Anda di halaman 1dari 3

Identitas Pasien

Nama : Muh. Fakhri

Umur : 11 bulan ( BB 7 kg)

Alamat : Veteran selatan

Status perkawinan : belum kawin

Tgl Masuk Poli : 23 Juni 2016

Heteroanamnesis

Keluhan utama : lesi lepuhan didaerah leher.

Anamnesis terpimpin : pasien dating dibawa oleh ibunya ke poli BP kulit dengan keluhan
muncul lesi lepuhan pada leher yang dialami sejak 6 hari sebekum datanf ke poli. Awalnya lesi
dialami berupa gelembung berisi cairan jernih, lama kelamaan makin banyakdan pecah sehingga
terlihat dasar berwarna merah daan basah. Bila mongering akan berwarna kekuningan. Pasien
tidak demam dan tiak ada riwayat demam sebelumnya. Pasien selalu ingin menggaruk daerah
lesi dielher dan gelisah serta sulit tidur di malam hari. pasien baru pertama kali berobat ke dokter
spesialis kulit. Ada riwayat kontak dengan keluarga yang memiliki keluhan yang sama ( kakak
kandung pasien) yang tinggal serumah. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal.

Status Presens

Keadaan umum : sakit sedang, compos mentis, gizi cukup

Kepala : sckera iketerus (-), konjungtiva anemia (-), bibir cyanosis (-)

Jantung/Paru, Abdomen, Ekstremitas dan kelenjar Limfa : dalam batas normal

Satatus Lokalis : Leher

Satatus Dermatologi-Venerologi :

- Lokasi : Regio Coli anterior


- Ukuran : Lentikuler
- Effloresensi : makula eritem, krusta madidans

Laboratorium

- Kerokan :-
- Dan lain-lain : -
Resume

pasien berumur 11 bulan dibawa oleh ibunya ke poli BP kulit dengan keluhan muncul lesi
lepuhan pada leher yang dialami sejak 6 hari sebekum datanf ke poli. Awalnya lesi dialami
berupa gelembung berisi cairan jernih, lama kelamaan makin banyakdan pecah sehingga terlihat
dasar berwarna merah daan basah. Bila mongering akan berwarna kekuningan. Pasien tidak
demam dan tiak ada riwayat demam sebelumnya. Pasien selalu ingin menggaruk daerah lesi
dielher dan gelisah serta sulit tidur di malam hari. pasien baru pertama kali berobat ke dokter
spesialis kulit. Ada riwayat kontak dengan keluarga yang memiliki keluhan yang sama ( kakak
kandung pasien) yang tinggal serumah. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan sakit sedang, compos mentis, gizi cukup. Kepala : sckera iketerus
(-), konjungtiva anemia (-), bibir cyanosis (-). Jantung/Paru, Abdomen, Ekstremitas dan kelenjar
Limfa : dalam batas normal. Satatus Lokalis : Leher. Satatus Dermatologi-Venerologi : Lokasi :
Regio Coli anterior, Ukuran : Lentikuler, Effloresensi : makula eritem, krusta madidans.

Diagnosis Banding : Varicella, Herpes zoster, Herpes Simpleks, dermatitis Perioral

Daiagnosis : Impetigo Vesikobullosa

Diskusi

Definisi : pioderma superficialis ( yang terbatas pada epidermis)

Etiologi : Stapylococcus aureus

Epidemiologi : penyakit ini menyerang anak-anak

Gejala klinis : keadaan umum tidak dipengaruhi. Kelainan kulit : eritem dan vesikel yg cepat
memecah. Jika pasien datang berobat yg terlihat krusta kuning spt madu,jika dilepas tampak
erosi dibawahnya. Sering krusta menyebar keperifer dan sembuh ditengahnya.

Predileksi : ketiak, dada, punggung, dan ekstremitas atas dan bawah.

Histopatologi : pembentukan vesikel pada subkorneal/ region granular berisi sel-sel radang yaitu
leukosit.

Pemeriksaan penunjang : Kultur ( namun Jarang dilakukan)

Terapi

Topikal Sistemik
Basitrasin 400-500 U/gr Cefadroxil ( 2x1)
Neomisin 20% Amoxicillin (3x1)
Mupirocin 2% Eritromicin (4x1)
Lesi madidans : kompres terbuka dengan : Klindamisin (4x1)
- Larutan permanganate kalikus 1/5000 *dosis antibiotic pada anak disesuaikan BB
- Larutan rivanol 1%
- Iodium povidon 0,75%

Sumber : Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine

Prognosis : baik, namun jika penyakit ini tidak ditangani maka akan berkomplikasi menjadi
celulitis, limphangitis dan bakterimia.

Anjuran pemeriksaan : Kultur ( namun Jarang dilakukan)

Terapi :

- Sistemik : cefadroxil sirup 3 x cth cephalosporin generasi 1


Cetirizine sirup 1 x cth ( malam hari) Antihistamin 1 generasi 2
- Topikal : kompres NaCl 0,9% ( setiap pagi dan sore setiap 15 menit )
Fuson cream ( setiap pagi dan sore ) berisi asam fusidat

Prognosis : dubia ad boenam

Anda mungkin juga menyukai