PENDAHULUAN
1
2
efektifitas terapi. Jika terjadi Pielonefritis pasien harus menjalani rawat inap untuk
pemberian terapi antibiotik parenteral.2
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan (Knowledge) juga diartikan sebagai hasil penginderaan
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya
(mata, hidung dan sebagainya), dengan sendirinya pada waktu pengindraan
sehingga menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan
yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat
menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
5
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah
diketahui tersebut pada situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
memisahkan, dan mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang
tersebut telah dapat membedakan, atau mengelompokan, membuat diagram
(bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-
komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri.
2.1.1.2. Sikap
Mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan,
mewarnai perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan perilaku individu
terhadap manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh individu,
bahkan terhadap diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena sikap
yang timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi
juga dengan kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di
saat sekarang, dan oleh harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap
manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai
versi oleh para ahli.
2.1.1.3. Tindakan
Defenisi tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul
dari persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.
Tindakan mempunyai beberapa tingkatan yaitu:
a. Persepsi (perception) yaitu mengenal dan memilih berbagai objek yang akan
dilakukan.
b. Respon terpimpin yaitu melakukan segala sesuatu sesuai dengan urutan yang
benar.
c. Mekanisme yaitu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
d. Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang yang sudah berkembang dan
dilakukan dengan baik.
menginfeksi pada bagian atas atau bawah saluran kemih, maupun kedua-duanya.
Bakteriuria tanpa disertai manifestasi klinis disebut sebagai bakteriuria
asimptomatik (covert bakteriuria) dimana bakteriuria bermakna disertai dengan
manifestasi klinis disebut sebagai bakteriuria simptomatik. Pada beberapa
keadaan, pasien juga dapat menunjukkan gejala klinis tanpa adanya bakteriuria
bermakna.
2.1.2.3 Etiologi
Menurut National kidney and Urologic Diseases Information
Clearinghouse (NKUDIC), normalnya, urin manusia adalah dalam keadaan steril
dan bebas dari bakteri, virus dan jamur, hanya mengandung cairan, garam dan
juga bahan buangan seperti toksik. Infeksi Saluran Kemih (ISK) biasanya bermula
apabila terdapat mikroorganisme, biasanya adalah bakteri dari salur pencernaan
yang memasuki uretra dan kemudian bermultiplikasi. Kebanyakan
mikroorganisme yang sering mengakibatkan ISK adalah Escherhia coli (E. coli)
yang secara normalnya menetap di kolon.
9
2.1.2.4 Klasifikasi
Menurut lokasi infeksi :
- ISK Bawah : infeksi pada uretra dan kandung kemih
- ISK Atas : infeksi pada ginjal
Menurut gejala:
- Bakteriuria asimptomatis ( tanpa disertai gejala )
- Bakteriuria simptomatis ( disertai gejala )
Menurut komplikasi:
- ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )
- ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi ).
adalah 8%. (Klemmer & Mattern, 2009). Secara umum, kebanyakan ISK dalam
kehamilan dapat disebabkan oleh infeksi secara ascending.
bakteruria dan sistisis akut adalah disuria, tidak dapat menahan untuk berkemih
dan sering berkemih setiap hari. Kebanyakkan ibu hamil tidak mengetahui bahwa
mereka terkena ISK jika dilihat dari manifestasi klinisnya yaitu sering buang air
kecil dan rasa tidak tertahan untuk berkemih karena gejala-gejala ini dilihat
seolah-olah normal dalam kehamilan.
Apabila ibu hamil mendapati urinnya lebih gelap dari biasa, maka ibu
hamil harus mengkonsumsi air dengan lebih banyak.
Konsumsi susu lemak kental atau yourgurt dan susu biasa juga baik
untuk ibu hamil sebagai langkah mencegah terjadinya Infeksi Saluran
Kemih (ISK) dalam kehamilan.
Tindakan
15
Hasil
presentase 56
75 %
3. Kurang =
Bila hasil
presentase <
56%
BAB IV
METODE PENELITIAN
n= N
1+Nd
90
1+ (90) 0,1
90
1+ 0,9
=47,3
N = besar populasi
n = jumlah sampel
d = tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan.
Dengan perkiraan tingkat ketepatan relatif 10%, maka jumlah sampel yang
diperoleh dari rumus diatas berjumlah sekitar 47,3 orang. Untuk menghindari
terjadinya sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka peneliti
menambahkan 5% dari jumlah sampel minimal. Jadi total sampel dalam penelitian
ini adalah 50 orang.
19
book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel.
3. Data Entry dan Processing
Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program software
komputer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Software statistik dalam proses ini di
tuntut ketelitian, apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya
memasukan data.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari
jenis datanya. Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui jumlah, mean atau
rata-rata, standard deviasi, dan presentase variabel penelitian. Analisis univariat
dalam penelitian ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan proporsi
responden berdasarkan karakteristik responden dalam data demografi, dan
gambaran perilaku ibu rumah hamil tentang ISK. Penelitian ini mendeskripsikan
22
pengetahuan responden tentang gambaran perilaku ibu hamil tentang ISK. Dengan
kisi-kisi pertanyaan sebagai berikut :
Variabel Indikator
Tingkat
Pengetahuan 8 soal
responden
Tingkat sikap
6 soal
responden
Tingkat
tindakan 4 soal
responden
Tabel 4.1. Kisi-kisi pertanyaan
2. Aspek Pengukuran
A. Tingkat Pengetahuan Responden
Pertanyaan Jawaban/Skor
B=1
1
A, C = 0
A=1
2
B, C = 0
C=1
3
A, B = 0
A=1
4
B, C = 0
B=1
5
A, C = 0
A=1
6
B, C = 0
C=1
7
A, B = 0
A=1
8
B, C = 0
23
a. Baik, apabila responden memperoleh skor >76% dari nilai tertinggi atau
mendapatkan skor minimal 8
b. Sedang, apabila responden memperoleh skor antara 56 75% dari nilai
tertinggi atau mendapat skor 6-7
c. Kurang, apabila responden memperoleh skor <56 % dari nilai tertinggi
atau mendapat skor di bawah 6
BAB V
HASIL PENELITIAN
1. Tidak Sekolah 8 16
2. Sekolah Dasar 10 20
5. Perguruan Tinggi 6 12
Jumlah 50 100
27
1. Saudara 20 40
2. Teman 12 24
4. Penyuluhan 10 20
Jumlah 50 100
Baik 11 22
Sedang 16 32
Kurang 23 46
Jumlah 50 100
5.4. Sikap Responden Tentang Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil di
Kelurahan Sudirejo II tahun 2016
Hasil uji sikap tentang ISK pada ibu hamil yang dilakukan dengan
menggunakan angket dapat dilihat pada tabel 5.4 terlihat bahwa sikap responden
terhadap ISK pada ibu hamil paling banyak berada dalam kategori sedang yaitu
sebanyak 25 orang (50%), kategori kurang yaitu sebanyak 17 orang (34%), diikuti
dengan sikap baik sebanyak 8 orang (16%).
Baik 8 16
Sedang 25 50
Kurang 17 34
Jumlah 50 100
Baik 9 18
Sedang 26 52
Kurang 15 30
29
Jumlah 50 100
BAB VI
PEMBAHASAN
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penelitian gambaran ibu hamil terhadap Infeksi Saluran Kemih ini
merupakan penelitian deskriptif karena penelitian ini dilakukan hanya
untuk mengetahui seberapa besar tingkat perilaku ibu hamil tentang
penyakit dan pencegahan ISK pada kehamilan di Kelurahan Sudirejo II
Medan.
2. Berdasarkan karateristik responden, tingkat pendidikan terbanyak
responden pada SMA sebanyak 14 orang, pada Sekolah Menengah
Pertama sebanyak 12, Sekolah Dasar sebanyak 10 orang, pada Tidak
Sekolah sebanyak 8 orang, diikuti paling sedikit pada Perguruan Tinggi
sebanyak 6 orang.
3. Sumber informasi terbanyak responden pada saudara sebanyak 20 orang,
pada teman sebanyak 12, penyuluhan sebanyak 8 orang dan diikuti paling
sedikit pada media massa (buku, internet) sebanyak 8 orang.
4. Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan responden di Kelurahan
Sudirejo II Medan menunjukkan, bahwa secara umum tingkat pengetahuan
responden tentang penyakit dan pencegahan ISK pada kehamilan berada
pada kategori kurang. Hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang
mempunyai pengetahuan pengetahuan dalam kategori kurang, yaitu
sebanyak 23 orang, diikuti dengan kategori sedang sebanyak 16 orang dan
kategori baik sebanyak 11 orang.
34
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang diberikan, yaitu :
1. Bagi Ibu hamil di Kelurahan Sudirejo II
Diharapkan ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit dan pencegahan ISK pada kehamilan dengan cara aktif
mencari informasi, serta meningkatkan sikap dan tindakan terhadap
penyakit dan pencegahan ISK pada kehamilan.
2. Bagi Kelurahan Sudirejo II
Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
dengan bekerjasama dengan instansi kesehatan seperti Puskesmas
Simpang Limun untuk pelaksanaan penyuluhan tentang penyakit dan
pencegahan ISK pada kehamilan, serta secara aktif mengajak
masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan lebih meningkatkan penelitian yang serupa dengan
menambahkan variabel lainnya sehingga akan didapatkan penelitian
yang lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
35