1 x1 y 2 x 2 y
Ry .1, 2
y 2
n
(53) 2
297
10
2809
297
10
297 280,9 16,10
( Y) 2
y Y
2 2
JK Y
n
(51) 2
289
10
2601
289
10
289 260,1 28,90
( X1 ) ( X 2 )
JP. 1, 2
x1 x2 X 1 X 2
N
(36) (53)
195
10
1908
195
10
195 190,8 4,20
( X1 ) ( Y)
JP. 1,Y
x1y X 1Y
N
(36) (51)
183
10
1836
183
10
183 183,6 0,6
( X 2 ) ( Y)
JP. 2,Y
x2 y X 2Y
N
(53) (51)
287
10
2703
287
10
287 270,3 16.,0
Mencari Koefisien Garis Regresi
JP1,Y = 1 JK1 + 2 JP1,2 -0,6 = 8,4 1 + 4,2 2 x16,1
JP2,Y = 1 JP1,2 + 2 JK2 16,7 = 4,2 1 + 16,1 2 x 4,2
-9,66 = 135,24 1 + 67,62 2
70,14 = 17,64 1 + 67,62 2
-
-79,80 = 117,60 1
1 =
1 = -0,68
1 x1 y 2 x 2 y
Ry .1, 2
y 2
Ry .1, 2
0,68 0,6 1,2116,7
28,9
0,41 20,21
Ry .1, 2
28,9
20,62
Ry .1, 2
28,9
Ry .1, 2 0,71 0,84
Koefisien Determinasi (R2) = (0,842) = 0,71
Berarti sekitar 0,71 atau 71% Prestasi Belajar IPA pada siswa di SD N 1 Singaraja
ditentukan variabel Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar.
JK Re g
JP
1,Y
JP 2,Y
1 2
0,68 0,6 1,21 16,70
0,41 20,21
20,62
JK Re s
JK Y
JK Re g
28,9 20,62
8,28
dbReg = 2 (banyaknya prediktor)
db Re s
N m 1
10 2 1
7
JK Reg 20,62
RK Re g
10,31
db Reg 2
JK Res 8,28
RK Re s
1,18
db Res 7
RK Reg 10,31
F 8,74
RK Res 1,18
Tabel 04. Ringkasan Analisis Regresi
Sumber
JK db RK F Ftabel (5%)
Variasi
Regresi 20,62 2 10,31 8,74 4,74
Residu 8,28 7 1,18 -
Total 28,90 9 - -
Y X X
0
1
n
1 2 2
51 0,68 36 1,21 53
10
51 24,48 64,13
10
51 39,65
10
11,35
10
1,14
Jadi Persamaan garis regresinya:
Y X X
1 2
0 1 2
1,18 1,09
1,2116,70 x 100%
20,62
20,21
100%
20,62
0,9801 100%
98,01%
SR% X 1 SR% X 2 1,99% 98,01%
100%
1,99% 0,84 2
1,99% 0,71
1,41%
SE % X 2 SR% X 2 R
2
98,01% 0,84
2
98,01% 0,71
69,59%
SE % X 1 SE % X 2 1,41% 69,59%
71%
Residu = 100% - 71%
= 29%
Menyusun Matrik Antara Korelasi
Korelasi antara X1 dan X2 (r1,2)
JP1,2
r1, 2
JK 1 x JK 2
4,20
8,40 16,10
4,20
135,24
4,20
0,36
11,63
0,60
8,40 28,90
0,60
242,76
0,60
0,04
15,58
16,70
16,10 28,90
16,70
465,29
16,70
0,77
21,57
Tabel 05. Matriks Antar Korelasi
X 1 2 Y
1 1,00 0,36 -0,04
2 0,36 1,00 0,77
Y -0,04 0,77 1,00
Jika r antara variabel bebas X 0.80, maka salah satu variabel tersebut
dibuang atau digabung.
4. Menguji Harga Statistik Hitung
1) Berdasarkan teraf signifikansi 5% dan db pembilang lawan db penyebut (2:7)
ternyata diperoleh harga Ftabel adalah 4,74. Sedangkan harga statistik
hitung/hasil penelitian adalah 8,74. Ini berarti harga statistik hitung/hasil
penelitian lebih besar daripada statistik tabel dan berarti pula harga statistik
hitung/hasil penelitian tersebut adalah signifikan. Oleh karena itu maka
hipotesis nol (Ho) dinyatakan ditolak dan hipotesis alternatif (H1) dinyatakan
diterima.
2) Berdasrkan taraf signifikansi 5% dan n = 10 di dapat harga rtabel adalah 0,632.
Sedangkan harga robservasi adalah -0,04. Ini berarti bahwa harga statistik
observasi lebih kecil daripada statistik tabel dan berarti pula harga statistik
hasil penelitian tersebut adalah tidak signifikan. Oleh karena itu maka
hipotesis nol (Ho) dinyatakan diterima dan hipotesis alternatif (H1)
dinyatakan ditolak.
3) Berdasrkan taraf signifikansi 5% dan n = 10 di dapat harga rtabel adalah 0,632.
Sedangkan harga robservasi adalah 0,77. Ini berarti bahwa harga statistik
observasi lebih besar daripada harga statistik tabel dan berarti pula harga
statistik observasi tersebut adalah signifikan. Oleh karena itu maka hipotesis
nol (Ho) dinyatakan ditolak dan hipotesis alternatif (H1) dinyatakan diterima.
5. Kesimpulan
1) Berdasarkan taraf signifikansi 5% ternyata hipotesis nol (H0) yang
menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara
Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPA pada siswa
di SD N 1 Singaraja adalah ditolak dan hipotesis alternatif (H1) dinyatakan
diterima. Dengan demikian dapat ditarik simpulan bahwa terdapat korelasi
positif yang signifikan antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar IPA pada siswa di SD N 1 Singaraja. Secara bersama-sama
koefisien korelasi kedua variabel Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar IPA pada siswa sebesar 0,84 dan koefisien determinasinya
sebesar 0,71. Ini berarti pula dapat diinterpretaikan bahwa kontribusi kedua
variabel tersebut terhadap Prestasi Belajar IPA adalah sebesar 71%.
2) Berdasarkan taraf signifikansi 5% ternyata hipotesis nol (H0) yang
menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara
Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPA pada siswa di SD N 1 Singaraja
adalah diterima. Dengan demikian dapat ditarik simpulan bahwa tidak
terdapat korelasi yang signifikan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi
Belajar IPA pada siswa di SD N 1 Singaraja. Koefisien korelasi variabel
Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPA adalah sebesar -0.04.
Sumbangan efektif (SE) variabel disiplin belajar terhadap Prestasi Belajar IPA
adalah sebesar 1,41%.
3) Berdasarkan taraf signifikansi 5% ternyata hipotesis nol (H0) yang
menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi positif antara Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar IPA pada siswa di SD N 1 Singaraja adalah ditolak
dan hipotesis alternatif (H1) dinyatakan diterima. Dengan demikian maka
dapat ditarik simpulan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara
Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPA pada siswa di SD N 1 Singaraja.
Koefisien korelasi variabel Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPA
adalah sebesar 0,77. Sumbangan efektif (SE) variabel motivasi belajar
terhadap Prestasi Belajar IPA adalah sebesar 69,59%.