PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sebab itu diperlukan hukum yang dibentuk atas keinginan dan kesadaran
Soedjono D., akan melihat hukum sebagai salah satu dari pencerminan
perilaku manusia suatu kenyataan bahwa salah satu yang menonjol pada
1
B. Tujuan
negeri
2. Tujuan praktis yaitu sebagai tugas pengganti dari presentasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
dan jiwa makhluk hidup lainnya. Pikiran itu semula bersifat filsafat dalam
jiwa manusia. Corak pemikiran filsafat waktu itu atomistis, artinya jiwa
kurang lebih 400 tahun sebelum Masehi sampai pertengahan abad XIX.
3
Mereka memandang ilmu jiwa merupakan cabang dari ilmu filsafat. sejak
dalil-dalil yang khas dan yang harus diteliti oleh sarjana illmu jiwa secara
membuat para psikolog sadar bahwa ide mereka dapat digunakan untuk
dan hukum.
4
Sejarah singkat psikologi dan hukum juga dapat diamati
motivasi belajar anak, oleh sebab itu segregasi yang disertai dengan
B. Pengertian Psikologi
kata psycho, dan logos. Psychosering diartikan jiwa dan logos yang berarti
5
dipisahkan dari hukum itu sendiri. Dalam hal ini Purnadi Purbacaraka,
otonom dan berdiri sendiri terjadi pada akhir abad ke- 19, yang pada
waktu itu masih menjadi cabang ilmu pengetahuan filsafat dan psikologi
yang singkat psikologi telah didefenisikan dalam berbagai cara, para ahli
mental”.
Yunani psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dengan demikan
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, atau sebab tingkah laku
proses mental.
ini:
6
1. Wilhelm Wunt (1892), psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita
saja, normal atau abnormal, manusia atau binatang yang dicoba untuk
atau lainnya.
7
8. Kennet Clark dan George Milter (1970), psikologi adalah studi ilmiah
manusia.
hidup (anima).
8
penjelasan yang lengkap dan akurat mengenai perilaku manusia, tujuan
utama hukum adalah mengatur perilaku manusia. Dalam arti yang agak
gejala kejiwaan tertentu, dan juga landasan kejiwaan dari perilaku atau
9
kriminal (The Commite On Etnical Guidelines For Forensic Psychology
(Curt R. Bartol:1983)
utama dari kajian psikologi hukum yaitu lebih tertuju pada proses
2003)
6. Psikologi hukum adalah suatu kajian tentang sifat, fungsi, dan perilaku
7. Cabang metode studi hukum yang masih muda, yang lahir karena
10
kepentingan pemeriksaan di muka sidang pengadilan. (Ishaq: 2008,
241).
Sidharta: 2008)
legal institution, and people who come into contant with the law. Legal
interviewing. The term ” legal psychology” has only recently come into
11
psycholgy from the clinically-oriented forensic psychology. (Wikipedia,
hukum itu terdiri dari proses-proses psikis yang unik, yang dapat dilihat
kita mempersoalkan tentang hak-hak kita scrta hak-hak orang lain dan
melakukan perbuatan sesuai dengan itu, maka itu semua bukan karena
mata karena keyakinan kita sendiri, bahwa kita harus berbuat seperti itu,
sebagai “phantasmata”, yang hanya ada dalam pikiran kita, tetapi yang
bukunya “Law and the Modern Mind” (1930), Frank kemudian menjadi
terkenal, bahwa ada yang menamakannya suatu karya klasik dalam ilmu
hukum umum.
Sesuai dcngan pola pemikiran aliran tersebut, hal yang menjadi sasaran
12
penggarapan Frank tcrnyata tidak hanya terbatas pada proses-proses
yang lebih tinggi lagi, sehingga sudah bergerak dalam teori hukum yang
umum.
hakim, melihat, bahwa hukum itu tidak akan pernah bisa memuaskan
tidak bisa lain, oleh karena hukum itu berurusan dcngan hubungan-
kepastian yang berlebihan, adalah suatu perbuatan yang keliru dan tidak
perlu.
berlebihan itu. Menurut Frank, hal itu tentunya tidak berakar pada sesuatu
13
memasuki bidang psikologi. Dalam hal ini ia menarik pelajaran dari karya-
karya tentang psikologi anak-anak dari Freud dan Piaget, khususnya yang
dan hasil dari ketergantungan yang demikian itu, pada saat anak tersebut
seorang anak.
kepada sang ayah yang tidak ada bandingannya, yang serba bisa
14
apalagi dalam bahaya, dalam keadaan yang penuh ancaman,
7. Dari sinilah munculnya mitos hukum, bahwa hukum itu adalah, atau
15
C. Ruang lingkup psikologi hukum
dari riset psikologi juga akan melahirkan ruang lingkup psikologi hukum.
Psikologi hukum sebagai cabang ilmu yang baru yang melihat kaitan
antara jiwa manusia disatu pihak dengan hukum di lain pihak terbagi
berikut:
3. Perilaku menyimpang.
kaidah hukum.
Pada negara yang memiliki sistem hukum common law seperti Amerika,
16
David S. Clark, 2007; Stephenson, 2007; ) dibedakan dari sudut pandang
17
hukum. Kajiannya meliputi wawasan baru tentang isu-isu
prediksi yang lebih baik terhadap perilaku yang akan datang, dan prospek
kondisi seperti apa saksi mata mampu mengingat kembali apa yang
pernah mereka lihat? Apakah para juri memahami instruksi tim juri dengan
cara yang sama seperti yang diinginkan oleh para pengacara dan hakim?
18
Ruang lingkup psikologi hukum sebagaimana yang tertera di atas
manusia.
dikesampingkan.
Masalah normal dan abnormal merupakan suatu gerak antara dua kutub
yang ekstrim. Kedua kutub yang ekstrim tersebut adalah keadaan normal
keadaan tertentu masih dapat diterima, tetapi hal itu sudah menuju pada
19
mendorong orang untuk melanggar kaedah hukum (Soerjono Soekanto
1989:17-18).
D. Perkembangan kejiwaan
berikut.
antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, psikologi penting bagi
ilmu hukum untuk mengetahui latar belakang kejiwaan dari suatu sikap
hukum.
20
menyebabkan seseorang melanggar hukum, meskipun dalam keadaan
terdapat di dalam diri manusia tentang hukum yang ada atau yang
misalnya rasa takut pada tempat yang tinggi. Depresi, adanya rasa negatif
21
2. Psikhosis, merupakan suatu gejala seperti reaksi schizophrenic, yang
22
E. Proses perubahan dalam hukum
mudah berubah dan pihak manakah yang sulit untuk menyesuaikan diri
hal-hal itu juga perlu dipertimbangkan, oleh karena hukum adat secara
Indonesia.
proses perubahan, adalah L.W. Doob, seorang guru besar dari Yale
adab)
selanjutnya?
23
Di dalam studinya, juga dipergunakan dikotomi tradisional dan modern,
kecenderungan yang ada pada generasi tua dan muda, serta antara
beberapa unsur tertentu diganti. Oleh karena itu, teorinya disebut piece-
meal. Halnya adalah sama, apabila suatu perilaku baru harus dipelajari,
24
maka hal itu akan berlangsung bagian demi bagian, atau unsur demi
mau harus dilakukan melalui hukum adat; aspek-aspek manakah itu, perlu
25
BAB III
PENUTUP
kenyataan bahwa salah satu yang menonjol pada hukum, terutama pada
hubungan antara hukum dan psikologi. Contoh studi yang jelas misalnya
kita mempersoalkan tentang hak-hak kita serta hak-hak orang lain dan
26
melakukan perbuatan sesuai dengan itu, maka semua itu bukan karena
karena keyakinan sendiri bahwa kita harus berbuat seperti itu. Petrazicky
memandang hak-hak dan kewajiban sebagai hal yang hanya ada dalam
27
Daftar Pustaka
Persada
28