Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENGAJUAN DANA PERBAIKAN PUSKESMAS PEMBANTU GAWAT

DARURAT DAN OBSERVASI SEKETI BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

Latar Belakang

Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,

di antaranya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Di sini peran Puskesmas

dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang

pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya. Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat

ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.

Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dimaksud, diperlukan data dasar Puskesmas di

antaranya data yang berkaitan dengan bangunan, peralatan, sarana penunjang, tenaga, serta

pembiayaan di Puskesmas dan jaringannya yang digunakan untuk mendukung pengambilan

keputusan. Kemudian jaringan puskesmas juga sangat ikut berperan penting untuk meratakan

akses pelayanan masyarakat yang memadai jaringan puskesmas ini seperti; Jumlah dan kondisi

pusling roda 4 jumlah dan kondisi pusling Perairan (Perahu) Jumlah dan kondisi pustu.

Pustu (puskesmas pembantu) GADARSI ( Gawat darurat dan observasi )

Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan

berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta

jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang
tersedia, dengan pelayanan kesehatan 24 jam. Jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) Menurut

Kondisi adalah informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) yang dimiliki oleh

Puskesmas yang bersangkutan yang dirinci menurut kondisi fisik bangunannya. Rincian kondisi

fisik tersebut adalah:

1. Baik; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan dalam kondisi baik atau tidak mengalami

kerusakan.

2. Rusak Ringan; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan pada komponen

pintu, jendela, kaca, penggantung, pengunci, cat, dan sebagainya.

3. Rusak Berat; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan pada komponen

pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.

4. Rusak Total; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan sudah tidak dapat

digunakan/dimanfaatkan lagi.

Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, puskesmas pembantu

merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas, dalam jaringan pelayanan Puskesmas di

setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu merupakanbagian integral dari puskesmas, dalam ruang lingkup

wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Di Kabupaten masalah keterbatasan

penduduk miskin untuk menjangkau pelayanan kesehataan juga sangat terasa. Dengan berbagai

hambatan, letak geografis dan sarana transportasi seharusnya pustu menjadi pilihan masyarakat untuk

dimanfaatkan karena merupakan satu-satunya pelayanan kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat.

Namun kenyataannya pemanfaatan pustu masih rendah Hal ini dikarenakan karena banyak hal,

diantaranya salah satunya adalah obat-obatan yang kurang lengkap,,alat yang kurang lengkap, SDM yang

kurang, gedung atau tempat rawat inap.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan survey dan pengalaman yang kami lakukan dilingkup kerja pustu seketi -

Balongbendo,kami sering mendapatkan keluhan pasien yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi

pelayanan kesehatan terutama untuk kasus gawat darurat dan rawat inap, serta kebanyakan warga

berasal dari keluarga tidak mampu yang mengharapkan pengobatan gratis dari pemerintah

melalui surat jamkesmas atau jamkesda,kami mengharapkan adanya pustu seketi agar

menjadikan salah satu solusi bagi masyarakat seketi khususnya dan masyrakat daerah sekitarnya

untuk dijadikan tempat rujukan pertama kali bagi masyarakat ketika mengalami sakit atau

kecelakaan untuk megurangi resiko kematian serta meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal.Kami berharap Pustu seketi akan bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada

masyarakat apbila dengan ditambahnya beberapa faktor penunjang

III. INPUT

1. Letak pustu yang jauh dari pelayanan kesehatan

2. Jumlah desa wilayaah pustu seketi mencakup 4 desa

3. Tuntutan masyarakat terhadap pustu pelayanan yang optimal

IV. OUTPUT

1. Peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat

2. Tercapainya kenyamanan pegawai dan pasien

3. Kebersihan dan keindahan pustu terjaga


Rencana pengajuan dana untuk perbaikan Puskesmas Pembantu Gawat Darurat dan observasi

Seketi Kecamatan Balongbendo.Kabupaten Sidoarjo

NO URAIAN VOLUME SATUAN HARGA JUMLAH

SATUAN

1. Paving halaman depan 165 M Rp. 50.000 Rp.8.250.000

2. Pengecetan pada dinding 195 M Rp. 55.000 Rp.10.750.000

3. Tambah daya dari 400 1 paket Rp. 500.000 Rp.500.000

Watt ke 900 Watt

4. Wastafel 1 1 Rp.500.000 Rp.500.000

JUMLAH Rp.20.000.000

Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasamanya,semoga dengan

terlaksananya Pustu GADARSI Seketi Kecamatan balongbendo kabupaten Sidoarjo dapat

meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan masyarakat dengan optimal

Balongbendo, 1 November 2012

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Balongbendo PUSTU SEKETI

(dr. HJ. SITI MURTAFIAH ) ( ALDINO PRIMA WICAKSONO )


NIP. 19771105200501 2 011 NIP. 19841020201001 1 021

Anda mungkin juga menyukai