PENDAHULUAN
masih muda dan belum banyak dikenal bahkan dikalangan fakar hukum
betapa pentingnya disiplin ilmu baru ini dalam menunjang dan memahami
Menurut John Gillisen dan Frist Gorl, terdapat manfaat yang besar
1. Hukum tidak hanya berubah dalam ruang dan letak (Hukum Belgia,
dalam lintasan waktu. Hal ini berlaku bagi sumber-sumber hukum formil,
4. Hal ikhwal yang teramat penting di sini adalah perlindungan hak asasi
kemasyarakatan dari abab ke abad, yakni sejak untuk pertama kali tersedia
dari kenyataan.
hal itu, yakni hukum. Apa yang berlaku untuk seluruh, betapapun juga berlaku
untuk bagian, serta maksud dan tujuan sejarah hukum mau tidak mau
perkembangan kemasyarakatan.
Historitas Hukum
3
a. Visi Idealitas-Spiritualistis
Hukum itu sebagai suatu perwujudan satu atau lain gagasan absolut,
maka apapun asal atau isi gagasan yang kita kemukakan, bagaimanapun kita
akan lebih cendrung dan bermuara pada suatu pandangan hukum yang lebih
statis dari pada yang dinamis. Memang benar bahwa dalam hipotesis tersebut
sesudah yang lain sebagai pencerminan gagasan hukum absolut yang tiak
turut satu sesudah yang lain dapat diuraikan sesuai dengan tertib urut
kronologis, tetapi keterkaitan yang satu dengan yang lain tidak dilihat dalam
hukum.
b. Visi Matrealistis-Sosialogis
masyarakat, maka pandangan hukum statis beralih tempat dan berubah oleh
hal yang dinamis, yang pada hakekatnya lebih rentan terhadap suatu
selama itu pula kita tidak dapat menemukan suatu klarifikasi yang memadai
4
John Gillisen dan Frist Gorl, bertitik tolak dengan memilih pandangan
hukum sosialogis, artinya suatu yang dalam hukum tidak bertujuan melihat
perwujudan tersebut dari satu atau lain asas tersebut, melainkan menengok
maka hal tersebut memainkan suatu peranan spesifik yang perlu kita teliti.
5
BAB I
I. Terbentuknya Hukum
terbentuk. Hal ini sangat sulit untuk ditentukan, oleh karena pengetahuan
kebanyakan bangsa-bangsa primitif di jaman purba kala pun pada saat belum
tatanan hukum primitif tuna kasara dan tatanan hukum yang lebih maju
A. Kebiasaan Hukum
kebiasaan tersebut tidak lain adalah suatu perbuatan maupun penahanan diri
tidaknya dua) kemungkinan; (3) kehidupan (kebiasaan) ini harus dialami oleh
6
masing mengupayakan hal ini oleh situasi dan kondisi materiil serta melalui
kepentingan bersama.
dirinya sendiri maupun bagi kelompoknya dalam hubungan dengan dunia luar
kelompok satu sama lain atau jika perlu, mengusahakan sekeras mungkin
dan bertanggungjawan atas celaan sosial atau sanksi yang dikenakan karena
anggota kelompok dan kekuasaan umum perlu dituang dalam peraturan atau
dengan lainnya.
penguasa.
merespon yang oleh Redbruch dianggap sebagai komponen ide hukum, yakni
BAB II
terjadi antara yang memerintah dan yang diperintah, bertumpu pada suatu
Perbedaan antara pra sejarah hukum dan sejarah hukum pada hakikatnya
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Misalnya antara lain :
10
bangsa Mesir peralihan tersebut terjadi sekitar abad ke- 28 dan 27 SM,
bangsa Romawi antara abag ke- 5 dan 6 SM, bangsa Germania pada ke-5
sesudah Masehi.
sebagai berikut : (1) tidak tertulis; (2) tidak ada hukum kebiasaan primitif
masing; (4) hukum dan agama belum mempunyai perbedaan sistem norma
yang jelas; (5) Agama mempunyai peranan besar dalam tatanan hukum
primitif.
masyarakat.
Pra sejarah hukum telah lewat dan sejarah hukum antik muncul
kepermukaan. Awal dari periode ini sekitar tiga puluh abad Sebelum Masehi.
sungai Nil; (ii) Mesopotamia, di lembag sungai Tigris dan Eufrat; dan (iii)
terpenting adalah seni tulis menulis telah ada seperti hierogrif di Mesir, tulisan
11
Mesir, para Firaun. Sampai tiga kali sejarah Mesir telah berevolusi dari suatu
dan perempuan berada dalam situasi hina dina. Keturunan melalui garis ibu
yaitu : (i) kodeks Urnami, sekitar tahun 2040 SM; (ii) kodeks Esinunna, sekitar
(iii) kodeks Lipitisitar, yang ditulis sekitar tahun 1880 SM dan mempunyai 37
dari 282 Pasal. Untuk pertama kali dalam sejarah hukum telah ditetapkan
aggaris, diantara berbagai daerah pedesaan, baik yang kecil maupun yang
besar. Kesatuan dan persatuan yang tidak dapat dipungkiri yang diperlihatkan
Brahmanisme ini bukan saja menganut hukum bahwa manusia itu tidak sama
satu dengan yang lain, tetapi juga membagi-bagi umat manusia dalam kasta-
masing.
ayah yang tidak mempunyai anak laki-laki; harta milik bersama keluarga
hukum ini suatu tatanan yang bertumpu pada asas-asas umum tentang
adalah tujuan esensiil masyarakat; hal ini harus memberikan peluang kepada
(1) Kitab suci Weda, yang pada hakikatnya mempunyai dua pengertian, yakni
pengetahuan pada satu sisi dan pada sisi lain naskah-nahkah suci, yang di
(2) smrti atau tradisi sebenarnya berarti ingatan, diantaranya yang paling
Manu ini meliputi 12 buku dan kurang lebih 5400 ayat. Kodeks ini juga
(3) Kebiasaan, hal ini dipandang oleh penganut Hindu sebagai sumber
sitematisasi dengan akibat bahwa hal ini merupakan subjek studi dan
abstraksi pada hakikatnya merupakan sebab dan akibat suatu ciri khas yang
(verwissenschaftlichung).
15
BAB III
PERKEMBANGAN HUKUM
faktor tersebut tampil ke permukaan dalam beraneka ragam sifat dan bentuk.
I. Faktor-faktor politik
bentuk-bentuk kekuasaan.
hukum, dimana
16
politik dan lain-lain; (ii) Era pencerahan yang merupakan aliran kejiwaan
yang mendominasi pada abad XVIII; (iii) Mazhab Romantik, seperti dalam
keluar sebagi pemenang; (iv) Psoitivisme, aliran yang lahir bagian ke-2
abad XIX dan mempunyai pengaruh yang besar sampai sekarang; dan (8)
XIX oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, dalam karya seperti Das Capital
BAB IV
masa kini. Misalnya di sejumlah daerah Afrika, Australia, Brazil, dan tempat-
tempat lain. Pada umumnya tatanan hukum tersebut tidak lagi merupakan
zaman dahulu, seperti hukum Iberani, hukum Hindu, hukum Cina, hukum
keluar dari sumber tradisi kultural Erofa, yakni tatanan hukum Erofa
Jerman. Orang-orang Ingris menamakannya Civil Law (satu dan lain hal
karena pengaruh hukum Romawi dahulu, yakni Corpus Juris Civilis dari
Inggris sejak bagian terakhir abad pertengahan, dari peradilan, dalam hal ini
pengadilan-pengadilan raja. Oleh sebab itu common law asli pun pertama-
tama adalah judge made law, artinya suatu tatanan hukum yang terutama
undang-undang.
4. Hukum Iberani
Sumber hukum Iberani ditemukan di dalam kitab suci, yaitu : (1) Alkitab atau
Allah kepada hamba-Nya; (2) Misyna dan Gemara, yaitu Misyna merupakan
5. Hukum Yunani
Peradaban Mykene; (2) periode gen (clan, generasi persekutuan local); (3)
periode abad-abad VIII dan VI SM, diantara beberapa Negara kota terbentuk
19
berupa Gortyn, yaitu suatu inskripsi piagam yang berasal dari abad 480-460
abad VII SM sampai periode kerajaan sampai abad VI. Selanjutnya era
(i) Periode dini, yang berlangsung sejak pertengahan abad II SM. Sumber
undang Dua Belas Prasasti sebagai salah satu fundamen ius civile.
(ii) Periode klasik, yang membentang antara abad II SM sampai akhir abad
(iii) Periode terlambat, yang berlangsung sejak era Dominat yang tumbuh
dari krisis yang dialami oleh Kekaisaran Romawi pada abad III M.
hukum terpenting dan pada sisi lain pengaruh Kristen sedang tumbuh
dengan pesat.
21
BAB V
AGAMA KRISTEN
ajaran Yesus dari Nazaret, yang kelahirannya menandai awal Tarikh Masehi.
Informasi penting bagi sejarah hukum antara lain dapat diseidiki lebih lanjut :
duniawi.
telah didominasi ide bahwa agama Kristen perlu memenuhi sebuah misi di
Satu dan hal karena agama Kristen berkembang dalam konteks negara
pemerintahan dan hukum yang serupa. Pada dasarnya ikhtiar gereja tersebut
bertolak dari cita-cita bahwa gereja merupakan sebuah Civitas Dei tersendiri
Civitas Dai ini diatur dalam hukum kanonik melalui teknik yuridis Romawi.
agama Kristen dengan pengandalan filsafat zaman kuno. Akan tetapi, sejak
22
BAB VI
I. Iktisar Historis
sebelah timur sungai Rin dan sebelah utara sungai Donau. Pada abad V
suku-suku bangsa Franka menetap di kawasa sungai Rin dan Seine. Raja-
mulai dari sunagi Ebro di Spanyol sampai dengan sungai Elbe di Jerman
bangsa Jerman dan berdiri sampai dengan tahun 1806. Pada awalnya
kekuasan kaisar tetap besar, terutama pada era pemerintahan Otto Akbar
A. Personalitas Hukum
dan daerah hukum Romawi di sebelah selatan terdapat suatu zona, yang
didalamnya diterapkan secara utuh asas personalitas pada abad VI,VII, dan
VIII. Asas personalitas disini berlaku semata.mata bagi hukum perdata dan
Negara adalah murni territorial. Sejak abad IX, asas personalitas perlahan
hukum Romawi tetap bertahan di Erofa Bara kendati pun Negara Romawi
Barat telah sirna. Akan tetapi, hukum Romawi tersebut tetap mengalami
tersebut dilakukan sekitar tiga puluh tahun sebelum kodifikasi besar hukum
Codeks dan Institutiones, yang tetap dikenal di Erofa Barat sampai abad XII.
25
privat.
D. Leges Barbarorum
lain : Lex Salica, Lex Riburaria, Ewa ed Amorem, Lex Burgundionum, dan lex
sumber hukum disampinng kebiasaan. Para Raja Merovia dan terutama raja-
tradisi Romawi, bukan saja yang menyangkut terminologi, melainkan juga dari
segi bentuk dan isi dan sedikit sekali mengeluarkan undang. Sementara raja-
sesungguhnya bersumber pada otoritas sang raja, yaitu hak untuk melarang,
hak untuk memerintah, dan hak untuk menjatuhkan hukuman yang disebut
bannum.
27
BAB VII
TATANAN FEODAL
XII dan selama tiga abad itu institusi-institusi feodal memperoleh bentuknya
yang definitif. Di Perancis, Burgondia, dan Italia tatanan feodal ini memainkan
XII, XIII, dan bahkan abad XIV. Di Inggris feodalisme diintrodusir oleh kaum
yang sebagian besar terjadi selama periode raja-raja Merovia dan Karolinga
janji akan setia kepada senior tersebut,bahwa harus taat dan membantu
biasanya sebidang tanah, yang diberikan oleh senior atau majikan leen
undangan yang dibentuk. Hukum sama sekali tidak dicacat di sisni. Jadi, tidak
ditemukan lagi kitab undang-undang mauun kitab hukum. ini adalah era
tampa aksara baru. Kebanyakan orang malahan belum menguasai teknik tulis
menulis maupun seni baca, para hakim (antara lain kaum bangsawan dan
BAB VIII
I. Ikhtisar Umum
bukan sang raja saja yang membentuk undang-undang melainkan juga para
momentum penting dalam sejarah negara dan hukum. Dalam bidang yuridis,
negara mereka. Pada abad ke XVI berkat ditemukannya seni mencetak buku,
kulminasinya dalam gerakan kodifikasi, yang mulai tampil pada abad XVIII,
II. Kebiasaan
Seorang ahli hukum Vlanderen dari abad XVI, Filips Wielan, kebiasaan
yaitu : (i) hukum tidak tertulis; (ii) dibentuk oleh kelaziman dan tindakan-
pernah diterapkan selama periode tertentu yang cukup lama; (vi) kebiasaan
harus rasional.
mulai diselenggarakan pada XIV, ketika Raja Charles VII memberi perintah
melalui ordonansi Montil les Tours tahun 1454. Di negeri Belanda hal tersebut
III. Undan-undang
melemah. Titik akhir evolusi tersebut adalah gerakan kodifikasi yang pada
abad XVIII di bawah pengaruh hukum alam dan pencerahan yang makin hari
dan terutama code Napoloen. Undang-undang ini bukan lagi uangkapan atau
rakyat melalui dewan perwakilan rakyat. Oleh karena itu hal ini hampir
Kristiani, lebih khusus lagi Gereja Katolik-Roma. Istilah kanonik ini berasal
dari kata Yunani, yaitu kanon yang berarti regula atau aturan. Nama ini
Katolik menganggap dirinya tunduk pada dua buah tatanan hukum, yaitu
pada tiga periode, yaitu : (1) fase yang menunjukan peningkatan, yakni dari
abad III sampai dengan XI; (2) fase titik kulminasi pada abad XII dan XIII; dan
(3) fase menurun secara berangsur-angsur sejak abad XIV dan menurun
secara derastis sejak abad XVI. Akan tetapi, hukum kanonik masih tetap
dalam kitab suci yang merupakan satu-satunya dari Hukum Ketuhanan (ius
dijabarkan dari kitab suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
V. Ajaran Hukum
hukum sejak abad XVI. Ia tidak hanya membatasi diri pada penelaahan
Hukum Romawi dan Hukum Kanonik, tetapi juga hukum pribumi setiap
ilmiah. Dengan demikian, terjadilah pengilmiahan dari hukum itu sendiri, yang
Walau bagaimanapun juga, hal ini telah menjurus ke arah globalisasi dan
kesatuan hukum.
33
sumber hukum lain adalah sangat besar. Selain itu, peradilan pun telah
Belanda.
belakang yuridis. Sejak abad XIV sampai abad XVIII, jabatan hakim
BAB IX
COMMON LAW
berpengaruh terhadap evolusi common law ini. Akan tetapi, common law
dalam arti sempit ini tidak mencakup tatanan hukum Inggris; disamping
(legislatif). Statute law ini telah menjadi suatu sumber hukum penting,
lain, yakni apa yang dikenal equity. Betapun juga common law tetap berhasil
membedakan apakah hal-hal tersebut berasal common law yang asli, equity
maupun statute law. Dalam makna ini, diperbandingkan dengan civil law ,
35
Sampai abad XII dan XIII sejarah hukum Inggris dapat dibandingkan
Inggris pun merupakan bagian dari Negara Romawi sejak abad I sampai abad
kemudian.
pada Inggris. Dalam abad XII, kebiasaan tetap merupakan sumber hukum
(3) kings bench dari bench coram rage, yang berwenang untuk memeriksa
kerajaan.
hakim. Setiap orang yang ingin memperoleh keadilan sang raja, dapat
atas nama raja, sebuah perintah yang disebut writs melalui sheriff untuk
pada abad XII pada saat Hendrik II (1154-1189) menjadi raja. Pada awalnya
namun setelah itu hal ini menjadi stereotype formula-formula, yang diberikan
Kontinental. Dengan tidak adanya kodifikasi, maka tidak ada pula pembagian
Year Book. Kemudian, pada abad XVI dijumpai pula Law Reports yang
hakim mempergunakan juga buku-buku hukum besar yang disusun oleh para
undang dan kebiasaan) berasal dari tahun 1187 dan telah mamainkan
sebagian lagi sebagai alat koreksi common law, yakni : (1) bilamana common
law memperlihatkan celah-celah kosong, seperti tidak ada writ untuk sebuah
(2) bilamana remedy yang disediakan common law (ganti rugi) tidak
38
memberikan putusan yang tidak adil; (4) bilamana pengadilan common law
Judicature Act. Sejak itu aturan-aturan common law dan equity pada
dimainkan oleh Juri di dalam institusi peradilan. Juri ini di dalam perkara-
perkara hukum baru terbentuk pada zaman Hendrik II (1133-1189), yakni pada
tahun 1166 melalui writ of novel disseisin. Tatanan juri di Inggris masih tetap
di dalam susunan peradilan dan oleh sebab itu reformasi dalamhukum acara
dan hubungan serta perimbangantimbal balik antara common law dan equity.
Dengan cara yang sama, terutama setelah tahun 1945, telah diberlakukan
sustu hukum sosial yang sama sekali baru, walaupu dalam jumlah kecil.
1689 dan Acts of Union antara Inggris dan Skotlandia tahun 1707. Dalam hal
kitab undang-undang, di Inggris paling tidak telah disusun apa yang disebut
(1893), sejenis kodeks kontrak jual beli, bankruptcy act tahun 1914, dan
negara yang mereka kuasai atau yang mereka jajah, dengan hasil yang
dan beberapa Negara lain : Selandia Baru; Hongkong, dan Singapura bahkan
40
Walles dan Irlandia Utara, akan tetapi tidak di Skotlandia yang telah
BAB X
I. Dominasi Islam
dikuasai oleh penguasa Islam. Sebagai akibat hal tersebut, yakni sebagaian
penduduk India Timur dan Barat memeluk Islam satu sisi dan Hindu pada sisi
lain. Pada saat Mongol Agung (abad XVI sampai XIX) maka kaum penguasa
India, sehingga berada diatas hirarki para maharaja dan raja tatanan feodal.
asas indirect rule. Institusi-institusi lokal yang ada begitu pula hukum Hindu
41
tetap berlangsung. Bersamaan dengan hal itu, Inggris berupaya kea rah
pembentukan sebuah hukum India, yang sama bagi seluruh penduduk India,
baik bagi kaum Islam maupun bagi kaum Hindu. Inggris berhasil melalui
Berdasarkan Pasal 372 UUD menyataan bahwa hukum yang dimasukan oleh
BAB XI
orang Yahudi (Israel). Disamping itu betapun juga hukum territorial masih
tetap berlaku. Di Israel dijumpai empat buah sumber hukum : (1) Hukum
Iberani tradisional; (2) Hukum Negara Ottoman, antara lain kitab undang-
masih pula bertumpu pada peradilan Judicial Committeeof the Privy Council
BAB XII
HUKUM ISLAM
hukum berlaku bagi semua orang yang memeluk agama Islam, dimanapun
mereka berada. Seperti halnya hukum Hindu, maka Hukum Islam pun
Negara.
dalam satu abad mampu menguasai Siria, Mesir, daerah Magrib (Aljazair,
besar Muslim menguasai derah-daerah ini dalam abad VIII dan IX, bahkan
bangsa Abbasida memerintah Bagdad. Sejak abad XIV sampai abad XIX
melainkan salah satu aspek agama. Hal ini meliputi teologi (yang
orang beriman apa yang wajib apa yang wajib dilakukan dan apa yang wajib
ditinggalkan.
diwahyukan. Jadi hal ini menyangkut pula hal-ikhwal yang harus dilakukan
oleh orang beriman terhadap Allah (sholat, puasa, jakat, dan seterusnya).
aturan-aturan perilaku yang diturunkan dari empat sumber syariat : (i) Al-
Quran; (ii) Sunnah; (iii) ijma (kesesuaian pendapat ulama tentang peristiwa
A. Al-Quran
Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW, Rosul-Nya yang terakhir. Prinsip-
prinsip yuridis yang dapat diturunkan dar Al-Quran pada haikatnya memenuhi
tujuan nabi Muhammad SAW, yakni mengganti tata organisasi suku-suku Arab
yang adil dan pantas untuk semua persoalan, mereka harus berjuang
B. Sunnah
sebagaimana hal itu dikisahkan oleh para sahabatnya. Pernyataan atau sikap
Nabi Muhammad SAW memunculkan sebuah hadist, yang didalam abad VIII
C. Ijma
bulat. Pada hakikatnya, ini adalah konsesus kalangan para ahli hukum,
Ijma ini sebagaian besar ditetapkan dan dikumpulkan dalam bentuk tertulis
selama abad-abad VIII dan IX Masehi, artinya 100 sampai 300 tahun setelah
Hijrah. Ijma ini diwujudkan oleh ahli-ahli hukum yang mempunyai nama-nama
besar dalam abad VIII dan IX Masehi, terutama oleh mereka yang berasal dari
berbagai cara, berbaai jalan untuk tiba pada kebenaran; jalan-jalan ini disebut
madzhab Hanafi, Maliki, Syafei, dan Hambali. Kemempat madzhan itu disebut
empat madzhab terdapat yang lainnya, antara lain madzhab kaum syiih.
47
D. Kias
dapat jibarkan dari Al-Quran dan Sunnah melalui pemekiran logis. Kias
lain kecuali syariat. Walaupun demikian, kebiasaan (orf - yang juga disebut
tidak dapat dianggap remeh, namun kesemuanya itu tidak boleh bertentangan
dengan syariat.
agama dan dibantu oleh kaum awam terpandang yang berasal dari
yang kebanyakan diberikan oleh seorang mufti atau pejabat keagamaan yang
penting.,
Fikih diterapkan pada abad X dan sejak itu tidak diubah lagi. Sekalipun
demikian, ia merupakan salah satu tatanan hukum yang besar masa kini dan
karena fikih tersebut bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan diri pada
factor politik dan juga karena adanya tradisi-tradisi lokal yang sangat bereda
BAB XIII
HUKUM CINA
I. Pendahuluan
yang ketat; hal ini nampaknya lebih merupakan suatu tatanan hukum yang
sungai Kuning serta pada sat itu mereka telah mencapai taraf peradaan suku
didalamnya kelas yang memperoleh hak utama terdiri dari ksatria dan kaum
pelajar. Pada kahir tatanan feodal, yaitu abad VI sampai IV SM, hidulah
menjadi sebuah negara besar dan luas dengan sistem pemerintah yang
yang selama empat abad berkuasa ( abad II SM abad II M). Pada tahun
618-907, Cina kembali tumbuh sebagai negara yang kuat dan penuh percaya
etika, yang terdiri atas unsure-unsur dari setidaknya tiga buah aliran pikiran :
(1) Konfusianisme ini didirikan oleh Kong Fu-Tze, yang hidup sekitar 551-479
keagamaan, yang diungkapkan dalam kitab-kitab suci kuno, king. Dan ini
Taoisme, tumbuh dari ajaran Guru Zaman Dulu Lau Tze, teman sezaman
Konfusius yang lebih tua. Naskah terpenting dari ajaran ini adalah kitab yang
berasal dari abad III SM, Tau Te-tsying atau jalan menuju kebaikan. Tau
dunia, gerakan alam; dan (3) Budhisme, yang berasal dari India selama abad-
abad III dan II SM, bahkan pengaruhnya berkembang cepat sejak abad V
Masehi.
IV. Li Konfuisme
pesat, terutama pada pemerintahan Kaisar Chin Shih Huang-Ti, yang pada
Malahan sejak era Dinaati Han (abad II SM) telah dapat dipastikan suatu
ini selama dua ribu tahun tetap bertahan. Sekalipun demikian, legisme ini
masih pula tetap berpengaruh dan telah terjadi suatu tradisi perundang-
undangan kekaisaran, terutama dalam bidang hukum pidana dan dan hukum
Kitab tertua berasal dari abad IV SM, setelah itu hampir setiap dinasti telah
turut lebih dari 2000 kejahatan dan pelanggaran, yakni kodeks Tsin-Liu (tahun
pada tahun 1910, terutama dalam materi-materi yang pada bangsa Erofa
ini pada hakikatnya sangat dangkal : undang-undang baru yang dibentuk tidak
individu
53
undang yang ada untuk melenyapkan pengaruh feodalisme dan kaum kelas
ketat dan keras ini diberlakukan untuk menegakan komunisme. Dari tahun
yang besar.
pandangan politik partai komunis yang diturunkan dari gagasan Mao Tse Tung
yang dijilid menjadi satu kesatuan yang dikenal dengan buku merah. Li
tekanan hak milik negara sosialis dan kolektif diberlakukan di Cina, bukan
BAB IV
HUKUM JEPANG
I. Pendahuluan
Sejarah hukum Jepang dapat dibagi dalam tiga periode pokok. Selama
periode pertama, dari tahun 650 sampai tahun 850 M, jepang mengambil alih
hukum Cina tetap berpengaruh; dan periode ketiga sejak tahun 1868, hukum
pidana (ritsu) namun juga hukum perdata dan hukum tata usaha negara
Sejak abad IX tatanan legalistik dan egaliter relatif telah diganti oleh
sebuah sistem feodal (sho) yang sangat menyerupai tatanan feodal yang ada
di Erofa Barat untuk periode yang sama. Wilayah tuan-tuan tanah menikmati-
sebuah kitab undang-undang hukum acara perdata pada tahun 1899 dan
sebuah kitab undang-undang hukum pidana pada tahun 1907. Namun, hukum
begitu pula tatanan hukum dagang, hukum korporasi dan kartel sesuai
peradilan Juri tidak diresepsi. Jadi, para hakim diberi tugas melakukan
dasar.
masa bakti selama 10 tahun. Putusan-putusan para hakim ini hanya berlaku
tinggi.