Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Alamat : Cimaja
Pendidikan : SMP
Tgl Periksa : 18 September 2018
ANAMNESIS
OD OS
Konjungtiva
Hiperemis Hiperemis
Tarsalis Superior
Konjungtiva
Hiperemis Hiperemis
Tarsalis Inferior
Injeksi Injeksi
Konjungtiva Bulbi konjungtiva (+), Konjungtiva (+),
Sekret jernih (+) Sekret jernih (+)
Kornea Transparan Transparan
Terinfeksi Virus
Virus Conjunctiva
Reaksi Inflamasi
Sekret Produksi kelenjar Bengkak pada kelopak mata Konjungtiva tarsal hiperemis Injeksi
lakrimal meningkat conjunctiva
untuk eliminasi virus
Mata berair
Mata merah
KONJUNGTIVITIS VIRAL
ETIOLOGI
Bakteri (Chlamydia, Gonore,
pneumococcus, S. aureus)
Viral (Adenovirus, HSV)
Jamur
Non-infeksi (Alergi, benda asing, zat
kimia, trauma)
KONJUNGTIVITIS
VIRAL
Anamnesis: mata merah disertai dengan
penurunan penglihatan atau tidak dengan
penurunan penglihatan, sekret berair, sensasi
benda asing, silau
Pemeriksaan fisik (ophtahlmologikus): ditemukan
injeksi konjungtiva disertai dengan sekret,
hipertrofi papil, folikel, membran, pseudomembran,
pembesaran KBG preaurikular
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Kultur dan Resistensi Sekret mata
KONJUNGTIVITIS
VIRAL
KONJUNGTIVITIS
BAKTERIAL
Anamnesis: mata merah disertai dengan
penurunan penglihatan atau tidak dengan
penurunan penglihatan, sekret purulen atau
mukopurulen , sensasi benda asing, sensasi
terbakar, silau
Pemeriksaan fisik (ophtahlmologikus): ditemukan
injeksi konjungtiva disertai dengan sekret,
pembesaran KBG preaurikular
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Kultur dan Resistensi Sekret mata
KONJUNGTIVITIS
BAKTERIAL
KONJUNGTIVITIS
ALERGI
• Terjadi hipersensitivitas akibat adanya
alergen, biasanya debu
• Anamnesis : terjadi pruritis bilateral,
mata merah, sekret berair, hidung
tersumbat, hidung berair, biasanya
pasien punya riwayat atopik
• Pemeriksaan fisik : injeksi konjungtiva
disertai sekret
• Pemeriksaan penunjang : uji cukit kulit
KONJUNGTIVITIS
ALERGI
PENATALAKSANAAN
(NON-FARMAKOLOGIS)
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Menghindari kontak tangan yang kotor
dengan mata
Menghindari kontak dengan orang yang
terinfeksi ( bersihkan handuk dan barang
lain yang telah dipakai oleh orang yang
terinfeksi)
Mengganti handuk, bantal, guling, setelah
sembuh
Lakukan kompresi dengan air dingin untuk
menurunkan pembengkakan
Bersihkan dengan kapas yang direndam
dengan air bersih yang direbus selama 15
menit
Pemberhentian memakai kontak lens
hingga 48 jam setelah sembuh.
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGIS
KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL
• Antibiotik topikal, 4x sehari untuk 1 minggu
(chloramphenicol, gentamycin, neomycin,
levofloxacin, polymyxin B)
• Untuk infeksi N. gonorrhoeae diberikan
antibiotik sistemik (ceftriaxone)
• Steroid topikal
KONJUNGTIVITIS VIRAL
• Air mata artifisial 4-8x/hari
• Antibiotik untuk infeksi sekunder
• Steroid jangan digunakan, kecuali kasus berat
KONJUNGTIVITIS ALERGI
• Hindari alergen
• Tetes mata buatan 6x/hari
• Antihistamin topikal : Natrium Kromolin 0,1%
4x/hari
• Antihistamin oral : Cetirizine 10mg 1x/hari
• Steroid hanya digunakan pada kasus berat
KRITERIA RUJUKAN
• Konjungtivitis akibat N.gonorrhoeae
• Terjadi pada neonatus
• Konjungtivitis kronis (> 1 minggu)
• Konjungtivitis yang mengancam
penglihatan
• Sudah terjadi infeksi pada kornea
TERIMA KASIH