Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas tentang penyakit Tumor Jinak Alat Genetalia.

Tumor Jinak Alat Genetalia merupakan suatu penyakit yang menyerang alat reproduksi ytang
disebabkan oleh beberapa faktor,dimana gejala kadang kadang tidak dirasakan oleh klien

Karena itu,pentingnya mengetahui dan memahami apa dan bagaimana Tumor jinak yang
menyerang alat genetalia itu sendir sangatlah penting, untuk memberikan penanganan yang lebih
cepat untuk menghindari terjadinya Tumor Ganas

Makalah ini di buat dalam rangka memperdalam pemahaman kami khususnya dan para pembaca
semua mengenai penyakit-penyakit yang bisa menyerang pada Alat genetalia

Dalam proses pendalaman materi Tumor Jinak Alat Genetalia ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan,arahan koreksi dan saran,semoga dapat berguna bagi semua pihak.

Terima kasih.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 5


I. Anatomi dan Fisiologi . 5
II. Pengertian Tumor 7
III. Tumor Jinak Alat Genetalia 8
A. Kista Bartolini . 8
B. Kista ovarium .. 11
C. Myoma uteri 16
D. Endometriosis . 19
IV. BAB III PENUTUP 21
Kesimpulan . 21
DAFTAR PUSTAKA . 22

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organ kelamin wanita terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna.
Kedua bagian besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya adalah infeksi,
infeksi dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna dengan berbagai macam
manifestasi dan akibatnya. Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air,
dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau
permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista
terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan
pelepasan sel telur dari ovarium.
Tumor jinak yang berasal dari sel otot polos dari myometrium dikenal leiomioma.
Tetapi karena tumor ini berbatas tegas maka sering juga dikenal sebagai fibroid (Kumar,
Abbas, Fausto dan Mitchell, 2007). Neoplasma jinak ini mempunyai banyak nama sehingga
dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, fibroid atau pun mioma
uteri (Prawirohardjo, 2007).

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Anatomi dan fisiologi


Sistem reproduksi wanita terdiri atas struktur eksternal dan internal
a. Genetalia eksternal
Genetalia eksternal (vulva) mencakup dua lipatan jaringan tebal yang disebut labia
mayora dan dua bibir y ang lebih kecil,terrsusun atas jaringan yang sangat halus yang
disebut labia minora,yang terletak antara labia mayora,bagian atas dari labia minora
bersatu, membentuk penutup parsial dari klitoris,organ yang sangat sensitif yang terdiri
atas jaringan erektil.
Antara labia minora dibawah dan sebelah posterior klitoris, terdapat meatus urinarius,
yang merupakan ostium eksternal uretra wanita dengan panjang sekitar 3 cm.
Di bawah orifisium ini terdapat ostium yang lebih besar: yaitu orifisium vagina atau
introitus. Pada setiap sisi orifisium vagina terdapat kelenjar vestibular (Bartholins),
suatu struktursebesar biji kacang yang mengalirkan sekresi mukusnya melalui duktus
kecil.
Ostium duktus terletak di dalam labia minora, di sebelah eksternal hymen. Jaringan
antara genetalia eksternal dan anus adalah forest, dan semua jaringan yang membentuk
genetalia eksternal wanita disebut perineum.
b. Genetalia internal
Struktur internal terdiri atas :
Vagina
Merupakan suatu kanal yang dilapisi oleh membran mukosa dan terbentang dari
depan kebelakang, dari vulva ke serviks sepanjang 7,5 sampai10 cm. Disebelah
anterior vagina adalah kandung kemih dan uretra, dan di sebelah posterior vagina
terletak rektum.
Dinding anterior dan posterior vagina normalnya bersentuhan satu sama lain.
Bagian atas vagina , forniks, mengelilingi serviks (leher sempit edari uterus).

4
Uterus
Organ muscular berbentuk buah pir, mempunyai panjang 7,5 cm dan lebar 5 cm
pada bagian atasnya.Dindingnya mempunyai tebal sekitar 1,25 cm.
Uterus mempunyai dua bagian yaitu: serviks ,yang menonjol ke dalam vagina,
dan bagian atas yang lebih besar yaitu fundus atau korpus, yang ditutupi secara
posterior dan anterior (sebagian)oleh peritoneum.Uterus terletak di sebelah
posterior kandung kemih dan dipertahankan posisinya dalam rongga pelvis oleh
beberapa ligament yaitu:
Ligamentum teres
Terbentang secara anterior dan lateral disepanjang cincin internal inguinal
dan turun disepanjang kanalis inguinalis, tempat bergabung dengan
jaringan labia mayora.
Ligamentum Latum
Lipatan perineum yang memanjang dari dinding pelvis lateral dan
membungkus tuba fallopi
Ligamentum uterosakral
Memanjang secara posterior sampai kesakrum
Bagian dalam fundus yang berbentuk, segitiga menyempit kedalam kanal kecil
serviks yang mengecil pada setiap ujungnya, disebut sebagai os eksternal dan os
internal. Bagian lateral atas uterus disebut kornua. Dari tempat ini oviduk atau
tuba fallopi (atau uterus) memanjang ke arah luar, luminanya diteruskan secara
internaloleh rongga uterus.
Ovarium
Terletak di belakang ligamentum latum,di belakang dan di bawah tuba fallopi.
Ovarium adalah badan oval yang mempunyai panjang 3 cm. Pada saat lahir
ovrium mengandung ratusan sel-sel telur yang sangat kecil atau ova. Ovarium dan
tuba fallopi disebut adneksa

5
II. Pengertian tumor
Tumor adalah pembengkakan satu dari tanda cardinal peradangan,pembesaran yang marbid.
Tumor adalah Pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi sel-sel yang tidak
terkontrol dan progresif, disebut juga neoplasma. (sumber: Dorland 2002, kamus
kedokteran,Jakarta:EGC)
Tumor adalah pembengkakan atau daging tumbuh (sumber: gayatri, arum 1990. kamus
kesehat6an. Jakarta: Arcan)
a. Ciri-ciri Tumor Jinak
1. Timbulnya ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat di sekitar dan jaringan sehat yang
terdesak. Ini membentuk simpai atau kapsel dari tumor, maka disebut tumor jinak
bersimpai atau berkopset, karena tidak ada pertumbuhan infiltratif maka biasanya
tumor jinak mudah digerakkan dari dasarnya.

6
2. Tumor jinak tidak menimbulkan residif, karena tumor jinak bersimpai maka mudah
dikeluarkan seluruhnya.
3. Tumor jinak tidak mengadakan anak sebar.
4. Tumor jinak tumbuhnya lambat, sehingga tidak cepat membesar dan pada
pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan gambaran metosisi yang abnormal.
5. Intrisel tumor jinak masih menyerupai intisel jaringan asalnya, bentuknya teratur dan
aniform.
6. Pada tumor jinak tidak ditemukan " loss of polarity "
7. Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya pada alat tubuh
yang vital.
b. Klasifikasi
Tumor Jinak (Benigna)
a. Tumor Kistik Vulva
a) Kista inklusi epidermis
b) Sisa jaringan embrio
Kista gartner
Kista saluran nuck
c) Kista kelenjar
Kista bhartolini
Kista sebasea
Hedranenoma
Penyakit fox-fordyce
Kista para uretra/skene
Kista Endometriosis
b. Tumor Solid Vulva
a) Tumor Epitel
Condiloma acumination
Karunkuna uretra
Nevus pigmentosis
Hiperkeratosis

7
b) Tumor Jaringan Mesoderm
Fibroma
Lipoma
Leomioma
Hemamioma
Limfamioma
Miksoma

8
1. Tumor kistik vulva
a. Kista inklusi (Kista epidermis)
Kista yang terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan, karena episiotomy
atau robekan, dimana suatu segmen terpendam dan kemudian menjadi kista.
Kista ini terdapat di bawah epitel vulva/perineum maupun vagina berwarna
kekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan
berisi cairankental. Umunya kista ini tidak menimbulkan keluhan.

Kista inklusi (kista epidermis)

b. Kista sisa jaringan embrio


1. Kista Gartner
Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada dinding
lateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan klitoris.
Dindingnya terdiri dari epitel torak atau kubus berisi cairan jernih tanpa
musin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran
kepala janin, dengan konsistensi yang lunak.

9
10
2. Kista saluran nuck
Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran
inguinal, kadang-kadang melanjutkan diri sampai pada labium mayora.
Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-
kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran Nuck berisi cairan jernih
dengan dinding selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harus
dibesarkan dengan hernia inguinal dan varikokel yang sering terdapat pada
kehamilan.

3. Kista kelenjar :
a.kista bartolini

Pengertian
Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui.
Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista
juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya. Kista
termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan.
Penyebab
Kista Bartolini terjadi akibat obstruksi duktus pada salah satu pasangan kelenjar
vestibular pada sepertiga posterior vulva, dekat vestibula. Kelenjar Bartolini bisa
tersumbat karena berbagai alasan, seperti infeksi yang diakibatkan oleh organisme
Gonococcus,Esherichia coli, atau stapilococcus aureus dan dapat disebabkan oleh
abses dengan atau tanpa melibatkan nodus limfe inguinal.

Patofisiologi
Sumbatan duktus utama kelenjar Bartolin menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi
kistik.kelenjar Bartolini membesar,merah,nyeri,dan lebih panas dari daerah
sekitarnya.Isi didalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat
(biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.
Tanda dan Gejala
Keluhan pasien umumnya adalah benjolan, nyeri,dan dispareunia.penyakit ini cukup
sering rekurens.Dapat terjadi berulang,akhirnya menahun dalam bentuk kista

11
Bartolin.kista tidak selalu menyebabkan keluhan,tapi dapat terasa berat dan
mengganggu coitus.
Stadium kista kelenjar bartolini
Kista non-neoplastik
Kista non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis dengan
sendirinya setelah dua atau tiga bulan.
Kista neoplastik.
Kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun tetap tergantung pada ukuran
dan sifatnya, apakah membahayakan atau tidak.
Selain pada ovarium, kista dapat juga tumbuh di vagina dan daerah vulva (bagian
luar alat kelamin wanita). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi,
ductus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di
daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea, serta inklusi
epidermal.

penatalaksanaan
Pemberian antibiotic yang sesuai (umumnya terhadap
klamidia,gonokok,bakteroides, dan Escherichia coli) bila belum terjadi abses.
Insisi dan drainase yang diikuti dengan terapi antibiotik

12
Pembedahan berupa eksterpasi dapat dilakukan bila diperlukan yang di anjurkan
adalah marsupialisasi, yaitu sayatan dan pengeluaran isi kista diikuti penjahitan
dinding kista yang terbuka pada kulit vulva.Tindakan ini terbukti tak berisiko dan
hasilnya memuaskan. Jika terdapat hubungan keluar yang permanen,infeksi
rekurens dapat dicegah`

b.Kista sebasea
Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor, labium minor dan
mons veneris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah
penimbunan sebum. Kelenjar ini biasanya terletak dekat di bawah permukaan kulit
berwarna kuning keabu-abuan, dengan batasa yang jelas dan konsistensi keras, ukuran
kecil sering multiple. Dindingnya berlapis epital kelenjar dengan isi sebum yang
mengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering mengalami infeksi.
TERAPI: kalau perlu eksisi

c. Hidradenoma
Berasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisa saluran Wolffi.
d . Penyakit Fox-Forduce
Disebut juga apokrin miliaria terjadi akibat sumbatan saluran kelenjar keringat sehingga
membentuk banyak Kristal kecil dengan diameter 1-3 mm, multiple, terasa gatal. Kelainan
ini dapat juga terjadi di ketiak dan gelanggang susu. Dapat mengalami kekambuhan apabila
terjadi gangguan emosi antara lain rangsang seksual.
e. Kista parauretra
Terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini biasa menonjol pada
dinding depan vagina dan sering mengalami infeksi.
f. Kista endometriosis
Walaupun jarang seklai terjadi, dapat tumbuh pada vulva maupun vagina. Kista pada vulva
ini umu hanya memerlukan pengangkatan kalau mengganggu saja. Pada kista yang
mengalami infeksi dapat dilakukan infeksi.

13
2. Tumor solid vagina
a. Tumor epitel
1) Kondiloma akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 2. Akhir-akhir ini juga
dimasukkan dalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang sekali-sekali
setelah lama dapat menjadi ganas. Gambaran makroskopis adalah seperti
jengger ayam. Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar
anus sampai vagina dan serviks.
GEJALA

Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria,
area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya (jika tidak
disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di
sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum, terutama
pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur.

Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan
cepat dan bisa memiliki tangkai.

Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaannya yang kasar
memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).

Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau pengobatan
dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya meradang,
pertumbuhan kutil ini sangat cepat.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang menetap
bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa
itu bukan merupakan suatu keganasan.Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus
menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.

14
PENGOBATAN

Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau
pembedahan dengan bius lokal. Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang
dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini
memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya
dan sering gagal.

Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil.
Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil
genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat,
kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.

Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan II, dan akhir-akhir ini juga dimasukan
kedalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

TERAPI :

Podophyllin 25% dalam tincture benzoin

Sulfonamide,sistemik dan local

Operatif

Albothyl

2) Karunkula uretra
Dibagi menjadi 2 macam:
(a) Karankula uretra neoplasma
Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi dorsal muara uretra, mikroskopik
sebagai papiloma uretra yang ditutupi oleh epitel transisional yang tersusun sebagai
lipatan dengan tipe yang sering menyerupai pertumbuhan ganas. Tumor I ni mempunyai
kecenderungan untuk kambuh local. Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalah nyeri
pada waktu berjalan dan duduk, ispareunia, disuria, perdarahan dan pembengkakan.
(b) Karankula uretra granulomatosa
Penonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa pada muara uretra terutama bagian
belakang yang meluas ke samping juga. Dengan demikian, lubang muara uretra ini

15
menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan tidak
menimbulkan nyeri seperti pada karunkula uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik
adalah reaksi granulomataosa jaringan terhadap infeksi kronik pada ueretra. Karunkula
ini sering terdapat pada wanita pasca menopause, kebanyakan merupakan penampilan
investasi Trikomonas vaginalis. Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka karunkula ini
sering kambuh.

3) Hiperkeratosis
Harus dibedakan karena leukoderma atau vitiligo dimana pigmentasi tidak terjadi, serta
karsinoma vulva insitu maupun invasive.
Pada hyperkeratosis dibedakan:
(a) Yang disebabkan infeksi menahun: dermatitis.
(b) Tumor jinak berpapil yang sudah menahun.
(c) Distrofi (leukoplakia):
i. Likhen skelorsis, kadang-kadang disertai atropi eitelnya saja: kraukosis (berkerut).
ii. Hiperkeratosis: khas daan tidak khas.
iii. Campuran antar 1 dan 2. Untuk membedakannya dengan karsinoma seringkali
memerlukan pemeriksaan lanjut (kolposkopi, sitologi maupun histologi).
4) Nevus pigmentosus
Walaupun kulit vulva hanya 3% seluruh kulit badan, melanoma maligna
terjadi pada vulva dan vagina 7-10%. Nevus ini tampak sebagai lesi
berwarna kehitam-hitaman pada permukaan vulva berdiameter 1-2 mm.
pemeriksaan mikroskopik menunjukkan sel nevus yang khas dengan inti
biru tua dan terletak di bawah lapisan epitel. Menururt Masson sel nervus
berasal dai melanosit dalam epidermis atau dari sel Schwan dari serabut
saraf yang menuju kulit. Yang berbahaya ialah lesi yang berpigmen dan tak
meluas sehingga sebaiknya diperiksa secara histologik.
b. Tumor jaringan mesoderm
1) Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus, dapat tumbuh besar
dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.

16
2) Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labium majus dengan
konsistensi lunak, dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar.
3) Leiomioma: berasal dari otot polos ligamentum rotundum dekat pada labium
mayus tersusun seperti pusaran air/konde.
4) Neurofibroma: berasal dari sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak,
berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging.
5) Hemangioma: yang berasala dari congenital biasanya akan menghilang
sendiri pada pertumbuhan anak. Pada wanita pascamenopause biasanya
terjadi karena adanya varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan
perdarahan pascamenopause. Angiokeratoma adalah jenis hemangioma
dengan kapiler membesar pada korium dan dengan hyperkeratosis pada
epidermis. Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan
permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan dinding sel endotel, tumor ini
kadang-kadang masuk ke jaringan di bawahnya.
6) Limfangioma: berasal dari jaringan pembuluh limfe, jarang sekali dijumpai.
Mikroskopik tampak seperti limfangiom namun tidak berwarna.
Pembedahan definitive dilakukan pada pasien yang tidak ingin hamil lagi atau
memiliki beberapa gejala jenis pembedahannya yaitu histrektomi total, salpingo-
ooferektomi bilateral, dan eksisi tempat endometriosis. Pada pasien ini perlu di
berikan terapi hormonal.

17
BAB III
KESIMPULAN

Berbagai macam penyakit yang dapat menyerang alat reproduksi wanita, yang salah
satunya adalah tumor jinak alat genetalia, dimana kebanyakan wanita tidak mengeluhkan gejala-
gejala yang ditimbulkan mereka menganggap hal tersebut biasa pada saat menstruasi tiba.
Sejalan dengan makin tingginya tingkat pendidikan wanita dan mereka harus menghadapi
perubahan penting dalam peran, gaya hidup, dan pola keluarga serta menghadapi bahaya
lingkungan dan stress yang mengharuskan mereka harus berfokus pada kesehatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Prawirohardjo, S. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Fakultas kedokteran III Kapita Selekta Kedokteran

http://www.cancerhelps.com/kista.htm

http://belibis-a17.com/2008/10/04/mioma-uteri/

http://mojokertokab.go.id/mjk/sub/dinkes/?page=articles_&no=55&sub=NYERI%20MENSTRU
ASI%20BERLEBIHAN,%20WASPADAI%20ENDOMETRIOSIS

19

Anda mungkin juga menyukai