PENYUSUN :
CICILIA SOMBO (421 13 023)
AZMAN (421 13 024)
NURHIDAYAH (421 13 025)
A.Wawan Indrawan,S.ST.,M.Eng
Nip: 197703062002121003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun hantarkan kekhadirat Tuhan Yang Mahaesa atas
karunia, rahmat dan kesempatan yang diberikan, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan bahan ajar Motor-Motor Listrik diatas 150 KW ini
dengan baik.
Bahan ajar ini dimaksudkan sebagai pegangan pengajar dan mahasiswa dalam
proses belajar mengajar mata kuliah Pemilihan dan Penggunaan Motor Listrik.
Dengan adanya bahan ajar ini diharapkan mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan
dengan baik dan mendorong mahasiswa belajar mandiri.
Dalam bahan ajar ini disajikan materi kuliah motor sinkron, motor tegangan
menengah, dan suplai tegangan menengah switchgear tegangan menengah.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada dosen,
teman-teman dan yang telah membantu dalam pengerjaan bahan ajar ini.
Akhirnya, semoga bahan ajar ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan
kualiatas proses belajar mengajar di Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
ii
iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................
1.4 Kesimpulan............................................................................................
2.5 Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sinkronisasi Motor................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Motor Sinkron....................................................................................
Mata kuliah Pemilihan dan Penggunaan Motor Listrik termasuk mata kuliah
kelompok bidang keahlian (KBK) Sistem Tenaga Listrik. Mata kuliah ini disajikan
pada semester V pada Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
Bahan ajar ini menguraikan tentang pengertian, prinsip kerja, dan aplikasinya.
Bahan ajar ini terdiri dari tiga bab, yaitu bab I berisi tentang motor sinkron, bab II
berisi tentang motor tegangan menengah, dan bab III berisi switchgear tegangan
menengah.
Penyajian bahan ajar ini banyak dalam bentuk teori. Oleh karena itu
mahasiswa diharapkan mampu membaca secara seksama agar mudah dipahami.
Materi bahan ajar ini akan sangat membantu mahasiswa kelak dalam dunia kerja, baik
di industry maupun dalam bidang kelistrikan yang lebih luas. sinkron digunakan
secara luas di industri sebagai penggerak alat-alat produksi.
BAB I
MOTOR SINKRON
Sebuah motor sinkron secara umum identik dengan sebuah altenator atau
generator AC. Pada kenyataannya, sebuah mesin sinkron, berdasarkan teori yang ada,
berperan sebagai sebuah altenator, ketika digunakan secara mekanik, dan akan
berperan sebagai motor, ketika digunakan secara elektris, yang dikhususkan pada
kasus mesin DC.
1.1 Pengenalan Motor Sinkron
Hampir seluruh motor sinkron memiliki kapasitas daya antara 150 kW
hingga 15 MW dan memiliki taraf kecepatan anatara 150 hingga 1800 r.p.m.
Berikut beberapa ciri khas motor sinkron yaitu :
1. Pada awal berputar kecepatan motor menunjukkan kecepatan sinkron namun
disaat
pada
proses
perputaran
selanjutnya
kecepatan
motor
akan
menambahkan
keadaan
awal).
Sehingga,
kita
dapat
menyimpulkan
bahwa
kesepadanan
dalam peputaran kutub stator yang cepat dan berkesinambungan, rotor akan menjadi
indikator sebagai sebuah torka yang dengan cepat bertolak belakang dengan urutan yang
pesat, rotor juga menjadi indikator sebagai torka yang memiliki kecenderungan
mengalami perpindahan pada saat awal dalam kondisi searah jarum jam dan
kemudian berlawanan arah jarum jam. Karena menghasilkan gejala inersia yang besar,
rotor tidak
dapat
secara
cepat
memberikan
tanggapan
sedemikian
hingga
berlawanandengan arah torka secara cepat , dengan hasil yang tersisa adalah sama.
1.3 Metode Starting
1.4 Kesimpulan
Motor sinkron memiliki ciri khas dimana pada perputaran awal
kecepatannya menunjukkan kecepatan sinkron namun disaat proses perputaran
selanjutnya kecepatan motor akan konstan, proses starting awal tidak secara
mandiri, dan dapat dioperasikan dibawah standar faktor kekuatan. Adapun
prinsip kerja dari motor sinkron yaitu memiliki kecenderungan berputar searah
jarum jam, rotor akan menjadi indikator sebagai sebuah torka yang dengan cepat
bertolak belakang dengan urutan yang pesat, rotor juga menjadi indikator sebagai
torka yang memiliki kecenderungan mengalami perpindahan pada awal dalam
kondisi searah jarum jam kemudian berlawanan arah jarum jam.
BAB II
10
12
13
14
BAB III
SUPLAI TEGANGAN MENENGAH SWITCHGEAR
Panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil
kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau
juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board). Pada
pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan menggunakan istilah yang berbeda-beda,
kadang ada yang menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC, Panel dan
sebagainya.
3.1 Pengenalan Switchgear
Cubicle 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan
dan menghubungkan, pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan
proteksi, dan control. Disebut cubcle karena peralatan-peralatan tersebut dikemas
plat blok berbentuk almari dengan pintu didepan yang bisa di buka dan di tutup
menurut standar operasi yang diminta, Cubicle 20 kV atau Swichgear 20 kV ini
berisi peralatan-peralatan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
Bus bar
Circuit Breaker
Load Break Switch (. LBS )
Disconnecting Switch ( DS ) atau Switch ( S )
Earthing Switch ( ES )
Current Transformer (Trafo Arus ), ( CT )
Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT' )
Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb )
Rele proteksi
Interlocking ( kontrol )
Dikatakan
cubicle
20
KV
atau
Switchgear
20
kV,
karena
16
= fase-fase tegangan di kV
cos
= keluaran
17
18
19
2.
3.
4.
5.
waktu dibawah tegangan relay. Secara umum, relay tunggal diinstal pada bus
bar dan melaksanakan beban penumpahan untuk semua perangkat yang terkait.
d. Menahan kesalahan beralih arus (Ik)
Kontaktor atau pemutus membuat kapasitas harus lebih tinggi dari atau
sama dengan puncak hubungan arus pendek nilai saat ini. Sama dengan 2,5 Ik
Menurut IEC.
e. Arus break selama mulai tanpa berlebihan overvoltage
Motor sensitif terhadap overvoltage, untuk teknologi tidak terisolasi
dengan baik. Operasi switchgear menciptakan overvoltage untuk setiap start-up.
Berulang overvoltage menciptakan titik lemah dalam pergantian isolasi yang
menyebabkan itu untuk memakai bawah prematur, jika tidak menghancurkan.
Perangkat menggunakan teknik SF6 tidak menghasilkan berbahaya overvoltage
dan tidak perlu motor perlindungan perangkat. Memutar busur teknik harus
disimpan jika mereka bekerja dengan baik. Teknik Puffer perangkat cenderung
memprovokasi arus yang lebih tinggi daripada busur berputar dan oleh karena
itu lebih berbahaya overvoltage.
3.4 Kesimpulan
Cubicle 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan
dan menghubungkan, pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan
proteksi, dan control. Disebut cubcle karena peralatan-peralatan tersebut dikemas
plat blok berbentuk almari dengan pintu didepan yang bisa di buka dan di tutup
menurut standar operasi yang diminta. Switchgear digunakan pada fuse
kontaktor, kontaktor dan pemutus sirkuit biasanya digunakan untuk operasi dan
melindungi motor. Motor harus dilindungi terhadap tegangan tetes dengan
20
penundaan waktu dibawah tegangan relay. Secara umum, relay tunggal diinstal
pada bus bar dan melaksanakan beban penumpahan untuk semua perangkat yang
terkait.
BAB IV
PENENTUAN MOTOR-MOTOR TEGANGAN MENENGAH
21
b. Locked rotor torque ( T1 ) : torsi yang timbul pertama kali, sewaktu motor
distart
c. Breakdown torque ( Tb) : torsi terbesar yang muncul pada saat start motor,
sebelum mencapai torsi normal
d. Pull up torque ( Tu) : torsi terendah yang muncul, antara periode rated torque ke
breakdown torque.
Dari kondisi torque start ini lah ditentukan design dari motor yaitu:
a. Design N (DOL start),normal start torque, dengan 2,4,6,8 kutub , kelas motor
0,4 KW ke 1600 KW
b. Design NY : sama dengan kelas N namun dengan system star/ delta start
c. Design H ( DOL start): start torque yang tinggi, dengan 4,6,8 kutub, kelas motor
0,4 KW ke 1600 KW tetapi pada frkuensi 60 HZ
d. Design HY: sama dengan design H, namun dengan star/delta start
Sistem start dengan start/ delta adalah salah satu jenis dari sistem start dengan
reduced voltage
4.2 Kesimpulan
Penentuan tegangan motor ditentukan berdasarkan metode start, metode
start yang umum yaiu start dengan tegangan penuh dari jaringan, dan start
dengan penurunan tegangan. Dari metode start itulah dapat dipilih design dari
motor.
23