PENDAHULUAN
steril ke dalam rongga peritoneum janin menyebabkan reaksi kimia dan benda
meskipun usus masih berisi mekonium, tidak boleh dimasukkan dalam sindrom
1838, dan Agerty pada tahun 1943 yang melaporkan operasi pertama yang
berhasil.
kasus MP, dengan 1167 pasien yang selamat (Tabel 61.1). Seri yang dikumpulkan
sebelumnya telah membuat tugas ini lebih mudah. Dalam 20 tahun terakhir,
beberapa seri, dan dalam pengalaman terakhir kami, angka kematian turun
menjadi 6,6%.
1
Pengalaman penulis saat ini didasarkan pada 67 kasus MP murni yang
klasik MP pada laparotomi dan memiliki bukti histologis dari (1) inklusi
mekonium (Gambar 61.1) atau reaksi terhadap benda asing, dan (2) perforasi yang
Gambar 61.1 Jaringan granulomatosa dengan giant cells of foreign bodies yang berhubungan
dengan meconial corpuscle.
ETIOLOGI
Perforasi usus intrauterin dapat terjadi karena berbagai penyebab. Pasien dengan
MP dibagi menjadi pasien dengan dan tanpa obstruksi usus terkait. Dalam kasus
MP tanpa obstruksi, tidak ada penjelasan yang jelas terhadap perforasi. Berbagai
hipotesis telah diajukan, seperti tidak adanya segmental dari lapisan otot, tidak
adanya mukosa muskularis, oklusi vaskular, dan hipoksia generalisata janin pada
periode perinatal. Tak satu pun dari hipotesis ini telah dibuktikan. Dalam
penelitian penulis saat ini dengan tikus, telah ditunjukkan dengan jelas bahwa
semua temuan ini adalah konsekuensi dari MP dan bukan etiologi primer. Dalam
pengalaman kami, atresia usus, volvulus usus, dan ileus mekonium merupakan
2
94% dari faktor etiologi (Tabel 61.2). Penyebab lain termasuk penyakit
divertikulum Meckel, dan perforasi rektal. Insiden fibrosis kistik pada bayi
perinatal menunjukkan bahwa 80% dari pasien ini mengalami anoksia neonatus
Jika temuan ini berkorelasi dengan penelitian penulis saat ini, seperti yang
terjadi pada isolated focal intestinal perforation pada prematur yang ekstrim,
dapat dipostulasikan bahwa terdapat berkurangnya aliran darah ke usus bayi yang
dinding usus, yang biasanya dilindungi oleh musin. Konsekuensi dari kondisi ini
tertutup. Semakin suatu zona mengalami kurang vaskularisasi, maka akan lebih
cepat terjadi iskemia dan perforasi, terutama yang terletak di daerah ileocecal dan
fleksura limpa, di mana saat ini penulis telah menemukan 60% dari semua lesi
idiopatik.
3
Tabel 61.1 Angka kematian MP di antara 1934 kasus yang dilaporkan dalam literatur
dunia
Tahun Total Penyintas Mortalitas (%)
Sebelum 1952 100 8 92.0
1952 – 1962 102 19 81.4
1963 – 1968 145 51 64.8
1969 – 1988 752 375 50.1
1989 – 1995 210 150 28.6
1996 – 2004 374 343 8.3
2004 – 2015 253 221 9.0
– 1934 1167 39.6