HS0302
Fish, Fresh or Chilled
BAB I PENDAHULUAN 2
BAB II POTENSI PRODUK HS0302 DI PASAR JEPANG 10
2.1 Karakteristik Produk HS 0302 di Pasar Jepang 10
2.2 Profil Konsumsi Produk HS0302 di Pasar Jepang 15
BAB III INFORMASI PASAR 17
3.1 Tren Konsumsi HS0302 di Jepang 17
3.2 Segmentasi pasar dan profil pengguna 19
3.3.Perilaku Pembeli Akhir 21
BAB IV INFORMASI PERDAGANGAN 22
4.1.Impor Produk HS0302 di Jepang 22
4.2.Analisa Pesaing 24
4.3.Peran Indonesia dalam Ekspor Produk HS0302 ke Jepang 27
4.4.Saluran Distribusi Produk HS0302 39
BAB V STRATEGI PERDAGANGAN 43
BAB IV INFORMASI PENTING 47
Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang
cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi
perikananan dan kelautannya. Laut Indonesia memiliki luas kurang lebih 3,1 juta
km2 (perairan laut teritorial 0,3 juta km2 dan perairan nusantara 2,8 juta km2) dan
perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) seluas lebih kurang 2,7 juta km2
menyimpan banyak jenis ikan dan hasil perairan laut lainnya yang memiliki nilai
ekonomis yang sangat penting. Ikan tuna sebagai komoditas ekspor perikanan
Ekspor ikan tuna Indonesia selama 25 tahun terakhir ini memiliki pertumbuhan
rata-rata yang positif dengan laju pertumbuhan rata rata volume sebesar 6.03persen
dan 11.79 persen untuk laju pertumbuhan nilainya. Pasar ikan tuna terbesar di dunia
saat ini adalah Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Ekspor ikan tuna ke Jepang
sebesar 27 persen, dan ke Amerika Serikat 17 persen sedangkan ke Uni Eropa juga
cukup besar volume dan nilainya yaitu sebesar 12 persen (FAO,2006). Di kawasan
ASEAN, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara produsen ikan tuna
setelah Thailand. Hal ini disebabkan perbedaan tingkat eksploitasi baik dari segi
Indonesia masih luas maka peluang untuk meningkatkan produksi masih besar.
Perikanan sudah mulai sangat kelihatan. Pendapatan dari Para nelayan lokal di
timur Indonesia bisa dapat ikan ukuran jumbo.Jepang termasuk salah satu pembeli
Berbeda dari negara lainnya, Jepang memiliki perhitungan harga tersendiri untuk
membeli ikan tuna dari Indonesia. Harga termurah yang ditawarkan Jepang untuk
ikan tuna asal Indonesia adalah 900 yen/kg atau setara Rp 96.300.
Fresh tuna jenis Bluefin, Bigeye dan Yelowfin hampir 80% ekspor ke Jepang
harga bisa bervariatif dari 900 yen sampai seterusnya tergantung dari mutu ikan
yang masuk great sashimi,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Longline
Indonesia (ATLI) Dwi Agus Siswa Putro kepada Media Online, Rabu
(24/6/2015). Sementara itu, nilai jual tertinggi ikan tuna asal Indonesia di Jepang
harganya mencapai 2.000 yen/kg atau setara Rp 214.000/kg. Ikan tuna asal
Indonesia yang diekspor ke Jepang biasanya berukuran 25 kg. “900 yen per kg itu
terendah, (tertinggi) bisa sampai 2.000 yen dan yang paling mahal jenis Blue Fin
ini terendah bisa 1.200 yen per kg,” Sedangkan, Jepang juga masih menerima
tuna-tuna yang di-reject dan tidak sesuai dengan spesifikasi great sashimi. Meski
harga jualnya cukup rendah, tetapi bila dibandingkan harga jual di dalam negeri
tidak sebanding. “Yang bisa diekspor minimal 25 kg up (ke atas) per ekor. Kalau
harga yang paling penting mutu kualitas ikan. Kalau mutu jelek harga bisa jelek
juga bisa 400 atau 500 yen per kg, berarti juga peluang untuk meningkatkan
Tingginya permintaan ikan tuna di pasar internasional membuat peran industri ikan
tangkap jenis ikan tuna Indonesia menjadi semakin penting dan strategis. Tingginya
volume ekspor ikan tuna menandakan bahwa ikan tuna Indonesia diterima baik di
volume ekpor ikan tuna Indonesia ke Jepang, diantaranya ialah harga ekspor dan
nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.Harga ikan tuna Indonesia di Jepang sangat
dapat mempengaruhi keuntungan dan biaya yang akan digunakan. Selain itu, harga
juga menjadi faktor penentu permintaan karena berkaitan dengan kemampuan daya
beli pembeli. Nilai tukar rupiah juga dapat mempengaruhi volume ekspor ikan tuna
Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang
cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi
perikananan dan kelautannya. Laut Indonesia memiliki luas kurang lebih 3,1 juta
km2 (perairan laut teritorial 0,3 juta km2 dan perairan nusantara 2,8 juta km2) dan
perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) seluas lebih kurang 2,7 juta km2
menyimpan banyak jenis ikan dan hasil perairan laut lainnya yang memiliki nilai
ekonomis yang sangat penting. Ikan tuna sebagai komoditas ekspor perikanan
kedua telah menyumbangkan devisa pada tahun 2006 sebesar US$ 250.567 juta atau
naik sebesar 17,95 persen dari ekspor ikan tuna pada tahun 2002 yang mencapai
US$ 212.426 juta. Ekspor ikan tuna Indonesia selama 25 tahun terakhir ini memiliki
pertumbuhan rata-rata yang positif dengan laju pertumbuhan rata rata volume
tuna terbesar di dunia saat ini adalah Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Ekspor ikan tuna ke Jepang sebesar 27 persen, dan ke Amerika Serikat 17 persen
sedangkan ke Uni Eropa juga cukup besar volume dan nilainya yaitu sebesar 12
sebagai negara produsen ikan tuna setelah Thailand. Hal ini disebabkan perbedaan
tingkat eksploitasi baik dari segi jumlah maupun teknologi penggunaan alat tangkap.
Mengingat bahwa perairan Indonesia masih luas maka peluang untuk meningkatkan
produksi masih besar dan itu berarti juga peluang untuk meningkatkan ekspor
namun pergeseran konsumsi tersebut tidak lebih dari tekanan harga makanan laut
yang meningkat cepat dipasar Jepang dibandingkan harga daging (ayam, sapi atau
kurun waktu 4 tahun, sumbu Y mewakili harga ikan belut dala Yen Jepang per
kilogram. Bisa ditafsirkan, harga ikan di jepang sangat mahal walaupun negara
Jepang adalah negara kepulauan. Jika dirupiahkan, harga ikan lele di Jepang
perbedaan harga sebesar 27x lipat tentunya sangat menarik untuk dijadikan
sekali.
Potensi kekayaan laut Indonesia sangat tidak terhitung jumlahnya. Oleh karena
itu dalam market inteligent kali ini akan dibahas potensi ekspor makanan laut
khususnya barang ekspor dengan kode HS 0302 (Fish, Fresh or Chilled) ke Jepang. Bila
dilihat dari statistik perdagangan Jepang untuk produk dengan kode HS 0302, dapat
dilihat pada grafik 3, bahwa penguasa market share untuk ekspor produk HS 0302
adalah norwegia dengan 34,7% dari total impor produk HS 0302 oleh Jepang, yang
sebesar 50.060 Ton. Sementara Indonesia sebagai penguasa market share kedua
menguasi sebesar 11,8% dari total impor produk HS 0302. Diikuti Mexico dengan porsi
market share sebesar 10,5% dan Korea Selatan dengan porsi market share 9,5%.
Jika dirinci lebih lanjut, ada 22 kode produk turunan dari HS 0302, namun dari 22 jenis
produk tersebut, hanya 4 produk turunan yang diimpor oleh Jepang dari Indonesia, yaitu
Kode Persentase
Product Label Nilai di
Produk Pertumbuhan dari Impor dari
2015, USD
Pertahun total impor
Ribu
HS0302, %
bigeye tunas "Thunnus obesus",
'030234 36678 -16 59.4
segar atau beku
yellowfin tunas "Thunnus albacares",
'030232 12607 -26 29.2
segar atau beku
Southern bluefin tunas "Thunnus
'030236 2047 4 9.4
maccoyii", segar atau beku
'030289 fish, n.e.s.,, segar atau beku 43 -40 0.1
Berdasarkan data tabel 1, dapat dipastikan Jepang hanya mengimpor Ikan Tuna
(HS0302) dimana persentasenya mencapai 99,9% dari total impor Jepang untuk produk
dengan persentasenya 59,4% dari total impor HS 0302, diikuti dengan ikan tuna sirip
kuning (Thunnus albacares) dan ikan tuna sirip biru (Thunnus Maccoyii), namun sangat
disayangkan impor jepang untuk 2 komoditi teratas ini menurun dari tahun ke tahun.
Hal ini tentunya menjadi motivasi untuk memacu produk HS 0302 dari Indonesia untuk
Dalam bab sebelumnya, sudah diberikan analisa mengenai justifikasi pemilihan produk
HS 0302 untuk dipasarkan di Jepang. Dalam Bab ini dibahas mengenai detil produk HS
0302 di pasar Jepang dan kriteria produk HS 0302 yang dipasarkan di Jepang.
Konsumsi ikan orang Jepang untuk ikan rata rata adalah 60 kilogram per orang per
tahun. Dengan tingkat konsumsi ikan yang cukup banyak maka Jepang merupakan
Dalam turunannya, ada 22 produk turunan HS 0302 yang dikenal, namun berdasarkan
data impor jepang, hanya 10 produk yang di impor dan dikonsumsi oleh masyarakat
hucho", fresh/beku
mencapai 4.6-5.4 kg. Ikan ini mempunyai siklus hidup yang unik yaitu bermigrasi
dari laut (air asin) menuju sungai (air tawar). Salmon berkualitas tinggi mempunyai
daging berwarna kemerahan. Semakin kemerahan warna dagingnya maka harga jual
Orientalis) fresh/beku
Persebarannya di Kepulauan Jepang, laut Filipina dan perairan Papua. 80% hasil
tangkapan Ikan Tuna Sirip Biru dikonsumsi di Jepang, karena dagingnya sangat
enak dan cocok untuk sashimi dan sushi, dan dijual dengan harga tinggi. Dalam
waktu tertentu, khususnya hari pertama tahun baru di Jepang, mengkonsumsi ikan
tuna sirip biru merupakan pertanda kehidupan yang baik. Pelelangan Tuna sirip biru
di Pasar Tsukiji pada hari pertama tahun baru biasanya melebihi harga wajarnya.
Pernah tercatat pada pelelangan ikan tuna sirip biru seberat 222 kg di hari tahun baru,
mencetak rekor tuna termahal dengan harga ¥ 703,167 per kilogram (Rp 90 juta per
kilogram)
mempunyai tekstur daging yang kenyal dan liat sehingga cocok dimakan sebagai
tuna sirip biru, namun dengan populasi yang lebih sedikit. Beratnya lebih kecil dari
tuna sirip biru yaitu maksimal 180 kg. Ikan tuna sirip kuning mempunyai daging
berwarna keputihan. Dalam pasar jepang, daging tuna sirip kuning ada 2 jenis grade,
yaitu sashimi grade dan other grade. Daging sashimi grade mempunyai nilai jual
lebih tinggi. Harga sashimi grade mencapai ¥ 3500 per kilogram. Sashimi grade
sangat cocok untuk dijual ke restoran sashimi dan other grade dapat diolah menjadi
restoran-restoran khusus yang menyajikan tuna jenis ini. Harganya sangat fantastis,
Fish liver and roe atau dikenal juga dengan telur ikan, atau untuk jenis tertentu
dikenal sebagai caviar. Jepang merupakan negara terbesar pengkonsumsi telur ikan.
Telur ikan diolah menjadi sushi, ricebowl, atau dimakan mentah. Jenis-jenis olahan
rice bowl
diasinkan
(sashimi)
Harga telur ikan jika masih segar sangat tinggi, yaitu ¥ 2760 per 200 gr. Tentunya
harga telur ikan berbeda dari jenis telur dan kelangkaan barangnya.
daerah tropis, khususnya laut atlantik, pasifik, dan samudra india. Panjangnya
rata-rata 3 m dan beratnya mencapai 650 kg. Selain di Jepang, ikan ini marak
dalam bentuk steak ikan atau dipanggang. Bermacam-macam olahan makanan dapat
Konsumen dari produk HS 0302 bervariasi, mulai dari konsumen rumah tangga,
restoran, dan industri makanan. Adapun produk-produk olahan dari HS 0302 di Pasar
Sashimi Sushi
Onigiri Nugget
INFORMASI PASAR
Bab ini membahas informasi pasar produk HS 0302 di Jepang. Bab ini terdiri dari trend
produk HS0302 di Jepang, Segmentasi dan profil pengguna, dan perilaku pembeli.
terakhir konsumsi
seafood di Jepang
mengalami penurunan,
konsumer di Jepang
perlahan-lahan beralih
Namun berdasarkan hasil laporan oleh FAO, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga
mengkonsumsi daging. Suramnya ekonomi jepang juga menjadi salah satu faktor yang
pengekspor ikan dari tahun ke tahun. Jepang dan Indonesia termasuk negara
tahun terakhir, produksi ikan di Jepang mengalami penurunan sebesar 20% sementara
disebabkan beberapa komoditas produksi khususnya ikan tuna semakin sulit ditemui di
ikan tuna.
penurunan supply tuna lebih hebat sehingga menyebabkan lonjakan harga Ikan tuna.
seller untuk impor tuna. Sebagaimana pernah dimuat dalam berita tempo tanggal 13
februari 2016, duta besar Jepang meminta Indonesia untuk memasok tuna ke negara
mereka.
Masyarakat Jepang sudah terkenal dengan kebudayaan mereka yang gemar makan ikan.
Mereka mempercayai protein dari ikan memberikan khasiat lebih untuk stamina dan
dalam keadaaan masih fresh memiliki nutrisi lebih tinggi dibandingkan ikan yang
dibekukan. Oleh karena itu pasar menghargai harga ikan fresh lebih tinggi daripada
ikan beku.
muda jepang sudah tidak memikirkan kebudayaan tersebut sehingga mereka lebih
penduduk Jepang sudah membentuk cembung ditengah, yaitu jumlah penduduk tua
lebih banyak dibandingkan penduduk muda. Oleh karena itu konsumsi ikan masih
favorit di Jepang.
Sementara dilihat dari persebaran penduduk Jepang, populasi penduduk Jepang terlihat
Tokyo dan Osaka merupakan kota metropolitan yang terletak di daerah pelabuhan,
kemudian dua pasar pelelangan ikan di Jepang berada di dua kota tersebut.
Lokasi kedua kota yang berada di pelabuhan memungkinkan ikan yang diekspor
masih dalam kondisi segar dan tidak perlu memerlukan biaya transportasi
berganti-ganti. Pasar pelelangan ikan Tsukiji mengumumkan jadwal ikan-ikan apa saja
yang dijual setiap bulannya. Jadwal jenis ikan-ikan yang dijual adalah sebagai berikut:
INFORMASI PERDAGANGAN
Bab ini membahas informasi tentang kegiatan dan kebijakan perdagangan produk HS
0302 di negara Jepang, dalam bab ini membahas impor produk HS0302 oleh Jepang,
analisa pesaing, peran Indonesia dalam ekspor produk, dan saluran distribusi produk
HS0302.
Impor Jepang untuk produk HS0302 mengalami tren penurunan dari tahun 2011
untuk HS0302, dengan komoditi andalannya salmon dan ikan trout. Sementara
Indonesia merupakan pemasok kedua terbesar dengan komoditas andalan Big Eye
Tuna, Tuna Sirip Biru dan Tuna Sirip Kuning. Pemasok dengan volume terbesar
ketiga adalah Mexico dengan produk andalan mereka Tuna Sirip Biru.
Jika dilihat lebih dalam menjadi kode 6 digit, impor jepang terbanyak untuk
Sebanyak 39% porsi impor pada produk ini. Hal ini memperkuat posisi Norwegia
sebagai pemasok terbesar untuk produk HS0302. Kemudian porsi kedua terbesar adalah
Tuna Sirip Biru sebesar 17%, dimana pemasok utama produk ini adalah Mexico.
Kemudian diikuti HS030234, yaitu Big Eye Tuna sebesar 15%. Pemasok terbesar
digit produk HS0302. Negara Indonesia sendiri menjadi market leader untuk produksi
ikan big eye tuna dan Ikan Tuna Sirip Kuning, selain itu Indonesia juga memiliki
Untuk analisa pesaing, dipilih negara competitor yang dapat dikomparasi secara
apple to apple. Setiap negara memiliki kekayaan alam yang bervariasi dan produk
unggulan mereka juga berbeda sesuai dengan letak lokasi negara tersebut.
Oleh karena itu, negara kutub dan subtropis seperti Norwegia, Kanada dan Rusia
bukan perbandingan sepadan bagi Indonesia karena produk mereka seperti Ikan
Salmon, Ikan Trout dan Telur ikan (Cod, Salmon, Caviar) merupakan kekayaan
Sementara negara Korea dan China juga memiliki produk khas seperti ikan saba,
unagi, dan fugu yang memiliki kekhasan asia timur yang tidak bisa disamakan
dengan spesies yang sama dengan Indonesia. Oleh karena itu pesaing yang dipilih
a. Australia
khususnya produk Big Eye Tuna , Tuna Sirip Biru Tenggara dan Ikan Pedang
(swordfish). Untuk produk jenis ini penambah nilai tambah adalah kesegaran
ikan, sehingga packaging, desain dan branding tidak memiliki pengaruh banyak
untuk nilai tambah produk ini. Sehingga penentu persaingan kedua negara ini
karena secara geografis lebih dekat ke Jepang, sehingga dapat sampai lebih
Indonesia belum siap untuk pembekuan ikan dan masih sedikitnya kapal
b. Thailand
alam yang mirip dengan Indonesia, kelak dominasi Indonesia bisa saja disalip
oleh Thailand. Indonesia memiliki luas laut yang lebih luas daripada Thailand
Indonesia hanya 600.000 Ha. Hal ini menyebabkan produksi Tuna Thailand
meningkat pesat dari 128 ton pada 2013, menjadi 826 ton pada tahun 2015,
Selain itu, walau tidak berhubungan dengan produk HS0302, Thailand punya
produk Tuna Kaleng (tidak termasuk kategori HS0302) yang meningkat pesat
a. Kekuatan Indonesia
luasnya sekitar 5,8 juta km² dan menurut World Resources Institute tahun 1998
sumber daya perikanan dan kelautan yang mempunyai potensi besar untuk
daya perikanan tangkap yang selama ini belum dikelola secara maksimal.
tahun terakhir, sementara ekspor Norwegia turun 13%, Thailand turun 14%dan
Amerika turun 19%. Indonesia juga berhasil menjadi eksportir tuna nomor satu
Selain itu, hasil kerjasama bilateral antara negara pengimpor ikan dengan Indonesia
b. Kelemahan Indonesia
spesies tertentu seperti varian tuna sirip kuning yang penangkapannya dibatasi.
Selain itu, semakin ketatnya aturan negara importir untuk produk pangan menjadi
tantangan tersendiri.
terbatasnya kapal pengangkut ikan hidup dan masih ketertinggalan untuk teknologi
pembekuan ikan menjadi tantangan tersendiri. Indonesia sampai saat ini memiliki
sedikit perusahaan yang memiliki teknologi pembekuan ikan, seperti PT Dwi Putra
Utama dan PT Dharma Samudra Pasifik Indonesia. Selain itu kebijakan pemerintah
(Moratorium WP) juga menjadi batu hadang untuk peningkatan ekspor produk ini.
c. Regulasi Impor
Subbab berikut membahas kebijakan impor, hambatan tarif dan non tarif, standar
Kebijakan impor HS0302 ke Jepang mengikuti 3 aturan yang relevan, yaitu Food
Sanitation Act, Quarantine Act, dan JAS Law (Hukum tentang standardisasi dan
Pada bagian ijin impor, harus melampirkan “export declaration” termasuk invoice,
B/L, asuransi dan lain-lain harus diberikan kepada pihak cukai. Setelah
pemeriksaan, inspeksi, dan pembayaran pajak pada cukai, ijin impor akan
dikeluarkan.
mengenai kecukaian>
sertifikat preference asal, yang dikeluarkan oleh negara asal saat mengekspor (tidak
Tujuan dari undang-undang ini adalah memelihara dan melindungi sumber daya
ikan yang terbatas. Berdasarkan revisi undang-undang pada oktober 2007, importir
dapat dilihat pada website kementerian agrikultur, kehutanan dan perikanan Jepang.
Untuk membatasi invasi dari produk hewan luar (yang belum dikenal di Jepang),
produk perikanan seperti ikan tombak icalurus, ikan matahari, san fish, morone,
dan udang karang dilarang diimpor. Lihat lebih lanjut pada website Kementerian
Ada beberapa produk yang memerlukan ijin khusus karena total impornya dibatasi.
(METI) Jepang. Pada Desember 2009, produk impor quota adalah sebagai berikut:
Pacific Erring, Rumput laut kering, rumput laut berasa, rumput laut olahan (selain
rumput laut bebas gula), sotong dan cumi-cumi, telur ikan cod, sotong kering,
makarel, ikan herring, monostroma nitidum, horse mackerel, produk laut asal korea,
Spesies ikan yang dilindungi Washington Convention tidak boleh diekspor. List
a. Ikan Segar, termasuk Ikan Tuna, Tuna Sirip Kuning dan lain-lain tidak boleh
standar Jepang.
f. Produk kering, diasinkan, atau produk dengan zat adiktif memerlukan sertifikasi
negara lain (negara competitor level ASEAN) dapat dilihat pada tabel berikut.
Hambatan non tarif adalah perjanjian Internasional yang mengikat Indonesia untuk
Convention for the Concervation of Atlanic Tuna (ICCAT), Indian Ocean Tuna
didalamnya perjanjian Sanitary and Phyto sanitary Measures (SPS) dan Agreement
Standar dan aturan yang berbeda yang diberlakukan negara importir pada negara
pangan menjadi salah satu hambatan yang dirasakan oleh eksportir Indonesia.
Barriers to Trade (TBT) di bawah World Trade Organization (WTO), akan memperkecil
standar nasional dan sistem pemeriksaan yang mungkin akan mempertahankan atau
The Marine Stewardship Council (MSC), atau produk yang diproduksi dengan cara-cara
lestari (Detikfinance). Negara lain di Asia, yaitu Maladewa dan Vietnam, sudah lebih
mudah, dan semuanya terkait dengan pemenuhan persyaratan ekspor yang bisa dipatuhi
<Standar Kualitas>
Produk perikanan harus memenuhi standar dari Japan Agricultural Standard (JAS). JAS
Prosedur aplikasi dan dokumen-dokumen yang harus dilengkapi dapat dilihat di Bagian
(http://www.maff.go.jp/e/jas/)
<Sertifikasi>
Produk yang lulus penilaian dari JAS akan diberikan sertifikasi label seperti berikut:
JAS Mark
<Pelabelan>
Produk HS0302 termasuk produk yang dapat terurai, oleh karena itu mengikuti JAS
Law, pelabelan harus mencamtumkan expire date, metode preservasi, list zat adiktif,
Alamat: 5-2-1 Tsukiji, Chuo-ku, Tokyo, Alamat: 2-1, Tsukiji 5-Chome, Chuo-Ku,
kaigai-tantou@ml.daitogyorui.co.jp
Alamat: Tokyo Central Fish Market, 5, Alamat: 2-1, Tsukiji 5-chome, chuo-ku,
E-mail: info@tsukiji-uoichiba.co.jp
Alamat: 5-chome 2-1, Tsukiji, Chuo-ku, Alamat: Tsukiji Central Market, 5-2-1
Saluran distribusi produk HS0302 dapat melalui dua jalur, yaitu melalui retailer yang
dituju atau dijual kepada broker melalui wholesale market. Distribusi impor produk
(auctioner) yang memberitahukan harga wajar suatu barang dan memberikan batas atas
dan batas bawah harga produk. Pelelang memberitahukan pengekspor apakah harga
yang mereka tentukan wajar atau tidak. Pelelang nantinya akan melelang produk kepada
buyer. Buyer akan menawar harga dalam rentang atas dan rentang bawah. Pengekspor
yang menginginkan margin yang tinggi harus dapat mencari pelelang/auctioner yang
terpercaya dan persuasif, yang dapat menaikan harga dari para buyer. Pelelang
STRATEGI
Sebagai Negara yang kaya akan sumberdaya lautnya, Indonesia diakui Jepang sebagai
market leader untuk marine product. Berdasarkan informasi produk HS0302 yang sudah
Analisis kondisi juga penting melalui matching antara tren pasar dan komoditas
kecendrungan untuk mengganti konsumsi jenis ikan pada setiap musim, oleh karena
Jepang juga dikenal sangat ketat dalam kualitas produk impor, jika produk impor
tidak memenuhi syarat tertentu dan kualitasnya dibawah standar maka akan
dipulangkan atau dimusnahkan. Oleh karena itu perusahaan eksportir harus siap
Strategi operasional yang akan diterapkan karena harus sesuai dengan pola dasar
bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal dengan istilah 6-P yaitu price,
Kementerian Kelautan dan Perikanan belakangan ini giat melakukan riset dan
hidup ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi produk perikanan Indonesia.
Tentunya teknologi pengangkutan ikan hidup ini harus dimiliki oleh perusahaan
Indonesia, karena selama ini teknologi ini belum maksimal sehingga pengekspor
Selain itu, pemilihan lokasi sentra pembekuan dan pengolahan ikan sangat penting.
pengolahan ikan sehingga siap ekspor ke negara-negara Asia Timur, Dengan letak
natuna di laut cina selatan tentunya lebih dekat ke Jepang dan menghemat biaya
transportasi.
Trading partner yang terpercaya merupakan salah satu faktor keberhasilan eksportir
untuk kesuksesan. Trading partner ini merupakan importir yang berada di Jepang
yang nantinya membantu mengurus ijin impor, survey pasar, mencari buyer, dan
Hal yang perlu dikritisi adalah renegosiasi tarif. Sebagai contoh, Filipina
Indonesia harus mengikuti ASEAN dengan tarif 3,5%. Oleh karena itu Pemerintah
perlu melakukan renegosiasi tarif dan pengurangan hambatan non tarif seperti
aturan impor kuota untuk Tuna Sirip Kuning, kerjasama badan sertifikasi di
satunya media promosi yang akan dipakai. Media promosi yang dapat digunakan,
maupun di luar negeri, membuat brosur dan dikirimkan kepada calon pembeli,
melakukan pemasaran di media cetak dan elektronik. Selain itu, dapat melalui
INFORMASI PENTING
CV. Prima Indo Tuna, PT. Aneka Tuna Indonesia, PT. Awindo Internasional, PT. Bali
Mina Utama, PT. Central Pertiwi Bahari, PT. Central Pertiwi Bahari, PT. Dharma
Samudera Fishing Industries, PT. Era Mandiri Cemerlang, PT. Dharma Samudera
Fishing Industries, CV Dwi Putra Utama, PT. Era Mandiri Cemerlang, PT. Intimas
Surya, PT. Kelola Mina Laut, PT. Lautan Niaga Jaya, PT. Multi Monodon Indonesia, PT.
Panca Mitra Multiperdana, PT. Tuna Permata Rejeki, dan PT. Wahyu Pradana
Binamulia.