I.
PENDAHULUAN Furniture kayu adalah salah satu produk industri kayu olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan menguntungkan. Pertumbuhan penanaman modal industri ini di dunia sangat cepat dan menarik bagi banyak negara khususnya bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara-negara industri baru. Pemasaran produk Industri furnitutre dari kayu saat ini sangat mendunia seperti layaknya teknologi pembuatannya yang juga mendunia Pada tahun 2000 pasar UE merupakan pasar produk furniture rumah tangga terbesar di dunia menyerap sekitar 47% dari total impor dunia 2. Pada tahun 2001, pasar Uni Eropa menyerap sekitar Euro 2,5 milyar furniture kayu dari dunia (extra-EU timpor) dengan Inggris sebagai pasar terbesar (25.44%), diikuti oleh Jerman (25.44%), Prancis (14.10%), Belanda 9.73%. Sementara itu, pasar Belgia menyerap 4.26% dari total impor extra-UE. Indonesia yang memiliki kekayaan hutan sebagai sumber bahan baku utama bagi furniture kayu merupakan salah satu eksportir penting dunia dan sudah cukup lama memasuki pasar ekpor produk ini untuk uni eropa dan juga Belgia. Nilai ekspor furniture kayu Indonesia ke UE untuk tahun 2001 mencapai Euro 33,5 juta dengan pangsa 10.22% atau menduduki tempat ketiga setelah Belanda dan Prancis. Adapun pertumbuhan ekspor produk tersebut untuk UE semenjak tahun 1997 rata-rata mencapai 19,30% pertahun. Sedangkan Menurut data terakhir Januari-Mei 2002 pemasaran furniture kayu Indonesia ke Belgia mengalami penurunan yang cukup tajam yaitu 8.35% dibandingkan periode yang sama tahun 2001. Walapun demikian apabila dilihat dari nilai impor barang sejenis dari negara lain yang masuk ke Belgia (impor extra-UE) Indonesia merupakan importir terbesar ke Belgia. Negara pesaing furniture kayu Indonesia di pasar Belgia adalah negara-negara Uni Eropa sendiri (Belanda, Prancis, Jerman dan Italia), Eropa Timur (Polandia dan Romania) dan China. Sedangkan dari ASEAN yang merupakan pesaing Indonesia paling ketat adalah Vietnam diikuti Malaysia dan Thailand. (Lihat Tabel Lampiran). Umumnya konsumen pasar UE/pasar Belgia mempunyai preferensi terhadap produk yang berkualitas tinggi dan produk yang tahan lama serta memilih produk dengan fungsi yang jelas dan menyenangkan. Kualitas merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan jika eksportir ingin menjalin kerjasama jangka panjang dengan para importir. Saat ini para konsumen meminta kualitas yang semakin baik dengan harga yang sama. Selera konsumen saat ini beralih kepada kayu-kayu yang relatif ringan seperti kayu-kayu non tropis beech, birch dan maple. Namun demikian, kayu dari jenis kayu cherry, jati dan jenis kayu berwarna gelap lainnya yang mempunyai kesan nostalgia dan hangat masih terus digemari. Juga ada kecenderungan beralihnya konsumen dari produk-produk kayu yang di laminasi dan diplitur kekayu yang alamiah. Kayu karet saat ini merupakan sumber utama dari mebel kayu, dimana 70% dari impor mebel kayu UE berasal dari kayu karet. Hal ini disebabkan kayu karet memiliki tekstur dan
1 2
Disampaikan oleh Sondang Anggraini, pada Forum Ekspor 2002 di Jakarta Wooden Household Furniture, 2000: European Union Overview; International Trade Centre UNCTAD/WTO
warna yang lebih muda, dapat diproses dan di finishing akhir seperti layaknya jenis-jenis kayu keras sehingga tampilannya sepert kayu jenis mahoni, cherry, kenari dan oak. Jenis kayu karet juga disukai karena dianggap mendukung program UE dalam melestarikan hutan dan menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu perlu diperhatikan para produsen furniture kayu Indonesia tentang penggunaan asal bahan baku kayu. Saat ini telah dicapai kesepakatan antar pemerintah Indonesia dan Inggris untuk mengurangi dan menghapuskan penggunaan bahan baku kayu yang berasal dari penebangan liar (illegal logging). Sehingga bagi semua produk furniture kayu harus dapat menjelaskan/melengkapi/meverivikasi dokumen asal kayu yang digunakan untuk dapat masuk ke pasar Inggris. Hal ini tentunya juga akan menjadi kesepakatan bagi pemerintah Indonesia dan UE atau juga Belgia karena memiliki kepentingan yang sama. Oleh karena itu bagi ekportir furniture kayu Indonesia tujuan Belgia hendaknya juga dapat bersiap-siap dengan kondisi yang sama di atas. UE sendiri dalam Country Strategy Paper Indonesia tahun 2002-2006 telah menyepakati untuk membantu pemerintah Indonesia dalam bentuk bantuan dana melalui proyek-proyek Departemen Kehutanan untuk memberantas illegal logging. UE juga akan berupaya keras untuk melarang impor barang-barang kayu yang menggunakan kayu illegal. II. Deskripsi Produk Produk furniture dari bahan kayu dan jenis bahan baku lainnnya (baik kombinasi dengan rotan, besi maupun plastik) termasuk dalam kode Combined Nomenclature (CN code) 9403 dan khususnya furniture bahan kayu adalah CN code 9403 30; 9403 40; 9403 50 00 dan 9403 60 atau dalam Standard International Trade Classification (SITC) 821. Dalam pemakaian sehari-hari, furniture tersebut dapat diproduksi seluruhnya dari berbagai macam kayu, atau dikombinasikan dengan, plastik ataupun besi. Produk tersebut dapat pula dilengkapi dengan bantalan busa (foam) dan dibungkus dengan bahan tekstil. Saat ini di pasar UE dan juga Belgia yang cukup besar pasarnya adalah produkproduk mebel ruang tidur dan peralatan rumah tangga. III. Trend Impor a. Impor Belgia atas Furniture kayu dan bahan-bahan lainnya dari Indonesia Selain dipasok oleh produksi dalam negeri keperluan furniture Belgia juga dipenuhi dengan mengimpor dari Kelompok UE sendiri (intra-EU) maupun dari negara ketiga (extra-EU) diantaranya Indonesia, Cina, Korea Selatan, Malaysia, Singapore, Thailand, dan Vietnam. Nilai impor Belgia dari Indonesia tahun 1997 s/d tahun 2000 mengalami rata-rata pertumbuhan yang positif dan baru tahun 2000-2001 mengalami pertumbuhan yang negatif. Selama periode 1997 - 2001 laju pertumbuhan impor Belgia dari Indonesia mencapai 19,30% pertahun. Belgia juga merupakan negara pengekspor furniture kayu, produk-produk yang diimpor dari Indonesia dan negara mitra lainnya di re-ekspor ke negaranegara anggota UE lainnya (terutama Belanda, Prancis dan Jerman) maupun ke negara ketiga (Amerika Serikat, Kanada, Israel dan Rusia).
Import Furniture dari Kayu (HS 940360) Belgia ( Euro 000) Tahun Intra EU Extra EU 48,325 73,224 90,871 104,187 127,811 108,400 47,704 Indonesia 10,512 17,479 24,239 33,416 37,679 33,492 15,358 Pangsa* (%) 4.17 6.49 7.25 10.77 10.51 10.22 12,47 Perub (%) 66.28 38.67 37.86 12.76 -11.11 -8.35
1996 (B-L) 203,833 1997 (B-L) 196,304 1998 (B-L) 243,486 1999 206,186 2000 230,766 2001 219,211 2002 Jan-Mei 75,476 * Intra dan extra UE
b. Pemasaran Produk Furniture Kayu di Belgia Pada tahun 1970-an produk mebel antik, reproduksi dan gaya sederhana sangat mendominasi pasar UE dan juga Belgia. Tetapi pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, para disainer Italia dan Skandinavia telah mampu mempengaruhi pasar mebel yang lebih dekoratif. Hal inilah yang menyebabkan jaringan pemasaran mebel IKEA telah mengusasi pasar-pasar di UE. Produk-produk mebel kayu IKEA sebagian besar merupakan produk kayu non tropis, dimana kekuatan kayunya relatif sangat mudah rusak dan harganya relatif murah. Namun demikian, meningkatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut yang menekankan pada kualitas, maka peluang pasar mebel yang solid juga masih cukup terbuka. Selain IKEA, pemasaran produk furniture kayu di Belgia umumnya dilakukan ditoko-toko khusus yang menjual furniture. Saat ini penjualan melalui tokotoko Do-it-yourself dan perusahaan mail order meningkat permintaannya, khususnya bagi produk yang kualitasnya rendah. Khusus di Brussels, dimana sebagian besar penduduknya merupakan nomaden (Xpatriat), maka jenis mebel Do-it-yourself sangat disukai terlebih lagi oleh pasangan muda. Meningkatnya jumlah rumah tangga yang memiliki pendapatan ganda dan adanya konstruksi perumahan baru merupakan suatu kecenderungan yang mendorong peningkatan permintaan pasar furniture kayu di Belgia juga UE. Disisi lain tuntutan terhadap kelestarian lingkungan dan ancaman atas keberadaan hutan tropis dengan penebangan yang semena-mena untuk mencukupi kebutuhan kayu dalam industri furniture dapat ditanggulangi sementara dengan kecenderungan konsumen Belgia/UE memilih kayu karet sebagai alternatif bahan baku yang menghasilkan produk sesuai dengan selera dan kualitas yang di ingini. Kecenderungan ini merupakan peluang pasar bagi furniture Kayu Indonesia dimana saat ini banyak dari perkebunan karet di Indonesia ingin mengganti tanaman perkebunannya dengan pohonpohon karet yang baru. IV. Peraturan Terkait Impor furniture dari bahan kayu ke wilayah Uni Eropa tidak diatur tersendiri sehingga yang berlaku adalah peraturan impor umum, yakni Council Regulation (EC) No 3285/94 of 22 December 1994 on the common rules for import.
V. Peraturan/Prosedur Labeling Di beberapa negara anggota Uni Eropa termasuk Belgia peraturan mengenai furniture pada umumnya banyak dikaitkan dengan masalah ketahanan barangbarang tersebut terhadap api. Peraturan tersebut tidak hanya mengikat furniturenya, melainkan juga barang-barang yang melengkapi furniture tersebut, misalnya upholstery dan furnishing serta bantal-bantal yang terkadang diletakkan di atas kursi. Furniture dan barang atau bahan tersebut diuji tingkat ketahanannya terhadap api, dan bahan penutup yang dipergunakan wajib mencantumkan keterangan mengenai hal tersebut. Bahan pengemas yang dipakai terikat pula pada aturan mengenai limbah ( waste). Dalam proses produksi pengolahan kayu, serta bahan-bahan sejenis untuk pembuatan furniture termasuk kelengkapannya (kain penutup/pembungkus dan yang lainnya), perlu diperhatikan ketentuan mengenai larangan pemasaran dan pemakaian bahan kimia serta campuran kimia tertentu yang berbahaya sesuai pengarahan Council Directive 76/769/EEC tgl. 27 Juli 1976. Untuk proses pengolahan kayu, Directive tersebut antara lain melarang pemasaran bahan atau campuran bahan kimia yang mengandung : konsentrasi Pentachlorophenol (PCP) maupun garam dan esternya sebanyak 0,1 % atau lebih; Creosote Einecs, Creosote oil Einecs, Distilates (coal tar), naphthalene oils Einecs, dan berbagai bahan yang mengandung creosote. VI. Bea Masuk a. Bea Masuk (MFN Tariff) Bea masuk MFN yang dibebankan oleh Uni Eropa terhadap furniture kayu adalah 0% atau bebas, sedangkan untuk kursi rotan dan bambu serta bahan yang sejenis adalah 5,6 %. b. Generalized System of Preference (GSP) Uni Eropa memberikan pembebasan tarif bea masuk untuk produk furniture yang berasal dari negara-negara berkembang dalam rangka GSP. Dalam skema GSP 2002-2004, produk ini diklasifikasikan sebagai produk nonsensitif. Oleh sebab itu tarif yang dikenakan adalah 0 % (nol persen). VII. Sistim distribusi dan praktek bisnis Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal sehingga pada saat barang dagangan yang berasal dari negara ketiga sudah dapat masuk melalui salah satu negara UE. Barang tersebut selanjutnya dapat dengan bebas beredar di wilayah UE lainnya tanpa melalui prosedur pabean lagi. Dalam hal eksportir yang memiliki agen/distributor di salah satu negara anggota Uni Eropa, maka dengan kondisi pasar tunggal tersebut dapat mempermudah proses pengiriman barang ke negara anggota UE lainnya. Dengan dibukanya terowongan di bawah laut yang menghubungkan daratan Eropa dengan Inggris, maka pengiriman barang di wilayah UE dapat seluruhnya dilakukan dengan sarana transportasi darat baik mobil angkutan atau kereta api. Importir atau distributor menyalurkan barangnya ke konsumen langsung atau melalui toko-toko serba ada yang berukuran besar (misalnya Makro, Carrefour) ataupun toko-toko khusus yang menjual furniture. Tidak jarang impor dilakukan sendiri oleh toko-toko tersebut, baik yang besar maupun menengah/kecil. Sebagai produk, mebel tidak cocok untuk dipasarkan secara berantai, biasanya dsaluran langsung dari pabrikan ke importir atau ke gudang pedagang eceran atau toko-toko. Hanya sedikit pabrikan yang memiliki jaringan pemasaran sendiri atau menjual secara langsung ke konsumen. Hampir semua pasar UE
mengoperasikan penjualannya melalui importir dan atau agen pembelian. Struktur distribusi yang biasa ditemukan adalah sebagai berikut:
INDUSTRI FURNITURE
Agent Pembelian
Industri Lokal
Agent Penjualan
Importir/Wholesaler
Distributor Umum
Hiper Market
Dept Srore
Chain Store
Toko Eceran
Kontraktorr
KONSUMEN
Distribusi produk furniture di Uni Eropa yang paling mudah dan aman adalah dengan memiliki warehouse di salah satu negara UE, n amun demikian ada beberapa saluran yang cukup aman untuk melakukan transaksi ekspor yaitu: 1. Importir Dengan membeli produk menggunakan uangnya sendiri, importir memberikan nama sendiri bagi produk yang diimpor dan bertanggung jawab untuk penjulan selanjutnya di negaranya dan atau di pasar UE lainnya. Importer ini biasanya telah mengenai pasarnya dengan baik dan dapat memberikan informasi yang diperlukan serta memberi petunjuk bagi pabrik di luar negeri sebagai tambahan dari usahanya untuk membeli dan menjual, seperti administrasi impor, prosedur ekspor dan penyimpanan stok
2. Agen Pembelian Merupakan perusahaan independent yang melakukan negosiasi dan mendirikan usaha atas perintah dari kantor pusatnya dan bertindak sebagai perantara antara buyer dan seller. 3. Agen Penjualan Agen ini juga merupakan perusahaan independent, tetapi mereka bekerja atas dasar kontrak untuk satu atau lebih perusahaan. Mereka kadang-kadang menjual dari stok permintaan untuk memenuhi permintaan jangka pendek. Mereka bekerja atas dasar komisi. 4. Pabrik dalam negeri Untukmengatasi biaya produksi yang meningkat dengan tajam, dan menyebabkan banyak pabrikan yang tidak memiliki daya saing, pabrikan mengambil peran sebagai importir. Seperti halnya impotir, mereka mencari sumber dengan biaya rendah, yang memproduksi berdasarkan permintaan bukan berdasarkan produk-produk yang sudah jadi. 5. Departement Stores, chain stores dan discounters Departement store, jaringan mebel yang besar dan toko-toko diskon juga membeli mebel secara langsung dari pemasok di luar negeri. Hal ini juga meliputi aktifitas perantara oleh agen penjualan sebagai wakil dari pabrikan atau agen pembelian sebagai wakil dari penjual eceran. 6. Buying group/ Co-operatives Pembelian secara kelompok atau koperasi bekeinginan untuk meminimalkan biaya perantara melalu pembelian secara langsung dari pemasok jika dimungkinkan. Saluran biasanya digunakan untuk permintaan dalam skala besar, dimana transaksi langsung dengan pemasok yang sudah dikenal merupakan aktifitas yang sangat penting. VIII. Hal-hal yang perlu diperhatikan jika pertama kali masuk ke pasar Belgia
Konsumen berpendapat bahwa kondisi/keadaan pada saat diterima dan kualitas barang sangat perlu diperhatikan. Hal ini penting bagi produsen agar barangnya dapat tetap bersaing, baik yang merupakan produksi setempat atau yang berasal dari negara pemasok lain. Perlu juga diperhatikan ketentuan mengenai penggunaan bahan kimia yang dipakai untuk mengolah bahan mentah (kayu, rotan dan bambu atau bahan sejenis yang dipergunakan dalam pembuatan furniture. IX. Sistim/syarat pembayaran Penentuan mengenai kondisi-kondisi pembayaran untuk suatu transaksi ekspor merupakan bagian dari paket negosiasi antara penjual dan pembeli. Kedua pihak akan menjaga supaya kepentingannya dapat diselamatkan. Penjual menginginkan adanya jaminan yang kuat bahwa pembeli akan membayar barang-barang yang disuplainya sesuai dengan harga atau kondisi yang tercantum dalam kontrak, sedangkan pembeli akan mengharapkan jaminan availability, quantity, quality dan kelangsungan dari produk yang dibeli, sebelum dia membayar dengan harga yang telah disetujui. Metode dan terms of payment yang umum digunakan adalah: Client payment, Documents against payment (D/P), Letter of Credit, Bank Guarantee, Cheques , dan Payment on consigment basis . Sedangkan delivery terms yang digunakan adalah : FOB, CFR dan CIF. X. Layanan purna jual Layanan purna jual sangat penting karena dapat menjaga kelangsungan bisnis. Dalam hal furniture pada umumnya maupun kursi rotan dan bambu khususnya,
maka kondisi dan mutu barang sangat perlu diperhatikan khususnya pengepakan dan ketahanan mebel pada saat pengiriman. Di wilayah Uni Eropa tidak mudah ditemukan tukang atau lokasi tempat reparasi perkakas/furniture. Keadaan ini bertalian erat dengan tingkat upah di wilayah UE yang relatif cukup tinggi. XI. Daftar alamat importir furniture Belgia LIST OF BELGIAN IMPORTER FOR WOODEN FURNITURE (ANTIQUE, REPRODUCTION )
As of April 2002
No. 1.
Company
JANSSEN INTERNATIONAL
Address Maastrichtersteenweg 72B B-3770 Vroenhoven Riemst Belgium Elisabethlaan 184 B-2600 Antwerpen (Berchem) Belgium
S.A. -
Activity Import
2.
H.A.P.O. BVBA
Import
3.
MICHIELS J. N.V.
Rue Simonis 14A B-1060 Brussels Belgium Pannenhuisstraat 41 B-3650 Dilsen Belgium
P: +322/538 81 46 F: +322/538 11 61
Import
Teak/Wooden Style Furniture, Antique & Decoration Articles Teak/Wooden Furniture, Dinning Room, Sideboard/Dresser & Antique Style, Decorative Teak/Wooden Antique Furniture
4.
P: +3289/79 80 80 F: +3289/79 80 80
Import
5.
Chausse de Tirlemont 48 B-5030 Gembloux Belgium Nijvelsesteenweg 370 B-1500 Halle Belgium Chemin de la Masure 180 B-7000 Mons Belgium Rue de Mons 160
P: +3281/61 14 53 F: +3218/61 51 45
Import
6.
P: +322/363 01 11 F: +322/360 12 48
Import
Modern & Classic Style Furniture: Living Room, Dinning Room, Kitchen Teak/Wooden Antique & Style Furniture Modern & Classic
7.
CREYEL S.A.
DIFFUSION
P: +3265/84 86 61 F: +3265/84 87 39
Import
8.
EXPO - MEUBLES
P: +3265/45 67 05
Import
SPRL
F: +3265/43 16 90
Gledic Director
Style/Antique Furniture, Saloon & Dinning Room Import All kind of Furniture
9.
Rue Hout 83-85 B-1000 Brussels Belgium Diestsestraat 176 B-3000 Leuven Belgium
P: +322/512 76 10 F: +322/513 37 30
10.
PINUS BVBA
P: +3216/23 83 46 F: +3216/44 91 64
Import
Antique Furniture.
No. 1.
Company A PRIORI
Address Brusselsestraat 121 B-1750 Lennik Belgium Chausse de Bruxelles 485A B-1410 Waterloo Belgium Bergensesteenweg 778B B-1600 Sint-Pieters Leeuw Belgium
2.
ARAUCARIA
P: 322/384 00 38 F: +322/384 00 38
Mr.Buisset Director
Garden Furniture
3.
BEC QU
4.
BULSTAR BVBA
mport
5.
Import
6.
P: +322/460 30 72 F: +322/460 12 63
Import
7.
Vilvoordesesteenwe g 126 B-1860 Meise Belgium Rue de la Roche 1 B-1490 Court-StEtienne Belgium
Import
Garden Furniture
8.
ETS GOSSIAUX
Import
Outdoor/Garden Furniture
9.
PLAISIR DU JARDINS
Waterloosesteenwe g 1589C B-1180 Brussels Belgium Huysmanlaan 17 B-1651 Lot (Beersel) Belgium
P: +322/375 60 26 F: +322/375 76 36
10.
POTAARDIG
P: +322/377 28 97 F: +322/377 26 93
Mr.
Import
11.
Mr. Van De Velde Director Mr. Standaetr Herman Project Manager Mr. Laurence Brasseur Director
Import
12.
GEMA S.A.
Import
13.
GREEN BVBA
Brusselsesteenweg 273 B-3090 Overijse Belgium Avenue de la Ppinire 61 B-1640 Rhode-StGenesis Belgium Drieslaan 5 B-8560 Moorsele Belgium Koning Leopoldlaan 119 B-3920 Lomel Belgium
P: +322/688 08 46 F: +322/688 08 46
Import
14.
HAPPY FEW
P: +322/381 09 95 F: +322/381 09 77
Garden Furniture
15.
HARTMAN/VERD' HA DESIGN
Garden Furniture
16.
HELITEAK ESTATE NV
Import
17.
JARDIN-BOIS
18.
RIVERTEAK
Garden Furniture
19.
ROYAL ARROW
Brusselsesteenweg
P: +322/351 36 36
Mr. Janssens
Import &
Teak Garden
14 B-1410 Waterloo Belgium 20. TRIBU NV Langendijkstraat 5A B-3690 Zutendaal - Belgium Taxanderlei 14 B2900 Schoten Belgium
Trading
Import
21.
U.T.P. INTERNATIONAL
Import
22.
VIRIDEE NV
LIST OF BELGIAN IMPORTER FOR RATTAN, BAMBOO FURNITURE & HANDICRAFT As of 04/04/2002
No.
Company
Address
Phone/Fax/Email/URL
Avtivity
Products
1.
JACO EUROPA NV
P: +3215/24 19 58 F: +3215/25 10 80
2.
HEMELAER R NV
P: +3252/33 29 29 F: +3252/33 79 98
3.
MERCKXBUSSELEN B.V.B.A.
Rattan Furniture
4.
P: +322/534 41 10 F: +322/534 41 10
5.
MICHIELS J. S.A.-N.V.
P: +322/538 81 46 F: +322/538 11 61
6.
VANDECASTEE LE MARC EN CO NV
P: +3251/30 40 82 F: +3251/31 22 62
10
7.
8.
9.
V. & F. COLLECTION
10.
VANCO NV.
P: +329/3771245 F: +329/3781882
11