Anda di halaman 1dari 40

Market Brief

Peluang Pasar Ikan Dalam


Kaleng ke Taiwan

Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei


2015
KATA PENGANTAR

Negara Taiwan atau yang bernama resmi Republic of China (R.O.C) ini adalah

sebuah negara yang saat ini menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan

Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu. Kata "Taiwan" biasanya digunakan

untuk merujuk kepada R.O.C secara keseluruhan, sementara istilah "Tiongkok"

merujuk kepada People Republic of China (P.R.C), yang menguasai Tiongkok

Daratan, Hong Kong dan Makau. Kepala pemerintahan Taiwan adalah Presiden,

yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun dengan bersama Wakil Presiden. Presiden

mempunyai kekuasaan atas 4 cabang (Yuan) yaitu Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan,

Yuan Kehakiman, dan Yuan Pengawas.

Kepala Bidang Perdagangan KDEI Taipei

Ikhwan Aman

i
PETA TAIWAN

(Sumber: Taiwan Holidays Website)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

PETA TAIWAN II

DAFTAR ISI III

PENDAHULUAN 1
P ROFIL N EGARA T AIWAN (R.O.C) 1

POTENSI IKAN KALENGAN DI PASAR TAIWAN 5


D ATA P ERDAGANGAN DAN P OTENSI P ASAR 5
A NALISIS P ERSAINGAN P ASAR I KAN K ALENGAN DI T AIWAN 11
S TANDAR DAN R EGULASI 15
H AMBATAN 17

PELUANG DAN STRATEGI 20


P ELUANG P EMASARAN P RODUK 20
S ALURAN D ISTRIBUSI 22
S TRATEGI P EMASARAN 24

INFORMASI PENTING 31
P ERWAKILAN T AIWAN DI I NDONESIA 31
P ERWAKILAN I NDONESIA DI T AIWAN 32
A SOSIASI I KAN K ALENGAN DI T AIWAN 32
D AFTAR I MPORTIR I KAN K ALENGAN DI T AIWAN 32
D AFTAR P AMERAN T ERKAIT 34

REFERENSI 35

iii
I. PENDAHULUAN

1. PROFIL NEGARA TAIWAN (R.O.C)

Negara Taiwan atau yang bernama resmi Republic of China (R.O.C) ini adalah

sebuah negara yang saat ini menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan

Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu. Kata "Taiwan" biasanya digunakan

untuk merujuk kepada R.O.C secara keseluruhan, sementara istilah "Tiongkok"

merujuk kepada People Republic of China (P.R.C), yang menguasai Tiongkok

Daratan, Hong Kong dan Makau. Kepala pemerintahan Taiwan adalah Presiden,

yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun dengan bersama Wakil Presiden. Presiden

mempunyai kekuasaan atas 4 cabang (Yuan) yaitu Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan,

Yuan Kehakiman, dan Yuan Pengawas.

TABEL 1 PROFIL SINGKAT TAIWAN

Ibukota Taipei
Posisi Geografi 2346 LU dan 1210 BT
Area 35.883 Km2
Iklim Berikilim tropis dengan kelembaban yang tinggi.Taiwan
mempunyai 4 musim yaitu Musim semi (Maret- Mei);
Musim panas (Juni Agustus);Musim gugur (September
November) dan Musim dingin (pertengahan Desember
Februari)
Populasi 23.359.928 jiwa
Etnis Taiwan (termasuk Hakka) 84%, Cina daratan 14% dan
indigeneous 2%
Agama Budha dan thaonism 93%, Kristen 4.5% dan lain-lain 2.5%

1
Bahasa Mandarin (bahasa resmi) dan Hakka (dialect)

Semasa penjajahan Jepang (1895-1945), infrustruktur Taiwan mulai dibangun. Hal

ini menolong ekonomi Taiwan untuk tumbuh dengan pesat, khususnya di bidang

industri manufaktur dan perdagangan selain sektor pertanian dan pariwisata.

Taiwan kini diakui sebagai salah satu dari Macan Asia Timur, bersama Singapura,

Korea Selatan, dan Hongkong. Bersama ketiga negara lainnya ini, Taiwan menjaga

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan industrialisasi yang cepat di wilayah Asia,

khususnya Asia Timur.

Sebelum abad ke-20, ekonomi Taiwan hampir keseluruhannya berbentuk pertanian,

namun kini pertanian hanya menyumbang sebagian kecil dari pendapatan domestik

bruto (PDB). Industri-industri yang dahulunya dijalankan buruh kini diambil alih

oleh keuangan dan teknologi yang intensif, seperti komputer dan semikonduktor

yang kualitasnya sudah diakui di pasar internasional. Taiwan telah menjadi mitra

bisnis beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam,

termasuk Tiongkok Daratan. Kini terdapat 50.000 perusahaan Taiwan di negara

Tiongkok.

TABEL 2 INDIKATOR EKONOMI TAIWAN

Mata Uang New Taiwan Dollar


Kurs 1NTD = 0.032US$ = 430IDR (Juli 2015)
GDP US$ 489.000.000.000 (Desember 2013)
GDP per kapita US$ 39.600 (Januari 2014)
Gaji (manufaktur) 40.928 NTD/bulan (April 2015)
Gaji minimum 19.273 NTD/ bulan (Desember 2014)
Inflasi -0.56% (Juni 2015)
Suku bunga 1.88% (Juni 2015)
Tarif pajak 17% (Desember 2015)
perusahaan

2
Tarif pajak 40% (Desember 2014)
individu
Tarif pajak 5% (Desember 2015)
penjualan

Taiwan memiliki pusat jasa di bidang pelayaran, kargo dan penerbangan yang memiliki reputasi

cukup baik. Pelabuhan Kaohsiung merupakan pelabuhan kargo yang melayani arus barang ekspor

impor dari dan menuju berbagai kawasan di dunia, sebagaimana pelabuhan Singapura dan

Rotterdam di Eropa. Taiwan juga merupakan pintu gerbang investasi ekonomi di kawasan ini selain

Hong Kong dan Singapura.

Peluang ekspor produk buatan Indonesia ke Taiwan masih terbuka cukup lebar. Melihat

perbandingan GDP per kapita atau purchasing power parity negara-negara di wilayah Asia,

masyarakat Taiwan tergolong mempunyai daya beli yang tinggi, sekitar US$39.600. Jumlah tersebut

lebih tinggi dibandingkan Jepang (US$37.100) dan Korea Selatan (US$33.200). Berdasarkan struktur

kependudukan, penduduk Taiwan memang didominasi penduduk usia produktif berusia 25-54 tahun

(47%). Hal ini yang menjadikan daya beli masyarakat Taiwan sangat tinggi.

TABEL 3 STRUKTUR KEPENDUDUKAN TAIWAN


Usia Laki - laki Perempuan Total
0-14 tahun 1,683,381 1,575,789 3,259,170
15- 24 tahun 1,613,197 1,526,344 3,139,541
25-54 tahun 5,539,606 5,539,654 11,079,260
55-64 tahun 1,506,657 1,571,208 3,077,865
65 tahun ke atas 1,301,420 1,502,672 2,804,092
Total 11,644,261 11,715,667 23,359,928

3
Struktur Penduduk Taiwan
(Berdasarkan Umur)

12% 14%
13% 14%

47%

0-14 tahun 15- 24 tahun 25-54 tahun


55-64 tahun 65 tahun ke atas

Struktur Penduduk Taiwan


(Berdasarkan Jenis Kelamin)
Laki - laki Perempuan

65 tahun ke atas 1.301.420 1.502.672


55-64 tahun 1.506.657
1.571.208
25-54 tahun 5.539.606
5.539.654
15- 24 tahun 1.613.197
1.526.344
0-14 tahun 1.683.381
1.575.789

Selain itu, terdapat sekitar 238,639 warga negara Indonesia yang tinggal di Taiwan sebagai pekerja,

pelajar, ataupun menetap karena menikah dengan orang Taiwan. Hal tersebut memberi pengaruh

positif terhadap nilai ekspor Indonesia ke Taiwan.

4
II. POTENSI IKAN KALENGAN DI PASAR
TAIWAN
1. DATA PERDANGAN DAN POTENSI PASAR

Taiwan merupakan salah satu negara eksporter besar bidang perikanan.

Salah satu sumber mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan suksesnya aktivitas

aquakultur yang telah diterapkan pada negara tersebut.

Di Taiwan, semua penjualan ikan harus dilakukan melalui pasar grosir lokal

di mana ikan tersebut mendarat, atau yang diangkut. Pasar ikan di pusat produksi

dijalankan oleh asosiasi nelayan lokal, sedangkan di sentra konsumen dikelola oleh

komite gabungan (pusat) yang dibentuk oleh asosiasi nelayan lokal dan kota

setempat. Lelang di pasar ikan hanya dihadiri oleh pengecer, konsumen besar, dan

grosir terdaftar. Sebagian besar ikan dijual langsung ke pedagang, atau pabrik

pengolahan di tempat pendaratan atau panen.

Di Taiwan, peralatan penyimpanan dingin dan transportasi administrasi

sangat memungkinkan pengiriman ikan segar dari sentra produksi ke sentra

konsumsi. Selain itu, ikan dan produk perikanan diproses menggunakan peralatan

dan pengolahan metode modern, seperti vakum-packing dibawah suhu rendah dan

pengeringan. Penekanan khusus sekarang diberikan kepada pengalengan, dan Biro

Perikanan Canning Taiwan telah dibentuk untuk mempromosikan kualitas tinggi

ikan kalengan.

Berikut adalah data bulanan mengenai produksi dan penjualan ikan kalengan

di Taiwan mulai tahun 2011 hingga tahun 2015.

5
Produksi vs Penjualan
300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

Mar

May
Mar
May
Jul

Mar
May
Jul

May
Jul

Mar

Jul

Mar
May
Jan

Sep
Nov
Jan

Sep
Nov
Jan

Sep
Nov
Jan

Sep
Nov
Jan
2011 2012 2013 2014 2015

Volume Produksi Volume Penjualan

Gambar 1. Grafik Produksi dan Penjualan Ikan Kalengan di Taiwan

Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui bahwa volume produksi ikan

kalengan di Taiwan memiliki pola musiman. Hasil produksi tertinggi tiap tahunnya

adalah pada Bulan Juli. Hal ini dikarenakan perolehan bahan baku utama produk

ikan kalengan sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya aktivitas nelayan sangat

dipengaruhi oleh musim.

Jika kita memperhatikan perbandingan antara volume produksi dan volume

penjualan ikan kalengan, dapat disimpulkan bahwa volume produksi tekadang lebih

rendah daripada volume penjualan. Hal ini berarti untuk memenuhi permintaan

akan ikan kalengan, terdapat sumber lain diantaranya dengan impor dari negara

lain. Meskipun Taiwan adalah salah satu negara pengekspor hasil perikanan

terbesar, untuk industri ikan kalengan masih membutuhkan dukungan dari pihak

lain (impor). Berikut disajikan diagram batang mengenai kuantitas impor ikan

kalengan berdasarkan negara pengekspor.

6
Kuantitas Impor Ikan Kalengan
(kg)
OTHER COUNTRIES 156.399
16.512
NEW ZEALAND 0
0
GREENLAND 0
6.423
HONDURAS 0
845
PHILIPPINES 285.752
15
MEXICO 85.417
20.990
INDONESIA 213.620
0
THAILAND 1.580.313
172.292
NORWAY 735
496.865
JAPAN 46.531
562.951
MAIN LAND 3.844

Gambar 2. Kuantitas Impor Ikan Kalengan Berdasarkan Negara Eksportir (2012)

Gambar 2 menjelaskan bahwa negara pengekspor terbesar produk ikan

kalengan ke Taiwan adalah Thailand, yaitu sebesar 1.580.313 kg. Indonesia berada

pada urutan kelima, yaitu dengan kuantitas ekspor sebesar 213.620 kg. Selain

melihat dari sisi kuantitas, nilai impor juga perlu diperhatikan. Nilai impor (dalam

US$) berdasarkan negara eksportir disajikan dalam Gambar 3 dibawah ini.

Nilai Impor (ribu US$)


OTHER COUNTRIES 2.843
128
NEW ZEALAND 0
0
GREENLAND 0
41
HONDURAS 0
4
PHILIPPINES 462
0
MEXICO 5.467
204
INDONESIA 572
0
THAILAND 6.185
2.661
NORWAY 6
5.462
JAPAN 252
1.221
MAIN LAND 72

Gambar 3. Nilai Impor Ikan Kalengan Berdasarkan Negara Eksportir (2012)

Berdasarkan Gambar 3, dapat diketahui bahwa Thailand masih menjadi

Negara dengan nilai ekspor tertinggidi Taiwan. Meskipun Indonesia berada pada
7
urutan kelima untuk kuantitas ekspornya, nilai ekspornya masih rendah, yaitu

hanya berkisar pada US$ 572 ribu.

Industri perikanan di Taiwan hanya berpusat dibeberapa daerah saja.

Gambar 4 menjelaskan tentang pusat produksi hasil perikanan per wilayah. Dari

diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar produksinya berada di

wilayah selain oversea landing, Kinmen dan Matsu, dan Kaohsiung (Taiwan bagian

selatan). Oversea landing memiliki kontribusi yang cukup besar, yakni sebesar

33.89%. Kemudian disusul oleh wilayah Kaohsiung, yakni sekitar 23.31%.


Oversea
Landing Others
33.89% 42.71%


Kinmen &

Matsu Area
Kaohsiung City
0.09%
23.31%

Gambar 4. Produksi Perikanan Berdasarkan Wilayah

Selain mengetahui hasil perikanan berdasarkan wilayah, akan lebih

bermanfaat lagi apabila kita melihat proporsi hasil perikanan berdasarkan

kabupaten. Gambar 5 menjelaskan tentang proporsi produksi hasil perikanan per

kabupaten. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

produksinya masih berasal dari oversea landing. Kemudian disusul oleh Taiwan

bagian selatan (Kaohsiung, Tainan, dan Pingtung).Taiwan bagian utara (Keelung)

juga memiliki hasil perikanan yang cukup besar. Sedangkan di bagian tengah

(Hsinchu, Miaoli, Nantou, Taichung), hasil perikanan tidak begitu besar.

8
NEW TAIPEI CITY
Production:10,000mt
TAICHUNG CITY Value:Billion NT$
TAINAN CITY

KAOHSIUNG CITY

ILAN COUNTY

TAOYUAN COUNTY

HSINCHU COUNTY

MIAOLI COUNTY

CHANGHWA COUNTY

NANTOU COUNTY

YUNLIN COUNTY

CHIAYI COUNTY

PINGTUNG COUNTY

TAITUNG COUNTY

HWALEN COUNTY

PENGHU COUNTY

KEELUNG CITY

HSINCHU CITY

KINMEN COUNTY

LIANJIANG COUNTY

OVERSEAS LANDING

0 10 20 30 40 50

Gambar 5. Produksi Perikanan Berdasarkan Kabupaten (2012)

Jenis-jenis produk perikanan di Taiwan terdiri dari skip jack, saury (ikan

ramping bertubuh panjang dengan moncong memanjang), cumi-cumi, tilapia (nila),

milk fish (bandeng), makarel, big eye tuna (tuna mata besar), hard clam (remis),

yellow fin tuna (tuna sirip kuning), long fin tuna (tuna sirip panjang), oyster

(tiram), sea perch, groupers (ikan kerapu), blue marlin (ikan marlin biru), sharks

(hiu). Dibawah ini ditampilkan proporsi dari masing-masing jenis hasil perikanan di

Taiwan pada tahun 2012.

9

Billion NT$
200 18

180 16

PRODUCTION
160 VALUE
14

140
12

120
10
100
8
80

6
60

4
40

20 2

0 0
Milkfish
Saury
Skipjack

Oyster
Tilapia

Sharks
Sea perch
Mackerel

Long Fin Tuna


Yellow Fin Tuna
Big Eye Tuna

Hard clam

Blue Marlin
Groupers


Squid

Species

Gambar 6. Hasil Produksi Berdasarkan Spesies Utama (2012)

Berdasarkan Gambar 6, dapat diketahui bahwa hasil perikanan terbesar

adalah jenis skip jack dan saury. Namun untuk nilai terbesar adalah jenis tuna

mata besar. Produk ikan kalengan yang sering dijumpai di pasar Taiwan adalah

jenis tuna, makarel, dan cumi-cumi.

10
2. ANALISIS PERSAINGAN PASAR IKAN KALENGAN DI TAIWAN

Pada bagian ini, dilakukan perbandingan dan analisis persaingan terhadap 4

negara pengekspor ikan kalengan ke Taiwan. Berikut disajikan tabel mengenai nilai

dan kuantitas ekspor ikan kalengan ke Taiwan tahun 2012:

Tabel 1. Negara Eksportir Ikan Kalengan ke Taiwan


Negara Kuantitas (kg) Nilai (ribu US$)
MAIN LAND 3,844 72
VIETNAM 562,951 1,221
JAPAN 46,531 252
PERU 496,865 5,462
NORWAY 735 6
CHILE 172,292 2,661
THAILAND 1,580,313 6,185
INDIA 0 0
INDONESIA 213,620 572
U.S.A 20,990 204
MEXICO 85,417 5,467
CANADA 15 0
PHILIPPINES 285,752 462
MALAYSIA 845 4
HONDURAS 0 0
KOREA 6,423 41
GREENLAND 0 0
NICARAGUA 0 0
NEW ZEALAND 0 0
ICELAND 16,512 128
OTHER COUNTRIES 156,399 2,843

THAILAND

Daerah tengah dan selatan Thailand merupakan rumah bagi berjuta kapal

nelayan besar dan kecil. Perahu ini dilengkapi dengan produk hasil perikanan

mentah yang diimpor dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kemudian diolah

dan dibentuk dalam kemasan kaleng untuk konsumsi dalam negeri dan untuk

ekspor di seluruh dunia.

11
Thailand merupakan ekportir tuna terbesar di dunia. Posisi dominan Thailand di

pasar ekspor dunia untuk tuna berkaitan dengan lokasi geografis yang strategis

untuk penangkapan ikan dan pendaratan, teknologi pengolahan dan kapasitas,

serta ketersediaan tenaga kerja berupah rendah. Hampir semua ekspor tuna

Thailand adalah jenis tuna kalengan. Selain itu, Thailand adalah negara yang

sedang mengembangkan sertifikasi halal. Dengan sertifikasi tersebut, jangkauan

pasar ekspor menjadi lebih luas.

Konsumsi domestik untuk makanan kalengan di Thailand juga sangat tinggi.

Pada tahun 2014, makanan kaleng atau yang diawetkan mencapai pertumbuhan

nilai eceran 6% dan penjualan Bt8.3 miliar selama konsumen Thailand terus

menghargai kenyamanan dari produk ini. Makanan kaleng / diawetkan memiliki

jangka waktu penyimpanan yang sangat panjang dan dengan demikian dapat

digunakan ketika bahan-bahan segar sedang sulit didapatkan. Selain itu, berbagai

acara selama periode kritis seperti banjir dan kekacauan politik telah

menyebabkan timbulnya kebiasaan masyarakat Thailand mempersiapkan stok

makanan yang bisa digunakan ketika melalui masa-masa sulit.

Perusahaan ekportir Thailand diantaranya adalah Hi-Q Food Products Co Ltd,

United European Seafood Traders Ltd , Kuang Pei San Food Products PCL, Siam

Canadian Foods Co. Ltd , dan May Ao Foods Co., Ltd . Pemimpin pangsa pasar

untuk ikan kalengan di Thailand adalah Hi-Q Food Products Co Ltd.

PERU

Ekonomi Peru sangat tergantung pada ekspor. Industri perikanan Peru selalu

menjadi komponen utama dari perekonomian negara. Peru memiliki 736 spesies

ikan laut (yang telah diketahui). Operasi penangkapan ikan dilakukan di sepanjang

12
pantai Peru yang membentang sepanjang 1.400 mil. Penangkapan ikan lebih

produktif di bagian utara dan tengah pantai. Akibatnya, infrastruktur industri lebih

baik berkembang di daerah-daerah tersebut. Pantai di Peru memiliki lebih dari 40

pelabuhan perikanan. Paita dan Callao (lihat peta di Gambar 7 di bawah) adalah

dua pelabuhan terpenting di mana lebih dari 50 spesies yang berbeda tersebar

disana.

Gambar 7 Peta Pelabuhan di Peru

Produksi ikan kalengan dan ikan beku terus meningkat dari tahun ketahun. Hal

ini dapat dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui

bahwa ikan kalengan terus berkembang (memiliki tren terus naik), dan

perkembangannya sangat signifikan jika dibandingkan dengan produk ikan beku.

13
90
80
70
1000 tons 60
50
Frozen
40
Canned
30
20
10
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gambar 8 Produksi Ikan Kalengan dan Ikan Beku, 2000-2009 (Kementerian

Produksi)

Perusahaan ekportir Peru diantaranya adalah Global Food and Beverage

Corporation, Cruzdelmar, Smith Trading Company, Apesabel Export S.A.C., dan

Pesquera Diamante S.A.,

FILIPINA

Tuna kalengan adalah salah satu dari 10 subsektor manufaktur makanan. Ini

terdiri dari sekitar 7 persen dari industri manufaktur makanan secara keseluruhan.

Industri pengalengan ikan tuna Filipina kebanyakan ditujukan untuk ekspor ke

pasar internasional. Sekitar 95 persen dari total produksi dipasarkan di luar negeri.

Produk tuna kalengan secara konsisten menjadi salah satu dari sepuluh bahan

ekspor negara untuk kategori makanan olahan. Sampai saat ini, tuna kalengan

adalah salah satu dari dua puluh ekspor utama Filipina (PDCP Bank Industri

Digest,1993).

Perusahaan ekportir Filipina diantaranya adalah Century Canning Corp, Meridian

Intl. Exporters, PhilBest Canning Corporation, dan RDEX. Dari beberapa perusahaan

14
tersebut, Century Canning Corp adalah produsen terbesar ikan kalengan di Filipina.

Selain itu, perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terpercaya dibidang

industri ikan kalengan di Filipina.

3. STANDAR DAN REGULASI

3.1 Dokumentasi

Dokumen yang diperlukan untuk pengiriman ke atau dari Taiwan

meliputi faktur komersial (commercial invoice), bill pendaratan (airway

bill), daftar pengepakan (packing list), dan sertifikat asal (certificate of

origin). Tagihan komersial harus menunjukkan nilai F.O.B, C&F, atau C.I.F.,

asuransi, dan faktur pengangkutan. Selain informasi yang umumnya

termasuk dalam standar bill of lading/airway bill. Semua kode barang dan

tanda pengiriman pada paket harus ditunjukkan. Bea cukai di Taiwan tidak

memungkinkan kode barang atau kelompok tanda pada pengiriman komoditi

campuran.

Secara ringkas, produk yang diimport ke Taiwan harus memiliki

summary declaration yang ditujukan kepada petugas kepabeaan di tempat

produk tersebut diturunkan. Produk kemudian berada dalam temporary

storage procedure selama kurang dari 20 hari atau 45 hari jika dikirim lewat

laut. Produk tersebut berada dalam custom supervision sampai

dikeluarkannya customs approved treatment or use. Customs approved

tersebut terdiri dari : 1) release for free circulation, 2) transits procedure,

3) customs warehousing, 4) inward processing, 5) temporary admission, 6)

entry into a free zone or warehouse.

15
Selain itu, pengemasan perlu diberi perhatian khusus karena harus

memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan. Hal tersebut antara

lain jenis kemasan dan ukuran kemasan. Informasi pada label produk harus

menggunakan bahasa setempat (mandarin). Dual labelling dalam satuan

metric atau non-metrik juga

diperkenankan. Taiwan memperketat peraturan tentang Chinese labeling untuk

semua barang dari negara pengekspor, yang harus ditempelkan sebelum bea cukai.

Dibawah ini adalah alur dokumentasi di Taiwan.

Pendaftar

Website BOFT/Facile Trade Net)

Pendaftaran Perubahan (Sebelum


baru Deklarasi Bea dan
Verifikasi)
Data
sudah
benar /
Review oleh BOFT Tolak
transmit
kembali

Membutuhkan Ditolak
Revisi (Penggandaan
(Diaggap Disetujui aplikasi,
sebagai dibebaskan
aplikasi baru) dari lisensi,
dll)

Simpan di Bank Data BOFT untuk Verifikasi dari


Formulir Bea Cukai & Lisensi Elektronik

16
Gambar 9 Export / Import Electronic Licensing Procedure Flow Chart
Sumber: http://gdd.trade.gov.tw/IUSL/Home/Login.asp?s=2

3.2 Bea masuk, tarif, dan pajak

Tarif nominal rata-rata di Taiwan saat ini adalah 8,2%. Kemudian the trade-

weighted adalah 2.5%. Pajak impor bervariasi, untuk impor produk ikan kalengan

adalah sebesar 5%. Selain itu, terdapat trade promotion fee atau biaya promosi

perdagangan sebesar 0,04% CIF. Banyak negara eksportir yang menyatakan

keprihatinan tentang bea masuk yang dikenakan pada pengiriman ekspres tertentu

memasuki Taiwan.

Untuk info lebih lanjut mengenai tariff dan bea masuk ikan kalengan, dapat

dilihat di website Directorate General of Costum Taiwan, dengan memasukkan

kode HS pada system pencari database tariff (Tariff database search system) di

(http://eweb.customs.gov.tw/RateWebEn/Search1.aspx).

4. HAMBATAN

Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh eksportir asal Indonesia diantara

adalah hambatan yang terjadi didalam dan diluar negeri (Taiwan). Hambatan-

hambatan tersebut meliputi:

1. Terdapat pola musiman untuk perolehan bahan baku (ikan)

Alam adalah faktor yang tidak bisa dihindari. Sebagai gambaran bahwa satu

bulan nelayan itu beroperasi, 1 minggu tidak dapat beroperasi karena terang bulan.

Dalam satu tahun, nelayan tidak dapat beroperasi selama 3 bulan karena ada angin

paceklik. Berarti tinggal 9 bulan, dan 9 bulan itu dipotong 1 minggu, berarti total

terpotong 2 bulan. Sehingga hari yang paling efektif nelayan melaut

produktif adalah tinggal 7 bulan, sedangkan pabrik harus rutin 12 bulan produksi.

17
Jadi satu masalahnya dengan hanya 7 bulan itu, para produsen ikan olahan harus

berkreasi mencari sumber baru di luar daerah. Menurut para ahli, sekarang ini hasil

perikanan di Selat Bali digunakan sebagai penutup kekosongan selama 5 bulan itu.

Hal ini dinamakan supply lintas wilayah. Kemudian opsi berikutnya adalah melalui

import. Ketika hasil tersebut tidak mencukupi, maka terpaksa dilakukan impor

untuk mengisi 5 bulan kekosongan tersebut.

2. Bahan pokok untuk kemasan (kaleng) masih bertumpu pada impor

Indonesia masih belum bisa mandiri untuk memproduksi kaleng. Selama ini,

produsen di Indonesia masih impor. Di Indonesia sendiri, terdapat PT Lakinusa.

Namun belum banyak produsen ikan kalengan yang menggunakan kaleng dari

perusahaan tersebut dikarenakan persoalan kualitas.

3. Rendahnya daya saing dengan industry ikan kalengan Negara eksportir

lain

Masalah yang muncul ke permukaan pada industry pengalengan nasional

adalah tidak dapat bersaingdengan industriindustryngan dari Negara tetangga

seperti Thainland dan Filipina, serta Negara pengekspor ikan kalengan utama

lainnya, misalnya untuk tuna kalengan. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan

bahan baku dari industry penangkapan tuna nasional yang lebih cenderung

mengekspornya dalam bentuk segar atau beku karena harganya jauh lebih tinggi

dan menguntungkan.

4. Rendahnya kualitas

Industri ikan kalengan nasional pada umumnya tidak memiliki armada

penangkapan sendiri sehingga kontinuitas bahan baku kurang terjamin karena

hanya mengandalkan pasokan dari nelayan tradisional dengan hasil tangkapanyang

kurang memadai dan kualitasnya rendah. Hal ini juga akan mempengaruhi proses

18
ekspor ke Taiwan. Seringkali produk Indonesia tertolak untuk masuk pasar Taiwan

dikarenakan faktor kualitas.

5. Lemahnya infrastruktur pengukuran nasional dalam pengujian kandungan

makanan

Penolakan produk ekspor Indonesia oleh Negara pengimpor dapat disebabkan

oleh adanya perbedaan hasil pengujian di dalam negeri dan hasil pengujian yang

dilakukan oleh negara pengimpor, serta ketidakmampuan pengujian di dalam

negeri karena lemahnya infrastruktur pengukuran nasional yang mengatur tentang

metrologi, pengujian, dan pengontrolan kualitas produk. Lemahnya infrastruktur

pengukuran nasional dapat menjadi sasaran politik dagang negara tujuan ekspor

untuk merendahkan nilai produk atau bahkan menolak produk ekspor Indonesia.

19
III. PELUANG DAN STRATEGI

1. PELUANG PEMASARAN PRODUK

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi yang cukup besar di

bidang perikanan, terutama karena memiliki luas perairan mencapai 5,8 juta km2

atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia. Berdasarkan luas perairan yang

meliputi 2/3 bagian dari total luas wilayahnya, Indonesia memiliki potensi hasil

perikanan yang melimpah baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi salah satu negara yang dapat merajai

bisnis perikanan dunia. Hasil perikanan tersebut kemudian akan dikemas menjadi

beberapa produk, salah satunya adalah produk ikan kalengan.

Berikut ditampilkan diagram mengenai proporsi distribusi ikan di Taiwan:

Proporsi Distribusi Ikan

Ekspor
12%

Langsung
37%

Dijual ke luar
kota
44%

Diproses
kembali
7%

Gambar 10 Proporsi Distribusi Ikan di Taiwan

20
Berdasarkan Gambar 10, dapat diketahui bahwa distribusi ikan mulai dari

tempat asal penangkapan ke konsumen terdiri dari 4 macam. Sebagian besar

(44%) dijual ke luar kota, 37% dijual langsung dari pusat penangkan ikan, 12%

untuk ekspor, dan hanya seebesar 7% yang diproses kembali. Hal ini

mengindikasikan bahwa terdapat peluang untuk masuk dalam pasar ikan

kemasan (olahan), termasuk ikan kalengan. Dibawah ini juga ditampilkan

gambar mengenai perdagangan luar negeri untuk hasil perikanan tahun 2003-

2012.

Export Production Import Production


1,000mt 700

600

500

400

300

200

100

0
92 93 94 95 96 97 98 99 100 101

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 YEAR


Billion NT$ Export Value
70
Import Value
60

50

40

30

20

10

0
92 93 94 95 96 97 98 99 100 101

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 YEAR

21
Gambar 11 Perdagangan Luar Negeri untuk Hasil Perikanan (2003-2012)

Berdasarkan Gambar 11, dapat diketahui bahwa baik kuantitas maupun nilai

untuk impor terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan peluang bagi

para eksportir karena pasar di Taiwan semakin besar. Kemudian apabila diambil

sebuah contoh, misalnya untuk tuna kalengan, Indonesia memiliki peluang yang

besar untuk impor. Berikut disajikan grafiknya:

Sumber : FAO Commodities Production and Trade database

Gambar 12 Negara-negara Eksportir Tuna Kalengan

Berdasarkan Gambar 12, dapat diketahui bahwa untuk ukuran eksportir tuna

kalengan dunia, Indonesia berada di urutan ke 5 setelah Thailand, Ekuador,

Spanyol, Mauritius, serta memiliki prosentase ekspor yang sama dengan Filipina.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia mampu untuk melakukan perdagangan luar

negeri (ekspor) ke negara-negara lain, terutama Taiwan.

2. SALURAN DISTRIBUSI

Sentra utama untuk sarden yang meliputi tuna dan cumi-cumi berada di

Banyuwangi. Terdapat sekitar 16 pabrik disana. Kemudian di Jembrana Bali, ada 10

22
perusahaan tetapi yang aktif hanya 9, yang spesifik memproduksi sarden dan tuna.

Kemudian di di Bitung ada 7 pabrik yang spesifik memproduksi tuna. Kemudian di

Surabaya terdapat 4 pabrik, Pekalongan Jawa Tengah ada 2, Sulawesi Utara ada 7

pabrik, Sumatra Utara ada 2 pabrik, dan di Papua tinggal 1 pabrik.

Sumber terbesar di negeri ini adalah Selat Bali, kemudian Bitung (sekarang

masih dikembangkan). Hasil perikanan Laut Sulawesi sangat besar, dibuktikan

dengan fakta bahwa Filipina mengembangkan industrinya itu di Santos yang

bersebarangan langsung dengan Sulawesi Utara. Dibawah ini ditampilkan saluran

distribusi untuk ikan secara umum.

23
Gambar 13 Saluran distribusi ikan secara umum
Sumber : www.fao.org

Berdasarkan Gambar 13, dapat diketahui bahwa terdapat 3 saluran distribusi

ke konsumen. Saluran pertama adalah untuk penjualan langsung eceran (retail

level). Penjualan tersebut dilakukan di pasar-pasar umum atau supermarket.

Saluran yang kedua adalah layanan makanan (food service) yang merupakan

layanan langsung dalam skala besar kepada suatu institusi. Transaksi ini umumnya

dilakukan dengan restoran, hotel, dan institusi tertentu. Kemudian saluran yang

terakhir adalah untuk diekspor kembali ke negara lain. Terdapat dua

kemuangkinan disini, yaitu produk tersebut diberikan suatu nilai tambah kemudian

di ekspor, dan kemungkinan lainnya adalah produk tersebut langsung diekspor

kembali tanpa adanya pembaruan.

3. STRATEGI PEMASARAN

3.1 Konsumsi Ikan Kalengan

Berikut ditampilkan tabel mengenai tren pengolahan hasil perikanan di

Taiwan:

Tabel 2. Pengolahan hasil perikanan di Taiwan

Diawetkan
Diasinkan Diuapkan
Produk (siap saji)
Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai
ribu ribu ribu
kg kg kg
Tahun US$ US$ US$
2002 1,973,337 3,185 285,961 525 5,186,445 9,600
2003 2,014,597 3,320 164,623 579 5,609,010 11,179
2004 1,940,746 3,627 123,027 737 5,432,096 14,079
2005 1,451,100 3,438 363,643 1,275 8,898,600 20,976
2006 2,156,660 4,884 476,709 909 8,701,822 21,774
2007 1,557,147 4,455 385,846 1,710 10,088,638 29,666
2008 4,364,545 10,709 825,729 1,955 17,357,576 41,470

24
2009 2,856,421 7,406 870,352 2,217 18,298,990 42,851
2010 1,721,883 4,838 921,577 2,384 19,016,930 55,662
2011 1,426,550 5,986 727,939 2,678 19,220,051 59,933
Kalengan Gel Ekstrak dan Jus
Produk
Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai
ribu ribu ribu
kg kg kg
Tahun US$ US$ US$
2002 4,236,475 24,032 398,285 2,899 46,062 210
2003 5,142,217 31,619 447,357 3,237 62,461 339
2004 6,019,175 32,835 411,294 2,839 110,717 540
2005 6,439,169 41,537 340,101 2,516 186,692 869
2006 6,165,100 38,554 366,582 3,045 165,644 932
2007 4,708,412 27,952 360,436 2,764 130,169 851
2008 4,912,954 31,448 377,221 3,540 153,904 891
2009 3,477,233 24,469 384,944 3,657 76,170 558
2010 4,410,095 30,255 382,400 4,180 224,832 1,417
2011 3,908,692 26,320 384,678 4,602 188,437 967

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar produk

perikanan di Taiwan adalah produk cepat saji yang diawetkan. Terdapat tren

peningkatan produksi pada produk tersebut dari tahun ke tahun. Proporsi terbesar

kedua setelah ikan yang diawetkan adalah ikan kalengan. Namun untuk produk ini,

tren produksinya semakin kecil dari tahun ke tahun. Hal ini dapat disebabkan

karena terbatasnya sumber daya dan mulai adanya produk ekspor dari negara lain.

3.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui persaingan pasar di Taiwan.

Berikut adalah uraiannya:

a. Kekuatan/Kelebihan (Strength)

25
Indonesia adalah Negara maritim, dimana 2/3 wilayahnya adalah lautan.

Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut

seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,1 juta km2

dan wilayah ZEEI 2,7 juta km2, mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis

pantai sepanjang 95.181 km. Dengan potensi yang demikian besar, secara

otomatis terkandung keanekaragaman sumberdaya alam laut baik hayati

maupun non-hayati menjadikan sektor kelautan sebagai penunjang

perekonomian penting bagi Indonesia.

Potensi sumber daya laut (perikanan tangkap) yang besar sebesar 6,40 juta

ton/tahun sebagai sumber bahan baku. Indonesia memiliki sumber daya

perikanan yang melimpah, terutama di Selat Bali dan Bitung (Laut Sulawesi).

Tersedianya tenaga kerja dengan upah yang rendah jika dibandingkan

dengan negara-negara eksportir lainnya.

Kapasitas produksi industri pengolahan ikan dalam kaleng/ikan beku cukup

tersedia.

Biaya bahan dasar (ikan dan alat penangkapnnya) relatif lebih murah

dibandingkan negara-negara eksportir lainnya.

b. Kelemahan (Weakness)

Bahan baku (hasil perikanan) tidak bisa konstan karena faktor alam yang

tidak dapat dihindari, termasuk adanya musim paceklik.

Infrastruktur, termasuk terbatasnya sarana penangkapan, armada

penangkapan ikan, cold storage, pelabuhan.

Produsen kaleng di Indonesia masih terbatas. Kebutuhan bahan baku

kemasan berupa kaleng (tin plate) selama ini sekitar 60%-70% masih di impor.

26
Kebijakan ekonomi nasional di Indonesia rentan dengan perubahan sehingga

dapat mempersulit.

Ketidakpastian Kurs rupiah, serta kebijakan pemerintah mengenai tingkat

bunga.

Belum berkembangnya kerjasama antar pelaku bisnis perikanan/industri

dalam penerapan kemitraan.

Belum terintegrasinya teknologi penangkapan ikan sampai dengan

pengolahannya.

Persyaratan ekspor yang semakin ketat, diantaranya masalah logam berat,

histamin, isu lingkungan dan penggunaan antibiotik.

c. Peluang (Opportunity)

Tingkat kesibukan masyarakat Taiwan sangat tinggi, sehingga makanan

cepat saji adalah solusi yang tepat untuk konsumen.

Cita rasa makanan Indonesia menjadi suatu hal yang unik di pasar Taiwan,

sehingga dapat memiliki nilai lebih dibandingkan produk-produk yang lain.

Populasi warga negara Indonesia cukup banyak di Taiwan, baik dari kalangan

BMI maupun pelajar, dimana mereka akan cenderung memilih makanan

Indonesia dibandingkan yang lainnya.

Pada umumnya, produk Indonesia sudah bersertifikasi halal, sehingga

peluang distribusinya menjadi semakin luas. Meskipun muslim adalah

minoritas di Taiwan, banyak kaum muslim pendatang yang bermukim disana,

seperti dari Indonesia, India, Pakistan, dan daerah timur tengah.

Perkembangan konsumsi ikan olahan siap saji semakin meningkat di Taiwan.

Peluang pasar domestik maupun ekspor yang masih terbuka luas.

27
Pengembangan kawasan industri di Kawasan Indonesia Timur Dukungan

Pemerintah untuk peningkatan industri pengolahan hasil laut, sepeti di

Bitung.

d. Ancaman (Threat)

Adanya isu tentang kesehatan membuat sebagian masyarakan Taiwan

beralih dari makanan kalengan (cepat saji) ke makanan yang fresh (tanpa

pengawet dan pembekuan).

Persaingan yang sangat ketat dalam mendapatkan bahan baku ikan segar.

Negara pesaing telah menerapkan integrated technology yang

memungkinkan pengolahan di laut yang belum diterapkan oleh industri

pengolahan ikan dalam negeri.

Persyaratan ekspor semakin ketat diantaranya: masalah logam berat,

histamin, isu lingkungan, penggunaan anti biotik.

Masih adanya Illegal Fishing dan transhipment ikan dilaut.

Kenaikan harga BBM.

Masih adanya persepsi Negative pada perdagangan internasional seperti

adanya zat pengawet (Mercury Issue) dan ikan yang tidak segar dari

Indonesia.

Adanya dominasi dari perusahaan lokal Taiwan.

Salah satu perusahaan yang terkenal dibudang makanan kalengan adalah

AGV PRODUCT CORPORATION ( ). Perusahaan ini bergerak dalam

pembuatan, pengolahan dan perdagangan makanan. Produk makanan yang

diproduksi terdiri dari seri minuman, termasuk teh hijau, teh herbal dan teh

susu; seri jus, termasuk minuman sayuran dan minuman buah; seri susu,

minuman susu dengan berbagai rasa; seri camilan, termasuk makanan kalengan;

28
acar dan saus seri, termasuk saus sambal pedas, manis saus cabai dan acar

mentimun; dan seri minyak salad, termasuk minyak zaitun dan minyak biji

anggur, serta seri makanan kesehatan dan lain-lain. Perusahaan ini lebih

berkonsentrasi untuk mendistribusikan produknya di pasar domestik.

Alamat :

No.11, Kung Yeh Second Road, Nan Hsing Village, MINSYONG 621, Taiwan.

Phone : +886 52211521, Fax : +886 52216287, Website:

http://www.agv.com.tw

3.3 Strategi Pengembangan

3.3.1 Strategi industri ikan kalengan Indonesia

Pemerintah hendaknya menjamin kontinuitas supply bahan baku dengan

memberikan informasi kepada pihak industri mengenai dimana saja

sumber daya utama selain Selat Bali (khususnya sarden) supaya tidak

sampai melakukan impor.

Adanya gejolak-gejolak yang terkait politik termasuk masalah tenaga

kerja, hendaknya segera ditangani supaya tidak menyebabkan masalah

pada investasi.

Adanya insentif pemerintah untuk orang-orang atau perusahaan yang

terus produktif mempertahankan upaya ekspor. Hal ini bertujuan untuk

meningkatnkan daya saing industry tersebut.

3.3.2 Strategi Pengembangan ekspor ikan kalengan ke Taiwan

Memperkuat jaringan antara Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI)

dengan perusahaan eksportir ikan kalengan Indonesia-Taiwan.

29
Menetapkan standard nasional dan dokumentasi yang baik guna

memudahkan proses pengiriman ikan kalengan ke Taiwan.

Pembangunan system informasi.

Pembangunan infrastruktur perikanan, seperti sarana penangkapan,

armada penangkapan ikan, cold storage, dan pelabuhan.

Membangun dan mempromosikan merk lokal Indonesia ke pasar

Internasional, dalam hal ini adalah pasar Taiwan. Promosi tersebut dapat

meliputi keikutsertaan dalam pameran-pameran yang diadakan di

Taiwan. Detai pemeran ada di sub bab berikutnya.

Peningkatan efisiensi sistem ekspor-impor dengan aktif melakukan

pemeriksaan dan pencegahan adanya ekspor atau impor yang illegal.

Peningkatan keterediaan pelayanan jasa, terutama untuk jasa

professional seperti jasa keuangan, akuntansi, konsultasi, pemasaran,

notariat, pengujian, sertifikasi, konsultan hokum, dan lainnya.

30
IV.INFORMASI PENTING

1. PERWAKILAN TAIWAN DI INDONESIA

Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO)

(http://www.roc-taiwan.org)

Address: Gedung Artha Graha, Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,

Jakarta 12190, Indonesia.

General/Economic/Information/Overseas Compatriot Enquiries: (021) 515-3939

Service Division(Consular Enquiries): (021) 515-1111

Email:

Public Affairs Division/General Enquiries: idn@teto.or.id

Economic Division: economic@teto.or.id

Information Division: info@teto.or.id

Overseas Compatriot Division: ocac@teto.or.id

Service Division: visaserv@teto.or.id

Office Hour: 9:00am 5:00pm (Monday to Friday except for public Holidays).

Taiwan External Trade Development Council (TAITRA)

www.taitra.org.tw

Address : 5-7 Fl., 333 Keelung Rd., Section 1, Taipei 11012, Taiwan ROC

Telp : +886 (2) 2725-5200

Fax : +886 (2) 2757-6245

Email : taitra@taitra.org.tw

31
2. PERWAKILAN INDONESIA DI TAIWAN

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI)

http://kdei-taipei.org

6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei, 114, Taiwan, ROC

Phone : (02) 87526170

(1) Bagian Administrasi ext. 623, 628, 629, 638, 653 - (2) Perpustakaan ext. 653

- (3) Bagian Perindustrian ext. 630 - (4) Bagian Penanaman Modal ext. 625 - (5)

Bagian Tenaga Kerja ext. 617, 620, 626 - (6) Jalur Khusus : (02) 8752-3117 - (7)

Pengurusan Passport ext. 245 - 250 - (8) Pengesahan Dokumen ext. 261, 271,

272, 274 - (9) Visa ext. 243, 244, 246 - (10) Pengambilan Dokumen-Pendaftaran

ext. 271 - (11) Bagian Perdagangan ext. 637, 640 - (12) Bagian Pariwisata ext.

660

Fax : (02) 87523706

3. ASOSIASI INDUSTRI IKAN KALENGAN DI TAIWAN

National Fishermen's Association, Taiwan, R.O.C

Alamat : 24162 6 New Taipei City

Telp : +886-02-89853966

Fax : +886-02-89853992

4. DAFTAR IMPORTIR IKAN KALENGAN DI TAIWAN

Lan Lu Hsin Ltd

Alamat : 5F, NO.87,HOU PINGRROAD, CHIEN CHEN DISTRICT,

KAOHSIUNG

Telp : +886-7-8124471

32
Fax : +886-7-8222438

Website : www.lanluhsin.com.tw

Chanyi Trading Corp.

Alamat : Taiwan, Southern Taiwan, Kaohsiung

Email : service@wmc-seafood.com.tw

Telp : +886-7-3350635~8

Yen Jing International Pty., Ltd.

Alamat kantor : 3F, No.32 Feng-Yu 3rd Rd., Chen- Chen Dist.,Kaohsiung City

Pabrik : No.15 Tong- Li Rd., Siao- Gang Dist., Kaohsiung City

Telp : +886-7-8152206

Fax : +886-7-8125961

Email : baixia76@ms74.hinet.net

Website : www.baixianwu.com

Wei Chuan Foods ( )

Alamat : 10F, no. 125, Sung Chiang Road Taipei 104, Taiwan, R.O.C.

Telp : (02)2506-5020

Fax : (02)2506-3182

Email : service@weichuan.com.tw

Website : http://www.weichuan.com.tw

33
5. DAFTAR PAMERAN TERKAIT

Berikut ini merupakan daftar pameran yang akan diadakan pada tahun ini di

Taiwan:

TAIWAN FISHERIES & SEAFOOD SHOW

Website : www.taiwanfishery.com.tw

Pelaksanaan : 19-21 November 2015

Lokasi : Kaohsiung Exhibition Center (KEC), www.kecc.com.tw

Jam buka : 10:00-18:00

Jumlah peserta : 250 (estimasi)

(dengan National Pavilions dari Cina, Hong Kong, Jepang, Korea,

Malaysia, New Zealand, Thailand, dan Vietnam)

Jumlah pengunjung : 12000 (estimasi)

The 26th Taipei International Food Show

Pelaksanaan : 22-25 Juni 2016

Lokasi : Taipei Nangang Exhibition Center, Hall 1TWTC Exhibition Hall 1.

Website : https://www.foodtaipei.com.tw

34
REFERENSI

http://www.moea.gov.tw/MNS/english/content/ContentLink2.aspx?menu_id=213

http://dmz9.moea.gov.tw/gmweb/investigate/InvestigateDB.aspx?lang=E

http://dmz9.moea.gov.tw/gmweb/investigate/InvestigateDA.aspx?lang=E

http://dmz9.moea.gov.tw/gmweb/investigate/InvestigateBA.aspx?lang=E

http://www.trade.gov.tw/english/Pages/List.aspx?nodeID=94

http://www.globefish.org/upl/Publications/GRP74TUNA_Mailing.pdf

http://www.fao.org/3/a-i1705e.pdf

http://www.fao.org/docrep/s9805e/s9805e04.htm#2.1%20characteristics%20of%20

production%20in%20the%20region

https://www.taiwanfishery.com/en_US/show/info.html?id=ABBFF2EC6E19A6C1D06

36733C6861689&sFuncID=ABBFF2EC6E19A6C1D0636733C6861689

35

Anda mungkin juga menyukai