Pendahuluan
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh
darah yang berwarna merah. Darah manusia berwarna merah terang apabila
kaya oksigen atau merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein),
yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah juga
mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
Pada manusia umumnya memiliki volume darah sebanyak kurang lebih
5 liter dengan unsur-unsur pembentuknya yaitu sel-sel darah, platelet, dan
plasma. Sel darah pada umumnya dikenal ada tiga tipe yaitu: eritrosit, lekosit
dan trombosit. Eritrosit manusia dalam keadaan normal berbentuk cakram
bulat bikonkaf dengan diameter 7,2 m tanpa inti, lebih dari separoh
komposisi eritrosit terdiri dari air (60%) dan sisanya berbentuk substansi
koloidal padat. Sel ini bersifat elastis dan lunak. Lekosit (sel darah putih)
terdapat pada bagian pinggir sel darah, lekosit ini dibagi menjadi dua yaitu
granulosit dan agranulosit.
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop cahaya pada
umumnya dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini tidak hanya
digunakan untuk mempelajari sel darah tapi juga digunakan untuk
menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah.
V. Interpretasi Hasil