Anda di halaman 1dari 48

KONJUNGTIVITIS

Siti Aisyah (130112150667)


Perseptor : dr. Nita Arisanti, M.Sc-FM
Perseptor Lapangan : dr. Dewi Primasari
Identitas pasien
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Alamat : Rancaloa RT 01 RW 03
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status Pernikahan: Sudah Menikah
Pekerjaan : Pedagang warung
Pendidikan : SMP
Tgl Periksa : 19/05/2017 Tgl Home Visit : 20/05/2017
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
Keluhan utama: kedua mata merah

Sejak 5 jam sebelum ke Puskesmas, pasien mengeluhkan kedua bola


matanya merah dan dirasakan semakin lama semakin parah. Keluhan mata merah
ini terus menerus dan tidak membaik pada saat diistirahatkan. Sejak 1 hari
sebelum ke Puskesmas, keluhan mata merah berawal dari mata sebelah kanan
yang kemudian menyebar ke mata sebelah kiri. Keluhan mata merah dirasakan
hampir pada seluruh bola mata disertai dengan sekret berwarna jernih, rasa perih
seperti ada sensasi benda asing, dan mata berair. Keluhan tidak disertai dengan
adanya demam, penurunan penglihatan, adanya selaput putih, gatal, ataupun nyeri
saat menggerakan bola mata. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien.
Faktor Resiko
Pasien mengakui bahwa terdapat keluhan yang
serupa di keluarga pasien yaitu anak kedua pasien. Pasien
mengakui bahwa awalnya anak pasien yang mengeluhkan
mata merah sejak 7 hari sebelum ke Puskesmas, setelah
itu akhirnya menular ke dirinya karena pasien bertatap
muka dengan anaknya 5 hari sebelum ke Puskesmas.
Pasien juga mengaku tidak suka mencuci tangan setelah
beraktivitas, dan sering mengucek mata. Selain itu, sprei
kasur, sarung bantal, dan guling di rumah pasien jarang
dicuci sehingga banyak menghasilkan debu.
RIWAYAT PENYAKIT DAN
PENGOBATAN TERDAHULU

Pasien mengakui belum memkonsumsi obat untuk mengurangi keluhan.


Riwayat penggunaan kacamata/ lensa kontak tidak ada. Riwayat trauma pada
mata tidak ada. Riwayat alergi pada pasien dan keluarga tidak ada. Riwayat
penyakit pada mata sebelumnya tidak ada. Riwayat hipertensi dan diabetes
melitus pada pasien dan keluarga tidak ada.
TIMELINE

1 hari sebelum 19/05/17


ke puskesmas, Berobat ke
mata merah puskesmas
sebelah kanan

5 jam sebelum
5 hari sebelum ke ke puskesmas,
puskesmas, kontak kedua mata
dengan anak pasien merah
yang mengeluhkan
mata merah
Genogram Keluarga Tn. Y,20/5/17

m: 1982
K
Tn. Y, Ny. A,
59 thn 57 thn

Ny. T, 30 thn Tn. A, 34 thn Tn. W, 25 thn


Tn. H, 33 thn Ny. S, 28 thn
Laki- laki

An.B, 6
Perempuan
An. C 9 An. D, An. J, 3
thn 2,5 thn thn thn
m menikah

K Konjungtivitis

Tinggal dalam
satu rumah
FAMILY MAP

Bentuk Keluarga: Keluarga Inti


Tahapan siklus hidup: Keluarga dengan anak dewasa
Family map
Pasien tinggal bersama suaminya dan anak ketiganya.
Suami pasien bekerja sebagai hansip, anak pasien bekerja sebagai
pegawai restoran.
Aktivitas pasien sehari-hari: membersihkan rumah, kemudian
menjaga warung
Kebutuhan keluarga ditanggung oleh pasien, suami pasien, dan anak
pasien, pasien merasa cukup dengan penghasilan keluarga saat ini.
Hubungan pasien dengan keluarga baik.
APGAR SCORE
No Pernyataan Selalu/Sering Kadang/Pernah Jarang/Tidak
1 Adaptation 2
2 Partnership 2
3 Growth 2
4 Affection 2
5 Resolve 2
TOTAL APGAR SCORE: 10 ( HIGHLY FUNCTIONAL FAMILY)
SCREEM
Interaksi Sosial Komunikasi dan interaksi pasien dengan kerabat, tetangga, dan
masyarakat baik

Adat Istiadat/ Suku Sunda, tidak ada budaya sekitar yang bertentangan dengan
Budaya kesehatan
Agama/ Pasien dan keluarga beragama Islam dan menjalankan sholat 5 waktu.
Kepercayaan
Stabilitas Penghasilan keluarga berasal dari suami pasien, pasien, dan anak pasien.
Ekonomi Penghasilan dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pendidikan Pasien lulusan SMP, sehingga pasien kurang mampu menerima beberapa
informasi tentang penyakit dengan baik.

Pelayanan Medis Fasilitas pelayanan yaitu Puskesmas Cipamokolan. Puskesmas dapat


diakses dengan mudah dengan jalan kaki, waktu tempuh sekitar 5-10
menit.
Faktor risiko
Klien
Kebiasaan tidak mencuci tangan
Sering mengucek mata
Keluarga
Paparan sakit mata dari anak

Lingkungan
Sprei, sarung bantal, dan guling jarang diganti
sehingga menghasilkan debu
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: kompos mentis, tampak sakit ringan
Tanda Vital :
- Tekanan darah = 110/70 mmHg BB: 56 kg
- Nadi = 80x/menit; TB: 158 cm
- Respirasi = 20x/menit; BMI: 22,43 kg/m2 (normal)
- Suhu = 36 C
Kepala
- Tengkorak : simetris, deformitas (-)
- Rambut : terdistribusi merata, warna hitam
- Mata: status oftalmologikus
- Hidung : pernapasan cuping hidung (-), mukosa tenang (+), sekret (-)
- Mulut : Perioral sianosis (-), mukosa tenang (+)
- Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis
- Faring : tenang, tidak hiperemis
Leher: KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak
membesar, JVP tidak meningkat, deviasi trakea (-)

Thorax : bentuk dan gerak simetris


Pulmo: VBS ka=ki, ronchi -/-, wheezing -/-
COR: Bunyi Jantung murni reguler S1, S2 (+), S3,
S4 (-), murmur (-)

Abdomen: datar, lembut, bising usus (+) normal, nyeri


lokal (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
PS (-), PP (-)

Ekstrimitas: akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)


Status Oftalmologikus
OD OS

Hirschberg Test Ortotropia Ortotropia

Duksi : baik Duksi : baik


Gerak Bola Mata
Versi : baik Versi : baik

Silia Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Palpebra Superior Edema, hiperemis Edema, hiperemis

Pelpebra Inferior Edema, hiperemis Edema, hiperemis

Konjungtiva Tarsalis
Hiperemis Hiperemis
Superior
Konjungtiva Tarsalis Inferior Hiperemis Hiperemis

Injeksi konjungtiva (+), Injeksi Konjungtiva (+),


Konjungtiva Bulbi
Sekret jernih (+) Sekret jernih (+)
Kornea Transparan Transparan

Bilik Mata Sedang Sedang

Bulat isokor, d=3mm, Bulat isokor, d=3mm,


Pupil
Refleks Cahaya +/+ Refleks Cahaya +/+

Iris Synechia : - Synechia :-

Lensa Tidak Keruh Tidak Keruh


TIO N N
DIAGOSIS BANDING
Konjungtivitis Viral
Konjungtivitis Bakterialis
Konjungtivitis Alergi
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Kultur dan Resistensi dengan sampel sekret
mata
DIAGNOSIS HOLISTIK
Alasan kedatangan : Kedua mata merah
Personal Harapan: Sembuh dalam waktu singkat
Kekhawatiran : Takut tidak sembuh, malu dengan tetangga

Klinis Konjungtivitis Viral

Kebiasaan tidak mencuci tangan


Risiko Internal Kebiasaan sering mencuci tangan
Jarang berolahraga

Paparan sakit mata dari anak


Risiko
Sprei, sarung bantal, dan guling jarang diganti sehingga
Eksternal menghasilkan banyak debu
MANAJEMEN

Farmakologi
Salep mata kloramfenikol 4x/hari selama 7 hari
Artificial tears 4-5 x/hari
Non Farmakologi
Edukasi mengenai penyakit dan cara menggunakan salep mata
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Hindari mengucek mata dengan menggunakan tangan yang
kotor secara berulang-ulang
Bersihkan sekret/cairan mata dengan menggunakan kapas yang
dicelupkan kedalam air hangat selama 15 menit
Kompres mata dengan air dingin jika bengkak
Edukasi mengenai kebersihan mata
Penatalaksanaan status gizi
BB: 56 kg
TB: 158 cm
BMI: 22,43 kg/m2 (Normal)
ASSESSMENT
1. Riwayat penyakit sebelumnya yg berhubungan masalah gizi : -
2. Obat-obatan yg biasa dikonsumsi: -
3. Riwayat penyakit di keluarga : -
4. Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: -
5. Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir : -
6. Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu : -
7. Kapasitas fungsional : -
8. Jenis aktivitas : ringan
9. Asupan makanan:
Perubahan asupan makanan: Tidak ada
Konsistensi makanan sekarang : Biasa (padat)
24hour recall
No Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah Kalori
19 Mei 2017
1 09:00 Nasi putih Nasi 1 centong 175 kkal
Tahu goreng Tahu,minyak 1 buah 35 kkal
Teh manis hangat Teh, gula 1 cangkir 70 kkal
2 13:00 Nasi Putih Nasi 1,5 centong 262,5 kkal
Ikan goreng Ikan, minyak 1 ekor sedang 150 kkal
Air putih Air 1 gelas 0
3 17:00 Tahu goreng Tahu, minyak 2 buah 70 kkal
Air putih Air 1 gelas 0

4 19:00 Nasi putih Nasi 0,5 centong 87,5 kkal


Telor ceplok Telur, minyak 1 butir 114,6 kkal
Air putih Air 1 gelas 0
Total 964,6 kkal
Intervensi gizi
Penentuan BB Ideal: 90%(158-100)= 52,2 kg
Total kebutuhan kalori :
665 + (9,6 x 56) + (1,7 x 158) (4,7 x 57) + 40% BEE + 10%
BEE) = 1684,62 kkal
Komposisi: KH 60% (1010,7 kkal), Protein 20% (336,9 kkal),
Lemak 20% (336,9 kkal)
Bahan : KH (nasi, kentang, roti) ; Sayur (bayam, sawi) ;
Protein (tahu, tempe, telur, ayam)
Konsistensi anjuran: padat
Pengolahan anjuran: rebus, kukus,tumis, goreng
Cara pemberian: oral
Frekuensi anjuran: 3x makan berat serta 2x cemilan
Anjuran Pola Makan
Jadwal Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah Kalori
Pagi Nasi Nasi 1 centong 175
Telor rebus Telor 1 btr 75
Kembang kol Kembang kol 100 gr 25
Tempe goreng Tempe + minyak 1 ptg sedang 37,5

Cemilan Pepaya Pepaya potong besar 100

Siang Nasi Nasi 1 gls 350


Ayam goreng tanpa kulit Ayam + minyak 1 ptg 100
Tempe goreng Tempe + minyak 1 ptg sedang 37,5
Sayur bayam + wortel Bayam + wortel 200 gr 100

Cemilan Pepaya Pepaya potong besar 100

Malam Nasi Nasi 1 centong 175


Ikan gabus Ikan gabus + minyak 1 ptg sedang 50
Tempe goreng Tempe + minyak 2 ptg sedang 75
Tahu goreng Tahu + minyak 1 biji besar 75
Tumis kacang panjang dan tauge Kacang panjang + tauge + minyak 200 gr 175

Total Kalori 1686 kkal


AKTIVITAS FISIK
Frekuensi : 3x seminggu
Intensitas : ringan
Tipe : Aerobik (jalan cepat, senam)
Waktu : 30 menit
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
Status
No Nama Skrining Konseling Imunisasi Profilaksis
Kesehatan
1. Tn.Y Merokok BMI, Tekanan Smoking cessation Influenza Multivitamin +
(59thn) Darah, Gula Darah, Pola makan sehat dan kalsium
Profil Lipid, EKG, nutrisi seimbang,
Rontgen, Faal Aktivitas fisik
Paru, Fungsi PHBS
penglihatan
2. Ny. A Konjungtivitis BMI, Tekanan Cuci tangan memakai Influenza Multivitamin +
(57 thn) Viral Darah, Gula Darah, sabun kalsium
Profil Lipid, Pola makan sehat dan
Osteoporosis,Pap nutrisi seimbang
Smear/IVA test, Aktivitas fisik
SADARI PHBS
3. Tn. W Merokok BMI, Tekanan Smoking cessation Influenza Multivitamin
(25 tahun) Darah, Gula Darah, Pola makan sehat dan
Profil Lipid nutrisi seimbang,
Aktivitas fisik
PHBS
Gaya hidup (alkohol,
narkoba)
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
HOMEVISIT
20/05/2017
Hasil Kunjungan Rumah
ALASAN DILAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH
Follow up Kondisi kesehatan pasien
Identifikasi faktor risiko yang ada di lingkungan pasien
Identifikasi hubungan keluarga pasien
Mengenali lingkungan hidup pasien
DATA DEMOGRAFI RUMAH
Kedudukan Masalah medis &
No Nama JK Umur Pekerjaan Pendidikan
dalam keluarga biopsikososial

Kepala keluarga,
1 Y L 59 Hansip SMP Merokok
Suami

Pedagang
2 A Istri P 57 SMP Konjungtivitis Viral
Warung

Karyawan
3 W Anak L 25 SMP Merokok
Restoran
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
Kepemilikan rumah: milik sendiri
Daerah sekitar rumah: padat bersih

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah Keramik
Atap rumah Genteng
Dinding rumah Plester/batu
Cat dinding rumah Cat
Luas tanah 70 m2
Luas bangunan 60 m2
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 2 kamar
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jml jendela-ventilasi 3
Jml jendela-pencahayaan 2
Sumber air bersih Ya, PDAM
Sumber pencemaran di dekat (<10m) sumber Tidak
air
Kemudahan mendapatkan air untuk keperluan Ya
harian
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik (air galon)
Pengolahan air minum sebelum diminum Air galon
Tempat penampungan air minum Wadah tertutup
sebelum dimasak
Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup
Tempat pembuangan sampah di luar Ada
rumah
Bahan bakar apa untuk memasak sehari- Gas/LPG
hari
Memelihara hewan di rumah? Tidak ada
PEMANFAATAN PELAYANAN
KESEHATAN
Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas Cipamokolan
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh 500 m, 10 menit
Angkutan umum ke fasilitas? Ya, angkot
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau
Pelayanan Memuaskan
LINGKUNGAN PEKERJAAN
Anggota keluarga yang bekerja: Pasien, suami pasien, anak pasien
Risiko kesehatan dalam pekerjaannya :

Tn. Y (Hansip)
Faktor Risiko Kesimpulan
Faktor Fisik Kelelahan, resiko insiden saat bekerja,
pola tidur
Faktor Kimia -
Faktor Biologis Infeksi bakteri/virus dari orang lain
Ergonomis Posisi berdiri yang terlalu lama
Faktor Psikologis Stress karena jam kerja padat
Ny. A (Pedagang Warung)
Faktor Risiko Kesimpulan
Faktor Fisik -
Faktor Kimia -
Faktor Biologis Infeksi bakteri/virus dari uang
Ergonomis Posisi sering duduk
Faktor Psikologis -
Tn. W (Karyawan Restoran)
Faktor Risiko Kesimpulan
Faktor Fisik Kelelahan
Faktor Kimia Sabun cuci
Faktor Biologis Infeksi bakteri dari makanan luar
Ergonomis Posisi berdiri yang terlalu lama
Faktor Psikologis Stress karena jam kerja padat
Interpretasi Kunjungan Rumah
Rumah berada di lingkungan padat dan bersih.
Kondisi rumah bersih
Pencahayaan dan ventilasi cukup
Air bersih mudah diperoleh
Pengelolaan limbah baik
Pengelolaan sampah baik
Akses terhadap sarana kesehatan mudah
dijangkau dan memuaskan.
KONJUNGTIVITIS:
KONJUNGTIVITIS VIRAL
DEFINISI
Peradangan/ respons inflamasi pada
konjungtiva (membran mukosa
transparan yang melindungi aspek
anterior dari bola mata dan aspek
posterior dari kelopak mata)
Etiologi
Bakteri (Gonore, pneumococcus, S. aureus)
Viral (Adenovirus, HSV)
Jamur
Alergi
Ny.A , 57 Tahun

Klien Keluarga Lingkungan


Kebiasaan tidak mencuci tangan Paparan sakit mata dari anak Sprei, sarung bantal, dan guling
Sering mengucek mata jarang diganti sehingga
menghasilkan debu

Terinfeksi Virus

Virus Conjunctiva

Reaksi Inflamasi

Sekret Produksi kelenjar Bengkak pada kelopak mata Konjungtiva tarsal hiperemis Injeksi
lakrimal meningkat conjunctiva
untuk eliminasi virus

Mata berair
Mata merah

KONJUNGTIVITIS VIRAL
Mekanisme Konjungtivitis
Agen penginfeksi masuk melalui udara yang bisa diakibatkan kontak dengan
orang lain yang mengalami mata merah

Memicu respons inflamasi serta peradangan pada konjungtiva

Vasodilatasi pembuluh darah konjungtiva injeksi konjungtiva


DIAGNOSIS
Anamnesis: mata merah disertai dengan penurunan
penglihatan atau tidak dengan penurunan penglihatan,
sekret, sensasi benda asing, silau
Pemeriksaan fisik (ophtahlmologikus): ditemukan injeksi
konjungtiva disertai dengan sekret, hipertrofi papil, folikel,
membran, pseudomembran, pembesaran KBG
preaurikular
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Kultur dan Resistensi Sekret mata
PENGOBATAN
Non Farmakologis
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Menghindari kontak tangan yang kotor dengan mata
Mengganti handuk, bantal, guling, setelah sembuh
Lakukan kompresi dengan air dingin untuk menurunkan
pembengkakan
Bersihkan dengan kapas yang direndam dengan air
bersih yang direbus selama 15 menit
TERAPI FARMAKOLOGI
Konjungtivitis Tetes mata siprofloksasin/ salep mata eritromisin 4x/hari
selama 7 hari
Bakterialis Gonorrhoeae: Seftriakson 1 gram IM dosis tunggal

Hindari alergen
Konjungtivitis Tetes mata buatan 6x/hari
Antihistamin topikal : Natrium Kromolin 0,1% 4x/hari
Alergi Antihistamin oral : Cetirizine 10mg 1x/hari

Konjungtivitis Air mata superfisial 4-8x/hari


Antibiotik untuk infeksi sekunder
Viral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai