dalam 23 dosis bagi. Sesuaikan sumsum tulang, hindari pada
dengan respons, sampai 20 feokromositoma, gangguan hati dan
mg/hari. Dosis di atas 20 mg/hari ginjal berat
(LANSIA 10 mg) dengan perhatian
khusus. ANAK: tidak
dianjurkan.Terapi tambahan
jangka pendek pada ansietas
berat, agitasi psikomotor, eksitasi,
dan perilaku kekerasan atau
impulsif yang berbahaya: dosis
awal 1 mg, 2 kali sehari, naikkan
bila perlu sampai 2 mg, 2 kali
sehari. ANAK: tidak dianjurkan.
Haloperidol tab 1,5 mg* ES:
tab 2 mg* Tardive dyskinesia; efek
tab 5 mg* ekstrapiramidal, agitasi, kecemasan,
drops 2 mg/mL mengantuk, depresi , anoreksia,
inj 5 mg/mL (i.m.) takikardi, postural hipertensi,
Untuk agitasi akut. leukopenia, retensi urin.
Untuk kasus kedaruratan IO:
psikiatrik (tidak untuk pemakaian Gejala depresi SSP dapat ditingkatkan
jangka panjang). oleh alkohol, sdatif-hipnotik, anestetik,
inj 50 mg/mL ansiolitik dan opioid. Resiko aritmia
Hanya untuk monoterapi rumatan meningkat ketika digunakan bersama
pada pasien schizophrenia yang obat yang memperpanjang QT interval,
tidak dapat menggunakan terapi atau diuretik yang menyebabkan
oral. ketidakseimbangan elektrolit.
Klorpromazin meningkatkan
Dosis konsentrasi plasma haloperidol.
Dewasa
Dosis awal 2-3 x 0.5-5 mg ; Pregnancy Risk Factor C
maksimal 30 mg/hari
Lansia:
Diawali dengan setengah dosis
dewasa

AC/PC (Bisa sesudah makan


untuk menghindari gangguan GI)

Risperidon* tab 2 mg ES :
Monoterapi schizophrenia Insomnia, agitasi, ansietas, sakit
Adjunctive treatment pada pasien kepala. Kurang umum terjadi:
bipolar yang tidak memberikan Mengantuk, gangguan konsentrasi,
respon dengan pemberian litium lelah, pandangan kabur, konstipasi,
atau valproat. mual dan muntah, dispepsia, nyeri
abdominal, hiperprolaktinemia (dengan
Psikosis, 2 mg dalam 1-2 dosis galaktorea, gangguan menstruasi,
terbagi pada hari pertama, ginekomastia), disfungsi seksual,
kemudian 4 mg dalam 1-2 dosis priapisme, inkontinensia urin,
terbagi pada hari kedua (titrasi takikardi, hipertensi, udem, ruam kulit,
dosis yang lebih lambat rhinitis, trauma serebrovaskular,
dibutuhkan dibutuhkan pada dilaporkan juga terjadinya neutropenia
beberapa pasien). Dosis lazim 4-6 dan trombositopenia. Jarang terjadi:
mg per hari. Dosis di atas 10 mg kejang, hiponatremia, pengaturan
per hari hanya jika manfaatnya temperatur yang abnormal, serta
lebih besar daripada risikonya epitaksis.
(maksimum 16 mg per hari).
Lansia (atau pada gangguan fungsi KI :
hati atau ginjal) dosis awal 500 Menyusui
mcg dua kali sehari dan naikkan
bertahap sebesar 500 mcg hingga
mencapai
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
1-2 mg, dua kali sehari. Peringatan :
Anak-anak di bawah 15 tahun tidak penyakit parkinson, kehamilan,
direkomendasikan. Mania, Dosis gangguan fungsi hati, gangguan fungsi
awal 2 mg, satu kali sehari, naikkan ginjal
dosis jika perlu secara bertahap
sebanyak 1 mg per hari. Dosis lazim
1-6 mg per hari; lansia (atau pada
gangguan fungsi hati atau ginjal)
dosis awal 50 mcg dua kali sehari,
naikkan dosis bertahap sebesar 500
mcg dua kali sehari hingga
mencapai 1-2 mg dua kali sehari.
19.4 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
Valproat tab sal enterik 250 mg IO :
tab lepas lambat 250 mg Hipersensitivitas Penderita penyakit
tab lepas lambat 500 mg hati atau disfungsi hati yang nyata.

Dosis awal 15 mg/kg bb perhari, ES:


dosis ditingkatkan sebesar 5-10 Hati: Kegagalan fungsi hati yang
mg/kg bb perhari dengan interval bersifat sementara, peningkatan
1 minggu sampai serangan dapat bilirubin serum. Perubahan yang
diatasi dan atau tidak muncul efek abnormal dari fungsi hati dapat
samping berat (terutama merupakan tanda terjadinya
peningkatan enzim hati). Dosis hepatotoksisitas. Efek samping yang
maksimum adalah 60 mg/kg bb paling sering dilaporkan: mual,
perhari. Jika dosis total melebihi muntah, dan indigestion, pankreatitis,
250 mg perhari diberikan dalam peningkatan bleeding time, perdarahan,
dosis terbagi 2 hematoma, leukopenia,
trombositopenia, anemia, supresi
sumsum tulang, psikosis, agresi,
menstruasi yang tidak beraturan,
kelelahan, rambut rontok (pernah
dilaporkan). Hiperglisinemia pernah
dilaporkan dan berakibat fatal pada
pasien yang pre-existing non-ketotic
hyperglicenemia.

Peringatan :
Kegagalan fungsi hati yang berakibat
fatal dapat terjadi. Hati-hati diberikan
pada pasien dengan riwayat penyakit
hati, kelainan kongenital yang disertai
retardasi mental, dan penyakit otak
karena organik. Hentikan pemberian
obat jika terjadi disfungsi hati.
Pemberian obat selama kehamilan
sebaiknya mempertimbangkan
manfaat-resiko pemberian obat.
20 OBAT untuk SALURAN CERNA
20.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS
1 antasida, kombinasi tab kunyah ES:
: susp ES yang umum adalah sembelit, diare,
aluminium mual, muntah dan gejala-gejala
hidroksida 200 mg Tablet tersebut akan hilang bila pemakaian
magnesium Dewasa: 3-4 x 1-2 tab obat dihentikan.
hidroksida 200 mg Anak 6-12 thn: 3-4 x ½ tab. IO:
Suspensi Pemberian bersama Simetidin atau
Dewasa: 3-4 x 5-10 mL Tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi
Anak 6-12 thn: 3-4 x 2,5 -5 mL obat tersebut.
Perut kosong (1 jam sebelum atau
2 jam sesudah makan) dan
sebelum tidur
2 Omeprazol kaps 20 mg ES:
Untuk terapi jangka pendek pada Diare, mual, kelelahan, sembelit,
kasus tukak lambung, tukak muntah, perut kembung, regurgitasi
asam, penyimpangan rasa, arthralgia,
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
3 duodenum dan refluks esofagitis. mialgia, urtikaria, mulut kering, pusing,
Diberikan 1 jam sebelum makan. sakit kepala, parestesia, nyeri perut,
serb inj 40 mg. Untuk pasien IGD ruam kulit, kelemahan, nyeri punggung,
atau rawat inap dengan riwayat infeksi saluran pernapasan atas, batuk.
perdarahan saluran cerna. Anafilaksis.

Peptic ulcer IO:


1 x 20 mg. Kasus berat: 40 mg/hr. Mengurangi penyerapan itraconazole,
Durasi: Duodenal ulcer (4 minggu), ketoconazole, dasatinib, garam besi oral.
Gastric ulcer (8 minggu). Dosis Meningkatkan konsentrasi diazepam,
pemeliharaan: 1 x 10-20 mg. HMG CoA reduktase.
Eradication of H. pylori infection
1x 20 mg atau 40 mg/hr dalam 1-
2 dosis terbagi digunakan bersama
antibiotik.
Gastro-oesophageal reflux disease
1 x 20 mg (4 minggu), bisa
dilanjutkan untuk 8 minggu
berikutnya bila perlu. Dosis
pemeliharaan: 10 mg/hari
Tablet: Sebelum atau sesudah
makan
Kapsul: Segera sebelum makan
Ranitidin tab 150 mg ES:
Sakit kepala, pusing. Jarang : hepatitis,
Ulcer Gastric dan Duodenal, thrombocytopaenia, leukopenia,
Dispepsia episode kronik. hipersensitivitas, kebingungan,
Dewasa dan anak >12 th: ginekomastia, impotensi, mengantuk,
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg vertigo, halusinasi. Anafilaksis, reaksi
sebelum tidur (4-8 minggu) hipersensitivitas.
Anak (3-12 th):
2 x 2-4 mg/kgBB (2-4 minggu) IO:
Gastro-oesophageal reflux disease Antasida dapat mengganggu
Dewasa dan anak di >12 th: penyerapan. Dapat menurunkan
2 x 150 mg atau 1 x 300 mg penyerapan GI dari ketoconazole.
sebelum tidur (8 minggu). Untuk Merokok dapat menurunkan kadar
kasus sedang hinga berat 600 plasma dari ranitidine. Dapat
mg/hr dalam 2-4 dosis terbagi (12 menyebabkan peningkatan
minggu). bioavailabilitas furosemid.
Anak 3-12 th:
2 x 2.5-5 mg/kgBB (max: 300 mg)
Sebelum atau sesudah makan
20.2 ANTIEMETIK
1 Dimenhidrinat tab 50 mg KI :
porfiria akut, serangan asma akut, bayi
prematur, gagal jantung berat.
2 50-100 mg, 2-3 kali sehari. ANAK: ES :
16 tahun, 12,5-25 mg, 7-12 tahun: mengantuk, gangguan psikomotor,
25-50 mg. Motion sickness: dosis sakit kepala efek antimuskarinik
pertama: 30 menit sebelum (retensi urin, mulut kering, penglihatan
perjalanan kabur dan gangguan saluran cerna),
ruam, reaksi fotosensitivitas, palpitasi,
aritmia, reaksi hipersensitifitas,
bronkospasme, angiodema, anafilaksis.
Peringatan :
hamil, glaukoma sudut sempit, retensi
urin, hipertrofi prostat, epilepsi.
3 Domperidon tab 10 mg ES :
sir 5 mg/5 mL kadar prolaktin naik (kemungkinan
Dewasa dan usia lanjut : 3 x galaktore dan ginekomasti), penurunan
sehari 10-20 mg dan jika perlu 10– libido, ruam dan reaksi alergi lain,
20 mg, sekali sebelum tidur reaksi distonia akut.
Obat diminum 15–30 menit
sebelum makan dan sebelum tidur
malam.
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
ANAK: hanya pada mual dan Peringatan :
muntah akibat sitotoksik atau gangguan ginjal, hamil dan menyusui.
radioterapi: 200-400 mcg/kg bb Tidak dianjurkan untuk profilaksis rutin
tiap 48 jam. Dispepsia fungsional: pada muntah pasca bedah atau untuk
10-20 mg, 3 kali sehari, sebelum pemberian kronik.
makan, dan 10-20 mg malam hari.
Periode pengobatan maksimal 12
minggu. ANAK tidak dianjurkan.
4 Klorpromazin tab sal 25 mg ES: Dyskinesia tardive, sedasi,
inj 5 mg/mL (i.m.) kebingungan mental, hipotensi,
inj 25 mg/mL (i.m.) hiperprolaktinemia yang menyebabkan
galaktorea dan amenorea pada wanita,
kehilangan libido, impotensi dan
kemandulan pada laki-laki. Reaksi
alergi, kolestatik jaundice, deposito
kornea dan lensa, pigmentasi kulit.
Berpotensi Fatal: agranulositosis,
sindrom neuroleptik ganas.
IO: Mengurangi efek antihipertensi dari
guanethidine, metildopa dan clonidine.
Lithium toksisitas. Mengurangi
bioavailabilitas dengan antasida.
Peningkatan risiko aritmia bila
digunakan dengan obat yang
memperpanjang interval QT. Dapat
menyebabkan gangguan elektrolit bila
digunakan dengan diuretik. Berpotensi
Fatal: CNS depresan Aditif efek dengan
alkohol, barbiturat, hipnotik, sedatif,
opiat, dan antihistamin.
5 Metoklopramid tab 5 mg ES : Reaksi ekstrapiramidal,
tab 10 mg mengantuk, susah buang air besar,
Dosis diare.
Dewasa 3 x 10 mg IO: Antagonis efek Metoklopramida oleh
antikolinergik dan analgetik narkotik,
meningkatkan sedasi jika digunakan
dengan depresan susunan saraf pusat.

20.3 ANTIHEMOROID
1 antihemoroid, sup
kombinasi:
bismut subgalat
heksaklorofen
lidokain
seng oksida
sup ad
2 Atropin tab 0,5 mg Hati-hati dalam penggunaannya,
Window terapi sempit.
Lihat deskripsi Antidot Khusus.
3 Hiosina tab 10 mg ES ; Mulut kering, kulit kering,
butilbromida palpitasi, flusing, aritmia jantung,
3-4 x sehari bradikardia, takikardia, konstipasi.
20.4 OBAT untuk DIARE
1 Atapulgit tab Tidak untuk anak

IO:
dapat mempengaruhi absorbsi
tetrasiklin
2 garam oralit, serb Diminum sedikit demi sedikit 2-3 teguk
kombinasi : untuk menghindari muntah
natrium klorida 0,52
g
kalium klorida 0,30
g
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
trinatrium sitrat
dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,7
g
3 kombinasi:
kaolin 550 mg
pektin 20 mg
4 zinc tab dispersible 20 mg Hanya sebagai tambahan pada
sir 20 mg/5 mL pemberian oralit untuk balita diare.
serb 10 mg
Merupakan protokol penangan diare
Harus diberikan bersama oralit pada anak menurut WHO dan Depkes
selama 10 hari meskipun diare RI
sudah berhenti.
Untuk bayi umur < 6 bln:
diberikan 10mg (1/2 tablet) Zinc
per hari
Untuk balita 6 bln - 5 tahun:
diberikan 20 mg (1 tablet)
20.5 KATARTIK
1 Bisakodil tab sal 5 mg ES:
sup 5 mg Rasa tidak nyaman pada perut (kolik,
sup 10 mg kram).
IO:
1 x 5-10 mg pada malam hari jangan berikan antasida atau susu
dalam rentang 1 jam."
Dalam perut kosong dan hindari
penggunaan dalam rentan 1 jam
dengan antasida dan produk susu.
2 Gliserin drops 10 mg/mL
cairan obat luar 100 mg/mL

21 OBAT untuk SALURAN NAPAS


21.1 ANTIASMA
1 Aminofilin tab 150 mg ES:
tab 200 mg Mual, muntah, sakit perut, diare, sakit
inj 24 mg/mL, PP kepala, insomnia, pusing, cemas,
gelisah, tremor, jantung berdebar.
Dosis Kejang, aritmia jantung, hipotensi.
Dewasa : 3x 100-200 mg IO:
(maks 500mg/dosis) Peningkatan risiko aritmia jantung
Anak : dengan simpatomimetik dan halotan.
Oral : 5 mg/kg BB tiap 6-8 jam Takikardia dengan pankuronium. β-
Saat perut kosong (1 jam sebelum blocker menghambat metabolisme.
makan atau 2 jam sesudah makan Peningkatan risiko kejang dengan
kuinolon, ketamin.

2 Budesonid serb ih100 mcg/dosis*


Tidak untuk serangan asma akut.
serb ih 200 mcg/dosis*
cairan ih 0,25 mg/mL
Hanya untuk serangan asma akut.
cairan ih 0,5 mg/mL
Hanya untuk serangan asma akut.

3 Deksametason tab 0,5 mg* Lihat deskripsi Kortikosteroid


inj 5 mg/mL (i.v.)
4 Epinefrin (adrenalin) inj 0,1% Lihat deskripsi Syok Anafilaksis
5 Ipratropium ih 20 mcg/puff
bromida*
Untuk pasien PPOK dengan
eksaserbasi akut.
Tidak untuk jangka panjang
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
6 kombinasi :
ipratropium
bromida 0,5 mg
salbutamol 2,5 mg

7 Metilprednisolon tab 4 mg*

8 Salbutamol tab 2 mg* ES:


tab 4 mg* Tremor otot rangka baik terutama
cairan ih 1 mg/mL tangan, takikardia, palpitasi, kram otot,
Hanya untuk serangan asma akut sakit kepala, bronkospasme paradoks,
dan atau bronkospasme yang angioedema, urtikaria, hipotensi dan
menyertai PPOK, SOPT (Sindrom kolaps. hipokalemia Berpotensi serius
Obstruksi Paska Tuberkulosis). setelah dosis besar.
IO:
Dosis Diuretik, kortikosteroid dan xanthines
Oral (penggunaan melalui inhalasi dapat meningkatkan hipokalemia. Efek
lebih direkomendasikan) : CV potensial oleh MAOIs, TCAs,
Dosis dewasa : 3-4 x 4 mg (lansia simpatomimetik. Meningkatkan
dan pasien sensitif bisa dimulai penyerapan sulfametoksazol bila
dengan 2 mg), dosis max sekali digunakan bersama-sama. Mengurangi
pemakaian 8 mg. kadar serum digoxin. Hipokalemia yang
Dosis anak : diinduksi oleh salbutamol
2-6 th : 3-4 x 1-2 mg/hari meningkatkan risiko toksisitas digitalis.
6-12 th : 3-4 x 2 mg/hari "

Inhalasi inhaler (bisa juga untuk


profilaksis karena alergen atau
olahraga yang memicu
bronkospasme) :
Dewasa : 100-200 mcg (1-2
puff), untuk gejala persisten bisa
sampai 4 x sehari
Anak : 100 mcg (1puff)

Inhalasi powder (bisa juga


untuk profilaksis karena alergen
atau olahraga yang memicu
bronkospasme) :
Dewasa: 200-400 mcg, untuk
gejala persister bisa sampai 4 kali
sehari
Anak : 200 mcg, untuk gejala
persister bisa sampai 4 kali sehari

Inhalasi nebulised solution:


Dewasa dan anak >5th :
2.5-5 mg, bisa diulang sampai 4 x
atau lebih untuk kasus parah
Anak <5th : 2.5 mg ,
bisa diulang sampai 4 x atau lebih
untuk kasus parah

Perut kosong (1 jam sebelum atau


2 jam sesudah makan

Terbutalin inj 0,5 mg/mL (s.k./i.v.)


cairan ih 2,5 mg/mL
Hanya untuk serangan asma akut
dan/atau PPOK
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
21.2 ANTITUSIF
Kodein tab 10 mg ES:
Ketergantungan, withdrawal symptom,
Antitusif mual, muntah, sembelit, mengantuk,
Dewasa : 3-4 x 15-30 mg kebingungan, kesulitan dalam
Max 240 mg berkemih, kejang ureter atau empedu,
Anak : retensi urin, mulut kering, pusing,
1-5 th : 3-4 x 3 mg berkeringat, kemerahan pada wajah,
5-12 th : 3-4 x 7.5-15 mg sakit kepala, vertigo, bradikardia,
Sebelum atau sesudah makan takikardia, palpitasi,
IO:
Peningkatan efek depresan dengan
alkohol, obat bius, anxiolytics,
hipnotik, TCA, antipsikotik.
Kemungkinan SSP depresi atau eksitasi
dengan MAOIs. Dapat mengubah efek
dari senyawa lain misalnya cyclizine,
mexiletine, cisapride, metoclopramide
dan domperidone.
21.3 EKSPEKTORAN
n-asetil sistein kaps 200 mg*
22 OBAT yang MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
22.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
1 hepatitis B inj 150 IU/1,5 mL
imunoglobulin inj 220 IU/mL
(human)
Untuk bayi baru lahir dengan ibu
HBsAg positif.
2 human tetanus inj 250 IU (i.m.)
imunoglobulin inj 500 IU (i.m.)

Luka baru terkontaminasi pada


pasien dengan riwayat vaksinasi
tetanus yang tidak diketahui/tidak
lengkap.

Manifestasi tetanus secara klinis


3 serum antidifteri inj 10.000 IU/mL (i.m.) Disimpan pada suhu 2 - 80 C.
(A.D.S) inj 20.000 IU/mL (i.m.)
4 serum antirabies inj 100 IU/mL Digunakan untuk pengobatan post
inj 200-400 IU/mL exposure didaerah rabies.
Disimpan pada suhu 2-80 C.
5 serum antitetanus Untuk pencegahan : Disimpan pada suhu 2-80 C.
(A.T.S) inj 1500 IU/mL (i.m.)
inj 5000 IU/mL (i.m.)

Untuk pengobatan :
inj 10.000 IU (i.m/i.v.)
inj 20.000 IU (i.m/i.v.)
6 tetanus toxoid Inj
22.2 VAKSIN
1 vaksin BCG serb inj 0,75 mg/mL + pelarut Disimpan pada suhu < 50 C.
(i.k.)
2 vaksin campak serb inj + pelarut (s.k) Disimpan pada suhu 2-80 C.
3 vaksin kombinasi inj (i.m.) Disimpan pada suhu 2-80 C.
DPT-HB-Hib
4 vaksin jerap difteri inj 40/15 lf per mL (i.m.) Disimpan pada suhu 2-80 C.
tetanus (DT)
Untuk anak < 7 tahun
5 vaksin jerap difteri inj 4/15 lf per mL (i.m.) Disimpan pada suhu 2-80 C.
tetanus (Td)
Untuk anak dan dewasa ( ≥ 7
tahun).
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
6 vaksin jerap difteri inj (i.m.) Disimpan pada suhu 2-80 C.
tetanus pertusis
(DTP)
7 vaksin jerap tetanus inj (i.m) Disimpan pada suhu 2-80 C.
(tetanus adsorbed
toxoid)
8 vaksin polio t-OPV drops 10 dosis Disimpan pada suhu -200 C.
9 vaksin polio IPV inj 0,5 mL (i.m.)
10 vaksin rabies, untuk serb inj + booster (s.k.) Disimpan pada suhu -200 C.
manusia serb inj 2,5 IU (s.k.)

Digunakan untuk post-exposure di


daerah rabies
23. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG, dan TENGGOROKAN
1 hidrogen peroksida cairan 3% Untuk diencerkan sampai 3%.

Disimpan dalam botol kedap udara,


terlindung dari cahaya.
2 Karbogliserin tts telinga 10%
3 Kloramfenikol tts telinga Untuk infeksi telinga dengan membran
timpani yang utuh.
4 Lidokain spray oral 10%
5 Oksimetazolin tts hidung 0,025%
tts hidung 0,050%
24. VITAMIN dan MINERAL
1 asam askorbat tab 50 mg
(vitamin C) tab 250 mg

Recommended Daily Allowance


untuk dewasa perempuan 75 mg,
untuk laki-laki 90 mg;
Dosis anak
Untuk Scurvy 100-300 mg/hari
dalam dosis terbagi
Untuk suplemen 35-100mg/hari
Dosis dewasa
Untuk Scurvy 1-2 x 100-250
mg/hari
Pencegahan/pengobatan colds 1-3
gram/hari
Untuk suplemen 50-200mg/hari
2 ergokalsiferol kaps 50.000 IU Hanya untuk penyakit ginjal kronis
(vitamin D2) susp 10.000 IU/mL grade 5 ke atas dan pasien
hipoparatiroid pemeriksaan kadar
kalsium ion 1,1-2,5 mmol.
3 ferro fumarat kaps lunak 300 mg
4 ferro sulfat tab sal 300 mg
5 kalsium glukonat inj 10%
6 kalsium karbonat* tab 500 mg
7 kalsium laktat (kalk) tab 500 mg Untuk hipoparatiroidisme.
Dietary Reference Intake
0-6 bln 210 mg/hari
7-12 bln 270 mg/hari
1-3tahun 500mg/hari
4-8 tahun 800mg/hari
Dewasa
9-18 tahun 1300mg/hari
10-50 tahun 1000mg/hari
≥51 tahun 1200mg/hari

Osteoporosis 1200mg/hari
NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN
SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
8 kombinasi : tab sal selaput Dapat menyebabkan mual, muntah,
ferro sulfat 200 mg kram lambung, nyeri ulu hati.
asam folat 0,25 mg

9 kombinasi : tab sal


ferro sulfat/ferro
fumarat/ferro
glukonat 60 mg
asam folat 0,4 mg
10 kombinasi : tab sal
ferro fumarat 180
mg
asam folat 0,4 mg

11 nikotinamid tab 20 mg
12 piridoksin (vitamin tab 10 mg* Dapat menyebabkan sakit kepala,
B6) tab 25 mg* asidosis, mual, kenaikan AST,
inj 100 mg/mL neuropati, parestesia, reaksi alergi.
Defisiensi
Anak 5-25 mg/ hari selama 3
minggu
Dewasa 10-20 mg/hari selama 3
minggu
13 retinol (vitamin A) kaps lunak 100.000 IU
kaps lunak 200.000 IU
14 sianokobalamin tab 50 mcg
(vitamin B12)* Recommended intake
Anak
1-3 tahun 0,9 mcg/hari
4-8 tahun 1,2 mcg/hari
9-13 tahun 1,8 mcg/hari
Anak > 14 tahun dan dewasa 2,4
mcg/hari
Hamil 2,6 mcg
Menyusui 2,8 mcg/hari
Defisiensi B 12
Dewasa oral 250 mcg/hari
15 tiamin (vitamin B1)* tab 50 mg
Untuk beri-beri
Anak 10-50 mg/dosis setiap hari
selama 2 minggu, 5-10 mg/dosis
untuk satu bulan
Dewasa 5-30mg/hari untuk satu
bulan
16 vitamin B Tab
kompleks
25 OBAT-OBAT GAWAT DARURAT (LIFE SAVING)
1 Karbon aktif tab Keracunan Umum
2 Difenhidramin inj Syok Anafilaksis, Alergi
3 Epinefrin (Adrenalin) inj Shock Anafilaksis
4 Deksametason inj Alergi
5 Diazepam Inj. i.m/i.v. 5 mg/mL Kejang
Lar rektal 5 mg/2.5 mL tube
Lar rektal 10 mg/2.5 mL tube
6 Isosorbid dinitrat Tab 5 mg* Sub lingual Angina Serangan Akut
7 serum antitetanus Untuk pencegahan : Kasus KLL
(A.T.S) inj 1500 IU/mL (i.m.) Infeksi Nosokomial
inj 5000 IU/mL (i.m.)
Untuk pengobatan :
inj 10.000 IU (i.m/i.v.)
inj 20.000 IU (i.m/i.v.)

NO. NAMA OBAT KEKUATAN KETERANGAN


SEDIAAN/DOSIS/PENGGUNAAN
8 Larutan Parenteral 0,9%
Mengandung
Elektrolit
(NaCL)
9 Larutan Parenteral 5%
Mengandung
Karbohidrat
(Glukosa)
10 Magnesium Sulfat Inj. i.v 20% Hanya untuk kejang pada preeklampsia
(BNF 611) Inj. i.v 40% dan eklampsia. Tidakdigunakan untuk
kejang lainnya.
11 Lidokain inj Anastetik Lokal
12 Etil Klorida Spray Anastetik Lokal
13 Antasida DOEN tab kunyah Serangan Akut Maag
susp
14 Ranitidin tab 150 mg Serangan Akut Maag
15 Kaptopril 25 mg Hipertensi Kombinasi diatas 180
16 Hidroklortiazid 25 mg Hipertensi Kombinasi di atas 180
17 Parasetamol Rektal Untuk Panas Tinggi di atas 390C
(Tidak Masuk Fornas)

KEPALA PUSKESMAS MATANI


KOTA TOMOHON

Christine M. N. Emor

Anda mungkin juga menyukai