Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh
faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa
(oligomorfk). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.1
Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang atau agak
lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulvesikel, biasanya mudah pecah
sehingga basah. Etiologi dari dermatitis numularis belum diketahui, diduga adalah
Staphylococcus sp. dan Micrococcus sp. selain itu juga didahului trauma fisis dan
kimiawi, stress, minuman yang mengandung alkohol, lingkungan dengan kelembapan
rendah.1
Dermatitis numularis memiliki gambaran klinis yaitu rasa yang sangat gatal, Lesi
akut berupa papulavesikel dan vesikel (0,3-1cm) yang membesar dengan cara
berkonfluens (meluas kesamping) dan membentuk lesi karakteristik seperti uang logam,
eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas. Ukuran garis tengah dapat mencapai 5
cm, jarang sampai 10 cm. Penyembuhan dimulai dari tengah sehingga terkesan
menyerupai lesi dermatomikosis. Lesi lama berupa likenifikasi dan skuama.1,2
Dermatitis numularis mempunyai dua puncak distribusi umur. Distribusi paling
sering terjadi pada umur dekade enam sampai tujuh dan biasa terjadi pada laki-laki.
Puncak distribusi umur yang lebih kecil terjadi pada dekade kedua sampai ketiga, yang
berhubungan dengan dermatitis atopik dan paling sering pada wanita.3
Sebagian besar kasus dermatitis numularis tidak diketahui etiologinya. Meski
etiologi dermatitis numularis belum jelas, beberapa studi banyak melaporkan kasus
dermatitis numularis dengan berbagai etiologi berbeda, sedangkan studi patogenesis
penyakit masih sedikit dilaporkan. Beberapa penelitian dan laporan kasus seri
menunjukkan peran multifaktorial yang meliputi lingkungan, cuaca, keadaan hidrasi
kulit, alergen atau iritan lingkungan, infeksi sebelumnya, infeksi tersembunyi, efek
samping obat, hipersensitivitas terhadap alergen spesifik.1,3

Anda mungkin juga menyukai