Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Aisyah

NPM : 130110120036
Fakultas/Jurusan : Kedokteran

Jika Aku Menjadi Guru di Desa Situsari

Pada awal mula saat saya tiba di Desa Situsari, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan
saya sangat terkejut dengan keadaan yang ada di desa ini. Letak desa ini lumayan jauh dari pusat
kota. Bahkan untuk mencapai ke desa ini harus melewati tanjakan-tanjakan yang curam, tetapi
kondisi jalan menuju ke Desa Situsari cukup bagus sehingga kendaraan bisa melewati jalan
tersebut. Setelah tiba di desa ini kami menemui kepala desa untuk bersilaturahmi sambil
mengobrol untuk mengetahui keadaan desa ini secara garis besar.
Desa Situsari merupakan desa kecil yang terletak di kaki Gunung Ciremai. Desa ini
terbagi menjadi 2 dusun dan 5 RT, dan dipimpin oleh satu Kepala Desa yang bernama Pak Endin.
Desa Situsari merupakan pengembangan dari desa terdekat, yaitu Desa Gunung Sirah.
Sebagian besar warga Desa Situsari bermatapencaharian sebagai buruh tani. Sedangkan
sebagian lainnya bekerja sebagai pedagang, wiraswasta, dan lain lain. Kebanyakan warga laki-
laki di desa ini merantau ke kota, terutama ke kota Jakarta, untuk bekerja sebagai buruh
bangunan ataupun wiraswasta. Terdapat beberapa hasil perkebunan warga yang dijual ke desa
lain, di antaranya adalah singkong dan jagung. Selain itu, desa ini merupakan sumber air bersih
karena keadaan air di desa ini sangat melimpah, mengingat bahwa letaknya berada di kaki
gunung. Kondisi perekonomian dan tingkat kesejahteraan warga di desa ini cukup baik karena
sebagian besar warganya telah bekerja dan hidup berkecukupan, tetapi tetap saja ada sebagian
warga yang tidak mampu untuk menopang kebutuhan hidupnya. Walaupun tingkat kesejahteraan
warga di desa ini cukup baik, tingkat pendidikannya masih memprihatinkan. Oleh karena itu,
pemerintah patut memberikan perhatian pada keadaan pendidikan warga di desa ini.
Lingkungan perumahan di Desa Situsari tergolong lingkungan yang kumuh. Perumahan
masih padat dan hanya jalan setapak yang menghubungkan antara satu rumah dengan rumah lain.
Akses kendaraan hanya terbatas sampai balai desa saja. Bencana alam yang ada di desa ini
biasanya adalah longsor. Namun selama bertahun-tahun syukurnya tidak pernah terjadi lagi
bencana alam tersebut di desa ini.
Sarana dan prasarana di desa ini juga sangat minim, hanya ada puskesmas dan kantor
desa saja. Semua orang kalau sakit hanya bisa ke puskesmas saja dan itupun jauh sekali dari
rumah warga. Sehingga banyak warga yang meninggal dunia sebelum mendapatkan pertolongan
medis.
Sarana pendidikan di desa inipun sangat memprihatinkan. di desa ini hanya ada sekolah
dasar dan PAUD. Selebihnya masyarakat desa ini jika ingin sekolah harus ke desa sebelah
bahkan harus ke kota. Kondisi kelas di sekolah desa juga sangat memprihatinkan, tidak ada
lampu dan fasilitasnya minim. Kedisiplinan murid-murid di sekolah ini sangat tidak baik selain
itu Kerapihannya pun tidak baik. Murid-murid sekolah dasar di desa ini sebenarnya pintar jika
dididik dengan benar tapi sayangnya guru-guru di desa ini hanya ala akadarnya dalam
membimbing murid-murid sekolah dasar disini. Sehingga tidak ada kedisiplinan di dalam diri
muridnya. Ke sekolah menggunakan sandal. Selain itu murid-murid sekolah dasar didini banyak
yang kurang memahami bahasa Indonesia, jadi guru-guru disini menjelaskan pelajaran dengan
bahasa ibu, yaitu dengan bahasa sunda.
Jika saya menjadi guru di desa ini saya akan mencoba merubah cara mengajar murid-
murid sekolah dasar disini . saya ingin meningkatkan kedisiplinan para murid terlebih dahulu dan
kemudian saya juga ingin mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada mereka,
karena dari kecil harus kita tanamkan rasa cinta tanah air, dan hal tersebut dimulai dari hal yang
kecil dulu seperti menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika saya menjadi guru disini
saya juga ingin mengusahakan perbaikan sekolah. Sekolah disini kondisinya sangat
memprihatinkan. Apalagi di sekolah dasar di Desa Situsari jumlah muridnya minim dengan guru-
guru yang minim juga ditambah guru-guru di Sekolah Dasar tersebut belum menjadi PNS.
Sangat tidak layak sebenarnya untuk menjadi sekolah. Tetapi sebenarnya murid disana pintar-
pintar.
Pendidikan masyarakat di desa ini paling tinggi tingkat Sekolah Menengah Pertama. Dan
orang tua memandang pendidikan itu tidak penting sampai ada istilah lebih baik kerja
daripada sekolah. Jadi anak-anak yang seharusnya di beri semangat untuk sekolah malah
disuruh bekerja, jadi banyak anak-anak yang sampai kelas 4 ada yang belum bisa membaca
karena tidak ada perhatian dari orang tua. Saya ingin membuat masyarakat desa ini merubah
pandangannya tentang pendidikan.
Semoga jika saya menjadi guru disini dapat merubah sistem pendidikan disini. Semoga
menjadi lebih baik lagi desa ini. Dan tingkat kesejahteraan di desa ini meningkat karena
meningkatnya tingkat pendidikan di desa ini.

Anda mungkin juga menyukai