Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama :AR
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 10 Tahun
Alamat : Jalan M.Idris Gg. Pelita No 22 A Medan Barat
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal Masuk : 22 September 2016

B. Anamnesis : Alloanamnesis

Keluhan Utama : Keluar darah dari hidung kanan

Keluhan Tambahan : Ada massa di hidung kanan

Telaah : Os datang dengan keluhan keluar darah dari hidung kanan 3


minggu lalu setelah os berenang, darah segar (+), darah keluar
dari hidung satu kali saja setelah berenang, volume darah yang
keluar kurang lebih 2 sendok makan. Os juga merasa hidung
nya tersumbat sampai membuat os susah untuk bernafas dan
terkadang membuat os bernafas melalui mulut. Os merasa lebih
lega bernapas saat istirahat dan sedikit membuka mulut, os
mengeluhkan saat ada debu dan keadaan panas os susah
bernapas. Nyeri pada hidung (-) demam (-) Sakit pada kepala (-
) trauma (-).

Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

Riwayat Kebiasaan : Tidak ada

Riwayat Pengobatan : Tidak ada


C. Status Present
Status Generalisata :
Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan
Sensorium : Compos Mentis
Vital sign :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 88x/i
Laju Napas : 24x/i
Suhu badan : 37C

D. Status Lokalisata THT-KL pre operasi


Telinga
Daun telinga Kanan Kiri
Bentuk DBN DBN
Pembengkakan - -
Ulkus - -
Jaringan Parut - -
Fistula - -
Nyeri tekan - -
MAE
Ukuran Luas Luas
Pembengkakan - -
Ulkus - -
Jaringan Parut - -
Fistula - -
Lumen :
Sekret (-) (-)
Serumen (-) (-)
Granulasi (-) (-)
Polip (-) (-)
Benda asing (-) (-)
Pembengkakan (-) (-)
Membran Timpani
Bentuk
Warna Putih mutiara Putih mutiara
Keutuhan

Hidung

Hidung Lubang Kanan Lubang Kiri


Rhinoskopi anterior
Cavum nasi
Nanah (-) (-)
Darah (+) (-)
Krusta (-) (-)
Polip (+) (-)
Corpus alenium (-) (-)
Masa (+) (-)
Selaput lendir
Permukaan Basah Basah
Warna Merah muda Merah muda
Konka
Inferior hipertropi DBN
Media hipertropi DBN
Sinus paranasal
Sinus Frontal
Nyeri tekan (-) (-)
Sinus Maxilla
Nyeri tekan (-) (-)
Rhinoskopi posterior
Koana Dbn Dbn
Torus tubarius Dbn Dbn
Fossa rosenmuller Dbn Dbn

Mulut

Rongga mulut
Tonsil Kanan Kiri
Besar T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Plika anterior DBN DBN

Faring
Inspeksi
Warna Merah Muda
Peradangan (-)
Infeksi kronis (-)
Ulkus (-)

Leher

Pembesaran KGB : tidak ada

E. Diagnosis Banding
Polip nasi
Angiofibroma juvenil

F. Diagnosis Sementara
Polip nasi

G. Terapi Sementara
IVFD RL 20 gtt/i

H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab
CT Scan Nasofaring
Foto Thorak

Hasil Pemeriksaan Lab


(23 september 2016)

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hb 13,6 g/dl 11-12,5
Hitung Eritrosit 4,9 106/L 3,9-5,6
Hitung Leukosit 9.500 /L 5.000-15.000
Ht 39,6 % 32-42
Hitung Trombosit 394.000 /L 150.000-450.000
Index Eritrosit
MCV 80,3 fL 80-96
MCH 27,5 pg 27-31
MCHC 34,3 % 30-34
Hitung Jenis
Leukosit
Eosinofil 2 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N.Stab 0 % 2-6
N.Seg 63 % 53-75
Limfosit 29 % 20-45
Monosit 6 % 4-8
LED 8 mm/jam 0-20
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Glukosa Darah 91 mg/dL <140
Sewaktu
Fungsi Hati
Bilirubin Total 0,96 mg/dL 0,3-1
Bilirubin Indirek 0,51 mg/dL <0,25
AST (SGOT) 21 U/I <40
ALT (SGPT) 11 U/I <40
Fungsi Ginjal
Ureum 12 mg/dL 20-40
Kreatinin 0,23 mg/dL 0,6-1,1
Asam Urat 4,8 mg/dL 3,4-7,0

Hasil Pemeriksaan CT Scan Nasofaring


(23 September 2016)
Dilakukan pemeriksaan CT Scan Nasofaring potongan axial tanpa kontras intravena
diperoleh hasil sebagai berikut:

Rongga nasofaring tampak terisi penuh oleh bayangan jaringn lunak.


Torus tubarius dan fossa Rossenmuller kanan dan kiri tertutup perselubungan, masih
tampak bayangan udara.
Tidak tampak keterlibatan spatium parafaring ataupun m.pterygium.
Tampak perselubungan kavum nasi posterior kanan dan kiri dan orofaring.
Tampak penebalan sinus paranasal (sinusitis).
Tidak tampak destruksi tulang.
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening colli.

Kesimpulan : Juvenille Nasofaring Angiofibroma


Tonsilitis + sinusitis

Hasil Foto Thorak


Sinus Costoprenicus normal. Diapragma normal
Jantung : Besar dan bentuk dalam batas normal
Paru : Corakan Broncho vascular normal
Tak tampak kelainan aktif spesifik dan pathologic
Kesan : Cor/Pulmo dalam batas normal

I. Diagnosis Definitf
Polip nasi

J. Terapi Definitif
Terapi Konsevatif sebelum pembedahan
Pembedahan :
Polipektomi

K. Edukasi
Puasa pre operasi
Personal hygine, Mengeluarkan sekret yang menumpuk, ajarkan terapi napas dalam
pada pasien untuk membantu melapangkan ekspansi paru. Hindari faktor pencetus
yang bisa merangsang terjadi nya flu.

Laporan Status Lokalisata THT-KL saat operasi


Telinga Tidak dilakukan pemeriksaan

Hidung
Hidung Lubang Lubang
Kanan Kiri
Rhinoskopi anterior
Cavum nasi
Nanah (-) (-)
Darah (+) (-)
Krusta (-) (-)
Polip (+) (-)
Corpus alenium (-) (-)
Masa (+) (-)
Selaput lendir
Permukaan Basah Basah
Warna Merah muda Merah muda
Konka
Inferior hipertropi DBN
Media hipertropi DBN
Sinus paranasal
Sinus Frontal
Nyeri tekan (-) (-)
Sinus Maxilla
Nyeri tekan (-) (-)
Rhinoskopi posterior
Koana dbn Dbn
Torus tubarius dbn Dbn
Fossa rosenmuller dbn Dbn

Mulut Tidak dilakukan pemeriksaan


Faring Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher Tidak dilakukan pemeriksaan

Follow Up Sebelum Operasi

Hari Tanggal Follow up Keterangan


23 September S : massa dihidung kanan (-), nyeri (-), darah Dilakukan
2016 segar (-) Pemeriksaan Lab
O: sensorium :CM CT scan
TD : 100/80mmHg Foto Thorax
Nadi : 100x/i
Laju napas: 24x/i
T : 36,2C
BB : 24 kg
A: polip nasi
P : IVFD RL 20 gtt/makro
24 September S : massa di hidung kanan (+), nyeri (-), darah Dianjurkan puasa 8
2016 segar (-) jam sebelum
O: sensorium :CM operasi, personal
TD : 120/80mmHg hygine
Nadi : 78x/i
Laju napas: 20x/i
T : 36,5C
BB : 24 kg
A: Polip nasi
P : Operasi polipektomi pukul 09.00
LAPORAN PEMBEDAHAN

Nama Pasien : Aulia Rahmadani


Umur : 10 Tahun
No RM : 25-56-88
Dokter ahli bedah : dr. Amran Simanjuntak Sp.THT
Asisten dokter : dr.Rezza
Dokter Anastesi : dr.Asmin Sp.An
Perawat bedah : Deni amrulah
Tanggal pembedahan : 24-September-2016
Jam mulai : 09.20 wib- 11.20 wib

Diagnosa pra bedah : Tumor cavum nasi


Diagnosa pasca bedah : Polip nasal

Jalan Pembedahan

Pasien dimasukan ke dalam kamar operasi, pasien di baringkan posisi Supine, GA-
ETT Terpasang

Keadaan pra bedah :


TB : 120 cm
BB : 24kg
TD : 110/80mmhg
Temperature : 36 C
Jenis Pembedahan : polipektomi
Jenis Anestesi : GA-ETT
Anestesi dengan : Propofol
URAIAN PEMBEDAHAN
Pasien di baringkan di meja operasi dengan posisi supine GA - ETT
terpasang.
Pasang tampon adrenalin setelah 15 menit kemudian di cabut,di lakukan
tindakan microdepvider untuk membersihkan polip, sebagian massa diambil
untuk di kirim ke patologi anatomi.di lakukan kontrol pendarahan pasang
tampon anterior pada cavumnasi kanan.

Follow Up Setelah Operasi

25 September S : perdarahan (-), nyeri (-)


2016 O: sensorium :CM
TD : 110/60mmHg
Nadi : 100x/i
Laju napas: 18x/i
T : 36,7C
BB : 24 kg
A: Polip nasi
P : IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. ceftriaxon 500g/12 jam
- Inj. As. Tranexamat 250g/8 jam
- Inj. Ketorolac 15 mg/8 jam
- Inj. Ranitidin 25mg/8 jam
- Inj. Dexametason amp/12 jam
- Buka tampon anterior hidung 2 hari
setelah operasi
26 September S : Perdarahan (-), nyeri (-)
2016 O: sensorium :CM
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 92x/i
Laju napas: 24x/i
T : 36,8C
BB : 25 kg
A: Polip nasi
P : IVFD RL 20 gtt/makro
IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. ceftriaxon 500g/12 jam
- Inj. As. Tranexamat 250g/8 jam
- Inj. Ketorolac 15 mg/8 jam
- Inj. Ranitidin 25mg/8 jam
- Aff tampon (perdarahan (-) )
- Cuci hidung 15.00

27 September S : pendarahan (-), nyeri (-)


2016 O: sensorium :CM
TD : 110/80mmHg
Nadi : 80x/i
Laju napas: 20x/i
T : 36,2C
BB : 25 kg
A: Polip nasi
P : Aff infus , PBJ (Vit.C)
PEMBAHASAN

KELUAR DARAH
DARI HIDUNG
SEBALAH KANAN

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Laboratorium


1. Keluar darah segar
dari hidung sebelah Darah (+) hidung kanan 1.Rongga nasofaring tampak
kanan terisi penuh oleh bayangan
2. Hidung tersumbat Polip (+) hidung kanan
3. Bernafas dari mulut jaringn lunak.
Massa (+) hidung kanan
2.Torus tubarius dan fossa
Konka inferior dan media Rossenmuller kanan dan kiri
hipertrofi
tertutup perselubungan, masih
tampak bayangan udara.
3. Tampak perselubungan
kavum nasi posterior kanan
dan kiri dan orofaring.
4.Tampak penebalan sinus
paranasal (sinusitis).
Kesimpulan :
Juvenille NasofaringAngiofibroma
Tonsilitis + sinusitis

POLIP NASI

TATA LAKSANA :

STEROID DAN TIDAKAN BEDAH FESS


Gambar 1. Pasien dibaringkan

Gambar 2. Persiapan alat-alat


Gambar 3. Tindakan Pembedahan

Gambar 4. Pengangkatan polip


Gambar 5. Pemasangan Tampon

Anda mungkin juga menyukai