Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC)

DISUSUN OLEH:
OYA NADIA LISA CARIZA
NIM 1514401065

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


A. DEFINISI
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap
individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang
kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan
perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan.
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010; 110).

B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, persalinan dan kala nifas
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar
dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
9. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

C. PATOFISIOLOGI / PATHWAY
Trimester I
Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis


Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria
perub.psikologis, vascular
Instabilitas Penekanan
ketidakstabilan hormon
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Asam lambung
pembesaran
meningkat Sakit kepala
Ansietas Perubahan
uterus
peran sebagai Rasa Nyeri
Frekuensi BAK
calon ibu sebah/mual
meningkat
Koping Muntah
Gangguan
individu tdk
Intake
eliminasi urin
efektif
makanan
Kebersihan
Perub.proses menurun
genital
keluarga Perub.nutrisi
menurun
kurang dari
Kelembaban
kebutuhan
meningkat

Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis
Perubahan
psikologis
Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis
situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas
vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma
Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body
meningkat
serviks meningkat paru tidak anggota baru
image Striae Lordosis
TD meningkat meningkat maksimal dlam keluarga
gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac
Sakit kepala Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output Perub.body Nyeri
Perub.peran
seksual pola nafas
Nyeri image Pengosongan
Resiko cidera
Perub.pola lambung lambat
janin &
seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III
TRIMESTER III

Perubahan
Perubahan fisiologis
psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh Ansietas
menigkat volume plasma darah
Gangguan
meningkat,
Perub.pusat pola nafas TD meningkat
tekanan
gravitasi tubuh
Hipertrofi
hidrostatik
Menekan saraf ventrikel
menurun
sekitar
Penurunan
Edema
Pelepasan cardiac output
ekstremitas
mediator nyeri
Resiko cidera
Kelebihan
(prostaglandin,
janin &
volume cairan
histamin)
maternal
Nyeri
D. ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA KEHAMILAN
Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa kehamilan
adalah sebagai berikut:
1) Trimester I (0-12 minggu)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang berasal
dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine
b. Masalah gastrointestinal
Mual dan muntah (4-6 minggu)
Morning Sickness
Anoreksia
Saliva berlebihan
Tidak tahan terhadap baubau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi
d. Perubahan janin
Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga
didapatkan ibu sering buang air kecil
g. Kardiovaskuler
Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung
pada bagian kiri atas
Kardiak output
- Denyut jantung meningkat
- Nadi meningkat 10-15 x /menit
- Filtrasi ginjal meningkat
- transportasi oksigen meningkat
h. Uterus
Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
Ismus hipertropi, panjang, lunak
i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron
yang merangsang duktus alveoli payudara
j. Vagina
Peningkatan vaskularisasi
Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
k. Respirasi
Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi,
penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon dioksida dari janin
ke ibu
Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l. Muskuluskeletal
Relaksasi persendian
Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
Perubahan postural
- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang
- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan
m. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linianigra
dan strie gravidalum.
2) Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Uterus
- uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- dinding uterus tipis dan lunak
- fetus dapat di palpasi pada abdomen
- uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi braxton his
b. Serviks
- terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c. Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
- volume darah meluas
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
- Output meningkat 30-50 %
- stroke volume meningkat
- tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas
g. Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- udema fisiologis pada kandung kemih
- frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air
meningkat
h. Sistem muskuloskeletal
- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis
- Kram pada kaki
i. Sistem integumen
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
- adanya linianigra
- vaskuler adanya palmar eritema
- rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroverolik dan
pepsin dalam lambung menurun.
- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin.
- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel
beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional.
- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan air meningkat
k. Sistem endokrin
- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon, Prolaktin
meningkat.
- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR meningkat.
- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.
- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat, Level kortisol
meningkat, Level aldesteron meningkat
l. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.
3) Trimester ketiga (28 minggu kehamilan berakhir / 38-42 minggu)
a. Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi
broxon hicks semakin jelas.
- Servik
Effousment, pengeluaran mukosa.
- Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- volume darah ibu meningkat 30 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung
c. Sistem pernafasan
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem musculoskeletal

Lordosis, sulit berjalan, rebas rebas ekstremitas


f. Sistem integumen
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h. Sistem endokrin
- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid: BMR meningkat
i. Plasenta: Fungsi maksimal

E. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL


Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George
Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil.
Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan
menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan
yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur
dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium
juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan
vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks
menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan
Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan
perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus.
Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan.
Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan
merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan
metabolik yang mengiringinya.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi
melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit
yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya
serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma
gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area
atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah
kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan
memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan
adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian,
kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai
penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada
kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertam

1. Perubahan Fisik pada Trimester I


a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal
kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual
muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu
kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon
kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan
pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang
membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada
trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien.
Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang
lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan
karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah
posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah
merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah,
perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut
bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak
menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan
juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal
sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing /
rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak
tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon
progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air

2. Perubahan Fisik pada Trimester II


a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan
20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu
akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan
normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal
tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan,
karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam
lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut
tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah
atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya
ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah
seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan
ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya
akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.

f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena
ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan
tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke
daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan
disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa
berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke
arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau
topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth
mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin
jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah
persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat
menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang
disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar.
Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil
mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan
cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan
terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan
terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3. Perubahan Fisik pada Trimester III


a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban
berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga
menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar
kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru,
pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga
didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah
diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu
sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan
kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi
di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor
keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan,
tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan
pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan
membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan

F. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL


Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu sebagai
berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan
kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi pemeriksaan disesuaikan
dengan kebutuhan.

G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN KESEHATAN


Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan Antenatal 7T,
yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap
5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan
6. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria
7. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan

H. PEMERIKSAAN ANTENATAL

Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:


a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan
kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan
premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan
(dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa
yg menolong
Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati
umur berapa & penyebabnya
Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler,
TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS, malaria, status
imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
Status perkawinan
Riwayat KB
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga
Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian
pada vitamin A dan zat besi
Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat
tradisional, & olahraga
Beban kerja & kegiatan sehari-hari
Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan


Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:


1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:


1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
Oedema
TB
BB
Reflek
Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan
darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Kepala dan leher
Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu
(simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia
kehamilan >28 minggu)
Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba,
ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, & bekas luka
operasi
Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
Anggota bawah: cari varises, oedema, luka

Palpasi

Periksa raba dilakukan untuk menentukan:


Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
Letak anak dalam rahim

Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba,
1998)

Leopold 1
Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian
janin dalam fundus

Pengukuran tinggi fundus uteri


Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum
bisa diraba
12 minggu TFU 1 2 jari diatas symphisis
16 minggu TFU pertengahan antara symphisi
dan pusat
20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
24 minggu TFU setinggi pusat
28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan
procesus xymphoideus
36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus
xymphoideus
40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan
procesus xymphoideus

Tanda kepala : keras, bundar, melenting

Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang


melenting.
Konsistensi fundus

Leopold 2
Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang

Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:

TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan

3,5 cm

Auskultasi

Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising tali
pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus. Membantu menentukan
habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak tunggal/ kembar yaitu terdengar
pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.

Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang
dapat memperberat kehamilan.

Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.

Perkusi

Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1


2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada
hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan
panggul

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan
batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana
selama 2 tahun sebelum kehamilan
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitaminzat besi setiap hari.
R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi
untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan
psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap
kebutuhan nutrisi.
d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan
normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR)
pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi prenatal,
khususnya pada periode kritis perkembangan janin.

2. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan


kebutuhan cairan.
Tujuan :
Kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Intervensi :
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan metabolisme
KH dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah pada trimester
pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis,
kolesistitis)
R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB setiap
hari.
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum
bangun tidur.
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung.

3. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.


Tujuan :
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.
R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih dan/nokturia
pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan
sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 8 gelas sehari.
R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium
diet untuk mempertahankan status isotonik
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium
dan diet.
R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin-
aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema dependent,
edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
e. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.

4. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal


Tujuan :
Nyeri berkurang/hilang
Intervensi :
a. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.
R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien.
R/ penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan
dispnea khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan
antara bayi dalam kandungannya.
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-progesteron) pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu,
sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/
ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus, pada
saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.
e. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi
aktivitas uterus.
R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada trimester II
maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai
trimester akhir. Saat efek perubahan progesterone pada aktivitas uterus menurun dan
kadar oksitosin meningkat

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. (2001).Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.


Jakarta: EGC.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal.


http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf.
Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB.

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,


Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai